Modul 2 - Sistem Endokrin
Modul 2 - Sistem Endokrin
Kelenjar hipotalamus
Terletak pada ventral diencephalon membentuk dinding posterior dan lateral dari
ventriculus tertius, membentuk hubungan langsung dengan hypophysis posterior melalui
tangkai infundibulum. Di dalamnya terdapat nuclei-nuclei saraf : nuclei paraventriculus,
supraopticus, preopticus, posterior, ventromedialis, dorsomedialis yang mensekresikan
hormon
Kelenjar hypophysis
Bentuknya oval dan kecil di permukaan bawah cerebri. Terdiri atas lobus anterior
(adenohypophysis) dan lobus posterior (neurohypophysis). Anterior hypophisis terdiri dari
pars distalis, pars tuberalis, dan pars intermedia. Posterior hypophysis membentuk
hubungan langsung dengan hipotalamus melalui tangkai infundibulum. Lobus-lobus
hypophysis dilindungi oleh sella turcica ossa sphenoidalis
Kelenjar Pineal
Berupa tonjolan kecil pada dorsal mesencephalon, tepatnya diantara colliculus superior
dan melekat pada tangkai dinding posterior ventriculus tertius
Kelenjar Adrenal
Kedua glandula suprarenalis menempel pada polus superior ren, dilapisi oleh membran
dari jaringan ikat fibrosa yang disebut fascia renalis. Dipisahkan oleh jaringan lemak
berupa capsula adipose dengan renal. Terdiri atas cortex bagian luar yang berwarna
kuning dan medulla yang berwarna coklat tua.
Kelenjar Tiroid
Glandula thyroidea terdiri atas lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang
sempit, menempel pada cartilago thyroidea, dibungkus oleh selubung lamina
pretrachealis fasciae profundae yang melekatkannya pada larynx dan trachea. Lobus
berbentuk seperti buah alpukat, basisnya terletak di bawah setinggi cincin trachea IV atau
V. Terdapat pula lobus pyramidalis, yang menonjol ke atas dari isthmus
Kelenjar Paratiroid
Berbentuk lonjong, paling panjang 6 mm. Terdapat empat buah di bagian pinggir posterior
glandula thyroidea di dalam bungkus lamina pretrachealis fasciae profunda. Kedua
glandula superior terletak setinggi pertengahan posterior glandula thyroidea. Kedua
glandula parathyroidea inferior terletak di kutub inferior thyroidea
Kelenjar Pankreas
Pulau-pulau langerhans yang mensekresikan insulin (sel beta) dan glukagon (sel alfa)
yang mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat. Dapat dibagi menjadi
daerah caput (dekat cekung duodenum), collum (menghub. Antara caput dan corpus),
corpus, dan cauda (hub.dengan hilum lienale)
Kelenjar Gonad
Pria : testis (pembentukan sperma)
Wanita : ovarium (pembentukan ovum)
Kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin berbeda dilihat dari saluran pelepasan hasil
sekresi. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran pelepasan sekresi sendiri, hasil sekresi
dialirkan melalui peredaran darah, sedangkan kelenjar eksokrin memiliki saluran pelepasan
hasil sekresi sendiri.
Semua kegiatan dan kerja alat-alat dalam tubuh kita diatur dalam sistem regulasi
(koordinasi). Regulasi merupakan cara semua organ dan sistem tubuh bekerja sama secara
efisian. Sistem ini terbagi atas tiga bagian, yaitu melalui sistem saraf, hormon dan alat
indera. Pengaturan sistem saraf diatur oleh urat saraf sedangkan pengaturan sistem
hormon melalui darah.
Pembagian hormon :
Daya larutnya
Hormon hidrofilik (larut dalam air, larut dalam plasma darah) : hormon peptida dan
katekolamin
Hormon lipofilik (larut dalam lemak, terikat ke protein plasma) : hormon steroid dan tiroid
Susunan Kimia
Hormon peptida : terdiri atas rantai-rantai asam amino dengan panjang beragam
Hormon katekolamin : tediri atas asam amino tirosin
Hormon steroid : terdiri atas lemak netral dari kolesterol
Hormon tiroid : terdiri atas turunan tirosin beriodium
2. Refleks neuroendokrin
Terdiri atas pengaturan syaraf (neuro) dan hormon (endokrin).
Tujuan : menghasilkan peningkatan mendadak sekresi hormon (menaikkan patokan
termostat).
Impuls saraf yang masuk ke kelenjar endokrin menjadi faktor sekresi hormon. Contoh :
sekresi epinefrin oleh medula adrenal dikontrol oleh sistem saraf simpatis ketika terjadi
stress (rangsangan eksternal)
Down Regulation
Mencegah sel sasaran bereaksi berlebihan terhadap konsentrasi hormon yang tinggi.
Contoh : ketika konsentrasi insulin plasma terus-menerus meningkat, jumlah reseptor sel
sasaran untuk insulin berkurang sebagai akibat langsung dari efek peningkatan kadar
insulin pada reseptor insulin.
