09e00018 PDF
09e00018 PDF
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH :
BENI BERUTU
030 424 005
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
EFISIENSI DAN OPTIMALISASI PEMAKAIAN
BAJA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI
PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
BENI BERUTU
030 424 005
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
EFISIENSI DAN OPTIMALISASI PEMAKAIAN
BAJA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH :
BENI BERUTU
030 424 005
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
ABSTRAK
Semakin diperketatnya undang-undang Negara akan produksi kayu nasional
membuat material ini semakin langka dijumpai untuk memperoleh kualitas kayu yang
baik dengan harga yang cukup terjangkau. Para rekayasawan pun mulai megembangkan
pengganti kayu dengan bahan lain yang mudah didapat, dibentuk, dirawat dan dikerjakn
tanpa megabaikan bobot dan kekuatannya untuk sebuah rangkaian struktur. Maka
dipilihlah material baja yang dianggap cukup layak untuk menggantikan kayu sebagai
bahan struktur.
bangunan. Pada tugas akhir ini dibahas mengenai jarak portal yang paling efiisen dan
optimal pada sebuah portal baja bentang 13,5 meter. Variasi jarak portal dianalisa
dengan metode crossing yang dimulai dari jarak terpendek yakni 4 meter sampai 7
Perilaku struktur yang ditinjau dititiberatkan pada beban akibat gording dan atap
yang memberikan respon terhadap tegangan-tegangan ijin lentur, geser dan lendutan.
Nilai variabel jarak dan berat didapat dengan teknik pengumpulan secara literatur
dimana apabila jarak portal semakin diperpanjang maka bobot beban struktur per-gang
semakin besar pula. Namun bukan berarti semakin pendek jarak portal bangunan maka
senakin efisien pula penggunaan baja pada struktur tersebut , melainkan ada satu jarak
optimum yang efisien dan nilai paling ekonimis untuk contoh struktur pada tugas akhir
ini. Maka, dalam proses penganalisaan disimpulakan bahwa jarak portal yang paling
efisien dan optimum pada contoh struktur Tugas Akhir ini adalah pada jarak 5,5 meter.
v
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik
BAJA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh
penyusun syarat untuk dapat menyelesaikan Program Pendidikan Ekstension Strata I (S-I)
Sesuai dengan judulnya, Tugas Akhir ini akan membahas mengenai Analisis
Perhitungan Kap Portal Rangka Baja Gudang. Dalam penyelesaian tugas ini, penyusun
telah banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa
material, spritual, informasi maupun segi administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya
1. Bapak Prof. DR.Bachrian Lbs, MSc, Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Sumatera Utara;
Sumatera Utara;
Akhir;
4. Bapak-bapak Dosen PPSE Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara yang
5. Orangtua dan keluarga yang mendukung penyusun baik berupa moral maupun
material;
iii
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
6. Seluruh Personal dan Karyawan PT TOR GANDA yang telah membantu;
Sumatera Utara yang turut membantu dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini.
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya,
Hormat Saya:
Penyusun,
Beni Berutu
030 424 005
iv
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ ix
BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan ........................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................... 3
C. Gording .......................................................................................... 11
vi
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
BAB V. METODE KERJA PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
A. Bahan ............................................................................................. 20
C. Peralatan .......................................................................................... 20
D. Metode Pelaksanaan........................................................................ 21
A. Simpulan ........................................................................................152
B. Saran ..............................................................................................152
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
viii
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
globalisasi sekarang ini menurun. Seiring dengan itu pemenuhan kebutuhan sehari-hari
modal dalam hal pembangunan gedung dan prasarana lainnya yang dapat menunjang
pengembangan usaha.
