Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH STATISTIKA DAN PROBABILITAS

“PENGENALAN HARGA”

Oleh

MOHAMAD FIQRI PERMANA (21090115120045)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2016
KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim .

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Harga

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata kuliah


Statistika dan Probabilitas yaitu Bapak Berlian Arswendo A, ST, MT yang telah
membimbing dan membantu selama proses pengajaran dan juga rekan-rekan
mahasiswa lainnya sehingga saya dapat memahami apa yang beliau sampaikan.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 15 Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………

Daftar Isi ……………………………………….…………………..……

Bab I Pendahuluan ……………………………………..…………………

Bab II Pembahasan …………………………………….…………………

Bab III Penutup ……………………………………….………………….

Daftar Pustaka ……………………………………….…………………..


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Secara teoritis, teori harga secara mendasar sama, yakni bahwa harga wajar
atau harga keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan
dan penawaran (suplai) dalam suatu persaingan sempurna, hanya saja dalam
perekonomian modern teori dasar ini berkembang menyadi kompleks karena
adanya diversifikasi pelaku pasar, produk, mekanisme perdagangan, instrumen,
maupun perilakunya,yang mengakibatkan terjadinya distorsi pasar.

Dalam struktur pasar apapun sebuah perusahaan beroperasi, penetapan


harga untuk maksimasi laba mangharuskan analisis yang seksama terhadap
hubungan antara biaya marginal dan pendapatan marginal. Tetapi, riset tentang
praktek – praktek penetapan harga aktual menunjukkan bahwa banyak
perusahaan tampaknya menetapkan harga tanpa analisis eksplisit rehadap
hubungan marginal. Studi memperlihatkan bahwa kebanyakan perusahaan
menggunakan penetapan harga markup, menetapkan harga untuk menutup
semua biaya langsung ditambah markup sebesar satu presentase tertentu untuk
kontribusi laba (biaya umum dan laba) daripada menetapkan harga di mana
MR = MC.

Jika kita memahami prosedur yang dipergunakan untuk keputusan


penetapan harga actual, tidak terdapat konflik antara teori dan praktek. Pada
kenyataannya, praktek – praktek penetapan harga secara markup merupakan
alat praktis yang dengannya perusahaan – perusahaan menerapkan analisis
marginal untuk menetapkan harga berbagai barang dan jasa. Praktek penetapan
harga secara markup yang luwes dan mencerminkan perbedaan dalam biaya
marginal dan elastisitas permintaan merupakan cara yang efisien untuk
beroperasi sehingga MR = MC untuk setiap lini produk yang dijual.
Demikian pula, praktek penetapan harga untuk musim puncak dan di luar
puncak, diskriminasi harga, dan penetapan harga untuk produk - produk
kesemuanya merupakan cara yang efisien untuk beroperasi sehingga MR = MC
untuk setiap pelanggan atau kelompok pelanggan dan kelompok produk.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis


mencoba menguraikan beberapa masalah pokok yang berkaitan dengan materi
dalam makalah ini, yaitu:

1) Apa pengertian Harga ?

2) Bagaimana peranan harga di kehidupan ?

3) Apa saja macam-macam harga itu ?

4) Apa jenis-jenis dari harga ?

5) Bagaimana rumus menghitung harga ?

6) Siapa penemu rumus harga ?

7) Apa saja tipe-tipe harga itu ?

8) Apa yang dimaksud harga pasar ?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah untuk mengetahui
pengertian, jenis, macam, rumus, dan tipe harga di kehidupan.

1.4. MANFAAT PENULISAN

Tugas ini dimaksudkan untuk memberikan jawaban atas masalah pokok


tentang AutoCAD. Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas tersebut adalah:

1) Dapat mengenal penjelasan tentang harga.


2) Metodologi tersebut dapat digunakan sebagai pembelajaran
mahasiswa.

