Hubungan antara derajat harmonik bola (n) dan panjang gelombang () dari
undulasi geoid yaitu :
2 R 40.000 .000
=
n n
Gaya berat normal di telluroid (variasi geoid) dihitung dari gaya berat
normal di ellipsoid dengan menggunakan reduksi free-air, tapi
sekarang anomali free-air baru tidak ada hubungannya dengan reduksi
free-air dari gaya berat sebenarnya terhadap permukaan laut, kecuali
namanya.
Gradien free-air normal 0,3086 mGal/m dipakai pada reduksi
h
free-air, sedangkan anomali free-air menunjukkan permukaan fisik
bumi (terhadap ketinggian tanah), bukan geoid (terhadap ketinggian
permukaan laut). Akan tetapi perbedaan ini dapat diabaikan, sehingga
g adalah anomali permukaan laut.
Dalam geodesi, perbedaan ini dapat diabaikan karena adanya reduksi
(kesinambungan ke bawah) terhadap ketinggian permukaan laut yang
menyebabkan anomali gelombang pendek relatif yang tidak mempengaruhi
penentuan geoid. Geoid merefleksikan variasi densitas gelombang yang sangat
panjang. Keadaan ini mempengaruhi penentuan undulasi geoid regional dan
global. Akan tetapi dalam eksplorasi geofisika, hanya digunakan anomali
gelombang pendek.
Dalam eksplorasi geofisika, Naudy dan Neumann (1965) secara tersirat
menyatakan bahwa anomali free-air dan gaya berat Bouguer mengacu pada titik
observasi. Banyak algoritma (misal teknik equivalent source Dampney (1969))
telah dikembangkan untuk melanjutkan gaya berat dari permukaan undulasi
hasil pengamatan ke bidang horizontal. Walaupun pada tahun 1980 beberapa
publikasi menganggap anomali free-air sebagai permukaan laut dan menyatakan
bahwa gradient gaya berat vertikal yang diukur digunakan untuk mengurangi
gaya berat yang diamati terhadap ketinggian permukaan laut. Sebagai
contohnya, Gumert (1985) menyatakan Faktor free-air berbeda-beda secara
signifikan dengan posisi horizontal dan dapat menyebabkan reduksi data gaya
berat yang diamati. Pengukuran gaya berat tanah yang dilakukan pada elevasi
yang berbeda-beda di area topografi yang tidak datar, dihitung dengan
menggunakan faktor free-air yang disetujui dan dapat menyebabkan peta
mempunyai kesalahan yang besar. Gaya berat udara dapat menyebabkan
kenaikan beberapa garis/level di area survei dan digunakan untuk menghitung
faktor free-air.
Koreksi ketinggian (free-air) seharusnya konsisten, terstandardisasi secara
global, dan didefinisikan oleh ellipsoid. Nilai koreksi lokal atau nilai hasil
pengukuran tidaklah konsisten dengan penentuan anomali relatif terhadap
model gaya berat bumi global dan tidak dapat digunkan untuk pengukuran gaya
berat lainnya.
2 N
g= (11)
dimana nilai rata-rata gaya berat bumi ( = 980.000 mGal. Rumus di atas
dapat diturunkan menggunakan hukum Fourier dengan menentukan anomali
gaya berat dari grid undulai geoid (Haxby dkk, 1983). Persamaan di atas
menjelaskan bahwa tonjolan di geoid sebesar 16 mm dipengaruhi oleh anomali
gravitasi sebesar 10-mGal dan panjang gelombang 10 km. Hal ini menunjukkan
tingkat ketelitian geoid untuk mendapat anomali gaya berat dalam eksplorasi
geoifisika. Menurut penelitian lain (Green dkk, 1998; Yale dkk, 1998) gaya berat
satelit altimeter mempunyai akurasi 5 mGal dan resolusi 20 km.