Kota Medan merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia yang memiliki 2 juta
penduduk yang setiap harinya harus memenuhi kebutuhannya, Dengan melihat jumlah
penduduk yang cukup besar maka tidak tertutup kemungkinan akan terus meningkat.
kota Medan.
membuat material ini semakin langka dijumpai untuk memperoleh kualitas kayu yang
baik dengan harga yang cukup terjangkau. Para rekayasawan pun mulai
mencari material pengganti kayu dengan bahan lain yang mudah didapat, dibentuk,
dirawat dan dikerjakn tanpa megabaikan bobot dan kekuatannya untuk sebuah
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
2
rangkaian struktur. Maka dipilihlah material baja yang dianggap cukup layak untuk
menggantikan kayu sebagai bahan struktur. Dengan keberadaan baja sebagai komponen
utama struktur pembangunan, maka penulis tertarik untuk menjadikan portal struktur
B. Topik Pembahasan
Pada Tugas Akhir ini penulis membahas masalah perhitungan Portal Rangka
Baja yang diasumsikan sebagai Portal tunggal serta pengecekan penampang terhadap
tekuk (kip) tanpa memperhitungkan akibat gaya gempa. Dan juga akan dibahas
efisiensi dan optimalisasi suatu bangunan rangka baja dengan memperhitungkan jarak
antar portal.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara perhitungan Portal Rangka Baja dan cara perhitungan
4. Untuk mengetahui salah satu cara dan teknis membuat efisiensi suatu bangunan
portal baja.
PPE USU, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
3
D. Manfaat.
yang sama.
Adapun berbagai metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mencari
dan melengkapi data yang diperlukan dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini
adalah:
1. Observasi
lapangan.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
4
Metode ini dilakukan dengan mencari buku-buku dan sumber lain untuk
F. Pembatasan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada penulisan tugas akhir ini adalah mengenai
perhitungan struktur portal rangka baja pada salah satu bangunan. Penulis membatasi
perhitungan hanya pada perhitungan dan pelaksanaan metode kerja pemasangan kap,
disimpulkan apakah dimensi profil yang digunakan dilapangan aman atau tidak. Serta
G. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini secara garis besar terdiri dari 5 (lima) bab, masing-masing bab
penulisan.
Bab II Tinjauan Umum Mengenai Proyek meliputi data umum, data khusus, bahan
Bab III Tinjauan Pustaka meliputi baja sebagai bahan konstruksi, rencana kap
portal dan kemiringan atap, gording, beban-beban pada portal kap, stabilitas
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
5
Bab IV Analisis Perhitungan Portal Rangka Baja pada salah satu type Bangunan
balok dan kolom. Serta perhitungan efisiensi dan optimalisasi jarak per-
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mulai dari tahapan perencanaan kita sudah harus dapat menentukan dan
memutuskan bahan bangunan yang akan kita gunakan didalam proses pembangunan
selanjutnya. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah baja. Baja adalah paduan
besi karbon yang dituang dari massa cair yang memiliki komposisi sedemikian hingga
padat pada suhu tertentu, dapat ditempa dan memiliki kandungan karbon (kadar zat
arang dibawah dari 2%). Baja memiliki kekuatan yang sangat besar baik terhadap tarik
maupun tekan.
besar, terutama terdiri atas Ferrum (Fe) dalam bentuk hablur dan 1,7% karbon (C), zat
arang itu didapat dengan jalan membersihkan bahan pada temperatur yang sangat
tinggi. Bahan dasar untuk pembuatan baja ialah Besi mentah atau disebut juga besi
kasar, yang dihasilkan dari dapur tinggi. Besi kasar adalah hasil pertama dan
merupakan hasil sementara dari pengolahan bijih-bijih besi dan belum dapat digunkan
sebagai bahan konstruksi dan besi tempa karena sifatnya rapuh, disamping itu juga
unsur-unsur yang bercampur didalam besi kasar, misalnya karbon, silikon, pospor
masih sangat tinggi. Baja struktur adalah suatu jenis baja yang berdasarkan
pertimbangan ekonomi, kekuatan, dan sifatnya cocok sebagai pemikul beban dengan
beberapa keuntungan :
- Memiliki sifat elastis (dapat kembali ke posisi awal jika beban ditiadakan);
6
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
7
- Memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan merata (walau massa jenisnya besar
tetapi baja memiliki berat sendiri yang rendah karena penampangnya yang
kecil);
terjadi.
