Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OTALGIA (NYERI TELINGA)

Pokok Bahasan : Sistem Persepsi Sensori

Sub Pokok Bahasan : Nyeri telinga (otalgia)

Sasaran : Mahasiswa S-1 Keperawatan STIKES Wika PPNI Bali Kelas


A3_B

Hari / tanggal : Senin, 1 November 2010

Pukul : 13.00 Wita

Penyaji : Kelompok IX

Tempat : STIKES Wira Medika PPNI Bali

I. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini, Indonesia sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di


segala bidang. Salah satunya di bidang kesehatan. Tapi pada kenyataan, saat ini masih ada
masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan pada sistem sensori pada umumnya dan
gangguan telingga pada khususnya. Salah satu gannguan telinga yang paling sering dialami
oleh masyarakat adalah otalgia(nyeri telinga).

Otalgia adalah gangguan telinga yang paling sering dialami oleh masyarakat miskin
dan masyarakat di daerah perdalaman dikarenakan ketidakpahaman dalam membersihkan
telinga berhubung dengan tingkat pendidikan dalam kesehatan yang rendah serta kebiasaan
masyarakat yang sering tidak memeriksakan diri sejak dini jika menggalami gangguan
telinga karena dianggap hal yang biasa dan lumrah terjadi di masyarakat. Tapi ketika
gangguan telinga ini sudah menjadi parah hingga mengganggu aktivitas sehari-harinya
barulah mereka memeriksakan diri, sehingga sering kali penyakit ini menjadi terlambat
dalam penangananya

1
II. TUJUAN

a. Tujuan Instuksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit pasien dan keluarga pasien


dapat memahami tentang nyeri telinga (otalgia).

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 25 menit pasien dan keluarga
pasien diharapkan :
1. Mampu menjelaskan pengertian otalgia (nyeri telinga) dengan benar.
2. Mampu menjelaskan penyebab dan 3 faktor pencetus dari nyeri telinga.
3. Mampu menjelaskan 3 gejala- gejala dari nyeri telinga.
4. Mampu menjelaskan penanganan nyeri telinga.

II. KEGIATAN PENYULUHAN


a. Garis besar materi :
Pengertian otalgia (nyeri telinga)
Penyebab dari otalgia (nyeri telinga)
Faktor pencetus otalgia (nyeri telinga)
Gejala-gejala dari otalgia (nyeri telinga)
Penanganan otalgia (nyeri telinga)

b. Metode ;
Ceramah dan Tanya jawab

c. Langkah Langkah Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU

2
PERAWAT Respon Pasien / Keluarga

1. Memberikan salam 1. Menjawab salam


1. Pendahuluan 5 menit
2. Memperkenalkan 2. Menyimak
diri
3. Menyimak
3. Menyampaikan
4. Menyimak
pokok bahasan

5. Menjawab dengan
4. Menyampaikan
benar
tujuan

5. Apersepsi tentang
otalgia (nyeri
telinga)

1. Penyampaian materi 1. Peserta


2. Isi 15 menit
tentang : mendengarkan
secara seksama
pengertian otalgia
2. Peserta
penyebab dan factor
memperhatikan
pencetus dari otalgia
gejala-gejala dari
otalgia
terapy / penanganan
pada pasien dengan
otalgia

1. Diskusi 1. Aktif bertanya


3. Penutup 5 menit
2. Kesimpulan 2. Memperhatikan

3. Evaluasi 3. Menjawab
pertanyaan
4. Memberikan salam

3
penutup 4. Menjawab salam

d. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah dibuat tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Pembagian peran sudah diberikan
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
e. Mahasiswa, dosen pendamping dan peserta siap

2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan.

3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penkes selama 1x25 menit didapat hasil sebagai berikut:
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian otalgia (nyeri telinga)
b. Peserta dapat menyebutkan 3 penyebab terjadinya otalgia (nyeri telinga)
dengan benar
c. Peserta dapat menyebutkan 3 faktor pencetus dari otalgia (nyeri telinga)
d. Peserta dapat menyebutkan bagaimana gejala dari otalgia (nyeri telinga)
e. Peserta dapat mengetahui tentang penanganan otalgia (nyeri telinga)

III. Alat Penyuluhan

a. Alat:
Leaflet
Laptop
LCD

Setting Tempat :

4
Papan

Penyaji & Power


Point

Fasilitator

Perlengakapan

Peserta Peserta

Observer

b. Sumber / Daftar Pustaka :


Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8. Jakarta:
EGC
Boies, dkk. Buku Ajar Penyakit THT. 1997. Jakarta: EGC
Doengoes, William F. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Carpenito, Linda Jual. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta:
EGC

VI. PENGORGANISASIAN
1. Ketua : I Kadek Sasmita
2. Penyusun : Ni Made Wina Pratiwi
Luh Ayu Putri Apsari
Sayu Kade Yudi Artini

5
I Kadek Sasmita
3. Moderator : Luh Ayu Putri Apsari
4. Penyaji : Sayu Yudi Artini
5. Observer : Ni Made Wina Pratiwi
6. Fasilitator : I Kadek Sasmita

LAMPIRAN MATERI
I. PENGERTIAN OTALGIA (NYERI TELINGA)
a. Otalgia adalah suatu nyeri telinga, setiap penyakit yang mengenai daerah telinga
hampir semuanya terdapat gejala otalgia.

6
b. Otalgia adalah suatu gejala yang lazim terjadi, dan bisa dilukiskan sebagai rasa
terbakar, berdenyut atau menusuk, bisa bersifat ringan atau sangat hebat, atau
konsisten dan intermittent atau sementara. Pada keadaan terakhir, biasanya sesuai
ini dilukiskan sebagai nyeri tajam yang masuk.
c. Otalgia adalah gejala yang dapat timbul dari iritasi lokal karena banyak kondisi
dan dapat juga disebabkan oleh nyeri pindahan dari laring dan faring.( Brunner &
Suddarth.2002 )

II. PENYEBAB OTALGIA (NYERI TELINGA)


Etiologi otalgia dibedakan menjadi primer dan sekunder.

Primer : dermatitis kronik liang telinga luar, produksi serumen yang banyak,
infeksi telinga tengah
Sekunder : sinusitis, inflamasi tonsil, infeksi hidung dan tekak, barotraumas,
Disfungsi Sendi Temporomandibularis
Secara anatomi, telinga dapat dibagi menjadi 3 wilayah utama. Ini termasuk
telinga luar, telinga tengah dan telinga bagian dalam. Ketiga wilayah ini
masing-masing dapat menjadi tempat timbulnya rasa nyeri tersebut.

Nyeri yang berasal dari telinga luar, termasuk didalamnya daun telinga dan liang
telinga, dapat disebabkan oleh gangguan seperti:

a. Masuknya benda asing (manik-manik, biji-bijian, serangga, tertinggal kapas),


b. Mengkorek telinga terlalu keras dengan berbagai benda pengorek telinga,
bahkan hanya dengan jari, atau akibat kotoran telinga yang mengeras.

c. Peradangan akibat infeksi karena bakteri, virus dan jamur dapat juga
menyebabkan telinga luar menjadi sakit sehingga menimbulkan nyeri.

Nyeri yang berasal dari telinga tengah, biasanya di sebabkan oleh:

a. Proses peradangan yang disebut dengan otitis media.

7
b. Gangguan pada tuba eustakius (saluran yang menghubungkan telinga tengah
dengan hidung bagian belakang/ tenggorokan). Gangguan di tuba eustakius ini
bisa disebabkan karena proses peradangan atau infeksi, bisa juga akibat
perubahan tekanan di telinga tengah (pada saat naik pesawat dan menyelam).

c. Keganasan atau kanker pada telinga juga dapat menyebabkan timbulnya nyeri
telinga.

III. FAKTOR PREDISPOSISI (PENCETUS)

Penyebab nyeri yang berasal dari tempat lain (nyeri alih/referred pain)
Telinga dipersyarafi oleh berbagai syaraf (nervus), seperti nervus V, IX dan X, yang
masing-masing juga mempersyarafi organ-organ lain. Akibatnya apabila timbul sakit
pada organ lain yang memiliki syaraf sama dengan syaraf di telinga, maka rasa nyeri
di tempat tersebut akan dihantarkan melalui percabangan syaraf tersebut ke telinga
(referred pain). Contohnya adalah sakit gigi, sakit tenggorok, sakit amandel
(tonsilitis), gangguan pada sendi rahang dan lain-lain.

IV. GEJALA KLINIS DARI OTALGIA

Sakit telinga itu sendiri merupakan suatu gejala atau keluhan, biasanya disertai dengan
gejala-gejala lain dan bisa dari berbagai penyebab.