GEOFISIKA : NILAI ANOMALI GAYA BERAT TITIK RELATIF TERHADAP
ELLIPSOID
Persamaan (4) dan (9) memiliki perbedaan, yaitu nilai h pada persamaan
(4) adalah tinggi ellipsoid, sedangkan H pada persamaan (9) adalah elevasi;
persamaan (4) menunjukkan perubahan gaya berat terhadap ellipsoid dengan
tinggi ellipsoid, sedangkan persamaan (9) menunjukkan cara mengurangi gaya
berat dari permukaan bumi ke geoid. Kedua hal ini membedakan geofisikan
dengan geodesi klasik. Dalam geofisika digunakan persamaan (4) saja.
Anomali gaya berat merupakan anomali stasiun
Gaya berat dalam bidang geofisika digunakan untuk mempelajari tentang
interior bumi. Efek pemukaan bumi yang tidak beraturan (nonellipsoidal) perlu
dihilangkan. Artinya gaya berat yang diamati harus dibandingkan dengan nilai
gaya berat ellipsoidal teroritis pada tiap titik pengamatan. Perbedaannya kedua
parameter tersebut disebut anomali gaya berat. Anomali free-air adalah
perbedaan antara gaya berat yang diamati tanpa koreksi terrain dan gaya berat
teoritis. Sedangkan anomali Bouguer adalah perbedaan antara gaya berat yang
diamati dengan koreksi Bouguer (koreksi lempeng Bouguer, kelengkungan, dan
terrain) dan gaya berat teoritis. Anomali free-air dan anomali gaya berat
Bouguer terletak di stasiun gaya berat. Dalam mengamati efek gaya berat
terhadap geoid atau permukaan/ketinggian diperlukan penelitian lebih lanjut.
Misalnya dalam pengamatan permukaan laut dari anomali gaya berat Bouguer di
Andes Tengah, nilai koreksinya mencapai 30% dari magnitudo maksimum dari
anomali stasiun (Li dan Gtze, 1996).
Tinggi ellipsoid, atau elevasi ditambah geoid
Dalam bidang geofisika, anomali gaya berat didefinisikan sebagai
perbedaan antara gaya berat yang diamati dan gaya berat teoritis akibat
ellipsoid. Anomali gaya berat ini dapat dihitung dengan tinggi ellipsoid (h), bukan
tinggi H dan tanpa koreksi maupun reduksi. Dalam situasi tertentu, penentuan
elevasi tidak boleh dari tinggi ellipsoid menggunakan GPS yang kemudian
digunakan sebagai koreksi atau reduki. Cara ini menyebabkan hasilnya kurang
baik.
Geofisikawan menggunakan elevasi sebagai posisi vertikal stasiun gaya
berat dan model topografi. Elevasi ini digunakan dalam semua koreksi termasuk
koreksi ketinggian dan koreksi Bouguer (koreksi lempeng Bouguer,
kelengkungan, dan terrain). Singkatnya gaya berat yang diamati harus dikoreksi
terhadap bentuk geoid. Efek gaya berat akibat undulasi geoid disebut efek tidak
langsung / indirect effect (Chapman dan Bordine, 1979). Li dan Gtze (1996)
menjabarkan tentang perkiraan efek tidak langsung ini. Misalnya efek tidak
langsung (gih) akibat koreksi ketinggian :
gih =0,3086 N mGal (12)
Sehingga efek tidak langsung pada anomali gaya berat free-air dapat mencapai
30 mGal secara global.
Akan tetapi amplitudo undulasi geoid dengan panjang gelombang kurang
dari 10 km biasanya kurang dari 10 cm, dan jika panjang gelombang 100 km
amplitudonya kurang 1 m. Kira kira perubahan elevasi sebesar 10 cm
menyebabkan perubahan nilai perhitungan anomali Bouguer sebesar 0,02 mGal,
dan jika 1 m menyebabkan perubahan 0,2 mGal. Gelombang pendek (kurang
dari 100 km) tidak perlu dikoreksi undulasi geoidnya karena geoidnya rata
dengan daya gelombang tersebut. Dalam eksplorasi minyak dan mineral, jika
koreksi geoid (efek tidak langsung) menyebabkan adanya kesalahan relatif pada
daerah yang diteliti.
Penggunaan geoid, gaya berat, dan gradien gaya berat
Undulasi geoid, anomali gaya berat, dan gradien gaya berat berubah
dapat berubah karena perbedaan densitas pada interior bumi. Panjang
gelombang pada gradien gaya berat, gaya berat, dan geoid memiliki jangkauan
mulai dari pendek (puluhan meter) sampai panjang (ribuan kilometer). Undulasi
geoid digunakan untuk mempelajari masalah global maupun regional seperti
konveksi mantel. Sedangkan gradien gaya berat digunakan untuk meneliti efek
gelombang pendek dalam masalah teknik, lingkungan, dan pertambangan.
RINGKASAN
Ilmu geodesi menggunakan gaya berat untuk menentukan geoid. Ahli
geodesi harus mengurangi gaya berat yang diamati dari permukaan bumi ke
geoid (permukaan laut rata rata). Dalam geodesi, digunakan elevasi bukan
tinggi ellipsoid untuk mengoreksi / mereduksi gaya berat.
Geofisikawan menggunakan gaya berat untuk mempelajari tentang
interior bumi. Anomali gaya berat adalah perbedaan antara gaya berat yang
diamati dengan gaya berat perkiraan dari ellipsoid. Anomali gaya berat terletak
pada titik (stasiun) yang diamati setelah diberi koreksi ketinggian dan koreksi /
reduksi lainnya. Pada prinsipnya, tinggi ellipsoid digunakan pada positioning dan
dalam semua koreksi / reduksi data. Dalam kegiatan eksplorasi mineral dan
minyak, lebih banyak menggunakan elevasi daripada tinggi ellipsoid karena
kesalahannya yang cukup kecil akibat geoid yang rata. Akan tetapi sebaiknya
jangan mendiferensial elevasi dari tinggi ellipsoid hasil pengukuran GPS lalu
elevasinya digunakan untuk koreksi / reduksi.
Gaya berat teoritis pada, di atas, maupun di bawah permukaan ellipsoid
dapat dihitung dengan persamaan tertutup (closed-form formula). Yang
merupakan perkiraan dari Rumus Gaya Berat Internasional (International Gravity
Formula) dan koreksi ketinggian, termasuk rumus orde 2 yang masih akurat
secara global.
REFERENSI
Chapman, M. E., and Bordine, J. H., 1979, Considerations of the indirect effect in
marine gravity modeling: J. Geophys. Res., 84, 3889 3892.
Dampney,C. N. G., 1969,The equivalent source technique: Geophysics, 34, 39
53.
Eckhardt, E. A., 1940, Abrief history of the gravity method of prospecting for oil:
Geophysics, 5, 231242.
Green, C. M., Fairhead, J. D., and Maus, S., 1998, Satellite-derived gravity: Where
we are and whats next: The Leading Edge, 17, 7779.
Gumert, W. R., 1985, Advantages of continuous profiling airborne gravity
surveys: Proceedings of the International Meeting on Potential Fields in
Rugged Topography, Institut de Gophysique, Universit de Lausanne, 16
18.
Haxby, W. F., Karner, G. D., LaBrecque, J. L., and Weissel, J. K., 1983, Digital
images of combined oceanic and continental data sets and their use in
tectonic studies: EOS, 64, 9951004.
Heiskanen, W. A., and Moritz, H., 1967, Physical geodesy: W. H. Freeman and Co.
Jekeli, C., 1978,An investigation of two models for the degree variances of global
covariance functions: Ohio State University, Department of Geodetic
Science and Surveying, Report 275.
Kaula, W. M., 1966, Theory of satellite geodesy: Blaisdell Publishing Co.
Lakshmanan, J., 1991, The generalized gravity anomaly: Endoscopic
microgravity: Geophysics, 56, 712723.
Lemoine, F. G., et al., 1998, The development of the jointNASAGSFC and National
Imagery and Mapping Agency (NIMA) geopotential model EGM96:
Technical Paper NASA/TP-1998-206861.