Jadi proses pembuatan baja adalah untuk menurunkan persentase karbon lebih
kurang 1,7%. Adapun tujuan pembuatan baja didalam dapur-dapur baja adalah:
misalnya:
Semua jenis-jenis baja sedikit banyak dapat ditempa dan disepuh, sedangkan
untuk baja lunak pada tegangan yang jauh dibawah kekuatan tarik atau batas patah B,
yaitu apa yang dinamakan batas lumer atau tegangan lumer V, terjadi sutau keadaan
yang aneh, dimana perubahan bentuk selalu berjalan terus beberapa waktu, dengan
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
8
kadar ini, semakin naik tegangan patah dan regang menurut persen yang terjadi pada
sebuah batang percobaan yang dibebani dengan tarikan, yaitu apa yang dinamakan
sifat-sifat baja dengan kuat sekali. Untuk membeda-bedakannya jenis-jenis baja itu
diberi nomor yang sesuai dengan tegangan patah yang dijamin dan yang terendah pada
percobaan tarik yang normal, tetapi untuk setiap jenis baja juga ditentukan suatu Bmaks.
Kekuatan maupun tegangan yang dapat dikerahkan oleh baja tergantung dari
mutu baja. Tegangan leleh dan tegangan dasar dari berbagai macam baja bangunan
1 MPa = 10 kg/cm2
Untuk elemen-elemen baja yang tebalnya lebih dari 40 mm, tetapi kurang dari
100 mm, harga-harga dalam tabel harus dikurangi 10%. Tegangan dasar baja biasanya
pembebanan tetap, besarnya sama dengan tegangan dasar. Tegangan geser yang
diijinkan untuk pembebanan tetap, besarnya sama dengan 0,58 kali tegangan dasar.
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
9
= 0,58
Untuk elemen baja yang mengalami kombinasi tegangan normal dan geser, maka
i = + 3
gempa dan angin, besarnya tegangan dasar baja dapat dinaikkan sebesar 30%.
sem = 1,3
Modulus elastisitas untuk semua baja (yang secara relatif tidak tergantung dari kuat
leleh) adalah 28000 sampai 30000 ksi atau 193000 sampai 207000 Mpa. Nilai untuk
modulus elastisitas baja adalah 2,1 x 106 kg/cm2 atau 2,1 x 105 MPa.
E
G=
2(1 + )
dimana =perbandingan Poisson yang diambil sebesar 0,3 untuk baja. Dengan
menggunakan =0,3 maka akan memberikan G=11000 ksi atau 77000 Mpa.
modulus geser (tergelincir) baja adalah 0,81 x 106 kg/cm2 atau 0,81 x 105 MPa.
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
10
3. Koefisien Ekspansi ()
Koefisien ekspansi adalah koefisien pemuaian linier. Koefisien ekspansi baja dapat
Sifat-sifat ini termasuk massa jenis baja, yang sama dengan 490 pcf atau 7,850 t/m3;
atau dalam berat satuan, nilai untuk baja sama dengan 490 pcf atau 76,975 kN/m3.
Sebelum membuat sebuah konstruksi Kap Portal kita harus terlebih dahulu
merencanakannya. Untuk itu kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari
1. Rangka kuda-kuda
Rangka kuda-kuda ialah konstruksi rangka batang rata yang merupakan pemikul
2. Gading-gading kap
Gading-gading kap ialah konstruksi rangka batang ruang yang dibentuk oleh rangka
3. Konstruksi atap
Konstruksi atap ialah konstruksi gading-gading kap termasuk penutup atap misalnya
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
11
Dasar-dasar pertimbangannya :
b) Fungsi bangunan;
Merencanakan :
a) Dimensi gording;
b) Penyambung gording;
C. Gording
Gording merupakan gelagar yang sejajar dengan sumbu konstruksi kap, yang
panjanglapangan
Jlhlap =
cos jarakgording
4. Menghitung berat beban-beban yaitu berat sendiri, berat pekerja, beban angin dan
berat lainya;
5. Kontrol lendutan.
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
12
baja, kita harus menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan-
ketentuan yang memberi perintah, antara lain mengenai pengerjaan bahan, beban-beban
1. Beban Mati/tetap
Beban mati/tetap adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan atau unsur
dengannya. Dalam perencanaan kuda-kuda type castellated beam ini, beban mati
- berat gording
muatan angin, gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang misalnya selisih suhu,
3. Beban angin
Beban angin ditentukan dengan anggapan adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (isap) yang bekerja tegak lurus bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan ini
diperoleh dengan mengalikan koefisien angin dengan tekanan tiup dari angin.