3) Dapat mempelajari materi baru yang belum pernah diajarkan


sebelumnya.
BAB II

PEMBAHASAN

.1. PENGERTIAN
Menurut Djaslim Saladin, SE, (2003:93) pengertian harga adalah sebagai
berikut :
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau
jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk di benak
konsumen yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, unsur lainnya menimbulkan biaya.
Harga juga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel,
harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti bauran pemasaran lainnya. Namun
dalam melakukan perubahan harga perusahaan harus benar-benar
mempertimbangkan secara cermat reaksi pelanggan dan juga pesaing.
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga
digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa.
Biasanya penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap
nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas
barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual
atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang
menentukan komparasi produk atau barang sejenis.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing
mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan
dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena
harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan
dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang
dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan
keberhasilan pemasaran suatu produk.
Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah sejumlah
uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis mengemukakan
beberapa pengertian harga menurut para ahli :
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk
atau jasa (Djasmin Saladin, 2001:95) Harga merupakan jumlah uang (ditambah
beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya (Basu Swastha & Irawan, 2005:241)
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang”.
(Buchari Alma, 2002 : 125)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikeluarkan atas
sebuah produk atau jasa (Henry Simamora, 2002 : 74)
Dari sejumlah definisi harga menurut para ahli diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh
konsumen sebagai alat ganti atau tukar untuk mendapatkan sejumlah barang atau
manfaat serta pelayanan dari produk atau jasa yang akan didapat oleh konsumen
tersebut. Harga juga dapat dikatakan sebagai penentu nilai suatu produk atau jasa.
Pengertian harga sangat beragam menurut para ahli. Menurut
Tjiptono(2002), Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasukbarang dan jasa lainnya) yang, ditukarkan agar memperoleh
hakkepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga
merupakankomponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan.Kemudian menurut Harini (2008: 55) “Harga adalah uang
(ditambahbeberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkansejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.”Berdasarkan
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah satuan moneter
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikandan mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Masalah kebijaksanaan penetapan harga merupakan hal yang kompleks
dan rumit. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, yang
melibatkan penetetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur penetapan
harga yang tepat. Karenanya akan dibahas terlebih dahulu pengertian mengenai
harga.
Sebutan/istilah mengenai harga untuk berbagai produk tidak selalu sama
dan dengan berbagai nama, Menurut Kotler ( 2002 : 518 ) bahwa harga ada di
sekeliling kita.Anda membayar sewa untuk apartemen, uang kuliah dan uang jasa
untuk dokter atau dokter gigi. Perusahaan penerbangan, kereta api, taxi dan bis
mengenakan ongkos; perusahaan pelayanan iimum mengenakan tarif; dan bank
mengenakan bunga atas uang yang anda pinjam.
Menurut Basu Swastha pengertian harga adalah sebagai berikut :
(Swastha, 1998; 241 ) " Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa barang
kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya."
Dari kedua definisi tentang harga tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa harga adalah nilai suatu bararig atau jasa yang diukur dengan sejumlah
uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang atau jasa berikut pelayanannya.
Dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan mengikuti
prosedur enam tahap penetapan harga yaitu : (Kotler, 2002 : 550):
1. Perusahaan memilih tnjuan penetapan harga.
2. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan
terjual pada tiap kemungkinan harga.
3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level
produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalaman produksi.
4. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing.
5. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga
6. Perusahaan memilih harga akhir.

.2. PERANAN HARGA


Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam
dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis akuntansi, periklanan,
konsultan disebut fee. Sedangkan dalam dunia asuransi dikenal yang namanya
premi. Terlepas dari macam-macam nama, menurut Dolan and Simon, harga
merupakan sejumlah uang atau jasa atau barang yang ditukar pembeli untuk
beraneka produk atau jasa yang disediakan penjual sedangkan menurut Monroe
(1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah
salah satu faktor pentingbagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melaku-kan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell & Miniard dan Kotler,1996).
Dan hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Raymond Corre “Pricing is the
moment of truth à all marketing comes to focus in the pricing decision”.
Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa harga adalah
sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang
diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk
memuaskan keinginan konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam
pengambilan keputusan pembelian.
Sedangkan dilihat dari peranan harga dalam bauran pemasaran menurut
Prof. Michael Laric dalam buku Marketing Startegy and Management, Michael J
Baker, Emeritus Proffesor of Marketing, Strathclyde University, England bahwa
peranan harga cenderung meningkat apabila kondisi-kondisi berikut terjadi :
(1) produk tersebut pertama kali diterjunkan ke pasar
(2) dikaitkan dengan tujuan perusahaan
(3) perusahaan kompetitor melakukan penurunan harga
(4) adanya produk baru yang dihasilkan dari pengembangan teknologi baru yang
mempunyai sifat subtitusi dan lebih efisien serta efektif.
Disamping itu menurut dari Prof Michael J Baker, harga memiliki peranan
penting dalam bauran pemasaran dikarenakan :
(1) Elasitas harga lebih besar pengaruh terhadap permintaan dibandingkan dengan
elasitas elemen marketing mix lainnya
(2) Perubahan harga sangat mempengaruhi perubahan jumlah penjualan
(3) Pelaksanaan perubahan harga jauh lebih mudah dibandingkan dengan rencana
perubahan strategi produk atau promosi
(4) Reaksi perusahaan saingan terhadap perubahan harga biasanya lebih cepat dan
sensitif.
(5) Dalam melaksanakan implementasi harga tidak memerlukan investasi modal;
Menurut tokoh bisnis India yaitu R.S.N. Villai dan Bagavathi (2002:145)
menyatakan akan pentingnya harga dalam pemasaran.
Pernyataan di atas mengemukakan bahwa Harga merupakan suatu bagian
yang penting bagi pembeli dan penjual. Pertukaran barang dan jasa hanya akan
terjadi jika penjual dan pembeli telah menyepakati harga. Keputusan harga akan
menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi perusahaan. Harga juga dirasa
sangat penting dalam mengatur perekonomian.Kepentingan terhadap harga telah
meningkat.Harga merupakan dasar terbentuknya keuntungan sehingga seluruh
perusahaan berusaha memaksimalkannya dengan pengembangan
pasar.Permintaan pasar sebagian besar dipengaruhi oleh harga. Harga akan
memberikan posisi yang kompetitif pada pasar. Dengan demikian kebijakan
terhadap harga merupakan hal yang tidak diragukan lagi sebagai senjata secara
khusus dalam sistem perekonomian negara seperti menyempurnakan sumber daya
sesuai prioritas yang telah direncanakan sebelumnya.
Begitu pentingnya penetapan harga, Bilson Simamora (2003:196)
menyatakan bahwa pendekatan harga bisa dilakukan dua arah yaitu, pendekatan
dari pihak produsen dimana harga tidak boleh lebih rendah dari biaya rata-rata per
produk kalau perusahaan ingin memperoleh keuntungan.Selanjutnya pendekatan
dari pihak konsumen dimana pada pendekatan ini harga akan membawa dampak
ekonomis dan psikologis. Dampak ekonomisnya berkaitan dengan daya beli,
sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli.Semakin tinggi harga, semakin
sedikit produk yang bisa mereka beli.Sebaliknya, semakin rendah harga, semakin
banyak produk yang bisa mereka beli.Sedangkan dampak psikologis dalam
beberapa kondisi harga rendah menggambarkan kualitas yang rendah sedangkan
harga tinggi menggambarkan kualitas yang tinggi.

