Judul :
PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN ALEL MAJEMUK dan PEWARISAN
SIFAT YANG DIKENDALIKAN OLEH GEN MAJEMUK (POLIGEN)
B. Tujuan :
1. Mengenali fenotip pada dirinya yang dikendalikan oleh gen yang terdiri dari alel
majemuk.
2. Memperkirakan fenotipnya berdasarkan silsilah keluarganya.
3. Merinci prosedur untuk mengidentifikasi pola dan jumlah sulur sidik jari.
2
4. Menghitung dan menginterpretasi nilai x untuk menguji data populasi
mahasiswa sekelas, baik tentang pola sulur maupun jumlah sulur pada jari tangan
C. Landasan Teori
Selama ini pembicaraan kita tentang pewarisan sifat, terutama yang diperankan oleh
gen-gen yang terdiri dari sepasang (dua) alel, ada yang tiga alel, empat alel sampai lebih dari
20 anggota ael. Berapapun jumlahnya anggota alel itu, di dalam setiap individu diploid hanya
terdapat sepasang saja. Salah satu contoh fenotip yang dikendalikan oleh gen yang memiliki
alel majemuk adalah adanya rambut pada digitalis tengah dan sistem penggolongan darah A
BO (Koesmadji, 2017).
Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif.
Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda
dalam kromosom yang sama atau berlainan. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang alel pada
satu lokus gen atau dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda. Contoh
fenotip pada manusia yang dikendalikan secara poligenik adalah pigmentasi kulit, tinggi
badan, dan jumlah gigi dermal (Graha, 2015).
Susunan rigi pada epidermis yang dikendalikan oleh poligen dapat digunakan untuk
mengidentifikasi seseorang karena polanya tidak akan berubah seumur hidup. Galton (1892)
mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah triradius yang
terdapat pada ujung jari yaitu:
1. Arch, tidak ada triradius. Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak ditemukan
pada populasi Bushman.
2. Loop, terdapat satu triradius. Merupakan pola yang paling banyak ditemukan baik pada
populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Loop dibedakan menjadi dua yaitu,
- Loop radial, jika pola sulurnya terbuka ke arah ujung jari atau ke atas.
- Loop ulnar, jika pola sulurnya terbuka ke arah pangkal jari atau ke bawah.
3. Wohrl, terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada populasi Mongoloid, penduduk
asli Australia, dan Melanesia di Pasifik.
Dalam populasi rata-rata, terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop 65 75%, dan
pola Wohrl sebanyak 25 30%. Frekuensi pola sulur antara laki-laki dan perempuan juga
berbeda. Jumlah rigi rata-rata pada perempuan sebanyak 127, sedangkan laki-laki memiliki
jumlah yang lebih banyak yaitu sebanyak 144 (Koesmadji, 2017)
Tabel 6. Hasil pengamatan pola sulur jari setiap kelompok di kelas Biologi A 2014
No Nomor Jumlah sulur tiap pola
. kelompo Arch Loop Whorl Jumlah Keterangan
k
1. 1 0 23 25 48 2 jari rusak
2. 2 0 30 20 50 -
3. 3 1 16 21 38 12 jari rusak
4. 4 0 30 20 50 -
5. 5 9 34 7 50 -
6. 6 0 36 14 50 -
7. 7 6 31 11 48 2 jari rusak
8. 8 0 27 18 45 5 jari rusak
9. 9 0 17 23 40 -
Jumlah 16 244 159 419 21 ari
rusak
Tabel 9. Pengujian 2 jumlah rigi pada jari tangan kelas Biologi A 2014
Jumlah Rigi
No.
