Anda di halaman 1dari 30

LOGBOOK

FAMILY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (FOME),


INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE) & KARAKTER
ANDALASIAN (KA) LAPANGAN

NAMA : Gita Kencana

NIM : 1910312092

KELOMPOK : 24 D

DOSEN
PEMBIMBING : Dr. dr. Siti Nurhajjah, M. Si, Med

TIM FAMILY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (FOME)


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
EDISI 2021
IDENTITAS MAHASISWA

1. Nama : Gita Kencana

2. Nomor BP : 1910312092

3. Tempat /Tgl lahir : Payakumbuh, 4 November 2001

4. Alamat : Perum. Cipta Garden blok E no. 15, Batam

5. Kelompok : 24 D

6. Pembimbing : Dr. dr. Siti Nurhajjah, M. Si, Med

FOTO MAHASISWA Padang, 20 Maret 2021

(Gita Kencana)

NIM. 1910312092
LEMBARAN PENJELASAN DAN INFORMASI
(INFORMED CONSENT)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan hormat,
Kami dari tim pengelola FOME, IPE dan KA Lapangan Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas, menyampaikan bahwa Kami akan melakukan kegiatan pembelajaran mahasiswa kami
di keluarga Bapak/Ibu. Kegiatan pembelajaran ini berupa wawancara dan usaha
promotif/preventif dalam lingkungan keluarga Bapak/Ibu.

Oleh karena itu kami mohon kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu untuk terlibat dalam
kegiatan ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya dan semata-
mata hanya digunakan untuk kegiatan dalam pembelajaran dari mahasiswa kami. Sebagai bukti
kesediaan, mohon Bapak/Ibu untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.

Demikianlah pernyataan ini kami sampaikan, atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu
kami ucapkan terima kasih.

Padang, 15 Februari 2021

Ketua Pengelola

dr. Ida Rahmah Burhan, MARS

LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama* : Reni Susanti


Umur : 45 tahun
Alamat : Kapalo Koto No. 44, RT03/RW02
menyatakan bahwa saya telah menerima informasi dan penjelasan tentang kegiatan FOME, IPE
dan KA Lapangan ini dan bersedia untuk berpartisipasi sebagai keluarga binaan dalam kegiatan
ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Mengetahui, Ketua RT/RW Padang, 20 Maret 2021

(………………….…..)

*data kepala Keluarga Binaan


IDENTITAS KELUARGA BINAAN

Nama Kepala Keluarga : Reni Susanti


Alamat : Kapalo Koto No. 44
RT / RW : 003/002
Kelurahan : Kapalo Koto
Kecamatan : Pauh

FOTO RUMAH KELUARGA BINAAN


A. DAFTAR DEMOGRAFI KELUARGA BINAAN

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat
dengan keluarga

Kedudukan
No Nama dalam Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
keluarga
1 Reni Susanti Kepala Perempuan 45 SMA Ibu Rumah
Keluarga Tangga,
(Istri) Laundry
2 Anggi Regina Budiman Anak ke-1 Perempuan 19 S1 (sampai Mahasiswa
sekarang)
4 Oksa Yulanda Anak ke-2 Perempuan 16 SMA Pelajar
Budiman
5 Rahel Bayono Anak ke-3 Laki-laki 12 SD Pelajar
Budiman
6 Galih Prasetyo Anak ke-4 Laki-laki 5 - -
Budiman
B. Family assessment tools:
lengkapilah data family assessment tools keluarga binaan (dibuat perhalaman)
1. Genogram
2. APGAR SCORE
3. SCREEM
4. ECOMAP
5. Family Lifeline
6. Family Circle
Genogram
APGAR SCORE

Sering Kadang- Jarang


(2) Kadang (0)
(1)
Adaptation Jika saya mengalami sesuatu hal yang 2
tidak bisa saya selesaikan sendiri, maka
keluarga membantu saya mencari solusi
Partnershi Anggota keluarga saya menjadikan saya 2
p tempat bercerita (curhat)/berbagi masalah
keluarga
Growth Anggota keluarga saya memberikan 2
support/dukungan penuh terhadap saya
sehingga saya dapat mewujudkan
harapan/impian saya
Affection Anggota keluarga saya memiliki sikap 2
simpati, saling memahami, dan mengerti
keadaan saya dalam keadaan suka
maupun duka
Resolve Anggota keluarga saya selalu 2
menghabiskan waktu luang bersama,
seperti berkumpul bersama keluarga, dan
pergi rekreasi

