Anda di halaman 1dari 22

TEORI TENTANG LOCAL GOVERNMENT COUNCIL

Peran Prima Donna


Council menjadi perwujudan fisik dari demokrasi akar rumput seperti yang
digagas oleh penganut idealis semacam. Berbagai upaya untuk menciptakan
organ lokal dengan otoritas bersama bisa dilihat sebagai aliran
republikanisme ekstensif. Meski trend universalnya turun, hukum masih
memberikan otoritas dan tanggungjawab manajemen urusan lokal ke council.
Keutamaan dari council tetap dijaga dalam segala bentuk Pemerintah Lokal.
Ini terlihat di negara seperti Perancis dimana Pemerintah Lokal dilihat
sebagai bagian integral dari Pemerintah. Local council bisa memprotes dan
mengajukan banding ke elektorat lokal bila tindakan Pemerintah dianggap
tidak pantas.
Cerita naik atau turunnya council adalah sebuah riwayat evolusi
institusi self-governing local/ pemerintahan local yang mandiri dalam sebuah
negara. Meski konsep Pemerintah Lokal bisa dikatakan kuno, institusi local
self-governing/ pemerintahan local yang mandiri masih dianggap relatif
modern. Bahkan di UK, negara asal dari institusi local self-governing,
demokrasi lokal diawali oleh demokrasi nasional. Yang aneh, di
koloninya India, demokrasi lokal mengawali demokrasi nasional. Di
negara seperti itu, local council sebagai organ perwakilan rakyat berumu r
lebih tua dari parlemen nasional. Karena itu, di beberapa negara, kebanyakan
berkembang, ada institusi self-governing lokal dan nasional yang berdiri
sejajar. Apapun bentuk evolusinya, institusi self-governing lokal bisa
dikatakan sama seperti council.
Istilah council didefinisikan secara beragam. Dalam pembicaraan
umum, council adalah majelis orang yang bertemu untuk menjalankan rapat
dan saling berbagi saran. Ini memiliki konotasi eklesiastik /bermakna gerejawi

1
karena ini diartikan sebagai majelis wakil gereja independen yang dibuat
untuk melakukan rapat dan menetapkan hukum eklesiastik/gerejawi.
Dalam istilah sekuler, council bisa diartikan sebagai kumpulan orang
yang dipilih untuk memberikan masukan ke raja, atau beberapa bentuk
penguasa lainnya. Council harus mewakili majelis legislatif dari institusi self-
governing, baik itu otoritas lokal, universitas, atu badan korporat self -
governing lainnya. Sebagai badan perwakilan anggota organisasi yang dipilih
berdasarkan kedewasaan menyampaikan hak suara. Council menjadi sine qua
non dari demokrasi. Bila dipahami dalam bahasa generik, dalam polit ik
demokratik, council terbentuk di semua level, termasuk nasional, negara
bagian dan lokal, meski diistilahkan berbeda, seperti Parlemen atau Kongres
di level nasional, majelis di level negara bagian, dan council di level lokal.
Apapun terminologinya, ini adalah organ perwakilan utama yang fungsi
paling pentingnya di semua level dan semua jurisdiksi adalah sama yaitu
melakukan rapat dan memutuskan kebijakan, menggunakan proposal, baik itu
legislatif, administratif atau finansial, dan menggerakkan perangkat
administratif.
Meski begitu, local council dikatakan unik di antara badan perwakilan
di dalam sebuah politik demokratik. Keunikannya berasal dari sumber
berbeda. Sebagai sebuah prinsip populer, ini mendekati bentuk murni dari
demokratik. Kedekatannya ke rakyat bisa jadi yang menonjol. Selain itu, ini
menghasilkan perwakilan lebih luas dari bagian dan kelompok populasi .
Lebih jauh, tidak ada level perwakilan rakyat lain yang bisa menghapuskan
kesenjangan antara administrasi dan rakyat selain demokrasi grassroot /akar
rumput. Pendeknya, ini adalah tumpuan dari proses Pemerintah Lokal
keseluruhan.
Unicameral Council & Bicameral Council. Council umumnya adalah
unicameral. Meski begitu, bicameral council juga umum di USA di paruh
pertama abad 19, kemungkinan adanya pola legislatur nasional dan negara

2
bagian. Jika chamber pertama dibuat sebagai council, maka chamber kedua
dikenal dengan sebutan Board of Aldermen. Ada tiga argumen kenapa ada
bikameralisme di level lokal. Pertama, satu chamber mencerminkan bagian
perwakilan, sedangkan chamber lain adalah untuk perwakilan wilayah kota.
Kedua, terlalu besarnya power di satu badan bisa membahayakan kepentingan
rakyat. Terakhir, bikameralisme bisa meningkatkan proteksi ke pembayar
pajak.
Meski bikameralisme tidak lebih sebagai anakronisme dan barang
museum dari Pemerintah Lokal, ini masih ada di sebuah kota seperti New
York dan kota kecil di USA. Kota London memiliki tiga chamber. Yugoslavia
adalah contoh negara dimana sejumlah municipality-nya memiliki bicameral
council yang disebut Peoples Committee yang berisi Political Chamber
(Municipal Council) dan Economic Chamber (Producers Council). Political
Chamber berisi wakil yang dipilih lewat suara rakyat, sedangkan Economic
Chamber berisi wakil dari organisasi produsen seperti industri , transport,
perdagangan dan pertanian. Meski chamber yang terakhir tidak memiliki
power sama seperti yang pertama, keduanya menggunakan aturan munisipal,
memilih pejabat munisipal, dan memilih komite, membuat rencana ekonomi,
menggunakan budget, menjalankan usaha munisipal, dan berbagi dalam
penjualan properti munisipal. Perselisihan antar dua chamber dipecahkan oleh
sebuah komite arbitrasi yang dipilih bersama.

UKURAN COUNCIL
Ukuran council menjadi subyek beragam pertimbangan di Pemerintah Lokal.
Ukuran pemukiman manusia, kadangkala menyesuaikan distribusi
geografiknya, menjadi faktor penentu paling penting. Kota besar memiliki
council yang lebih besar. Tapi, kadang, kota dengan etnis heterogen,
kelompok religius, atau linguistik yang jumlahnya besar, dituntut untuk
mengakomodasinya sehingga terciptalah council yang besar, berapapun

3
populasi di kota tersebut. Kemudian, sejarah dan tradisi jug a menentukan
ukurannya. Karena itu, local council bisa begitu besar sampai berisi semua
voter seperti Town Meeting of New England Towns, Gram Sabha of Indian
Villagers, Assembly of Electros di Swiss, dan Parish Meeting in England. Ini
menjadi simbol demokrasi tidak langsung yang berisi sejumlah perwakilan
dari rakyat di dalam badan lokal.
Ukuran local council bisa berbeda menurut populasi di unit Pemerintah
Lokal atau perannya dalam struktur Pemerintah Lokal. Besar atau kecilnya
badan bisa mempengaruhi karakter perwakilan dan efektivitas perundingan
council.
Saat ini, kekuatan council bisa berbeda. Jika ukuran council India
berbeda antara 7 dan 140, banyak kota Eropa memiliki council lebih dari 100
anggotanya. Di Belanda dan Eire, sebuah council beranggotak an 25 orang
dianggap sudah besar. Otoritas lokal di Swedia dan Jerman kadangkala juga
dikatakan besar (Swedia memiliki 15-60 anggota, tapi Stockholm bisa
memiliki 100 anggota); English Council malah beragam antara 16 dan 150
anggota. Kemungkinan, city council yang terbesar di dunia adalah di Moscow
yang beranggotakan 1.400 anggota council. Di lain pihak, banyak local
council hanya memiliki sedikit anggota. Di USA, contohnya, banyak rural
council, municipal council, dan county council hanya memiliki empat at au
lima anggota council. Karena itu, di USA, sebuah council beranggotakan 15
dianggap cukup besar meski jumlah maksimumnya adalah 50 orang,
mediannya 9 dan terendah adalah 2.
Apa dalih dari ukuran ideal council? Ini bisa dinilai dari empat faktor:
representativitas, kualitas keanggotaan, perencanaan dan administrasi, dan
tanggungjawab. Representativitas dan partisipasi rakyat membentuk council
yang besar. Populasi kota berisi banyak kepentingan, dan city council harus
memberikan perwakilan ke sebanyak mungkin kepentingan. Penghapusan
kelompok kepentingan bisa menimbulkan kurangnya kepercayaan dan

4
konfidensi di dalam council. Karena itu, peningkatan dalam rasio anggota
dewan terhadap populasi membuat Pemerintah Lokal menjadi semakin
representatif dan dekat dengan rakyat. Tapi, konfidensi bisa dibentuk dengan
membuat provisi tentang penggunaan alat demokratik lain seperti referendum,
inisiatif dan recall, yang bisa digunakan di beberapa jurisdiksi lokal. Meski
begitu, di beberapa unit lokal dengan council besar, banyak kerja diberikan
ataua didelegasikan ke badan lain. Agar efektif, council besar harus
menggunakan organ eksekutif lokal atau komite council, atau keduanya. Ini
seperti abdikasi power ke badan yang bertanggungjawab tidak langsung ke
rakyat. Dari semua yang dikatakan dan dilakukan, ukuran bisa menjadi faktor
relatif minor dalam penentuan karakter representatif sebuah council. Yang
lebih penting adalah metode seleksi dan kadar ketika anggota council bisa
merepresentasikan secara efektif kemauan elektoratnya.
Jika kualitas dijadikan pertimbangan, council yang kecil lebih suka
dipilih. Dalam council besar, kerja munisipal begitu tersebar di banyak
anggota sehingga masing-masing anggota mendapatkan andil kecil dalam
bisnis munisipal. Orang dengan kualitas tegas, penggerak dan penuh inisiatif
tidak suka menjadi low-profile karena hanya menerima segmen kerja yang
kecil. Karena itu, mereka malas untuk menjadi kandidat pilihan. Ketiadaan
orang-orang seperti itu membutuhkan council ibarat rumah berisi orang bi asa,
yang dipenuhi masalah dan ketidaktegasan. Karena itu, untuk mencegah
penyusutan kualitas ini, orang mendukung sebuah council kecil sehingga
partisipasi setiap anggota dalam proses pembuatan keputusan dipastikan
signifikan dan berbobot. Semua ini meningkatkan prestise anggota dewan,
yang memberikan kemungkinan dalam memperoleh kandidat yang baik di
semua kursi. Selain itu, ukurannya yang kecil meningkatkan peluang untuk
pertimbangan efisien dan efektif, dan keputusan isu lokal. Tapi, ukuran yang
kecil ini memberikan peluang kecil ke opini minoritas. Tepatnya, ini