Permissiveness
Hormon pertama meningkatkan kepekaan sel sasaran terhadap hormon lain, mengizinkan
hormon lain ini menimbulkan efek penuhnya
Sinergisme
Hormon bersifat saling melengkapi dan efek kombinasi mereka lebih besar daripada
penjumlahan efek masing-masing. Contoh : FSH dan testoteron mempertahankan laju
normal produksi sperma
Anatagonisme
Hormon pertama mengurangi kepekaan sel sasaran terhadap hormon lain, mengurangi
efektivitas hormon kedua. Contoh : progesteron (mengurangi kontraksi uterus semasa
hamil) menghambat kepekaan uterus terhadap estrogen (meningkatkan kontraksi uterus
semasa hamil)
Vasopresin : mengatur pengeluaran air dalam urin (absorpsi air dalam ginjal), mengatur
tekanan darah
Oksitosin : kontraksi otot polos uterus saat melahirlan, mengatur sekresi susu dari
kelenjar mamalia selama menyusui, meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi
FSH dan LH : hormon gonadotropin : mengontrol sekresi hormon seks oleh gonad
(ovarium dan testis)
TSH, FSH, LH, ACTH, GH merupakan hormon yang bersifat tropik, kecuali prolaktin (sel
sasaran non-endokrin)
Sekresi hormon-hormon oleh hipofisis anterior (master gland) diatur oleh hipotalamus
(mother gland) melalui peran releasing and inhibiting hormone. Disebut sebagai
hormon hipofisiotropik
ACTH
Distimulus oleh CRH untuk mensekresikan ACTH pada kelenjar adrenalin. Terdapat 3 zona
utama ACTH, masing-masing mensekresikan kortisol, aldosteron, dan androgen.
LH
Merangsang testosteron yang disekresikan sel Leydig membantu produksi sperma.
Merangsang korpus luteum bersama hormon progesteron, menambah tebal uterus
Kelenjar Tiroid
Metabolisme tubuh, meningkatkan laju pernafasan ketika kelenjar tiroid sekresinya dipacu.
Pada orang kurus yang meskipun sering makan, maka laju metabolisme sangat cepat,
membutuhkan banyak oksigen sehingga laju pernafasannya jauh lebih cepat.
Oksitosin
Diinisiasi oleh adanya kontraksi melahirkan, impuls saraf akan dikirim ke hipotalamus,
mengirim perintah sekresi oksitosin untuk meningkatkan kontraksi uterus (lebih lebar).
Melatonin
Sirkadian rythm pada saat tidur dan kondisi gelap, disekresikan oleh kelenjar pineal.
Timus
Mensekresikan limfosit B dan limfosit T, mengalami regresi sehingga fungsinya tidak begitu
penting
Gonad
Inhibin mirip gastrin lambung, menjadi feedback ketika progesteron, estrogen, dan lain
sebagainya sebagai hormon gonad untuk menekan sekresi dari hormon tersebut
Kelenjar Tiroid
Sel-sel sekretorik utama : sel-sel folikel (berbentuk bulat berongga) mengelilingi lumen di
bagian dalam yang terisi koloid (tempat penyimpanan hormon tiroid).
Hormon : asam amino tirosin T4 tetraiodotironin dan. T3 triiodotironin.
Bahan dasar hormon : tirosin dan iodium. Keduanya diserap dari darah oleh sel folikel.
Tirosin merupakan zat non-esensial yang terdapat dalam tubuh, sedangkan iodium bersifat
esensial.
Langkah-langkahnya :
1. Berlangsung di Tg (tiroglobulin) koloid diproduksi oleh kompleks golgi/RE. Asam amino
tirosin masuk ke dalam Tg. Tg yang mengandung tirosin diekspor dari sel folikel ke dalam
koloid melalui eksositosis.
2. Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui
pompa iodium-protein (memerlukan energi)
3. Di dalam koloid, iodium berikatan dengan Tg yang mengandung tirosin membentuk MIT
(monoiodotirosin) dan DIT (diiodotirosin).
4. Proses penggabungan molekul DIT dan MIT membentuk T3 triiodotironin dan dua
molekul DIT membentuk T4 tetraiodotironin.
Efek T3 dan T4
Efek laju metabolisme dan produksi panas
Hormon tiroid menghasilkan laju metabolisme basal keseluruhan tubuh (laju langsam).
Peningkatan aktivitas metabolik menyebabkan peningkatan produksi panas.
Tempat kerja : tubulus ginjal, meningkatkan absorpsi Na+ dan eleminasi K+ sewaktu
pembentukan urin
4. Menjelaskan hormon yang berperan pada proses pertumbuhan yaitu growth hormone,
somatostatin dan hormon dari kelenjar paratiroid
Pubertas perempuan 11 tahun ; laki-laki 13 tahun. Faktor genetik dan lingkungan yang
berperan. Hormon seks (gonad) testosteron, androgen berpengaruh memunculkan ciri seks
sekunder
Tulang bertambah panjang dan tebal keduanya dirangsang hormon petumbuhan dengan
mekanisme berbeda. Tulang mengalami pertambahan panjang melalui aktivitas sel-sel
tulang rawan (kondrosit) di lempeng epifisis. Hormon GH merangsang aktivitas osteoblas
dan proliferasi tulang rawan epifisis.
GH tidak bekerja langsung terhadap sel sasaran untuk merangsang pertumbuhan, tetapi
melalui hormon perantara yang disebut IGF (insulin-like growth factor) sebagai
somatomedin.
IGF I
Disekresikan ketika mendapat rangsangan dari GH oleh sel hati langsung masuk ke
dalam sirkulasi darah menuju sel target yang mengalami pertumbuhan, jumlah sekret yg
dihasilkan bergantung pada :
Nutrisi yang memadai (pada saat puasa, GH naik, GF I turun)
IGF II
Disekresikan tanpa adanya pengaruh rangsangan dari GH, IGF II memegang peranan
penting semasa pertumb.dan perkembangan janin, semasa dewasa IGF II tetap berperan
penting, tetapi belum diketahui jelas perannya apa.
Rangsang intern : asam amino darah naik, asam lemak darah turun
Rangsang ekstern : olahraga dan stress meningkatkan glukosa darah
Efek metabolik GH : meningkatkan penguraian lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
menurunkan penyerapan glukosa oleh otot akibatnya glukosa darah naik
Efek mendorong pertumb : pembelahan sel, sintesis protein, pertumb.tulang
Sekresi GH pada umunya untuk menyesuaikan kadar glukosa, asam amino, dan asam
lemak dalam darah
Hipofisis
Pars intermedia
Terdiri atas folluculus yang tidak terisi koloid dan folikel kistik yang terisi koloid
Masing-masing folikel dibatasi sel-sel epitel
Pars tuberalis
Mengelilingi tangkai saraf (truncus)
Kelenjar Tiroid
Terdiri dari folikel-folikel berisi substansi koloid gelatinosa yang dikelilingi sel folikular
(epitel kubus selapis)
Koloid mengandung trioglobulin (simpanan hormon tiroid tidak aktif)
T3 dan T4 adalah kelenjar tiroid utama
Sel parafolikular terletak di tepi folikel kelenjar tiroid
Sel parafolikular mensekresi kalsitonin (menurunkan kadar Ca2+ darah)
Sel parafolikular bekerja tidak bergantung hormon kelenjar pituitari tetapi bergantung
kadar kalsium darah
Setiap folikel berisi koloid dipisahkan oleh jaringan ikat interfolikular
Kelenjar paratiroid
Kelenjar adrenal
Kapsul
Terdiri atas jaringan ikat tebal mengandung pembuluh darah, limfe, saraf
Korteks adrenal
Medula adrenal
Neuron simpatis terlihat tunggal atau dalam kelompok kecil. Inti vaskular dengan
nukleolus nyata
Sel sekretorik medula mensekresikan epinefrin dan norepinefrin
Pineal Body
Setelah terjadi ikatan antara hormon dan membran, akan terjadi pengaktifasian enzim
melaului sintesis protein.
Insulin terdiri dari 2 rantai, rantai alfa dan beta. Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
tanpa bantuan insulin. Ketiadaan insulin, menyebabkan glukosa menumpuk dalam
darah.
Hormon bekerja melalui sirkulasi darah menuju sel target, ketika hormon melekat pada
reseptor hormon nonsteroid (protein dan peptida) di membran plasma, maka akan
terbentuk kompleks AMP (adenosin monofosfat siklik) sebagai second messenger.
AMP akan mengaktifkan rangkaian khusus enzim dan proses selular sebagai respon
spesifik
Reseptor hormon steroid dan tiroid berada di intraseluler. Hormon steroid dan tiroid
mampu menembus membran karena ukurannya yang kecil. Hormon ini berikatan
dengan reseptor protein spesifik
Diabetes tipe 2 : insulin yang dihasilkan ada, hanya saja resisten (kepekaan) terhadap glukosa.
Terjadi permasalahan pada reseptor
Diabetes tipe 1 : insulin tidak diproduksi oleh sel pankreas, karena adanya peradangan, imu, dll
Insulin tidak bekerja dengan baik, sel tidak mendapatkan glukosa sebagai bahan bakar. Maka
dipecahlah lemak di seluruh tubuh
Insulin : mengaktifkan glucose transporter untuk dapat masuk ke dalam sel. Glucose transporter
menyebabkan glucose dalam darah masuk ke dalam sel tubuh sebagai bahan bakar.
Asam Urat
Asam urat dikeluarkan tubuh melalui ginjal. Penumpukan asar urat karena banyaknya asupan
makanan yang banyak mengandung purin : daging, hati, jeroan.