Anda di halaman 1dari 9

PENGAKUAN PENDAPATAN

Konsep Dasar; Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan/atau menyelesaian kewajiban
akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan menghasilkan laba
lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelajutan selama
suatu periode

Secara umum pedoman untuk pengakuan pendapatan cukup luas.. Prinsip


Pengakuan Pendapatan (revenue recognition principle) menetapkan bahwa
pendapatan diakui pada saat (1) direalisasi atau dapat direalisasi (2) Dihasilkan.
Oleh karena itu, pengakuan pendapatan yang tepat meliputi tiga hal, yaitu:

a. Pendapatan direalisasi; apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim
atau kas (piutang)

b. Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran


segera dapat dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang
diketahui

c. Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya


telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak
atas manfaat yang dimiliki oleh pendapat itu, yakni apabila proses menghasilkan
laba telah selesai.

Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip;

1. Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal


penjualan, yang biasanya diinterprestasikan sebagai tanggal penyerahan kepada
pelanggang.

2. Perusahaan mengakui pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu
telah dilaksanakan dan dapat ditagih.

3. Perusahaan mengakui pendapatan dari mengijinkan pihak lain, untuk


menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalty, diakui sesuai
dengan berlalunya waktu atau ketika aktiva itu digunakan.

4. Perusahaan mengakui pendapatan dari perlepasan aktiva selain produk diakui


pada tanggal penjualan

Jenis Transaksi Penjualan Produk Pemberian Jasa Memperbolehkan Penjualan Aktive


dari Persediaan Penggunaan Aktiva Selain Persediaan

Uraian Pendapatan Pendapatan dari Pendapatan dari fee Pendapatan dari Keuntungan atau
penjualan atau jasa bunga,sewa dan kerugian atas
royalti disposisi

Waktu Pengakuan Tanggal Penjualan Jasa sudah Dengan berlalunya Tanggal penjualan
Pendapatan (Tanggal dilaksanakan dan waktu atau ketika atau pertukaran
penyerahan dapat ditagih aktiva digunakan (trade-in)

Di dalam praktik, terkadang dalam menetapkan pengakuan pendapatan sering


terjadi penyimpangan dari prinsip pengakuan, dengan alasan:
- Keinginan untuk mengakui laba di awal ( recognizer earlier) dalam proses
penghasilkan laba dan bukan pada saat penjualan.(Cat;ini tepat dilakukan jika
kepasian yg tinggi oelh perusahaan dlm memperoleh pendapatan)

- Keinginan untuk menanggung pengakuan pendapatan setelah saat penjualan (ini


tepat dilakukan jika tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan ataupun
biaya yang cukup tinggi)

Namun pembahasan ini akan difokuskan pada Transaksi pendapatan- Penjualan


Produk;

1. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan)


2. Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan
3. Pengakuan Pendapatan Sesudah Penyerahan
4. Pengakuan Pendapatan Untuk Transaksi Khusus-Waralab dan konsinyasi

Ad.1. Pengakuan Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan)

Menurut FASB dalam Concepts Statement No 5, syarat untuk mengakui


pendapatan (direalisasi, dapat direalisasi dan dihasilkan) biasanya terpenuhi
pada saat produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan pelanggan

Oleh karena itu, pada umumnya pendapatan diakui pada saat penjualan
(penyerahan) akan tetapi bisa menimbulkan masalah dalam pelaksanaannya,
yang kemungkinan terdapat tiga situasi sbb:

a. Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali; Perusahaan menjual Produknya


dalam suatu periode dan setuju untuk membelinya kembali di periode perikutnya,
dimana risiko kepemilikan menjadi hak penjual menurut FASB Jika terjadi
perjanjian beli kembali dengan harga tertentu dan harga itu menutup kembali
semua persediaan dan biaya yang terkait dengan kepemilikan kembali,
maka persediaan dan kewajiban tetap dalam pembukuan penjualan (tidak
terjadi penjualan).

b. Penjualan Dengan Hak Retur: dalam perlakukan akuntansi pada umumnya


mengakui terjadinya terjadinya return dan pengurangan harga yang normal, akan
tetapi pada perusahaan tertentu kemungkinan terjadi tingkat return yang
tinggi sehingga menimbulkan risiko kepemilikan yang berpanjangan. Ada tiga
metode pengakuan pendapatan alternative terhadap return;