5
menjawab pertanyaan mengapa di banyak kota Amerika, council harus
menggunakan banyak komite, yang banyak berisi orang non -anggota dewan.
Perencanaan dan administrasi adalah faktor yang mendorong
dibentuknya sebuah council kecil. Bisnis munisipal menjadi sangat luas,
teknis dan rumit, yang membuat perencanaan dan administrasi yang baik
menjadi pertimbangan penting. Penempatan jalan, konstruksi bangunan, dan
penyediaan fasilitas publik bukanlah tugas sederhana yang bisa dijalankan
dalam sebuah cara yang sembarangan. Ini butuh organisasi dan manajemen
yang baik, supervisi efektif dan koordinasi. Proses ini tidak bisa dibiarkan
karena bila dibiarkan, ini hanya mengarah ke pandangan sempit efisiensi. Ini
butuh perencanaan. Karena itu, badan legislatif tidak boleh mencampuri
detail administratif. Tapi di sebuah kota, meski begitu, legislatif tidak boleh
terlalu jauh dari administratif. Meski dalam sebuah council besar,
pengawasan dilakukan komite, tapi dalam council kecil, councillor sendiri
bisa mengawasi mesin administratifnya. Ketidakstabilan dan ketidakefektifan
sebuah council besar dalam menyelesaikan masalah kota banjir di Galveston
membuktikan kegagalan sebuah badan besar, dan karena itu, menghas ilkan
bentukan Commission di Pemerintah Lokal yang memiliki sebuah council
kecil. Tapi perlu diketahui bahwa council yang terlalu kecil hanya akan
merusak fungsi pembuatan kebijakan. Badan perumus kebijakan yang
demokratik harus punya akses ke berbagai sudut pandang dari bagian
populasi yang berbeda.
Faktor keempat yang menentukan ukuran council adalah
tanggungjawab. Ini mengarah pada sebuah council kecil dengan tiga dalih.
Pertama, fiksasi public interest di mata councilmen menjadi mudah; kedua,
visibilitas kerja anggota juga bertambah; dan ketiga, akses mudah ke anggota
oleh para pemilih. Karena itu, responsivitas, visibilitas dan aksesibilitas
adalah tiga bagian tanggungjawab yang mendukung proposisi sebuah council
kecil.

6
Analisis faktor tersebut memunculkan fakta bahwa di jaman ketika
politik mengandalkan komunikasi personal langsung, maka penting untuk
memiliki rasio councilmen terhadap rakyat yang tinggi. Tapi seiring
berkembangnya teknik komunikasi massa, kebutuhan ini tidak begitu besar.
Secara keseluruhan, prinsip yang diterima umum adalah bahwa local council
haruslah badan yang cukup kecil untuk mendiskusikan urusan lokal tanpa
adanya upaya penghasutan, dan/atau haruslah badan yang cukup besar untuk
mewakili kepentingan yang beragam.

PEMILIHAN COUNCIL
Tidak ada aspek lain dari council yang bisa mendukung imej publik dan
statusnya di mata publik selain cara pengangkatan councillor. Keunikan
council di antara organ lain di sebuah Pemerintah Lokal, dan statusnya dalam
birokrasi Pemerintah yang menjadi titik kontaknya dengan Pemerintah,
berasal dari cara pengangkatan councillor. Pengangkatan oleh pemerintah
rakyat, yang kontras dengan cara otoriter, tidak lalu memberikan imej populer
ke council. Ini masih kecil dibanding pemilihan rakyat. Ini karena co uncil
menjadi instrumen dari local self-governance. Pemilihan rakyat adalah cara
paling menjanjikan untuk memberikan ukuran diskresi lokal yang besar ke
masyarakat.
Meski begitu, seperti yang ditemukan United Nations dalam studinya
di 12 negara terpilih (semuanya berkembang), pemilihan rakyat tidak bisa
memberikan keutamaan ke kepentingan masyarakat di dalam segala urusan
yang ditangani council. Kecenderungannya malah melemahkannya khususnya
ketika kelompok politik dengan orientasi terbatas, atau di luar kepentingan
masyarakat lokal, mempengaruhi pemilihan lokal untuk mendukung
kepentingan tertentu dan menjauhkan proses politik lokal dari isu lokal.
Apathy dalam pemilihan lokal begitu menonjol sehingga councillor
pemerintah lokal yang memiliki hanya dukungan minoritas malah terpilih.

7
Pemilihan councillor bisa lewat (a) nominasi pemerintah; (b) kapasitas
ex-officio; (c) voter; atau (d) koopsi. Pemerintah bisa meraih nomin asi dari
(a) pejabat dan/atau (b) orang lain yang merepresentasikan kepentingan. Di
India, di periode sebelum merdeka, baik rural council dan urban council
memiliki anggota pejabat yang mewakili kepentingan Imperial. Tapi, ini
dihentikan. Pemerintah, meski begitu, menominasi anggota yang mewakili
kepentingan tertentu, seperti (di India) golongan lemah, yaitu wanita,
scheduled caste dan scheduled tribe, dan organisasi ekonomi seperti koperasi.
Tapi, anggota pejabat memiliki kapasitas ex-officio. Contoh, di India, District
Collector adalah seorang anggota Zill Parishad di beberapa negara bagia n
yang memberikannya kapasitas ex-officio. Ada anggota non-pejabat yang
memiliki kapasias ex-officio seperti Ketua dari Village Panchayat, Ketua
Samitis sebagai anggota Zilla Parishad, dan anggota legislatur negara bagian
dan nasional sebagai anggota Zilla Parishad, dengan atau tanpa hak untuk
memberikan suara.
Kemudian, ada beberapa orang dengan pengetahuan dan pengalaman di
bidang pengembangan rural/urban yang harus dikooptasi oleh council. Di
beberapa negara, mereka disebut eldermen, persis seperti di India. Umumnya,
anggota ini, baik ex-officio dan kooptasi, lebih sedikit daripada anggota
terpilih.
Meski begitu, meski unggul dalam jumlah, pengaruh anggota yang
diangkat ternyata bukan dari jumlahnya. Pengaruhnya didapat dari jabatannya
yang terhormat sebagai anggota masyarakat.
Tapi, councillor dipilih oleh voter. Metode pemilihan councillor ada
tiga: yaitu menurut ward, menurut at-large, dan kombinasi keduanya.
Pemilihan oleh ward adalah bentuk yang paling prevalen, sedangkan
pemilihan oleh at-large dan kombinasi keduanya sering digunakan di
beberapa negara. Orang yang mendukung pemilihan oleh ward berargumen
bahwa ini menghasilkan short ballot. Jadi, ini memberikan peluang bagi voter

8
untuk memilih orang yang mereka kenal baik. Voter semakin mudah
menghubungi councillor. Ini jelas menjaga ukuran konstituensi agar tetap
rendah sehingga kandidat independen pun bisa dipilih. Bila pemilihan
didasarkan pada basis non-partisan, ini memberikan peluang perwakilan bagi
ward yang buruk dan golongan miskin, sehingga menghasilkan lintas-bagian
yang baik di dalam sebuah municipality.
Apapun keuntungannya, banyak orang memberikan bobot lebih besar
ke kerugiannya. Kepentingan tertentu bisa mendapatkan perwakilan di satu
ward, sedangkan lainnya, tidak memiliki peluang apapun. Beberapa ward
malah tidak bisa mengirim orang yang berkemampuan. Garis ward bukanlah
batasan alami. Ward adalah unit tradisional dan artifisial. Councillor yang
dipilih dari ward tidak merasa bertanggungjawab ke kota keseluruhan. Sistem
ward, jika didasarkan pada partisan ballKecurangan Politikot, memunculkan
peluang gerrymandering (kecurangan politik) yang membuat loyalitas partai
menjadi prioritas atas dan menguatkan pertumbuhan mesin partai dan bos
partai. Tapi kelemahan terbesar dari sistem ward adalah bahwa ini
menimbulkan metode legislasi log-rolling dan pork barrel. Perdagangan
antara councillor memunculkan pertimbangan yang hanya diarahkan untuk
mencari dukungan lokal bagi ward saja karena seorang councillor dengan
tangan bersih tapi kosong dianggap salah, sehingga layanan ke ward
dianggap lebih penting daripada ke kota.
Bila melihat kelemahan ini, pemilihan secara at-large, yang mana
setiap anggota dari council dipilih oleh semua voter kota apapun batasan
wardnya, bisa diarahkan untuk mencari sudut pandang yang mencakup kota,
menghapuskan gerrymandering, dan mencari layanan dari best men dari kota
sebagai councillor.
Pemilihan oleh ward dan pemilihan secara at-large biasanya prevalen
di beberapa kota. Rencana lain yang setengah-jalan adalah nominasi
councillor dari ward dan pemilihan oleh kota secara at-large.

9
Dalam kota yang diatur Commission di USA, councilmen dipilih
secara at-large, sedangkan di kota-kota dengan gaya City Manager, jelas
menggunakan sistem pemilihan dengan at-large, tapi karena council yang
dipilih dalam basis ini cenderung memiliki satu jenis councillor, maka
digunakan rencana modifikasi. Dalam rencana ini, sebagian council dipilih
dalam satu pemilihan, dan sisanya dipilih di pemilihan selanjutnya. Ini bisa
disebut sebagai sistem voting terbatas. Beberapa kota juga menguntungkan
Hare System yang menggunakan perwakilan proporsional. Sistem Inggris
didasarkan pada dua model tersebut. Jika county council dipilih berdasarkan
konstituensi single-membered, maka county borough council menggunakan
sistem ward atau pemilihan secara at-large. Australia, Kanada, dan India
menggunakan metode ini, kadang juga kombinasi keduanya. Sistem Perancis
menggunakan pilihan at-large untuk communal council yang populasinya
lebih dari 9 ribu jiwa. Di bawah batas atap ini, pilihan dilakukan oleh ward.
Konstituensi elektoral ini adalah satu-anggota atau anggota plural,
kadang kembali ke tiga, empat, enam atau sembilan anggota seperti yang
terjadi di county borough di Inggris. Bahkan di Perancis, setiap ward kembali
ke empat anggota. Di India, konstituensi single-member atau plural-member
dicadangkan untuk Scheduled Caste/Scheduled Tribe dan golongan lemah
lain di dalam masyarakat.
Ujung spektrum lainnya adalah pengangkatan semua anggota di local
council. Selain beberapa alasan pengangkatan councillor oleh Pemerintah,
ada dua kondisi lain yang harus dipertimbangkan dalam mode pengangkatan.
Yang pertama adalah ketika kontrol kuat ke urusan lokal ingin dipegang oleh
Pemerintah. Umumnya, pola ini banyak ditemukan dalam sebuah polity
dengan orientasi otoriter. Beberapa negara berkembang menggunakan ini
kadang setelah kup militer, seperti yang terjadi di Ghana. Kedua, di waktu
lain, pengangkatan Pemerintah adalah konsekuensi dari aksi administratif,
seperti pergantian otoritas lokal oleh Pemerintah.

