Anda di halaman 1dari 10

P1 : Awas ! Obat Keras ! Baca aturan pakainya.

Contoh : paramex

P2 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine,
Betadine Gargle.

P3 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin

P4 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk dibakar.

P5 : Awas ! Obat Keras ! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder.

Arti Simbol dalam Kemasan Obat


OPINI | 11 December 2013 | 01:28 Dibaca: 2025 Komentar: 3 0

Kita sering melihat dalam kemasan botol ataupun pembungkus obat berbentuk logo lingkaran.
Nah inilah arti logo simbol obat dimaksud :
Simbol Logo Obat Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara
tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan
mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan
leluhur. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup
dengan bukti empiris turun temurun. Penandaan pada produk Jamu Tulisan JAMU harus jelas
dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras dengan tulisan JAMU catatan : pada produk jamu dilarang mencampurkan
atau terkandung bahan kimia obat apapun. jamu adalah tingkat terendah dari strata obat herbal
lainnya tingkatan selanjutnya adalah Herbal Terstandar
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara
tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan
mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan
leluhur. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup
dengan bukti empiris turun temurun. Penandaan pada produk Jamu Tulisan JAMU harus jelas
dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras dengan tulisan JAMU catatan : pada produk jamu dilarang mencampurkan
atau terkandung bahan kimia obat apapun. jamu adalah tingkat terendah dari strata obat herbal
lainnya tingkatan selanjutnya adalah Herbal Terstandar.

Simbol Logo Obat Herbal Terstandar

Logo OHT
Obat Herbal Terstandar (OHT) Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian
bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Pada melaksanakan
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan
tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi tinggi, jenis herbal ini pada umumnya telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan
bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional
yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian
bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Pada melaksanakan
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan
tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan tehnologi tinggi, jenis herbal ini pada umumnya telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan
bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional
yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis. Tulisan OBAT HERBAL TERSTANDAR
harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna
lain yang menyolok kontras dengan tulisan OBAT HERBAL TERSTANDAR

Contoh OHT (Diapet, Hi-Stimono, Irex-Max, Kiranti Pegel Linu, Kiranti Sehat Datang Bulan)
OHT adalah strata ke-dua setelah Jamu

Simbol Logo Obat Fitofarmaka

Logo Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern
karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan
uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarat ilmiah, protokol uji yang telah
disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi
syarat. Dengan uji klinik akanlebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat
herbal di saranapelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat
herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.
Adapun masyarakat menggunakan bahan alam yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya
menggunkan sebagai obat tradisional maka dari itu isi makalah ini membahas tentang resep obat
tradisional dan bukti penggunaannya di masyarakat.

Produk Fitofarmaka yang sudah disetujui BPOM


nodiar/tablet : untuk pengobatan diare nonspesifik
rheumaneer/kapsul : untuk pengobatan nyeri sendi ringan sampai sedang
stimuno : sebagai immunomodulator dan sebagai terapi ajuvan dalam pengobatan tuberkulosa
x-gra/kapsul : untuk disfungsi ereksi dengan atau tanpa ejakulasi dini
tensigard agromed/kapsul : untuk menurunkan tekanan darah sistolik/diastolik pada hipertensi
ringan hingga sedang

Fitofarmaka dapat dikatakan sebagai obat herbal tertinggi dari Jamu dan Herbal Terstandar
karena proses pembuatannya sudah mengadopsi CPOB dan sampai uji klinik pada manusia.

Simbol Logo Obat Bebas

Sesuai Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib Daftar Obat Jadi bahwa yang
dimaksud dengan golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan dan ketetapan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas,
obat bebas terbatas, obat wajib apotik, obat keras, psikotropika dan narkotika.

Obat Bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai dengan
lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. Dalam kemasan obat disertakan brosur
yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi, dosis, aturan pakai, efek samping
,nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik, serta cara penyimpanannya. penandaan
akan berubah pada produk obat bebas terbatas

Contoh Obat Bebas adalah Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin HCL,
Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid, Gasflat,
Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi)

Simbol Logo Obat Bebas Terbatas

Berbeda dengan Obat Bebas terlihat pada pengertian dan logonya, Obat bebas terbatas yaitu obat
yang digunakan untuk mengobatipenyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri.
Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana pada setiap takaran yang digunakan diberi batas
dan pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru serta
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 November
1975, disertai tanda peringatan P. No.1 sampai P. No. 6 dan harus ditandai dengan etiket atau
brosur yang menyebutkan nama obat yang bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta jumlah
yang digunakan, nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat produsen,
petunjuk penggunaan, indikasi, cara pemakaian,peringatan serta kontra indikasi

Contoh Obat Bebas Terbatas : Theophiline, Allerin, Pseudoefedrin HCL, Tilomix, Tremenza,
Bodrex extra, Lactobion, Antasida plus, Dexanta, asam acetylsalisil, Asmadex, ephedrin HCL,
Dextromethorphan dll (penyebutan merk karena obat kombinasi)

Simbol Logo Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus
luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya
terdapat huruf K yang menyentuh garis tepi. Obat yang masuk ke dalam golongan obat keras
ini adalah obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral, baik dengan
cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan, obat baru
yang belum tercantum dalam kompendial/farmakope terbaru yang berlaku di Indonesia serta
obat-obat yang ditetapkan sebagai obat keras melalui keputusan Menteri kesehatan Republik
Indonesia. diperlukan informasi lengkap terkait penggunaan obat ini karena jika tidak digunakan
secara tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi tubuh sebaiknya
konsultasikan kepada Apoteker jika anda mendapatkan obat-obat berlabel obat keras dari resep
dokter, penggunaan obat yang terpat akan meningkatkan efektivitas obat terhadap penyakit dan
meminimalkan efek sampingnya.

