PAKET PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN
SAM DESA KUTA
SURAT PENAWARAN
Kepada Yth.
Pokja VIII - ULP Pemerintah Kabupaten Sumba Timur
di
Waingapu
Sehubungan dengan pengumuman Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan Nomor :
02/POKJA VIII - ULP/PK-1/PU-CK/VII/2015, tanggal 03 Juli 2015, dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen
Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan] , dengan ini kami mengajukan
penawaran untuk Pekerjaan Pembangunan SAM Desa Kuta, sebesar :
Rp 1.673.111.000,00
( Satu milyar enam ratus tujuh puluh tiga juta seratus sebelas ribu rupiah )
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut.
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015.
3 Data Kualifikasi (Isian Data berbentuk Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE)
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Penawar
CV. TAHAPAN BINAREKA
KWEE MI LAY
Direktris
REKAPITULASI
PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM DESA KUTA
JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN HARGA
(Rp)
1 2 3
Terbilang : Satu milyar enam ratus tujuh puluh tiga juta seratus sebelas ribu rupiah
KWEE MI LAY
Direktris
DAFTAR KWANTITAS DAN HARGA
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lokasi Ls 1,00 500.000,00 500.000,00
2 Papan Nama Proyek Ls 1,00 400.000,00 400.000,00
3 Pengukuran dan Perhitungan Kembali Jalur Pipa Ls 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1,00 2.000.000,00 2.000.000,00
- Plat Dinding t = 20 cm
- Beton Bertulang K 175 : M3 6,98 1.153.647,00 8.052.456,06
- Pembesian 12 mm (tulangan rangkap) Kg 948,92 16.000,00 15.182.660,90
- Bekesting M2 69,80 179.145,00 12.504.321,00
- Plat Atas t = 10 cm
- Beton Bertulang K 175 : M3 2,21 1.153.647,00 2.548.406,22
- Pembesian 10 mm (tulangan rangkap) Kg 388,91 16.000,00 6.222.577,41
- Bekesting M2 13,40 252.895,00 3.388.793,00
- Plesteran 1 : 2 M2 93,36 47.611,00 4.444.962,96
- Acian M2 93,36 22.525,00 2.102.934,00
A. U P A H
No. Material Satuan Upah Tenaga Kerja (Rp.)
1 Mandor OH 60.000,00
2 Kepala Tukang OH 65.000,00
3 Tukang OH 60.000,00
Tukang Batu OH 60.000,00
Tukang Kayu OH 60.000,00
Tukang Besi OH 60.000,00
Tukang Cat OH 60.000,00
4 Tukang Pipa OH 60.000,00
5 Sopir Truck OH 53.000,00
6 Pembantu Sopir OH 52.000,00
7 Juru Ukur OH 53.000,00
8 Operator OH 52.000,00
9 Operator Alat Berat OH 52.000,00
10 Pekerja OH 52.000,00
B. BAHAN BANGUNAN
No. Material Satuan Jumlah Harga (Rp.)
1 Air Liter 150,00
2 Alat bantu Zet 250.000,00
3 Bambu diameter 6-8/600 cm Btg 10.000,00
4 Bata merah Bh 1.500,00
5 Batu Gunung / Quarry M3 290.000,00
6 Batu Belah M3 290.000,00
7 Batu Pecah 2 - 3 cm M3 550.000,00
8 Besi angker diameter 8 Kg 16.000,00
9 Besi beton polos Kg 16.000,00
10 Cat dasar Kg 32.500,00
11 Cat penutup Kg 22.500,00
12 Dolken kayu 8-10/400 cm M3 -
13 HB-20 Bh 3.500,00
14 Ijuk M3 50.000,00
15 Kawat Beton Kg 25.000,00
16 Kayu Klas I M3 5.500.000,00
17 Kayu Klas II M3 3.750.000,00
18 Kayu Klas III M3 1.750.000,00
19 Kayu Papan 3/20 M3 2.750.000,00
20 Kerikil M3 480.000,00
21 Koral beton M3 670.000,00
22 Minyak bekisting Kg 12.000,00
23 Multipleks 9 mm Lbr 160.000,00
24 Paku biasa 2 12 Kg 25.000,00
25 Pasir Beton M3 290.000,00
26 Pasir Pasang M3 290.000,00
27 Pasir urug M3 200.000,00
28 Penjaga jarak bekisting/spacer Buah 250,00
29 Plamuur Kg 32.500,00
30 Residu Kg 2.500,00
31 Semen Portland Kg 1.500,00
32 Sirtu M3 195.000,00
33 Tali ijuk M3 65.000,00
34 Tanah urug M3 175.000,00
35 Tripleks 6 mm Lbr 100.000,00
36 Usuk 5/7 M3 2.850.000,00
C. BAHAN PIPA
No. Material Satuan Jumlah Harga (Rp.)
a. Pipa HDPE
Pipa HDPE dia. 20 mm M' 5.000,00
Pipa HDPE dia. 25 mm M' 7.500,00
Pipa HDPE dia. 32 mm M' 15.000,00
Pipa HDPE dia. 40 mm M' 17.500,00
Pipa HDPE dia. 50 mm M' 30.000,00
Pipa HDPE dia. 63 mm M' 60.000,00
Pipa HDPE dia. 75 mm M' 62.500,00
Pipa HDPE dia. 90 mm M' 100.000,00
Pipa HDPE dia. 100 mm M' -
Pipa HDPE dia. 110 mm M' 165.000,00
Pipa HDPE dia. 125 mm M' 175.000,00
Pipa HDPE dia. 140 mm M' 225.000,00
Pipa HDPE dia. 150 mm M' -
Pipa HDPE dia. 160 mm M' 325.000,00
Pipa HDPE dia. 180 mm M' 375.000,00
Pipa HDPE dia. 200 mm M' 450.000,00
Pipa HDPE dia. 250 mm M' -
Pipa HDPE dia. 300 mm M' -
b. Pipa GI
Pipa GI dia.15 mm M' 17.500,00
Pipa GI dia. 20 mm M' 21.750,00
Pipa GI dia. 25 mm M' 35.000,00
Pipa GI dia. 32 mm M' 52.500,00
Pipa GI dia. 50 mm M' 74.000,00
Pipa GI dia. 63 mm M' -
Pipa GI dia. 75 mm M' 124.000,00
Pipa GI dia. 100 mm M' 175.000,00
Pipa GI dia. 125 mm M' -
Pipa GI dia. 150 mm M' 275.000,00
Pipa GI dia. 200 mm M' -
Pipa GI dia. 250 mm M' -
Pipa GI dia. 300 mm M' -
Pipa GI dia.150 mm - med.B M' 200.000,00
Pipa GI dia.100 mm - med.B M' 135.000,00
Pipa GI dia. 75 mm - med.B M' 92.500,00
Pipa GI dia. 50 mm - med.B M' 59.000,00
- Alat Bantu
Peralatan potong pipa T1/manual (gergaji) /saw Hari
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T Hari
KWEE MI LAY
Direktris
ANALISA HARGA SATUAN
(Perpipaan)
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,054 52.000,00 2.808,00
Tukang Batu L.02 OH 0,090 60.000,00 5.400,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,009 65.000,00 585,00
Mandor L.04 OH 0,027 60.000,00 1.620,00
JUMLAH TENAGA KERJA 10.413,00
B. BAHAN
Pipa GI dia.15 mm m 1,200 17.500,00 21.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 21.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 31.413,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 31.413,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,054 52.000,00 2.808,00
Tukang Batu L.02 OH 0,090 60.000,00 5.400,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,009 65.000,00 585,00
Mandor L.04 OH 0,027 60.000,00 1.620,00
JUMLAH TENAGA KERJA 10.413,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 20 mm m 1,200 21.750,00 26.100,00
JUMLAH HARGA BAHAN 26.100,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 36.513,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 36.513,00
A.5.1.1.21 Pemasangan 1 m pipa GI dia. diameter 25 mm
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,054 52.000,00 2.808,00
Tukang Batu L.02 OH 0,090 60.000,00 5.400,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,009 65.000,00 585,00
Mandor L.04 OH 0,027 60.000,00 1.620,00
JUMLAH TENAGA KERJA 10.413,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 25 mm m 1,200 35.000,00 42.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 42.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 52.413,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 52.413,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,108 52.000,00 5.616,00
Tukang Batu L.02 OH 0,180 60.000,00 10.800,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,018 65.000,00 1.170,00
Mandor L.04 OH 0,005 60.000,00 300,00
JUMLAH TENAGA KERJA 17.886,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 32 mm m 1,200 52.500,00 63.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 63.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 80.886,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 80.886,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,345 52.000,00 17.940,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,172 60.000,00 10.320,00
Mandor L.04 OH 0,034 60.000,00 2.040,00
JUMLAH TENAGA KERJA 30.300,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 50 mm m 1,000 74.000,00 74.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 74.000,00
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 104.300,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 104.300,00
A.8.4.1.33 Pemasangan 1 m pipa GI dia. 75 mm
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,345 52.000,00 17.940,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,172 60.000,00 10.320,00
Mandor L.04 OH 0,034 60.000,00 2.040,00
JUMLAH TENAGA KERJA 30.300,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 75 mm m 1,000 124.000,00 124.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 124.000,00
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 154.300,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 154.300,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,400 52.000,00 20.800,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,200 60.000,00 12.000,00
Mandor L.04 OH 0,040 60.000,00 2.400,00
JUMLAH TENAGA KERJA 35.200,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 100 mm m 1,000 175.000,00 175.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 175.000,00
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 210.200,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 210.200,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,448 52.000,00 23.296,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,224 60.000,00 13.440,00
Mandor L.04 OH 0,045 60.000,00 2.700,00
JUMLAH TENAGA KERJA 39.436,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 125 mm m 1,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 39.436,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 39.436,00
A.8.4.1.36 Pemasangan 1 m pipa GI dia. 150 mm
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,506 52.000,00 26.312,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,253 60.000,00 15.180,00
Mandor L.04 OH 0,051 60.000,00 3.060,00
JUMLAH TENAGA KERJA 44.552,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 150 mm m 1,000 275.000,00 275.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 275.000,00
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 319.552,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 319.552,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,796 52.000,00 41.392,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,398 60.000,00 23.880,00
Mandor L.04 OH 0,080 60.000,00 4.800,00
JUMLAH TENAGA KERJA 70.072,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 200 mm m 1,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 70.072,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 70.072,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,949 52.000,00 49.348,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,475 60.000,00 28.500,00
Mandor L.04 OH 0,095 60.000,00 5.700,00
JUMLAH TENAGA KERJA 83.548,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 250 mm m 1,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 83.548,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 83.548,00
A.8.4.1.39 Pemasangan 1 m pipa GI dia. 300 mm
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,958 52.000,00 49.816,00
Tukang Pipa L.02 OH 0,479 60.000,00 28.740,00
Mandor L.04 OH 0,096 60.000,00 5.760,00
JUMLAH TENAGA KERJA 84.316,00
B. BAHAN
Pipa GI dia. 300 mm m 1,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2 T hari - -
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 84.316,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 84.316,00
KWEE MI LAY
Direktris
ANALISA HARGA SATUAN
(Bangunan)
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,750 52.000,00 39.000,00
Mandor L.04 OH 0,025 60.000,00 1.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 40.500,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 40.500,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 40.500,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,900 52.000,00 46.800,00
Mandor L.04 OH 0,045 60.000,00 2.700,00
JUMLAH TENAGA KERJA 49.500,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 49.500,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 49.500,00
A.2.3.1.3 Menggali 1 m3 tanah biasa sedalam 3 m
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,050 52.000,00 54.600,00
Mandor L.04 OH 0,067 60.000,00 4.020,00
JUMLAH TENAGA KERJA 58.620,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 58.620,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 58.620,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,000 52.000,00 52.000,00
Mandor L.04 OH 0,032 60.000,00 1.920,00
JUMLAH TENAGA KERJA 53.920,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 53.920,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 53.920,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500 52.000,00 78.000,00
Mandor L.04 OH 0,060 60.000,00 3.600,00
JUMLAH TENAGA KERJA 81.600,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 81.600,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 81.600,00
A.2.3.1.6 Menggali 1 m3 tanah lumpur sedalam 1 m
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,200 52.000,00 62.400,00
Mandor L.04 OH 0,045 60.000,00 2.700,00
JUMLAH TENAGA KERJA 65.100,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 65.100,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 65.100,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,050 52.000,00 2.600,00
Mandor L.04 OH 0,005 60.000,00 300,00
JUMLAH TENAGA KERJA 2.900,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 2.900,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 2.900,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,330 52.000,00 17.160,00
Mandor L.04 OH 0,010 60.000,00 600,00
JUMLAH TENAGA KERJA 17.760,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 17.760,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 17.760,00
A.2.3.1.9 Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah
Pengurugan kembali 1 m3 galian dihitung dari 1/3 kali dari koefisien pekerjaan galian
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,500 52.000,00 26.000,00
Mandor L.04 OH 0,050 60.000,00 3.000,00
JUMLAH TENAGA KERJA 29.000,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 29.000,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 29.000,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,500 52.000,00 26.000,00
Mandor L.04 OH 0,050 60.000,00 3.000,00
JUMLAH TENAGA KERJA 29.000,00
B. BAHAN
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 29.000,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 29.000,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Mandor L.04 OH 0,010 60.000,00 600,00
JUMLAH TENAGA KERJA 16.200,00
B. BAHAN
Pasir urug m3 1,200 200.000,00 240.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 240.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 256.200,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 256.200,00
A.2.3.1.13 Pemasangan 1 m2 lapisan ijuk tebal 10 cm untuk bidang resapan
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,150 52.000,00 7.800,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 8.700,00
B. BAHAN
Ijuk m3 6,000 50.000,00 300.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 300.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 308.700,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 308.700,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,250 52.000,00 13.000,00
Mandor L.04 OH 0,025 60.000,00 1.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 14.500,00
B. BAHAN
Sirtu m3 1,200 195.000,00 234.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 234.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 248.500,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 248.500,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500 52.000,00 78.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,750 60.000,00 45.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,075 65.000,00 4.875,00
Mandor L.04 OH 0,075 60.000,00 4.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 132.375,00
B. BAHAN
Batu Belah m3 1,200 290.000,00 348.000,00
Semen Portland Kg 202,000 1.500,00 303.000,00
Pasir Pasang m3 0,485 290.000,00 140.650,00
JUMLAH HARGA BAHAN 791.650,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 924.025,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 924.025,00
A.3.2.1.2 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500 52.000,00 78.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,750 60.000,00 45.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,075 65.000,00 4.875,00
Mandor L.04 OH 0,075 60.000,00 4.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 132.375,00
B. BAHAN
Batu Belah m3 1,200 290.000,00 348.000,00
Semen Portland Kg 163,000 1.500,00 244.500,00
Pasir Pasang m3 0,520 290.000,00 150.800,00
JUMLAH HARGA BAHAN 743.300,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 875.675,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 875.675,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500 52.000,00 78.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,750 60.000,00 45.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,075 65.000,00 4.875,00
Mandor L.04 OH 0,075 60.000,00 4.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 132.375,00
B. BAHAN
Batu Belah m3 1,200 290.000,00 348.000,00
Semen Portland Kg 136,000 1.500,00 204.000,00
Pasir Pasang m3 0,544 290.000,00 157.760,00
JUMLAH HARGA BAHAN 709.760,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 842.135,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 842.135,00
A.3.2.1.4 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 6PP
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500 52.000,00 78.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,750 60.000,00 45.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,075 65.000,00 4.875,00
Mandor L.04 OH 0,075 60.000,00 4.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 132.375,00
B. BAHAN
Batu Belah m3 1,200 290.000,00 348.000,00
Semen Portland Kg 117,000 1.500,00 175.500,00
Pasir Pasang m3 0,561 290.000,00 162.690,00
JUMLAH HARGA BAHAN 686.190,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 818.565,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 818.565,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500 52.000,00 78.000,00
Tukang Batu L.02 OH 0,750 60.000,00 45.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,075 65.000,00 4.875,00
Mandor L.04 OH 0,075 60.000,00 4.500,00
JUMLAH TENAGA KERJA 132.375,00
B. BAHAN
Batu Belah m3 1,200 290.000,00 348.000,00
Semen Portland Kg 91,000 1.500,00 136.500,00
Pasir Pasang m3 0,584 290.000,00 169.360,00
JUMLAH HARGA BAHAN 653.860,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 786.235,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 786.235,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,780 52.000,00 40.560,00
Tukang Batu L.02 OH 0,390 60.000,00 23.400,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,039 65.000,00 2.535,00
Mandor L.04 OH 0,039 60.000,00 2.340,00
JUMLAH TENAGA KERJA 68.835,00
B. BAHAN
Batu Belah m3 1,200 290.000,00 348.000,00
Pasir Urug m3 0,432 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 348.000,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 416.835,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 416.835,00
A.4.1.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON
A.4.1.1.1 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 7,4 MPa (K 100), slump (12 2) cm, w/c = 0,87
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 230,00 1.500,00 345.000,00
Pasir Beton m3 0,638 290.000,00 184.991,00
Kerikil m3 0,761 480.000,00 365.136,00
Air Liter 200,00 150,00 30.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 925.127,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.034.227,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.034.227,00
A.4.1.1.2 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 9,8 MPa (K 125), slump (12 2) cm, w/c = 0,78
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 276,000 1.500,00 414.000,00
Pasir Beton m3 0,543 290.000,00 157.441,00
Kerikil m3 0,762 480.000,00 365.856,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 969.547,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.078.647,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.078.647,00
A.4.1.1.3 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 12,2 MPa (K 150), slump (12 2) cm, w/c = 0,72
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 299,000 1.500,00 448.500,00
Pasir Beton m3 0,543 290.000,00 157.441,00
Kerikil m3 0,762 480.000,00 365.856,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.004.047,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.113.147,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.113.147,00
CATATAN
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Buckling factor pasir = 20 %
A.4.1.1.4 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu fc = 7,4 MPa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,200 52.000,00 62.400,00
Tukang Batu L.02 OH 0,200 60.000,00 12.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,020 65.000,00 1.300,00
Mandor L.04 OH 0,060 60.000,00 3.600,00
JUMLAH TENAGA KERJA 79.300,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 230,00 1.500,00 345.000,00
Pasir Beton m3 0,64 290.000,00 184.991,00
Kerikil m3 0,76 480.000,00 365.136,00
Air Liter 200,00 150,00 30.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 925.127,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.004.427,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.004.427,00
A.4.1.1.5 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 14,5 MPa (K 175), slump (12 2) cm, w/c = 0,66
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 326,000 1.500,00 489.000,00
Pasir Beton m3 0,543 290.000,00 157.441,00
Kerikil m3 0,762 480.000,00 365.856,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.044.547,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.153.647,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.153.647,00
A.4.1.1.6 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 16,9 MPa (K 200), slump (12 2) cm, w/c = 0,61
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 352,000 1.500,00 528.000,00
Pasir Beton m3 0,522 290.000,00 151.409,00
Kerikil m3 0,764 480.000,00 366.576,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.078.235,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.187.335,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.187.335,00
A.4.1.1.7 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 19,3 MPa (K 225), slump (12 2) cm, w/c = 0,58
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 371,000 1.500,00 556.500,00
Pasir Beton m3 0,492 290.000,00 142.709,00
Kerikil m3 0,776 480.000,00 372.288,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.103.747,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.212.847,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.212.847,00
A.4.1.1.8 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 21,7 MPa (K 250), slump (12 2) cm, w/c = 0,56
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 406,000 1.500,00 609.000,00
Pasir Beton m3 0,489 290.000,00 141.694,00
Kerikil m3 0,760 480.000,00 364.800,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.147.744,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.256.844,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.256.844,00
A.4.1.1.9 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 24,0 MPa (K 275), slump (12 2) cm, w/c = 0,53
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 406,000 1.500,00 609.000,00
Pasir Beton m3 0,489 290.000,00 141.694,00
Kerikil m3 0,760 480.000,00 364.800,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.147.744,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.256.844,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.256.844,00
A.4.1.1.10 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 26,4 MPa (K 300), slump (12 2) cm, w/c = 0,52
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,650 52.000,00 85.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,028 65.000,00 1.820,00
Mandor L.04 OH 0,083 60.000,00 4.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 109.100,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 413,000 1.500,00 619.500,00
Pasir Beton m3 0,486 290.000,00 141.056,00
Kerikil m3 0,756 480.000,00 363.024,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.155.830,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.264.930,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.264.930,00
A.4.1.1.11 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 28,8 MPa (K 325), slump (12 2) cm, w/c = 0,49
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 2,100 52.000,00 109.200,00
Tukang Batu L.02 OH 0,350 60.000,00 21.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,035 65.000,00 2.275,00
Mandor L.04 OH 0,105 60.000,00 6.300,00
JUMLAH TENAGA KERJA 138.775,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 439,000 1.500,00 658.500,00
Pasir Beton m3 0,479 290.000,00 138.794,00
Kerikil m3 0,745 480.000,00 357.696,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.187.240,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.326.015,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.326.015,00
A.4.1.1.12 Membuat 1 m3 beton mutu fc = 31,2 MPa (K 350), slump (12 2) cm, w/c = 0,48
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 2,100 52.000,00 109.200,00
Tukang Batu L.02 OH 0,350 60.000,00 21.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,035 65.000,00 2.275,00
Mandor L.04 OH 0,105 60.000,00 6.300,00
JUMLAH TENAGA KERJA 138.775,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 448,000 1.500,00 672.000,00
Pasir Beton m3 0,476 290.000,00 138.156,00
Kerikil m3 0,741 480.000,00 355.536,00
Air Liter 215,000 150,00 32.250,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.197.942,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 1.336.717,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 1.336.717,00
A.4.1.1.17 Pembesian 150 kg dengan besi polos atau besi ulir
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,070 52.000,00 3.640,00
Tukang Batu L.02 OH 0,070 60.000,00 4.200,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,007 65.000,00 455,00
Mandor L.04 OH 0,004 60.000,00 240,00
JUMLAH TENAGA KERJA 8.535,00
B. BAHAN
Besi beton polos Kg 10,50 16.000,00 168.000,00
Kawat Beton Kg 0,150 25.000,00 3.750,00
JUMLAH HARGA BAHAN 171.750,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 180.285,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 180.285,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,520 52.000,00 27.040,00
Tukang Batu L.02 OH 0,260 60.000,00 15.600,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,026 65.000,00 1.690,00
Mandor L.04 OH 0,026 60.000,00 1.560,00
JUMLAH TENAGA KERJA 45.890,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,040 1.750.000,00 70.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,300 25.000,00 7.500,00
Minyak bekisting Liter 0,100 12.000,00 1.200,00
JUMLAH HARGA BAHAN 78.700,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 124.590,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 124.590,00
A.4.1.1.21 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk sloof
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,520 52.000,00 27.040,00
Tukang Batu L.02 OH 0,260 60.000,00 15.600,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,026 65.000,00 1.690,00
Mandor L.04 OH 0,026 60.000,00 1.560,00
JUMLAH TENAGA KERJA 45.890,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,045 1.750.000,00 78.750,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,300 25.000,00 7.500,00
Minyak bekisting Liter 0,100 12.000,00 1.200,00
JUMLAH HARGA BAHAN 87.450,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 133.340,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 133.340,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,660 52.000,00 34.320,00
Tukang Batu L.02 OH 0,330 60.000,00 19.800,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,033 65.000,00 2.145,00
Mandor L.04 OH 0,033 60.000,00 1.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 58.245,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,040 1.750.000,00 70.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,400 25.000,00 10.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 12.000,00 2.400,00
Kayu Klas II m3 0,015 3.750.000,00 56.250,00
Multipleks 9 mm Lbr 0,035 160.000,00 5.600,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 2,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 144.250,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 202.495,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 202.495,00
A.4.1.1.23 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,660 52.000,00 34.320,00
Tukang Batu L.02 OH 0,330 60.000,00 19.800,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,033 65.000,00 2.145,00
Mandor L.04 OH 0,033 60.000,00 1.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 58.245,00
B. BAHAN
Kayu Klas III 3 0,040 1.750.000,00 70.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,400 25.000,00 10.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 12.000,00 2.400,00
Kayu Klas II m3 0,018 3.750.000,00 67.500,00
Multipleks 9 mm Lbr 0,350 160.000,00 56.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 2,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 205.900,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 264.145,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 264.145,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,660 52.000,00 34.320,00
Tukang Batu L.02 OH 0,330 60.000,00 19.800,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,033 65.000,00 2.145,00
Mandor L.04 OH 0,033 60.000,00 1.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 58.245,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,040 1.750.000,00 70.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,400 25.000,00 10.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 12.000,00 2.400,00
Kayu Klas II m3 0,015 3.750.000,00 56.250,00
Multipleks 9 mm Lbr 0,350 160.000,00 56.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 6,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 194.650,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 252.895,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 252.895,00
A.4.1.1.25 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk dinding
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,660 52.000,00 34.320,00
Tukang Batu L.02 OH 0,330 60.000,00 19.800,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,033 65.000,00 2.145,00
Mandor L.04 OH 0,033 60.000,00 1.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 58.245,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,030 1.750.000,00 52.500,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,400 25.000,00 10.000,00
Minyak bekisting Liter 0,200 12.000,00 2.400,00
Kayu Klas II m3 0,020 - -
Multipleks 9 mm Lbr 0,350 160.000,00 56.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 3,000 - -
Penjaga jarak bekisting/spacer Buah 4,000 250,00 1.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 120.900,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 179.145,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 179.145,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 5,300 52.000,00 275.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,300 60.000,00 78.000,00
Tukang Besi L.02 OH 1,050 60.000,00 63.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,262 65.000,00 17.030,00
Mandor L.04 OH 0,265 60.000,00 15.900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 466.030,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,200 1.750.000,00 350.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 1,500 25.000,00 37.500,00
Minyak bekisting Liter 0,400 12.000,00 4.800,00
Besi beton polos Kg 157,500 16.000,00 2.520.000,00
Kawat beton Kg 2,250 25.000,00 56.250,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
JUMLAH HARGA BAHAN 4.017.950,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 4.483.980,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 4.483.980,00
A.4.1.1.29 Membuat 1 m3 sloof beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 5,650 52.000,00 293.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,560 60.000,00 93.600,00
Tukang Besi L.02 OH 1,400 60.000,00 84.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,323 65.000,00 20.995,00
Mandor L.04 OH 0,283 60.000,00 16.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 525.875,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,270 1.750.000,00 472.500,00
Paku biasa 2 12 Kg 2,000 25.000,00 50.000,00
Minyak bekisting Liter 0,600 12.000,00 7.200,00
Besi beton polos Kg 210,000 16.000,00 3.360.000,00
Kawat beton Kg 3,000 25.000,00 75.000,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
JUMLAH HARGA BAHAN 5.014.100,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 5.539.975,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 5.539.975,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 7,050 52.000,00 366.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,650 60.000,00 99.000,00
Tukang Besi L.02 OH 2,100 60.000,00 126.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,403 65.000,00 26.195,00
Mandor L.04 OH 0,353 60.000,00 21.180,00
JUMLAH TENAGA KERJA 655.475,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,400 1.750.000,00 700.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 4,000 25.000,00 100.000,00
Minyak bekisting Liter 2,000 12.000,00 24.000,00
Besi beton polos Kg 315,000 16.000,00 5.040.000,00
Kawat beton Kg 4,500 25.000,00 112.500,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
Kayu Klas II m3 0,150 3.750.000,00 562.500,00
Multipleks 9 mm Lbr 3,500 160.000,00 560.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 20,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 8.148.400,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 8.803.875,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 8.803.875,00
A.4.1.1.31 Membuat 1 m3 balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 6,350 52.000,00 330.200,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,650 60.000,00 99.000,00
Tukang Besi L.02 OH 1,400 60.000,00 84.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,333 65.000,00 21.645,00
Mandor L.04 OH 0,318 60.000,00 19.080,00
JUMLAH TENAGA KERJA 570.425,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,320 1.750.000,00 560.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 3,200 25.000,00 80.000,00
Minyak bekisting Liter 1,600 12.000,00 19.200,00
Besi beton polos Kg 210,000 16.000,00 3.360.000,00
Kawat beton Kg 3,000 25.000,00 75.000,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
Kayu Klas II m3 1,400 3.750.000,00 5.250.000,00
Multipleks 9 mm Lbr 2,800 160.000,00 448.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 16,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 10.841.600,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 11.412.025,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 11.412.025,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 5,300 52.000,00 275.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,300 60.000,00 78.000,00
Tukang Besi L.02 OH 1,050 60.000,00 63.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,265 65.000,00 17.225,00
Mandor L.04 OH 0,265 60.000,00 15.900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 466.225,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,320 1.750.000,00 560.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 3,200 25.000,00 80.000,00
Minyak bekisting Liter 1,600 12.000,00 19.200,00
Besi beton polos Kg 157,500 16.000,00 2.520.000,00
Kawat beton Kg 2,250 25.000,00 56.250,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
Kayu Klas II m3 0,120 3.750.000,00 450.000,00
Multipleks 9 mm Lbr 2,800 160.000,00 448.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 32,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 5.182.850,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 5.649.075,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 5.649.075,00
A.4.1.1.33 Membuat 1 m3 dinding beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 5,300 52.000,00 275.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,300 60.000,00 78.000,00
Tukang Besi L.02 OH 1,050 60.000,00 63.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,262 65.000,00 17.030,00
Mandor L.04 OH 0,265 60.000,00 15.900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 466.030,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,240 1.750.000,00 420.000,00
Paku biasa 2 12 Kg 3,200 25.000,00 80.000,00
Minyak bekisting Liter 1,600 12.000,00 19.200,00
Besi beton polos Kg 157,500 16.000,00 2.520.000,00
Kawat beton Kg 2,250 25.000,00 56.250,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
Kayu Klas II m3 0,160 3.750.000,00 600.000,00
Multipleks 9 mm Lbr 2,800 160.000,00 448.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 24,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 5.192.850,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 5.658.880,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 5.658.880,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 5,650 52.000,00 293.800,00
Tukang Batu L.02 OH 0,275 60.000,00 16.500,00
Tukang Kayu L.02 OH 1,560 60.000,00 93.600,00
Tukang Besi L.02 OH 1,400 60.000,00 84.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,323 65.000,00 20.995,00
Mandor L.04 OH 0,283 60.000,00 16.980,00
JUMLAH TENAGA KERJA 525.875,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,250 1.750.000,00 437.500,00
Paku biasa 2 12 Kg 3,000 25.000,00 75.000,00
Minyak bekisting Liter 1,200 12.000,00 14.400,00
Besi beton polos Kg 210,000 16.000,00 3.360.000,00
Kawat beton Kg 3,000 25.000,00 75.000,00
Semen Portland Kg 336,000 1.500,00 504.000,00
Pasir Beton m3 0,540 290.000,00 156.600,00
Kerikil m3 0,810 480.000,00 388.800,00
Kayu Klas II m3 0,105 3.750.000,00 393.750,00
Multipleks 9 mm Lbr 2,500 160.000,00 400.000,00
Dolken kayu 8-10/400 cm Batang 14,000 - -
JUMLAH HARGA BAHAN 5.805.050,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 6.330.925,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 6.330.925,00
A.4.1.1.35 Membuat 1 m kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,180 52.000,00 9.360,00
Tukang Batu L.02 OH 0,020 60.000,00 1.200,00
Tukang Kayu L.02 OH 0,020 60.000,00 1.200,00
Tukang Besi L.02 OH 0,020 60.000,00 1.200,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,060 65.000,00 3.900,00
Mandor L.04 OH 0,090 60.000,00 5.400,00
JUMLAH TENAGA KERJA 22.260,00
B. BAHAN
Kayu Klas III m3 0,002 1.750.000,00 3.500,00
Paku biasa 2 12 Kg 0,010 25.000,00 250,00
Minyak bekisting Liter - 12.000,00 -
Besi beton polos Kg 3,000 16.000,00 48.000,00
Kawat beton Kg 0,450 25.000,00 11.250,00
Semen Portland Kg 4,000 1.500,00 6.000,00
Pasir Beton m3 0,006 290.000,00 1.740,00
Kerikil m3 0,009 480.000,00 4.320,00
JUMLAH HARGA BAHAN 75.060,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 97.320,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 97.320,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,350 52.000,00 18.200,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,018 60.000,00 1.080,00
JUMLAH TENAGA KERJA 29.255,00
B. BAHAN
HB-20 Bh 12,500 3.500,00 43.750,00
Semen Portland Kg 30,320 1.500,00 45.480,00
Pasir Pasang m3 0,728 290.000,00 211.120,00
Besi angker diameter 8 Kg 0,280 16.000,00 4.480,00
JUMLAH HARGA BAHAN 304.830,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 334.085,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 334.085,00
A.4.4.1.17 Pemasangan 1m2 dinding conblock HB20 campuran 1SP :4PP
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,350 52.000,00 18.200,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,018 60.000,00 1.080,00
JUMLAH TENAGA KERJA 29.255,00
B. BAHAN
HB-20 Bh 12,500 3.500,00 43.750,00
Semen Portland Kg 24,260 1.500,00 36.390,00
Pasir Pasang m3 0,772 290.000,00 223.880,00
Besi angker diameter 8 Kg 0,280 16.000,00 4.480,00
JUMLAH HARGA BAHAN 308.500,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 337.755,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 337.755,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 15,504 1.500,00 23.256,00
Pasir Pasang m3 0,016 290.000,00 4.640,00
JUMLAH HARGA BAHAN 27.896,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 54.371,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 54.371,00
A.4.4.2.2 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 2PP tebal 15 mm.
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 10,224 1.500,00 15.336,00
Pasir Pasang m3 0,020 290.000,00 5.800,00
JUMLAH HARGA BAHAN 21.136,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 47.611,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 47.611,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 7,776 1.500,00 11.664,00
Pasir Pasang m3 0,023 290.000,00 6.670,00
JUMLAH HARGA BAHAN 18.334,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 44.809,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 44.809,00
A.4.4.2.4 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 4PP tebal 15 mm
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 6,240 1.500,00 9.360,00
Pasir Pasang m3 0,024 290.000,00 6.960,00
JUMLAH HARGA BAHAN 16.320,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 42.795,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 42.795,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 5,184 1.500,00 7.776,00
Pasir Pasang m3 0,026 290.000,00 7.540,00
JUMLAH HARGA BAHAN 15.316,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 41.791,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 41.791,00
A.4.4.2.6 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 6PP tebal 15 mm.
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 4,416 1.500,00 6.624,00
Pasir Pasang m3 0,027 290.000,00 7.830,00
JUMLAH HARGA BAHAN 14.454,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 40.929,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 40.929,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 3,396 1.500,00 5.094,00
Pasir Pasang m3 0,028 290.000,00 8.120,00
JUMLAH HARGA BAHAN 13.214,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 39.689,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 39.689,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 3,456 1.500,00 5.184,00
Pasir Pasang m3 0,029 290.000,00 8.410,00
JUMLAH HARGA BAHAN 13.594,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 40.069,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 40.069,00
A.4.4.2.26 Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan batu kali, campuran 1SP : 2PP.
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,300 52.000,00 15.600,00
Tukang Batu L.02 OH 0,150 60.000,00 9.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,015 65.000,00 975,00
Mandor L.04 OH 0,015 60.000,00 900,00
JUMLAH TENAGA KERJA 26.475,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 6,340 1.500,00 9.510,00
Pasir Pasang m3 0,012 290.000,00 3.480,00
JUMLAH HARGA BAHAN 12.990,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 39.465,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 39.465,00
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,200 52.000,00 10.400,00
Tukang Batu L.02 OH 0,100 60.000,00 6.000,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,010 65.000,00 650,00
Mandor L.04 OH 0,010 60.000,00 600,00
JUMLAH TENAGA KERJA 17.650,00
B. BAHAN
Semen Portland Kg 3,250 1.500,00 4.875,00
JUMLAH HARGA BAHAN 4.875,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 22.525,00
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 22.525,00
A.4.7.2 HARGA SATUAN PEKERJAAN PENGECATAN
A.4.7.1.10 Pengecatan 1 m2 tembok baru ( 1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup)
NO Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.)
A. TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,020 52.000,00 1.040,00
Tukang Cat L.02 OH 0,063 60.000,00 3.780,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,006 65.000,00 409,50
Mandor L.04 OH 0,003 60.000,00 180,00
JUMLAH TENAGA KERJA 5.409,50
B. BAHAN
Plamuur Kg 0,100 32.500,00 3.250,00
Cat dasar Kg 0,100 32.500,00 3.250,00
Cat penutup Kg 0,260 22.500,00 5.850,00
JUMLAH HARGA BAHAN 12.350,00
C. PERALATAN
-
JUMLAH HARGA ALAT -
D. Jumlah (A+B+C) 17.759,50
E. Overhead & Profit (15 % x D)
F. HARGA SATUAN PEKERJAAN (D+E) 17.759,50
KWEE MI LAY
Direktris
ANALISA : PERHITUNGAN BIAYA TRANSPORTASI (INLAND COST)
PENGIRIMAN VIA KARGO KAPAL LAUT
PENGIRIMAN DARI JAKARTA -Transit Surabaya - Pelabuhan Nusantara III Waingapu
DATA MASUKAN
Jarak Tempuh = - km
Biaya Kargo = Rp. 600,00
Biaya sudah termasuk biaya bongkar muat di pelabuhan
Berat Material
1 batang pipa dia. 2,0 " = 50 mm = 17,400 kg Berat/M' = 2,900 kg
1 batang pipa dia. 3,0 " = 75 mm = 36,816 kg Berat/M' = 6,136 kg
1 batang pipa dia. 4,0 " = 100 mm = 47,628 kg Berat/M' = 7,938 kg
1 unit asesoeries/batang pipa dia. 2,0 " = 2,044 kg Berat Acc./M' = 0,341 kg
1 unit asesoeries/batang pipa dia. 3,0 " = 4,786 kg Berat Acc./M' = 0,798 kg
1 unit asesoeries/batang pipa dia. 4,0 " = 7,144 kg Berat Acc./M' = 1,191 kg
1 Meter dan Acc. Pipa dia. 2,0" = 50 mm = 3,241 kg x Rp. 600 = Rp. 1.944,45
1 Meter dan Acc. Pipa dia. 3,0" = 75 mm = 6,934 kg x Rp. 600 = Rp. 4.160,20
1 Meter dan Acc. Pipa dia. 4,0" = 100 mm = 9,129 kg x Rp. 600 = Rp. 5.477,22
ANALISA : PERHITUNGAN BIAYA TRANSPORTASI PIPA
DARI PELABUHAN NUSANTARA WAINGAPU III KE KANATANG
DATA MASUKAN
1 batang pipa dia 2,0 " = 17,400 kg Berat Pipa per meter panjang 2,900 kg
1 batang pipa dia 3,0 " = 36,816 kg Berat Pipa per meter panjang 6,136 kg
1 batang pipa dia 4,0 " = 47,628 kg Berat Pipa per meter panjang 7,938 kg
1 Unit accessories perpipaan dia 2,0 " = 2,044 kg Berat Acc. Pipa / meter panjang 0,341 kg
1 Unit accessories perpipaan dia 3,0 " = 4,786 kg Berat Acc. Pipa / meter panjang 0,798 kg
1 Unit accessories perpipaan dia 4,0 " = 7,144 kg Berat Acc. Pipa / meter panjang 1,191 kg
1.1. U M U M
Sehubungan dengan salah satu persyaratan untuk mengikuti pelelangan Pekerjaan
Pembangunan SAM Desa Kuta, maka CV. Tahapan Binareka telah berupaya semaksimal mungkin
untuk menyusun Metode Pelaksanaan ini.
Kami menyusun Metode Pelaksanaan ini sesuai dengan pemahaman kami tentang maksud dan
tujuan dari kegiatan ini, dengan mengacu pada Time Schedule.
Adapun Metode Pelaksanaan ini sangat menitikberatkan pada masalah-masalah teknis pelaksanaan di
lapangan.
Waktu Pelaksanaan
1 1
Waktu yang diprogramkan
Biaya Pelaksanaan
2 1
Biaya yang diprogramkan
Dengan demikian kontraktor dituntut untuk dapat mengusahakan dalam pekerjaan tersebut, dengan
mengacu kepada semua persyaratan teknis yang ada dan mengingat dana yang disediakan serta
waktu yang direncanakan adalah mengikat.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, dituntut suatu peran aktif dari kontraktor dan adanya
suatu kerjasama yang harmonis dari kontraktor sebagai pihak yang melaksanakan proyek.
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan jangka waktu pelaksanaan 120 (seratus dua puluh) Hari
Kalender atau 120/7 = 17,14 minggu. Waktu yang ada ini jika dimenej secara efisien, sangat
memungkinkan untuk diselesaikan kurang dari waktu 120 Hari Kalender, dan itu adalah harapan
semua pihak yang terkait.
Semua Peralatan Konstruksi yang dibutuhkan dalam pekerjaan, yang terdiri dari :
a. 2 unit Dump Truck
b. 1 unit Concrete Mixer/Beton Molen
c. 1 unit Stamper
d. 1 unit Tandon Air
e. 1 unit Generator Set
f. 1 unit Pompa Air
g. 1 unit Mesin Las (Pipa GI)
h. 1 set Tool Kits (Kunci Pipa, Snei, dll)
2) PAPAN NAMA PROYEK (dijadwalkan pada minggu ke-1) :
Papan nama proyek akan dibuat dan dipasang pada saat menjelang kegiatan yaitu di awal
kegiatan, dibuat dengan isi dan ukuran yang telah ditentukan yakni berisi tentang informasi
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penempatan papan nama proyek adalah pada tempat yang mudah dibaca oleh masyarakat.
Jadwal :
Pelaporan dan Dokumentasi dijadwalkan pada minggu ke-1 sampai minggu ke-18
As Built Drawing dijadwalkan pada minggu ke-18
Pekerjaan Pengadaan Pipa dan Accessories Pipa dilakukan dengan berpedoman pada
Standart Pipa, Standart Accessories Pipa , dan spesifikasi yang ada.
Pipa dan Accesories Pipa yang kami datangkan dalam keadaan baru dan semuanya dalam
keadaan terlindung, panjang pipa dan diameter pipa sesuai dengan yang tercantum dalam
spesifikasi dan banyaknya sesuai yang tertera di dalam Rencana Anggaran Biaya ( RAB ).
Tahapan Pekerjaan Pengadaan Pipa dan Accessories Pipa mulai dari tempat pembelian
hingga sampai ke lokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan pemesanan dan pembelian Pipa dan Accessories Pipa dari Pabrik, sesuai
spesifikasi dan rencana anggaran biaya.
Pekerjaan pengepakan, pembungkusan dan pengangkutan ke pelabuhan waingapu,
dilanjutkan pengangkutan ke tempat penampungan sementara.
Pekerjaan Pemeriksaan Pipa dan Accessories Pipa oleh Panitia Pemeriksa
Pekerjaan Pengangkutan Pipa dan Accessories Pipa ke lokasi pekerjaan
menggunakan dump truck.
Pipa disimpan pada tempat penyimpanan yang telah disiapkan, selanjutnya Pipa
siap digunakan dalam pekerjaan pemasangan Pipa dan Accessories.
Pipa dan Accessories yang telah dibeli, dijadwalkan sampai di lokasi pekerjaan pada
minggu ke-4 dan siap dipasang.
Jadwal :
Pemasangan Pipa GI 100 mm & Accessories, dijadwalkan pada minggu ke-4
sampai minggu ke-6.
Pemasangan Watermoor dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-4 sampai
minggu ke-6.
Pemasangan Bend dia. 100 mm 90, dijadwalkan pada minggu ke-4 sampai
minggu ke-6.
Pemasangan Bend dia. 100 mm 45, dijadwalkan pada minggu ke-4 sampai
minggu ke-6.
Pemasangan Bend dia. 100 mm 22 1/2, dijadwalkan pada minggu ke-4 sampai
minggu ke-6.
Pemasangan Bend dia. 100 mm 11 1/4, dijadwalkan pada minggu ke-4 sampai
minggu ke-6.
Pemasangan Single Air Valve dia. 25 mm, dijadwalkan pada minggu ke-5.
Pemasangan Tee dia. 100 x 25 mm, dijadwalkan pada minggu ke-5.
Pemasangan Reducer GI dia. 100 x 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-6.
Pemasangan Pipa GI 75 mm & Accessories, dijadwalkan pada minggu ke-8
sampai minggu ke-12.
Pemasangan Watermoor dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8 sampai
minggu ke-12.
Pemasangan Bend dia. 75 mm 90, dijadwalkan pada minggu ke-8 sampai
minggu ke-12.
Pemasangan Bend dia. 75 mm 45, dijadwalkan pada minggu ke-8 sampai minggu
ke-12.
Pemasangan Bend dia. 75 mm 22 1/2, dijadwalkan pada minggu ke-8 sampai
minggu ke-12.
Pemasangan Bend dia. 75 mm 11 1/4, dijadwalkan pada minggu ke-8 sampai
minggu ke-12.
Pemasangan Single Air Valve dia. 25 mm, dijadwalkan pada minggu ke-9 dan
minggu ke-11.
Pemasangan Tee dia. 75 x 25 mm, dijadwalkan pada minggu ke-9 dan minggu ke-
11.
Pemasangan Reducer GI dia. 75 x 50 mm, dijadwalkan pada minggu ke-12.
Jadwal :
Pekerjaan Trust Block untuk Pipa GI 100 mm , dijadwalkan pada minggu ke-5
sampai minggu ke-6
Pekerjaan Trust Block untuk Pipa GI 75 mm , dijadwalkan pada minggu
ke-9 sampai minggu ke-12
Pekerjaan Trust Block untuk Pipa GI 50 mm , dijadwalkan pada minggu
ke-14 sampai minggu ke-15
7) PEMBANGUNAN BRONKAPTERING
Terdiri dari :
a. Galian Tanah Keras Manual
Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan alat-alat bantu penggalian
Penggalian dilakukan sesuai patok-patok hasil pengukuran
Mula-mula penggalian dilakukan oleh beberapa pekerja dan beberapa pekerja
lagi mengangkut dan membuangnya di sekitar lokasi penggalian
Jika memungkinkan dibuang di sekitar lokasi maka akan dibuang di sekitar
lokasi, bila tidak maka akan dibuang keluar yang lokasinya ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan.
Hasil dari pekerjaan ini harus memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada
gambar yang disetujui Direksi dan memenuhi profil yang ditunjukkan dalam
gambar (bentuk, ukuran dan kedalaman).
Melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil pekerjaan, dan melakukan
perbaikan jika ada kekeliruan atau kekurangan.
Jadwal :
Pekerjaan Galian Tanah Keras Manual, dikerjakan pada minggu ke-2 sampai
minggu ke-3.
Jadwal :
Pekerjaan Pasangan Pondasi 1:3, dikerjakan pada minggu ke-3 sampai minggu
ke-4 .
Pekerjaan Pasangan Pondasi Saluran 1:3, dikerjakan pada minggu ke-5
d. Pekerjaan Rabat Beton 1:3:5, t=15 cm penutup bronkaptering ; dan Lantai Kerja t=10 cm
Bak Penampung (Beton tidak bertulang)
Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan alat-alat bantu pekerjaan beton tidak bertulang
Menyiapkan material beton, dengan campuran 1 Semen : 3 Pasir : 5 Kerikil, air
secukupnya.
Material Beton di campur dengan menggunakan concrete mixer/beton molen
dengan perbandingan sesuai spesifikasi, dan setelah campuran homogen
maka dilakukan pengecoran rabat pada tempat yang disediakan namun
pengecoran dapat dilakukan setelah atau atas persetujuan direksi.
Melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil pekerjaan, dan melakukan
perbaikan jika ada kekeliruan atau kekurangan.
Jadwal :
Pekerjaan Beton Rabat 1:3:5, t=15cm (penutup bronkaptering), dijadwalkan
pada minggu ke-6
Pekerjaan Lantai kerja, t=10cm, dijadwalkan pada minggu ke-4
Jadwal :
Pekerjaan Beton Bertulang Plat Dasar t=15cm (Beton K175, Pembesian dia
12 mm, Begesting), dijadwalkan pada minggu ke-5
Pekerjaan Beton Bertulang Dinding t=20 cm (Beton K175, Pembesian dia 12
mm, Begesting), dijadwalkan pada minggu ke-6
Pekerjaan Beton Bertulang Plat Atas t=10cm (Beton K175, Pembesian dia
12 mm, Begesting), dijadwalkan pada minggu ke-7
Jadwal :
Pemasangan Pipa GI dia.100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Pemasangan Pipa GI dia.75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Pemasangan Screen Pipe dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Pemasangan Screen Pipe dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Pemasangan All Flange dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Pemasangan All Flange dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Pemasangan Gate Valve All Flange dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu
ke-8
Pemasangan Gate Valve All Flange dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu
ke- 8
Pemasangan Wall Pipe dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-6
Pemasangan Wall Pipe dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-6
Jadwal :
Urugan Tanah Kembali, dijadwalkan pada minggu ke-9
PEMBANGUNAN RESERVOIR 50 M3
Terdiri dari :
a. Pekerjaan Galian Tanah Keras Manual
Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan alat-alat bantu pekerjaan
Penggalian dilakukan sesuai patok-patok hasil pengukuran
Mula-mula penggalian dilakukan oleh beberapa pekerja dan beberapa pekerja
lagi mengangkut dan membuangnya di sekitar lokasi penggalian
Jika memungkinkan dibuang di sekitar lokasi maka akan dibuang di sekitar
lokasi, bila tidak maka akan dibuang keluar yang lokasinya ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan.
Hasil dari pekerjaan ini harus memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada
gambar yang disetujui Direksi dan memenuhi profil yang ditunjukkan dalam
gambar (bentuk, ukuran dan kedalaman).
Melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil pekerjaan, dan melakukan
perbaikan jika ada kekeliruan atau kekurangan.
Jadwal :
Pekerjaan Galian Tanah Keras Manual, dijadwalkan pada minggu ke-2 sampai
minggu ke-3.
b. Pekerjaan Lantai Kerja Beton Tumbuk dan Lantai R. Outlet Beton Tumbuk
Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan alat-alat bantu pekerjaan
Menyiapkan material beton tumbuk, dengan campuran 1 Semen : 3 Pasir : 5
Kerikil, air secukupnya.
Material Beton di campur dengan menggunakan concrete mixer/beton molen
dengan perbandingan sesuai spesifikasi, dan setelah campuran homogen
maka dilakukan pengecoran rabat pada tempat yang disediakan namun
pengecoran dapat dilakukan setelah atau atas persetujuan direksi.
Melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil pekerjaan, dan melakukan
perbaikan jika ada kekeliruan atau kekurangan.
Jadwal :
Pekerjaan Lantai Kerja Beton Tumbuk t=10cm, dijadwalkan pada minggu
ke-4
Pekerjaan Lantai Ruang Outlet Beton Tumbuk t=10cm, dijadwalkan pada
minggu ke-4
Jadwal :
Pasangan Pondasi 1 PC : 4 Psr, dijadwalkan pada minggu ke-4
Jadwal :
Pekerjaan Beton Bertulang Plat Dasar t=20cm (Beton K225, Pembesian dia
12mm, dan Begesting), dijadwalkan pada minggu ke-5
Pekerjaan Beton Bertulang Dinding Luar t=20cm (Beton K225, Pembesian dia
12mm, dan Begesting), dijadwalkan pada minggu ke-6 sampai minggu ke-7
Pekerjaan Beton Bertulang Plat Atas t=10cm (Beton K225, Pembesian dia
10mm, dan Begesting), dijadwalkan pada minggu ke-8
e. Pasangan Tembok 1 : 4
Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan alat-alat bantu pekerjaan
Menyiapkan bahan dan material untuk pekerjaan pasangan tembok
Pasangan menggunakan spesifikasi campuran : 1 Semen : 4 Pasir, dengan
ketebalan sesuai yang disyaratkan.
Beberapa pekerja membersihkan lokasi pekerjaan dan pekerja yang lain
menyiapkan bahan seperti batako, semen, pasir dan air secukupnya.
Setelah spesi telah tersedia maka tukang batu akan melaksanakan
pekerjaan lanjutan tahap demi tahap sampai mencapai volume pekerjaan
yang telah ditentukan.
Melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil pekerjaan, dan melakukan
perbaikan jika ada kekeliruan atau kekurangan.
Jadwal :
Pekerjaan Pasangan tembok 1 : 4, dijadwalkan pada minggu ke-6
Jadwal :
Pemasangan Bend All Flange dia. 100 mm - 90, dijadwalkan pada minggu
ke-10
Pemasangan All Flange dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan Wall Pipe dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-7
Pemasangan Pipa GI dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan Gate Valve All Flange dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu
ke-10
Pemasangan Gate Valve All Flange dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu
ke-10
Pemasangan Wall Pipe dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-7
Pemasangan Wall Pipe dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-7
Pemasangan All Flange dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan All Flange dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan Bend All Flange dia. 100 mm-90, dijadwalkan pada minggu
ke-10
Pemasangan Pipa GI dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan Pipa GI dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan Screen Pipe dia. 100 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Pemasangan Screen Pipe dia. 75 mm, dijadwalkan pada minggu ke-10
Jadwal :
Pembuatan Tangga Masuk (besi dia. 12mm), dijadwalkan pada minggu ke-7
Pembuatan Pekerjaan Manhole (uk. 82 x 82 cm, t=20 cm - beton bertulang),
dijadwalkan pada minggu ke-8
Pembuatan Pipa Hawa dia. 50 mm, dijadwalkan pada minggu ke-8
Jadwal :
Urugan Tanah Kembali, dijadwalkan pada minggu ke-10
Jadwal :
Galian Tanah Keras Manual untuk Bak Air Valve, dijadwalkan pada minggu
ke-5, minggu ke-9, minggu ke-11, minggu ke-14 dan minggu ke-15.
b. Pekerjaan Beton Bertulang Bak Air Valve
Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Menyiapkan alat-alat bantu pekerjaan
Menyiapkan bahan dan material untuk pekerjaan beton bertulang
Membuat begesting yang kokoh dan tidak mudah berubah posisi
Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan/pembesian sesuai
dengan gambar kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi.
Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat, sehinga tidak
berubah dan bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi
tulangan harus diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran
yang ditentukan.
Material Beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer, dengan
perbandingan sesuai spesifikasi dan setelah campuran homogen maka
dilakukan pengecoran pada tempat yang disediakan namun pengecoran
dapat dilakukan setelah atau atas persetujuan direksi.
Pembongkaran begisting dilakukan atas persetujuan Direksi Pekerjaan, dan
perawatan dilakukan untuk menjaga mutu beton.
Melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil pekerjaan, dan melakukan
perbaikan jika ada kekeliruan atau kekurangan.
Jadwal :
Pekerjaan Beton Bertulang Plat Dasar Bak Air Valve, dijadwalkan pada
minggu ke-5, minggu ke-9, minggu ke-11, minggu ke-14 dan minggu ke-15.
Pekerjaan Beton Bertulang Plat Dinding Bak Air Valve, dijadwalkan pada
minggu ke-5, minggu ke-9, minggu ke-11, minggu ke-14 dan minggu ke-15.
Pekerjaan Beton Bertulang Manhole Bak Air Valve, dijadwalkan pada
minggu ke-5, minggu ke-9, minggu ke-11, minggu ke-14 dan minggu ke-15.
Jadwal :
Urugan Tanah Kembali Bak Air Valve, dijadwalkan pada minggu ke-5,
minggu ke-9, minggu ke-11, minggu ke-14 dan minggu ke-15.
10. Pekerjaan Pembuatan Tugu Kran (10) Unit
Terdiri dari :
Jadwal :
Pekerjaan Galian Tanah Keras Manual Kran Umum, dijadwalkan pada
minggu ke-16 sampai minggu ke-17
Jadwal :
Pekerjaan Beton Tidak Bertulang Lantai Kran Umum, dijadwalkan pada
minggu ke-16 sampai minggu ke-17
Jadwal :
Pekerjaan Beton Bertulang Tugu Kran, dijadwalkan pada minggu ke-16
sampai minggu ke-17
Jadwal :
Pekerjaan Plesteran 1:2 Tugu Kran, dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai
minggu ke-17
Pekerjaan Acian Tugu Kran, dijadwalkan pada minggu ke- 16 sampai minggu
ke-17
Jadwal :
Pemasangan Pipa GI dia. 20mm, dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai
minggu ke-17
Pemasangan Knee Pipa , dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai minggu
ke-17
Pemasangan Nepel , dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai minggu ke-
17
Pemasangan Tee dia. 50x25mm, dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai
minggu ke-17
Pemasangan Watermoor dia. 20mm, dijadwalkan pada minggu ke-16
sampai minggu ke-17
Pemasangan Socket dia. , dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai minggu
ke-17
Pemasangan Stop Kran , dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai minggu
ke-17
Pemasangan Kran Ball Valve , dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai
minggu ke-17
Biaya Pemasangan Accesories , dijadwalkan pada minggu ke-16 sampai
minggu ke-17
Jadwal :
Pekerjaan Pengalihan Air, dikerjakan pada minggu ke-5.
Jadwal :
Pekerjaan Beton Tidak Bertulang Konstruksi Syphon, dijadwalkan pada
minggu ke-5
Jadwal :
Jadwal :
Jadwal :
Pekerjaan Galian Tanah Keras Manual, dijadwalkan pada minggu ke-10
Jadwal :
Urugan Pasir di bawah pondasi, dijadwalkan pada minggu ke-10.
Jadwal :
Urugan Batu Kosong, dijadwalkan pada minggu ke-10.
Jadwal :
Pasangan Pondasi 1 PC : 4 Psr, dijadwalkan pada minggu ke-10
Jadwal :
Pekerjaan Plesteran Pasangan Pondasi 1Pc : 2Psr, dijadwalkan pada minggu
ke-11
Jadwal :
Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Jembatan Pipa, dijadwalkan pada minggu
ke-11
Pekerjaan Pemasangan Angker Pipa, dijadwalkan pada minggu ke-11
Pekerjaan pemasangan Pipa GI dia. 50 mm, Bend All Flange dia. 75 mm 45,
All Flange dia. 75 mm, Clamp Sadle PVC dia. 90 mm x 3/4", dan Single Air
Valve dia. 25 mm, dijadwalkan pada minggu ke-11
Jadwal :
Pada minggu ke-18 diharapkan pekerjaan telah mencapai kondisi 100 persen, sehingga siap untuk
diserahterimakan (PHO).
1.7. PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan yang kami rencanakan untuk penyelesaian semua item pekerjaan
dalam dokumen, jika perusahaan kami ditunjuk sebagai pelaksana Pekerjaan Pembangunan SAM
Desa Kuta.
KWEE MI LAY
Direktris
SPESIFIKASI TEKNIS
A. AIR BERSIH:
1. PERATURAN UMUM
1.1 UMUM
Apabila tidak ditentukan lain, peraturan yang berlaku dan mengikat seolah-olah
disebutkan kata demi kata dalam uraian dan syarat-syarat ini adalah :
Algemene Voorwarden Van Openbare Warken in Indonesia 28 Mei 1941 (AV 1941)
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI 2)
Peraturan peraturan umum dari Dinas Kesehatan Kerja
Peraturan Perburuan Indonesia dan lain-lain yang dikeluarkan oleh Jawatan /Instansi
Pemerintah setempat.
Pedoman Plumping Indonesia 1979
Peraturan Perusahaan Listrik Negara tentang Instalasi Listrik dan / Tenaga (NI 2)
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBBI - 1982)
Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (NI 5)
Jika dalam uraian dan syarat-syarat ini terdapat penambahan dari peraturan-peraturan
sebagaimana dinyatakan pada pasal-pasal berikutnya, uraian dan syarat-syarat ini
mengikat.
Kontraktor harus melaksanakan juga pekerjaan-pekerjaan atau bagian pekerjaan yang
walaupun tidak jelas disebutkan dalam uraian dan syarat-syarat serta gambar-gambar,
tetapi masih berada dalam lingkup pekerjaan berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam
bidang pembangunan. Pelaksanaan pekerjaan tersebut harus mengikuti petunjuk-
petunjuk yang diberikan Direksi Teknik di lapangan.
Uraian dan syarat-syarat ini serta gambar-gambarnya digunakan sebagai pedoman dasar
dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Gambar-gambar detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian dan syarat-
syarat ini.
Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan uraian dan syarat-syarat ini maupun
perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu pelaksanaan, pemborong diwajibkan
mentaati keputusan Direksi Teknik.
Jika dalam gambar terdapat kekurangan penjelasannya atau perbedaan-perbedaan,
pemborong diwajibkan menanyakan pada Direksi Teknik serta membuat gambar-gambar
pelengkap atas petunjuk-petunjuk Direksi Teknik dan disahkan olek Direksi Teknik. Tidak
dibenarkan sama sekali bagi Pemborong untuk memperbaiki sendiri hal-hal tersebut
diatas. Akibat kelalaian Pemborong dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pemborong.
RENCANA KERJA
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus bersama-sama dengan Direksi
Teknik merundingkan rencana kerja dan rencana waktu pelaksanaan, segera setelah
pelulusan pekerjaan.
Setelah disetujui maka dua exemplar cetakan rencana kerja dan rencana waktu
pelaksanaan harus diserahkan kepada Direksi Teknik dan satu exemplar harus berada
ditempat pekerjaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dan pengiriman/penyediaan bahan/alat -alat,
sesuai dengan rencana kerja dan rencana waktu penyediaan bahan-bahan/alat-alat
seperti tersebut pada ayat diatas. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Direksi Teknik
sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kelambatan
pekerjaan dan prestasi Pemborong.
1.3 KANTOR KONTRAKTOR DAN KANTOR DIREKSI TEKNIK, GUDANG DAN SARANA LAINNYA
1.3.1 Lokasi Kantor dan Gudang
Apabila diperlukan Kontraktor wajib menyertakan denah yang menunjukkan
tempat yang diusulkan untuk lokasi kantor, gudang atau rencana lainnya untuk
disetujui oleh Direksi Teknik.
1.3.2 Kantor Kontraktor Wakil Direksi/., Gudang dan Bangunan Sementara
Kantor untuk kontraktor di Proyek dibuat oleh Kontraktor sendiri sesuai
dengan kebutuhan personil di lapangan.
Kantor Kontraktor dan Kantor Direksi Teknik tersebut merupakan bangunan
sementara dengan lantai rabat beton diplester, konstruksi rangka kayu,
dinding multipleks, penutup atap asbes semen gelombang/seng, diberi pintu
dan jendela secukupnya untuk pengawasan dan pencahayaan..
Dalam kantor harus dipasangi dengan kabel untuk penerangan dan lampu
listrik. Penerangan listrik dilengkapi dengan lampu neon lengkap dengan
difuser dan stop kontak yang cukup.
Kantor harus disediakan air bersih terus menerus. Saluran drainase yang
cukup harus disediakan.
Semua ruang kantor harus dilengkapi dengan perabotan seperti meja tulis,
papan tulis (white board), lemari arsip, mistar gambar, lemari, keranjang
sampah kertas, rak arsip, gantungan jas dan barang lainnya yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas lapangan.
Bahan-bahan bangunan yang penting, misalnya PC, alat-alat dan sebagainya
harus disimpan dalam gudang yang dapat dikunci sehingga tidak akan mudah
hilang atau rusak oleh pengaruh cuaca.
Selama masa pembangunan / pelaksanaan pekerjaan, semua pemasukan dan
pengeluaran barang ke/dari proyek harus mendapat izin terlebih dahulu dari
Direksi Teknik.
Kontraktor harus senantiasa memelihara kebersihan dan keamanan bangunan
kerja, gudang berikut inventarisnya.
Bangunan sementara tersebut setelah pelaksnaaan pekerjaan selesai dan
apabila tidak diperlukan harus dibongkar atas perintah Direksi Teknik
2
1.4 BAHAN-BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN
Bahan-bahan bangunan, peralatan, perpipaan beserta accessoriesnya dan lain-lain yang
disediakan oleh Pemberi Tugas/Direksi Teknik dinyatakan pada daftar lampiran nomor.
Bahan-bahan dan peralatan lain diperlukan untuk pekerjaan yang tidak disediakan ole h
Pemberi Tugas/Direksi Teknik seperti tersebut diatas harus disediakan oleh pemborong.
Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh meterial yang akan dipakai untuk
dimintakan persetujuan dari Direksi Teknik dan tidak diperkenankan memesan/mengirim
dahulu sebelum persetujuan diberikan. Direksi Teknik akan menyimpan contoh-contoh
yang telah disetujui sebagai standar untuk memeriksa/mencocokkan pengiriman -
pengiriman selanjutnya.
Direksi Teknik berwewenang untuk meminta keterangan mengenai asal dan mutu bahan
bangunan dan lain-lain. Apabila dianggap perlu, Direksi Teknik berhak menelitinya
dengan mengirimkan contoh-contoh ke Balai Penelitian. Segala ongkos yang bertalian
dengan penelitian tersebut adalah tanggungan pemborong.
Jika ada bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi Teknik, Kontraktor diwajibkan untuk
segera mengangkat bahan-bahan tersebut keluar halaman pekerjaan atas perintah
pertama dari Direksi Teknik selambat-lambatnya dalam waktu 3 X 24 jam. Jika bahan-
bahan yang sedang dikerjakan dan ternyata mengandung cacat, maka bahan-bahan
tersebut dianggap sebagai ditolak. Dalam hal ini pemakaian bahan-bahan tersebut harus
segera dihentikan dan bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut harus
dibongkar.
3
Selama jam kerja, wakil atau pelaksana pemborong harus berada ditengah-tengah
pekerjaan kecuali berhalangan atau sakit.
Sehubungan dalam hal-hal tersebut diatas, pemborong diwajibkan mengajukan bagan
organisasi, lengkap dengan nama dan alamat para karyawan utama.
Kontraktor hanya boleh mengerjakan staf/pekerja di lapangan yang bukan merupakan
pembawa penyakit types, cholera atau dysentry.
1.7 KECELAKAAN DAN KESEHATAN
Kecelakan-kecelakaan yang terjadi selama pekerjaan berlangsung manjadi beban
pemborong.
Sehubungan dengan ayat diatas, pemborong diwajibkan menyediakan kotak PPPK lengkap
terisi menurut kebutuhan.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran, pemborong diwajibkan menyediakan alat
pemadam kebakaran. Antara lain botol-botol pemadam kebakaran BCF/CO, pasir dalam
bak kayu dan / atau karung, galah-galah secukupnya serta pemeliharaannya.
Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawannya, dan juga harus
menyediakan toilet/WC umum.
Sejauh tidak disebutkan dalam uraian & syarat-syarat ini, maka semua ketentuan umum
lainnya dan dikeluarkan oleh jawatan/instansi pemerintah cq. undang-undang
keselamatan kerja dan lain sebagainya, termasuk semua perubahan/tambahan hingga kini
tetap berlaku.
1.8 PENGAMANAN
Setelah Pemborong mendapatkan batas-batas daerah kerja dan lain-lain sebagainya,
maka pemborong bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di daerahnya
mengenai :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja
ataupun tidak.
b. Penggunaan sesuatu yang keliru.
c. Kehilangan bagian alat-alat/bahan-bahan yang ada di daerahnya.
Terhadap semua kejadian-kejadian yang disebut diatas, pemborong harus melaporkan
kepada Direksi Teknik dalam waktu paling lambat 24 jam untuk diusut dan diselesaikan
persoalannya lebih lanjut.
Untuk mencegah kejadian diatas, pemborong diizinkan mengadakan pengamanan antara
lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.
4
1.10 PEMBUANGAN AIR SISA
Segala jenis aliran air, air buangan, air apapun juga yang ada sebagai akibat dari
pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya sementara harus dibuang menurut cara-cara
pembuangan yang telah ditentukan Direksi Teknik, pejabat-pejabat ataupun orang-orang
yang terkena akibat air tersebut. Semua biaya pembuangan air ini menjadi tanggungan
Pemborong.
1.11 KEBERSIHAN LAPANGAN
Kontraktor harus mengusahakan agar keadaan lapangan tetap bersih, tidak ada sisa-sisa
material atau sampah yang berserakan. Setelah penyempurnaan pekerjaan maka segala
bahan-bahan sisa, sampah-sampah dan konstruksi sementara harus dikeluarkan dari
lapangan, sehingga keadaan lapangan kembali seperti keadaan semula.
1.12 RAMBU-RAMBU LALU LINTAS
Bila pelaksanaan pekerjaan berhubungan dengan lalu lintas umum, maka pemborong
harus memasang tanda-tanda lalu lintas yang harus disetujui dahulu oleh Direksi Teknik
demi keselamatan lalu lintas.
1.13 T E S T
Kontraktor sudah harus memperhitungkan segala biaya untuk pengetesan bahan dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan uraian dan syarat-syarat ini.
5
pemborong harus melaporkannya kepada Direksi Teknik untuk diperiksa sebelum
pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.
Hasil pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong. Adanya pengawasan
dari Direksi Teknik tidak mengurangi tanggung jawab tersebut.
1. Pembersihan Lapangan
2. Pekerjaan Galian
3. Pekerjaan Penimbunan
4. Pekerjaan Pemadatan
5. Pembuangan tanah sisa galian
Semua peralatan yang umum diperlukan untuk pekerjaan tanah meliputi :
1. Jack Hammer untuk tanah keras/berbatu
2. Pompa-pompa air untuk tempat yang berair
3. Penumbuk untuk memadatkan dan lain-lain (mekanis ataupun manual)
Harus disediakan oleh Pemborong dalam jumlah yang cukup dan digunakan pada
tempat yang membutuhkan.
6
2.3.3 Bidang-bidang dasar dan dinding galian dimana konstruksi akan dibuat langsung di
atas / pada bidang dasar / dinding tersebut, harus dikerjakan dengan tepat
mengikuti garis-garis kedalaman / kemiringan yang ditentukan dan bilamana
diminta oleh Direksi Teknik harus disiram dan dipadatkan baik-baik dengan alat-
alat yang tepat sehingga didapat suatu bidang (dasar / dinding) yang padat dan
kokoh.
2.3.4 Apabila pada waktu penggalian dijumpai lapisan tanah yang tidak sesuai untuk
dasar pondasi, maka atas petunjuk Direksi Teknik lapisan tanah tersebut harus
dikeluarkan dan diisi kembali dengan bahan yang sesuai serta dipadatkan dengan
baik lapis demi lapis Q = 15 cm.
2.3.5 Bidang-bidang dasar tanah pondasi harus dijaga tetap kering rata dan kokoh.
Untuk itu, bila dasar pondasi direncanakan tidak pada lapisan keras/batuan, maka
penggalian harus ditunda minimal 20 cm sebelum mencapai batas galian yang
ditentukan, kecuali pekerjaan dasar pondasi (urugan pasir dan lantai kerja) dapat
dikerjakan seluruhnya segera setelah penggalian mencapai kedalaman yang
ditentukan. Tanah pondasi yang menjadi berlumpur karena alasan apapun harus
segera diperbaiki dengan mengeluarkan lumpur tersebut dan mengganti/mengisi
kembali dengan bahan yang ditentukan Direksi Teknik dan dipadatkan baik lapis
demi lapis @ = 15 cm.
2.3.6 Bila dipandang perlu Direksi Teknik dapat memerintah untuk melengkapi lubang
galian yang akan/sedang dibuat dengan turap penahan untuk mencegah
kelongsoran-kelongsoran yang mungkin terjadi. Turap-turap ini harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga keamanan pekerja-pekerja cukup
terjamin. Persetujuan yang diberikan Direksi Teknik untuk penggunaan jenis
bahan dan konstruksi tertentu tidak membebaskan Pemborong dari akibat yang
mungkin terjadi sewaktu penggalian. Semua pekerjaan penggalian sedapat
mungkin dikerjakan dalam keadaan kering. Bila diperlukan bendungan darurat,
maka konstruksi bendungan harus cukup kokoh dan rapat untuk mencegah
masuknya air. Pompa harus disediakan secukupnya dan digunakan sesuai dengan
petunjuk Direksi Teknik.
2.3.7 Lapisan keras/batuan yang akan menjadi dasar pondasi harus dibersihkan dari
tanah, kotoran-kotoran dan bagian-bagian yang lepas. Celah-celah dan retakan-
retakan harus diisi dengan adukan yang sama dengan adukan pondasi nantinya.
Dalam hal demikian pekerjaan pondasi dapat langsung dikerjakan di atas lapisan
tersebut, tanpa lantai kerja.
2.3.8 Sekeliling lubang galian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari timbunan tanah
hasil galian. Sedikitnya sebelum pekerjaan ditinggalkan, sekeliling lubang galian
dalam jarak minimum 3 m harus bersih dari timbunan tanah.
7
2.4.2 Bahan timbunan yang akan digunakan harus mendapatkan persetujuan Direksi
Teknik terlebih dahulu. Bahan ini dapat berupa tanah hasil galian ataupun bahan
yang didatangkan dari luar berupa tanah liat, pasir urug ataupun tanah urug biasa.
Dalam hal-hal tertentu digunakan campuran antara pasir dengan kapur sebagai
bahan timbunan.
8
2.7.2 M a t e r i a l
a. S e m e n
Semen yang digunakan adalah jenis Portland cement yang harus memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI 8, 1972. Semen harus diperoleh
dari satu pabrik yang telah disetujui Direksi Teknik dan dikirimkan
ketempat pekerjaan dengan kantong tersegel dan utuh. Bila karena
sesuatu hal terpaksa harus menggunakan semen dari pabrik lain harus
mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi Teknik.
Bila Direksi Teknik mengganggap perlu, pemborong harus mengirimkam
surat pernyataan dari pabrik yang menyatakan type, kwalitas dari semen
beserta manufacturers test certificate yang menyatakan memenuhi semua
syarat yang ditentukan dalam NI 8. Semen yang menggumpal, sweeping
atau kantongnya robek/rusak ditolak untuk digunakan.
Gudang tempat penimbunan semen harus cukup baik, tidak bocor dan
tidak luas sehingga penimbunan semen dapat diatur dengan baik. Semen
didalam kantong tidak boleh disusun lebih dari 2 meter tingginya, dan
bagian bawah barada minimum 30 cm di atas lantai. Penempatan harus
sedemikain rupa sehingga semen lama dapat digunakan terlebih dahulu.
b. Agregat
Agregat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat percobaan yang
tercantum dalam P.B.I. 1971 Bab 3 ayat 3.3, 3.4 dan 3.5.
Agregat harus memenuhi pasir alam yang bersih, bebas dari lumpur, jasad
organik, garam, alkoli dan butir-butir yang lunak. Disamping itu pasir harus
tajam/kasar, keras dan tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan
beton sampai batas maximum 5 % berat. Kadar lumpur dari pasir tidak
boleh melebihi 4 % (terhadap berat kering) dan jika melebihi agregat harus
dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.
Agregat kasar dapat berupa kerikil alam atau crushed stones yang
mempunyai gradasi yang baik, keras, padat tidak berpori dan bersifat kekal,
tidak pecah/hancur karena pengaruh cuaca. Kadar lumpur dalam agregat
kasar tidak boleh dari 1 % dan jika lebih, agregat harus dicuci terlebih
dahulu sebelum digunakan. Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak
lebih dari 2,5 cm, dan tidak lebih dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
5 (lima) minggu sebelum pengecoran dimulai sample yang telah diambil
dengan ukuran tertentu, type tertentu, ditest sesuai dengan percobaan
yang tercantum dalam P.B.I. 1971. Dari hasil-hasil ini Pemborong
mengambil contoh-contoh yang representatif untuk diambil grading
analysisnya. Bila agregat yang disetujui oleh Direksi Teknik telah terpilih,
pemborong harus menjaga agar semua pengiriman material selanjutnya
mempunyai kualitas dan grading yang sama selama pekerjaan.
Percobaan-percobaan selanjutnya untuk menentukan kebersihan dan
grading dari material-material harus dibuat paling sedikit satu percobaan
untuk setiap pengiriman 25 ton.
Agregat halus dan kasar diangkut dan disimpan terpisah, dan harus dicegah
terjadinya degradasi dari berbagai ukuran partikel. Stock ples harus
9
dibentuk di atas platfom dari beton dan atau kayu keras yang disetujui.
Agregat harus dijaga kebersihannya dan bebas dari material-material lain.
Tempat yang cukup harus disediakan untuk menjamin tersedianya kedua
macam agregat tersebut selama pekerjaan berlangsung.
c. A i r
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam, bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum.
d. Bahan Pencampur / Admixture
Penggunaan admixture pada campuran beton tidak diizinkan kecuali
dengan persetujuan tertulis dari Direksi Teknik.
Untuk itu pemborong harus telah membuat percobaan-percobaan
perbandingan berat dan WC ratio dengan penambahan admixture
tersebut. Hasil dari Cruishing test kubus-kubus berumur 7, 14 dan 28 hari
(dari laboratorium yang berwenang) harus dilaporkan kepada Direksi
Teknik untuk dapat disetujui.
10
10
2.7.5 Pengujian Beton dan Peralatannya
Kontraktor harus menyediakan tenaga dan alat-alat kerja untuk melakukan
semua test di lapangan pada beton dan material untuk beton seperti yang
tercantum dalam PBI 1971 atau sesuai dengan diperintahkan oleh Direksi
Teknik. Kontraktor harus menyediakan alat dan tempat untuk melakukan
percobaan berikut
Slump test
Test Specciments
Uji kubus beton
Test kadar lumpur
Kontraktor juga harus menyediakan peralatan untuk menentukan moisture
content dari agregat halus, timbangan dan lain alat yang diperlukan.
Pengujian slump agregat segera setelah beton keluar dari mixer minimum 5 cm
dan maximum 10 cm untuk campuran dengan koral beton dan maximum 12
cm untuk campuran dengan batu pecah (Crushed Stones).
Kontraktor harus membuat dan mengangkut semua contoh material ke
Laboratorium yang ditentukan/disetujui oleh Direksi Teknik untuk dilakukan uji
kuat tekan beton pada 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Setiap kubus harus bersih
dan ditandai secara tetap dengan nomor kode dan hari pembuatan, bersama-
sama dengan satu tanda dari bagian pekerjaan mana sample diambil. Sistem
dari pengukuran dan pemadatan dari kubus akan ditentukan oleh Direksi
Teknik.
Kontraktor harus mencatat secara lengkap hasil-hasil semua test, dan
dilaporkan/diserahkan kepada Direksi Teknik secara rutin.
11
11
Mutu dari baja tulangan harus mengikuti syarat-syarat dari PBI bab 3.7. Jenis
besi U-24 ini mempunyai tegangan leleh karakteristik 2400 kg/cm dan pada
percobaan lengkung 188 derajat tidak memperlihatkan tanda-tanda getas atau
kelemahan lainnya. Untuk mendapatkan jaminan akan kwalitas besi yang
dipergunakan, maka disamping adanya certificate dari supplier juga harus
dimintakan certificate dari Laboratorium baik pada saat pemesanan, maupun
secara periodik minimum 2 contoh.
Percobaan stresstrain dan pelengkungan 180 untuk stiap 20 ton besi dan
setiap ukuran diameter baja.
Semua tulangan harus dibengkokkan dengan bentuk dan ukuran seperti
tercantum dalam gambar serta mengikuti syarat-syasat dalam P.B.I dan
diletakkan sesuai dengan gambar dan dengan memperhatikan selimut beton
yang tetap. Tulangan tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara
yang dapat mengakibatkan kerusakan material.
Kontraktor harus mengusahakan agar ukuran besi yang dipasang adalah sesuai
dengan gambar. Dalam hal terdapat kesulitan untuk mendapatkan besi
dengan ukuran yang ditentukan dalam gambar maka dapat dilakukan
penukaran ukuran diameter besi yang terdekat atau dengan kombinasi,
dengan catatan :
Besi pengganti bermutu sama
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar, dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas penampang.
Panjang overlapping sambungan harus disesuaikan kembali berdasarkan
diameter besi yang dipilih.
Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan overlapping sambungan
yang dapat menyulitkan pembetonan atau pencapaian vibrator.
2.7.7 A c u a n (Bekisting)
Bekisting-bekisting tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencegah
pergeseran atau perubahan penyangga. Permukaan bekisting harus halus dan
rata, tidak boleh melendut atau cekung. Sambungan pada bekisting harus
diusahakan agar lurus dan rata dalam arah horisontal dan vertical.
Tiang-tiang penyangga yang vertikal untuk semua bekisting harus dibuat sebaik
mungkin untuk memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan, tanpa adanya
kerusakan, overstress dan pergeseran tempat pada bagian kontruksi yang
dibebani. Struktur tiang penyangga harus benar-benar kuat dan kaku
menunjang berat sendiri dari beban-beban yang berada di atasnya selama
pelaksanaan.
Kecuali diterangkan lain dalam gambar, bekisting untuk semua balok dan plat
lantai dilaksanakan dengan mengikuti anti lendut ke atas sebagai berikut :
Semua balok dan plat lantai sebesar 0,2 % lebar bentang pada tengah bentang.
Semua balok dan plat cantilever 0,4% dari bentang, dihitung dari ujung bebas.
Sebelum dipergunakan kembali semua bekisting harus dibersihkan dahulu
untuk menghindari kemungkinan terjadinya keropos atau cacat pada beton.
Segera sebelum beton dicor, bagian dalam dari bekisting harus dibersihkan
dari semua material lain termasuk air.
12
12
Setiap bagian dari bekisting harus diperiksa terlebuh dahulu oleh Direksi Teknik
sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
Sebelum pemasangan besi tulangan, bekisting untuk beton yang tidak diplester
lagi (exposed concrete) harus dilapisi dengan minyak yang tidak meninggalkan
bekas pada beton. Sedangkan bekisting untuk beton biasa harus dibasahi air
dengan seksama segera sebelum beton dicor.
Khusus untuk acuan kolom dan dinding beton atau balok-balok tinggi, pada
tepi bawahnya harus dibuatkan bukaan pada kedua sisi untuk mengeluarkan
kotoran-kotoran yang mungkin terdapat pada dasar kolom/dinding tersebut.
Setelah kebersihannya diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik, bukaan ini
boleh ditutup kembali.
Bangunan tidak boleh mengalami perubahan bentuk, kerusakan atau
pembebanan yang melebihi beban rencana dengan adanya pembongkaran tiap
bagian bekisting atau penyangga berada dipihak pemborong.
Waktu minimal dari saat sesuainya pengecoran beton sampai dengan
pembongkaran bekisting dari bagian-bagian struktur adalah sebagai beri-kut :
13
13
2.7.9 Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum Direksi Teknik memeriksa dan
menyetujui bekisting (Form Eork), tulangan, angker-angker dan lain-lain,
dimana beton akan dicor. Tempat dimana beton akan dituang harus bebas
dari segala macam kotoran, serpihan-serpihan kayu dan genangan air.
Isi dari mixer yang dikeluarkan pada satu operasi yang continuous harus
diangkut tanpa menimbulkan degradasi. Beton harus diangkut dengan alat
pengangkut yang bersih dan kedap air dan cara pengakutannya tersebut telah
mendapatkan persetujuan Direksi Teknik.
Alat-alat dan tempat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus
dibersihkan dan dicuci bila pekerajaan berhenti lebih lama dari 30 menit dan
pada akhir pekerjaan.
Semua campuran beton ditempat pekerjaan harus sudah dicor dan dipadatkan
pada tempatnya dalam waktu 40 menit setelah penuangan air kedalam mixer.
Beton pada umumnya tidak boleh djatuhkan bebas/dituangkan dari ketinggian
lebih besar dari 1,5 m. Pengecoran harus dilaksanakan dengan menghindari
timbulnya degradasi. Beton harus diletakkan dalam lapisan tidak boleh lebih
dari 60 cm tebalnya dan dipadatkan sesuai dengan ketentuan dibawah.
Pengecoran dari satu/bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan dengan satu
operasi yang continous atau sampai Construction Joint tercapai.
Beton, acuan dan penulangannya tidak boleh diganggu selama lebih kurang 24
jam setelah pengecoran kecuali dengan izin Direksi Teknik. Semua pengecoran
harus dilaksanakan siang hari kecuali dengan izin dari Direksi Teknik. Izin ini
tidak diberikan bila sistim lampu kerja yang digunakan pemborong belum
disetujui Direksi Teknik.
Siar pelaksanaan harus ditempatkan sedemikian sehingga tidak banyak
mengurangi kekuatan konstruksi. Bila siar-siar pelaksanaan tidak ditunjukkan
dalam gambar-gambar rencana maka tempat-tempatnya harus disetujui
Direksi Teknik. Penyimpanan tempat siar dari pada yang dinyatakan dalam
gambar harus disetujui Direksi Teknik.
14
14
2.7.11 Perlindungan Terhadap Cuaca
Pada waktu panas bagian yang telah selesai dicor harus dilindungi dengan
penutup-penutup yang basah dan berwarna muda atau dengan memercik air.
Tidak diperkenaankan mengecor selama turun hujan lebat, dan beton yang
baru dicor harus melindungi dari curahan hujan.
Sebelum pengecoran berikutnya dikerjakan maka seluruh beton yang terkena
hujan harus diperiksa, diperbaiki dan dibersihkan dahulu dari beton yang
tercampur/terkikis air hujan. Pengecoran selanjutnya harus mendapat izin
Direksi Teknik terlebih dahulu.
2.7.12 Perawatan
Perawatan pendahuluan dari bidang permukaan beton yang kelihatan harus
segera dilakukan setelah bidang permukaan beton tersebut cukup keras untuk
menghindari kerusakan-kerusakan dan dilanjutkan terus menerus tidak kurang
dari 12 jam. Bidang permukaan beton harus terus menerus dibuat basah
dengan cara menggenangi (ponding), atau bila tidak mungkin dapat
menggunakan goni-goni basah untuk menutupnya.
Perawatan harus terus menerus dilakukan sampai sekurang-kurangnya 7 hari
atau menurut petunjuk Direksi Teknik.
Bidang-bidang cetakan harus selalu dibasahi selama perawatan. Bila cetakan
dibuka dalam masa perawatan maka bidang perawatan beton yang kelihatan
harus dirawat dengan cara seperti diatas.
2.7.13 Penyelesaian Bidang-bidang Beton
Bidang-bidang permukaan beton yang tidak terlihat setelah pekerjaan selesai,
tidak perlu diplester. Hanya bagian-bagian yang kurang sempurna/keropos
dan lubang-lubang harus ditambal dengan campuran speci yang sama segera
setelah acuan dibongkar. Sebelumnya bagian-bagian yang lepas harus
disingkirkan, dibersihkan dan disiram dengan air semen kental sebelum
penambalan dimulai.
Semua bidang permukaan beton yang kelihatan harus diplester dengan
campuran speci yang sama. Bidang-bidang yang akan diplester harus dibuat
kasar terlebih dahulu, dibersihkan dari sisa-sisa kayu, cetakan dan bagian-
bagian yang lepas dibuang. Sebelum diplester, bidang-bidang tersebut disiram
dengan air semen kental dahulu.
Meskipun dalam spesifikasi/gambar tidak ditentukan bahwa suatu bidang
beton harus diplester, tetapi bila ternyata hasil pekerjaan pemborong kurang
memuaskan Direksi Teknik maka bidang tersebut harus diplester sesuai
dengan ketentuan diatas dan semua biaya tembahan yang diakibatkannya
menjadi tanggungan pemborong. Semua balok dan plat cantilever 0,4 % dari
benteng, dihitung dari ujung bebas.
15
15
2.7.14 Pekerjaan Pipa yang tertanam di dalam Beton/Pasangan
Semua bagian pipa yang tertanam dalam beton/pasangan yang rapat air harus
dilengkapi dengan flens sehingga tidak akan menimbulkan kebocoran setelah
pipa tersebut terpasang. Cara-cara pemasangan bagian pipa yang tertanam
untuk jenis Galvanized Iron pipe dan Ductile Iron pipe adalah dengan flensring
yang dilas.
16
16
2.8 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
2.8.1 Material
a. Semen Portland
Semua semen yang dipakai di sini adalah dari jenis dan kwalitet seperti yang
dipakai pada pekerjaan beton dan secara umum harus mengikuti syarat-syarat
yang terdapat dalam Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8.
b. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Butir-butir pasir harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan
tangan.
Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 % dan pasir harus bebas dari segala
macam bahan kimia, sesuai NI-3 pasal 14 ayat 2. Bila pasir yang digunakan
tidak memenuhi syarat tersebut diatas Direksi Teknik dapat
memerintahkan untuk mencucinya dan hasilnya harus mendapat
persetujuan dari Direksi Teknik dahulu sebelum digunakan.
Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan sama sekali untuk dipakai.
Khusus untuk plesteran, harus digunakan pasir yang lebih halus.
c. Batu alam
Untuk pemasangan batu dapat dipakai batu bulat (dari gunung) batu belah
atau batu karang asalkan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
harus cukup keras, bersih dan sesuai besar bentuknya.
Tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk
Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan
tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan,
mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus
mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.
d. Bata Merah
Bata merah yang dipakai harus terbuat dari tanah liat melalui proses
pembakaran.
Ukuran nominalnya adalah 6 cm x 12 cm x 24 cm dan ukuran diusahakan
tidak jauh menyimpang
Bata merah yang dipakai harus bata berkwalitas No. 1 dan telah mendapat
persetujuan Direksi Teknik. Warna harus merah tua, merata tanpa cacat
atau mengandung kotoran.
e. Bata Batako
Bata Batako yang dipakai harus terbuat dari campuran pasir kasar dan
semen dengan komposisi 1 pc : 7 pasir.
Proses pembuatan batu batako harus melalui proses pemadatan yang
cukup dan melalui proses pengeringan yang maksimal.
Ukuran nominalnya adalah 10 cm x 20 cm x 40 cm dan ukuran diusahakan
tidak jauh menyimpang
Bata batako yang dipakai harus berkwalitas dan telah mendapat
persetujuan Direksi Teknik.
17
17
f. A i r
Air yang digunakan untuk membuat adukan adalah sama dengan yang
diisyaratkan untuk pekerjaan beton.
2.8.2 Adukan
Jenis adukan yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Untuk pasangan batu kali 1 PC : 4 Psr
Untuk pasangan trasram 1 PC : 2 Psr
Untuk pasangan dinding bata 1 PC : 4 Psr
Adukan harus dibuat secara hati-hati di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat. Semen dan pasir harus dicampur dulu dalam keadaan
kering kemudian diberi air sesuai dengan persyaratan sampai didapat
campuran yang plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang
baru.
2.8.3 Macam-macam Pasangan
a. Pasangan Bata Merah / Batako
Semua pasangan dinding yang diletakkan diatas sloff beton/pondasi, harus
menggunakan adukan trasram sampai setinggi 15-20 cm dari lantai.
Selebihnya dengan adukan biasa. Untuk pasangan dinding kamar mandi,
toilet, tempat cuci dan sebagainya juga dipakai adukan trasram sampai
setinggi 1,50 m diatas bidang lantai, selebihnya dipakai adukan biasa.
Penembokan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
Didalam satu hari pasangan bata/batako tidak boleh lebih tinggi dari satu
meter dan pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun untuk
menghindari retaknya dinding kemudian hari.
Pada pasangan setengah bata, satu sama lain harus terdapat ikatan yang
sempurna.
Untuk dinding setengah batu pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus harus
diperkuat dengan kolom praktis. Demikian juga untuk setiap luas dinding
maximum 12 m harus diberi penguat kolom/balok praktis. Semua
pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.
Sebelum mulai pemasangan, batu bata/batako harus direndam dulu dalam
air selama setengah jam dan permukaan yang dipasangpun harus bersih
juga.
Tebal siur bata/batako tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm).
Sebagai persiapan plesteran, air harus dikerok sedalam 1 cm agar plesetran
yang akan dipasang terikat baik.
Semua rangka kayu/kusen harus dipasang terlabih dahulu agar dapat
melanjutkan pekerjaan pasangan.
Dimana diperlukan pasangan pipa atau alat-alat lain yang ditanam dalam
dinding, maka harus dibuat pahatan-pahatan (bobokan) secukupnya pada
pasangan dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah pipa/alat-
alat terpasang harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding. Bila permukaan
pipa/peralatan lain yang ditanam tersebut licin (misalnya pipa PVC) maka
18
18
pipa tersebut harus diselubungi terlebih dahulu dengan kawat ayam
dengan maksud agar plesteran dapat melekat dengan baik.
b. Pasangan Batu
Pasangan batu harus menurut ukuran-ukuran dalam gambar rencana,
dikerjakan dengan rapih dan baik. Pondasi batu kali harus dipasang di atas
lantai kerja. Adukan yang dipakai adalah adukan dengan campuran 1 pc : 4
pasir dan campuran 1 pc : 3 pasir.
2.8.4 Pekerjaan Plesteran
a. Adukan untuk plesteran
Plesteran trasram dengan campuran 1 PC : 2 Psr
Plesteran biasa dengan campuran 1 PC : 4 Ps
Plesteran beton dengan campuran 1 PC : 2 Psr
Plesteran sudut dengan campuran 1 PC : 3 Psr
Digunakan untuk pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.
b. Persiapan Dinding/Pasangan yang akan diplester
Semua siar dipermukaan dinding/pasangan hendaknya dikerok sedalam 1
cm agar bahan pleseteran dapat lebih melekat.
Semua permukaan yang diplester harus dibersihkan dan disiram air
sebelum bahan plesteran ditempelkan.
Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak penempelan plesteran.
c. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan
sesuai persyaratan Direksi Teknik.
Kontraktor harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap
macam pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Teknik dan untuk seterusnya semua
pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh. Untuk dapat mencapai
tebal plesteran yang rata, sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang.
Bidang beton yang akan diplester harus dipahat dulu permukaannya agar
plesteran dapat lebih melekat.
Semua sudut horisontal luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam
pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku.
Sudut luar hendaknya dibuat tumpul.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak (tidak rata), maka
bidang tersebut harus diperbaiki. Plesteran dari bidang yang diperbaiki
harus rata dengan bidang disekitarnya.
19
19
3. PERSYARATAN TEKNIS UNTUK PERPIPAAN
3.1 PENGERTIAN
20
20
21. Pekerjaan pengurugan : adalah pekerjaan perbaikan lapisan tanah galian dan
dipadatkan setelah selesai pekerjaan pemasangan pipa.
22. Beton : adalah bahan yang diperoleh dengan mencampur pasir,
kerikil, air dan semen Portland atau bahan penguat
hidrolis lain yang sejenis, dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya.
23. Bahan tambahan : adalah bahan lain yang ditambahkan kedalam
pembuatan beton, selain semen, pasir, kerikil dan air
yang tidak memberi pengaruh yang kurang baik pada
beton.
24. Pengujian beton : adalah proses yang dilakukan terhadap beton untuk
mengetahui kekuatan karakteristik beton, kadar air yang
dimiliki.
25. Bekisting : adalah cetakan beton.
26. Lantai kerja : adalah lantai yang terbuat dari beton dan terletak paling
bawah dari lapisan struktur pondasi.
27. Bahan pilihan : adalah merupakan tanah asli hasil penggalian yang tidak
mengandung batuan atau bahan padat lain yang
berukuran lebih besar dari 5 mm, mempunyai gradasi
yang baik dan tidak mengandung bahan organik seperti
rumput, akar tanaman atau bagian tumbuh-tumbuhan
lainnya yang bersifat mengembang.
28. Reservoir (distribusi) : adalah bangunan penampung air bersih dari instalasi
pengolahan air atau mata air untuk kemudian
didistribusikan kedaerah pelayanan melalui jaringan
perpipaan.
29. Muka air maksimum : adalah ketinggian muka air maksimum dalam
reservoir/bak
30. Muka air minimum : adalah ketinggian muka air minimum dalam
reservoir/bak dimana bagian air ini tidak boleh diganggu
untuk mencegah agar endapan pada dasar reservoi/bak
tidak terbawa keluar.
31. Manhole (lubang inspeksi): adalah lubang untuk keluar masuk inspector pada saat
melakukan pengoperasian, pemeriksaan atau perbaikan
terhadap perlengkapan didalam reservoir/bak.
32. Pipa inlet : adalah pipa masuk dari jaringan kedalam reservoir/bak
33. Pipa outlet : adalah pipa keluaran untuk mengalirkan air dari
reservoir/bak ke system perpipaan.
34. Pipa by pass : adalah pipa yang dipasang pada pipa inlet dan
dihubungkan dengan pipa outlet, dilengkapi dengan
valve, sehingga dapat terjadi sambungan langsung dari
system jaringan pipa masuk dan jaringan pipa keluar.
35. Pipa peluap : adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan kelebihan
air dalam reservoir/bak.
36. Pipa penguras. : adalah pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan air
pencuci serta Lumpur-lumpur dan kotoran yang
mengendap didasar reservoir/bak.
21
21
37. Bak penguras : adalah bak yang didalamnya dilengkapi dengan
katup/valve untuk mengeluarkan/menguras kotoran
yang ada didalam jaringan pipa.
38. Bak Air Valve : adalah bak yang didalamnya terdapat katup
penguras/air valve yang bertujuan untuk mengeluarkan
udara yang terperangkap didalam pipa.
39. Accessoris pipa : adalah perlengkapan/alat bantu yang bertujuan untuk
agar pengaliran air didalam pipa dapat berjalan lancar.
40. Jalan aspal : adalah jalan yang lapisan atasnya aspal yang dipanaskan
hingga mencapai temperatur 150 1700C.
41. Jalan gravel : adalah jalan yang lapisan atasnya adalah kerikil yang
dipadatkan.
42. Jalan beton : adalah jalan yang lapisan permukaan jalannya terbuat
dari beton.
43. Trotoar : adalah lokasi di sisi jalan raya yang diperuntukkan bagi
pejalan kaki.
g. Bata Merah
Bata merah yang dipakai harus terbuat dari tanah liat melalui proses
pembakaran.
Ukuran nominalnya adalah 6 cm x 12 cm x 24 cm dan ukuran diusahakan
tidak jauh menyimpang
Bata merah yang dipakai harus bata berkwalitas No. 1 dan telah mendapat
persetujuan Direksi Teknik. Warna harus merah tua, merata tanpa cacat
atau mengandung kotoran.
3.2.2 Pipa HDPE ( High Density Polyethylene)
a. Pipa
Pipa PE harus sesuai dengan standar ISO CD. 4427,SNI 06-4829-
2005, Jenis/Type PE. 100 (S 8 - SDR 17/PN 10) atau standar lain
yang ekuivalent.
Bahan pipa HDPE tidak boleh menyebabkan air melaluinya beracun atau
merugikan / membahayakan kesehatan dan tahap terhadap bahan-bahan
kimia seperti larutan asam, alkali, garam dan lain-lain.
Panjang Pipa normal adalah 6 meter/bantang kecuali ditentukan lain.
b. Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan untuk perpipaan dengan diameter 20 mm sampai
dengan 110 mm digunakan sambungan mekanikal joint. Untuk sambungan
pipa dengan diameter 63 mm keatas diasarankan menggunakan system
sambungan Butt Fusion dan electrofusion.
c. Fitting
Fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis pipa yang
diadakan tanpa harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan merupakan
proses fabrikasi/Hand Made
d. Accessories
Semua accessories yang diadakan adalah baru, harus sesuai dan dapat
digunakan dengan pipa yang diadakan tanpa diubah/dimodifikasi terlebih
dahulu.
23
23
Tabel 3.1
Standar Pipa HDPE
Dimensi
(Diameter Luar) Berat Tebal Dinding
No S SDR PN
(Kg/m) (mm)
OD (mm) ND (inch)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 20 - 1.6
2 25 0.12 1.9
3 32 1 0.18 2.3
4 40 1 0.29 2.4
5 50 1 0.45 3.0
6 63 2 0.71 3.8
7 75 2 1.00 4.5
8 17 10
8 90 3 1.44 5.4
9 110 4 2.14 6.6
10 140 5 3.44 8.3
11 160 6 4.48 9.5
12 200 8 7.00 11.9
13 250 10 10.88 14.8
14 315 12 17.31 18.7
Dimensi Pipa PE 100 SDR 26, SDR 21, SDR 17, SDR 11 untuk Air Bersih
Dimensi Pipa PE 80 SDR 26, SDR 21, SDR 17, SDR 11 untuk Gas
C. Pipa GIP/GSP/ (Galvanized Iron Pipe/Galvanized Steel Pipe)
a. Pipa
Pipa Steel dibuat di Pabrik dengan system ERW (Electric Resistance
Welded), untuk menghindari turbelensi dalam pengalirannya.
Pipa GIP/GSP Dia. 13 mm 150 mm harus sesuai dengan standar SII. 0161-
81/SNI. 0039-87 atau BS 1387/67 atau standar lain yang ekuivalent
sedangkan untuk pipa dengan Dia. 200 mm menggunakan standar
ASTM A.120 (penggunaan air minum) dan harus memenuhi Standart
Internasional ISO, serta lebih diutamakan Pabrik yang memiliki ISO 9002
Bahan pipa GIP/GSP tidak boleh menyebabkan air yang mengalir menjadi
beracun atau merugikan / membahayakan kesehatan dan tahan terhadap
bahan-bahan kimia seperti larutan asam, alkali, garam dan lain-lain juga
tahan terhadap panas matahari.
Panjang Pipa normal adalah 6 meter/batang kecuali ditentukan lain.
Lapisan (Coating) pada pipa dilakukan didalam dan diluar pipa dari bahan
yang tidak merugikan/membahayakan kesehatan (Galvanize) dan dapat
mencegah terjadinya korosi pada pipa.
24
24
Kelas pipa GIP/GSP yang digunakan adalah medium class dengan
Hidrostatic Test Pressure 50 Kgf/cm2.
Toleransi tebal untuk pipa GIP klas medium, untu positif (tambah) tidak
terbatas, untuk negatif (kurang) sesuai dengan yang tertulis dalam brosur
yang diajukan oleh rekanan.
Pada setiap batang pipa harus terlihat jelas ukuran pipa, klas, panjang,
standart SNI atau ekuivalent pipa serta pabrik pembuatnya.
Untuk barang yang dikirim dan memenuhi syarat, segera dibuat Berita
Acara oleh pihak Proyek (Panitia Penerima Barang) dengan disetujui
Pimpro, sedangkan untuk barang yang tidak memenuhi syarat dan
dinyatakan ditolak harus diganti dengan barang yang baru dan sesuai
dengan standart yang ditentukan didalam kontrak.
25
25
Tabel 3.2
Standar Pipa GIP/GSP
Keterangan :
- Standart Mutu dan Cara Uji Pipa Paja Lapis Seng diharuskan oleh Pabrik yang
memiliki SNI No. 07.0039.1987
- Galvanized Pipe (ASTM A.120) : Zinc coating = 550 gr/m2 (77m) minimum
b. Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan untuk pipa GIP/GSP dia. 0,5 6,0 inchs
menggunakan jenis sambungan socket ulir dalam (threath) dan untuk pipa
dengan diameter 8,0 inchs menggunakan jenis sambungan dengan
pengelasan (welded).
e. Fitting
Fitting-fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis
pipa yang diadakan tanpa harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan
merupakan proses fabrikasi/Home Industri
Fitting yang dibuat dari bahan ductile iron sesuai dengan standar ISO/DIS
2531 atau grey iron sesuai dengan standar ISO/R 13 atau standar lain yang
26
26
equivalent. Fiting-fiting ini harus dilapisi diluar dan di dalam untuk
mencegah korosif dengan bitumen (Bituminous Coating). Lapisan tersebut
harus bebas dari bau, rasa, dan tidak membahayakan kesehatan.
Cara penyambungan antara accessories pipa dan pipa yang menggunakan
flange diharuskan mempunyai jumlah dan ukuran lubang yang sama serta
terletak dalam satu garis.
3.2.3 Sluice Valve
a. Sluice Valve dengan Nominal diameter 3 inch atau lebih besar
Body harus terbuat dari Cast Iron
Gate dari sluice valve harus berbentuk baji
Semua sluice valve harus dilengkapi dengan Non Rising Spindle, gland
packing dan Stuffing box.
Material dari spindel harus terbuat dari stenless Steel atau Forged brass.
Kedua ujung sluice valve adalah flange.
Sluice Valve yang dipasang dibawah tanah harus dilengkapi dengan burried
service kit yang terdiri dari surface box, keycap, dustring, protecting pipe
dan extended spindle.
Sluice valve yang dipasang diatas tanah atau yang menggunakan valve box
harus dilengkapi dengan handwheel yang terbuat dari cast atau melleable
cost iron.
Valve harus dilindungi dibagian luar dengan zat pelindung epoxy.
27
27
3.2.5 Water Meter
Water meter harus memenuhi/sesuai dengan ISO 4064-B atau standart setara
Water meter dengan dia. 150 mm 250 mm harus memenuhi persyaratan sbb
:
- Jenis : Magnet drive
- Body : SII 0788-83
- Saringan : dari bahan anti karat
- Bahan : Cast iron all flange
- Tekanan kerja : Max. 50 bar atau Min. 20 bar
- Pembacaan : 7 (tujuh) digit register unit dengan ukuran
- Max. Flow rate 120 s/d 1200 m3/h
- Nominal Flow rate 40 s/d 400 m3/h
- Minimal Flaw rate 3,2 s/d 400 m3/h
- Water meter disuplai lengkap dengan conector (Gasket dan Nut) dengan
cover glass terbuat dari kaca dengan tebal 4 mm
3.2.6 Flange Steel
Semua Flange Steel dan perlengkapannya harus sesuai dengan ukuran dan
standart ISO 2531 seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.2
Tabel 3.3
Standar Flange
28
28
3.2.8 Accessories Pipa
Accessories lainnya disesuaikan dengan jumlah, jenis yang ada dalam Rencana
Anggaran Biaya dalam Kontrak
Jumlah accessories yang diadakan harus ditambah kurang lebih (1-2) % dari
jumlah accessories yang diadakan untuk menjaga kerusakan yang ada.
3.2.10 Penyimpanan
1. P i p a
Penyimpanan pipa tidak boleh menyentuh tanah langsung, melainkan harus
dialasi dahulu dengan balok kayu. Pipa tidak boleh terkena sinar matahari atau
hujan. Jadi harus diberi pelindung yang tahan terhadap perubahan suhu, cuaca
atau kelembaban.
Apabila sudah ada gudang penyimpanan, maka pipa tersebut dimasukan
kedalam gudang dan disusun dengan rapi sedemikan rupa sehingga
memudahkan pengeluarannya, dan juga agar susunan pipa tidak akan melorot
atau roboh.
29
29
Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pengangkutan sampai dengan
penyimpanan di dalam gudang (jika sudah punya gudang ) adalah merupakan
tanggung jawab Kontraktor dan sudah termasuk dalam harga kontrak.
Untuk menjaga masuknya kotoran ke dalam pipa, maka pada kedua ujungnya
pipa tersebut ditutup dengan plastik dan diikat dengan kuat.
Penumpukkan pipa tidak boleh melebihi 2 meter
2. Accesories
Semua accessories maupun fitting harus dimasukkan ke dalam gudang disusun,
disimpan dengan rapi.
Penyimpanan, penyusunan semua accessories dan fitting tersebut harus di
kelompokan sesuai jenis yang sama ( misal : gate valve dengan gate valve dan
seterusnya )
Semua accessories / fitting yang mempunyai ulir harus dilumasi/diberi gemuk
pada ulirnya, kecuali untuk fitting dari bahan pipa PVC.
Segala macam biaya yang dikeluarkan dalam penyimpanan pipa dan accessories ini
termasuk juga biaya yang dikeluarkan untuk sewa gudang/tempat merupakan
tanggungan Kontraktor dan sudah termasuk dalam harga kontrak.
a. Jalur Pipa
Arah jalur pipa dan kedalamannya harus menurut apa yang ditentukan dalam gambar
dan spesifikasi teknik, kecuali apabila Direksi Teknik menentukan lain. Sebelum
memulai penggalian parit, maka jalur pipa harus dipatok terlebih dahulu oleh
pemborong dan disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Lubang-lubang Percobaan
Direksi Teknik dapat memerintah menggali lubang-lubang percobaan di depan galian
parit pada kedalaman sedemikian rupa sehingga Direksi Teknik dapat menyesuaikan
parit yang selanjutnya. Biaya pembuatan lubang percobaan adalah menjadi
tanggungan Pemborong.
c. Bangunan-bangunan yang sudah ada
Bangunan-bangunan yang sudah ada, pondasi beserta batu-batuan, batang-batang
pohon, akar atau benda lain yang tak terduga kehadirannya yang dijumpai dalam
penggalian harus disingkirkan oleh pemborong. Biaya menyingkirkan benda-benda
tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong.
d. Sarana-sarana yang sudah ada
Apabila parit harus dekat atau melintasi jalur-jalur sarana yang ada (saluran
pembuangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain-lain) pemborong harus membuat
penyangga sementara atau permanen atau menyediakan perlengkapan lain yang
diperlukan. Setiap kerusakan yang terjadi terhadap sarana yang sudah ada tersebut,
harus diperbaiki oleh pemborong sehingga berfungsi seperti keadaan semula dan
biaya perbaikan menjadi tanggungan Pemborong.
30
30
e. Kuburan
Apabila jalur pipa melalui kuburan, maka pemborong harus berhati-hati, penggalian
diluar batas yang ditentukan harus dicegah. Andaikan selama penggalian tersebut
menjumpai kuburan, maka Pemborong harus memindahkannya dengan terlebih
dahulu merundingkan dengan yang berwenang atas kuburan tersebut, semua biaya
pemindahan kuburan tersebut adalah tanggungan Pemborong.
f. Pagar dan Dinding
Apabila parit akan melalui pagar atau dinding yang tak dapat dihindari menurut
pendapat Direksi Teknik, maka pemborong harus menyingkirkannya dan mendirikan
kembali pagar dan dinding tersebut seperti keadaan semula setelah pekerjaan
pemasangan pipa selesai seluruhnya. Biaya pembongkaran dan perbaikan kembali
adalah menjadi tanggungan Pemborong.
g. Pemeriksaan oleh Direksi/.
Kontraktor tidak dibenarkan meletakkan pipa-pipa di dalam parit sebelum parit yang
bersangkutan diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik.
k. Material Galian
Kontraktor harus menyediakan tempat penampungan sementara guna penyimpanan
material galian yang akan digunakan untuk penimbunan kembali. Untuk setiap
material yang tidak cocok untuk penimbunan kembali atau untuk keperluan lain,
maka Pemborong harus segera menyingkirkannya dari lapangan. Biaya penyingkiran
ini adalah tanggungan Pemborong.
l. Timbunan Kembali
Parit-parit harus ditimbun paling lama 1 hari setelah pengetesan pipa kecuali jika
Direksi Teknik menentukan lain.
Sebelum pipa dipasang, 10 cm lapisan pasir diletakkan pada dasar saluran sebagai
bantalan dari pada pipa. Lapisan tadi harus dipadatkan dan rata. Untuk pemasangan
pipa yang normal atau sepanjang jalan, urugan pasir setebal minimal 10 cm diatas
pipa harus dilakukan seperti ditunjukkan dalam gambar. Urugan pasir tersebut harus
dipadatkan dan diratakan.
Untuk pasangan pipa melintasi jalan, urugan setebal 40 cm diatas pipa harus
dilakukan seperti ditunjukkan dalam gambar. Pasir yang digunakan untuk urugan
berdiameter maximal 2 mm dan bebas dari lempung dan zat organik. Setelah urugan
pasir, saluran diurug dengan tanah urug yang bebas dari kerikil, benda-benda tajam,
zat organik dan dipadatkan lapis demi lapis.
Permukaan tanah timbunan harus beberapa cm di atas permukaan tanah asli un tuk
mengimbangi adanya penurunan. Sebelum pipa ditest penimbunan dilaksanakan
setebal 40 cm kecuali ditempat sambungan tidak ditimbun sehingga sambungan
masih dapat terlihat. Penimbunan harus segera disempurnakan setelah test pipa
dilaksanakan dan disetujui Direksi Teknik.
31
31
3.3.1 Pekerjaan Galian
Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka dengan lebar galian
harus sedemikian rupa agar pipa dapat diletakkan dan disambung dengan baik,
lebar galian yang dianjurkan dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Tabel 3.3a dan
3.3b.
Pada tanah yang lembek kedalaman galiannya harus 75 cm dibawah elevasi
dasar pipa.
Panjang maksimum jalur penggalian yang diijinkan pada satu lokasi penggalian
adalah 100 meter.
Kedalaman parit harus dihitung dari permukaan tanah. Kedalaman dan lebar
parit harus menurut dimensi yang ditentukan dalam gambar, kecuali jika
ditentukan lain oleh Direksi Teknik. Dasar parit harus rata sesuai dengan
permukaan dinding pipa yang akan ditanam.
Apabila parit digali lebih dari apa yang direncanakan maka Pemborong harus
menimbunnya dengan pasir dan memadatkannya kembali sampai permukaan
yang direncanakan. Biaya penimbunan dan pemadatan adalah menjadi
tanggungan Pemborong.
Apabila dalam galian dijumpai batu, tembok, bekas pondasi atau benda lain,
yang dapat menghalangi atau membuat kedudukan pipa menjadi tidak benar
pemborong harus menghilangkannya minimal 20 cm dibawah dasar parit yang
direncanakan, kemudian mengurug dan memadatkannya dengan parit sampai
pada kedalaman yang direncanakan.
Saluran yang telah digali dan diperiksa oleh Direksi Teknik harus segera
dipasang pipa dan dipadatkan kembali. Peletakkan pipa harus disesuaikan
dengan kemajuan galian parit.
Kontraktor harus membuat juga galian-galian yang diperlukan untuk
pembuatan dan peletakkan thrust block, bak-bak valve dan lain-lain sesuai
dengan gambar atau petunjuk Direksi Teknik.
32
32
Gambar 3.1
Typical Pemasangan Pipa
W
Urugan Tanah
Tanah H
Pasir Urug h
Dia.
Pipa
w w
Tabel 3.3a
Pemasangan Pipa GIP/HDPE
(Dia. Pipa) W w H h
Inch (mm) Cm cm cm cm
15 16,3 7,5 25 7,5
20 17 7,5 30 7,5
1 25 22,5 10 30 7,5
1 40 24 10 30 7,5
2 50 25 10 30 7,5
2 65 30 10 30 7,5
3 75 32,5 12,5 35 8
4 100 40 15 40 10
6 150 50 20 40 10
8 200 60 20 40 10
12 300 60 20 50 15
33
33
3.3.2 Pekerjaan Pengurugan
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengurugan adalah :
- Bahan pilihan
- Pasir alam/pasir urug yang tersusun dari butiran halus sampai kasar, tidak
menggumpal, bebas dari kotoran sampah, abu dan bahan-bahan organic,
serta tidak mengandung tanah liat dan lempung lebih dari 5% berat
seluruhnya.
Urugan dibawah pipa mulai dari alas sampai dengan garis tengah pipa dan
diletakkan secara berlapis dengan ketebalan kurang dari 15 cm, dan
dipadatkan hingga mencapai kepadatan 95 % dan mempunyai nilai indeks
plastisitas sebesar 6 % - 50 %.
Urugan diatas pipa mulai dari garis tengah pipa dan diletakkan secara berlapis
dan dipadatkan sampai dengan 10 cm diatas pipa.
Urugan tanah kembali merupakan urugan tanah yang berasal dari bahan galian
kemudian dipadatkan sampai rata dengan permukaan tanah asli, tebal dari
urugan tanah tergantung dari diameter pipa yang ditanam.
Perbaikan bekas galian
- Jalan beraspal
Lapisan tanah dasar harus mencapai kepadatan 90% modified proctor
Lapisan sub base harus mencapai kepadatan 95% kepadatan modified
proctor.
Ketebalan minimum lapisan macadam adalah 60 mm, dan dipadatkan.
Lapisan penetrasi dari tipe RC-2 bitumen disebarkan setelah lapisan
macadam dipadatkan.
- Jalan gravel
Perbaikaannya adalah 100 mm subgrade dan 100 mm bahan gravel dengan
gradasi PI lebih besar dari 10, dipadatkan sampai 95% modified proctor.
- Jalan beton
Beton yang digunakan harus kelas K225
Agregat kasar dengan ukuran 20 mm dan 38 mm boleh digunakan.
Lalu lintas diijinkan untuk lewat diatas cor-coran 7 hari dengan
menggunakan semen yang cepat mongering dan 10 hari jika digunakan
semen biasa.
- Trotoar beton
Ketebalan lapisan beton minimum = 60 mm
Beton harus sekelas K 125.
- Perbaikan kembali saluran dan pinggir jalan
Pekerjaan perbaikan kembali harus termasuk beton dasar, bekisting dan
pemasangannya pada posisi lurus dan berbelok.
- Perbaikan jalan umum
Untuk lebih jelasnya dalam perbaikan lapisan kembali dapat dilihat pada
gambar pelaksanaan.
34
34
3.3.3 Pekerjaan Pemasangan Pipa
3.3.3.1 Pengangkatan
Peralatan pengangkat ini harus mempunyai kemampuan minimum satu
ton atau berat 1 (satu) batang pipa dengan diameter terbesar yang akan
dipasang, dan peralatan yang dianjurkan adalah crane.
3.3.3.2 Pengangkutan
Peralatan ini harus dapat mengangkut pipa sesuai dengan kondisi yang
diperlukan
35
35
Gambar 3.2
Typical Perletakkan Pipa Pada Dasar Galian
Tipe 1 Tipe 2
Dasar galian rata pengurugan dipadatkan Pipa diletakkan diatas material terpilih
sampai garis tengah pipa tebal 100 mm pengurugan dipadatkan
sampai puncak pipa.
Tipe 3 Tipe 4
Pipa diletakkan pada permukaan pasir, Pipa diletakkan pada material granular
kerikil atau batu pecah dengan tebal 1/8 yang dipadatkan sampai dengan garis
kali diameter pipa minimum. 100 mm tengah pipa dan material terpilih atau
granular dipadatkan sampai puncak pipa
Tabel 3.4.
Standar Puntir Untuk Mur Pada Sambungan Tipe Flens
36
36
- Tukang las harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup
dan harus mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh Program
khusus Pertamina-Bechtel atau sertifikat yang setara.
- Batang las tidak boleh yang menyerap air dan rata-rata kelembaban
tidak boleh lebih dari 2,5 % untuk illiminated rod dan 0,5% untuk
low hydrogenious rod.
- Mesin las harus dari jenis AC arc welding machine atau DC arc
welding machine.
- Pengelasan dilakukan secara dua lapis, (satu lapis pengelasan
secara lurus, searah sambungan pipa dan lapis kedua secara zig-zag)
- Untuk menghindari karat pada sambungan, setelah pengelasan
dilakukan pengecatan dengan cat pelindung atau setara.
3 Perlindungan terhadap karat pada sambungan flens, coupling, dan flens
adaptor diluar bak kontrol dengan menggunakan pita, mastic dan pasta
harus tanpa dipanaskan.
4 Pada proses penyambungan pada pipa, besarnya defleksi yang
diperbolehkan dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6
5 Sambungan dengan angkur tidak diperbolehkan ada defleksi.
3.3.3.5 Pemotongan Pipa
Kontraktor harus memotong pipa bilamana diperlukan dengan alat
pemotong pipa yang tidak merusak lapisan pelindung dan lapisan
pencegah korosif pada pipa dan bila diperlukan, Pemborong harus
membuat ulir pada ujung pipa yang telah dipotong.
Pemotongan ujung pipa untuk jembatan pipa harus dibuat miring dan
kemiringan ujung pipa tersebut harus dipotong dengan sudut 30
derajad diukur dari garis yang sejajar dengan sumbu pipa dengan
toleransi 50 00 dengan lebar permukaannya lebih kurang 1/16 inch
sampai 1/32 inch.
37
37
Tabel 3.5
Besar Sudut Defleksi Yang Diijinkan Pada Tanah Keras
a. Untuk Sambungan Push-On
Diameter Nominal Besar Sudut Defleksi Yang Diijinkan
(mm) (derajat)
75 200 5o
250 350 4o
400 3o30`
Tabel 3.6
Besar Sudut Defleksi Yang Diijinkan Pada Tanah Lembek
38
38
3.3.4 Testing Pekerjaan Pemasangan Pipa
Uji coba secara hidrolis harus dilakukan selama pelaksanaan pembangunan
jalur-jalur pipa, peralatan pembantu yang digunakan adalah pompa, alat ukur,
dongkrak dan strust.
Pengujian pipa harus sesuai dengan tata cara pengujian pipa. Pada sistem
pengaliran air secara pemompaan, pengetesan pipa dilakukan bagian demi
bagian dimana panjang maksimum dari bagian pipa yang ditest adalah 500 m.
Pengetesan dilakukan dengan cara memompakan air kedalam pipa yang akan
ditest sehingga mencapai tekanan 8 atmosphere dan dibiarkan selama 1 jam.
Setelah 1 jam, apabila tekanan turun, tekanan harus dinaikkan lagi sehingga 8
atmosphere dengan cara memompakan air kedalam pipa. Pekerjaan
perpipaan dianggap memuaskan jika air yang dipompakan untuk menaikkan
tekanan sehingga kembali pada tekanan 8 atmosphere setelah 1 jam tidak
lebih dari (0,01 x d) liter tiap jam km, dimana d adalah diameter pipa yang
ditest dalam mm. Apabila air yang dipompakan lebih dari 0,01 x d liter, maka
pemborong harus menentukan sumber kebocoran dan memperbaikinya.
Pekerjaan pengetesan harus diulang setelah perbaikan dilaksanakan. Biaya
untuk pengetesan sudah harus dihitung dan termasuk dalam nilai kontrak.
Kebocoran yang dapat diterima saat pengujian terlihat pada Tabel 3.7
Tabel 3.6
Kebocoran Yang Diijinkan/Km Pada Saat Pengujian Pipa
Tabel 3.8
Bahan-Bahan Pelapisan Pipa Baja dan Fitting
40
40
3.3.9 Pekerjaan Beton
Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampur agregat halus, agregat
kasar, air dan semen Portland atau bahan penguat hidrolis lain sejenis, dengan
atau tanpa bahan tambahan lainnya. (SK SNI S-36-1990-03)
1. Persyaratan material
Semen
- Semen portland tipe I V
- Semen portland-pozolan
- Semen tidak menggumpal, sweeping atau kantungnya rusak.
- Gudang tempat penimbunan harus baik dan tidak bocor.
Agregat
Agregat harus memenuhi standard seperti dalam Tabel 3.9 dan Tabel
3.10
Tabel 3.9
Gradasi Agregat Halus
41
41
Tabel 3.10
Gradasi Agregat Kasar
42
42
2. Pengujian beton
Semua beton yang digunakan harus dilakukan pengujian slump test dan test
kadar lumpur.
3. Pemasangan tulangan baja
Harus bebas kotoran, karat, minyak dan gemuk.
Kawat ikat yang berkualitas besi lunak dan berdiameter 1 mm digunakan
untuk pengikatan tulangan.
4. Bekisting
Tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencegah pergeseran
Permukaannya harus halus dan rata.
5. Campuran Beton
Jumlah semen dalam 1 m3 beton struktur adalah sekurang-kurangnya 340 kg
dan untuk pondasi adalah 375 kg/m3 beton
43
43
kehilangan tekanan pada kemampuan ukur nominal tidak boleh melampaui
nilai 25 kPa, dan kemampuan ukur maksimal tidak melampaui 100 kPa.
harus mampu menahan tekanan 1600 kPa (16 Bar) selama 5 menit tidak
bocor atau basah.
harus dilengkapi dengan alat penyetel untuk memperbaiki hubungan antara
debit yang ditunjukkan dan debit yang sebenarnya.
Pemasangan meter air :
1. Sebelum dipasang, pipa harus lakukan penggelontoran.
2. Meter air harus dipasang pada posisi horizontal, dan dilindungi dari udara
dingin, kerusakan dan benturan.
3. Sisi inlet dan outlet dari meter harus dipasang persis pada sumbu
memanjang pipa pelayanan.
4. Jalur pipa antara katup inlet dan outlet dan perlenkapan lainnya harus cukup
luas untuk memungkinkan pemasangan meter air dan accessories lain yang
diperlukan pada pemasangan meter air.
5. Meter air tidak boleh dipasang pada pipa yang bengkok karena akan
menyebabkan kerusakan pada meter air, terutama pada meter air dengan
gelang plastik dan dipasang terbuka.
6. Pada system ulir dari plastik hindari penggunaan kunci pipa pada badan
meter tersebut.
7. Pada system ulir dari plastik, rubber gasket harus dari bahan karet, dan
jangan dari fiber atau kulit.
Tabel 3.11.
Bahan Pada Pemasangan Alat Ukur
Bahan Spesifikasi
Alat Ukur Sesuai Standar No. SK SNI S-01-1990-F
Accessories Alat Ukur Sesuai dengan jenis pipa dan standart
yang berlaku dui Indonesia
Beton Untuk Bangunan Standart Spesifikasi Beton Bertulang
Alat Kedap Air no. SK SNI S-36-1990-03
3.3.12 Pekerjaan Pemasangan Alat Pelengkap
a. Katup Udara (Air Valve)
Dipasang pada semua titik titik yang tinggi terutama pada pipa Transmisi.
b. Katup (Valve)
Pada pemasangan pipa, katup dan accessoriesnya dilakukan setelah
pengecoran beton lantai bak kontrol, dan sebagian pipa tertanam dalam
dinding bak kontrol.
c. Katup Penguras (Wash-Out)
Harus dipasang pada semua titik terendah atau ujung pipa
Tidak boleh dihubungkan kesuatu roil atau saluran benam yang
menyebabkan aliran kembali ke system perpipaan.
44
44
d. Bend
Bend digunakan untuk perubahan arah vertical dan horizontal yang
mendadak dan tidak dapat dihindari
e. Penutupan ujung pipa
Harus menggunakan fitting yang sesuai dengan jenis pipa yang digunakan,
missal :
- Pipa HDPE : menggunakan cap, flange socket (untuk rubbering
join), atau blind flange, dengan konstruksi penguat
sementara.
- Pipa GIP/GSP : menggunakan blank flange (untuk flange joint), cap
untuk mechanical dengan konstruksi penguat
sementara.
Jika pekerjaan tidak diteruskan harus diberi konstrukasi penguat yang
permanen atau trust block dengan adukan 1 : 2 : 3.
Material yang digunakan, harus bersih dan bebas dari minyak, ili, ter,
aspal atau bahan minyak pelumas lainnya.
Jika air masuk kedalam parit galian, sebelum pemasangan pipa
dilanjutkan, maka tutup kedua ujung pipa jangan dibuka sebelum parit
galian dipompa sampai kering.
f. Bak Katup
Konstruksi dari beton bertulang/pasangan
Untuk dibawah trotoir, tutup manhole harus terbuat dari beton bertulang
(pra cetak).
Pemutar katup harus dapat dioperasikan melalui strat pot yang dicor didalam
beton
Untuk lokasi dibawah jalan digunakan tutup manhole dari ductile cast
iron.
Tutup manhole harus dapat menahan beban minimum beban maksimum
yang akan terjadi diatasnya.
Tutup manhole harus dipasang dengan menggunakan baut dan mur stainless.
Yulius Ngenju, ST
Penata TK. I
NIP. 19740428 200212 1 006
45
45
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN / TIME SCHEDULE
I PEKERJAAN PERSIAPAN
100%
1 Pembersihan Lokasi 0,033 0,033
2 Papan Nama Proyek 0,026 0,026
3 Pengukuran dan Perhitungan Kembali Jalur Pipa 0,066 0,033 0,033
4 Mobilisasi dan Demobilisasi 0,131 0,066 0,066
Rencana Parsial 0,165 0,377 0,737 6,336 10,918 10,338 3,069 11,179 10,181 10,642 11,275 9,415 4,746 4,871 4,874 0,370 0,373 0,133
Rencana Kumulatif 0 0,165 0,542 1,279 7,615 18,533 28,871 31,939 43,119 53,300 63,941 75,217 84,632 89,378 94,249 99,123 99,493 99,867 100,00
>>> Untuk Minggu ke-1 sampai minggu ke-17 dihitung = 7 Hari Kalender
>>> Untuk Minggu ke-18 dihitung = 1 Hari Kalender
KWEE MI LAY
Direktris
DAFTAR PERALATAN MINIMAL
No Jenis Fasilitas / Peralatan / Jumlah Kapasitas/output Merk dan Tipe Tahun Kondisi Lokasi Status Kepemilikan /
Perlengkapan pada saat ini Pembuatan (%) Sekarang Dukungan Sewa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Dump Truck 2 Unit 4 Ton Mitsubishi/FE SHD 2014 Baik(95%) Waingapu Milik Sendiri
2 Concrete Mixer / Beton Molen 1 Unit 350 Liter Donfeng 2010 Baik(90%) Waingapu Milik Sendiri
3 Stamper 1 Unit 250 Kg/M2 Honda 2010 Baik(95%) Waingapu Milik Sendiri
4 Tandon Air 1 Unit 2.200 Liter Profil Tank 2010 Baik(90%) Waingapu Milik Sendiri
5 Generator Set 1 Unit 5 KVA Yanmar 2003 Baik(90%) Waingapu Milik Sendiri
6 Pompa Air 1 Unit 3 dim Honda 2009 Baik(90%) Waingapu Milik Sendiri
7 Mesin Las Pipa GI 1 Unit 250 Volt Yanmar 2013 Baik(90%) Waingapu Milik Sendiri
8 Tool Kits (Kunci Pipa, Snei, dll) 1 Set 1-8 Dim Swort RRT 2009 Baik(90%) Waingapu Milik Sendiri
KWEE MI LAY
Direktris
JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN MINIMAL
PROGRAM : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SAM DESA KUTA
LOKASI : KECAMATAN KANATANG
TAHUN ANGGARAN : 2015
JENIS
Waktu Penggunaan Peralatan
NO URAIAN PEKERJAAN Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V KET
Mgg 1 Mgg 2 Mgg 3 Mgg 4 Mgg 5 Mgg 6 Mgg 7 Mgg 8 Mgg 9 Mgg 10 Mgg 11 Mgg 12 Mgg 13 Mgg 14 Mgg 15 Mgg 16 Mgg 17 Mgg 18
ALAT
7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 1 hari
>>> Untuk Minggu ke-1 sampai minggu ke-17 dihitung = 7 Hari Kalender
>>> Untuk Minggu ke-18 dihitung = 1 Hari Kalender
KWEE MI LAY
Direktris
DAFTAR PERSONIL INTI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ir. TONY YUDIANTO 10 Juli 1957 S1 Pelaksana Lapangan 16 Ahli Teknik SKA Tahun 2014
Lingkungan - Muda Ijasah Tahun 1998
2 SEMUEL M. MANGNGI, A.Md 18 Desember 1977 D.III Pengawas Lapangan 8 Ahli Teknik SKA Tahun 2014
Lingkungan - Muda Tahun 2005
3 HESTI KARWELO 18 Juni 1977 SMA Logistik 14 Logistik Ijasah Tahun 1995
4 IMELDA KULANDIMA, S.Pd 13 Januari 1984 S1 Tenaga Administrasi 4 Tenaga Administrasi Ijasah Tahun 2010
KWEE MI LAY
Direktris
JADWAL PERSONIL INTI
PROGRAM : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SAM DESA KUTA
LOKASI : KECAMATAN KANATANG
TAHUN ANGGARAN : 2015
Pengawas Lapangan dan perhitungan teknik baik menyangkut volume pekerjaan, penggunaan
KWEE MI LAY
Direktris
Cb
SPINDO f
e
PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, TbK.
Headquarter
J[. Katibutuh 1 89 - 1 91, Surabaya 601 73, East Java, tndonesia
p :+6231 5320921,531 6921,532 0320,535 3290
:+6231 531 0712,5320290
:marketing@spindo.co.id
Representative Office
Jl. Pangeran Jayakarta 55, Jakarta 10730, tndonesia
p
f
e
i +6221 626 0456, 601 2370
:+6221 6240313
:marketingjro@spindo.co.id
www. spindo.com
SUR;AT DUKT'NGAI{
ffi
Yang Bertanda Tangan Di bawah ini :
Surabaya,09.
LITA MUTIAH
Deputy Sales Director
LHILW
Demikian Surat Jaminan Mutu ini, kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Surabaya, Q9.07.2015
Hormat kami,
PASTEELPIPE rN'DONESIAlbk
( S PI )
IGI{TOR
RA
LITA MUTIAI{
Deputy Sales Director
LH/LW
Factory: a
a
a
a
a
-Jt.
Ds.
Rungkut lnduslri I / 28 - 32, Surabaya 60292, East Java, lndonesia
Jt. Rungkut industri ll / 1 O, Surabaya 60292, East Java, lndonesia
warugunung - Kec. Karangpilang, Surabaya 6022'1, East Java, lndonesia
Jl. Kabupaten, Ds. CangkringmaLang, Kec. Beji, Pasuruan, East Java, lndonesia
Kawasan lndustri Mitrakarawang, Jl. Mitra Raya Blok F2, Desa Parungmutya,
Kardwang 4136'1, West Java, lndonesia
g# m* 9, #*ffi il
Ch
ffiT' p
f
e
PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, TbK.
Headquarter
Jt. Kalibutuh 89 - 1 91, Surabaya 601 73, East Java, lndonesia
1
Sehubungan dengan pelelangan Paket Pekerjaan Pembangunan Sarana Air Minum (SAM) Desa Kuta
Kabupaten Sumba TimurTahun Anggaran 2015, maka dengan ini kami memberikan dukungan berupa
ketersedian tenaga Ahli Pipa.
Demikian Surat Keterangan Kesanggupan Menyiapkan Tenaga Ahli Pipa dari kami, dan dapat di
pergunakan sebagaima na mestinya.
LITA MUTIAH
Deputy Sales Director LH/LW
Factory : a
a
a
a
a
Jt. Rungkut lndustri I / 28 - 32, Surabaya 60292, East Java, lndonesia
Jt. Rungkutlndustrill/10,5urabaya60292, EastJava,lndonesia
Ds. Warugunung - Kec. KarangpiLang, Surabaya 6022 1, East Java, lndonesia
Jl. Kabupaten, Ds. Cangk.ingmatang, Kec. Beji, Pasuruan, East Java, lndonesia
Kawasan lndustri Mitrakarawang, Jt. Mitra Raya Btok F2, Desa Paruogmutya,
Karawang 41 361, Wesl Java, lndonesia
1* mil,Jf,* Yxax
il
SPINDO
PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, TbK.
I{EAD OFFICE :
FS.ETORY:
UNIT I
UNIT II
Ji. Rungkut lnCustn ll/10 Surabaya 60292, lnejonesia
Phone. 62 {031) 8439555 - E,1396S6
UNiT IIi
Ds. Warugunung - Kee. Karangpilang PC BeX 1984
Suralay,a - 6f,221 Inclonesia
Pircne 62 {C3 i ; 7661 362 i HunrirgJ
Fax.62 {031}766161S
IJNiT iV
Jl. Kai:upaten, Ds. eangkringmalang - K*e. Beji
Paiu;-,:ar,, i nccr+sia
Fhoi:e.62 {0343)656523-25 - 6562e6-67 - 6560S1
f ax.6? iC3,i3)ij56526
REPRESENTATIVE OFFICE ;
"/ r! !\
1$lJ\
\-4,/
Quality
EndoBed
Company
si_-0313
9001 r 2000
5L-ti475
CARBON STEEL PIPES FOR PRESSURE SERVICE
Jrs G 3454 - BB (STPG)
:';,*.::=:-.- -: .-_. i, ';, 1{i-} *T {i*:a{}T''*.
'::'r;'.,:'i; =:_-,r:...i,ttIL; rt.!..:
.:
:, : a,,.::, :.:r1:..: ): ):.:::.
i1.,, ll.:,:: :
.!t:..)
atliii :i4lir
:,1 ! lt)::?l ,i:irr:r: !"rEi,jijl :;iajii!tl t li.,.i ii
.i5 itz :.8 1.3_4 ia: 1:J 3.2 1,46 ?* 7ti '15 lit
1Y" 3.e 3.47 i l-j 1{ii- 4..* A24 1,*S :*i 4,S AXa :t,aE -4afr a:) 1Y"
40 1A 48.6 3.7 4 "., 7{: 4,Bg 1$fi ,;?i 5,1 5.4.V +*ia :*.4e 1y,
,l-:..
$ "t65.2 5.5 21.7 'i*i '! rii 7"0 36"i :.t 7.1 27.7
:;;ti:.-
216.3 6.4 33.1 ?a; I i,1al 7.* 36.1 8.2 42.1 ',4:.
j",,,
?50 1C 267,4 fi.4 41.2 3i| j*a 7.8 doo ,i* 9.3 5S.2 :i: ',}C ll.'. ,
...i-a
i: ":
:;:',:i
30* i2 318.5 6.4 49.3 ?,j liii: *.4 a4.t 7: 10.3 78,3 ':t1 a*':1
SP NDO
STEEL PIPE FOR GENERAL APPLICATIONS Jrs G 3452 - BB (SGP)
STEEL PIPE ZINC COATED FOR WATER APPLICATION Jrs G 3442 - 88 (SGPW)
Nominal Diameter Outside Tolerance on outside diameter Wall Thickness Tolerance on PiBe Weight
Diameter Wall Thickness withoutsocket
A (mm) B (inch) mm Pipes to be cut in
tapper thread
Other pipes mm (%) ' {ks1m)
1/ +0,5 mm
32 1 /4 42,7 !0,5 mm r 3,5 3,38
+ Not Specified
1/
40 1 /2 48,6 t0,5 mm r0,5 mm r 3,5 3,89
-12,50k
SP NDO
eAmmor{ s"rgL ptPE FoR sRmrhrARy usms {sutrAnlr rcR scR=\,,\,i.iG,
BS X 387 - 85 (BlaclrlGalvarrized) HydrostaticTest : 50 bar/sokgflcm2 lZOOpsi; for Uedium/ Heavy
10%
Tolerance on Wall Thickness :.8 % for Light & - for Medium/ Heavy
SNI 07 - C039 - 87 {Galvanized) Standard Length :6m/pc
.)..)
l7a 42,9 42,1 3,2 3,10 3,13 11
a
J 80 89,5 ao -t
4,0 8,37 8,54 11
U 5 ?A O? 27,2
ORGANISASI KERJA DI LAPANGAN
CV. TAHAPAN BINAREKA
Direktris
KWEE MI LAY
Pelaksana Lapangan
Tenaga Kerja
Mandor, Kepala Tukang, Tukang,
Pekerja, Juru Ukur, Sopir, Pembantu
Sopir
KWEE MI LAY
Direktris
ORGANISASI KERJA DI LAPANGAN
URAIAN TUGAS :
Pelaksana Lapangan
Uraian Tugas : 1 Bertanggung jawab terhadap keseluruhan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, baik menyangkut
fisik maupun keuangan.
2 Mengontrol dan memantau pelaksanaan di lapangan sejak pekerjaan dimulai sampai selesai
dilaksanakan
3
Mengatur pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehingga berkesinambungan / tidak terputus,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Pengawas Lapangan
Logistik
Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai
Uraian Tugas : 1
dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan
2 Melakukan Order, Menerima, dan Menditribusikan Barang/Material,
3 Melakukan Monitoring dan Mengontrol Penggunaan Bahan
4 Membuat Laporan Penggunaan Bahan
Tenaga Administrasi
Tenaga Kerja
Uraian Tugas : 1 Bertanggung jawab kepada pengawas lapangan dan pelaksana lapangan
2 Melaksanakan pekerjaan yang diinstruksikan
3 Mengusahakan pekerjaan yang bermutu
KWEE MI LAY
Direktris