AKADEMIS
1. Sistem Parlementer
C. KEANGGOTAAN PARLEMEN
Badan negara yaitu DPR yang mana sebagai badan legislatif memiliki
beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi legislasi, yaitu DPR memiliki peran sebagai badan yang
membuat undang-undang.
Hak DPR
Jumlah anggota DPD yang berasal dari setiap provinsi tidak sama,
namun ditentukan paling banyak empat orang dan untuk jumlah secara
keseluruhan dari anggota DPD tidak boleh melebihi 1/3 jumlah dari
anggota DPR.
Tugas Dan Wewenang DPD
Sesuai dengan Pasal 22D UUD 1945, DPD memiliki wewenang sebagai
berikut:
Badan MPR terdiri dari anggota DPR serta anggota DPD yang
terpilih dalam pemilihan umum, yang akan menjabat selama lima tahun
serta berakhir ketika saat anggota baru MPR mengucapkan sumpah
atau janji setia yang dituntun langsung oleh Ketua Mahkamah Agung
dalam acara sidang Paripurna MPR. Di dalam UUD 1945 yang belum
mengalami amandeman, kedududkan MPR adalah sebagai badan
tertinggi negara, namun setelah UUD 1945 di amandemen istilah
tersebut digantikan oleh badan lembaga Negara
Tugas Dan Wewenang MPR
Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945, tugas serta wewenang MPR
adalah sebagai berikut ini:
Menurut kaidah bahasa, badan legislatif adalah badan yang bertugas untuk
menyusun kebijakan untuk dilaksanakan nantinya. Dalam konsep demokrasi,
badan legislatif identik dengan badan perwakilan. Artinya, badan legislatif
sebagai badan pengemban kedaulatan atau badan yang menjalankan
kedaulatan yang bertugas untuk membentuk kebijakan yang mencerminkan
dari keinginan mahasiswa. Jadi, kebijakan tersebut nantinya bukanlah dari
suatu pihak atau golongan semata. Untuk itu, badan legislatif mahasiswa
haruslah mencerminkan representasi dari mahasiswa – mahasiswa yang ada.
Dalam kenyataannya, kita sering mendengar adanya Dewan Perwakilan
Mahasiswa ( DPM ), Badan Perwakilan Mahasiswa ( BPM ), Dewan Legislatif
Mahasiswa ( DLM ), Dewan Mahasiswa ( DEMA ), Parlemen Mahasiswa, dan
lain – lain. Istilah – istilah diatas merupakan bentuk dari badan legislatif
mahasiswa yang ada di universitas – universitas di Indonesia. Badan legislatif
mahasiswa beranggotakan wakil – wakil mahasiswa yang dipilih melalui
Pemilu atau mekanisme tertentu. Wakil mahasiswa tersebut haruslah
mewakili dari golongan tertentu. Seorang wakil mahasiswa mengemban
amanat untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk
menjadi suatu kebijakan ( legislator ). Maka dari itu, wakil mahasiswa dituntut
untuk dapat sensitif dalam mendengarkan keluhan mahasiswa serta aktif
dalam menuangkan pemikiran untuk menyusun suatu kebijakan yang akan
diberlakukan dalam lingkungan mahasiswa. Dalam praktik sehari – hari,
seorang wakil mahasiswa dituntut untuk mampu turun kebawah untuk
menampung aspirasi mahasiswa sebesar – besarnya dan menuangkannya
dalam suatu forum kerja yang berupa rapat – rapat serta Sidang Umum.
Sangat ironis apabila seorang wakil mahasiswa ketika menjalankan tugasnya
bersikap pasif alias diam dan cenderung acuh tak acuh tanpa memberikan
suatu kontribusi yang berarti bagi penyelenggaraan kehidupan
kemahasiswaan. Secara keseluruhan, badan legislatif mahasiswa dituntut
harus mampu menuangkan terobosan – terobosan yang bersifat inovatif dalam
hal kebijakan – kebijakan sehingga fungsi legislatif tersebut benar – benar
berjalan secara optimal. Disamping itu, badan legislatif mahasiswa juga
dituntut untuk aktif mengawasi pelaksanaan dan mengevaluasi dari praktik –
praktik penyelenggaraan sistem tersebut. Praktik – praktik penyelenggaraan
dapat berupa kebijakan – kebijakan atau proses yang terjadi di dalam sistem
tersebut. Hal ini bertujuan agar terjadi kontrol dan keseimbangan ( check and
balances ) sehingga menghindarkan penumpukan kekuasaan yang berdampak
pada absolutisme. Untuk itu, disinilah dituntut peran serta dari seluruh wakil
mahasiswa yang duduk di badan legislatif mahasiswa untuk menjalankan
fungsi dari badan tersebut secara menyeluruh.
SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG, SERTA ALAT
KELENGKAPAN