- Tidak mencatat penjualan sampai hak return habis masa berlakunya

- Mencatat penjualan, tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi return


dimasa depan
- Mencatat Penjualan serta memperhitungkan return pada saat terjadinya

FASB Mensyaratkan bahwa jika perusahaan melakukan menjualan dan


mensyaratkan penyerahan kembali (return) dari pembeli, maka pendapatan atas
transaksi tsbt harus diakui pada saat penjualan terkecuali terjadi sala satu kondisi
ekonomi sbb:
- Harga jual kepada pembeli tetap atau dapat ditentukan pada tanggal penjualan
- Sudah dilakukan pembayaran oleh pembeli kepada penjual atau kewajiban itu
tidak tergantung pada penjualan embali
- Kewajiban Pembeli tidak berupah apabila terjadi pencurian/kerusahan fisik
produk
- Produk yang dibeli oleh pembeli memiliki substansi yang terpisah dari penjual
- Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang
dapat menyebabkan penjualan kembali produk tersebut dari pembeli.
- Penjual dapat mengestimasi Return di masa depan

c. Trade Loading ( Perusahaan mengakui pendapatan yang tidak etis dan tidak
sesuai dengan keadaan rill perusahaan) dan Channel Stuffing (Perusahaan
membuat hasil keuangan kalihatan bagus dengan tawaran diskon, potongan
yang besar, sehingga pembeli tertarik untuk melakukan pembelian yang banyak)

Ad.2. Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan

Pada umumnya pengakuan pendapatan diakui pada saat penjualan, namuan pada
situasi tertentu pendapatan diakui sebelum penyeles"aian dan penyerahan, contoh
yang paling terkenal adalah Akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang,misal:
Pengembangan pesawat, sistem pengiriman senjata, bangunan, jalan raya dan
sejenisnya

Ada 2 Metode yang digunakan, yaitu:


- Metode Presentase Penyelesaian; Pendapatan dan laba kotor diakui setiap
periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi, dengan syarat;
a. Kontrak ditetapkan secara jelas; hak-hak, imbalan serta cara dan syarat
penyelesaian
b. Pembeli diharapkan dapat memenuhi semua kewajiban dalam kontrak
c. Kontraktual diharapkan menjalankan kewajiban dalam kontraktual tersebut dengan
baik
d. Entitas memiliki kontrak jangka pendek, dan
e. Syarat menggunakan metode presentase penyelesaian tidak dapat terpenuhi
f. Jika Terdapat bahaya yang melekat pada kontrak diluar risiko bisnis yang normal

a. Metode Presentase Penyelesaian; Pendapatan dan laba kotor hanya diakui


pada saat kontrak selesai dengan syarat perusahaan harus memiliki dasar dan
standar untuk mengukur kemajuan kearah penyelesaian tersebut. Ada dua
pendekatan metode yang digunakan, yaitu Metode biaya terhadap biaya (Cost
to Cost Method) Metode Unit yang dikirim (unit delivery method) yang
diklasifikasikan sebagai

Ukuran Masukan (Input) Ukuran Keluaran (Output)

Namun memiliki beberapa kelemahan; Namun memiliki beberapa kelemahan;


- Inefisiensi menyebabkan produktifitas
berubah dan pengukuran tidak valid - Jika unit unit yang digunakan tidak
- Menghasilkan estimisasi penyelesaian dapat dibandingkan dengan segi waktu,
yang lebih tinggi karena biaya yang upaya atau biaya dalam
signifikan sudah diakui terlebih dahulu menyelesaiakan kontrak, yang
menghasilkan ukuran tidak akurat
Untuk menghindari masalah ini,maka
beberapa biaya konstruksi tahap awal Untuk menghindari masalah ini,maka
diabaikan jika tdk berkaitan dengan kinerja
kontrak, misal; biaya bahan yang belum
dipasang
Rumus Penadapatan Periode Berjalan
Pendapatan (laba
Pendapatan (laba = - Pendapatan (laba Kotor)
Kotor) diakui saat ini
Kotor) Periode diakui periode
Berjalan) sebelumnya
Pendapatan (laba = Presentase x Estimasi Total pendapatan
Kotor) diakui saat ini Penyelesaian (Laba Kotor)