.3. MACAM - MACAM HARGA


Setiap perusahaan pada umumnya sudah mengenal macam-macam harga,
di antaranya:
a. Harga subjektif
Harga subjektif adalah suatu harga yang asalnya dari taksiran seseorang.
Setiap pembeli dan juga penjual mempunyai harga taksiran terhadap
barang yang akan dibeli atau dijual. Jadi setiap orang berbeda-beda, dan
mungkin tidak selalu sama atau tepat dengan harga pasarannya (harga
sesungguhnya).
b. Harga objektif
Harga yang disetujui atau disepakati kedua belah. Seringkali kita
menggunakan kata harga pasaran untuk menentukan harga suatu barang.
Dan itu memang ada, harga objektif atau harga pasar adalah harga yang
sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak, dalam hal ini pembeli
dan penjual. Harga pasar disebut juga dengan harga yang umum, dan
menjadi patokan bagi penjual-penjual yang ada di pasar.
c. Harga pokok.
Nilai uang dari barang-barang yang diberikan padaproduksi dan langsung
berhubungan dengan hasil barang.
d. Harga jual
Harga yang didapat dari jumlah harga pokok dengan laba atau keuntungan
yang diinginkan oleh penjual. Meskipun harga harga yang ditawarkan
tidak sama, secara keseluruhan di pasar akan terdapat suatu harga yang
umum. Setiap penjual akan menyesuaikan diri dengan harga pasar.
e. Harga pemerintah
Yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnyaharga dasar padi, beras, gula,
terigu, semen dan sebagainya.
f. Harga bebas
Harga yang terdapat di pasaran antara penjual denganpenjual yang
diakibatkan adanya persaingan.
g. Harga dumping
Harga yang ditentukan penjual, umpamanya hargaekspor penjual di
pasaran luar negeri untuk merebut pasaran internationaldan menjual
dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
h. Harga gasal (Odd price)
Harga yang angkanya tidak bulat, misalnyaRp9.999,00. cara ini
maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumenatau pembeli bahwa
harga produk itu lebih murah.
i. Harga daftar (List price)
Harga yang diberitahukan terlebih dahulu.Dari harga produk ini biasanya
pembeli akan memperoleh potongan.
j. Harga neto (Net price)
Harga yang harus dibayar oleh pembeli.Dengan perkataan lain harga neto
adalah harga bersih.
k. Harga zone (Zone price)
Harga yang sama untuk suatu daerahatau zone geografi s tertentu.
Contohnya harga 1 potong kemeja batik diJakarta Rp50.000,00, sedangkan
harga di Bogor tetap Rp50.000,00 hanyaditambah ongkos transportasi
Jakarta-Bogor.
l. Harga titik dasar (basing point price)
Harga didasarkan atas titiklokasi tertentu. Misalnya basis harga sebuah
produk di Jakarta Rp25.000.00per unit, maka harga basis di Bogor tetap
Rp25.000,00 plus biaya transportJakarta-Bogor.
m. Harga stempel pos (postage stamps delivered price)
Harga yangsama untuk semua daerah pasarannya.
n. Harga pabrik (factory price)
Harga pabrik yang harus dibayar olehpembeli, sedangkan transportasinya
dari pabrik harus ditanggung olehpembeli. Dapat juga penjual
menyerahkan produknya sampai di atas kapalatau alat angkut lainnya yang
disediakan pembeli. Harga pabrik disebutjuga f.o.b factory atau f.o.b mill.
o. Harga f.a.s (free alongside)
Biaya angkutan ditanggung penjualsampai kapal merapat di pelabuhan
tujuan. Pembongkaran produkditanggung oleh pembeli.
p. Harga c.i.f (Cost insurance and freight)
Harga barang yang di eksporsudah termasuk biaya asuransi, biaya
pengiriman sampai diserahkannyabarang tersebut kepada pembeli.
Macam-macam harga yang ditetapkan pemerintah :
1. Harga tertinggi / maksimum, adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen.
2. Harga terrendah / minimum, adalah harga terendah yang ditetapkan oleh
pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen.

