PERTEMUAN KADER
KELURAHAN CIAKAR KECAMATAN CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
TANDA
N ALAMAT
TGL NAMA JABATAN TANGAN
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Ciakar,........
Januari 2017
Bidan Kelurahan
RESTY
FAMELA ADHETYA
NIP.
198607212017042007
DAFTAR HADIR
PERTEMUAN KADER
KELURAHAN CIAKAR KECAMATAN CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
N TGL NAMA JABATAN ALAMAT TANDA
O TANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Ciakar, ..........
..................... 20...
Bidan Kelurahan
RESTY
FAMELA ADHETYA
NIP.
198607212017042007
DAFTAR HADIR
PERTEMUAN KADER
KELURAHAN CIAKAR KECAMATAN CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
N TGL NAMA JABATAN ALAMAT TANDA
O TANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Ciakar, ..........
..................... 20...
Bidan Kelurahan
RESTY
FAMELA ADHETYA
NIP.
198607212017042007
KELURAHAN CIAKAR
JL.PASIR PARAYA NO. 1 KECAMATAN CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
Nomor : .001/PUSTU-CIAKAR/ I/2017.
Sifat : Penting
Perihal : Undangan Pembinaan Ibu Kader
Kepada Yth.
Ibu ................................................................
Di
Tempat
Assalamualaikum, Wr.Wb
Salam Silaturahmi teriring Doa semoga kita sekalian senantiasa
ada dalam rahmat dan ridho Alloh swt.
Sebagaimana Program yang telah kami tetapkan mengenai
Pembinaan bagi Ibu Kader di Wilayah Kelurahan Ciakar
Kecamatan Cibeureum, Bersama ini kami mengundang kepada
seluruh ibu kader supaya hadir pada :
Ciakar,
21 Januari 2017
Bidan Kelurahan
Ciakar
RESTY
FAMELA ADHETYA, S.ST
NRPTT. 10.4.048.8173
KELURAHAN CIAKAR
JL.PASIR PARAYA NO. 1 KECAMATAN CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
Nomor : .004/PUSTU-CIAKAR/ III /2017.
Sifat : Penting
Perihal : Undangan Pembinaan Ibu Kader
Kepada Yth.
Ibu ................................................................
Di
Tempat
Assalamualaikum, Wr.Wb
Salam Silaturahmi teriring Doa semoga kita sekalian senantiasa
ada dalam rahmat dan ridho Alloh swt.
Sebagaimana Program yang telah kami tetapkan yaitu
Pembinaan bagi Ibu Kader di Wilayah Kelurahan Ciakar
Kecamatan Cibeureum, Bersama ini kami mengundang kepada
seluruh ibu kader supaya hadir pada :
RESTY
FAMELA ADHETYA, S.ST
NRPTT. 10.4.048.8173
KELURAHAN CIAKAR
JL.PASIR PARAYA NO. 1 KECAMATAN CIBEUREUM
KOTA TASIKMALAYA
Nomor : .007 /PUSTU-CIAKAR/ V /2017.
Sifat : Penting
Perihal : Undangan Pembinaan Ibu Kader
Kepada Yth.
Ibu ................................................................
Di
Tempat
Assalamualaikum, Wr.Wb
Salam Silaturahmi teriring Doa semoga kita sekalian senantiasa
ada dalam rahmat dan ridho Alloh swt.
Sehubungan akan diadakanya acara karya wisata ke Batu Karas
dan sekaligus Pmbinaan ibu kader wilayah Kelurahan ciakar
Kecaamatan Cibeureum. Dengan ini kami mengajak serta
mengundang Ibu-ibu Kader supaya hadir pada :
RESTY
FAMELA ADHETYA, S.ST
NRPTT. 10.4.048.8173
NOTULEN RAPAT
PERTEMUAN KADER
PADA HARI : SENIN
TANGGAL : 23 JANUARI 2017
BERTEMPAT DI POSYANDU RATNA MEKAR ( RUMAH IBU IPAH)
TENTANG
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN PADA IBU HAMIL
Setiap kali kontrol ke dokter kandungan dan tanyakan ini dan itu.
