Anda di halaman 1dari 4

Dibuat oleh Elditya Pratama (044350896)

Legislatif Indonesia

Modul 1: Konsep Perwakilan Politik

Kegiatan Belajar 1. Sejarah Lembaga Parlemen dan Hubungan Legislatif-Eksekutif

A. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya Lembaga Perwakilan.

 Demokrasi langsung (direct democracy), adalah sistem politik yang melibatkan


warga terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan.
 Demokrasi perwakilan (indirect democracy) adalah sebuah sistem politik yang
membuat warga menyalurkan pendapat dan keinginannya melalui sebuah lembaga
yang beranggotakan orang-orang yang mereka pilih.
 Dalam demokrasi perwakilan, warga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu wakil dan
terwakil. Para wakil merupakan kelompok orang yang mempunyai
kemampuan/kewajiban untuk berbicara dan bertindak atas nama terwakil dalam
jumlah yang lebih besar.
 Ada tiga istilah yang biassa digunakan oleh lembaga perwakilan:
1. Legislature – Yaitu sebagai pembuatan undang-undang.
2. Assembly – Yaitu wadah berkumpul untuk membicarakan masalah-masalah publik.
3. Parliament – Berasal dari kata parler yang berarti bicara. Jadi parlemen dianggap
sebagai tempat bicara atau merundingkan masalah-masalah kenegaraan.
 Istilah legislature biasa digunakan di AS, sedangkan assembly dan parliament biasa di
gunakan di negara-negara Eropa dan non-AS

Sejarah Terbentuknya Lembaga Parlemen Pertama di Dunia

 Lembaga parlemen pertama didunia dibentuk di Inggris pada abad pertengahan, yang
terdiri dari raja, bangsawan, tuan tanah, serta petinggi agama.
 Lembaga parlemen pada saat itu hanya digunakan raja sebagai media untuk meminta
nasihat atau informasi kepada para petinggi kerajaan tentang persoalan-persoalan
penting.
 Peran para petinggi kerajan pada saat itu adalah sebagai penasihat dan pembantu raja,
inilah yang kemudian mejadi cikal-bakal House of Lords, salah satu majelis parlemen
di Inggris yang masih ada sampai sekarang. (Cipto, 1995:3).
 Kekuasaan House of Lords yang semakin besar dan dibantu dengan dukungan rakyat
dan kelas menengah kemudian mereka dapat memaksa raja untuk menerima
pembatasan kekuasan. Dasar-dasar monarki konstitusional di Inggris pun mulai
terbentuk
 Dalam perkembangan selanjutnya, rakyat dan kelas menengah pun menuntut untuk
dilibatkan dalam pembicaraan menyangkut pajak dan rencana anggaran karena
merasaikut terkena dampak langsung dari setiap kebijakan. Dari sinilah kemudian
terlahir House of Commons, yaitu perwakilan rakyat biasa.
 Pada abad ketujuh belas parlemen tidak hanya terdiri dari kalangan bangsawan dan
gereja, tetapi juga kalangan pengusaha.
 Dampak revolusi industri yang terjadi pada abad kesembilan belas mendorong
diberikannya alokasi kursi parlemen bagi daerah-daerah industri, seperti Manchester,
Birmingham, dan Sheffield. The Great Reform Act yang dibuat pada 1832
memperkuat terakomodirnya berbagai kekuatan di dalam parlemen.
 Pada 1867, Reform Act memperluas hak pilih kepada buruh dan petani. Kemudian
pada tahun 1918, hak pilih diberikan kepada semua warga negara yang telah berusia
21 tahun untuk laki-laki, dan tiga puluh tahun untuk perempuan. Baru pada tahun
1970, batasan usia untuk pemilih diturunkan menjadi 18 tahun untuk keduanya.

B. Hubungan Antara Lembaga Legislatif dan Lembaga Eksekutif

Hubungan antara lembaga legislatif dan lembaga eksekutif di negara demokratis


biasanya dibedakkan menjadi sistem parlementer dan sistem presidensil, ada juga yang
mencoba menggabungkan keduanya seperti sistem semi-presidensil di Perancis. Perbedaan
mendasar diantara kedua sistem tersebut terletak pada status dan kewenangan kepala
pemerintahan dan hubungan dengan parlemen.

1. Sistem Parlementer

 Fungsi eksekutif sebagai kepala pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri yang
memimpin kabinet dan bertanggung jawab kepada penyelenggaraan pemerintahan. Ia
biasanya pimpinan partai politik pemenang pemilihan umum.
 Fungsi kepala negara dijalankan oleh presiden atau raja dan ratu (negara monarki).
Kekuasaannya cenderung simbolis dan idak menjalankan kekuasaan yang nyata
dalam kehidupan politik sehari-hari sehingga tidak dapat dminta pertanggungjawaban
atas penyelenggaraan pemerintahan.
 Prinsip dasar negara-negara yang menerapkan sistem pemerintahan parlementer
adalah fusi kekuasaan yang mengkonsentrasikan semua kekuasaan di tangan
parlemen. Fusi kekuasaan ini diwujudkan dengan:
1 Adanya tumpang-tindih personel
2 Adanya supermasi formal parlemen
 Para menteri dalam sistem parlementer bertanggung jawab kepada parlemen.
 Parlemen dapat mengganti menteri tertentu atau bahkan kabinet kapan saja dengan
mosi tidak percaya yang dilakukan dengan pemungutan suara.

2. Sistem Presidensil

 Fungsi eksekutif sebagai kepala pemerintahan dan fungsi kepala negara sama-sama
dijalankan oleh presiden yang dipiliih oleh rakyat dengan masa jabatan yang tetap
(fixed term)
 Presiden mengangkat menteri yang akan duduk di dalam kabinet, dan menteri tersebut
bertanggung jawab kepada presiden
 Kedudukan presiden dan parlemen adalah sama kuat. Presiden tidak bertanggung
jawab terhadap parlemen, dan parlemen tidak dapat memberhentikan presiden kecuali
dengan alasan tertentu.
 Terdapat pemisahan kekuasaan antara Presiden, Mahkamah Agung, dan Kongres.
Terdapat dua alat yang digunakan dalam pemisahan kekuasaan tersebut, yaitu:
1. Adanya sistem checks and balance
2. Adanya pemisahan personel

Kegiatan Belajar 2. Struktur, Fungsi, dan Rekrutmen Anggota Parlemen.

A. Struktur Kelembagaan Parlemen

 Menurut Rod Hague, dkk, terdapat tiga aspek penting terkait dengan struktur
parlemen, yaitu.
1. Dari segi bersarnya lembaga perwakilan berkorelasi dengan jumlah penduduk.
2. Sistem komisi dalam parlemen yang secara umum terbagi menjadi tiga macam yaitu
standing comittee, select comittee, dan joint comittee.
3. Dari segi jumlah majelisnya ada dua sistem yang digunakan, yaitu sistem unikameral
dan sistem bikameral.
 Kekuasaan lembaga perwakilan pada sistem bikameral dilakukan oleh dua majelis,
yaitu majelis rendah (lower house) dan majelis tinggi (upper house)
 Di AS masa jabatan majelis tinggi lebih lama dari majelis rendah, dimana pemilihan
anggota senat AS dilakukan setiap enam tahun sekali sedangkan House of
representitive dipilih setiap dua tahun..

Anda mungkin juga menyukai