Paper Geofis Undulasi
Paper Geofis Undulasi
Latar Belakang
Permasalahan yang muncul dari latar belakang penelitian yang telah dijabarkan
sebelumnya adalah Berapa nilai undulasi dari hasil hitungan Gaya Berat menggunakan
persamaan Stokes?
III. TUJUAN
Gaya Berat
Gaya Berat adalah resultan dari gaya gravitasi Bumi dengan gaya sentripugal Bumi.
Penyelidikan gaya berat dimaksudkan untuk membuat peta anomali gaya berat dengan tujuan
mengetahui pola penyebaran batuan dan kondisi geologi serta struktur daerah tersebut,
berdasarkan sebaran pola anomalinya. Metoda gaya berat pada dasarnya adalah mengukur
besaran densitas batuan. Inhomogenitas batuan pembentuk litosfer akan memberikan kontras
densitas batuan yang merupakan sasaran dalam pengukuran dengan metode ini, dimana
keterdapatan struktur maupun perubahan jenis batuan baik secara vertikal maupun horisontal
terdeteksi. Metoda gaya berat merupakan salah satu metoda penyelidikan dengan
menggunakan hukum Newton II tentang gracitasi, yang mengukur adanya perbedaan kecil
dari massa bumi yang besar. Perbedaan terjadi karena distribusi massa yang tidak meratanya
distribusi massa jenis batuan. Adanya perbedaan massa jenis batuan dari suatu tempat dengan
tempat lain, akan menimbulkan medan gaya berat yang tidak merata, dan perbedaan inilah
yang terukur di permukaan bumi. Karena perbedaan gaya berat di suatu tempat dengan
tempat lain relatif kecil, maka diperlukan alat ukur yang peka terhadap perbedaan tersebut
dan alat tersebut disebut gravimeter. Hasil pengukuran gaya berat kemudian dikoreksi dengan
berbagai koreksi yaitu koreksi pasang surut, koreksi drift, koreksi udara bebas, koreksi
Bouguer, koreksi medan dan koreksi lintang sehingga menghasilkan suatu nilai anomali
Bouguer.
Hukum Newton II menyatakan bahwa gaya tarik menarik antara dua benda yang
masing-masing mempunyai massa m1 dan m2 dengan jarak r, dirumuskan sebagai berikut:
G m1m2
F(r) = R2
Penentuan Geoid
Pengukuran gaya berat untuk membuat model geoid dengan cara terestris
menggunakan alat gravimeter adalah pengukuran gaya berat langsung di permukaan bumi.
Alat gravimeter ditempatkan di titik-titik ukur dan kemudian dilakukan pembacaan. Pada
pengukuran ini salah satu stasiun pengamatan biasanya sudah harus diketahui harga gaya
beratnya (pengukuran gaya berat relatif). Pada stasiun yang telah diketahui harga gaya
beratnya dilakukan pembacaan skala mikrometer, kemudian gravimeter dipindahkan ke
stasiun berikutnya dan dilakukan pembacaan mikrometer, sehingga melalui pembacaan
mikrometer diketahui perubahan gaya berat antara dua stasiun yang telah dilakukan
pengukuran tersebut. Pada pengukuran gaya berat untuk pembuatan model geoid secara
terestris dengan menggunakan instrumen gravimeter akan bermasalah jika daerah observasi
cukup luas dengan kondisi topografi yang sulit dijangkau seperti hutan belantara,
pengunungan, gunung es, dan juga lautan yang luas. Hal ini akan memakan waktu yang
sangat lama dan tenaga yang cukup besar, yang berarti biaya yang dikeluarkan akan sangat
besar pula. Ada dua macam data yang di dapatkan yaitu :
a. Stokes
Formula ini didasarkan pada pendekatan bola dari bidang ellipsoid referensi yang
menyebabkan kesalahan relative berkisar 3.10 -3 meter dan kesalahan absolute
berkisar satu meter. Formula ini juga mensyaratkan semua massa yang terletak di
luar geoid direduksi dan anomaly gaya berat direduksi ke permukaan geoid. Dengan
asumsi bahwa nilai sebaran dari densitas topografi dan gradient gaya berat dari geoid
ke permukaan tanah diketahui.
b. Molodensky
1. Teknik penentuan geoid berdasarkan teknologi satelit
a. Dinamik
b. Geometric
1. Teknik kombinasi menggunakan data heterogen
a. Metode kombinasi sederhana
b. Metode kombinasi lanjut
Dari sumber yang lain perhitungan undulasi menggunakan persamaan dibawah ini
[Nico Sneew hal 132, 2006] :
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa, gaya berat di permukaan bumi
dipengaruhi oleh 5 faktor. Sedangkan dalam melakukan survei gaya berat diprioritaskan satu
faktor saja yaitu variasi densitas bawah permukaan, sehingga pengaruh 4 faktor lainnya
(lintang, ketinggian, topografi, pasang surut) harus direduksi atau dihilangkan. Untuk
kesalahan yang disebabkan oleh alat, dapat digunakan koreksi apungan.