Biaya yang terjadi saat ini


Presentase
= -------------------------------------
Penyelesaian
Estimasi total biaya Terkini

Contoh: Konstruksi Campany memiliki kontrak yang dimuali pada bulan juli 2007,
untuk membangun sebuah jembatan senilai $4.500.000 yang diharapkan selesai
bulan oktober 2009, dengan estimasi biaya sebesar $4.000.000, berkaitan dengan
periode konstruksi tersebut estimasi biaya ditahun 2008 meningkat dari $4.000.000
menjadi $4.050.000;
Keterangan 2007 2008 2009
Biaya sampai tanggal ini 1,000,000.00 2,916,000.00 4,050,000.00
Estimasi Biaya Untuk Penyelesaian 3,000,000.00 1,134,000.00 -
Termin Selama Tahun Berjalan 900,000.00 2,400,000.00 1,200,000.00
Kas Yang tertagih Selama Tahun Berjalan 750,000.00 1,750,000.00 2,000,000.00

Perhitungan Presentase Selesai


Keterangan 2007 2008 2009
Harga Kontrak $4,500,000 $4,500,000 $4,500,000
Biaya sampai tanggal ini $1,000,000 $2,916,000 $4,050,000
Estimasi Biaya Untuk Penyelesaian $3,000,000 $1,134,000 $0
Total Estimasi $4,000,000 $4,050,000 $4,050,000
Estimasi Total Laba Kotor $500,000 $450,000 $450,000
Presentase Penyelesaian 25% 72% 100%
$1,000,000 $2,916,000 $4,050,000
$4,000,000 $4,050,000 $4,050,000
Jurnal
Keterangan Akun 2007 2008 2009
Untuk mencatat Biaya Konstruksi

1,916,00
Konstruksi dalam Proses 1,000,000 0 1,134,000

Kas/Bahan/Utang dsbgi 1,000,000 1,916,000 1,134,000


Untuk mencatat Termin

2,400,00
Piutang Usaha 900,000 0 1,200,000

Penagihan ats Konstruks dlm Proses 900,000 2,400,000 1,200,000


Untuk mencatat Hasil Tagihan

1,750,00
Kas 750,000 0 2,000,000
Piutang Usaha 750,000 1,750,000 2,000,000
Ket:
1.916.000 = 2.916.000 - 1.000.000
1.134.000 = 4.050.000 - 2.916.000

Pengakuan Pendapatan
Keterangan 2007 2008 2009
25% 72% 100%
Pendapatan 4,500,000 4,500,000 4,500,000
Pendapatan diakui di Tahun 2007 1,125,000 3,240,000 4,500,000
Pendapatan diakui di Tahun 2008 2,115,000
Pendapatan diakui di Tahun 2009 1,260,000
Pengakuan Laba Kotor
$500,000 $450,000 $450,000
Laba Kotor Yang diakui di Tahun 2007 $125,000 $324,000 $450,000
Laba Kotor Yang diakui di Tahun 2008 $199,000
Laba Kotor Yang diakui di Tahun 2009 $126,000

Jurnal yang diperlukan


Keterangan Akun 2007 2008 2009
Untuk mencatat Pengakuan Pendapatan

Konstruksi dalam Proses (laba Kotor) 125,000 199,000 126,000

1,916,00
Beban Konstruksi 1,000,000 0 1,134,000

Pendapatan Kontrak J Panjang 1,125,000 2,115,000 1,260,


Untuk mencatat penyelesaian Kontrak

Penagihan ats Konstruks dlm Proses - - 4,500,000

Kontrak Dalam Proses - - 4,500,


Konstruksi Dalam Proses
- Biaya Konstruksi Tahun 2007 1,000,000 31/12-2009
- Laba Kotor Yang diakui tahun 2007 125,000 Tutup Proyeksi
- Biaya Konstruksi Tahun 2008 1,916,000 yang terselesaikan 4,500,000
- Laba Kotor Yang diakui tahun 2008 199,000
- Biaya Konstruksi Tahun 2009 1,134,000
- Laba Kotor Yang diakui tahun 2009 126,000 -
4,500,000 4,500,000
Pengungkapan

CONSTRUKSI COMPANY
2007 2008 2009
Laporan Laba Rugi
Penadapatan dari Kontrak J panjang 1,125,000 2,115,000 1,260,000
Biaya Konstruksi 1,000,000 1,916,000 1,134,000
Laba Kotor 125,000 199,000 126,000

