Anda di halaman 1dari 7

Nama koass : Indira Suluh P

Novasiska Indriyani H
Elfita Syari
Tania Yuza Putri
Tanggal : 2 Januari 2015

LAPORAN JAGA ANESTESI


I. IDENTITAS PASIEN
A. Nama : Tn. OZ
B. Umur : 21
C. Jenis Kelamin : Lk
D. No RM : 911591
E. Alamat : Bukit Raya, Pekanbaru.
F. Berat Badan : 60 kg

II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah sejak 1
hari SMRS, nyeri dirasakan terus menerus dan tidak
berkurang saat istirahat. Nyeri awalnya dirasakan pada
daerah sekitar pusar kemudian berpindah ke bagian
kanan bawah. Pasien mengeluh demam (+) kembung,
mual dan muntah (+) , BAB sulit BAK tidak ada keluhan.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya. Riwayat hipertensi, DM, asma dan penyakit
jantung disangkal.

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang
sama dengan pasien. Riwayat DM, hipertensi, asma, dan
penyakit jantung di keluarga disangkal.

E. Riwayat ekonomi, social, dan kebiasaan


Pasien adalah seorang mahasiswa, riwayat merokok dan
konsumsi alcohol disangkal.
F. AMPLE
A : Riwayat alergi makanan dan obat obatan
disangkal
M : Tidak ada konsumsi obat rutin, riwayat operasi (-)
P : Riwayat hipertensi, DM, asma, dan penyakit jantung
disangkal
L : Pasien terakhir makan dan minum pukul
E : pasien mengeluhkan nyeri perut kanan bawah
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran : komposmentis
3. Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Frekuensi nafas : 21 x/menit
Suhu : 36,6 oc
4. Status gizi
BB : 60 kg
TB : 165 cm
IMT : 22,2 kg/m2

AIRWAY
Clear, pasien dapat berbicara dengan lancer, tidak ada
sumbatan jalan napas, tidak ada suara napas tambahan,
hembusan napas dapat dirasakan, tidak ada napas
cuping hidung.
Look : tidak tampak kelainan
Evaluate : jarak antara gigi seri atas dan bawah 3 jari,
jarak antara dagu dan tulang tiroid 3 jari,
jarak antara benjolan tiroid dan dasar mulut 2
jari
Mallompaty : grade 1
Obstruction : tidak ada sumbatan jalan napas
Neck mobility : leher dapat bergerak bebas

BREATHING
Frekuensi napas : 21 x/menit, regular, bentuk dan
gerakkan dinding dada simetris, tidak ada retraksi iga
dan penggunaan otot bantu pernapasan
Suara napas : vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
BLOOD
Akral : akral hangat, merah, kering
Frekuensi nadi : 21 x/menit
CRT : < 2 detik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik

BRAIN
Kesadaran : kesadaran komposmentis

BLADDER
-

BOWEL
Inspeksi : perut tampak datar dan simteris,
scar (-)
Auskultasi : bising usus (+) 4 kali/ menit
Palpasi : supel, Mc. Burney sign (+), Rovsing sign
(+), Psoas sign (-)
Perkusi : timpani

BONE
Fraktur : trauma (-), fraktur (-)
Lain-lain :

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Darah rutin Kimia darah

HB : 13,4 mg/dl Ureum :


HT : 42,3 % Kreatinin :
WBC : 15.400 mm3 AST :
Trombosit : 412.000 uL ALT :

Lain-lain :

V. DIAGNOSA KERJA : Appendicitis akut


VI. R ENCANA TATA LAKSANA : Appendektomi
VII. RENCANA TINDAKAN ANESTESI : General anesthesia
dengan teknin intubasi ET (GA-ET)
VIII. STATUS ASA : ASA I E
IX. PERSIAPAN ANESTESI :

Persiapan pasien
Pasien dijelaskan tentang prosedur rencana tindakan anestesi
(GA : ET)
Pasien diminta puasa 6 jam sebelum operasi
Pasien diminta melepaskan gigi palsu, perhiasan dan besi-besi
lain yang ada atau melekat pada tubuh pasien
Pada pasien dipasangkan akses intravena dengan IV cateter
no. 18 G dan set transfusi dengan loading cairan kristaloid,
pastikan cairan menetes lancer
Pakaian pasien dilepas dan diganti dengan baju operasi
Pasien diposisikan tidur terlentang
Dikamar operasi, pada pasien dipasangkan tensimeter dan
sensor saturasi O2. Evaluasi nadi, tekanan darah dan saturasi
02 pre-operasi

Persiapan alat
Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang penghubung
(connector); face mask, tensimeter, sensor saturasi 02,
memastikan selang gas 02 dan N20 terhubung ke sumber
sentral, mengisi penuh vaporizer sevoflurance dan isoflurance
Mempersiapkan stetoskop, gagang + blade + laringoskop +
ETT jenis kingking nomor .. , guedel, plaster hipafix 2
lembar ukuran 1,5 x 1,5 cm + 2 lembar ukuran 5 x 3 cm,
introducer, connector, kotak dan selang suction, spuit 20 cc
Mempersiapkan spuit obat 3 cc, 5 cc dan 10 cc
Alat infuse continue