.4. JENIS – JENIS HARGA


Harga mencerminkan nilai suatu barang atau jasa. Semakin tinggi harga
barang atau jasa maka menandakan nilainya semakin tinggi pula. Harga dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Harga subjektif
adalah nilai barang dan/atau jasa yang dinilai oleh penjual maupun pembeli
berdasarkan perspektif yang berbeda. Akibatnya harga terhadap barang dan/atau
jasa tersebut berbeda menurut orang yang satu dan yang lainnya. Besarnya harga
subjektif ditentukan oleh biaya produksi dan besar kecilnya keinginan keuntungan
oleh penjual, selain itu, harga subjektif juga ditentukan daya beli masyarakat.
b. Harga Objektif
adalah nilai barang dan/atau jasa dinilai oleh penjual maupun pembeli atas dasar
kesepakatan bersama. Oleh karena itu harga yang dipatok oleh penjual akan
setimpal dengan nilai barang dan/atau jasa yang didapatkan pembeli. Sehingga
terbentuklah harga pasar.
c. Harga pokok
Harga pokok adalah harga keseluruhan yang dikeluarkan untuk memperoleh
produk tertentu. Tujuannya untuk menetapkan harga jual pokok yang bersaing.
Harga pokok dibedakan menjadi:
a. Harga pokok historis
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang ditambah dengan
biaya lainnya hingga barang ditawarkan kepada masyarakat.

b. Harga pokok normatif


Yaitu biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi barang
ditambah dengan biaya lainnya hingga barang ditawarkan kepada
masyarakat.
d. Harga dasar
Harga dasar adalah harga eceran terendah yang ditetapkan atas suatu barang.
Penentuan harga dasar disebabkan oleh jumlah barang yang ditawarkan
melimpah. Tujuannya untuk menghindari kerugian produsen dari kerugian.
e. Harga tertinggi
Harga tertinggi adalah harga maksimum yang ditetapkan atas suatu barang. Hal ini
ditetapkan pemerintah untuk melindungi konsumen agar memiliki daya beli.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Gito Sudarmono (2000, Hal. 225) Jenis-
jenis harga terdiri dari :
Strategi Harga Produk Mix
Persoalan strategi harga produk mix ini akan muncul apabila produk yang
akan dtentukan harganya itu merupakan bagian dari keseluruhan produk yang
akan dipasarkan, sehingga dalam penentuan harga suatu produk harus dipikirkan
tentang pengaruhnya terhadap peningkatan keuntungan pada total produk mix.
Dalam strategi ini dapatlah dibedakan empat situasi harga yaitu :
a. Harga Garis Produk (Harga Produk Line)
Pada umumnya suatu perusahaan tidak memproduksi produknya hanya
satu jenis saja, tetapi banyak produk yang dihasilkan dalam suatu garis produk.
Untuk itu harga juga ditentukan berbeda-beda untuk setiap produk agar dapat
dikenal dengan mudah perbedaannya.
b. Harga Produk Optional
Perusahaan sering menjual barang-barang pelengkap (optional) dan
asesorinya kepada konsumen sehingga dengan demikian konsumen dapat memilih
produk yang diinginkannya.
c. Harga Produk Captive
Ada juga perusahaan yang menjual produk tanpa disertai dengan produk
penyertanya, sehingga konsumen tidak dapat menggunakan produk-produk utama
itu tanpa produk penyertanya.

.5. RUMUS MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN ( HPP )