Neraca 2007 2008 2009


Aktiva Lancar
Piutang Usaha 150,000 800,000 $0
Persediaan
Konstruk Dalam Proses 1,125,000
Dikurangi: Tagihan 900,000
Biaya dan Laba yang diakui melebihi Penagihan 225,000
Kewajiban Lancar:
Penagihan (900.000+2.400.000=3.300.000 )
Melebih Biaya dan Laba Yang diakui 3.240.000 60,000
b. Metode Kontrak Selesai; pendapatan dan Laba kotor diakui pada saat
penjualan (kontrak diselesaikan)
- Lebihannya: pendapatan yang dilaporkan berdasarkan Hasil akhir dan bukan
estimasi pekerjaan yang belum dilaksanakan
- Kelemahannya; metode ini tidak mencerminkan kinerja masa berajalan kontrak
yang mencakup lebih dari satu periode akuntansi
Atas dasar contoh kasus Kontraktor Company tersebut di atas, maka jurnal yang
dibuatkan adalah:
Penagihan atas konstruksi dalam proses 4.500.000
Pendapatan dari kontrak Jangka Panjang 4.500.000
Biaya Konstruksi 4.050.000
Konstruksi Dalam proses 4.050.000
1. Pengakuan Pendapatan Sesudah Penyerahan
Metode Akuntansi Penjualan Cicilan (Installment sales method)
Mengakui laba dalam periode diterimannya hasil penagihan/diterimanya kas
(bukan saat penjualan), sedangkan pendapatan dan harga pokok penjualan diakui
dalam periode berjalan (saat penjualan)
Akseptabilitas Metode Penjualan Cicilan
Kosep APB menyatakan bahwa Metode akuntansi cicilan tidak mengakui laba
sampai kas tertagi, sehingga metode ini tidak sesuai dengan konsep akuntansi
akrual. Sebaliknya metode cicilan seringkali dibenarkan karena alasan bahwa risiko
tidak tertagihnya piutang sangat besar, sehingga penjualan itu sendiri bukan
merupakan bukti yang cukup untuk sebagai dasar pengakuan. Namun pada
umumnya, jika penjualan itu sudah dilakukan maka penjualan itu harus diakui dan
jika diperkirakan akan timbul piutang tak tertagih maka harus dicatat secara
terpisah , dimana piutang tak piutang tak tertagih, beban kepemilikan kembali dan
beban penagihan tidak merupakan bagian aktifitas penjualan cicilan yang tidak
dapat dihindari, namun timbulnya beban dan kolektibiltas piutang tersebut harus
diprediksi secara layak.
Untuk penjualan dalam satu tahun, langka-langka yang digunakan untuk
menangguhkan laba kotor adalah sebagai berikut:
1. Selama tahun berjalan, baik penjualan maupun Harga Pokok Penjualan dicatat
dengan cara yang biasa, dengan menggunakan akun-akun khusus yang akan
dijelaskan kemudian, lalu hitung tingkat laba kotor atas transaksi penjualan
cicilan
2. Pada akhir tahun. Terapkan tingkat laba kotor itu ke penagihan kas dari
penjualan cicilan tahun berjalan untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasi
3. Laba kotor yang belum direalisasi harus ditangguhkan sampai tahun berikutnya
Catatan:
- Untuk mendapatkan tingkat laba kotor yang direalisasi (diakui pada tahun berjalan),
maka mengakuan didasarkan pada hasil tagihan piutang atas penjualan ditahun tahun
sebelumnya
- Akun-akun khusus dimaksud adalah untuk mengetahui dan menentukan laba kotor yang
direalisasi dan belum direalisasi
CONTOH:
Keterangan 2007 2008 2009
Penjualalan Cicilan 200,000.00 250,000.00 240,000.00
Harga Pokok Penjualan Cicilan 150,000.00 190,000.00 168,000.00
Laba Kotor 50,000.00 60,000.00 72,000.00
Tingkat Laba Kotor Atas Penjualan Penerimaan Kas: 0.25 0.24 0.30
Tahun 2007 60,000.00 100,000.00 40,000.00
Tahun 2008 100,000.00 125,000.00
Tahun 2009 80,000.00
Penyelesaian:
Keterangan 2007 2008 2009
Penjualalan Cicilan 200,000.00 250,000.00 240,000.00
Harga Pokok Penjualan Cicilan 150,000.00 190,000.00 168,000.00
Laba Kotor 50,000.00 60,000.00 72,000.00
Tingkat Laba Kotor Atas Penjualan Penerimaan Kas: 0.25 0.24 0.30
- Tahun 2007 60,000.00 100,000.00 40,000.00
- Tahun 2008 100,000.00 125,000.00
- Tahun 2009 80,000.00
Laba Kotor Yang Direalisasi tahun Berjalan
- Tahun 2007 (25% x $ 60.000) 15,000.00
- Tahun 2008 (24% x $ 100.000) 24,000.00
- Tahun 2009 (30% x $ 80.000) 24,000.00
Laba Kotor Yang Direalisasi tahun Sebelumnya:
- Tahun 2007 (25% x $ 100.000) di Tahun 2008 25,000.00
- Tahun 2007 (25% x $ 40.000) di Tahun 2009 10,000.00
- Tahun 2008 (24% x $ 125.000) di Tahun 2009 30,000.00
Total Laba Yang di realisasi 15,000.00 49,000.00 64,000.00
Laba Kotor Yang ditangguhkan
- Tahun 2007 (50.000 - 15.000) 35,000.00
- Tahun 2008 (60.000 - 24.000) 36,000.00
- Tahun 2009 (72.000 - 24.000) 48,000.00
Jurnal Yang Diperlukan
Keterangan 2007 2008 2009
Mencatat Penjualan Yang dilakukan
Secara Cicilan
Piutang Usaha Cicilan 200,000 250,000 240,000
250,00 240,00
Penjualan Cicilan 200,000 0 0
Mencatat Kas Yang Tertagi
Kas 60,000 200,000 245,000
200,00 245,00
Piutang Usaha Cicilan 60,000 0 0
Mencatat Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan Cicilan 150,000 190,000 168,000
190,00 168,00
Persediaan (pembelian) 150,000 0 0

