Kerjasama Internasional Makalah Untuk Me
Kerjasama Internasional Makalah Untuk Me
KERJASAMA INTERNASIONAL
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bisnis Internasional
yang dibina oleh Bapak Dr. Wahju Wibowo, A.Md, S.E, M.Si
Oleh
Yusva Ferdiawan
(110413406557)
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Januari 2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
segala rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kerjasama Internasional. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini untuk
memenuhi tugas matakuliah Bisnis Internasional.
Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam
menyelesaikan makalah ini. Namun berkat kemauan, kesabaran, semangat serta
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wahjoe
Wibowo, A.Md, S.E, M.Si selaku dosen matakuliah Bisnis Internasional.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik
itu dari segi penulisan, isi serta penggunaan kalimat dan kata. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan makalah
ini selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat pada penulis khusunya dan kepada pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...ii
3
DAFTAR ISI..iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENDAHULUAN
Indonesia............................................................................................17
BAB IIIPENUTUP
3.1. Kesimpulan............19
3.2. Saran .................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era global ini hampir setiap negara melakukan kerjasama internasional
untuk memenuhi kebutuhannya. Kerjasama antar negara adalah terjalinnya hubungan
antara satu negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi,
perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama
dengan perdagangan internasional.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan
untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi
2
5
kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi,
berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.
Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa
yangberpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan
tujuan nasional dalam kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang
harus diwujudkan.Keberhasilan mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama
ekonomi, perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak
sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional
mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan internasional. Dengan
demikian kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara
dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan
tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Berdasarkan pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan
kerja sama dengan negara lain pasti mempunyai tujuan.Berikut ini tujuan kerja sama
antarnegara:
Selain itu kerjasama antar negara juga memiliki fungsi sebagai berikut:
o Memperlancar hubungan ekonomi baik dalam bentuk pertukaran hasil
produksi dan faktor- faktor produksi serta memperlancar sistem pembayaran
antarnegara.
o Menciptakan kerja sama secara timbal balik antarnegara melalui perjanjian
ataupun melalui badan/organisasi internasional dan nasional.
Perkembangan dan masa depan negara akan menjadi lebih sulit bila menutup
dirinya untuk tidak mengadakan kontak kerja sama dengan negara lain. Tidak ada
satupun negara yang akan sanggup menjamin eksistensinya kedepan bila dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi sendirian, mereka butuh kerjasama (cooporate)
terutama di bidan ekonomi. Pada awalnya kerjasama sama ekonomi hanya sebatas
pada kegiatan ekspor dan impor saja. Tetapi dengan makin luasnya pengaruh
globalisasi ekonomi, semakin dirasakan dampaknya terhadap aktivitas pembangunan
suatu negara. Agar kerjasama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama
antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi.
Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan
persamaan yang dimiliki antarnegara.
baru APEC. Pertemuan keempat pada bulan September 1992 di Bangkok, Thailand.
anggota APEC sepakat membentuk sekretariat APEC yang bermarkas di Singapura.
Pada KTT-APEC pertama di Seattle, Amerika Serikat pada bulan November
1993 disepakati penambahan anggota baru, yaitu Mexico, Papua Nugini dan Cile.
Dalam KTT-APEC yang pertama ini juga dinyatakan tentang visi APEC, yaitu untuk
mewujudkan komunitas ekonomi Asia Pasifik yang berdasarkan semangat
keterbukaan dan kemitraan, serta upaya kerja sama untuk menghadapi tantangan
perubahan, pertukaran barang, jasa dan investasi secara bebas, pertumbuhan ekonomi
yang luas serta standar kehidupan dan pendidikan yang jauh lebih tinggi, dan
pertumbuhan yang berkesinambungan dengan memperhatikan aspek-aspek
lingkungan.
Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu
menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan
terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020. Untuk negara anggota yang termasuk
dalam kategori negara maju, kawasan bebas dan terbuka harus sudah terealisasi
paling lambat 2010. Untuk mencapai tujuannya, APEC dalam melakukan kegiatannya
selalu berlandaskan pada prinsip kesepakatan bersama yang sifatnya tidak mengikat,
dialog terbuka, serta prinsip saling menghargai pandangan dan pendapat seluruh
anggota. Keputusan yang diambil oleh APEC dibuat berdasarkan konsensus dan
kesepakatan yang sifatnya sukarela.
Indonesia merupakan salah satu negara pencetus APEC. Indonesia pernah
menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin APEC II di kota Bogor pada tahun 1994.