Kelompok Mahasisw
Mahasiswi
a
Observasi 174 135
Ekspektasi 144 127
Deviasi (d) 30 8
d-1/2 29,5 7,5
(d-1/2)2 870,25 56,25
2 6,04 0,44
Tabel 10. Hasil pengamatan sifat rambut pada digitalis tengah jari tangan setiap
kelompok di kelas Biologi A 2014
No Nomor Fenotip rambut jari Jumlah
. kelompo H1 H2 H3 H4 H5
k
1. 1 - - 1 2 2 5
2. 2 - - 1 1 3 5
3. 3 - - - 3 2 5
4. 4 - 1 2 - 2 5
5. 5 - - 1 - 4 5
6. 6 1 - 1 - 3 5
7. 7 - - 4 - 1 5
8. 8 - - 1 1 3 5
9. 9 1 - 3 - - 4
Jumlah 2 1 14 7 20 44
Persentase 4,55% 2,27% 31,82% 15,91% 45,45% 100%
Tabel 11. Hasil pengamatan sifat rambut pada digitalis tengah jari kelompok 7A
Jumla
Kelompok Nama H1 H2 H3 H4 H5
h
7A Meilinda Alfiana Ya 1
7A Mely Yani Ya 1
7A N. Sri Winarsih Winata Ya 1
7A Rima Ya 1
7A Sasha Elitzsar Latfia Ya 1
Jumlah 0 0 4 0 1 5
80 20 100%
Presentasi 0% 0% 0%
% %
H. Pembahasan
Salah satu contoh dari fenotip yang dikendalikan oleh gen yang memiliki alel
majemuk adalah terdapatnya rambut pada digitalis tengah jari. Menurut
Koesmadji (2016), urutan dominasi daei alel-alel majemuk yang mengendalikan
pewarisan sifat ada tidaknya rambut digitalis tengah jari adalah H1 > H2 > H3 >
H4 > H5. Pengamatandilakukan di kelompok 7A dengan jumlah anggota lima
orang dengan hasilnya baik H1, H2, maupun H4 memiliki nilai 0%, sedangkan
pada H3 dimiliki paling banyak di kelompok 7A dengan nilai presentase 80%, dan
sisanya 20% untuk H5. Berarti hasil pengamatan di kelompok 7A tidak
memenuhi urutan dominasi alel-alel secara umum, karena H3 > H5. Oleh karena
itu, diambil data satu kelas Pendidikan Biologi A 2014 dengan jumlah
mahasiswa/i sebanyak 44 orang. hasil presentase bervariasi, H1 4.55%, H2 2.27%,
H3 31.82%, H4 15.91%, dan H5 45.4%. Bila data kelas diurutkan menjadi H5 >
H3 > H4 > H1 > H2.
Selain itu, golongan darah juga merupakan contoh dari fenotip yang
dikendalikan oleh gen yang memiliki alel majemuk. Dalam pengamatan di
kelompok 7A, hasilnya 2 orang yang memiliki golongan darah A maupun O.
Presentasi dari kedua golongan darah tersebut sama, masing-masing 40%. Sisanya
golongan darah B dengan presentase 20%. Untuk golongan darah AB tidak
ditemukan di kelompok 7A.
Poligen adalah suatu pewarisan sifat yang dikendalikan oleh lebih dari satu
gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau bahkan dalam
kromosom yang berlainan. Contoh fenotif pada manusia yang dikendalikan secara
poligenik adalah pigmentasi kulit, tinggi badan dan jumlah rigi dermal. Sehingga
poligenik tersebut menyebabkan terdapat beberapa sifat fenotif yang berbeda pola
atau tipenya padahal kromosomnya sama atau hal tersebut berada dalam satu
individu bukan beda individu.