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
13
Tekanan tiup angin minimum 25 kg/m2. Tekanan tiup untuk lokasi di laut atau tepi
laut (sampai jauh 5 km dari pantai) minimum 40 kg/m2. Untuk daerah-daerah dekat laut
dan daerah lain dimana kecepatan-kecepatan angin mungkin menghasilkan tekanan tiup
yang lebih besar daripada yang ditentukan maka tekanan tiup harus ditentukan dengan
menggunakan rumus:
V2
P= (kg/cm2) , dimana V adalah kecepatan angin
16
Beban angin dibedakan atas 2 jenis yaitu beban angin dating (positif) dan beban
angin hisap (negatif). Beban angin datang adalah beban angin yang searah dengan
gravitasi bumi sedangkan angin hisap adalah beban angin yang berlawanan dengan
gravitasi bumi. Beban angin menjadi hisap berdasarkan sudut yang dibentuk antara
kolom dan kuda-kuda bangunan (sisi atap). Apabila sudut yang dibentuk lebih besar
dari 200 maka beban angin adalah datang, sedangkan sudut yang dibentuk lebih kecil
dari 20 maka beban angin yang terjadi adalah hisap. Karena rumusan koefisien beban
angin yang diberikan pada struktur kuda-kuda adalah 0.02 - 04. Selain itu untuk beban
angin hisap sudah mendapatkan faktor reduksi seperti rumusan yang di atas.
dimana:
h = tinggi balok
b = lebar sayap
tb = tebal badan
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
14
ts = tebal sayap
L = jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan terhadap
a) Pada balok-balok yang tidak memenuhi syarat tersebut pada poin 1 (satu) diatas
tekanmaks
adalah angka tekuk menurut tabel 2, 3, 4, dan 5 dalam PPBBI 1984 yang harus
dicari dengan cara mengambil tekuk sama panjang dengan bentang sayap
tertekan yang tidak ditahan terhadap goyangan pada arah tegak lurus badan,
b) Yang dimaksud tepi tertekan adalah sayap dan 1/3 tinggi badan yang tertekan
1
A ' = Asayap + Abadan
6
F. Balok Kolom
Pada dasarnya setiap batang dalam suatu struktur mengalami momen lentur
dengan gaya aksial, baik itu berupa tarik aksial maupun tekan aksial. Namun demikian
apabila salah satu dari momen lentur atau gaya aksial itu relatif kecil dibandingkan
dengan yang lainnya, maka dalam perhitungannya sering diabaikan. Sehingga struktur
tersebut dianggap sebagai balok atau sebagai batang tekan atau tarik. Untuk keadaan
yang tidak memungkinkan mengabaikan baik momen lentur maupun gaya aksial, maka
dalam perencanaan haruslah diperhitungkan. Suatu batang yang menderita beban tekan
aksial dan momen lentur bersamaan inilah yang dinamakan balok kolom. Akibat
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
15
momen lentur batang tersebut akan berperilaku sebagai balok. Dilain pihak dengan
Sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia, maka perencanaan balok kolom
berdasarkan pada PPBBI 1984. Adapun cara yang digunakan dalam perencanaan ini
batang yang menderita kombinasi beban aksial dan momen lentur menjadi :
1. Akibat beban tarik aksial dan momen lentur akan rusak pada keadaan luluh;
2. Akibat beban desak aksial dan momen lentur satu arah akan rusak karena tekuk pada
3. Akibat beban desak aksial dan momen lentur arah sumbu kuat akan rusak karena
tekuk torsi-lateral;
4. Akibat beban desak aksial dan momen lentur dua arah pada batang bertampang
puntir kaku, misalnya tampang WF akan rusak karena tekuk pada salah satu arah
5. Akibat beban desak aksial dan momen lentur dua arah pada tampang dinding tipis
terbuka akan rusak karena kombinasi momen lenturan dan puntiran pada tampang
puntir lemah;
6. Akibat beban desak aksial, momen lentur dua arah, dan puntir (torsi) akan rusak
karena kombinasi puntiran dan momen lentur apabila pusat geser tidak pada bidang
momen.
aksial dan momen lentur tampaknya tidak mudah untuk menentukan suatu cara
perencanaan yang dapat mencakup seluruh kemungkinan tersebut. Pada umumnya suatu
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
16
keamanan yang tinggi, sehingga cara iteraksi banyak disukai karena hal ini lebih dapat
mendekati kenyataan.
(PPBBG 1987), adapun caranya yang digunakan oleh peraturan lain tidak dibahas.
Pada keadaan tidak ada gaya lintang, suatu balok-kolom hanya akan menerima
gaya aksial dan momen lentur. Untuk menjamin kekuatan balok-kolom tersebut
perlu dipilih sedemikian sehingga arah lenturan searah dengan sumbu kuat balok-
kolom tersebut. Pada umumnya sumbu kuat tersebut ditunjukkan oleh sumbu x,
memenuhi:
N n M
+
A n 1 W
N = beban aksial
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
17
harus 0,4
harus 0,6
n = P*/N
Adapun n merupakan faktor perbandingan antara gaya aksial dengan gaya tekuk
N/A+M/W
Untuk arah sumbu lemah yang tidak dipengaruhi momen lentur harus memenuhi
N/A
Pada dasarnya perhitungan untuk kolom-balok yang melentur dua arah adalah
sama dengan keaadan melentur searah. Dengan menganggap bahwa keadaan bahan
iteraksinya adalah:
K1 N / A + K2 Mx / Wx + K3 My / Wy
K2 = x nx / nx 1
K3 = y ny / ny 1
5
= 1
kip(8 3Mx1 / Mx 2)
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
18
Tegangan kip, kip dihitung bedsarkan pada perhitungan balok yang menderita
Balok-kolom yang selain dibebani gaya normal dan momen lentur juga dibebani
N n x 2 M Dx n y y M y 2 + M Dy
maks + x +
A n x 1 Wx n y 1 Wy
N M + M Dx M y 2 + M Dy
+ x2 +
A Wx Wy
dimana:
MDx adalah momen lapangan terbesar pada kolom akibat beban melintang yang
tegak lurus sumbu x, dengan anggapan kedua ujung kolom berupa sendi. Apabila
MDx berlawanan tanda dengan Mx2 dan MDx 2Mx2, pada persamaan di atas MDx
tidak diperhitungkan. MDy seperti MDx, akibat beban melintang yang tegak lurus
sumbu y.
balok pada portal tersebut akan menyalurkan momen tambahan akibat goyangan ke
Balok-kolom selain dibebani oleh gaya normal dan momen lentur juga mengalami
N n x (Vx N)e x * n Mx ny My
x + + 0,85 x + 0,85
A n x 1 Wx n y 1 Wx n y 1 Wy
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
19
dan
N n x (Vy N)e y * n Mx ny My
y + + 0,85 x + 0,85
A n x 1 Wx n y 1 Wx n y 1 Wy
N M My
+ x +
A Wx Wy
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
BAB III
A. Bahan
e. Chemical test.