Keikutsertaan Indonesia dalam forum APEC diharapkan dapat memberikan dampak
positif bagi perekonomian nasional, investasi, dan perdagangan internasional. Selain
itu, keanggotaan Indonesia juga diharapkan dapat memperlancar dan mempererat
kerja sama nonekonomi antarsesama negara anggota padatingkat bilateral maupun
multilateral.
agronomi dan 1 (satu) orang tenaga ahli di bidang teknik pengolahan kelapa
sawit dari swasta selama 6-12 bulan.
a. Tahun 1995 telah dikirimkan 3 orang Tim Tenaga Ahli Indonesia ke Tanzania
yang terdiri dari 1 (satu) orang peneliti, 1 (satu) orang penyuluh, dan 1 (satu)
orang petani.
b. Tahun 1998 telah dikirimkan 3 orang tim teknis (1 orang petani, 1 orang
Teknisi Mekanisasi, dan 1 orang penyuluh) ke Zanzibar dan 2 orang Tim
teknis (Penyuluh Pertanian Senior / PPS) ke Tanzania. Pengiriman ke
18
Hubungan perdagangan
Industri
Investasi
Pariwisata
Transportasi
Bank Sentral
IPTEK
Kesehatan
Pertanian
l. Kerjasama RI - Yaman
Sidang ke-1 Komisi Bersama Indonesia Yaman, Yogyakarta 8-10 Agustus
2005. Pada Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting-SOM) antara
kedua negara, dilaksanakan pada tanggal 8-9 Agustus 2005. Delegasi Indonesia
dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Dep. Luar Negeri RI dan
Delegasi Yaman dipimpin oleh Wakil Menteri Kerjasama Internasional, Kementrian
Perencanaan dan Kerjasama Internasional Republik Yaman. Delegasi dari
Departemen Pertanian diwakili oleh Sekretaris Jenderal Dep. Pertanian dan Kepala
Bagian Bilateral, Biro KLN.
Tugas kerjasama adalah saling membantu dan saling mengungkan dibidang:
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang
sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak bagi
perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi antarnegara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa catatan yang bisa diambil kesimpulan dalam bab ini, diantaranya
adalah :
1. Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat
dan untuk kepentingan negara-negara di dunia.
2. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara diantaranya adalah karena
adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan meliputi perbedaan sumber
daya alam, iklim dan kesuburan tanah, ilmu pengetahuan dan teknologi,
ideologi. Sementara karena kesamaan meliputi karena daya alam sumber,
keadaan wilayah (kondisi geografis), ideologi, agama.
3. Bentuk kerjasama internasional dibagi menjadi beberapa macam. Kerjasama
internasional dilihat dari bentuknya dibagi menjadi kerjasama ekonomi
bilateral, kerjasama ekonomi regional, kerjasama ekonomi
multilateral/internasional, kerjasama ekonomi multilateral regional.
Sementara dilihat dari bidangnya dibagi menjadi kerjasama bidang ekonomi,
kerjasama bidang sosial, kerja sama bidang pertahanan atau politik.
4. Badan-badan kerjasama antarnegara di bidang ekonomi meliputi
ASEAN,AFTA,APEC,EU,EFTA,ADB untuk wilayah regional.Sementara
untuk wilayah yang lebih luas atau multilateral meliputi
IMF,IBRD,WTO,FAO,IFC,ILO,UNDP,UNIDO,OPEC,OECD.
5. Kerjasama internasional dimana negara Indonesia ikut aktif didalamnya
meliputi PBB,APEC,OKI,G20,ASEAN.
6. Selain itu kerjasama internasional yang pernah dilakukan oleh negara
Indonesia adalah dengan negara seperti Australia, Suriname, Gambia,
Tanzania, Madagaskar, Fiji, Papua New Guinea,Vanuatu, Arab Saudi,
Belanda, Mesir, Yaman.
7. Dampak positif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian
negara Indonesia adalah untuk meningkatkan keuangan negara, membantu
meningkatkan daya saing ekonomi , meningkatkan investasi, menambah
devisa negara, memperkuat posisi perdagangan. Sementara dampak negatif
kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara indonesia
adalah ketergantungan dengan negara lain, intervensi asing terhadap
kebijakan ekonomi indonesia, masuknya tenaga asing ke Indonesia,
mendorong masyarakat hidup konsumtif
3.2 Saran
Berdasarkan analisis yang telah disimpulkan, maka rekomendasi yang dapat penulis
berikan sebagai berikut :
1. Kepada Pemerintah
23
19