Ketika hasil pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG) di layar monitor akan
muncul Ini sekarang janinnya sudah bisa apa, organnya sudah ada apa saja,
beratnya berapa. Pokonya semua hal untuk mencari tahu keadaan si kecil
dalam rahim harus ditanyakan.Menemukan berbagai referensi mengenai
tahap perkembangan janin dari waktu ke waktu.setiap tahap perkembangan
janin di dalam perut sangat banyak manfaatnya. Jadi ibu akan tahu tentang
apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Apalagi masa kehamilan merupakan awal dari periode kritis tumbuh
kembang anak yang biasa dikenal dengan masa 1000 hari pertama
kehidupan.Misalnya tentang pembentukan syaraf. Dari berbagai referensi
saya mengetahui bahwa pada janin, perkembangan otak manusia dimulai
sejak 16 hari setelah pembuahan. Pada saat janin berusia 4 minggu, tabung
saraf sudah selesai terbentuk. Itu artinya segala macam nutrisi yang
dibutuhkan untuk masa pembentukan saraf ini harus tercukupi dengan baik.
Pada ibu hamil sepanjang kehamilannya kelahiran bayi hingga bayi
berumur 2 tahun. Dalam hitungannya 1000 hari adalah: 270 hari dalam
kandungan ditambah 2 kali 365 hari ( 2 tahun setelah kelahiran).
Berdasarkan banyak penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa
periode 1000 hari adalah periode emas yang dimulai sejak saat konsepsi,
pertumbuhan janin dalam rahim, hingga ulang tahun ke 2
kehidupannya,yang akan menentukan kualitas kesehatan pada kehidupan
selanjutnya.
Bukan hanya kesehatan secara lahiriah, lebih dari itu, kesehatan jiwa
dan emosi, bahkan kecerdasan/ intelektualnya. Hal ini berarti nutrisi selama
periode emas ini sangat menentukan, ibarat kita membangun sebuah rumah
yang kokoh dan indah, maka seharusnya bahan yang digunakan harus
berkualitas, terencana dan terpantau dengan baik. Kekurangan gizi pada
awal kehidupan anak akan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia.
Anak yang kurang gizi akan lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) dan pada masa selanjutnya akan tumbuh lebih pendek (stunting)
yang berpengaruh terhadap perkembangan kognitifnya. Hal ini tentunya
akan berpengaruh pada keberhasilan pendidikan, yang berakibat pada
menurunnya produktivitas saat usia dewasanya. Selain itu, gizi kurang/buruk
merupakan penyebab dasar kematian bayi dan anak.
Karenanya, yang harus disadari secara sungguh-sungguh adalah jika
terjadi kegagalan pertumbuhan (growth faltering), meski gangguan
pertumbuhan fisik anak masih dapat diperbaiki di kemudian hari dengan
peningkatan asupan gizi yang baik, namun tidak demikian dengan
perkembangan kecerdasannya.
Fakta-fakta ilmiah lainnya menunjukkan bahwa kekurangan gizi yang
dialami ibu hamil yang kemudian berlanjut hingga anak berusia 2 tahun akan
mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan anak. Sayangnya, periode
emas inilah yang seringkali kurang mendapat perhatian keluarga, baik
karena kurangnya pengetahuan maupun luputnya skala prioritas yang harus
dipenuhi.
NOTULEN RAPAT
PERTEMUAN KADER
PADA HARI : SELASA
TANGGAL : 16 MEI 2017
BERTEMPAT DI BATU KARAS PANGANDARAN
TENTANG
PENGERTIAN POSYANDU DAN KEGIATN POKOK POSYANDU
Membudayakan NKBS
KB
Imunisasi
Gizi
Penanggulangan diare
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa :
Imunisasi
Pengobatan ringan.
Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V
merupakan meja pelayanan medis.
D. Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K: Semua balita yang memiliki KMS.
D: Balita yang ditimbang.
N: Balita yang Berat Badannya naik
E. Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
1. D Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
2. N Berhasil tidaknya program posyandu.
F. Kegiatan Posyandu
3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus
dan sebagainya.
9. pemanfaatan pekarangan.
10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-
lain.
G. Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi,
gizi, penanggulangan
diare.
4 Peningkatan Gizi
5 Penanggulangan Diare
PERTEMUAN KADER
PADA HARI : JUMAT
TANGGAL : 24 MARET 2017
BERTEMPAT DI POSYANDU RATNA MEKAR ( RUMAH IBU IPAH)
TENTANG
MACAM-MACAM PELAYANAN KB
A. Pengertian keluarga berencana
Menurut WHO keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengontrol waktu saat kelahiran dengan umur suami serta menentukan jumlah
anak dalam keluarga.
Secara umum KB dapt diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan
sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah seta keluarganya yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan
tersebut. (Suratun, 2008)
B. Tujuan program KB
Tujuan umumnya adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, dan peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga. Hal ini sesuai dengan teori pembangunan menurut Alex Inkeles
dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan sekedar perkara pemasok
modal dan teknologi saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan
sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan masa depan, memiliki kesanggupan
untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia dapat mengubah alam, bukan
sebaliknya.
C. Sasaran program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004 - 2009 sebagai berikut:
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,14% per tahun
2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran
berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%
4. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%
5. Meningkatnya penggunaan KB yang rasional,efektif, dan efesien
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 yang aktif dalam
usaha ekonomi produktif
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan program
KB nasional.
3. Seluruh keluarga
Dilaksanakannya program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan sosial
setiap anggota keluarga, dan bagi anak dapat memperolah kesempatan yang lebih besar
dalam hal pendidikan serta kasih sayang orang tuanya.
Ruang lingkup KB secara umum adalah sebagai berikut:
1. Keluarga berencana
2. Kesehatan reproduksi remaja
3. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
4. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
5. Keserasian kebijakan kependudukan
6. Pengelolaan SDM apatur
7. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
8. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara
E. Konseling
Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana
(KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR). Dengan melakukan konseling berarti petugas
membantu klien dalam memilih dan memetuskan jenis kontrasepsi yanga akan digunakan
sesuai dengan pilihannya. Disamping itu dapat membuat klien merasa lebih puas.
Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih
lama dan meningkatkan keberhasilan KB. Konseling juga akan mempengaruhi interaksi
antara petugas dank lien karena dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang
sudah ada.
Sering kali konseling diabaikan dan tidak dilaksanakan dengan baik karena petugas tidak
mempunyai waktu dan tidak menyadari pentingnya konseling. Padahal dengan konseling
klien akan lebih mudah mengikuti nasihat provider. Konseling adalah proses yang berjalan
dan menyatu dengan semua aspek pelayanan Keluarga Berencana dan bukan hanya
informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat pemberian
pelayanan.
G. Informed Consent
A. Pemberian informasi yang lengkap
Setiap pemakaian kontrasepsi harus memperhatikan hak-hak reproduksi individu dan
pasangannya, sehingga harus diawali dengan pemberian informasi yang lengkap.
Informasi yang diberikan pada calon/klien KB tersebut harus disampaikan selengkap-
lengkapnya, jujur dan benar tentang metode kontrasepsi yang akan digunakan oleh
calon/klien KB tersebut. Dalam memberikan informasi ini penting sekali adanya
komunikasi verbal antara dokter dank lien. Ada anggapan banyak klien sering
melupakan informasi lisan yang telah diberikan oleh dokter/bidan. Oleh sebab itu untuk
mencegah hal tersebut perlu diberikan pula informasi tertulis dan jika perlu, dibacakan
kembali.
H. Kontrasepsi
1. Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan
sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma tersebut.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2007).
2. Tujuan kontrasepsi
Untuk meningkatkan suatu metode kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama),
yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan bersenggama, tetapi
tetap revesible.
3. Kontrasepsi efektif
Metode kontrasepsi efektif adalah metode yang dalam penggunaannya keefektivan
relatife lebih tinggi dan angka kegagalan lebih rendah.
b. Mekanisme Kerja
Sampai sekarang belum ada orang yang yakin bagaimana mekanisme kerja AKDR
dalam mencegah kehamilan. Ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing
yang menimbulkan reaksi radang setempat, dengan sebutan leukosit yang dapat
melarutkan blastosis atau sperma. Mekanisme kerja AKDR yang dililiti kawat
tembaga mungkin berbeda, tembaga dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan
kedalam rongga uterus selain menimbulkan reaksi radang seperti pada AKDR biasa,
juga menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali. AKDR yang
mengeluarkan hormon juga menebalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma.
(Sulistyawati,Ari.2011)
c. Jenis-jenis AKDR
Sampai sekarang telah terdapat berpluh-puluh jenis AKDR,yang paling sering
digunakan dalam program keluarga berencana di Indonesia adalah AKDR jenis Lippes
loop, AKDR dapat dibagi dalam bentuk yang terbuka linear dan bentuk tertutup
sebagai cincin. Yang termasuk dalam golongan bentuk terbuka dan linear antara lain
adalah lipes loop, saf-T-coil, multiload sedang yang termasuk dalam golongan bentuk
tertutup dengan bentuk dasar cincin, antara lain : Ota ring, Antigon F, Ragab ring,
cincin Gravenberg, cincin Hall-Stone, Birnberg low, dan lain-lain ( Sarwono, 2009).
d. Daya guna
Daya guna teoritis dan daya guna pemakaian hamper sama (1-5 kehamilan per 100
wanita per tahun). Kegagalan lebih rendah pada AKDR yang mengeluarkan tembaga
atau hormon.(Sulistyawati, Ari.2011)
L. Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keuntungan terhadap cara kontrasepsi yang lain, karena :
a. Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan.
b. Tidak menimbulkan efek sistemik.
c. Alat ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara missal.
d. Efektivitas cukup tinggi.
e. Reversible ( Sarwono,2009).