Menutup Penjualan Cicilan Dan HPP


Penjualan Cicilan 200,000 250,000 240,000
190,00 168,00
Harga Pokok Penjualan Cicilan 150,000 0 0
60,00 72,00
Laba Kotor Yang ditangguhkan 50,000 0 0
Mencatat Laba Kotor Yang direlaisasi
Laba Kotor Yang ditangguhkan Tahun 2007 15,000 25,000 10,000
Laba Kotor Yang ditangguhkan Tahun 2008 - 24,000 30,000
Laba Kotor Yang ditangguhkan Tahun 2009 - - 24,000
49,00 64,00
Laba Kotor Yang direalisasi 15,000 0 0
Menutup Laba Kotor Yang Direalisasi
Laba Kotor Yang direalisasi 15,000 49,000 64,000
49,00 64,00
Ikhtisar L/R 15,000 0 0

2. Pengakuan Pendapatan Untuk Transaksi Khusus-Waralab dan konsinyasi


I. Transaksi Pendapatan-Penjualan Jasa

LATIHAN: Coco Campany memiliki kontrak yang dimulai pada bulan Januari 2010,
untuk membangun sebuah Gedung senilai $6.500.000 yang diharapkan selesai
bulan oktober 2012, dengan estimasi biaya sebesar $5.000.000, berkaitan dengan
periode konstruksi tersebut estimasi biaya ditahun 2011 meningkat dari $5.000.000
menjadi $5.150.000;
Keterangan 2010 2011 2012
Biaya sampai tanggal ini 1,500,000.00 2,950,000.00 5,150,000.00
Estimasi Biaya Untuk Penyelesaian 3,500,000.00 1,150,000.00 -
Termin Selama Tahun Berjalan 1,200,000.00 2,800,000.00 2,500,000.00
Kas Yang tertagih Selama Tahun Berjalan 1,000,000.00 3,750,000.00 1,750,000.00
Diminta:
Buatlah perhitungan dengan untuk mengetahui pengakuan pendapatan dan
laba kotor perusahaan menggunakan metode Presentse penelesaian
Catatlah ke dalam jurnal dengan menggunakan metode Presentse penelesaian
dan kontrak selesai
Ungkapkan ke dalam Laporan Laba Rugi dan Neraca (piutang dan sediaan)

Anda mungkin juga menyukai