Anda di halaman 1dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERDARAHAN POST PARTUM

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :

Tgl. Terbit : UPTD PUSKESMAS


Halaman : PUJON

KABUPATEN dr. Wiwit Wijayati


Nip.
MALANG 197501242006042015

PENGERTIAN Perdarahan 500 ml atau lebih yang terjadi setelah plasenta lahir

TUJUAN Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu melahirkan

KEBIJAKAN a. Setiap tenaga medis / paramedic yang bertugas di kamar bersalin,


poli KIA, dan UGD harus mampu melakukan penanganan pada
perdarahan post partum
b. Melakukan rujukan berkwalitas ke rumah

PETUGAS Bidan, Perawat, Dokter umum

PROSEDUR 1. Lakukan anamnesa secara lengkap


PELAKSANAAN 2. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital
4. Lakukan pemeriksaan penunjang ( cek HB )
5. Tata laksana penanganan persarahan post partum :
a. Setelah plasenta lahir jika setelah dilakukan massage
15 kali selama 15 menit uterus tidak kontraksi dan
perdarahan lebih dari 500 cc, maka dilakukan :
- Lakukan kompresi bimanual interna selama 10
menit
- Jika uterus berkontraksi teruskan 5 menit lagi ---
Evaluasi kala IV secara ketat
- Jika tidak ada kontraksi lanjutkan KBI atau KBE
( jika tidak ada asisten )
- Pasang infuse dengan larutan RL drip 20 IU
oxytoxin habiskan segera
- Beri metergin injeksi 0,2 mg ( jika tidak ada HT )
atau mesoprostol tablet 600 – 1000 mg per rektal
- Lanjutkan cairan RL drip 20 IU oksitosin sampai
dengan kecepatan 500 cc / jam cc samapi di
rumah sakit
- Siapkan rujukan
b. Jika kontraksi uterus baik
- Cari factor penyebab ( sisa plasenta, atau ada
laserasi jalan lahir )
- Berikan cairan bila diperlukan
6. Catat semua hasil pemeriksaan dan tindakan secara
lengkap

UNIT TERKAIT Poli laboratorium

Anda mungkin juga menyukai