Sebelum kita memulai kita harus terlebih dahulu mengenal apa itu Harga
Pokok Penjualan. Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang timbul dari barang
yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. HPP muncul pada laporan laba rugi
sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya
penjualan.
Harga Pokok Penjualan ini biasanya ada pada perusahaan dagang. Kegiatan
perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan. Kemudian hasil
dari penjualan itu dicata dalam akun penjualan. Hasil dari penjualan barang
dagangan tersebut mempunyai harga pokok nilai beli yang telah dijual.
Harga Pokok Penjualan mempunyai beberapa komponen diantaranya :
1. Persediaan Awal Barang Dagangan
Persediaan awal barang dagangan merupaka persediaan barang dagangan yang
tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang
dagangan terdapat dalam neraca saldo periode berjalan atau neraca awal
perusahaan atau neraca tahum sebelumnya.
2. Persediaan Akhir Barang Dagangan
Persediaan akhir barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang
tersedia di akhir periode atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini
biasanya diketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
3. Pembelian bersih
Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan
perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian
barang dagangan secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut
serta dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Ada juga komponen lain dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan yaitu
biaya angkut, retur pembelian, potongan pembelian, dan sebagainya. Namun
komponen-komponen ini tidak menjadi masalah atau tidak mempengaruhi dalam
perhitungan Harga Pokok Penjualan. Jika tidak terdapat biaya angkut, retur
pembelian, potongan pembelian, dan sebagainya maka Harga Pokok Penjualan
masih tetap dapat dhitung.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan sebagai berikut :
HPP = Barang tersedia untuk dijual – Persediaan Akhir
Ket :
Barang tersedia untuk dijual = Persediaan Barang dagangan awal +
Pembelian bersih
Pembeliaan bersih = (Pembelian + biaya angkut pembelian )-
(ReturPembelian+ Potongan Pembelian)
Cara lain dalam menghitung Harga Pokok Penjualan.
1. persediaan barang dagangan awal (+)
2. pembelian barang dagangan (+)
3. beban angkut pembelian (+)
4. retur pembelian dan pengurangan harga (–)
5. potongan pembelian (–)
6. persediaan barang dagangan akhir (–)
Contoh Soal Harga Pokok Penjualan.
PD Dwi Tirta, Lampung per 31 Desember 2011.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00
Pembelian Rp 70.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.000.000,00
Ditanya : Hitunglah HPP!
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 70.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan (akhir ) Rp 12.000.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 66.000.000,00
Harga Pokok Penjualan sangat penting karena akan menjadikan laporan
keuangan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan akurat. Mudah-mudahan
tulisan ini bermanfaat. Jika masih ada yang kurang dan salah, silahkan
dikomentari, kita sama-sama belajar.

.6. PENEMU RUMUS HARGA


Adam Smith (1723-1790)
Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah
menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul
“The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan
manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu
yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.
Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh
kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan
bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang
dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang
paling mereka butuhkan.
Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan
dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan
suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta
tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.Tidak adanya campur tangan dari
pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith
menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin
memuaskan dirinya sendiri.
Hernando De Soto
Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of
Capital” yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan
ekonomi Negara-negara berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute
of Liberty and Democracy (ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent
yang berada di Peru. Majalah Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah
pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time memilih Hernando
sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin. Bukti menjelaskan
mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar dari berbagai masalah
kemiskinan.
Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki
Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan
pemerintahan yang bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke
dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek
penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negara-
negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang jelas Negara-
negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara maju yang
kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan.
Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik
itu dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang.
Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus
tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan
sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka terkumpul
dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung jawab.
David Richardo (1772-1823)
Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat
mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan
perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of
Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya
modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara
untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya.
David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling
penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa
dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang
diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup
lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal
ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi.
Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan
ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi,
sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga
dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat
segera pulih kembali.
Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para
ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai
pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang
produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan
barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David
Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.

.7. TIPE – TIPE HARGA


Sebagimana di negara berkembang tipe perkembangan ekonomi indonesia
adalah sistem dualisme ekonomi yaitu perbedaan antara bangsa kaya dan miskin
atau perbedaan antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat.
Konsep dualisme mempunyai empat unsur pokok, yaitu :

 Dua keadaan bersifat superior dan keadaan bersifat inferior yang bisa
hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.
 Kenyataan hidup berdampingannya dua keadaan yang berbeda bersifat
kronis dan bukan tradisional.
 Derajat superioritas dan inferioritas tidak menunjukkan kecenderungan
yang menurut, bahkan terus meningkat.
 Keterkaitan antar unsur berpengaruh kecil

