0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan1 halaman
Standar prosedur operasional perdarahan post partum menjelaskan tiga langkah utama yaitu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lengkap untuk mengetahui penyebab perdarahan, melakukan tindakan kompresi bimanual eksterna dan infus cairan untuk mengontraksi rahim apabila perdarahan melebihi 500 cc, serta rujukan ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.
Standar prosedur operasional perdarahan post partum menjelaskan tiga langkah utama yaitu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lengkap untuk mengetahui penyebab perdarahan, melakukan tindakan kompresi bimanual eksterna dan infus cairan untuk mengontraksi rahim apabila perdarahan melebihi 500 cc, serta rujukan ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.
Standar prosedur operasional perdarahan post partum menjelaskan tiga langkah utama yaitu melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lengkap untuk mengetahui penyebab perdarahan, melakukan tindakan kompresi bimanual eksterna dan infus cairan untuk mengontraksi rahim apabila perdarahan melebihi 500 cc, serta rujukan ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.
PENGERTIAN Perdarahan 500 ml atau lebih yang terjadi setelah plasenta lahir
TUJUAN Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu melahirkan
KEBIJAKAN a. Setiap tenaga medis / paramedic yang bertugas di kamar bersalin,
poli KIA, dan UGD harus mampu melakukan penanganan pada perdarahan post partum b. Melakukan rujukan berkwalitas ke rumah
PETUGAS Bidan, Perawat, Dokter umum
PROSEDUR 1. Lakukan anamnesa secara lengkap
PELAKSANAAN 2. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh 3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital 4. Lakukan pemeriksaan penunjang ( cek HB ) 5. Tata laksana penanganan persarahan post partum : a. Setelah plasenta lahir jika setelah dilakukan massage 15 kali selama 15 menit uterus tidak kontraksi dan perdarahan lebih dari 500 cc, maka dilakukan : - Lakukan kompresi bimanual interna selama 10 menit - Jika uterus berkontraksi teruskan 5 menit lagi --- Evaluasi kala IV secara ketat - Jika tidak ada kontraksi lanjutkan KBI atau KBE ( jika tidak ada asisten ) - Pasang infuse dengan larutan RL drip 20 IU oxytoxin habiskan segera - Beri metergin injeksi 0,2 mg ( jika tidak ada HT ) atau mesoprostol tablet 600 – 1000 mg per rektal - Lanjutkan cairan RL drip 20 IU oksitosin sampai dengan kecepatan 500 cc / jam cc samapi di rumah sakit - Siapkan rujukan b. Jika kontraksi uterus baik - Cari factor penyebab ( sisa plasenta, atau ada laserasi jalan lahir ) - Berikan cairan bila diperlukan 6. Catat semua hasil pemeriksaan dan tindakan secara lengkap