Li, X., and Gtze, H.-J, 1996, Effects of topography and geoid on gravity
anomalies in mountainous areas: The Central Andes as an example:
Institut fr Geologie, Geophysik und Geoinformatik, Freie Universitt
Berlin.
Moritz, H., 1980, Geodetic Reference System 1980: Bulletin Godsique, 54, 395
405.
National Imagery and Mapping Agency, 2000, Department of Defense World
Geodetic System 1984: Its definition and relationship with local geodetic
systems: Technical Report NIMA TR8350.2, Third Edition.
Naudy, H., and Neumann, R., 1965, Sur la dfinition de lanomalie de Bouguer et
sec consquences pratiques: Geophy. Prosp., 13, 111.
Nettleton, L. L., 1976, Gravity and magnetics in oil prospecting: McGraw-Hill Book
Co.
Sandwell, D. T., and Smith, W. H. F., 1997, Marine gravity anomaly from Geosat
and ERS-1 satellites: J. Geophys. Res., 102, 1003910054.
Smith, D. A., and Roman, D. R., 2001, GEOID99 and G99SSS: One arc-minute
models for the United States: J. Geodesy, in press.
Tscherning, C. C., and Rapp, R. H., 1974, Closed covariance expression for gravity
anomalies, geoid undulations, and deflections of the vertical implied by
anomaly degree variance models: Ohio State University, Department of
Geodetic Science and Surveying, Report 208.
Wahr, J., 1997, Geodesy and gravity: Class notes: Samizdat Press.
Woollard, G. P., 1979, The new gravity systemChanges in international gravity
base values and anomaly values: Geophysics, 44, 13521366.
Yale, M. M., Sandwell, D. T., and Herring, A. T., 1998, What are the limitations of
satellite altimetry?: The Leading Edge, 17, 7376.
LAMPIRAN A
GAYA BERAT TEORITIS AKIBAT ELLISOID
Gaya berat teoritis adalah efek gaya berat akibat revolusi ekuipotensial
ellipsoid. Banyak digunakan rumus pendekatan. Faktanya gaya berat ini dapat
dihitung pada setiap tempat pada, di atas, maupun di bawah permukaan
ellipsoid mengunakan persamaan tertutu (closed-form expression).
Persamaaan tertutup (closed-form expression) : Gaya berat pada
permukaan ellipsoid
Gaya berat teoritis pada permukaan ellipsoid dihitung menggunakan
rumus Somigliana (Heiskanen dan Moritz, 1967, 76) yaitu :
1+k sin 2
= e (A-1)
1e 2 sin2
dimana
b p
k= 1
a e
e=
a2b 2
a2
untuk eksentrisitas pertama
{ }
2 2
1 GM a Eq' 1 2 1
= 2 2
+ '2 2
W b ' + E (b + E )q 0 2 6( 2 2
sin ' b ' cos ' ) (A-2)
dimana
E= a2b2 = eksentrisitas linear
W=
b ' 2 + E 2 sin 2 '
2
b' +E
2
b '2
'
( b
q =3 1+ 2 1 tan 1
E E )(
E
b'
1 )
[( ) ]
2
1 3b 1 E 3b
q 0= 1+ 2 tan
2 E b' E
cos ' =
1 R 1 R2 D
+ +
2 2 4 4 2
Gambar A-1. Titik di atas permukaan ellipsoid. Ellipsoid memilki jari jari panjang
(a) dan jari jari pendek (b). Posisi titik P relatif terhadap ellipsoid, dinyatakan
dengan tinggi ellipsoid (h) dan lintang geodetik ( ). Sudut merupakan
lintang reduksi.
dengan
p e
f = penggepengan baya berat
e
1 2 5
f 4= f + fm
2 2
ab
f= = penggepengan ellipsoid
a
2 a2 b
m=
GM
[
2
a
3
h= 1 ( 1+ f + m2 f sin2 ) h+ 2 h2
a ]
Beda h (koreksi ketinggian) adalah :
h=
a [
2 e 5
2 ( ) 2
]
1+ f +m m3 f sin2 h+ 2e h 2
a (A-4)