10
JANGKA WAKTU COUNCIL
Jangka waktu council bisa beragam dari satu sampai 12 tahun. Di USA,
colonial council berisi aldermen dan councillor yang dipilih untuk periode
satu tahun. Ada juga jurisdiksi dimana pekerjaannya adalah seumur hidup.
Saat ini, kerja seumur hidup dihapuskan, dan digunakan jabatan satu -tahun.
Variasi jangka waktu jabatan juga beragam dari 2 -4 tahun di US, 3 tahun di
UK, 4-5 tahun di India, sampai 6 tahun di Perancis dan 12 tahun di Jerma n
Barat. Jangka yang lebih pendek lebih disukai untuk menghasilkan kontrol
rakyat efektif di dalam council. Tapi seiring bertambahnya kompleksitas
Pemerintah Lokal dan administrasinya, jangka waktu lebih lama bisa
digunakan agar councillor bisa meraih pengalaman guna memberikan layanan
yang lebih baik ke rakyat.
Teori jangka waktu council ini dinilai berdasarkan tiga alat berikut:
recall, jangka waktu overlap, dan metode pemilihan.
Alat kolateral dari recall adalah sebuah alat protektif terhadap sikap
wakil yang tidak bertanggungjawab. Meski proses pemilihannya kedap
curang, ada kemungkinan bahwa orang masih rawan terkena misfeasance,
malfeasance, atau non-feasance, khususnya di sebuah tempat di badan
perwakilan. Orang seperti itu bisa dipisah dari council untuk sementara waktu
dengan menggunakan alat recall demokratik yang disebut senjata di balik
pintu. Penggunaan proses recall jelas mengurangi pemilihan frekuen dan
memperpanjang jangka waktu council.
Agar membuat council menjadi organisme kontinyu dengan retensi
anggota yang berpengalaman, maka digunakan strategi overlap atau jangka
waktu jabatan yang bertingkat. Tapi dengan tatanan ini, hanya sebagian
councillor total yang dipilih pada satu pemilihan. Alat ini bisa berguna dalam
beberapa negara seperti di USA, yang menggunakan pluralitas pilihan metode
pilihan dimana sering ada perubahan dalam komposisi council. Di county

11
borough di Inggris, jangka waktu bertinkat digunakan untuk membuat
borough sebagai organisme yang terus berkembang.
Kesimpulannya, jangka waktu jabatan harus cukup pendekatan untuk
memberikan kontrol elektoral, tapi harus cukup panjang untuk memberikan
waktu bagi aksi efektif dan kontinyuitas. Jangka waktu setahun dianggap
kurang untuk mempelajari pekerjaan dan menjadi efektif sebagai seorang
councilman, tapi jangka wkatu enam tahun dianggap terlalu panjang untuk
menghasilkan responsivitas councilman terhadap public will.

ORGANISASI COUNCIL
Semua badan legislatif membutuhkan organisasi agar bisa kinerja fungsinya
bisa efektif dan tepat. Selain metode dan prosedur, organisasi pasti berisi
personel. Personel dari council berisi anggota dari pejabat pimpinan,
sekretariat, dan staff operasional. Sekretariat dan staff operasional berisi
Secretary (dengan beragam tujuan) dan staffnya, sergeant-at-arm, city
attorney, dst.
Ada dua pola untuk sekretariat. Pola pertama adalah menempatkan
sekretariat di luar administrasi. Ini dijalankan menurut arahan pejabat
pimpinan. Secretary tidak tidak menerima perintah atau arahan dari sayap
eksekutif. Ini berada di satu garis sekretariat legislatif di level negara bagian
dan nasional di sebuah polity federal. Ini terjadi, contohnya, di Indian City
Municipal Corporations. Sayap deliberatif, yang berisi council dan komite,
dibantu dan didukung oleh Municipal Secretary yang independen dari
Municipal Commissioner dalam urusan pengangkatan, disiplin dan urusan
layanan lainnya. Dalam pola kedua, sekretariat dan administrasi lokal tidak
dibedakan. Ini adalah sebuah pola berbeda yang terbentuk, contohnya, d i
India dalam badan urban dan rural dimana Municipal Commissioner/Chief
Officer/Executive Officer/Block Development Officer bekerja sebagai pejabat

12
administratif kepala dan melakukan tugas sekretarial secara terkait dengan
council.
Pejabat pimpinan adalah kepala organisasi dari council. Ada praktek
berbeda dalam hal pemilihan/pengangkatan, power dan fungsinya. Bila dia
adalah pejabat pimpinan dari council, dia umumnya adalah pilihan anggota.
Sering, dia dipilih untuk jangka pendek, yaitu satu tahun. Sebaga i
ketua/chairman dari council, dia mengontrol sessi dan rapat tapi setelah
berkonsultasi dengan eksekutif. Ini bisa berbeda menurut pola Pemerintah
Lokal. Agenda dan laporan dibuat atas persetujuan ketua.
Umumnya, ketua dari council bekerja sebagai kepala seremonial dari
kota/town/county/desa. Dalam cara tersebut, dia mewakili otoritas lokal ke
agensi luar, dan ke semua kondisi dimana otoritas lokal harus diwakili.
Walikota Inggris dan India adalah contoh dari ini.
Ketua dipilih lewat cara berbeda. Di kota Amerika dengan Strong
Mayor Plan, dia adalah pilihan voter. Di beberapa kota Amerika, councillor
yang menerima suara tertinggi di pemilihan reguler bisa menjadi ketua. Tapi
biasanya dia dipilih oleh anggota council, seperti yang terjadi di Amerika
Utara, Eropa, Inggris, India dan Jepang.
Ketua/Chairman, Walikota atau Lord Mayor, apapun nama jabatannya,
adalah anggota penuh dari council. Dia punya hak untuk memberikan suara
meski di beberapa jurisdiksi, hak tersebut hanya bisa digunakan bila ada
keterkaitan. Jika dia dipilih oleh council, dia punya power untuk mengangkat
komite. Lebih jauh, dia membuat agenda, membuat tatanan, menghibur
gerakan, memutuskan titik tatanan, dan menggunakan ukuran ke komite yang
tepat, dan di beberapa unit, dia sendiri menjadi ketua komite.
Kadangkala, ketua council juga menggabungkan power eksekutif
dalam beragam bentuk. Kota Amerika dengan pola Strong Mayor bisa
menjadi contohnya. Walikota/Mayor bukan hanya ketua dari council dan
kepala seremonial dari kota, tapi juga menjadi eksekutif kepala. Ini terjadi di

