Anda di halaman 1dari 5

Mengapa koperasi tidak bisa berkembang?

(sebab salahnya)
Mengapa koperasi tidak bisa berkembang??? karena dari sistem administrasi koperasi
di Indonesia masih tergolong buruk sehingga membuat koperasi sulit didongkrak
untuk menjadi bisnis berskala besar. Salah satu yang menjadi penghalang koperasi
menjadi bisnis skala besar dilihat dari segi internal dan segi eksternal.

secara internal
a. kualitas sumber daya manusia
b. pelaksanaan prinsip koperasi
c. sistem administrasi dan bisnis yang masih rendah.

secara eksternal
a. kemampuan koperasi di Indonesia masih tergolong rendah dalam memanfaatkan
peluang.

Selain itu Koperasi sulit berkembang diantara lain disebabkan oleh :

1) Kurangnya Promosi dan Sosialisasi


Promosi sangat diperlukan agar masyarakat tahu tentang koperasi tersebut.
Pemerintah dengan gencarnya melalui media massa mensosialisasikan Koperasi kepada
masyarakat namun jika sosialisasi hanya dilakukan dengan media massa mungkin
hanya akan numpang lewat saja. Namun dengan sosialisasi secara langsung untuk
terjun kelapangan akan lebih efektif karena penyampaian yang lebih mudah dipahami.
Dalam masalah promosi barang yang dijual di suatu koperasi juga mengalami kendala
seperti kurangnya promo yang ditawarkan dan kurang kreatifnya koperasi untuk
mempromosikan sehingga minat masyarakat juga berkurang untuk dapat ikut serta
dalam koperasi.
2) Kesadaran Masyarakat Untuk Berkoperasi Masih Lemah
Masyarakat masih sulit untuk sadar berkoperasi, terutama anak-anak muda.
Kesadaran yang masih lemah tersebut dapat disebabkan kurang menariknya koperasi
di Indonesia untuk dijadikan sebagai suatu usaha bersama. Selain itu para pemuda-
pemudi lebih suka menghabiskan waktu di luar daripada melakukan kegiatan didalam
koperasi karena bagi pemuda terkesan Kuno.
3) Harga Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar
Masyarakat jadi enggan untuk membeli barang dikoperasi karena harganya yang lebih
mahal dibandingkan harga pasar. Bagi masyarakat Indonesia konsumen akan memilih
untuk membeli suatu barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama
atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan koperasi. Dengan enggannya masyarakat
untuk bertransaksi di koperasi sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun
sedikit bahkan merugi sehingga perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak
berjalan sama sekali.
4) Sulitnya Anggota Untuk Keluar dari Koperasi
Seorang anggota koperasi maupun pemilik koperasi akan sulit untuk melepaskan
koperasi tersebut, kenapa ? Karena sulitnya menciptakan regenerasi dalam koperasi.
Dengan sulitnya regenerasi maka seseorang akan merasa jenuh saat terlalu dalam
posisi yang ia tempati namun saat ingin melepaskan jabatannya sulit untuk
mendapatkan pengganti yang cocok yang bias mengembangkan koperasi tersebut lebih
lanjut dan dapat memperluas koperasi yang didirikan.
5) Kurang Adanya Keterpaduan dan Konsistensi
Dengan kurang adanya keterpaduan dan Konsistensi antara program pengembangan
koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, maka program
pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan
partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.
6) Kurang Dirasakan Peran dan Manfaat Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat
Peran dan Manfaat koperasi belum dapat dirasakan oleh anggotanya serta masyarakat
karena Koperasi belum mampu meyakinkan anggota serta masyarakat untuk
berkoperasi dan kurang baiknya manajemen serta kejelasan dalam hal keanggotaan
koperasi.

Hal-hal tersebut merupakan factor yang mempengaruhi mengapa Koperasi sulit untuk
berkembang, maka setiap koperasi dibutuhkan untuk mengelola koperasi tersebut
dengan benar yang sesuai dengan fungsinya sebagai koperasi agar dapat berjalan
dengan baik serta koperasi dapat berkembang di Indonesia, bukan hanya dipedesaan,
namun di kota-kota besar, koperasi perlu dikembangkan lagi.

Referensi :
http://www.depkop.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=1316:3-penyebab-koperasi-
di-indonesia-sulit-berkembang&catid=50:bind-berita&Itemid=97

http://ramadhanaga.blogspot.com/2011/10/alasan-koperasi-di-
indonesia-sulit_31.html
Diposkan oleh Dunia Nurul di 11/13/2013
Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang?
Banyak hal yang menyebabkan sulit berkembangnya koperasi di
Indonesia, diantaranya :
1. Manajemen pengelolaan yang kurang profesional
Manajemen koperasi yang kurang berkembang diantaranya
disebabkan oleh kurang apiknya pengelolaan oleh sumber daya manusia
yang kurang begitu kompeten dalam menghadapi kemajuan zaman dan
teknologi. Manusia sekarang memang kurang memahami apa arti
manajemen itu sendiri, oleh karnanya hampir dalam segala aspek dan
bidang terutama koperasi tidak dapat terorganisir antara pekerjaan yang
satu dengan yang lain, serta kurang terorganisir juga hubungan antara
atasan dengan anggota dibawahnya. Solusi yang tepat dalam menangani
masalah ini adalah dengan cara lebih memerhatikan para anggota dalam
melakukan segala tindak pekerjaannya, serta dengan cara memberikan
penyuluhan secara rutin kepada anggota pada kurun waktu yang sama.
2. Demokrasi ekonomi yang kurang
Dalam arti kata demokrasi ekonomi yang kurang ini dapat diartikan
bahwa masih ada banyak koperasi yang tidak diberikan keleluasaan
dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap koperasi seharusnya dapat
secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, karena
koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat
oleh segala jasa jasa yang diberikan, tetapi hal tersebut sangat jauh dari
apa ayang kita piirkan. Keleluasaan yang dilakukan oleh badan koperasi
masih sangat minim, dapat dicontohkan bahwa KUD tidak dapat
memberikan pinjaman terhadap masyarakat dalam memberikan
pinjaman, untuk usaha masyarakat itu sendiri tanpa melalui persetujuan
oleh tingkat kecamatan dll. Oleh karena itu seharusnya koperasi diberikan
sedikit keleluasaan untuk memberikan pelayanan terhadap anggotanya
secara lebih mudah, tanpa syarat yang sangat sulit.
3. Kelembagaan koperasi
Sejumlah masalah kelembagaan koperasi yang memerlukan langkah
pemecahan di masa mendatang meliputi hal-hal: 1) Kelembagaan
koperasi beum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha. Hal
ini disebabkan adanya kekuatan, struktur dan pendekatan pengembangan
kelembagaan yang kurang memadai bagi pengembangan usaha.
Mekanismenya belum dapat dikembangkan secara fleksibel untuk
mendukung meluas dan mendalamnya kegiatan usaha koperasi. Aspek
kelembagaan yang banyak dipermasalahahkan antara lain adalah daerah
kerja, model kelembagaan koperasi produksi, koperasi konsumsi dan
koperasi jasa, serta pemusatan koperasi. 2) Alat perlengkapan organisasi
koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik. Hal ini antara lain
disebabkan oleh: a) Pengurus dan Badan Pemeriksa (BP) yang terpilih
dalam rapat anggota serta pelaksana usaha pada umumnya tidak
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga kurang
mampu untuk melaksanakan pengelolaan organisasi, manajemen dan
usaha dengan baik, serta kurang tepat dalam menanggapi perkembangan
nngkungan. b) Mekanisme hubungan dan pembagian kerja antara
Pengurus, Badan Pemeriksa dan Pelaksana Usaha (Manajer) masih belum
berjalan dengan serasi dan saling mengisi. c) Penyelenggaraan RAT
koperasi masih belum dapat dilakukan secara tepat waktu dan dirasakan
masih belum sepenuhnya menampung kesamaan kebutuhan, keinginan
dan kepentingan dari pada anggotanya.
4. Aspek lingkungan
1) Kemauan politik yang kuat dari amanat GBHN 1999-2004 dalam upaya
pengembangan koperasi, kurang diikuti dengan tindakan-tindakan yang
konsisten dan konsekuen dari seluruh lapisan struktur birokrasi
pemerintah.
2) Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program
pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain,
sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah
berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program
pengembangan sektor lainnya.
3) Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan
semangat usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
gotong-royong.
4) Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan
menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
5) Sikap sebagian besar masyarakat di lingkungan masyarakat yang miskin
dirasakan masih sulit untuk diajak berusaha bersama, sehingga di
lingkungan semacam itu kehidupan berkoperasi masih sukar
dikembangkan.
6) Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering
membawa nilai-nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai
yang dianut oleh masyarakat yang lemah dan miskin terutama yang
berada di pedesaan.
5. Prinsip koperasi Rochdale bagian kerjasama dan sukarela serta
terbuka tidak dijalankan
Kenapa saya bilang begitu, karena kalau kita lihat koperasi
Indonesia bersifat tertutup dan terjadi pengkotak kotakan. Keanggotaan
koperasi hanya berlaku untuk yang seprofesi, misal koperasi nelayan
anggotanya nelayan saja, koperasi guru anggotanya guru saja. Ini
menyebabkan pergerakan koperasi tidak maksimal, walaupun sudah di
bentuk koperasi sekunder tetapi belum mampu menyatukan kerja sama
antar koperasi yang berbeda beda jenis.
Misal contohnya koperasi yang mempunyai swalayan sekarang
banyak yang bangkrut karena kalah oleh minimarket minimarket modern
seperti Alfamart yang tersebar dimana mana. Rata rata koperasi tersebut
kalah dalam segi harga, karena dalam hal pembelian barang, Alfamart
punya kelebihan. Alfamart membeli barang dagangan untuk beratus ratus
toko sehingga harga beli lebih murah karena barang yang dibeli banyak.
Nah sedangkan koperasi yang single fighter pasti akan kalah karena
membeli barang sedikit pasti rabatnya pun sedikit, coba bila semua
koperasi swalayan bersatu seIndonesia dan melakukan Joint Buying pasti
harganya lebih murah karena barang yg dibeli secara bersama sama akan
lebih banyak. Berbeda sekali dengan diluarnegeri misal di Kanada ada
koperasi yang keanggotanya terbuka untuk semua orang dan bergerak
diberbagai bidang, bahkan saking solidnya koperasi ini masuk jajaran
koperasi ternama di kanada (www.otter.coop), selain itu koperasi
sekundernya pun mampu mempererat kerjasama antar koperasi sehingga
daya tawar koperasi jadi lebih tinggi bahkan setara MNC .
Sumber :
http://wahyudi01.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-indonesia-
saat.html
http://jazzygroup.blogspot.com/2011/10/penyebab-koperasi-di-indonesia-
sulit.html
Diposkan oleh rizqi putri ariani di 03.13

Anda mungkin juga menyukai