Dualisme dapat dibedakan menjadi dualisme sosial, dualisme ekologis, dualisme


teknologi, dualisme finansial, dualisme regional.
Boeke (ekonom Belanda) menjelaskan teori dualisme ekonomi sebagai
suatu kondisi dimana kedua sektor yaitu pertanian dan industri tumbuh bersamaan
dan parallel. Tak ada satu sektor pun yang mendominasi sektor lain. dengan kata
lain, baik sektor industri maupun pertanian tetap tumbuh bersamaan dalam
berjalannya proses ekonomi. Dalam kerangka dualistik ini terdapat hipotesis
bahwa aktivitas ekonomi disektor modern (barat) dipicu oleh kebutuhan
ekonomis, sedangkan aktivitas ekonomi disektor tradisional (timur) hanya dipicu
oleh kebutuhan sosial yang hanya memenuhi kebutuhan subsisten.
Boeke mengelompokkan dualisme ekonomi menjadi dua bagian besar yaitu :
1. Firm Type Economy (Modern Economy)
2. Produk distandardisasikan
3. Harga pas, tidak bisa ditawar
4. Persaingan muncul antara penjual dengan penjual
5. Bazar Type Economy (Traditional Economy)
6. Tak ada produk yang standar. Harga tergantung atau bisa ditawar
7. Persaingan muncul antara penjual dan pembeli
Awal dari sistem ekonomi dualistis di Indonesia yaitu setelah Hindia
Belanda menguasai kembali Indonesia dari kekuasaan Raffles, pemerintah
Belanda menyadari bahwa sangatlah kecil penghasilan yang akan diperolehnya
dari sistem liberal yang diperkenalkan Raffles. Maka diusahakanlah suatu metode
baru dalam manajemen ekonomi. Dasar-dasar institutional dan organisasi dari
kebijaksanaan ekonomi adalah diperkenalkannya sistem tanam paksa
(cultuurstelsel), yang dilaksanakan sampai tahun 1879-an. Dengan dibentuknya
NHM, negara mencapai monopoli penuh dalam perdagangan, sedangkan Javasche
Bank menangani masalah keuangan negara dan NHM. Dengan bantuan dari para
bupati dan kepala desa, negara telah memberikan aparat organisasi demi
menjamin mengalirnya produksi pertanian dari kaum tani Jawa.
Dalam sistem ini bidang usaha perusahaan-perusahaan swasta masih
terbatas pada pengolahan. Modal tidak dimasukkan secara besar-besaran, tetapi
kebutuhan akan modal yang tidak begitu besar diberikan oleh negara. Lebih-lebih,
kaum pengusaha swasta bebas hanya merupakan sisa dari zaman Raffles.
Perkembangan kapitalisme di Jawa bukanlah akibat adanya gerakan dari
dalam seperti di Eropa, melainkan akibat dorongan luar melalui pemasukan
modal, keahlian, dan organisasi dari sistem kapitalis yang sudah berkembang di
negeri Belanda.
Dalam perkebunan produksi ekspor, di mana sektor ekspor dan domestik
berdiri bersama dalam hubungan mutualistis, pemerintah dan pemilik pabrik gula
memiliki suatu kepentingan untuk mempertahankan laju aliran buruh-buruh
murah dan perolehan tanah. Dalam perkebunan yang relatif tidak besar seperti
kopi, ketergantungan pada tanah dan buruh, terciptalah sektor enklafe. Dengan
demikian negara meletakkan dasar terciptanya struktur dualistis dalam
perekonomian Hindia Belanda, di mana sektor ekspor dan enklafe telah menjadi
cabang perekonomian Belanda.
Perkembangan dualisme ekonomi ini tidak pernah memberikan dampak
yang mendorong sebuah perubahan bagi masyarakat pribumi, karena dualisme
ekonomi dalam industrialisasi perkebunan gula tidak banyak menyentuh seluruh
sendi-sendi masyarakat pribumi. Masyarakat pribumi hanya dijadikan kuli dan
paling beruntung menjadi mandor.
Meskipun setelah kemerdekaan dualisme ekonomi berusaha dihlangkan
namun sepertinya dualisme ekonomi peninggalan pemerinah kolonial ini tidak
dapat dihilangkan. Kapital reform dalam jangka panjang pun akan menemui
kegagalan seperti dimasa lalu. Reformasi kapital akan menyebabkan pelarian
modal yang sangat mudah di era liberalisasi. Reformasi kapital juga akan
mengakibatkan berhentinya penanaman modal yang dapat menurunkan laju
pertmbuhan ekonomi.
Dalam konsepnya pemeran perekonomian Indonesia ada tiga sektor sesuai
dengan UUD 1945 pasal 33, yaitu pemerintah melalui BUMNnya, swasta dan
koperasi. Namun dalam kenyataannya dualisme ekonomi masih terjadi dimasa
sekarang.