Koreksi lintang merupakan koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub bumi. Jadi
di setiap lintang yang berbeda memiliki medan gravitasi berbeda antara medan gravitasi
pada saat pengukurannya dengan medan gravitasi normal.
dimana
dimana
c. Koreksi Bouguer
Koreksi massa lapisan yang diasumsikan berada diantara titik amat dengan bidang
referensi. Koreksi Bouger adalah koreksi akibat pengaruh ketinggian, tapi massa
dibawah permukaan diperhatikan nilainya.
Koreksi topografi adalah koreksi pengaruh topografi terhadap gaya berat pada titik
amat, akibat perbedaan ketinggian antara titik observasi dengan base. Massa di bawah
permukaan tidak diperhatikan.
Bumi, bulan, dan matahari mengalami gaya tarik menarik, tarik menarik itulah yang
menyebabkan naik turunnya gaya sehingga permukaan bumi mempunyai nilai medan
gravitasi yang berubah. Koreksi pasang surut digunakan untuk menghilangkan
pengaruh gaya tarik menarik tersebut.
dimana
Jadi pada saat pengukuran gaya berat dengan alat gravimeter, perpindahan alat dari titik
satu ke titik lain mengalami perubahan kondisi ( disebabkan berbagai macam hal ), nah
perubahan kondisi serta perpindahan alat tersebut menyebabkan terjadinya kesalahan,
misalnya pembacaan titik nol, atau mungkin setting alat pada saat pengukuran belum
tepat.
dimana
V. METODOLOGI
1. Menghitung nilai g
a. Koreksi pasut : diketahui dari alat gravimeter
b. Pasut Terkoreksi = Gravimeter ke-i + Koreksi Pasut
d. Menghitung Selisih
Rumus : Drift Terkoreksi ke-i nilai absolute Dn Terkoreksi titik awal
e. Menghitung g observasi
Rumus : gobs = gstasiun + selisih
f. Menghitung Koreksi Lintang
Rumus : Gaya Berat Normal
4. Menghitung nilai N1
5. Menghitung nilai N2
6. Menghitung nilai N
N = N1 + N2
Langkah Langkah Perhitungan
Keterangan :
Dn : Koreksi drift pada titik-n
tn : Waktu pembacaan pada titik-n
tB : Waktu pembacaan di titik ikat
pada awal looping
tB : Waktu pembacaan di titik ikat
pada akhir looping
gB : Nilai pembacaan di titik ikat pada
awal looping
gB : Nilai pembacaan di titik ikat pada akhir looping
(0.2264520.222379)
- Drift Titik 2 = (0.2994650.222379) x (1703.08-1702.97) =
0.005811321
Keterangan
b. Perhitungan Selisih
S = DnT- DnT
Keterangan
Keterangan :
S : Selisih pada Titik-n
gobs : Gaya Berat Observasi pada Titik-n
Keterangan :
Keterangan :
h = Tinggi Geodetik
Contoh Hitungan gh :
Contoh Hitungan :
PPlm (cos ) = -4.78E-01 x 2.236067977 = 1.07
i. Menghitung nilai g1
j. Menghitung g2
g2 = g - g1
Contoh Hitungan :
Menghitung N2
Contoh Hitungan :
VI. HASIL
Hasil dari perhitungan data gaya berat dengan persamaan stokes ini diperoleh nilai N1
dan N2. Hasil perhitungan tersebut kami lampirkan.
Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan data gaya berat dengan menggunakan persamaan
Stokes, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah titik yang dipakai pada perhitungan ini adalah 18 titik. Dari data gaya berat
tersebut kemudian dihitung undulasinya menggunakan persamaan Stokes.
2. Nilai undulasi dari hasil hitungan data gaya berat di daerah penelitian berkisar antara
26.9570339 hingga 27.1957297.
3. Nilai geoid di daerah penelitian terletak antara 26.9570339 hingga 27.1957297 diatas
ellipsoid.
Saran
Dalam perhitungan data gaya berat untuk mencari nilai undulasi, kami menyarankan
sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan pengukuran gayaberat dengan daerah yang lebih luas dengan tingkat
kerapatan yang baik.
2. Dalam melakukan perhitungan sebaiknya kita memperbanyak referensi mengenai
metode yang akan digunakan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA