Anda di halaman 1dari 2

Analisis kata konkret dalam puisi Chairil Anwar

Cintaku jauh dipulau

Cintaku jauh dipulau

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar

Di leher kukalungkan oleh-oleh buat sipacar

Angin membantu, laut terang, tetapi terasa

Aku tidak akan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayuh

Diperasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertahta, sambil berkata :

tujukan perahu ke pangkuanku saja

Amboi ! jalan sudah bertahun kutempuh !

Perahu yang bersama kan merapuh !

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku ?!

Manisku jauh di pulau

Kalau ku mati, dia mati iseng sendiri

( Chairil Anwar : 1945 )

Chairil Anwar merupakan salah satu penyair angkatan 45 yang identik dengan kata-kata
konkret dan mengandung metafor disetiap puisi- puisi ciptaannya. Secara keseluruhan puisin
cintaku jauh di pulau secara sekilas mengusung tema kasih tak sampai hal ini terlihat jelas
pada kata- kata disetiap bait- baitnya yang bernada pesimis dan penyesalan. Penyair menuliskan
kesedihan karena ajal terlalu cepat menjemput, sebelum si aku berhasil mendapat cintanya.
Seseorang yang berada jauh dari dirinya. Pemyesalan tersebut ditunjukkan pada bait ke-4, yang
berbunyi :
Amboi ! jalan sudah bertahun kutempuh !

Perahu yang bersama kan merapuh !

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku ?!

Namun bila kita telaah lebih dalam, puisi ini lebih menyiratkan penyesalan seseorang atas
segala tindakan karena telah menyia-nyiakan wanita yang sangat dicintainya. Ketika ia sadar
akan cinta dan kasih sayangnya yang sejati, ajal lebih dahulu menjemputnya.

Secara keseluruhan makna yang terkandung dalam puisi ini adalah sekelumit gambaran hidup
sang penyair. Penulis meresepsikan sebuah karya ddengan judul cintaku jauh di pulau
adalah sebuah tentang bagaimana si Chairil mendapatkan hikmah dari penyakit yang dideritanya
yaitu sebuah jalan yang selama ia sehat tak pernah ditemukan maksudnya, ketika Chairil
menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan akibat seringnya berganti- ganti pasangan, ia
menyadari bahwa hanya ada satu gadis yang benar- benar ia cintai. Namun, karena ia tahu bahwa
ajal akan menjemputnya ia merasakan ada sebuah jarak yang membentang luas. Dalam puisi ini
diwujudkan dengan larik cintaku jauh di pulau.

Kata yang mewakili keputusasaannya terhadap penyakit yang tidak dapat di lawannya.

Anda mungkin juga menyukai