Anda di halaman 1dari 7

LAMNPIRAN MATERI

A. Definisi Rematik
Rematik merupakan suatu penyakit yang telah lama dikenal dan tersebar luas
diseluruh dunia yang secara simetris mengalami peradangan sehingga akan
terjadi pembengkakan, nyeri dan ahirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi dan akan mengganggu aktivitas atau pekerjaan penderita
( Bawarodi, Rottie, & Malara, 2017). Penyakit rematik yang menyerang sendi
dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi. Rematik mengakibatkan
peradangan pada lapisan dalam pembungkus sendi.penyakit ini berlangsung
tahunan, menyerang berbagai sendi biasanya simetris, jika radang ini
menahun, terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi dan tulang otot ligamen
dalam sendi (Syam, 2012).

B. Penyebab Rematik
1. Faktor usia, semakin bertambah usia semakin tinggi risiko untuk terkena
rematik
2. Jenis kelamin penyakit rematik ini cenderung diderita oleh perempuan
(tiga kali lebih sering dibanding pria).
3. Berat badan yang berlebihan (obesitas) akan memberi beban pada jaringan
tulang rawan di sendi lutut (Syam, 2012).
4. Rematik lebih sering terjadi pada orang mempunyai aktivitas yang
berlebih dalam menggunakan lutut seperti pedagang keliling dan pekerja
yang banyak jongkok karena terjadi penekanan yang berlebih pada lutut,
umumnya semakin berat aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam
kegiatan sehari-hari maka pasien akan lebih sering mengalami rematik
terutama pada bagian sendi dan lebih sering terjadi pada pagi hari
(Bawarodi, Rottie, & Malara, 2017).

C. Tanda dan Gejala Rematik


1. Sering mengalami ngilu / nyeri pada persendian tangan dan susah dalam
melakukan aktivitas sehari-hari
2. Dirasakan terutama pada sendi-sendi bagian jari dan pergelangan tangan,
lutut dan kaki, dan pada stadium lanjut penderita tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari
3. Nyeri sendi, kekakuan sendi pada pagi hari, dan hambatan gerak
persendian (Bawarodi, Rottie, & Malara, 2017).

D. Dampak Rematik
1. Timbulnya rasa nyeri yang berkepanjangan apabila tidak ditangani dan
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
2. Rematik akan membuat lansia memiliki keterbatasan pergerakan pada
bagian yang nyeri sehingga luas gerak sendi ke semua arah berkurang.
Bila lansia lebih banyak diam (gerakan pasif) maka otot dan sendi akan
menjadi kaku.
3. Nyeri dan kaku sendi yang bertahan lama akan menghentikan secara
permanen fungsional sendi dan akan berdampak pada penurunan kualitas
hidup lansia
(Sitinjak, 2016).

E. Senam Rematik
1) Pengertian
Suatu gerakan yang dilakukan secara teratur dan terorganisasi bagi
penderita rematik.
2) Manfaat
 Memperlancar aliran darah
 Mengurangi nyeri
 Merelaksasikan otot
 Memperbaiki aktivitas gerak
3) Tujuan Senam Rematik
 Mengurangi nyeri pada penderita rematik
 Menjaga kesehatan jasmani menjadi lebih baik
4) Gerakan Senam Rematik
Cara melakukan senam rematik 6 prinsip dasar di dalam melakukan senam
rematik :

1. Prinsip Pertama: Latihan Pernapasan


Duduk dengan nyaman dan
tegakkan punggung. Tarik napas
melalui hidung hingga tulang
rusuk terasa terangkat dan
hembuskan napas melalui mulut.
Latihan ini sangat berguna untuk
mengurangi rasa nyeri saat rematik
datang. Ulangi gerakan sebanyak 4
kali.
2. Prinsip Kedua: Pemanasan
Sebelum berlatih, dianjurkan untuk
melakukan pemanasan selama 5-
10 menit. Pemanasan ini dapat
dilakukan dengan berjalan,
bersepeda santai, atau dengan
peregangan ringan.
3. Prinsip Ketiga: Latihan Persendian
Sendi Leher
Tegakkan kepala. Putar kepala ke
kanan perlahan lahan hingga
kembali ke posisi awal. Lanjutkan
dengan memutar kepala ke kiri
secara perlahan-lahan hingga
kembali ke posisi awal. Lakukan
secara berulang masing-masing
sebanyak 3 kali.
Sendi bahu
Duduk atau berbaring dengan
nyaman dan rileks di kursi.
a. Angkat lengan kanan secara
perlahan ke arah samping
menjauhi tubuh, kemudian
kembalikan pada posisi
semula. Ulangi gerakan yang
sama untuk lengan kiri.
Lakukan secara bergantian
antara lengan kiri dan kanan
(masing-masing 10 hitungan).
b. Mulailah dengan posisi siku
ditekuk ke arah samping dan
posisi telapak tangan
menyentuh bahu (tahan
selama 10 hitungan)
c. Gerakkan kedua siku ke arah
depan, hingga kedua siku
saling menyentuh. Lanjutkan
dengan menggerakkan siku
hingga kembali ke posisi
awal. Rasakan dada tertarik
ketika menarik siku kembali
ke posisi awal (tahan selama
10 hitungan)
Sendi Pinggul
Duduk di kursi dengan nyaman
dengan posisi ujung tumit
menempel. Jauhkan kaki kanan
secara perlahan dari tubuh, lalu
kembalikkan ke posisi awal.
Lakukan secara bergantian antara
kaki kanan dan kiri (masing-
masing sebanyak 3 kali)
Pergelangan Kaki
Putar pergelangan kaki kanan
searah jarum jam secara perlahan
kemudian lakukan arah sebaliknya
(berlawanan jarum jam). Lakukan
secara bergantian antara
pergelangan kaki kanan dan kiri
(masing-masing sebanyak 3 kali)
Pergelangan Tangan
Tekuk jari-jari tangan, putar
pergelangan tangan searah jarum
jam dan kemudian berlawanan
dengan jarum jam (masing-masing
sebanyak 3 kali)
Ruas Jari
Sentuh tiap jari-jari tangan dengan
ibu jari. Ulangi hingga 5 kali.
4. Prinsip Keempat: Latihan Kekuatan
Seated cross legged press
Duduklah pada kursi yang diganjal
bantal. Silangkan pergelangan kaki
kanan di atas pergelangan kaki
kiri. Tekan kaki kanan ke kaki kiri,
dan di saat bersamaan, tekan kaki
kiri maju melawan kaki kanan.
Tahan posisi ini selama 3-6 detik,
lalu lepaskan. Ulangi dengan
posisi pergelangan kaki kiri di atas
pergelangan kaki kanan.
Pelvic tilt
Duduk di kursi dengan kedua kaki
menyentuh lantai dan pisisi
punggung menempel pada
sandaran kursi. Angkat panggul
dari kursi punggung atas dan
tengah serta tangan berada di atas
paha. Rasakan adanya kontraksi
pada pantat dan perut. Tahan posisi
ini beberapa 3-6 detik, sambil
mengambil napas dalam-dalam
dan perlahan.
(Gerakan menyesuaikan dengan
kondisi lansia)
Rubber band
Taruh karet gelang di kelima jari
tangan. Rentangkan jari-jari
selebar yang bisa. Perlahan
lepaskan tekanan dari karet gelang
tersebut dan kembali ke posisi
awal. Ulangi gerakan sebanyak 4
kali.
5. Prinsip Kelima: Latihan Kardio
Latihan ini dilakukan untuk
kesehatan jantung dan
meningkatkan stamina. Latihan ini
dapat berupa jalan cepat, berlari,
berenang, aerobik, dan bersepeda.
Lakukan latihan selama 30 - 45
menit dengan pemanasan selama 5
- 10 menit.
6. Prinsip Keenam: Peregangan
Latihan ini dilakukan untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi
dan otot. Untuk sesi ini, dapat
menggunakan iringan musik
lembut untuk membangun suasana
rileks
(Sitinjak, Hastuti, & Nurfianti, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Bawarodi, F., Rottie, J., dan Malara, R. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kekambuhan Penyakit Rematik di Wilayah Puskesmas Beo
Kabupaten Talaud, Vol. 5 No. 1 – 7.
Sitinjak, V.M., Hastuti, M.F., dan Nurfianti, A. (2016). Pengaruh Senam Rematik
terhadap Perubahan Skala Nyeri pada Lanjut Usia dengan Osteoarthritis
Lutut. Retrieved from :
https://media.neliti.com/media/publications/106715-ID-pengaruh-senam-
rematik-terhadap-perubaha.pdf. Diakses pada tanggal 15 Januari 2020.
Syam, S. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Rematik
pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Tahun 2012.
Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.
3 No. 2, 17 – 26.

Anda mungkin juga menyukai