APGAR score: Highly functional family (8-10 point)


SCREEM

Resource Pathology
Social/ Sosial
● Tidak ada
● Semua anggota keluarga saling
berkomunikasi dengan baik

● Keluarga berinteraksi dengan tetangga


dan lingkungan sekitar

Culture/ Budaya
● Tidak ada
● Keluarga bangga dengan kebudayaan
minang, dan masih melestarikan
budaya minang

● Menggunakan bahasa minang dalam


kehidupan sehari-hari

● Membantu tetangga ketika ada


perayaan

Religion/ Agama
● Tidak ada
● Semua anggota keluarga menganut
agama yang sama, yaitu agama islam

● Semua anggota taat melaksanakan


ibadah (wajib dan sunnah) sesuai ajaran
Islam (ex: solat wajib, tarawih, anggota
keluarga perempuan mengenakan hijab
saat di luar rumah)

● Turut merayakan hari besar Islam (Idul


fitri dan idul adha) beserta perayaan
menjelang hari besar (ex: Halal bi halal
dnegan keluarga besar sebelum
ramadhan, berkunjung dan berdoa di
pemakaman keluarga sebelum
Ramadhan)

Economics/ Ekonomi

● Sang istri berperan sebagai kepala ● Tidak ada


rumah tangga sekaligus ibu rumah
tangga yang mempunyai usaha laundry,
beberapa kamar kos-kosan yang
disewakan, dan berjualan sarapan pagi
di depan rumah. Pekerjaan tetap
dilakukan meskipun pandemi.
● Pandemi saat ini tidak begitu
mempengaruhi penghasilan di rumah
tangga.
● Keuangan cukup untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari.

Education/Pendidikan
● Tidak ada
● Keluarga menyadari pentingnya
pendidikan
● Seluruh anaknya yang sudah cukup
umur menempuh jenjang pendidikan
sesuai dengan umurnya
● Anak pertama sedang menempuh
pendidikan di S1 Keperawatan tetapi
sedang berusaha untuk mencoba
kembali di tahun berikutnya agar
mendapatkan jurusan S1 Kedokteran.
Medical/ Kesehatan ● Bu Reni pernah memeriksakan diri ke
fasilitas pelayanan kesehatan dan
● Seluruh anggota keluarga terdaftar di ditemukan bahwa beliau hipertensi.
BPJS Kesehatan Saat itu sempat merasakan gejala, tetapi
dengan pengaturan pola hidup sehat,
● Akses ke Fasyankes cukup dekat dan sampai sekarang keluhannya jarang
dapat dijangkau dengan motor selama muncul. Jika gejala nya muncul, beliau
30 menit lebih memilih obat-obatan tradisional
yang diracik sendiri (air jahe, lemon,
● Keluarga memiliki klinik langganan serai, daun sungkai, kulit manis, daun
yang biasa dikunjungi jika keluarga salam) daripada berkonsultasi ke
menderita penyakit umum (ex: demam. fasyankes karena tidak ingin konsumsi
dll.) obat (takut ketergantungan karena harus
rutin minum obat tersebut).

● Dengan umur Bu Reni yang sudah 45


tahun, sudah seharusnya Bu Reni
melakukan General Check Up karena
semakin meningkatnya faktor resiko
terhadap penyakit metabolik dan
penyakit degeneratif. Tetapi Ibu Reni
tidak memanfaatkan pelayanan
kesehatan tersebut dan hanya
mengunjungi klinik jika ada anggota
keluarga yang sakit saja.
ECOMAP/ Family Mapping
Family Lifeline
Waktu Peristiwa
2000 Bapak Arif dan Ibu Reni menikah
2002 Anak pertama lahir di Pekanbaru
2004 Bapak dari Pak Arif meninggal dunia tanpa penyakit yang mendasari
2005 Anak kedua lahir
Pindah domisili (Pekanbaru – Padang)
2006 Anak pertama masuk TK
2007 Anak pertama masuk SD
2009 Anak ketiga lahir
2010 Anak kedua masuk TK
Anak kedua masuk SD
2011 Ibu dari Bu Reni meninggal dunia tanpa penyakit yang mendasari.
Ibu Reni didiagnosa hipertensi (190/xx mmHg)
Anak ketiga masuk TK
2013
Ibu dari Pak Arif meninggal dunia tanpa penyakit yang mendasari.
2014 Anak ketiga masuk SD
2016 Anak keempat lahir
2017 Bapak Arief meninggal dunia karena penyakit liver, Ibu Reni
memegang peranan sebagai kepala rumah tangga menggantikan
suaminya
Bapak dari Ibu Reni meninggal dunia tanpa penyakit yang mendasari

Kakak pertama dari Ibu Reni meninggal dunia, setelah sebelumnya


2021
memakai alat pacu jantung sejak tahun 2016
Anak keempat masuk PAUD
Family Circle
C. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi Keluarga Penilaian Kesimpulan pembina untuk fungsi
keluarga yang bersangkutan

Biologis ● Keluarga memiliki 4 orang Menurut saya fungsi biologis


anak. keluarga ini sudah cukup
adalah sikap dan perilaku baik. Dari apa yang saya
keluarga selama ini dalam
menghadapi resiko masalah
● Riwayat ANC: tanyakan penerapan ANC dan
biologis, pencegahan, cara Ibu Reni hanya mengingat imunisasi sudah dilakukan
mengatasinya dan riwayat ANC anak dengan lengkap dan rutin.
beradaptasi dengan masalah
biologis (masalah fisik
terakhirnya, yaitu seminggu Keempat anaknya rutin
jasmaniah) sekali ke klinik, dan setiap dibawa ke fasyankes untuk
bulan berkunjung ke dokter diukur pertumbuhan dan
untuk USG. Didapatkan perkembangannya, hanya saja
kondisi anaknya melintang. kartu posyandu nya sudah
Anak terakhir dilahirkan tidak disimpan lagi.
normal dengan bantuan Pemberian ASI eksklusif
bidan. selama 6 bulan juga belum
dilaksanakan dengan baik
● Kelengkapan imunisasi: karena anak-anak Bu Reni
Keempat anaknya rata-rata sudah diberikan
mendapatkan imunisasi yang MPASI sejak usia 3 bulan.
lengkap. Anak pertama Akan tetapi hal ini tidak
mendapatkan imunisasi di menimbulkan masalah
kota yang berbeda dnegan kesehatan yang berarti bagi
anak selanjutnya anak-anaknya saat itu.
dikarenakan domisili yang Untuk program Keluarga
berpindah Berencana, Ibu Reni tidak
menggunakan KB sejak
● Menghadapi anak sakit: melahirkan anak pertama
dibawa ke dokter/klinik. sampai saat ini dimana sang
suami telah meninggal dunia.
● Keempat anaknya sudah
diberikan MPASI sejak usia
3 bulan tetapi tetap
diberikan ASI sampai usia 2
tahun. (tidak ASI eksklusif 6
bulan)

● Keluarga berencana:
Ibu Reni tidak mengikuti
program KB
Psikologis ● Sering berkumpul untuk Menurut saya fungsi
sekadar berbincang antar psikologis keluarga dapat
adalah sikap dan perilaku
keluarga selama ini dalam anggota keluarga. tercapai dengan baik. Dilihat
membangun hubungan
psikologis internal antar
dari hubungan antar anggota
anggota keluarga. Termasuk ● Saling terbuka jika terjadi keluarga yang terbuka dan
dalam hal memelihara masalah, selalu dekat satu sama lainnya saat
kepuasan psikologis seluruh
anggota keluarga dan
mendiskusikannya dengan saya berkunjung. Meskipun
manajemen keluarga dalam sleuruh anggota keluarga, banyak menghabiskan waktu
menghadapi masalah sehingga bisa diselesaikan di rumah bersama anak-anak,
psikologis.
dengan baik dengan ibu Reni dan anak-anaknya
persetujuan bersama. tetap melakukan rekreasi jika
memiliki kesempatan.
● Keluarga terkadang
melakukan rekreasi bersama
dengan keluarga besar
lainnya pada hari-hari
tertentu, terutama hari libur
bersama. Biasanya pergi
bersama pamannya yang
memiliki kendaraan roda
empat.

Sosial ● Seluruh anaknya menempuh Hubungan sosial keluarga


jenjang pendidikan yang dengan masyarakat sekitar
adalah sikap dan perilaku
keluarga selama ini dalam sesuai dengan umurnya. cukup baik. Anak-anaknya
mempersiapkan anggota sudah disekolahkan dengan
keluarga untuk terjun ke
● Anak pertama, anggi, pernah baik. Keluarga juga menjalin
tangah masyarakat.
Termasuk di dalamnya mengikuti bimbel untuk hubungan silaturahmi yang
pendidikan formal dan menunjang pembeljaran di baik dengan tetangganya.
informal untuk dapat
sekolah, serta pernah
mandiri.
mengikuti les nyanyi.

● Hubungan dengan
masyarakat sekitar baik, Bu
Reni selalu membantu
tetangganya yang
mengadakan acara atau
butuh bantuan.

● Keluarga selalu
berpartisipasi merayakan
hari kemerdekaan bersama
warga sekitar, dan
bersilaturahmi, terutama saat
idul fitri.
● Kondisi ekonomi keluarga Kondisi ekonomi keluarga
Ekonomi dan
Pemenuhan terbilang cukup untuk cukup baik karena masih
Kebutuhan
memenuhi kebutuhan sehari- dapat memenuhi kebutuhan
adalah sikap dan perilaku hari. sehari-hari. Keluarga juga
keluarga selama ini dalam
memiliki dana simpanan jika
usaha pemenuhan kebutuhan
primer, sekunder dan tertier. ● Untuk kebutuhan sekunder sewaktu-waktu membutuhkan
seperti pendidikan dan akses dana darurat.
kesehatan dapat dipenuhi,
namun dana untuk
berekreasi dan hiburan tidak
menjadi prioritas.

● Prioritas dari penggunaan


uangnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan sehari-
hari.

● Penghasilan didapatkan dari


usaha laundry dan kedai
yang dibuka Ibu Reni.
Selama pandemi,
penghasilan dari laundry dan
kedai tidak terlalu
berpengaruh meskipun
pelanggan berkurang karena
kebanyakan langganan
laundry adalah mahasiswa,
dan pada awal masa
pandemi mahasiswa banyak
yang pulang ke daerah
masing-masing.

● Selain itu juga menerima


pendapatan dari sewa kos-
kosan. Ibu Reni tidak
memaksakan anak kos nya
untuk membayar uang sewa
kos pada waktu yang
ditetapkan, tetapi sejauh ini
tidak begitu kerepotan
dengan pemungutan uang
sewa kos.
D. Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang Kesimpulan pembina untuk perilaku
menggambarkan perilaku tsb ybs
kebersihan pribadi & ● Kebersihan lingkungan Perilaku keluarga dalam
lingkungan rumah cukup bersih, Bu menjaga kebersihan
apakah tampilan individual dan Reni selalu menyapu lingkungan dan kebersihan
lingkungan bersih dan terawat,
bagaimana kebiasaan perawatan
rumahnya 2 kali pagi dan pribadi sudah cukup baik.
kebersihannya sore, serta menyapu Penampilan individu tiap
halaman setiap hari. anggota keluarga sudah cukup
bersih dan rapi.
● Seluruh anggota keluarga
mandi 1-2x sehari dan
menggosok gigi saat mandi.

● Anggota keluarga sudah


mengetahui pentingnya cuci
tangan sebelum makan dan
mengaplikasikannya sehari-
hari.

● Seluruh anggota keluarga


selalu menggunakan alas
kaki saat keluar rumah.

● Rumah Bu Reni memiliki 4


kamar mandi, 2 untuk
pemakaian pribadi dan 2
lainnya untuk anak kos.

● Keluarga sudah memiliki


akses air yang memadai
(sumur) dan memiliki
jamban pribadi.

● Penampilan Bu Reni dan


anak-anaknya cukup bersih
dan rapi.
pencegahan spesifik ● Keempat anak Bu Reni Perilaku keluarga sudah
termasuk perilaku imunisasi mendapatkan imunisasi cukup baik dan ada
anggota keluarga, ANC, gerakan
pencegahan penyakit lain yang
lengkap. peningkatan pengetahuan
telah dianjurkan (baik penyakit mengenai pentingnya
menular maupunt tidak menular) ● Pada saat hamil anak imunisasi dari tahun-tahun
terakhir Bu Reni, Bu Reni sebelumnya, namun
memeriksakan kesadaran mengenai
kandungannya setiap bulan pentingnya memakai masker
ke dokter. masih kurang.

● Bu Reni membersihkan
ember yang dipakai untuk
menampung air setiap hari,
sehingga tidak terdapat
jentik nyamuk.

● Bu Reni dan anak-anak


jarang menggunakan
masker jika keluar rumah
gizi keluarga ● Bu Reni selalu masak untuk
Untuk kualitas dan komposisi
pengaturan makanan keluarga,
mulai cara pengadaan, kuantitas
konsumsi sehari0hari,
makanan sudah cukup baik,
dan kualitas makanan serta jarang sekali membeli dari
namun keluarga masih jarang
perilaku terhadap diet yang luar. mengkonsumsi buah dan
dianjurkan bagi penyakit tertentu
pada anggota keluarga
sayuran. Tidak ada diet
● Seluruh anggota keluarga spesifik yang dilakukan oleh
rutin sarapan pagi. keluarga.

● Jadwal makan 3x sehari dan


hampir selalu tepat waktu;
pagi hari, setelah dzuhur,
dan setelah maghrib.

● Makanan yang dikonsumsi


oleh keluarga cukup bergizi
(mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan
mineral).
○ Sumber karbohidrat
utama: nasi.
○ Sumber protein
yang sering
dikonsumsi: telur,
tempe, ikan, ayam.
Jarang: daging sapi.
○ Konsumsi sayur-
sayuran setiap hari.
○ Sesekali konsumsi
buah-buahan

● Anggota keluarga jarang


mengonsumsi makanan
yang mengandung lemak
tinggi dan kolesterol,
seperti gulai tunjang dan
gulai banak (otak).

● Anak-anak rutin meminum


susu selain Bu Reni.

● Bu Reni tidak mengonsumsi


kafein baik teh ataupun
kopi.

● Keluarga rutin
mengonsumsi sayur-
sayuran karena selalu
dimasak oleh Ibu Reni.

● Konsumsi buah-buahan
jarang, hanya dikonsumsi
ketika ingat saja, tidak
menjadi prioritas.
latihan jasmani/aktifitas ● Anggota keluarga tidak Latihan jasmani keluarga
fisik memprioritaskan aktivitas kurang baik karena
kegiatan keseharian untuk
meggambarkan apakah sedentary fisik berupa olahraga rutin. dipengaruhi kesibukan sehari-
life atau cukup atau teratur dalam
latihan jasmani. Physical exercise ● Ibu Reni pernah mengikuti hari dan tidak menjadikannya
tidak selalu harus berupa olahraga
seperti sepak bola, badminton,dsb. senam di sanggar dan prioritas, hanya beberapa
perkumpulan ibu-ibu di anggota keluarga saja yang
sekitar rumahnya, tetapi rajin berolahraga ketika
sudah tidak ada lagi dan lingkungan sekitarnya juga
tidak dilanjutkan lagi. mengadakan olahraga
bersama.
penggunaan pelayanan ● Keluarga sudah terdaftar di Kesadaran untuk berobat ke
kesehatan BPJS Kesehatan fasilitas kesehatan sudah baik,
perilaku keluarga apakah datang ● Jika ada yang sakit, anggota hanya saja kesadaran untuk
ke posyandu, puskesmas, dsb untuk
preventif juga, atau hanya kuratif,
keluarga tersebut akan melakukan General Check Up
atau kuratif ke pengobatan dibawa ke klinik langganan. ke fasyankes masih belum ada
komplimenter dan alternatif, Tidak mengonsumsi obat dan belum dimanfaatkan
sebutkan jenisnya dan berapa
keseringannya. warung untuk mengobati fasilitasnya.
penyakitnya.
● Ibu Reni tidak melakukan
General Check Up ke
fasyankes/klinik, hanya
mengunjungi fasyankes jika
sakit saja.
kebiasaan/perilaku ● Seluruh anggota keluarga Tidak ada kebiasaan atau
lainnya yang buruk hampir tidak pernah perilaku buruk yang
untuk kesehatan begadang, jam tidur mempengaruhi kesehatan
misalnya merokok, minum alkohol, biasanya paling lama jam keluarga Bu Reni. Hanya saja
bergadang, dsb. Sebutkan
keseringannya dan banyaknya
10 malam yang menjadi resiko adalah
setiap kali dan jenis yang ● Seluruh anggota keluarga karena anggota keluarga
dikonsumsi. tidak membiasakan untuk masih belum memiliki
konsumsi obat warung jika kesadaran untuk
sakit menggunakan masker saat
● Anggota keluarga tidak ada berada di luar rumah dan
yang merokok dan bertemu banyak orang.
mengonsumsi alkohol
● Untuk kondisi pandemi
COVID-19 saat ini, anggota
keluarga masih jarang
sekali menggunakan masker
keluar rumah sehingga
dapat meningkatkan resiko
terinfeksi virus COVID-19.
E. Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Keluarga

Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk


faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan
kesehatan yang ● Klinik Kesadaran untuk berobat ke
digunakan oleh ● Posyandu fasilitas pelayanan kesehatan
keluarga ● Puskesmas sudah cukup baik dan mudah
dijangkau, keluarga lebih sering
Cara mencapai pusat Menggunakan motor, dengan
ke klinik karena sudah terlanjur
pelayanan kesehatan rincian jarak: mendaftarkan BPJS nya di klinik
tersebut ● Klinik ditempuh selama 30 tersebut. Tetapi merasa lebih puas
menit dengan fasilitas kesehatan di
● Puskesmas <2 km klinik tersebut.
Tarif pelayanan
kesehatan tersebut Terjangkau (BPJS 25.000
dirasakan perbulan per anggota keluarga)
Kualitas pelayanan
kesehatan tersebut baik
dirasakan
Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal

Kepemilikan rumah : milik sendiri


Daerah perumahan : padat bersih
Kesimpulan pembina untuk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
lingkungan tempat tinggal

Luas rumah : (tidak tahu) terdiri dari 6 kamar

Jumlah orang dalam satu rumah : 5 orang di rumah


sendiri, dan anak 4 anak kos lainnya di kamar kos
masing-masing.

Luas Halaman rumah : (Bu Reni tidak tahu)

Lingkungan dan tempat tinggal


Tidak bertingkat keluarga binaan sudah cukup
rapih, bersih, dan tertata.
Keluarga juga sudah
Lantai rumah dari : Semen menggunakan sumur pompa
sebagai sumber air sehingga
tidak ditemukan kesulitan untuk
Dinding rumah dari : Papan dan tembok memperoleh air bersih.
Pertukaran udara dan
pencahayaan di dalam rumah
Penerangan di dalam rumah juga sudah baik karena ada
Jendela: Ada jendela besar yang kerap
Listrik : Ada dibuka. Bagian dapur tertata,
namun penuh dengan barang-
barang sehingga terlihat kurang
Ventilasi rapih.
Kelembapan rumah : tidak lembap
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada
Bila ada, yaitu : Kipas angin

Kebersihan di dalam rumah: cukup bersih

Tata letak Barang dalam rumah: cukup rapi

F. Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga


Susunlah kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara temuan pada data
demografik, data dinamika, masalah adanya faktor internal dan eksternal pada keluarga yang
mempengaruhi masalah kesehatan dan merupakan dasar untuk pembinaan keluarga (dapat
mengadopsi dari mandala of health dan bagan-bagan lainnya)
Diagnosis Kesehatan Keluarga

a. masalah internal keluarga:

Bu Reni memiliki riwayat penyakit hipertensi yang jarang menimbulkan gejala karena
pengaturan pola makan yang cukup sehat. Bu Reni tidak mengonsumsi obat penurun
tekanan darah karena dirasa belum parah dan tidak signifikan pengaruhnya ke dalam
aktivitas Bu Reni. Selain itu juga karena Bu Reni tidak ingin ketergantungan dengan
obat yang dikonsumsinya. Ketika bergejala, Bu Reni biasanya mengonsumsi obat-
obatan tradisional yang diracik sendiri. Namun, saat saya kembali melakukan
kunjungan terakhir kali (5 Mei 2021) dan bertanya terkait kesehatan Bu Reni, Bu Reni
memberitahu bahwa beliau telah merasakan kembali gejala hipertensi tersebut sejak
pertengahan bulan April dan segera berkonsultasi ke puskesmas. Didapatkan tekanan
darah tinggi yaitu 150/100 mmHg dan dokter memberikan obat yang harus dikonsumsi
rutin selama beberapa minggu, kemudian dianjurkan untuk kontrol kembali di tanggal 8
Mei 2021. Dalam hal ini, Bu Reni sudah mulai menyadari pentingnya memeriksakan
diri ke layanan kesehatan segera untuk mengatasi penyakit yang dialami dan
menerapkan edukasi yang sempat diberikan di pertemuan sebelumnya.

Kesadaran keluarga dalam menggunakan masker saat keluar rumah masih kurang,
padahal saat ini masih dalam pandemi COVID-19. Anggota keluarga juga masih jarang
melakukan olahraga atau latihan fisik secara rutin. Diagnosis pada Bu Reni adalah
hipertensi grade 1.

b. masalah eksternal keluarga:

Tidak ada.
Permasalahan kesehatan keluarga

NO SESUAI INDIKATOR PIS PK DILUAR INDIKATOR PIS PK


1. Tidak menggunakan KB Tidak pernah melakukan cek kesehatan
rutin
2. -

Kesimpulan pada Pembinaan Keluarga Saat ini


(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor
pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana
pembinaan keluarga selanjutnya)

Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan


coping score akhir

- Keluarga yang tidak melakukan medical check-up secara rutin


- Hipertensi Bu Reni yang tidak diobati oleh tenaga medis, masih memegang
tradisi obat-obatan racikan sendiri (air rebusan jahe, sereh, daun salam, dll)
- Bu Reni memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi
- Tidak melakukan olahraga rutin
- Anak-anak Ibu Reni cenderung cukup banyak mengonsumsi kalori dari nasi
- Penggunaan masker yang sangat jarang sekali pada setiap anggota keluarga ketika
berada di luar rumah

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :

- Keluarga mau mendengarkan dan mengikuti suatu saran mengenai kesehatan jika
ada suatu arahan dan edukasi yang diberikan
- Kesadaran PHBS cukup baik, telah dilakukan tiap anggota keluarga
- Pola makan yang sudah bervariasi dan mengutamakan adanya sayur di setiap kali
makan
- Aktivitas fisik cukup baik meskipun tidak melakukan olahraga rutin, karena anak-
anak Bu Reni dan Bu Reni sendiri saling membantu pekerjaan rumah terutama
usaha laundry rumahan yang dimilikinya
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :

- Pengetahuan keluarga yang masih kurang terkait kesehatan

Rencana pembinaan keluarga selanjutnya

- Memberikan edukasi terkait pencegahan penyakit hipertensi dan obesitas sentral


- Memberikan edukasi terkait PHBS
- Memberikan edukasi terkait 4 pilar gizi seimbang
FAMILY WELLNESS PLAN

NO NAMA Kedudukan Faktor Risiko Modifikasi Skrining Imunisasi Kemo-profilaksis


dalam keluarga Lifestyle
1. Reni Susanti Ibu rumah tangga ● Hipertensi ● Rutin ● Pemeriksaan Vaksin Multivitamin
dan kepala ● Jarang berolahraga kesehatan rutin COVID-19
keluarga berolahraga ● Diet gizi ● Cek tekanan Tablet Fe
● Obesitas seimbang darah teratur
sentralis ● Menerapkan ● Cek gula darah
● Jarang prokes ● Cek kadar asam
memakai COVID-19 urat
masker ● Cek kadar
kolesterol

2. Anggi Regina Anak ke-1  Jarang  Rutin - Lengkap Tablet Fe


Budiman berolahraga berolahraga
Vaksin
 Sedang masa
● Menerapkan COVID-19
pubertas
prokes
 Jarang
COVID-19
memakai
masker

3. Oksa Yulanda Anak ke-2 ● Jarang ● Rutin - Lengkap Tablet Fe


Budiman berolahraga berolahraga
● Sedang masa
pubertas ● Menerapkan
● Jarang prokes
memakai COVID-19
masker
4. Rahel Bayono Anak ke-3 ● Jarang ● Rutin - Lengkap
Budiman berolahraga berolahraga
● Jarang ● Pemberian
memakai obat cacing
masker 6 bulan
sekali

● Menerapkan
prokes
COVID-19

5. Galih Prasetyo Anak ke-4 ● Cacingan ● Pemberian - Lengkap


Budiman obat cacing
● Jarang 6 bulan
memakai sekali
masker
● Menerapkan
prokes
COVID-19
Contoh :

FAMILY WELLNESS PLAN

NO NAMA Kedudukan Faktor Modifikasi Skrining Imunisasi Kemo-


dalam Risiko Lifestyle profilaksis
keluarga

1. Tn. A Kepala Hipertensi


Keluarga

2 Ny. B Istri DM

3 An. C Anak Hipertendi


dan DM

Anda mungkin juga menyukai