B. Tenaga Kerja
Syarat:
c. Mengerti safety K3
C. Peralatan
a. Alat Ukur:
- Theodolite
- Waterpass;
b. Travo Las;
d. Blender potong;
20
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
21
e. Grenda;
f. Tali, katrol;
g. Safety belt;
h. Kunci-kunci kerja;
i. Racun api;
j. Bor;
k. Compressor;
D. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan Persiapan:
- Menyiapkan lahan
- Menyiapkan bahan
- Plate joint dibuat lobang untuk baut joint sesuai dimensi spesifikasi
- Material baja untuk kolom, beam, span rafter dan gording dipotong sesuai
- Baja di joint dan las diperiksa pengelasannya dengan bahan Chemical Test;
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
22
c. Sand Blasting
- Material baja yang telah di pabrikasi diletakkan pada suatu tempat untuk
- Material baja yang telah di pabrikasi dapat diberus jika tidak di sand blast;
- Material baja dipakai sesuai spesifikasi dan kode warna sesuai persetujuan
owner
- Pengecatan dapat dilakukan dengan manual atau dengan alat bantu compressor
d. Material yang akan diletakkan di lokasi proyek tidak boleh diletakkan langsung di
atas tanah atau harus diganjal dengan kayu yang tersedia terlebih dahulu;
- Material sudah terlebih dahulu dicat dasar dan ditambah finishing satu kali
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
23
rafter/spand, bracing rafter/spand, gording, tie rod, dan baut joint sesuai
kebutuhan;
b. Urutan Pemasangan
dipasang gording
- Pemasangan rafter/spand kedua dan setelah pas lalu dipasang gording untuk
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembebanan Struktur
Material untuk tiang/kolom dan kuda-kuda rangka baja terbuat dari profil IWF 250 x
Dan material untuk gording terbuat dari profil baja C 125 x 50 x 20 x 2.3 dengan data-data
sebagai berikut :
Maka beban merata pada gelalagar adalah (qbs1) = Berat total keseluruhan
Bentang gelagar
2299.9 Kg
= = 170,4 kg/m
13.5m'
Beban merata tegak lurus bidang atap = 170,4 cos 18.4350 = 161,63 kg/m
EIb EIb
18,435
B D
550
EIk EIk
A E
1350
Beban Angin
Diperhitungkan lokasi penempatan rangka baja sejauh 5 km dari tepi laut, maka muatan
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
26
+ 0.9 - 0.4
1350
a. Beban Angin
18.435
B D
550
A E
1350
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
27
Dalam kasus ini tiang kolom terbuat dari besi yang sama dengan kuda-kuda yakni IWF 250 x
125 x 6 x 9 mm
3EI 3xEI
KBA = KDE = = = 0.545 EI
L 550
4 EI 4xEI
KBC = KCB = KCD = KDC = = = 0.562 EI
L 711
K BA 0.545EI
BA = = = 0,492
K BA + K BC 0.545EI + 0.562 EI
K BC 0.562 EI
BC = = = 0,508
K BA + K BC 0.545EI + 0.562 EI
DC = BA = 0,508
DE = BA = 0,492
K CB 0.562 EI
CB = = = 0.5
K CB + K CD 0.562 EI + 0.562 EI
K CD 0.562 EI
CD = = = 0.5
K CB + K CD 0.562 EI + 0.562 EI
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
28
Kontrol titik kumpul = ED + EF = 1
C' C C'
MDC
MBC
B' B D D'
C''
MCB MCD MDE
MBA
A E
MBA = - MDE
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
29
q3 = q3 =
5,16 kg/m' 66 kg/m'
C
B D
q4 =
q1= 66 kg/m'
148,5 kg/m'
A
E
Maka :
MD C = 278 kg
D D'
B' B MBC MDC
MBA MDE
A E
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
30
Gambar 4.6 Pergoyangan 1 beban angin kiri akibat beban di EF
Maka :
MDE = - MBA
B D
MBA MDE
A E
Maka :
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
31
E. Mencari Gaya Gaya Dalam Dengan Metode Cross
Titik C D
BA BC CB CD DC DE
Distribusi 0.492 0.508 0.500 0.500 0.508 0.492
M.Primer 0.000 681.835 -681.835 681.835 -681.835 0.000
Tabel 4.2. Distribusi momen pergoyangan 1 akibat beban mati (berat sendiri)
