Anda di halaman 1dari 1

Azka Tsania A.

(15/381926/EK/20507)
Clarisa Oktaviana (15/381934/EK/20515)
Farid Himawan (15/381945/EK/20526)

Teori Akuntansi
Tanggapan Artikel : What Does Cost Really Mean?

Menurut penulis, ditetapkannya “biaya” sebagai padanan kata atau terjemahan dari istilah
cost merupakan hal yang kurang tepat sebab mampu menimbulkan kerancuan dalam memahami
akuntansi. Contohnya, istilah cost of equipment yang seharusnya diartikan sebagai biaya perolehan
peralatan dapat disalahartikan sebagai biaya peralatan, dan cost of goods sold yang merupakan
harga pokok penjualan juga dapat disalahartikan sebagai biaya penjualan. Cost memiliki arti
sebagai sebuah pengorbanan yang dilakukan dengan tujuan akhir menyerahkan produk atau
memperoleh pendapatan. Sedangkan biaya dapat juga dapat diartikan sebagai pengorbanan, namun
dengan tujuan akhir mendapatkan sesuatu. Sehingga, istilah cost dengan makna tersebut memang
sesungguhnya tidak memiliki padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu,
langkah yang paling tepat diambil ialah dengan menyerap istilah cost tersebut menjadi kos.
Ditentukannya kos sebagai bentuk penyerapan dari istilah cost dalam bahasa Indonesia
merupakan langkah yang tepat. Kami setuju dengan langkah tersebut, karena hal itu mampu
membantu memperjelas makna dari istilah akuntansi dengan lebih baik dan mengurangi kerancuan
yang ada karena terjadinya salah penerjemahan kata. Benar seperti yang dikatakan oleh penulis,
bahwa istilah kos tersebut mampu mengatasi kerancuan yang sedang terjadi. Dengan
diterapkannya istilah kos, maka istilah akuntansi seperti contoh di atas, yakni cost of equipment
dapat kemudian diartikan sebagai kos peralatan, dan cost of goods sold dapat pula diartikan sebagai
kos barang terjual. Istilah yang terbentuk dari penyerapan kata ini dapat membantu para pengguna
statemen untuk memahami akuntansi lebih baik karena adanya istilah yang konsisten. Secara
keseluruhan, menurut pandangan kami bahasa Indonesia belum cukup kaya. Sehingga, perlu untuk
diciptakannya istilah-istilah baru, termasuk penyerapan istilah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Jika bahasa Indonesia sudah cukup kaya, maka seharusnya kata “biaya” dapat mengandung banyak
arti atau makna sehingga dengan mengartikan istilah cost sebagai “biaya” dapat dianggap sebagai
suatu hal yang benar dan tidak rancu.
Oleh karena itu, memang sudah sebaiknya jika istilah kos digunakan untuk mengartikan
cost, dan sikap IAI yang membantah hal ini dengan menggunakan stratagem dan argumen yang
tidak valid merupakan sikap yang tidak profesional. Apabila IAI tidak dapat menerima istilah kos
sebagai padanan kata cost, seharusnya IAI mampu memberikan argumen yang valid sehingga
dapat mengembangkan ilmu dan praktik akuntansi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai