Anda di halaman 1dari 58

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN

KARYA TULIS TUGAS AKHIR

POTENSI PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI SEBUAH BLOG

ATAU WEBSITE

Diajukan oleh:
Pramitha Egyptianisa Ramadhina
NPM: 133020008371

Mahasiswa Program Studi Diploma III Pajak


Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Dinyatakan Lulus Program Studi Diploma III Pajak
Tahun 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT

yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Tingkat Akhir yang berjudul Potensi Pajak Penghasilan

atas Penghasilan dari Sebuah Blog atau Website.

Penulis juga mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak,

sehingga penulis dapat tetap mengerjakan Karya Tulis Ilmiah sampai selesai. Oleh

karena itu, terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Kusmanadji, selaku Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN;

2. Bapak Fadlil Usman, selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penilai yang

telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini;

3. Bapak Junaedi Purnomo, selaku Dosen Penilai;

4. Seluruh Dosen dan Widyaiswara Politeknik Keuangan Negara STAN yang

telah mendidik penulis selama tiga tahun;

5. Triwedha Adji Mulawan dan Wiwiek Widiyawati, selaku kedua orang tua

penulis yang tak henti memberi semangat serta Azzahra Husdina

Febrianti, selaku adik penulis yang telah setia mendoakan penulis dalam

setiap kesempatan;

6. Fatimaharani Sadfitri Handayani, Della Anggraini, Arum Prawestri, Ulfina

Pamsi Hafida, Qorry Aina, Achdaria Haimanati, Seyla Zulaika, Viviana

Dwi Putri, Nadya Natalia Pasaribu, Bonita Orchidtasari, Rahma Rinata,

v
Mentari Apriyani, Mitsalina Choirun Husna, Michael Savicevic, Rizaldi

Alhazmi, Andri Maulana, Mohammad Baihaqi, Zuhria Apriyani, dan

Gilbert Petra, Sundari Triana Putri dan Fadhillah Luluk Mahardika;

7. Kelas 1E, 2H, 3G dan seluruh teman-teman DIII Pajak Politeknik

Keuangan Negara STAN angkatan 2013;

8. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini jauh dari

sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Tangerang Selatan,

Pramitha Egyptianisa Ramadhina

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................................ 3

C. Ruang Lingkup Penulisan ................................................................... 3

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 4

BAB II DATA DAN FAKTA ........................................................................ 5

A. Internet ............................................................................................... 5

B. Blog dan Website ................................................................................ 7

1. Blog ............................................................................................... 7

2. Website .......................................................................................... 8

3. Monetisasi blog ............................................................................ 10

C. Sumber-Sumber Penghasilan dari Monetisasi Blog ........................... 12

BAB III PEMBAHASAN............................................................................. 18

A. Ketentuan Pajak Penghasilan ............................................................ 18

1. Pengertian pajak penghasilan ....................................................... 18

2. Yurisdiksi perpajakan ................................................................... 19

3. Wajib pajak .................................................................................. 21

4. Objek pajak .................................................................................. 23

B. Ketentuan Perpajakan atas Transaksi E-Commerce ........................... 25

vii
1. Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan

Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan ............................ 26

2. Ketentuan Perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan

Undang-Undang Pajak Penghasilan .............................................. 27

3. Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan

Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai .................................... 28

C. Pengenaan Pajak atas Transaksi dari Sumber Penghasilan Berasal

dari Blog atau Website ...................................................................... 28

1. Ketentuan mengenai wajib pajak .................................................. 30

2. Ketentuan pajak penghasilan atas transaksi sebuah blog atau

website ........................................................................................ 31

3. Pengenaan pajak atas model transaksi online marketplace ............ 33

4. Pengenaan pajak atas model transaksi classified ads..................... 36

5. Pengenaan pajak atas model transaksi daily deals......................... 41

6. Pengenaan pajak atas model transaksi online retail....................... 43

BAB IV SIMPULAN ................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 48

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan internet di zaman modern merupakan sebuah kebutuhan bagi

masyarakat. Melalui internet, sebuah informasi dapat diterima dengan mudah dan

cepat meskipun berada di belahan dunia lain. Pengguna internet pun berasal dari

berbagai kalangan, mulai dari yang masih berusia muda hingga yang sudah berusia

tua. Penggunaan internet di Indonesia berada pada urutan keempat di Asia. Sebagai

negara berkembang, Indonesia juga menikmati keuntungan dari internet untuk

menTidak mengherankan, bahwa sebuah negara berkembang seperti Indonesia dapat

juga menikmati keuntungan dari internet.

Internet memiliki berbagai fungsi dan manfaaat, salah satunya merupakan

sumber penghasilan. Penghasilan yang dihasilkan dari internet memiliki berbagai

bentuk. Menurut Undang-undang pajak penghasilan, Penghasilan merupakan yaitu

setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak

(WP), baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat

dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

1
2

Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, definisi

penghasilan mulai berkembang, cakupannya tidak hanya untuk kegiatan yang terjadi

langsung, konsumen dan produsen bertemu. Namun definisi penghasilan juga atas

kegiatan yang melalui perantara seperti kegiatan jual beli melaui internet. Sejalan

dengan perkembangan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak berusaha memaksimalkan

potensi pengenaan pajak atas penghasilan yang sebelumnya tidak dikenakan. Seperti

contoh munculnya aturan penegasan pengenaan pajak atas transaksi E-commerce.

E-commerce menurut Laudon & Laudon (1998), yang ditampilkan di dalam situs

infodanpengertian.blogspot.com, merupakan suatu proses membeli dan menjual

produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan

dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. Selain melalui transaksi E-

commerce, penghasilan juga didapatkan dari sebuah blog atau website yang tidak

melakukan transaksi E-commerce.

Penghasilan yang dihasilkan dari sebuah blog atau website tidak hanya berasal

dari transaksi e-commerce namun juga berasal dari sumber lain. Sebuah blog menurut

Blood (2000) yang dijelaskan di dalam situsnya yang bernaman Rebecas Pocket

merupakan bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai

posting) pada sebuah halaman web. Pada awal penggunaan media ini, kebanyakan

dari pengguna menggunakannya sebagai bentuk media dalam menceritakan sesuatu.

Namun, seiring berjalannya waktu penggunaan blog menjadi lebih spesifik tidak

hanya menjadi tempat menceritakan suatu kejadian, sudah banyak blog yang ber-

niche atau yang memiliki topik yang spesifik, seperti membahas tentang makanan,
3

traveling, buku, film dan lain sebagainya. Selain menjadi sarana untuk menjalankan

hobi, blog juga dapat digunakan untuk mendapatkan penghasilan. Menurut para

penulis blog, penghasilan yang didapatkan dari blog ini sudah mencukupi sampai

dapat melebihi penghasilan dari seorang pegawai yang bekerja.

Adanya pengenaan pajak atas sumber-sumber penghasilan yang terdapat di blog

merupakan bentuk ekstensifikasi objek pajak penghasilan yang dapat meningkatkan

penerimaan pajak. Oleh karena itu, di Karya Tulis Tugas Akhir ini, penulis akan

meninjau potensi pajak penghasilan atas penghasilan dari sebuah blog atau website.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam karya tulis tugas akhir ini antara lain:

1. Mengidentifikasi objek pajak penghasilan atas sumber-sumber enghasilan yang

berasal dari blog atau website;

2. Menganalisi pengenaan pajak atas sumber-sumber penghasilan dari blog atau

website berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku.

3. Sebagai bentuk ekstensifikasi objek pajak penghasilan yang dapat meningkatkan

penerimaan pajak.

C. Ruang Lingkup Penulisan

Permasalahan yang timbul dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah:

1. Apakah sumber-sumber penghasilan dari penggunaan blog atau website dapat

dikenakan pajak?
4

2. Apakah sumber-sumber penghasilan dari penggunaan blog atau webstie

kewajiban berpengaruh pada penerimaan pajak?

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis untuk memperoleh dan menganalisis data yang

dapat mendukung penulisan Karya Tulis Tugas Akhir ini, yakni penilitian

kepustakaan. Dengan metode ini, penulis berusaha mempelajari sejumlah buku dan

literatur untuk memperoleh dasar teoritis mengenai permasalahan yang akan dibahas

dalam Karya Tulis Tugas Akhir ini.


BAB II

DATA DAN FAKTA

A. Internet

Penggunan internet di dalam kehidupan masyarakat modern merupakan sebuah

kebutuhan. Seperti yang ditunjukan pada Internet World Statistic tahun 2015,

populasi di dunia saat ini 7,259,902,243 dengan pengguna aktif internet

3,366,261,156. Data tersebut menunjukan bahwa sekitar 46.4 % populasi di dunia

menggunakan intenet, hal ini membuktikan bahwa setengah dari populasi dunia

menggunakan internet. Indonesia sebagai negara berkembang yang sebagian besar

masyarakatnya menggunakan internet.

Menurut data yang terdapat pada Internet World Statistic, jumlah populasi

penduduk Indonesia sebanyak 255 juta, dengan jumlah pengguna aktif internet

sejumlah 78 juta. Menurut data statistic tersebut, sebanyak 30,5% penduduk Indonesia

menggunakan Intenet sehingga Indonesia menduduki posisi empat besar di kawasan

asia pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tetap

mengikuti perkembangan teknologi meskipun Indonesia merupakan negara

berkembang yang dikatakan kurang cepat dibandingkan dengan negara maju dalam

hal perkembangan teknologi.

5
6

Grafik I. 1 Negara Asia Pengguna Internet Terbesar

Menurut Allan (2005), yang ditampilkan di dalam situs dosenit.com, internet

merupakan sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain

secara fisik dan juga memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan

berbagai protokol komunikasi tertentu yang sering kita kenal dengan istilah Internet

Protocol (IP) serta Transmission Control Protocol (TCP). Ketika terkoneksi dengan

internet, pengguna dapat mengakses berita, melakukan riset akademik, mengakses

informasi mengenai hobi, dan informasi-informasi yang tersedia lainnya. Informasi

yang disediakan oleh penyedia informasi yang ahli atau memahami informasi yang

disampaikan. Informasi ini dapat diakses dengan mengeklik link yang diinginkan oleh
7

pengguna serta dapat diakses kapan saja dan di mana saja selama terhubung dengan

internet.

B. Blog dan Website

1. Blog

Sebelum muncul istilah blog yang sudah dikenal oleh masyarakat, blog

sebelumnya dikenal dengan sebutan diary online. Justin Hall merupakan tokoh

pertama yang memperkenalkan diary online dengan nama Justin Links From The

Underground.

Pada 17 Desember 1997, Jorn Barger, seorang programmer serta pengelola

website online Robot Wisdom, menciptakan istilah weblog yang berasal dari kata

logging the web yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu memasuki

web. Penggunaan istilah tersebut dikarenaka banyak blogger yang mulai memasuki

dunia website karena munculnya diary online yang menampilkan kumpulan link yang

dikomentari. Post yang dibuat berisi kumpulan link berdasarkan topic yang diminati

yaitu seni dan teknologi. Istilah weblog menjadi istilah pertama untuk publikasi yang

diterbitkan secara online.

Pada tahun 1998, blog hanya dimiliki dan dikelola oleh pengguna internet yang

memiliki pengelaman dan pengetahuan khusus tentang internet. Pengetahuan yang

harus yaitu web hosting, seperti html, website, file hosting, dan programming. Hal ini

yang membuat blog menjadi tidak menarik bagi para pengguna yang tidak memiliki

keahlian khusus.
8

Pada Agustus 1999, Pyra Labs membuat platform yang diberi nama

Blogger.com. Pada awal perjalanan, Blogger.com mengalami banyak masalah dalam

pengelolaannya karena sedikitnya pengguna.

Pada tahun 2002, blogger.com masih dalam masa kritis karena pengguna blogger

yang masih sedikit. Google berencana untuk membeli dan mengambil alih blogger.

Mulai saat itu blogger sudah mulai bangkit menjadi salah satu platform yang

digunakan oleh pengguna yang tidak perlu memiliki kemampuan html tetapi dapat

mengelola blog.

Perkembangan kemunculan internet di Indonesia terjadi pada tahun 2000. Seorang

mahasiswa Indonesia yang menjadi mahasiswa di universitas luar negeri yang

memiliki blog dan memperkenalkan kepada masyarakat. penggunaan blog semakin

meningkat secara signifikan. Masyarakat yang tidak memiliki kemampuan khusus

tetap dapat memiliki dan mengelola blog.

Blog memiliki banyak fungsi dan manfaat blog berbeda. Sebagian besar pengguna

blog memilki fungsi sebagai media untuk menyalurkan ide berupa tulisan di suatu

platform. Pengguna blog disebut sebagai seorang blogger, seorang blogger

merupakan pengguna blog yang membuat dan mengelola blog. Seorang Blogger

memiliki topik yang disukai, yang akan menjadi ide untuk membuat sebuah blog

sesuai dengan ide dan kemauan seorang blogger

2. Website

Website, sering disebut Web, merupakan suatu kumpulan halaman yang

menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar, suara, video maupun
9

gabungan dari semuanya yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling

berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau

hyperlink.

Menurut www.pengertianku.net, definisi website merupakan

kumpulan dari berbagai macam halaman situs, yang terangkum didalam


sebuah domain atau juga subdomain, yang lebih tempatnya berada di dalam
WWW (World Wide Web) yang tentunya terdapat di dalam Internet. Halaman
website biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format Hyper Text
Markup Language (HTML), yang bisa diakses melalui HTTP, HTTP adalah
suatu protokol yang menyampaikan berbagai informasi dari server website
untuk ditampilkan kepada para user atau pemakai melalui web browser.
Website yang digunakan ketika terhubung dengan internet dibedakan menjadi tiga

jenis, ketiga jenis website antara lain. bisa dibaca dibawah ini:

1) Website Statis adalah suatu website yang mempunyai halaman yang tidak

berubah. Website ini tidak dapat diubah dengan mudah, ketika ingin mengubah

suatu halaman maka harus dilakukan dengan manual yaitu dengan cara mengedit

sebuah kode.

2) Website Dinamis adalah merupakan suatu website yang secara strukturnya

diperuntukan untuk update sesering mungkin.

3) Website Interaktif adalah suatu website yang memang pada saat ini memang

terkenal. Contohnya website interaktif seperti forum dan blog. Manfaat website

Sebuah website yang digunakan oleh pengguna tentunya memiliki fungsi dan

manfaat yang akan didapatkan. Banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh

masyarakat yang menggunakan website, baik yang digunakan untuk mencari hiburan

maupun yang digunakan untuk pekerjaan. Salah satu manfaat dari website yang
10

digunakan oleh perusahaan dalam mendapatkan penghasilan antara lain.Memperluas

jangkauan promosi sesuatu, dengan memiliki website maka produk kita lebih bisa

dikenal oleh masyarakat khususnya pengguna internet. Manfaat lain menurut

pengertianku.net yaitu:

1. Media tanpa batas, sebab internet adalah media informasi yang tanpa batas.

2. Promosi yang luas, internet adalah suatu media promosi terluas di dunia jika

dilihat dari jangkauan area.

3. Media pengenalan perusahaan.

4. Dan lain-lain.

3. Monetisasi blog

Monetisasi, yang berasal dari bahasa inggris dari monetizing, merupakan istilah

yang sudah tidak asing lagi di zaman modern, ketika perkembangan teknologi yang

sangat pesat membuat penyebaran informasi menjadi sangat cepat. Pada zaman

modern, banyak masyarakat yang merasa tertantang untuk membuat banyak inovasi

salah satunya adalah inovasi untuk menghasilkan uang. Salah satunya adalah dengan

cara melakukan monetisasi, seperti contoh banyak anak muda yang mendapatkan

penghasilan dari instagram, facebook, youtube, blog dan sebagainya.

Menurut Vievie (2012) yang mengulas mengenai monetiasai blog di dalam

blognya vivilestari122.blogspot.co.id, yaitu:

merubah atau mengelola blog yang semula hanya sebagai ajang menulis dan
berekspresi menjadi media untuk mencari uang intinya kata monetisasi dipakai
untuk menyatakan bahwa blog milik kita digunakan untuk mencari uang atau lebih
tepatnya mendapatkan pendapatan dari blog atau bisa juga sebagai sebuah cara
untuk mendapatkan penghasilan tambahan ataupun justru sebagai penghasilan
11

utama dengan jalan menjadikan pasiv income pada sebuah broker atau dengan
memasang iklan untuk mencari uang lewat internet.

Berdasarkan pengertian di atas, monetisasi merupakan suatu cara mendapatkan

penghasilan dari sebuah media, yang fungsi utamanya bukan untuk menghasilkan

uang seperti media sosial, untuk dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan dengan

cara tertentu yang biasanya berbentuk passive income. Namun, penggunaan istilah ini

di Indonesia masih belum dikenal karena sebagian besar masyarakat Indonesia

mendapatkan penghasilan dari active income atau penghasilan yang berasal dari usaha

orang atau badan tersebut.

Monetisasi di Indonesia dimanfaatkan oleh anak muda yang memiliki ide dan

inovasi dalam berkarya salah satunya memanfaatkan platform media sosial.

Memanfaatkan media sosial untuk memperoleh penghasilan membutuhkan

penyesuaian yang cukup banyak salah satunya fleksibilitas dalam menampilkan

konten.

Penggunaan media sosial di Indonesia merupakan suatu kebutuhan, media sosial

dapat dijadikan ajang menunjukkan sesuatu atau sebagai media penyalur ide dan

karya. Nama para anak muda yang menggunakan media sosial sebagai bentuk media

untuk berkaya dikenal oleh masyarakat karena memberikan hiburan dan inspirasi. Hal

tersebut yang membuat berbagai pihak ingin memanfaatkan akun anak muda tersebut

sebagai lahan untuk mempromosikan produk yang dimiliki.

Media sosial merupakan platform yang paling banyak digunakan, namun media

sosial yang difokuskan pada tulisan ini adalah media sosial berupa blog. Pengertian

blog telah dijelaskan sebelumnya, suatu media dimana seorang penulis dapat
12

mengungkapkan isi pikirannya tanpa harus dibatasi. Sudah banyak blogger Indonesia

yang dikenal oleh masyarakat salah satunya adalah Raditya Dika yang menulis blog

kehidupan sehari-harinya yang berujung pada terbitnya sebuah buku dari posts di

blog-nya.

Melihat besarnya penghasilan yang dihasilkan oleh para blogger dari google

adsense dan sumber-sumber penghasilan lainnya membuat masyarakat yang belum

memiliki pekerjaan merasa tertarik dan mengikuti jejak para seniornya menghasilkan

uang dengan cara mempunyai blog. Namun, antusiasme masyarakat tidak terlalu

besar, menurut artikel yang dibuat oleh Essra (2015) di ANTARA News bahwa

pengguna blog hanya sekitar 3,5 persen dari 88,1 juta pengguna internet pada tahun

2015.

C. Sumber-Sumber Penghasilan dari Monetisasi Blog

Setelah mengetahui definisi dari monetisasi blog yang telah dijelaskan

sebelumnya, kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis transaksi yang terjadi di dalam

sebuah blog atau website. Fungsi dari blog pada awal dibuat adalah sebagai diary

online, tempat dimana pengguna mencurahkan apa yang dipikirkan atau dialami. Lalu

seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, blog tidak hanya menjadi

tempat untuk mencurahkan pengalaman pengguna, namun berubah sebagai tempat

menyalurkan minat pada bidang tertentu.

Minat pada topik yang disukai disebut sebagai niche. Menurut Ratri (2015) niche

merupakan sebuah tema yang dipilih oleh seorang blogger untuk mengisi posts

blognya. Tema yang dipilih merupakan ciri khas dari blog tersebut. Niche merupakan
13

sebuah karakteristik utama sebuah blog yang berbeda dari blogger lainnya. Jenis niche

yang dikenal dan digunakan sebagai karakteristik utama sebuah blog, yaitu fesyen,

beauty, food, travelling, book, college tips, film dan sebagainya. Sebuah blog yang

memiliki niche tentunya akan menarik pengunjung yang tertarik dengan tema yang

disajikan oleh blogger. Sebagai bentuk curahan hati seorang blogger, blog ber-niche

tentunya akan menarik banyak pengguna internet yang memiliki minat yang sama

untuk membuka blog tersebut.

Sebuah blog yang memiliki tingkat peminat yang banyak akan membuat

pengunjung yang membuka blog tersebut semakin banyak. Blog yang memiliki

banyak pengunjung tentunya akan lebih popular dikalang masyarakat. Hal ini

merupakan daya tarik dari sebuah blog dalam mempengaruhi orang lain. Serta,

merupakan daya tarik bagi sebuah perusahaan untuk mempromosikan produk tanpa

harus membuat website sendiri.

Blog sebagai lahan promosi sebuah produk dari perusahaan lain merupakan salah

satu bentuk sumber penghasilan yang berasal dari blog atau website. Terdapat

berbagai bentuk sumber penghasilan yang didpatkan dari sebuah blog atau website,

antara lain.

1. Pemasangan Iklan

Ketika membuka sebuah blog yang sudah dikenal, terdapat banyak banner atau

link yang berada di blog atau website tersebut. Terkadang konten yang ditampilkan

tidak sesuai dengan niche sebuah blog atau webite. Jasa iklan di blog berbeda dengan

jasa iklan di media lain, jasa iklan yang terdapat di blog atau website antara lain.

a. Advertising Networks
14

Jasa periklanan yang disediakan oleh situs yang menghubungkan pemasang iklan

dengan para pemilik blog atau website. Iklan yang ditampilkan diberikan secara acak

oleh situs, sehingga pemilik blog atau website tidak dapat mengatur konten yang

ditampilkan. Penghasilan yang dihasilkan melalui cara ini disebut sebagai Program

Pay Per Click (PPC)

Program pay per click (PPC) merupakan cara mendapatkan penghasilan komisi

dari jasa iklan. Pemilik blog atau website akan mendapatkan komisi ketika terdapat

pengunjung yang mengklik link sebuah iklan. Salah satu bentuk penyedia metode ini

adalah google adsense. Google adsense selain menyediakan progam Pay Per Click

juga menyediakan program google custom search engine. Program ini memungkin

pengunjung blog untuk mencari kata kunci melalui google yang terdapat di blog.

b. Direct advertising

Perbedaan jasa periklanan ini dengan advertising networks yaitu pemilik blog

yang melakukan penawaran kerja sama secara langsung dengan pemasang iklan.

Iklan, berbentuk banner, yang ditampilkan akan sesuai dengan niche blog atau

website.

c. Menjual spot iklan

Selain mendaftarkan dan menawarkan kepada pihak lain, pemilik blog dapat

membuka lahan di dalam blognya untuk diisi oleh pihak lain. Penghasilan yang

diterima telah ditentukan oleh pemilik blog sendiri.

2. Mengikuti Program Paid to Review

Penghasilan yang berasal dari blog atau website yang memiliki konsep menerima

komisi atau bayaran atas ulasan atau review yang dibuat oleh pemilik blog atau
15

website mengenai suatu produk barang atau jasa. Pemilik blog akan diberikan barang

atau jasa yang ingin diulas terlebih dahulu.

3. Menjual produk sendiri

Metode monetisasi blog yang paling diminati dan dikenal oleh sebagian besar

masyarakat. Indonesia mendukung kewirausahaan bagi masyarakat dalam

mendapatkan penghasilannya. Masyarakat yang memiliki usaha tentunya akan

mencari cara untuk meningkatkan penjualannya, salah satu caranya adalah melakukan

promosi di internet. Produk yang dijual yaitu berupa produk fisik dan produk digital.

Produk fisik yang dijual merupakan produk yang berbentuk barang yang memiliki

bentuk fisik, barang tersebut sesuai dengan jenis bisnis yang ingin dijalani. Lalu, blog

dan website yang ingin dijadikan sebagai toko online disesuaikan dengan jenis usaha.

Seperti contoh menjual makanan burung atau obat burung, atau menjual gadget dan

spare partsnya.

Produk digital yang dijual merupakan produk yang hanya dapat digunakan di

dalam sebuah perangkat, tidak ada bentuk fisiknya. Produk yang paling banyak

diperjualbelikan yaitu ebook (buku elektronik), software, video, audio dan

sebagainya.

4. Menjual Jasa Keahlian

Seperti menjual produk, menjual jasa keahlian juga memanfaatkan blog atau

website sebagai lahan promosi untuk memperkenalkan keahlian. Sehingga

pengunjung blog mengetahui bahwa pemilik blog menawarkan jasanya.

5. Mempromosikan program afiliasi


16

Metode promosi afiliasi hampir sama dengan metode paid to review namum

perbedaan diantara kedua metode ini berada pada mendapatkan penghasilannya. Bagi

metode paid to review, penghasilan didapatkan dari ulasan pemilik blog mengenai

sebuah produk atau jasa. Metode promosi program afiliasi, penghasilan komisi

didapatkan ketika barang yang diulas oleh pemilik blog dibeli oleh pengunjung blog

setelah membaca ulasan dari pemilik blog.

Selain melakukan ulasan terhadap produk afiliasi, penghasilan dari program

afiliasi juga didapatkan dari menampilkan banner program affiliate. Metode ini

berfungsi dengan memasangkan link banner dari penyedia program affiliate lalu

terdapat pengunjung blog yang mengeklik link banner dan melakukan pembelian dari

link tersebut.

6. Menjual blog

Metode penghasilan yang berasal dari menjual sebuah blog yang sudah jadi. Ada

beberapa pihak yang tidak ingin membuat blog dan mendesainnya dari awal, sehingga

pihak tersebut lebih baik membeli dari pemilik blog yang memiliki usaha jual beli

sebuah blog.

7. Menjual Text Link Ads

Penjualan link ads merupakan salah satu cara monetisasi blog. Metode ini

menggunakan cara menyediakan lahan untuk text links bagi situs-situs yang ingin

ditampilkan, dan harga lahan tersebut ditentukan sendiri oleh pemilik blog.

8. Mengikuti Program Paid To Click


17

Merupakan bentuk monetisasi yang memanfaatkan jumlah klik sebuah iklan.

Berbeda dengan program pay per click, program paid to click mengharuskan pemilik

blog untuk mengklik sebuah iklan bukan memunculkan sebuah iklan.

9. Menyediakan program Premium Content Subscription

Merupakan bentuk monetisasi yang memanfaatkan konten sebuah blog atau

website. Koneten yang disediakan oleh pemilik blog atau website memiliki fitur

premium, konten tersebut hanya dapat dibaca jika membayar untuk anggota premium.

Penggunaan metode ini sudah banyak digunakan oleh pemilik blog atau website yang

sudah terkenal dan memiliki konten yang bersifat khusus

10. Menjadi Perantara/Broker Jasa Orang Lain

Metode monetisasi yang menafaatkan kerja sama sebagai perantara atau broker

orang lain. Mendapatkan penghasilan dari membantu mempromosikan suatu produk

atau memberikan rekomendasi jasa orang lain agar pengunjung blog mengetahui blog

atau website lain yang memiliki produk yang jasa yang diinginkan oleh pengunjung

blog.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Ketentuan Pajak Penghasilan

1. Pengertian pajak penghasilan

Menurut penjelasan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

tentang Pajak Penghasilan, pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan

terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun

pajak. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut wajib

pajak. Wajib pajak dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya

selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenakan pajak untuk penghasilan dalam

bagian tahun pajak, apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam

tahun pajak.

Berdasarkan pengertian tersebut pajak penghasilan merupakan pungutan yang

diwajibkan bagi seluruh masyarakat yang mendapatkan penghasilan atau tambahan

kemampuan ekonomis untuk menambah kekayaan atau digunakan untuk konsumsi

yang berasal dari dalam atau luar Indonesia selama satu tahun pajak. Pungutan tidak

dirasakan langsung dampaknya ke masing-masing masyarakat yang telah membayar

pajak. tersebut nantinya akan digunakan untuk kepentingan negara dan masyarakat.

18
19

2. Yurisdiksi perpajakan

Pemungutan pajak harus didasarkan dari undang-undang, serta setiap negara

memiliki yurisdiksi atau kewenangan perpajakannya baik untuk objek di dalam

wilayah kekuasaan maupun objek lainnya yang berasal dari luar wilayah kekuasaan.

Negara yang mengatur mengenai yurisdiksi memiliki wewenang untuk mempengaruhi

perlakuan perpajakan terhadap subjek dan objek pajak dalam negeri serta luar negeri.

Menurut Gunadi (2002: 48) berdasarkan pasal 2 Undang-Undang No. 36 Tahun

2008 tentang Pajak Penghasilan, Indonesia mengatur mengenai yuridiksi

pemajakannya berdasarkan dua pertalian Fiskal (fiscal allegiance), yaitu.

a. Subjektif (personal) yang disebut sebagai yuridiksi domisili karena yurisdiksi

memperhatikan status subjek pajak. Pengenaan pajak berdasarkan azas domisili

berarti subjek pajak dikenakan pajak di negara dimana ia berdomisili. Negara

yang menganut pemajakan berdasarkan domisili biasanya menganut prinsip world

wide income artinya penghasilan yang diperoleh dari dalam negeri dan luar negeri

dikenai pajak tidak memandang dimana subjek pajak berada. Jika seorang subjek

pajak sedang tidak berada di negara domisili, tetap dapat dikenakan pajak.

b. Objektif yang disebut sebagai yurisdiksi sumber karena yurisdiksi memperhatikan

pada sumber penghasilan. Pengenaan pajak berdasarkan sumber adalah pengenaan

pajak di negara dimana sumber penghasilan berasal. Penentuan sumber

penghasilan menurut Ginting (2004 penghasilan dari usaha (active income) dan

penghasilan dari modal (passive income).

Penggunaan kedua azas ini berdampak pada subjek dan objek pajak yang

dikenakan pajak Indonesia. Jika terdapat penghasilan yang berasal dari luar wilayah
20

kekuasaan, pajak yang akan dikenakan harus memperhatikan apakah penghasilan

tersebut dapat dikenakan pajak Indonesia dilihat dari azas yang digunakan dalam

menimbang subjek dan objek pajak.

Selain yurisdiksi terdapat juga mengenai justifikasi legal hak pemajakan yang

dikemukan oleh Martha yang dikutip oleh Gunadi (2007). Marta menyebutkan

adanya empat teori justifikasi legal hak pemajakan suatu Negara yaitu:

a. Realistis atau empiris, yang menyatakan bahwa yuridiksi setara dengan

kewenangan fisik, untuk melaksanakan yuridiksi terhadap orang dan harta yang

berada dalam wilayah kekuasaannya. Namun secara empiris, yuridiksi pemajakan

bukanlah semata kewenangan fisik tetapi berdasarkan ketentuan perundangan dan

meluas sampai kepada orang yang secara fisik berada di luar kewenangan

adminitrasi pengenaan pajak.

b. Etis atau retributive, yang menyatakan bahwa pemajakan merupakan

kontraprestasi atas manfaat dan kemudahan yang diperolah dari Negara.

c. Kontraktual, yang menyatakan bahwa pemajakan merupakan pembayaran atas

barang dan jasa yang diterima dari Negara pemungut pajak berdasarkan anggapan

adanya kontrak (perjanjian tak tertulis) antara pemegang yuridiksi dengan subjek

pajak.

Pengenaan pajak suatu negara yang sudah mengatur mengenai yurisdiksi serta hak

pemajakan tentunya sudah sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran dalam perlakuan

pajaknya. Serta, dapat mengetahui potensi pajak dalam perlakuan perpajakan, seperti

subjek pajak luar negeri yang mendapatkan penghasilan dari Indonesia, atau objek

pajak yang dapat dikenakan lebih banyak dan beragam.


21

3. Wajib pajak

Menurut Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan dan Tata Cara

Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang

Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (2), Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,

meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak

dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan

perpajakan.

a. Orang pribadi

Orang pribadi merupakan masyarakat yang sebagai subjek pajak dapat bertempat

tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Subjek Pajak tidak melihat

batasan umur, jenjang sosial ekonomi dan kebangsaan atau kewarganegaraan. Jika

seorang wajib pajak meninggal maka warisan yang belum terbagi sebagai subjek

pajak pengganti, menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris. Penunjukan

warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan agar

pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari warisan tersebut tetap dapat

dilaksanakan.

Orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri merupakan subjek pajak yang

dikenakan pajak secara penuh sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di

Indonesia. Orang pribadi yang dikatakan sebagai subjek pajak dalam negeri harus

memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan. Keberadaannya orang pribadi di

Indonesia lebih dari 183 hari ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di

Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan sejak kedatangannya di Indonesia.


22

Status orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri ditetntukan dari domisili,

darimana asal orang pribadi berasal, dan residendensi, dimana orang pribadi tinggal.

b. Badan

Pengertian badan menurut penjelasan pasal 1 ayat 1 huruf b Undang-Undang No.

36 Tahun 2008 yang mengutip pengertian badan dalam pasal 1 ayat 2 Undang-

Undang No. 6 Tahun 1983 merupakan sekumpulan orang dan /atau modal yang

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha

meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha

Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apa

pun, firma kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

organisasi massa, organisas sosial politik, atau organisasi sejenis, lembaga, Bentuk

Usaha Tetap dan bentuk badan lainnya termasuk reksa dana.

Badan sebagai subjek pajak dalam negeri jika badan tersebut didirikan atau

bertempat kedudukan di Indonesia. Status perpajakan sebuah badan menurut waluyo

dan wirawan (2000) ditentukan berdasarkan asas tempat pendirian (kebangsaan) dan

tempat kedudukan. Penentuan tempat kedudukan badan lebih mengacu pada tempat

pendirian dibandingkan tempat kedudukan.

c. Bentuk Usaha Tetap (BUT)

Bentuk usaha tetap ditentukan sebagai subjek pajak yang terpisah dari badan.

Oleh karena itu, meskipun perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjek

pajak badan untuk pengenaan pajak penghasilan, namun bentuk usaha tetap

mempunyai ekstensinya sendiri dan tidak termasuk dalam pengertian badan.


23

4. Objek pajak

Menurut pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentan g Pajak

Penghasilan menyatakan yang menjadi objek pajak merupakan penghasilan yaitu

setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik

yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk nama

dan dalam bentuk apapun.

Objek pajak yang dikenakan atas penghasilan dikelompokkan menjadi empat yang

dijelaskan di dalam penjelasan pasal 4 ayat 1 antara lain :

a. penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas seperti

gaji, honorarium, penghasil dari praktek dokter, notaries, aktuaris, akuntan,

pengacar, dan sebagainya;

b. penghasilan dari usaha kegiatan;

c. penghasilan dari modal, yang berupa harta gerak ataupun harta tak gerak seperti

bunga, dividen, toyalti, sewa, keuntungan penjualan harta atau hak yang tidak

dipergunakan untuk usaha, dan sebagainya;

d. penghasilan lain-lain, seperti pembebasan hutang, hadiah, dan sebagainya.

Berdasarkan pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak

Penghasilan, objek pajak penghasilan antara lain:

a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jada yang diterima

atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,

gratifikasi, uang pension, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan

lain dalam undang-undang ini;

b. hadiah dari undian, atau pekerjaan, atau kegiatan, dan penghargaan;


24

c. laba usaha;

d. keuntngan karena penjualan atau karena pengalihan harta;

e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan

pembayaran tambahan pengemabalian pajak;

f. bunga;

g. dividen, dengan namadan dalam bentuk apa pun, termasuk dividen dari

perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha

koperasi;

h. royalti atau imbalan atas penggunaan hak;

i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunan harta.

j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;

k. keuntungan karena pembebasan utang;

l. keuntungan selisih kurs mata uang asing;

m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;

n. premi asuransi;

o. iuran yang diterima atau diperolah perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari

wajib pajak yang menjalankan usaha tau pekerjaan bebas;

p. tambahan keakayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan

pajak;

q. Penghasilan dari usaha berbasis syariah;

r. Imbalan bunga;

s. Surplus bank Indonesia.

Penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan Bersifat Final pasal 4 ayat (2) yaitu:
25

a. penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bungan obligasi, surat

utang Negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota

koperasi orang pribadi;

b. penghasilan berupa hadiah undian

c. penghasilan dari transaksi saham an sekuritas lainnya, tansaksi derivative yang

diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan

penyertaan modal pada perusaahaan pasangannya yang diterima oleh perusaaahn

modal ventura;

d. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan,

usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan;

e. penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Pemerintah.

B. Ketentuan Perpajakan atas Transaksi E-Commerce

Pada Surat Edaran Nomor 62 Tahun 2013 tentang Penegasan Ketentuan

Perpajakan Atas Transaksi E-commerce terdapat ketentuan lebih lanjut dari

pengenaan pajak terhadap transaksi dari E-commerce. Surat edaran E-commerce

memiliki prinsip bahwa tidak ada jenis pajak baru, tetapi hanya menerapkan aturan

yang sudah ada untu e-commerce. Sejak kemunculan pertama transaksi E-commerce,

masyarakat mulai memanfaatkannya sebagai lahan untuk memperoleh penghasilan.

Sumber-sumber penghasilan dari monetisasi blog pengenaannya belum diatur secara

khusus karena memang penghasilan tersebut agak sulit untuk diidentifikasi namun,
26

beberapa dari penghasilan tersebut dapat dikenakan pajak atas penghasilan dari

transaksi E-commerce.

Transaksi e-commerce pelaksanaannya hampir sama dengan transaksi

perdagangan seperti biasa. Namun, hanya berbeda pada trransaksinya menggunakan

media komunikasi elektronik yaitu internet sebagai infrastrukturnya. Oleh karena itu,

perlakuan perpajakan yang dikenakan atas transaksi E-commerce dikenakan seperti

transaksi usaha biasa, tetapi akan ada beberapa penyesuaian untuk transaksi tertentu.

1. Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan Undang-Undang

Ketentuan Umum Perpajakan

Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce pada Undang-undang Ketentuan

Umum Perpajakan yang diperlakukan sama dengan usaha biasa. Seorang wajib pajak,

baik orang pribadi maupun badan hukum, yang melakukan kegiatan e-commerce

wajib mendaftarkan diri sebagai wajib pajak bila memenuhi persyaratan subjektif

dan/atau objektif. Seorang wajib pajak yang telah mendaftarkan diri pada kantor

Direktorat Jenderal Pajak pada wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat

kedudukan wajib pajak serta akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Persyaratan subjektif merupakan persyaratan yang sesuai dengan ketentuan

mengenai subjek pajak dalam undang-undang pajak penghasilan, yaitu orang pribadi,

warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak, badan

usaha, dan bentuk usaha tetap. Persyaratan objektif merupakan persyaratan bagi

subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk

melakukan pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan yang berlak


27

Wajib pajak yang melakukan transasksi e-commerce, transaksi yang terjadi berada

di internet atau di sebuah server yang tidak memiliki tempat yang tetap. Pengusaha

tersebut tetap diwajibkan mendaftarkan diri ke kantor pajak di wilayah orang pribadi

atau badan tersebut berdomisili.

2. Ketentuan Perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan Undang-Undang

Pajak Penghasilan

Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan Undang-undang

Pajak Penghasilan yang diperlakukan sama dengan usaha biasa. Penghasilan yang

berasal dari transaksi e-commerce termasuk objek pajak. Definisi objek pajak

merupakan penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yan gberasal

dari indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambah kekayaan wajib pajak, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.

Penghasilan atas transaksi e-commerce merupakan objek pajak penghasilan

dikenakan melalui penyetoran sendiri, yaitu sesuai dengan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), Pasal 15, Pasal 25, dan/atau Pasal 29 Undang-

Undang Pajak Penghasilan, atau melalui mekanisme pemotongan/pemungutan, yaitu

sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (2), Pasal 15, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23,

dan/atau Pasal 26 Undang-undang Pajak Penghasilan. Jika suatu penghasilan atas

transaksi e-commerce dikenai pajak penghasilan yang bersifat final berdasarkan

Undang-Undang Pajak Penghasilan, maka atas penghasilan tersebut dikenaik pajak

penghasilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan tersebut.
28

3. Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan Undang-Undang

Pajak Pertambahan Nilai

Ketentuan perpajakan atas transaksi e-commerce berdasarkan Undang-undang

Pajak Pertambahan Nilai yang diperlakukan sama dengan usaha biasa. Seoarang

pengusaha e-commerce yang melakukan transaksi penyerahan sebagaimana dimaksud

di dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf c, huruf f, huruf g, dan/atau huruf h Undang-

Undang Pajak Pertambahan Nilai, kecuali pengusaha kecil yang batasannya

ditetapkan oleh menteri keuangan, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan

sebagai pengusaha kena pajak.

Pengusaha e-commerce yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak

wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (PPnBM) yang terutang. Pelaporan pajak terutang yang dikenakan terhadap

pengusaha e-commerce yang telah dikukuhkan disamakan dengan pengusaha kena

pajak yaitu disampaikan dengan surat pemberitahuan masa paling lama akhir bulan

berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.

C. Pengenaan Pajak atas Transaksi dari Sumber Penghasilan Berasal dari

Blog atau Website

Setelah diterbitkannya Surat Edaran No. 62 Tahun 2013 tentang Penegasan

Ketentuan Perpajakan atas Transaksi E-commerce, yang sudah dijelaskan sebelumnya

bahwa peraturan ini diterbitkan untuk memperjelas pengenaan pajak terhadap

transaksi e-commerce. Pengenaan pajak terhadap transaksi e-commerce menjadi lebih

jelas, siapa saja pelaku usaha e-commerce yang dapat dikenakan pajak, sumber-
29

sumber penghasilan dari transaksi e-commerce yang menjadi objek pajak serta

perlakuan pajak yang dikenakan atas transaksi e-commerce berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Menurut Sakti (2014) Surat edaran ini memiliki prinsip bahwa

peraturan yang diterbitkan tidak menimbulkan jenis pajak baru khusus untuk transaksi

e-commerce, namun hanya menerapkan aturan perpajakan yang sudah ada untuk

disesuaikan dengan transaksi e-commerce.

Transaksi yang berasal dari sebuah blog atau website merupakan salah satu

transaksi di dalam usaha e-commerce, namun karena memang sebuah blog lebih

dikenal sebagai platform untuk menulis sesuatu membuat sumber-sumber penghasilan

yang berasal dari sebuah blog atau website dianggap menjadi kurang relevan. Pada

penerapannya bahwa transaksi dari sebuah blog atau website merupaka bagian dari

usaha e-commerce sehingga pengenaannya dapat disesuaikan dengan transaksi usaha

e-commerce.

Pada sebuah e-commerce terdapat model-model transaksi yang didasarkan pada

proses bisnis yang dilakukan penyelenggara bisnis dan transaksi yang dilakukan oleh

sebagian besar pelaku e-commerce. Model-model transaksi yang dibahas di dalam

lampiran Surat Edaran E-commerce, yang biasa dilakukan pada usaha e-commerce

adalah online market place, classified ads, daily deals, dan online retail.

Sumber-sumber penghasilan dari sebuah blog atau website termasuk di dalam

kategori-kategori tersebut. Sehingga di dalam pengenaan pajak atas transaksi yang

berasal dari sebuah blog atau website dikenakan pajak seperti usaha biasa namun

disesuaikan dengan transaksi yang terjadi. Meskipun istilah yang digunakan di dalam

kategori transaksi e-commerce dengan istilah yang digunakan di sumber penghasilan


30

dari transaksi sebuah blog atau website berbeda, pengenaan atas objek tersebut tetap

sama perlakuannya.

1. Ketentuan mengenai wajib pajak

Pemilik blog selaku pelaku bisnis di bidang e-commerce merupakan seorang wajib

pajak bila telah memenuhi persayaratan subjektif dan objektif, yang wajib

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak

yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Meskipun pemilik

blog menjalankan usaha yang transaksinya tidak terjadi secara langsung, antara

penjual dengan pembeli maupun antara pegawai dengan pemberi kerja, transaksi

tersebut juga diidentifikasi sebagai transaksi seperti kegiatan usaha biasa.

Wajib pajak yang melakukan transasksi e-commerce, kegiatan usaha yang terjadi

berada di internet atau di sebuah server yang tidak memiliki tempat yang tetap.

Pemilik blog yang mendapatkan penghasilan dari blog juga termasuk orang pribadi

yang memiliki laman sendiri yang digunakan sesuai kebutuhan. Wajib Pajak Orang

Pribadi yang mendapatkan penghasilan dari sebuah blog merupakan seorang pekerja

bebas. Pekerja bebas menurut Pasal 1 angka 24 Undang-Undang Ketentuan Umum

Perpajakan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai

keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh

suatu hubungan kerja.

Wajib Pajak tersebut tetap diwajibkan mendaftarkan diri ke kantor pajak di

wilayah orang pribadi atau badan tersebut berdomisili. Bagi pemilik blog yang telah

memenuhi persyaratan sebagai wajib pajak, tetapi dengan sengaja tidak mendaftarkan
31

diri sebagai wajib pajak sehingga dapat menimbulkan kerugian negara, diberikan

sanksi berupa sanksi pidana paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam)

tahun.

2. Ketentuan pajak penghasilan atas transaksi sebuah blog atau website

Setelah mendapatkan NPWP, wajib pajak diwajibkan melakukan pencatatan

kegiatan operasionalnya dalam bentuk pencatatan atau pembukuan yang digunakan

sebagai dasar untuk mengetahui jumlah kewajiban yang akan dikenakan pajak. Wajib

pajak yang dikenakan pajak atas pajak penghasilan dari sebuah penghasilan yang

berasal dari transaksi sebuah blog atau website dalam satu tahun pajak. Pengenaan

pajak yang dilakukan oleh wajib pajak merupakan hasil dari perhitungan sendiri,

berdasarkan prinsip self-assessment.

Bagi wajib pajak orang pribadi yang menjalankan pekerjaan bebas,

perhitungan pajaknya menggunakan norma perhitungan penghasilan neto sesuai PER-

17/PJ/2015. Norma yang dikenakan sesuai dengan jenis Kelompok Lapangan Usaha

yang dijalankan oleh seorang pekerja bebas dan tempat menjalankan atau tempat

kedudukan dari seorang wajib pajak. Pelaporan dilakukan setiap tahun pajak

menggunakan formulir SPT 1770.

Penghasilan sebuah badan yang diperhitungkan dalam menghitung pajak atas

transaksi e-commerce ditentukan berdasarkan perhitungan penghasilan bruto

dikurangi biaya, langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan kegiatan

usaha, untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara. Namun, terdapat Sedangkan


32

penghasilan untuk orang pribadi menghitung penghasilan yang dikenakan pajak lalu

dikurangkan dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Tarif pajak yang digunakan berdasarkan apa yang diatur dalam pasal 17 Undang-

Undang Pajak Penghasilan yang bersifat progresif bagi orang pribadi dan tarif pajak

yang digunakan untuk wajib pajak badan adalah sebesar 25% bersifat tetap. Wajib

pajak badan yang berbentuk perseroan terbuka dan memenuhi persyaratan lainnya

dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah daripada tarif yang digunakan

biasanya.

Perhitungan pajak yang telah dihitung pada akirt tahun dilaporkan dalam bentuk

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT PPh), dengan

memperhitungkan kredit pajak yang telah dipotong maupun dipungut oleh pihak lain.

Jika di dalam perhitungan pajak dan pembyaran pajak terdapat kekurangan, pemilik

blog wajib untuk membayar pajaknya yang harus dibayar lunas sebelum dilaporkan.

Terdapat wajib pajak yang mendapatkan perlakuan khusus sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto

Tertentu. Perlakuan khusus tersebut diberikan kepada orang pribadi atau badan yang

mempunyai peredaran usaha atau omzet selama satu tahun tidak melebihi 4,8 miliar

rupiah. Berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013 mengatur bahwa pajak yang dikenakan

terhadap wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu adalah sebesar satu

persen dari peredaran usaha. Pajak yang dibayarkan bersifat final sesuai dengan Pasal

4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan. Penyetoran dilakukan paling lambat

tanggal 15 bulan berikutnya dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Namun
33

jika sebuah Surat Setoran Pajak telah divalidasi NTPN, wajib pajak tidak perlu lagi

melaporkan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) karena telah dianggap menyampaikan

SPT Masa.

3. Pengenaan pajak atas model transaksi online marketplace

Online marketplace menurut lampiran SE No. 62 Tahun 2013 adalah kegiatan

menyediakan tempat kegiatan usaha berupa ruang yang terdapat di dalam situs

perbelanjaan yang berbasis internet yang dikelola oleh pihak yang yang

menyelenggarakan toko internet untuk melakukan penjualan barang dan/atau jasa.

Pembeli dapat melihat berbagai macam barang yang dijajakan di dalam sebuah situs

web, seperti sebuah tempat dimana penjual dan pembeli bertemu.

Proses bisnis yang terjadi di dalam model transaksi ini yaitu

pendaftaran/registrasi sebagai seorang penjual online marketplace, pemilihan

barang/jasa oleh pembeli, transaksi jual beli, pembayaran oleh pembeli melalui jasa

penyelenggara online, penyerahan barang/jasa secara online/offlline, dan penyetoran

uang pembayaran dari penyelenggaraan jasa online kepada pedangang. Menurut Sakti

(2014) yang menjadi ciri khas transaksi di dalam online marketplace merupakan

pembayaran yang dilakukan melalui perantara sebuah pengelola situs, sehingga

pengawasan terhadap penjual dapat maksimal dan pembeli percaya terhadap situs

tersebut.

Sebagai pemilik blog atau website yang ingin mendapatkan penghasilan melalui

online marketplace, dapat ikut serta melalui pendaftaran sebagai pihak penjual di situs

untuk menjual produk sendiri yang biasanya berbentuk fisik. Mendaftarkan diri
34

sebagai penjual akan membuat sebuah blog atau website menjadi lebih dikenal.

Seperti contoh, ketika di dalam situs belanja online memiliki batasan jumlah produk

yang dapat ditampilkan di dalam ruang yang disediakan. Pemilik blog atau website

dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengalihkan calon pembeli ke laman

blog atau website yang dimiliki, sehingga penghasilan yang didapatkan tidak hanya

berasal dari online marketplace.

Salah satu cara lain untuk mendapakan penghasilan melalui online marketplace

yaitu menjadi penyelenggara jasa online baru. Selain mendapatkan penghasilan dari

penjualan produk sendiri, pemilik blog juga mendapatkan penghasilan komisi atau fee

atas jasa perantara pembayaran yang dikelolanya.

Pengenaan pajak yang terjadi pada online marketplace berdasarkan proses bisnis

yang dilakukan antara lain.

a. Pendaftaran.

Pada proses ini para penjual yang tertarik untuk menjadi penjual, mendaftarkan

diri, menyetujui perjanjian yang telah ditetapkan serta membayar proses pendaftaran.

Atas kegiatan tersebut, penghasilan jasa penyedia tempat dan/atau waktu merupakan

objek pajak. Penyelenggara jasa online marketplace merupakan subjek pajak dipotong

Pajak penghasilan pasal 23 sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto tidak termasuk

PPN jika penjual merupakan orang pribadi atau badan yang ditunjuk sebagai

pemotong PPh. PPh pasal 23 ini dapat dikreditkan sebagai kredit pajak oleh pemilik

blog yang menyelenggarakan jasa online marketplace. Namun, apabila penjual bukan

pemotong PPh, penyelenggara online marktetplace dikenakan PPh berdasarkan tarif

Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan yang disampaikan melalui SPT Tahunan.


35

b. Pembayaran atas Penjualan Barang atau Jasa.

Pada proses ini para pembeli yang telah melihat barang atau jasa yang ditawarkan

oleh penjual dan ingin melakukan transaksi atau membeli kepada penjual, melakukan

pembayaran kepada penyelenggara online marketplace. Atas transaksi ini, pemilik

blog selaku penjual yang menerima penghasilan wajib membayar pajak penghasilan

yang dikenakan atas tarif Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan.

c. Penyetoran

Pada proses ini penyelenggara online marketplace menerima pembayaran dari

pembeli, lalu penyelenggara menyampaikan ke penjual, penjual akan mengirimkan

barang atau jasa kepada pembeli, selanjutnya penyelenggara akan melakukan

pembayaran kepada pihak penjual setelah pembeli menerima barang dengan kondisi

sesuai dengan perjanjian jual beli. Atas transasksi tersebut, penyelenggara online

marketplace dipotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 2% (dua persen) atas komisi

atau fee atas jasa perantara pembayaran, apabila penjual merupakan Wajib pajak

orang pribadi atau badan yang ditunjuk sebagai pemotong PPh. Namun, jika penjual

bukan merupakan pemotong PPh, atas transaksi tersebut dikenakan Pajak Penghasilan

sesuai dengan tarif Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan yang dikenakan atas

Pajak Kena Pajak.

Pengenaan pajak terhadap pemilik blog orang pribadi dikenakan pajak

berdasarkan Norma Perhitungan Penghasilan Neto. Dalam lampiran PER-17/PJ/2015,

perdagangan di intenet termasuk ke dalam KLU 47919 perdagangan eceran melalui

media untuk berbagai macam barang lainnya. Norma yang dikenakan terhadap

penghasilan tersebut yaitu, 30% untuk 10 Ibukota Provinsi, 25% untk Ibukota
36

Provinsi Lainnya, serta 20% untuk Daerah Lainnya. Perhitungan pajak terutang

dilakukan dengan mengalikan penghasilan bruto dengan norma untuk menghitung

penghasilan neto, lalu dikurangkan dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak, untuk

menghitung Penghasilan Kena Pajak, yang selanjutnya akan dikenakan pengenaan

tarif umum pajak penghasilan yang bersifat progresif. Pajak terutang dilaporkan

menggunakan Formulir SPT 1770 yang dilaporkan paling lama tiga bulan setelah

tahun pajak berakhir.

Transaksi yang berasal dari sebuah blog atau website yang termasuk ke dalam

model transaksi ini yaitu program Premium Content Subscription. Subscription

merupakan bentuk pendaftaran anggota yang memiliki fitur premium. Fitur ini

memungkinkan seorang pengguna yang menjadi anggota premium dapat membuka

suatu konten yang bersifat premium.

Sebagai pemilik blog atau website yang ingin mendapatkan penghasilan dari

sebuah usaha sendiri dapat mencoba model transaksi ini. Transaksi ini sama dengan

transaksi jual beli seperti biasa, namun media tempat kegiatan usaha berada di dalam

sebuah internet.

4. Pengenaan pajak atas model transaksi classified ads

Menurut lampiran Surat Edaran No. 62 Tahun 2013, classified ads merupakan

kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk memajang content (teks, grafik,

video penjelasan, informasi, dan lain-lain) barang dan atau jasa bagi pihak yang

memasang iklan untuk memasang iklann yang ditunjukan kepada pengguna iklan

melalui situs yang disediakan oleh penyelenggara classified ads. Transaksi ini hampir
37

sama dengan jasa periklanan secara fisik namun pemasangan iklan dilakukan pada

sebuah situs di dalam internet.

Menurut Sakti (2014) situs penyedia iklan terbagi menjadi dua, yaitu situs yang

menyediakan secara penuh ruang di dalam situs sebagai tempat berkumpulnya para

penjual. Lalu situs yang kedua merupakan situs biasa (situs media sosial, situs berita,

dan situs komunitas) yang menyediakan jasa iklan di halaman website-nya. Jasa

periklanan yang berada di dalam sebuah blog atau website, merupakan jasa iklan yang

disediakan oleh sebuah situs media sosial yang termasuk ke dalam situs biasa.

Sumber-sumber penghasilan dari transaksi jasa periklanan yang terjadi di dalam

suatu blog atau website antara lain, advertising networks, direct advertisings, dan

mejual spot iklan. Dari ketiga kategori tersebut yang paling banyak diminati oleh

pemilik blog atau website merupakan advertising networks. Kategori transaksi

tersebut tidak mengharuskan seorang pemilik blog atau website untuk bekerja,

hanya memerlukan sebuah ruang dan pengunjung yang banyak, pemilik blog sudah

dapat menghasilkan pendapatan yang cukup banyak.

Salah satu sumber penghasilan yang diminati dari kategori ini yaitu paid to

review, pay per clik, dan google adsense. Pemilik blog atau website yang ingin

mendapatkan penghasilan dalam bentuk ini diharuskan mendaftarkan diri di situs

yang menyediakan jasa periklanan tersebut. Pendapatan dihasilkan ketika pengunjung

blog mengeklik sebuah tautan iklan yang terdapat di dalam blog. Tautan iklan yang

ditampilkan dapat berupa teks, video, foto, banner, dan lain-lain. Sebuah blog yang

memiliki pengunjung yang banyak tentunya akan menguntungkan pemilik blog dalam

mendapatkan penghasilannya. Salah satu situs yang menyediakan jasa pay per click
38

yaitu www.kliksaya.com untuk penyedia jasa lokal. Situs lainnya yang membuat

pemilik blog mendapatkan penghasilan yang cukup besar adalah google adsense. Jasa

yang disediakan oleh google ini sangat diminati oleh pemilik blog atau website

karena penghasilan dinilai cukup banyak dan serta pembayaran penghasilan

menggunakan rmata uang dollar Amerika.