.8. HARGA PASAR


Harga pasar adalah harga kesepakatan antara pembeli dan penjual yang
terbentuk dari hasil tawar menawar.
Adanya permintaan dan penawaran mendorong pembeli dan penjual
melakukan proses tawar menawar untuk mendapatkan harga pasar.

Proses terbentuknya harga pasar:

Harga pasar terbentuk jika terjadi keseimbangan antara permintaan dan


penawaran.
Perhatikan analisis berikut:

 Pada harga Rp8.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 175kg


sedangkan jumlah penawaran 75kg. Sehingga terjadi kelebihan permintaan
sebanyak 100kg.
 Pada harga Rp9.000 jumlah permintaan buah apel sebanyak 150kg
sedangkan jumlah penawarannya 100kg. Sehingga terjadi kelebihan
permintaan sebanyak 50kg.
 Pada harga Rp10.000 jumlah permintaan buah apel sebanyak 125kg dan
jumlah penawaran sebanyak 125kg. Jika digambarkan pada grafik, maka
akan terbentuk titik perpotongan atau disebut equilibrium point.
 Pada harga Rp11.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 100kg
sedangkan jumlah penawaran 150kg. Sehingga terjadi kelebihan
penawaran sebanyak 50kg.
 Pada harga Rp12.000,00 jumlah permintaan buah apel sebanyak 75kg
sedangkan jumlah penawaran 175kg. Sehingga terjadi kelebihan
penawaran sebanyak 100kg.Kesimpulannya, pada satuan harga Rp10.000
terjadi keseimbangan penawaran dengan permintaan, sehingga terbentuk
harga pasar pada tingkat harga itu.
Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada
harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini mengenai daftar permintaan
dan penawaran buah jeruk.

Pada tabel di atas, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada harga
tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta
yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg disebut jumlah keseimbangan. Agar
kalian lebih jelas memahami harga keseimbangan perhatikan grafik di bawah ini.

Pada kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di
mana pada harga Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg. Harga sebesar Rp5.250,00
disebut harga keseimbangan, sedangkan jumlah jeruk 350 kg disebut sebagai
jumlah keseimbangan. Apabila pada tingkat harga Rp6.000,00 penjual
menawarkan jeruknya sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan
jeruk sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi?
Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak
300 kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga Rp5.500,00 dan
Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang dijual.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang
ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya sebanyak
200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak bisa terpenuhi
oleh penjual.
Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah
penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya
harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini :
 Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
 Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan.
Kebijaksanaan harga maksimum menyebabkan terjadinya kelebihan
permintaan. Hal ini dapat menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual beli yang
dilakukan tidak secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga
maksimum yang dilaksanakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk


diperhatikan, diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan, produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang, fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat,
organisasi dan ide sebagai pengaruh dari Consumer Adoption Process, produk
memiliki siklus hidup yang pada umumnya terdiri dari tahap perkenalan,
pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan.

Kaitannya dengan produk pasti tidak terlapas dari masalah harga, agar
dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setipa perusahaan harus
menetapkan harga secara tepat, ada beberapa metode penetapan harga yaitu :
pendekatan permintaan untuk menetapkan harga, pendekatan biaya untuk
menetapkan harga dan diskon.

3.2 SARAN

Untuk lebih memahami semua tentang penjelasan harga disarankan


untukmemahami konsep dasar kemudian baru memperbanyak pemahaman dari
penjelasan harga lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-
pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Harga
http://mycopypast.blogspot.co.id/2009/09/pengertian-dan-peranan-harga.html
http://krsmwn.blogspot.co.id/2013/05/jenis-jenis-harga.html
http://homkreasi.blogspot.co.id/2013/08/rumus-menghitung-harga-pokok-
penjualan.html

Anda mungkin juga menyukai