Contoh Obat Keras : Loratadine, Pseudoefedrin, Bromhexin HCL, Alprazolam, Clobazam,


Chlordiazepokside, Amitriptyline, Lorazepam, Nitrazepam, Midazolam, Estrazolam, Fluoxetine,
Sertraline HCL, Carbamazepin, Haloperidol, phenytoin, Levodopa, Benzeraside, Ibuprofen,
Ketoprofen dll

Simbol Logo Obat Narkotik/Psikotropik


Obat narkotik adalah obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Pada kemasan ditandai
dengan lingkaran warna putih dan tanda palang merah, garis tepi warna hitam.
Logo Obat Narkotik

Kemasan obat golongan ini ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat palang (+)
berwarna merah. Obat narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketat,
sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh dengan resep dokter yang asli (tidak
dapat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika/Psikotropik antara lain: pada bagian
bawah coretan ini. Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai
anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa sakit.

Obat Psikotropik adalah obat yang secara efektif dapat mempengaruhi susunan saraf pusat dan
akan mempengaruhi tingkah laku dan aktivitas.

Logo Obat Psikotropik

Menurut UU No.35 Tahun 2009 tentang narkotika dan psikotropika digolongkan menjadi :
beserta contohnya
Psikotropika golongan I yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan
dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat.

Ati2 gan klo beli obat di apotek, agan harus tau tu obat jenis apa..
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib
apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.
Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter atau dikenal dengan nama OTC (Over
The Counter) dimaksudkan untuk menangani penyakit-penyakit simtomatis ringan yang banyak diderita
masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Praktik seperti ini dikenal
dengan nama self medication (penanganan sendiri).

Obat Bebas
Obat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket serta apotek. Dalam
pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif
pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis
selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya golongan
obat ini tetap dibeli bersama kemasannya.

Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna
hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat analgetik/pain killer (parasetamol), vitamin dan
mineral. Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam
obat tradisional (TR).

Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau
dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang
berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat
pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:
Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten
apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker), karena diharapkan pasien
memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas.
Contoh obat golongan ini adalah: pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim antiseptik.

Obat Keras
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan ditandai
dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk golongan ini adalah
beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan
psikotropika tergolong obat keras.

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital

Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Note:
1. Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W (Warschuwing) atau OTC (over the
counter).
2. Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 1- 6.
3. Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh hanya dengan resep dokter.
4. OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker pengelola apotek
(APA), hanya bisa didapatkan di apotek.

KANDUNGAN OBAT

* BATUK

Obat batuk yang dijual di pasaran umumnya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual
bebas terbatas. Biasanya obat batuk dikombinasikan dengan obat pilek, meski ada juga
yang dijual khusus untuk mengatasi batuk saja. Kandungan yang terdapat di dalamnya,
antara lain:

- Bromhexsin

Berfungsi sebagai pengencer dahak.

- Dextrometrofan

Berfungsi sebagai antibatuk.

- Ambroxsol

Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa
dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak
terhambat lagi.

Meski obat batuk ini dengan mudah dibeli di pasaran, tapi mengingat obat ini digolongkan
dalam lingkaran biru, sebaiknya orang tua tidak gegabah memberikannya. Saat anak batuk,
sebagai langkah pertama sebaiknya mintalah ia untuk minum air hangat banyak-banyak.

* PILEK
Sama halnya dengan batuk, obat-obatan untuk mengatasi pilek biasanya termasuk
golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Sebagai wujud kehati-hatian, sebaiknya
orang tua memahami zat apa saja yang terkandung dalam obat pilek, yaitu:

- Decongestan

Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan
yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.

- Antihistamin

Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa


digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.

* DEMAM

Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas
demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk
menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah:

- Analgetik

Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam
golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.

- Antipiretik

Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.

Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk
menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat
ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing
anak.

* DIARE

Tren pengobatan terbaru yang direkomendasikan WHO untuk diare pada anak adalah
memberikan oralit (larutan gula garam) atau pedialit (pengganti cairan tubuh untuk anak-
anak dengan rasa stroberi atau vanila). Keduanya termasuk golongan lingkaran hijau yang
berarti boleh dijual bebas. Oralit atau pedialit fungsinya mengganti cairan yang keluar dan
menjaga supaya tidak sampai dehidrasi.

Dahulu tujuan pengobatan diare lebih mementingkan supaya kembali mampet. Kalau
sekarang, meskipun si kecil buang air besar sampai 8 kali sehari masih dianggap wajar.
Kenapa? Karena justru racun-racun yang menyebabkan diare dibiarkan keluar bersama
kotoran.
Sebelum memberikan obat diare, ada baiknya orang tua mengonsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter. Sebab zat-zat yang terdapat dalam obat-obat ini umumnya berfungsi
menyerap dan memampatkan. Zat-zat tersebut antara lain:

- Becarbon

Fungsinya menyerap dan mengeluarkan kembali.

- Coulin dan Pektin

Fungsinya menyerap.

- Aktifited Aktapolid

Untuk pengobatan simtomatik, seperti rasa mulas, perih, kembung.

Anda mungkin juga menyukai