“PENGENALAN HARGA”
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim .
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Harga
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Secara teoritis, teori harga secara mendasar sama, yakni bahwa harga wajar
atau harga keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan
dan penawaran (suplai) dalam suatu persaingan sempurna, hanya saja dalam
perekonomian modern teori dasar ini berkembang menyadi kompleks karena
adanya diversifikasi pelaku pasar, produk, mekanisme perdagangan, instrumen,
maupun perilakunya,yang mengakibatkan terjadinya distorsi pasar.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah untuk mengetahui
pengertian, jenis, macam, rumus, dan tipe harga di kehidupan.
PEMBAHASAN
.1. PENGERTIAN
Menurut Djaslim Saladin, SE, (2003:93) pengertian harga adalah sebagai
berikut :
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau
jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk di benak
konsumen yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, unsur lainnya menimbulkan biaya.
Harga juga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel,
harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti bauran pemasaran lainnya. Namun
dalam melakukan perubahan harga perusahaan harus benar-benar
mempertimbangkan secara cermat reaksi pelanggan dan juga pesaing.
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga
digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa.
Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap
nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas
barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual
atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang
menentukan komparasi produk atau barang sejenis.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing
mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan
dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena
harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang
dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan
keberhasilan pemasaran suatu produk.
Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah sejumlah
uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis mengemukakan
beberapa pengertian harga menurut para ahli :
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk
atau jasa (Djasmin Saladin, 2001:95) Harga merupakan jumlah uang (ditambah
beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya (Basu Swastha & Irawan, 2005:241)
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang”.
(Buchari Alma, 2002 : 125)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikeluarkan atas
sebuah produk atau jasa (Henry Simamora, 2002 : 74)
Dari sejumlah definisi harga menurut para ahli diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh
konsumen sebagai alat ganti atau tukar untuk mendapatkan sejumlah barang atau
manfaat serta pelayanan dari produk atau jasa yang akan didapat oleh konsumen
tersebut. Harga juga dapat dikatakan sebagai penentu nilai suatu produk atau jasa.
Pengertian harga sangat beragam menurut para ahli. Menurut
Tjiptono(2002), Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasukbarang dan jasa lainnya) yang, ditukarkan agar memperoleh
hakkepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga
merupakankomponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan.Kemudian menurut Harini (2008: 55) “Harga adalah uang
(ditambahbeberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkansejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.”Berdasarkan
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah satuan moneter
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikandan mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Masalah kebijaksanaan penetapan harga merupakan hal yang kompleks
dan rumit. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, yang
melibatkan penetetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur penetapan
harga yang tepat. Karenanya akan dibahas terlebih dahulu pengertian mengenai
harga.
Sebutan/istilah mengenai harga untuk berbagai produk tidak selalu sama
dan dengan berbagai nama, Menurut Kotler ( 2002 : 518 ) bahwa harga ada di
sekeliling kita.Anda membayar sewa untuk apartemen, uang kuliah dan uang jasa
untuk dokter atau dokter gigi. Perusahaan penerbangan, kereta api, taxi dan bis
mengenakan ongkos; perusahaan pelayanan iimum mengenakan tarif; dan bank
mengenakan bunga atas uang yang anda pinjam.
Menurut Basu Swastha pengertian harga adalah sebagai berikut :
(Swastha, 1998; 241 ) " Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa barang
kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya."
Dari kedua definisi tentang harga tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa harga adalah nilai suatu bararig atau jasa yang diukur dengan sejumlah
uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang atau jasa berikut pelayanannya.
Dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan mengikuti
prosedur enam tahap penetapan harga yaitu : (Kotler, 2002 : 550):
1. Perusahaan memilih tnjuan penetapan harga.
2. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan
terjual pada tiap kemungkinan harga.
3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level
produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalaman produksi.
4. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing.
5. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga
6. Perusahaan memilih harga akhir.
Dua keadaan bersifat superior dan keadaan bersifat inferior yang bisa
hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.
Kenyataan hidup berdampingannya dua keadaan yang berbeda bersifat
kronis dan bukan tradisional.
Derajat superioritas dan inferioritas tidak menunjukkan kecenderungan
yang menurut, bahkan terus meningkat.
Keterkaitan antar unsur berpengaruh kecil
Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini mengenai daftar permintaan
dan penawaran buah jeruk.
Pada tabel di atas, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada harga
tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta
yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg disebut jumlah keseimbangan. Agar
kalian lebih jelas memahami harga keseimbangan perhatikan grafik di bawah ini.
Pada kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di
mana pada harga Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00
disebut harga keseimbangan, sedangkan jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai
jumlah keseimbangan. Apabila pada tingkat harga Rp6.000,00 penjual
menawarkan jeruknya sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan
jeruk sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi?
Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak
300 kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga Rp5.500,00 dan
Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang dijual.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang
ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak
200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi
oleh penjual.
Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah
penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya
harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini :
Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan.
Kebijaksanaan harga maksimum menyebabkan terjadinya kelebihan
permintaan. Hal ini dapat menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual beli yang
dilakukan tidak secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga
maksimum yang dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kaitannya dengan produk pasti tidak terlapas dari masalah harga, agar
dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setipa perusahaan harus
menetapkan harga secara tepat, ada beberapa metode penetapan harga yaitu :
pendekatan permintaan untuk menetapkan harga, pendekatan biaya untuk
menetapkan harga dan diskon.
3.2 SARAN