N. Komplikasi AKDR
a. Infeksi
AKDR atau benangnya yang berada pada vagina umumnya tidak akan
menyebabkan infeksi jika alat-alat yang digunakan disucihamakan, yakni tabung
penyalur, pendorong, dan AKDR. Jika terjadi infeksi, hal ini disebabkan oleh
sudah adanya infeksi subakut atau menahun pada traktus genitalis sebelum
pemasangan AKDR (Sarwono, 2009).
b. Perforasi
Umumnya perforasi terjadi sewaktu pemasangan AKDR walaupun bisa terjadi
setelah pemasangan. Pada permulaan hanya ujung AKDR saja yang menembus
dinding uterus, tetapi lama kelamaan dengan adanya kontraksi uterus, AKDR
terdorong lebih jauh menembus dinding uterus, sehingga akhirnya sampai
kerongga perut. Kemungkinan adanya perforasi harus diperhatikan apabila pada
pemeriksaan dengan speculum, benang AKDR tidak kelihatan. Dalam hal ini
pada pemeriksaan dengan sonde uterus atau mikrokuret tidak dirasakan AKDR
dalam rongga uterus. Jika ada kecurigaan kuat tentang terjadinya perforasi,
sebaiknya dibuat foto rontgen, dan jika tampak di foto AKDR dalam rongga
panggul, hendaknya dilakukan histerografi untuk menentukan apakah AKDR
terletak di dalam atau di luar kavum uteri. Sekarang data ditentukan dengan
USG transvaginal dan transabdominal.
Jika perforasi terjadi dengan AKDR yang tertutup, AKDR harus dikeluarkan
dengan segera oleh karena dikhawatirkan terjadi ileus, begitu pula untuk AKDR
yang mengandung logam. Pengeluaran AKDR dapat dilakukan dengan
laparaskopi. Laparatomi hanya dilakukan jika laparaskopi tidak berhasil atau
setelah terjadi ileus. Jika AKDR yang menyebabkan perforasi itu jenis terbuka
dan linear, dan tidak mengandung logam, AKDR tidak perlu dikeluarkan dengan
segera (Sarwono, 2009)
c. Kehamilan
Jika timbul kehamilan dengan AKDR in situ, tidak akan menimbulkan cacat
pada bayi oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding rahim.
Angka keguguran dengan AKDR in situ tinggi. Jika ditemukan kehamilan
dengan AKDR in situ sedangkan benangnya masih kelihatan, sebaiknya AKDR
dikeluarkan karena kemungkinan terjadinya abortus setelah AKDR dikeluarkan
lebih kecil daripada jika AKDR masih berada dalam rongga uterus. Jika benang
AKDR tidak kelihatan, sebaiknya AKDR dibiarkan saja berada dalam uterus
(Sarwono, 2009).
O. Indikasi pemasangan AKDR
S. Pemasangan AKDR
a. Pemeriksaan sebelum pemasangan AKDR
Tanyakan kepada calon akseptor mengenai hal-hal berikut:
1. HPHT atau tanggal kelahiran anaknya yang terakhir atau tanggal keguguran
yang terakhir.
2. Lamanya haid dan banyaknya darah yang keluar, serta apakah ada rasa sakit
atau tidak.
3. Apakah pernah menderita infeksi panggul.
Ditemukan permukaan yang kasar pada uncak vagina menggantikan serviks atau
suatu bentuk seperti kembang kol yang mudah patah dan mudah berdarah.
Biasanya keluar cairan vagina yang khas, berwarna cokelat dan berbau busuk.
(sulistyawati, ari.2011)
b. Infeksi panggul
Organ tubuh dalam panggul nyeri disertai dengan keluarnya cairan bernanah dari
uretra dan serviks. (sulistyawati, ari.2011)
c. Flour Albus
T. Kunjungan Ulang
Setelah AKDR dipasang, klien harus diarahkan untuk menggunakan preparat
spermisida dan kondom pada bulan pertama. Tindakan ini akan member
perlindungan penuh dari konsepsi.
Klien harus melakukan kunjungan pertamanya dalam waktu kurang dari 6
minggu, dilakukan pada masa menstruasi pertamanya pascapemasangan AKDR.
AKDR diperiksa untuk mengetahui apakah masih berada pada posisi yang tepat.
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat tindak lanjut setelah pemasangan
1. Keluhan-keluhan : perdarahan, keputihan, mules-mules, dan AKDR lepas.
2. Haid berlebihan atau nyeri saat haid.
3. Memastikan AKDR masih ada di dalam rahim.