Banyak pemilik blog yang mendapatkan penghasilan yang banyak dari jasa google

adsense, berikut daftar pemilik blog atau website dengan penghasilan tertinggi yang

berasal dari google adsense, menurut survey yang dilakukan oleh SL Blogger pada

tahun 2015 antara lain.

a. www.maxmanroe.com

Perkiraan Pendapatan : Rp 50.000.000 per bulan

Pemilik blog : Marixon Manurung

Pengunjung blog : Sekitar 500.000 pengunjung per hari

Topik : Seputar Bisnis

b. www.bibeh.com

Perkiraan Pendapatan : Rp 30.000.000 per bulan

Pemilik blog: -

Pengunjung blog: Sekitar 290.000 pengunjung per hari

Topik : General blog (bisnis, kesehatan, tips blog, dan lain-lain)

c. www.caraseobali.com

Perkiraan Pendapatan : 25 Juta per bulan

Pemilik blog : Abu Kholid

Pengunjung blog : 270.000 an pengunjung per hari


39

Topik : General blog (media sosial, bisnis, kesehatan, tips blog dll)

d. www.terbarux.blogspot.com

Perkiraan Pendapatan : 20 Juta per bulan

Pemilik blog : Adin Linda

Pengunjung blog : 210.000 an pengunjung per hari

Topik : General blog (media sosial, humor, tips blog dll)

e. o2netter.blogspot.com

Perkiraan Pendapatan : 15 Juta per bulan

Pemilik blog : Rezky Nabil Anwari

Pengunjung blog : 120.000 an pengunjung per hari

Topik : General blog

f. faisal-fachrureza.blogspot.com/

Perkiraan Pendapatan : 10 Juta per bulan

Pemilik blog : Faizal Fachrureza

Perkiraan Pengunjung blog : 95.000 an pengunjung per hari

Topik : tutorial blogging

g. strukturkode.blogspot.com

Perkiraan Pendapatan : Rp 8.000.000 per bulan

Pemilik blog : -

Perkiraan Pengunjung blog : Sekitar 60.000 pengunjung per hari

Topik : tutorial blogging

h. www.blogodolar.com

Perkiraan Pendapatan : Rp 5.000.000 per bulan


40

Pemilik blog : Herman

Perkiraan Pengunjung blog : Sekitar 40.000 pengunjung per hari

Topik : tutorial blogging

i. blogguebo.com

Perkiraan Pendapatan : 3 Juta per bulan

Pemilik blog : Medhy Aginta

Perkiraan Pengunjung blog : 27.000 an pengunjung per hari

Topik : bisnis online

Seperti yang ditunjukan oleh survei diatas bahwa penghasilan yang dihasilkan dari

sebuah jasa iklan memiliki jumlah yang banyak setiap tahunnya. Serta, masih banyak

sumber penghasilan yang tidak hanya berasal dari google adsense namun dari situs-

situs lain yang menawarkan hal serupa.

Aspek pajak yang dikenakan atas transaksi jasa iklan yang berasal dari sebuah

blog atau website, aspek yang difokuskan adalah pada aspek pemasangan iklan secara

online. Pajak yang dikenakan atas transaksi pemasangan iklan ini dikenakan

pemotongan Pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan sebesar 2% dari peredaran

bruto tidak termasuk PPN dan dapat dikreditkan, apabila penjual atau pengiklan

merupakan wajib pajak yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 23. Namun,

apabila penjual atau pengiklan bukan pemotong pajak, penghasilan yang didapatkan

oleh pemilik blog atau website yang menampilkan iklan akan dikenakan pajak

berdasarkan tarif pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan, yang diterapkan atas

penghasilan kena pajak.


41

Pengenaan pajak terhadap pemilik blog orang pribadi dikenakan pajak

berdasarkan norma perhitungan penghasilan neto. Dalam lampiran PER-17/PJ/2015,

jasa periklanan di intenet termasuk ke dalam KLU 73100 Periklanan. Norma yang

dikenakan terhadap penghasilan tersebut yaitu, 50% (lima puluh persen) untuk 10

Ibukota Provinsi, Ibukota Provinsi Lainnya, serta Daerah Lainnya. Berdasarkan pasal

6 peraturan ini, perhitungan pajak terutang dilakukan dengan mengalikan penghasilan

bruto dengan norma 50% untuk menghitung penghasilan neto, lalu dikurangkan

dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak, untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak,

yang selanjutnya akan dikenakan pengenaan tarif umum pajak penghasilan yang

bersifat progresif. Pajak terutang dilaporkan menggunakan Formulir SPT 1770 yang

dilaporkan paling lama tiga bulan setelah tahun pajak berakhir.

5. Pengenaan pajak atas model transaksi daily deals

Berdasarkan lampiran Surat Edaran No. 62 Tahun 2013, definisi Daily Deals

merupakan kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs perbelanjaan

yang berbasis internet yang menjual barang dan/atau jasa kepada pembeli dengan

menggunakan voucher sebagai sarana pembayaran. Transaksi ini bersinggungan

dengan melakukan kerjasama dengan program affiliate marketing di dalam kategori

penghasilan dari sebuah blog atau website.

Pemilik blog melakukan kerja sama dengan pihak yang menyelenggarakan

program affiliate marketing untuk mempromosikan barang miliknya, salah satu cara

promosi yang dilakukan adalah dengan melakukan transaksi model Daily Deals.

Penyelenggara affiliate marketing akan memberikan opsi untuk menjual kembali


42

produknya namun dengan menggunakan voucher yang hanya dapat digunakan di blog

atau website yang melakukan kerja sama.

Aspek perpajakan yang dikenakan terhadap transaksi ini meliputi.

a. Pendaftaran.

Pada proses ini para penjual yang tertarik untuk melakukan kerjasama,

mendaftarkan diri, menyetujui perjanjian yang telah ditetapkan serta membayar proses

pendaftaran. Atas kegiatan tersebut, penghasilan jasa penyedia tempat dan/atau waktu

merupakan objek pajak. Penyelenggara jasa daily deals merupakan subjek pajak

dipotong Pajak penghasilan pasal 23 sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto tidak

termasuk PPN jika penjual merupakan orang pribadi atau badan yang ditunjuk sebagai

pemotong PPh. PPh pasal 23 ini dapat dikreditkan sebagai kredit pajak oleh pemilik

blog yang menyelenggarakan jasa daily deals. Namun, apabila penjual bukan

pemotong PPh, penyelenggara daily deals dikenakan PPh berdasarkan tariff Pasal 17

Undang-Undang Pajak Penghasilan yang disampaikan melalui SPT Tahunan.

b. Pembayaran atas Penjualan Barang atau Jasa.

Pada proses ini para pembeli yang telah melihat barang atau jasa yang ditawarkan

oleh penjual dan ingin melakukan transaksi atau membeli kepada penjual, melakukan

pembayaran kepada penyelenggara daily deals. Atas transaksi ini, pemilik blog selaku

penjual yang menerima penghasilan wajib membayar pajak penghasilan yang

dikenakan atas tarif pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan.

c. Penyetoran

Pada proses ini penyelenggara daily deals menerima pembayaran dari pembeli,

lalu penyelenggara menyampaikan ke penjual, penjual akan mengirimkan barang atau


43

jasa kepada pembeli, selanjutnya penyelenggara akan melakukan pembayaran kepada

pihak penjual setelah pembeli menerima barang dengan kondisi sesuai dengan

perjanjian jual beli. Atas transasksi tersebut, penyelenggara daily deals dipotong pajak

penghasilan Pasal 23 sebesar 2% (dua persen) atas komisi atau fee atas jasa perantara

pembayaran, apabila penjual merupakan Wajib pajak orang pribadi atau badan yang

ditunjuk sebagai pemotong PPh. Namun, jika penjual bukan merupakan pemotong

PPh, atas transaksi tersebut dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif Pasal 17

Undang-undang Pajak Penghasilan yang dikenakan atas Pajak Kena Pajak.

Pengenaan pajak terhadap pemilik blog orang pribadi dikenakan pajak

berdasarkan Norma Perhitungan Penghasilan Neto. Dalam lampiran PER-17/PJ/2015,

perdagangan di intenet termasuk ke dalam KLU 47920 perdagangan eceran atas dasar

balas jasa (fee) atau kontrak. Norma yang dikenakan terhadap penghasilan tersebut

yaitu, 50% untuk 10 Ibukota Provinsi, Ibukota Provinsi Lainnya, serta Daerah

Lainnya. Perhitungan pajak terutang dilakukan dengan mengalikan penghasilan bruto

dengan norma untuk menghitung penghasilan neto, lalu dikurangkan dengan

Penghasilan Tidak Kena Pajak, untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak, yang

selanjutnya akan dikenakan pengenaan tarif umum pajak penghasilan yang bersifat

progresif. Pajak terutang dilaporkan menggunakan Formulir SPT 1770 yang

dilaporkan paling lama tiga bulan setelah tahun pajak berakhir.

6. Pengenaan pajak atas model transaksi online retail

Berdasarkan lampiran Surat Edaran No. 62 Tahun 2013, definisi Online Retail

merupakan kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh penyelenggara
44

online retail kepada pembeli di situs online Retail. Transaksi ini bersinggungan

dengan melakukan kerjasama dengan kategori transaksi penjualan produk sendiri dan

penjualan produk milik orang lain di dalam kategori penghasilan dari sebuah blog

atau website.

Aspek perpajakan yang dikenakan atas penghasilan dari transaksi penjualan

barang dan/atau jasa biasa. Pajak yang dikenakan atas transaksi perdaganang ini

dikenakan pajak berdasarkan tarif pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan yang

diterapkan atas penghasilan kena pajak. Seperti pengenaan pajak terhadap wajin pajak

badan atau orang yang menjalankan suatu usaha perdagangan, namun yang

membedakan adalah tempat transaksinya.

Pengenaan pajak penghasilan terhadap sumber-sumber penghasilan yang berasal

dari sebuah blog atau website merupakan salah satu bentuk transaksi e-commerce

dengan platform sebuah blog atau website yang penggunaannya bukan untuk kegiatan

komersial. Meskipun pengenaan pajak secara langsung terhadap transaksi yang

berasal dari sebuah blog atau website tidak diatur secara langsung, namun

pengenaannya tetap dikenakan pajak melalui transaksi yang serupa seperti pengenaan

pajak atas transaksi e-commerce.


BAB IV

SIMPULAN

1. Kemunculan sebuah internet, merupakan awal dari perkembangan duniayang

lebih modern. Dengan kemuncuannya, dunia serasa semakin tidak ada batas

karena cepatnya menerima informasi. Hal ini yang membuat banyak pihak pada

awalnya membuat berbagai inovasi dalam menggunaka internet. Seperti membuat

berita atau informasi yang relevan dan cepat untuk diterima oleh pengguna

internet lain. Kemudian muncul berbagai platform yang memudahkan pengguna

awam yang tidak mengetahui bahasa pemprogaman. Salah satu platform yang

muncul melalui perkembangan internet yaitu, sebuah blog yang memiliki tujuan

untuk menyampaikan dan menerima informasi. Fungsi dari sebuah blog yang

fungsi utamanya bergeser menjadi sarana seseorang atau suatu badan usaha untuk

menjalanakan kegiatan usahanya.

2. Monetisasi merupakan salah satu bukti bahwa dengan perkembangan zaman

menjadi lebih modern membuktikan bahwa masyarakt menjadi lebih kreatif dalam

mencari sumber-sumber penghasilan. Fungsi dari sebuah media internet pada awal

perkembangan merupakan sebagai sarana untuk mengirimkan dan menerima

45
46

sebuah informasi, sekarang berubah menjadi sarana untuk mencari penghasilan

dari media tersebut. Media yang biasa digunakan oleh pengguna internet yaitu,

blog, website, youtube, instagram, facebook maupun twitter yang seperti

diketahui merupakan sebuah media sosial yang digunakan untuk berinteraksi di

dunia maya.

3. Salah satu media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, baik untuk

pribadi maupun untuk monetisasi, yaitu sebuah blog atau website. Kemunculan

blog yang cukup lama dibandingkan media-media lain, membuat peminat dan

pengguna media ini lebih banyak. Dengan menggunakan blog, pemilik blog dapat

mengisi konten blog atau website tersebut sesuai dengan topik yang disukai.

Sehingga sebuah blog bukan sebagai tempat untuk bercerita mengenai suatu

pengalaman, namun juga berfungsi sebagai media untuk menyalurkan sebuah

hobi. Semakin khusus sebuah tema yang pemilik blog tetapkan, akan membuat

pengunjung sebuah blog atau website menjadi kenal. Seperti contoh ingin mencari

resep makanan, maka datang ke blog A, lalu ketika ingin mencari tempat

travelling, maka datang ke blog B.

4. Pengguna blog semakin bertambah banyak, hal tersebut juga didorong oleh

penghasilan yang akan didapatkan seorang pengguna blog atau suatu badan usaha

yang membuat blog dengan hanya duduk saja di depan komputernya. Sumber-

sumber penghasilan tersebut yang dihasilkan dari berbagai macam bentuk dan

sumber, dengan penghasilan yang didapatkan dapat lebih besar dibandingkan gaji

atau upah seorang pekerja. Penghasilan yang berasal dari suatu blog atau website

yaitu, penghasilan yang berhubungan dengan pemasangan iklan, program paid to


47

review, program affiliate marketing, penjualan produk atau jasa miliki sendiri,

menyediakan subscription premium content dan menjadi perantara atau broker

orang lain.

5. Sumber-sumber penghasilan tersebut masuk kategori transaksi yang terjadi di

dalam sebuah e-commerce. Sehingga pengenaannya dipersamakan dengan

pengenaan pajak atas transaksi yang terjadi dunia nyata. Setelah munculnya Surat

Edaran mengenai E-commerce, pengenaan pajak atas transaksi-transaksi e-

commerce menjadi lebih jelas, bahwa suatu transaksi e-commerce meskipun tidak

ada aturannya secara langsung, tetap dapat dikenakan berdasarkan ketentuan

perpajakan yang sudah berlaku sebelumnya. Atas transaksi yang terjadi di dalam

sebuah blog atau website, akan dikenakan sama dengan transaksi-transaksi lainnya

yang terjadi bukan di dalam sebuah blog atau website.


48

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:
Barata, Atep Adya. 2011. Panduan Lengkap Pajak Penghasilan. Jakarta: Visimedia.

Gunadi. 2002. Ketentuan Dasar Pajak Penghasila.Jakarta: Salemba Empat.

------------. 2007. Pajak Internasional. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Mansury, R. 1996. Pajak Penghasilan Lanjutan. Jakarta: Indonesia Hill-Co.

Muljono, D. 2010. Panduan Brevet Pajak: Pajak Penghasilan. Jogjakarta: Andi.

Ratri, Carolina. 2015. Blogging: Have fun ad get the money. Jogjakarta: Stiletto book.

Sakti, Nufransa Wira. 2014. Buku Pintar Pajak E-commerce : Dari Mendaftar
Sampai Membayar. Jakarta: Visimedia.

Wahyu Santosa dan Sadimin. 2013. Bahan Ajar Pajak Penghasilan (PPh). Jakarta
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Waluyo Dan Wirawan. 2000. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

LAPORAN PENELITIAN, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI:


Ginting, Riskon. 2004. Pajak penghasilan atas transaksi e-commerce: suatu tinjauan
tentang karakterisasi penghasilan dan pemajakan. Tesis. Depok: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Putri, Alia Dwikha. 2002. Perlakuan pajak penghasilan atas transaksi e-commerce
(Suatu analisis usulan perluasan objek pajak penghasilan). Skripsi. Depok:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Retnoningsih. 2000. Peningkatan efektivitas pengenaan pajak atas penghasilan yang


diterima atau diperoleh melalui electronic commerce. Skripsi. Depok:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

SUMBER ELEKTRONIK:
Anonim. Pengertian e-commerce menurut para ahli. http://infodanpengertian.
blogspot.co.id/2015/04/pengertian-e-commerce-menurut-para-ahli.html
(diakses 21 Maret 2016).

Anonim. Internet live stats. http://www.internetlivestats.com/ (diakses 20 Juni 2016).


49

Anonim. Internet World Stats. http://www.internetworldstats.com/ asia/index.htm


(diakses 18 Juni 2016).

Blogger, SL. 9 Blog Berpenghasilan Tertinggi di Indonesia dari Google Adsense.


http://www.forumblogindo.com/2015/08/9-blog-berpenghasilan-tertinggi-di-
indonesia-2015.html (diakses 19 Juni 2016).

Blood, Rebecca. Weblogs: a history and perspective. http://www.rebeccablood.net


/essays/weblog_history.html (diakses 21 Maret 2016).

Essra, Try Reza. 2015. Jumlah blogger 3,5% dari 88,1 juta pengguna internet. Antara
News. http://www.antaranews.com/berita/525043/jumlah-blogger-35-dari-
881-juta-pengguna-internet (diakses 19 Juni 2016).

Maulana, Harris. Cara Menghitung Rate Card Personal Blog. http://harrismaul.com


/cara-menghitung-rate-card-personal-blog-936/ (diakses 19 Juni 2016).

Ono dan Dini.24 Pengertian Internet menurut Para Ahli. http://dosenit.com/jaringan-


komputer/internet/pengertian-internet-menurut-ahli (diakses 21 Maret 2016).

Rahardi, Wisa. Begini Cara Media Online menghasilkan. http://www.blogooblok.


com/2015/02/begini-cara-media-online-menghasilkan.html (diakses 20 Juni
2016).

Silalahi, Januarsen. Bagaimana Cara Monetisasi Blog Berbahasa Indonesia. http:


//shareinfo21.blogspot.co.id/2013/01/bagaimana-cara-monetisasi-blog-
berbahasa-indonesia.html (diakses 20 Juni 2016).

Sora. Mengetahui Pengertian Website Dan Jenisnya. http://www. pengertianku.


net/2014/09/mengetahui-pengertian-website-dan-jenisnya.htm (diakses 19
Juni 2016).

Statista. Digital Market Outlook: E-commerce Indonesia. https://www.statista.com/


outlook/243/120/ecommerce/indonesia#market-ageGroup (diakses 20 Juni
2016).

Sugeng. Cara Menghasilkan Uang dari Blog [Panduan Lengkap]. http://sugeng.id


/cara-menghasilkan-uang-dari-blog/ (diakses 19 Juni 2016).

Vievie. Pengertian Monetisasi Blog. http://vivilestari122.blogspot.co.id/2012


/03/pengertian-monetisasi-blog.html (diakses 19 Juni 2016).
50

PERATURAN:
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 mengenai
Pajak Penghasilan.

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Direktur Jenderal Pajak PER-17/PJ/2015 tentang


Norma Perhitungan Penghasilan Neto.

Republik Indonesia. 2013. Surat Edaran Nomor SE-62/PJ/2013 tentang Penegasan


ketentuan perpajakn atas Transaksi E-commerce.

Anda mungkin juga menyukai