13
Walikota Eropa dan Walikota Jepang. Pimpinan municipality di India dan
badan rural juga masuk kategori ini karena harus menggunakan otoritas
eksekutif dalam beragam kadar.
Power dari pejabat pimpinan juga beragam. Walikota Inggris, meski
harus dikonsultasi dulu untuk urusan munisipal, kurang memiliki power yang
kuat. Kondisi pengaruh powernya masih ditentukan oleh kepribadian dan
kedekatan politiknya pimpinan penguasa. Sebaliknya, Strong Mayor di
Amerika, yang punya power mengangkat dan memberhentikan staff
munisipal, menempati posisi komando seperti Walikota Jerman. Posisi
Walikota Perancis malah unik. Dia menempati posisi ganda. Dia memiliki
power luas sebagai kepala eksekutif dari communal council, tapi juga
bertindak sebagai agent dari Pemerintah Sentral. Namun, dia di bawah Prefect
yang bisa menangguhkannya dan menyarankan kepala negara bagian untuk
memberhentikannya. Jika Kanada dan sebagian besar Walikota Eropa bisa
dikatakan kuat, Chairman di Swedia malah lemah. Di India, posisi ini berbeda
menurut tipe pemerintahnya. Dalam kasus pemerintah lokal rural, pimpinan
(yang bahkan disebut President), yang dipilih dalam jangka jabatan mirip
seperti Council, memiliki power besar. Di City Corportaion, walikota
hanyalah kepala seremonial dari kota. Meski begitu, dalam municipality
town/city, posisi dari Chairman adalah antara President dari unit lokal rural
dan Walikota dari City Corporation. Chairman dari sebuah municipality
menggabungkan posisi Chairman dari council dan eksek utif politik dengan
sebuah jangka jabatan yang ekstensif dengan council dan dengan power
mengangkat kategori staff atau dengan power finansial tertentu.

PROSES POLITIK
Subyek penting di sini adalah bagaimana council bisa ditata untuk memproses
transaksi. Anggotanya bisa diratakan ke komite atau memiliki tatanan sebagai
sebuah alternatif ke sistem komite guna memproses urusan lokal. Sistem

14
komite bisa berbeda dari satu pola Pemerintah Lokal ke lainnya. Ada banyak
alternatif sistem komite yang bisa dicari. Contoh, di USA, kota yang diurus
Commission, dan di Nigeria, portfolio councillor, memiliki sebuah tatanan
yang meminta councillor individu ditempatkan dalam departemen fungsional
spesifik. Mereka diberi tanggungjawab untuk melakukan pengawasan
administratif ke departemen atas permintaan council dan memberitahukan
hasilnya secara rutin. Pola Council-Manager dan Strong Mayor Plan di USA,
Executive Committee dalam otoritas lokal di Eropa Timur, Committee of
Management of Lagos di Nigeria dan Ghana, dan Board of Management di
Sri Lanka adalah alternatif lain bagi sistem komite dalam menangani urusan
lokal.

PERTEMUAN COUNCIL
Frekuensi pertemuan council diatur oleh Pemerintah Lokal Act untuk
memastikan agar fungsinya berjalan lancar. Meski begitu, pertemuan k husus
dijalankan lewat persetujuan pejabat pimpinan. Sejumlah councillor bisa juga
meminta pertemuan council. Di Perancis, Prefect atau President wilayah lokal
bisa melakukan pertemuan khusus dengan local council.
Frekuensi pertemuan council bisa beragam tanpa alasan apapun. Local
council Amerika dan Inggris bertemu lebih sering. Sebagian besar American
City Charter melakukan pertemuan mingguan dengan council. Ini terjadi
karena mereka adalah badan yang kecil dan tidak mendelegasikan otoritas ke
komite. Local council Inggris bertemu lebih sering karena mereka
mengarahkan, mengawasi dan mengontrol administrasi tanpa adanya
eksekutif lokal. Meski berfungsi lewat komite, mereka tidak menggunakan
otoritas eksekutif independen. Di Belanda, council di kota besar bertemu dua
mingguan. City corporation di India dan council dari municipality biasanya
bertemu sekali sebulan. Council di Swedia bertemu sebanyak 10 kali dalam
setahun.

15
Di ujung lain dari spektrum terdapat Town Meetings untuk New
England State, pertemuan English Parish, dan Indian Village Sabhas. Mereka
bertemu sekali setahun. Pertemuan khusus juga bisa dilakukan. County
council Swedia bertemu sekali setahun.
Pertemuan council dibuka ke publik di Jerman Barat. Voter memiliki
hak untuk mengikuti pertemuan di council. Di Amerika, ini bisa ditangguhkan
oleh suara councillor , dan di Perancis, ini bisa ditangguhkan oleh Prefect
atau Kepala Daerah wilayah lokal. Di kota Amerika, council bisa dipecah
menjadi komite jika pertemuannya terhindar dari publik.
Ada banyak kategori orang tertentu yang dengan atau tanpa menjadi
anggota, bisa berbicara dengan atau tanpa hak memberikan suara, dan dengan
atau tanpa hak untuk dipilih ke kantor yang dapat dianalisis dalam bagian
berikut :

Posisi Anggota Hak Bicara Hak Voting Hak meminta Negara


Original kantor yang
terpilih
1 2 3 4 5 6
Dewan Ya Ya Ya Ya Semua
Reguler Negara
Pejabat Tidak Ya Tidak Tidak Sebagian
besar Negara
Pejabat Ya Ya Ya/Tidak Tidak Badan lokal
pedesaan
tertentu di
India
M.Ps. & Ya Ya Ya Ya/Tidak Badan lokal
M.L.As pedesaan
tertentu di
India
M.Ps. & Tidak Ya Tidak Tidak U.S.S.R
M.L.As
Anggota Ya Ya Ya/Tidak Tidak Badan lokal
tertua dewan pedesaan
kota di tertentu di
Inggris India

16
Fitur unik dari keistimewaan councillor Perancis adalah bahwa dia
diperbolehkan mendelegasikan suaranya ke councillor lain jika tidak mampu
mengikuti sebuah pertemuan. Proksi ini tidak bisa digunakan ke lebih dari
tiga pertemuan berurutan. Di USSR, anggota dari organ pembuat-hukum bisa
mengikuti pertemuan pada local council bawah di dalam kapasitas
konsultatif.
Voting di council bukanlah basis partisan kuat di banyak negara, dan
tidak seperti badan pembuat-hukum di level negara bagian atau nasional. Ini
bisa terlihat karena sifat isu lokal yang berkarakter agak adminis tratif dan
teknis. Bisa dikatakan di sini bahwa di Jepang, voting bisa dihindari karena
divisi masyarakat ke dalam mayoritas dan minoritas menunjukkan minimnya
solidaritas kelompok.

BENTUK LOCAL COUNCIL


Dalam bentuk otoritas dan posisi, council masuk dalam dua kategori. Dalam
kategori pertama adalah council yang saling bergantian dengan Pemerintah
Lokal, yang mana otoritas dan tanggungjawabnya dipadukan. Council adalah
sumber otoritas, dan dalam analisis, mereka bertanggungjawab ke manajemen
urusan lokal. Mereka bisa menggunakan komite untuk menangani beberapa
urusan. Mereka bertanggungjawab politis dan legal ke tindakan mereka
sendiri dan agent. Council di Inggris masuk ke kategori ini, meski dibantu
oleh komite untuk penyiapan bisnis dan pelaksanaan keputusannya. Local
council di India lebih dekat ke subkategori dari kategori utama. Meski organ
lokal lain, seperti Chairman/Mayor/Standing Committee dan Municipal
Commissioner/Chief Executive Officer, bisa mendapatkan posisi dan otoritas
secara langsung dari Local Government Act, tapi tanggungjawab politis untuk
governance di area lokal berada di tangan council. Council di negara Erop
Timur, dalam sebuah cara, mirip kategori ini karena mereka

17
bertanggungjawab untuk semua aktivitas Pemerintah Lokal. Tapi dal am
prakteknya, power council masih dibatasi oleh peran inferior dari eselon
tinggi di Pemerintah Lokal dan di partai politik. Kemudian, ada kota Amerika
dengan Commission Plan dimana council menggabungkan fungsi legislatif
dan eksekutif, yang karena itu, cenderung bergantian dengan Pemerintah
Lokal.
Kategori kedua dari council adalah pembagian otoritas dan posisi
Pemerintah Lokal dengan lainnya. Sebelumnya tanggungjawabnya, baik legal
dan politik, dipadukan, maka sekarang otoritas dan tanggungjawabnya
dipecah. Orang bisa menemukan dua sub-kategori. Pertama, di pemerintah
kota Amerika dengan Strong Mayor dan City Manager, Pemerintah Lokal
Kanada dengan Board yang dipilih rakyat, dan pemerintah kota Jerman
dengan Burgomaster, council adalah salah satu dari organ lokal, sedangkan
lainnya berfungsi independen. Kemudian, ada juga Pemerintah Lokal yang
mengikuti pola Perancis dimana Walikota adalah agent dari Pemerintah.
Council berbagi otoritas dan tanggungjawab bukan hanya dengan organ lokal
lain, tapi juga Pemerintah dalam manajemen urusan lokalnya. Jika sub-
kategori council pertama berada di Pemerintah Lokal dengan sebuah sistem
desentralisasi, maka subkategori kedua berada di sebuah sistem
dekonsentrasi.

POWER COUNCIL
Power dari council dikelompokkan menjadi lima bagian: (i) legislatif, (ii)
administratif, (iii) finansial, (iv) investigatory, dan (v) kuasi -judisial.

Legislatif: Ekspresi legislatif paling otoritatif dan non -delegasi adalah power
untuk membuat hokum dan peraturan. Mereka bisa menegakkan hukum dan
bisa ditegakkan oleh aksi judisial lainnya. Pelanggaran bisa menghasilkan
denda dan tahanan. Council meregulasi (a) organisasi dan prosedur

18
Pemerintah Lokal seperti tatacara pemilihan, organisasi departemen,
penciptaan kantor, pensiun, dan urusan la yanan lainnya; (b) kehidupan publik
lokal yang terkait dengan kesehatan masyarakat, perumahan, aturan
bangunan, lisensi dan ijin, pasar, perencanaan kota, dan di beberapa negara,
kepolisian, kontrol lalu lintas, bobot dan ukuran; dan (c) utilitas lokal dan
perdagangan.

Administratif: Council menetapkan departemen dan mengontrol segala


bentuk Pemerintah Lokal. Ini dijalankan di beberapa negara, dan
membutuhkan kebijakan dan aturan, dan regulasi umum terkait dengan
layanan sipil. Ini bisa membuat kontrak, membeli dan menjual properti.
Dalam Pemerintah Lokal tertentu, ini melakukan pengangkatan dan
mengambil aksi disipliner terhadap angkatan. Di beberapa kota di Amerika
dengan Commission Plan, council memiliki power administratif karena
Commissioner, yang menjadi kepala departemen, menjadi anggotanya.
Terakhir, ketika menggunakan budget, ini meregulasi dan mengontrol
administrasi.

Finansial: Power finansial berhubungan dengan:


(a) pertimbangan dan penggunaan budget termasuk appropriasi dan
pungutan pajak;
(b) penetapan skala gaji;
(c) persetujuan reappropriasi;
(d) pembuatan kontrak;
(e) membuat pembelian;
(f) melakukan audit tahunan bagi akun lokal;
(g) mengontrol investasi fund sinking, fund revolving, dan dana lain; dan
(h) mengontrol pinjaman.

19
Semua power ini bersifat luas secara prima facie. Dalam penggunaannya,
council sendiri berada di tangan eksekutif. Kinerja fungsi ini cenderung
terbatas karena kompleksitasnya dan peningkatan kontrol Pemerintah. Jika
local council Inggris menggunakan budget lokal dengan bebas, di Perancis
dan juga, di India, dibutuhkan persetujuan Pemerintah dan agent-nya. Di
Amerika, kadar kontrol budget oleh council bisa berbeda menurut bentuk
Pemerintah Lokal. Kadar kontrol ini bisa diurutkan dalam kadar menurun
yaitu Commission Plan, Weak Mayor Plan, City Manager Plan, dan Strong
Mayor Plan.

Investigatory: Local council bisa menghasilkan administrasi yang


bertanggungjawab dan responsif lewat beragam alat investigatory. Ini bisa
memeriksa kesewenang-wenangan administratif, ketidakjujuran, korupsi, dan
laxity dalam kinerja. Ini bisa mengangkat komite khusus untuk
menginvestigasi tuntutan dan komplain. Pengadilan memiliki pandangan
liberal kepada power investigasi council.

Kuasi-Judisial: Dalam banyak jurisdiksi, council menyelesaikan perselisihan


elektoral. Council bisa mendisiplinkan dan membubarkan anggota atas
pelanggaran aturan dan regulasi. Beberapa council bisa memberhentikan
President/Chairmen/Mayor lewat suara non-konfidensi atau lewat
impeachment. Council dan komite bisa dijadikan pengadilan banding d alam
kasus disipliner terhadap staff.

TEMPAT COUNCIL DALAM SKEMA LOCAL GOVERNANCE


Secara keseluruhan, proses representasi bisa dikonsepkan ke level lokal
dalam dua cara, yaitu formal dan informal. Struktur formal adalah bentuk
local council dengan pondasi hukum basis-luas. Mekanisme informal, yang
bentuknya berbeda, bisa dijalankan dengan atau tanpa keterkaitan formal

20
dengan local council. Ini bisa menjadi sarana agar masalah masyarakat bisa
didengar sejak awal, dan langkah remedial yang tepat bisa diambil di level
yang sebawah mungkin. Imbasnya, beberapa urusan melewati proses filtrasi
dan masuk ke municipal council. Di India ada Ward Committees of Bombay
and Delhi, Borough Committee of Calcutta, dan Circle Committees of
Madras, di Yuyoslavia ada commune assembly, di Kosta Rika, ada council
lebih kecil di bawah tingkat terbawah Pemerintah Lokal, di Zambia ada Ward
Committee, dan di UK, ada local council opsional yang dibuat Royal
Commission, yang mana semua ini mencoba mengisi gap dalam proses
representasi.
Local council adalah sebuah mekanisme universal bagi proses
representasi lokal di semua negara dengan orientasi demokratik. Orang bisa
menemukan sejumlah trend dalam ukuran, komposisi, fungsi dan power
council di seluruh dunia. Fenomena universal paling unik adalah bahwa,
seperti legislatur, council juga mengalami penurunan otoritas dan posisi. Ini
bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti ukurannya yang besar, prosedur
yang memakan waktu, banyaknya kebutuhan kompleks, karakter amatir dalam
komposisi, dan ketidakcukupan finansial dari badan lokal. Council yang
lemah mendapat tempat di bagian kecil, atau bisnis aktual diambil alih oleh
komite yang bisa bekerja mirip bisnis, efektif dan dalam cara yang tepat.
Kontribusi local council dalam seni proses representasi adalah penggunaan
komite, apakah dalam cara formal atau informal. Penggunaan ini disuntikkan
ke anggota lewat keahlian atau kualitas lain yang tidak bisa didapat lewat
pemilihan. Ini bisa mendukung pembuatan keputusan. Ini juga mengurangi
masalah back-bencher antar legislatur lokal.
Ketika council tidak mampu menindaklanjuti banyaknya kebutuhan ini,
semakin banyak power yang didelegasikan ke eksekutif lokal, apakah itu
politis atau/dan permanen. Ini adalah sebuah fenomena universal yang mana
Pemerintah bisa menarik layanan lokal dari satu ke lainnya, baik karena

21
alasan finansial atau kurangnya know-how teknis, dan lalu mempercayakan
layanan tersebut ke agensi tujuan khusus uni-fungsi dan multi-fungsi.
Tekanan/pentingnya pada administrasi dan manajemen, dengan keterlibatan
Pemerintah Lokal dalam aktivitas pembangunan bangsa, membuat council
yang awam hanya menjadi latarbelakang, dan mulai berkurang powernya.
Meski, council adalah wali de jure dari demokrasi lokal, ini kehilangan power
di tangan organ lokal lain atau di tangan agensi subyek spesifik. Tidak ada
pertimbangan serius ke trend ini, meski ini mendapat momentum saat nilai
demokratik berkurang. Kekuatan local council untuk mengidentifikasi
kebutuhan lokal dan melayaninya lewat feedback konstan ke Pemerintah
untuk kebijakan dan program publik, mulai diterima di negara maju.

22

Anda mungkin juga menyukai