Persiapan obat
Fentayl 1 3 mcg/kgbb x kg = .. mcg
Propofol 1,5 2,5 mg/kgbb x .. kg = mg
Atracurium besylate 0,5 0,6 mg/kgbb x .. kg = .. mg
O2 ..l/menit, N2O ..l/menit, sevoflurance ..vol%,
isoflurance vol%
Ketorolac 0,5 1 mg/kgbb x kg= ..mg
Tramadol 100mg drip dalam RL 500 ml
X. Tahapan Anestesi :
Premedikasi
Cth: bolus fentany 100 mEq

Oksigenasi
Cth: alirkan O2 6 L/menit melalui face mask dan alirkan ke
depan wajah pasien.

Induksi
Cth: bolus propofol 100 mg, periksa reflek bulu mata hingga
negative

Ventilasi + Injeksi muscle relaxant


Kuasai patensi jalan nafas pasien dengan cara
mengekstensikan kepala pasien, pasang gudel untuk
mencegah lidah menyumbat jalan nafas pasien.
Pasang facemask dan beri aliran O2 2L/ menit, N2O 2L/
menit dan sevofluirance 2 vol %
Ventilasi secara manual, evaluasi pergerakan dinding
dada dan saturasi O2
Setelah jalan nafas dapat dikuasai dengan baik, bolus
atraculum besylate 30mg , kemudian lanjutkan
ventilasi manual selama 3-5 menit.

Laringoskopi
Lepaskan facemask dan guedel
Pasang blade pada gagang laringoskop dan pegang
laringoskop dengan tangan kiri
Masukan laringoskop ke dalam mulut pasien dari sisi
kanan, singkirkan lidah ke kiri, posisikan kepala pasien
ekstensi, telusuri lidah pasien hingga terlihat epiglottis
dan plica vocalis

Intubasi
Masukan ETT no 7 dengan tangan kanan ke arah plica
vocalis
Sambungkan ujung ETT dengan selang mesin anestesi
Pastikan ETT telah masuk ke trakea dengan cara lihat
pergerakan dinding dada simetris dan auskultasi paru
dengan suara nafas yang sama kuat pada lapangan
paru kanan dan kiri saat memompa balon.
Fiksasi interna ETT dengan mengembangkan balon ETT
menggunakan udara dan spuit 20 Ml dan fiksasi
eksterna dengan menggunakan plester.
Tutup mata pasien dengan plester
Pasang gudel pada pasien
Ubah setting mesin anestesi dari manual spontan ke
IPPV spontan dengan 500 Ml dan RR 12x/ menit

Maintenance
O2 2 L/ menit
N2O 2L/menit
Sevoflurane 2 vol%

Terapi cairan

Kebutuhan cairan maintenance per jam (M)


4 ml / kg BB/ jam x 10 Kg= 40 ml/ jam
2 ml / kg BB/ jam x 10 kg= 20ml/ jam
1 ml/ kg BB/ jam x .. kg= ml/ jam
M = ml/jam

Kebutuhan cairan pengganti penguapan per jam (O)


Tentukan apakah operasi derajat ringan sedang berat
Ringan : 4 Ml/kg BB/ jam
Sedang :6 ml/kg BB/ jam
Berat : 8 ml / kgBB/ jam

Kebutuhan cairan pengganti puasa (P)


P = M x lama puasa
P = .. ml/jam x 6 jam = .. ml

Pemberian cairan durante operasi


Jam I :M+O+P = .. ml + .. ml + ..
ml = ml
Jam II :M+O+P = .. ml + .. ml + .. ml =
ml
Jam III :M+O+P = .. ml + .. ml + .. ml =
ml
Jam IV dan seterusnya : M + O = .. ml + . ml =
ml/jam

Ekstubasi
Menutup aliran N2O dan sevoflurance
Alirkan oksigen 6 L/menit
Pastikan pasien bernafas spontan dan teratur
Melakukan suction slem pada airway pasien
Mengempeskan balon ETT, lepaskan plester fiksasi ETT,
cabut ETT, dan segera p[asang face mask dengan
oksigen 6 L/menit
Ekstensikan kepala pasien

Recovery
Bolus ketorolac 30 mg
Drip tramadol 100 mg dalam RL 500 ml

XI. Post Operasi


Pasien sadar -> pindahkan ke Recovery Room (RR)
pantau TTV tiap 15 menit mulai PONV dan skala VAS
Oksigenasi 2L/ menit via nasal canul
Drip analgetik post operasi 20 tpm
Beri cairan rumatan RL 30 tpm
Puasa hingga bising usus positif
Pindahkan ke ruangan bila ALDERETE skor > 8

Anda mungkin juga menyukai