Pola sulur rigi diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu Arch, Loop
dan Whorl. Pola sulur ini didasarkan kepada jumlah triradius yang terdapat pada
ujung jari. Pada pola Arch dan Whorl terdapat dua triradius. Frekuensi pola sulur
ini berbeda-beda tiap negaranya, bahkan tiap daerah dalam satu Negarapun
berbeda-beda. Pola Arch paling sedikit ditemukan untuk semua populasi di
berbagai daerah seperti pada praktikum yang telah dilakukan di kelas Pendidikan
Biologi A 2014, berdasarkan pengujian X2 frekuensi pola Arch yang ditemukan
sebesar 5% dengan hasil observasi 16 pola Arch dan nilai X 2 yaitu 1,17. Hal
tersebut sesuai dengan penelitian seelumnya bahwa pola Arch frekuensinya paling
sedikit dibandingkan pola lainnya. Sedangkan pola Loop frekuensinya paling
besar dibandingkan pola lainnya yaitu sebesar 65% dengan jumlah observasi 244
dan nilai X2 nya 2,95. Dan sisanya pola Worhl sebesar 30% tetapi memiliki nilai
X2 paling tinggi karena jumlah observasinya lebih besar dari ekspektasi sehingga
deviasinya tidak negatif.
Biasanya jumlah rigi-rigi pada laki-laki yaitu 144 lebih besar daripada
jumlah rigi-rigi pada perempuan yaitu 127. tetapi berdasarkan hasil pengamatan
tidak semua jumlah rigi-rigi perempuan lebih kecil dari jumlah rigi-rigi laki-laki.
Dimana dari semua data tiap anggota kelompok apabila dijumlahkan rigi-rigi
perempuan lah yang paling banyak yaitu sekitar 2565, sedangkan jumlah rigi-rigi
laki-laki yaitu sekitar 1389. Perhitungan jumlah rigi dilakukan dengan cara
metode perhitungan jumlah rigi mulai dari triradius sampai pusat rigi, oleh karena
itu pada pola Arch jumlah rigi adalah 0 (nol). Sehingga dalam pengamatan juga
pola rigi yang Arch dihitung 0 (nol). Sehingga apabila dilihat orang yang
mempunyai pola rigi Arch jumlah rigi dari semua jarinya lebih sedikit
dibandingkan dengan orang yang mempunyai pola rigi Whorl dan Loop. Selain itu
juga terdapat jari yang rusak baik rusak parah ataupun rusak yang ringgan,
sehingga tidak bisa diketahui jenis pola sulur dan jumlah rigi-riginya. Hal tersebut
juga mempengaruhi jumlah rigi-rigi dari semua jumlah jari yang dihitung.
I. Jawaban Pertanyaan
1. Samakah pola sulur jari tangan saudara yang kanan dengan yang kiri? Manakah
pola terbanyak?
Jawab : Tidak sama, pola sulur terbanyak adalah loop, namun ada pula sebagian
orang yang sama pola sulurnya pada jari tangan yang sama
2. Pola mana yang terbanyak dari kelas saudara dan berapa masing-masing
frekuensinya?
Jawab : pola sulur terbanyak dari data kelas yaitu loop dengan frekuensi 65%.
Frekuensi masing-masing pola Arch: Loop: Whorl: 5%: 65: 30%
3. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat
diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan,
kemukakan penyebabnya!
Jawab : setelah diuji chi kuadrat penyimpangan data kelas mengenai pola sulur
tidak dapat diabaikan karena X2 hitung > X2 tabel. Penyimpangan tersebut
signifikan karena adanya beberapa sidik jari yang rusak sehingga tidak dapat
ditentukan jenis pola sulurnya.
4. Berapa jumlah total sulur rata-rata mahasiswa dan mahasiswi sekelas?
Jawab : jumlah sulur rata-rata mahasiswa 174 sedangkan rata-rata mahasiswi
135.
5. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat
diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan?
kemukakan penyebabnya!
Jawab : setelah diuji chi kuadrat penyimpangan data kelas mengenai pola sulur
tidak dapat diabaikan karena X2 hitung> X2 tabel. Penyimpangan tersebut
signifikan karena ketidaktelitian saat menghitung jumlah sulur dan adanya
beberapa sidik jari yang rusak sehingga tidak dapat dihitung.