Bayi dan anak-anak biasanya menjadi rewel, sering menggaruk-garuk telinga atau menarik-
narik telinga, bila penyakitnya di telinga biasanya disertai gangguan pendengaran. Pada
keadaan infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari telinga. Sakit telinga yang
sering timbul pada anak-anak adalah akibat infeksi telinga tengah akut, yang timbul secara
tiba-tiba. Biasanya disertai dengan demam tinggi, kadang-kadang sampai kejang dan
muntah. Biasanya sebelumnya didahului oleh batuk dan pilek.

Pada penderita yang sudah dapat menjelaskan seperti anak yang agak besar, remaja dan
dewasa, yang sering dialami selain nyeri adalah adanya perasaan penuh atau tekanan pada
telinga, gangguan pendengaran, pusing, vertigo dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar
dari telinga atau demam. Sakit telinga akibat infeksi telinga yang sudah menyebar ke daerah
8
mastoid atau daerah di belakang telinga (mastoiditis), biasanya disertai dengan nyeri kepala.
Pada infeksi liang telinga (otitis eksterna) sering disertai nyeri ketika membuka mulut atau
menelan.

V. THERAPY /TINDAKAN PENANGANAN

A. Pengobatan akan diberikan sesuai dengan penyebab.Jika rasa nyeri pada telinga
disebabkan oleh:

Otitis Eksterna Akut (furunkel = bisul)

Penanganannya:

Beri tampon ichtiol biarkan selama 2 hari


Antibiotic ampisilin atau amoksilin
Analgetik
Otitis Eksterna Difus Akut

Penanganannya:

Antibiotic oral atau sistemik


Kompres dengan menggunakan rivano untuk mengurangi edema liang telinga
ataumemasukkan tampon (kain kasa) dengan salep antibiotic.
Otitis Media Akut

Penanganannya:

Antibiotik dosis tinggi Penisilin IM atau Ampisilin, Amoksilin, dan


Eritromisin.
Dekongestan lokal dan sistemik.
Antipiretik
Mastoiditis Akut

Penanganannya:

Pembersihan liang telinga dengan kasa atau penghisap.


Obat tetes telinga.
Antibiotik dosis tinggi
9
Analgetik

B. Pengambilan Serumen

Serumen dapat diambil dengan irigasi, pengisapan, atau


instrumentasi.Kecuali bila riwayat perforasi membrana timpani atau terdapt
imflamasi telinga luar ( otitis eksterna), irigasi lembut merupakan prosedur yang
dapat diterima untuk mengambil serumen.

Teknik ini efektif bila serumen tidak terlalu melekat dalam kanalis auditoris
eksteni. Pengambilan serumen yang berhasil dengan irigasi hanya bisa dicapai
bila aliran air dapat mencapai bela yang menyumbat agar dapat mendorongnya
lateral dan keluar dari kanalis. Meskipun irigator pic air biasanya aman, namun
instrumen ini berhubungan dengan membrana timpani dan bahkan cedera
otologik yang serius. Maka harus digunakan tekanan serendah mungkin, yang
digunakan untuk mencegah trail mekanik

C. Penyemprotan Air ke dalam Telinga

D. Pemberian Minyak pada Serumen

Serumen juga dapat dilunakkan dengan meneteskan beberapa tetes gliserin


hangat,, minyak mineral, atau hidrogen peroksida perbandingan setengah selama
30 menit sebelum pengangkatan.Bahan seruminolitik, seperti peroksida dalam
gliserin (debrox) atau cerumenex juga tersedia namun, senyawa ini dapat
menyebabkan reaksi alergi dalam bentuk dermatitis. Pemakaian larutan ini dua
sampai tiga kali sehari selam beberapa hari biasanya sudah mencukupi untuk
memudahkan pengangkatan impaksi. Bila impaksi serumen tidak dapat
dilepaskan dengan cara ini, dapat diangkat oleh petugas perawatan
kesehatandengan instrumen khusus seperti kuret serumen dan penghisap aural
yang menggunakan mikroskop binokuler untuk pembesaran benda asing.

POST TEST

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar.


1. Apakah otalgia (nyeri telinga)itu?
2. Apa saja penyebab dan gejala dari otalgia (nyeri telinga)?
3. Bagaimana cara penanganan dari otalgia (nyeri telinga) tersebut?
10
4. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada otalgia (nyeri telinga)?

11

Anda mungkin juga menyukai