Titik C D
BA BC CB CD DC DE
Distribusi 0.492 0.508 0.500 0.500 0.508 0.492
M.Primer -100.00 377.96 377.96 -377.96 -377.96 100.00
Dalam notasi x
307,42x 307,42x
C
584,87
335,77 + 236,88x 335,77 + 236,88x
B D
A E
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
32
B
HB
335,77 + 236,88x
550
HA
A
Mencari koefisien x
HA = 0,61 + 0.43x.................(1)
307,42x
161,63 C
kg/m'
854,87
775
HA
A
VA
MC = 0
HA = 584,018 39,67x...........................(2)
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
33
Maka didapat :
x = 14,55
Batang DA DE ED EF FE FB
M.Berat Sendiri -335.77 335.77 -854.87 854.87 -335.77 335.77
M.Pergoyangan -3,449.10 3,449.10 4,476.20 -4,476.20 -3,449.10 3,449.10
Titik A C D
BA BC CB CD DC DE
Distribusi 0.492 0.508 0.500 0.500 0.508 0.492
M.Primer -561.52 -21.79 21.79 -278.43 -278.43 -249.56
64.16 128.32 128.32 64.16
255.42 263.72 131.86 117.81 235.63 228.20
-62.42 -124.84 -124.84 -62.42
30.71 31.71 15.85 15.85 31.71 30.71
-7.93 -15.85 -15.85 -7.93
3.90 4.03 2.01 2.01 4.03 3.90
-1.01 -2.01 -2.01 -1.01
0.50 0.51 0.26 0.26 0.51 0.50
-0.13 -0.26 -0.26 -0.13
0.06 0.06 0.03 0.03 0.06 0.06
-0.02 -0.03 -0.03 -0.02
0.01 0.01 0.00 0.00 0.01 0.01
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
34
Tabel 4.5. Distribusi momen pergoyangan 1 akibat beban angin
Titik A C D
BA BC CB CD DC DE
Distribusi 0.492 0.508 0.500 0.500 0.508 0.492
M.Primer 100.00 -377.96 -377.96 377.96 377.96 -100.00
Dalam notasi x
Titik A C D
BA BC CB CD DC DE
Distribusi 0.492 0.508 0.500 0.500 0.508 0.492
M.Primer -561.52 -21.79 21.79 -278.43 -278.43 -249.56
64.16 128.32 128.32 64.16
255.42 263.72 131.86 117.81 235.63 228.20
-62.42 -124.84 -124.84 -62.42
30.71 31.71 15.85 15.85 31.71 30.71
-7.93 -15.85 -15.85 -7.93
3.90 4.03 2.01 2.01 4.03 3.90
-1.01 -2.01 -2.01 -1.01
0.50 0.51 0.26 0.26 0.51 0.50
-0.13 -0.26 -0.26 -0.13
0.06 0.06 0.03 0.03 0.06 0.06
-0.02 -0.03 -0.03 -0.02
0.01 0.01 0.00 0.00 0.01 0.01
Dalam notasi y
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
35
B
HB
290,62
236,88 y + 43,6 z 148,5 kg/m '
550
HA
A
MB = 0
MB = 0
(VA x 13,5) + (148,5 x 5,5 x 2,75) + (66 x 5,5 x 2,75) + (5,16 x 7,11x cos 18,435 x 10,125)
5(,16 x 7,11 x sin 18,435 x 6,125) + (66 x 7,11 x co 18,435 x 3,375) + (66 x 7,11x sin 18,435
x 6,125) = 0
Dan VE = - 40,42 kg
1.959,18 kgm
E
146,92x
1145,96
D
C
216 kg
HA
A
VA
MC = 0
-VA x 6,75 - (148,5 x 5.5 x 5) + HA x 7,25 227,79 + 307,42 y + (0.5 x 5.16 x 7.112) = 0
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
36
F
HF
2.136,84+ 131,4x
42,56y 96 kg/m'
600
HB
B
MD = 0
H = 0
HA + HB = 0
HA + HB = 1.316,62
HB = 1.316,621 HA ....................................................................(6)
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
37
Dan nilai z = 39,65
Batang BA BC CB CD DC DE
M.Beban angin -290.62 290.62 227.79 -227.79 280.13 -280.13
M.Pergoyangan1 648.70 -648.70 -841.90 841.90 648.70 -648.70
M.Pergoyangan2 1,728.70 -1,728.70 0.00 0.00 -1,728.70 1,728.70
Dari perhitungan statika dengan metode Cross didapat besaran gaya-gaya dalam yang
Mutu Baja yang digunakan adalah BJ 36 dengan tegangan dasar = 1600 kg/cm2 dan tegangan
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
38
Dari perhitungan statika dengan metode Cross didapat besaran gaya-gaya dalam yang
Mutu Baja yang digunakan adalah BJ 36 dengan tegangan dasar = 1600 kg/cm2 dan tegangan
D max S
t Ix
jika kedua persyaratan di atas terpenuhi maka penampang termasuk yang tidak berubah
bentuk dan sebaliknya apabila salah satu dari persyaratan tidak terpenuhi.
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
39
1.25 b / tf = (1.25 x 125) / 9 = 17,36
iy2 = 0.5 Iy / A
iy = 10,833
= 1,403
jika kedua persyaratan di atas terpenuhi maka penampang termasuk yang tidak berubah
bentuk dan sebaliknya apabila salah satu dari persyaratan tidak terpenuhi.
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
40
b. Reduksi tegangan dasar
Besarnya nilai reduksi tegangan dasar ditetapkan berdasarkan syarat-syarat di bawah ini,
yakni:
C1 250
C1 < C2 r = dasar (1 0.3 )PPBBI pasal 5.1 (3)
C 2 250
C2
r = x 0.7 x dasarPPBBI pasal 5.1 (3)
C1
Dimana :
l h 1550 25
C1 = = = 1.222,22 dan
b ts 12,5 0,9
E 2.1 10 6
C2 = 0.63 x = 0.63 x = 826,875
1600
C2
r = x 0.7 x dasar
C1
826,875
r = x 0.7 x 1.600 = 757,72 kg/cm2
1.222,22
Titik A : G = 10 (sendi)
Ic / Lc 1580 / 550
Titik B : G = = = 2,587
Ib / Lb 1580 /(711,5 2)
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
41
k = 2,25
Lkx
x = = 52,88
ix
= 1.264
= 5 /( kip (8 3(Mx1/Mx2)))
= 5 1600/(757,72 (8 3(0/4.585)))
= 1,320
N nx Mx
x + x 1,3
A nx 1 Wx
N Mx
+ 1,3
A Wx
1.335 458500
+ 1,320 1,3 1600
36,77 324
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
42
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
43
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
44
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
45
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
46
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
47
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
48
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
49
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
50
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
51
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
52
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
53
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
54
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
55
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
56
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
57
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
58
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
59
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
60
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
61
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
62
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
63
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
64
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
65
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
66
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
67
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
68
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
69
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
70
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
71
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
72
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
73
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
74
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
75
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
76
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
77
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
78
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
79
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
80
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
81
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
82
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
83
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
84
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
85
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
86
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
87
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
88
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
89
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
90
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
91
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
92
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
93
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
94
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
95
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
96
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
97
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
98
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
99
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
100
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
101
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
102
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
103
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
104
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
105
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
106
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
107
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
108
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
109
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
110
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
111
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
112
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
113
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
114
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
115
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
116
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
117
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Dimensi gording yang didapat dari hasil pengecekan terhadap tegangan maupun
lendutannya adalah: 1143,06 kg/m2 < = 1600 kg/m2 (cek terhadap tegangan)
3,74 cm < ijin = 3,89 cm (cek terhadap lendutan) maka dapat disimpulkan bahwa
2. Jarak Portal yang Paling Efisien dan Ekonomis adalah pada jarak 7 m, dengan
3. Efisiensi yang terjadi pada portal yang paling efisien dan ekonomis untuk :
B. Saran
1. Penyusun menyarankan agar mahasiswa yang lain dapat memahami dengan benar
baja di lapangan.
152
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bowles, Joseph E. 1985. Disain Baja Konstruksi (Structural Steel Design). Jakarta:
Erlangga.
Gunawan, Ir.Rudy, dengan petunjuk Ir.Morisco. 1997. Tabel Profil Konstruksi Baja.
Yogyakarta: Kanisius.
Nomensen.
Bangunan.
153
Beni Berutu : Efisiensi dan Optimalisasi Pemakaian Baja Sebagai Bahan Konstruksi, 2007.
USU Repository 2009