Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK


LINGKUNGAN

4.1 Telaahan Keterkaitan Dan Interaksi Dampak Penting


Prakiraan terhadap dampak penting yang timbul sebagai akibat kegiatan
pembangunan Rumah Sakit Husada Bakti terhadap komponen lingkungan
geofisika-kimia, biologi, sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat diwilayah
studi merupakan prakiraan terhadap perubahan mendasar yang telah diuraikan
pada bab prakiraan sebelumnya. Selanjutnya pada bab ini akan dilakukan evaluasi
terhadap dampak penting secara holistik , satu kesatuan yang saling terkait dan
saling memengaruhi sehingga dapat diketahui sejauh mana penimbangan dampak
yang bersifat positif maupun negatif.

Metode yang digunakan dalam mengevaluasi dampak penting akan


ditempuh melalui berbagai sintesa yaitu :

a. Penelaahan secara holistik segenap komponen lingkungan hidup yang


diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar karena kegiatan
proyek.
b. Penelaahan persebaran dampak lingkungan hidup yang disebabkan oleh
kegiatan proyek menurut ruang persebaran dampak.
c. Penelaahan kegiatan proyek yang bersifat penting untuk dilakukan
pengelolaan dan pematauan lingkungan hidup.

Evaluasi dampak lingkungan yang telah ditetapkan akan dijadikan acuan


utama dalam penyususnan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana
pemanfaatan lingkunganhidup dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Besarnya dampak diperoleh brdasarkan hasil perbedaan kualitas rona


lingkungan hidup awal (RLA) sebelum adanya aktifitas kegiatan
(diidentikkan denagn rona lingkungan awal) dengan kualitas ingkungan
setelah ada kegiatan. Lalu hasil besaran dampak digunakan untuk
mengevaluasi tingkat kepentingan dampak.
b) Untuk mengukur apakah dampak masuk kategor dampak Penting (P) atau
Tidak Penting (TP) dilakukan dengan mnggunakan 7 kriteria penting
dampak sesuai pasal 22 ayat (2) tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan dijabarkan dalam penjelasan pasl 3 ayat
(1) PP 27 Tahun 2012 tentang Izin lingkunngan.

Selanjutnya dilakukan evaluasi secara holistik dengn menggunakan metode


matrik sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan yakni dengan
menginteraksikan antara besaran dampak dengan tingkat kepentingan dampak
seperti berikut ini :

1) Apabila jumlah bobot P = 3 dan P tersebut adalah kriteria no.1 (Jumlah


Manusia yang akan Terkena Dampak), dan besaran dampak adalah untuk
semua besaran baik positif (+) maupun negatif (-) maka kesimpulannya
dampak termasuk kategori dampak besar dan penting.

2) Apabila P 3 dan besaran angka prakiraan dampak 2, maka dampak


termasuk kategori dampak besar dan penting.

3) Diluar kriteria no.1 dan 2, tetapi hasil prakiraan besar dampak melebihi
baku mutu, maka termasuk kategori dampak besar dan penting.

4) Apabila P 2 dan besran angka prakiraan dampak 2 maka termasuk


kategori dampak tidak besar dan tidak penting.

5) Diluar kriteria no. 1, 2, 3, dan 4, maka termasuk kategori dampak tidak


besar dan tidak penting.

Bila dampak yang disimpulkan merupakan dampak penting maka dampak-


dampak tersebu dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Pengelolaan
Lingkungan hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan hidup (RPL).

Sebagai bagian yang saling terkait , hasil prakiraan dampak penting yang
dimuat pada bab sebelumnya menjadi bahan evaluasi lebih lanjut. Dampak
penting tersebut antara lain :
1. Dampak Penting Pada Tahap Konstruksi
a. Peningkatan Kebisingan
b.Penurunan Kualitas Udara

2. Dampak Penting Pada Tahap Operasi


a. Peningkatan Kesehatan
b. Penurunan Kualitas Air

4.1.1 Evaluasi Dampak Penting Pada Tahap Konstruksi


4.1.1.1 Peningkatan Kebisingan

Peningkatan kebisingan pada tahap konstruksi Rumah Sakit Husada Bakti


bersumber dari Pekerjaan Sipil Bangunan, Mekanika dan elektrika. Tahap
Pekerjaan ini akan menggunakan 4 jenis alat berat yaitu rock drill yaitu dapat
mencapai 98 dBA (diukur dari jarak 15 meter dari sumber bunyi ). Sedangkan
excavator dan Buldozer akan menghasilkan kebisingan sebesar 86 dBA, Dump
truck akan menghasilkan kebisingan sebesar 88 dBA, Kompresor akan
menghasilkan kebisingan sebesar 81 dBA (diukur dari jarak 15 meter dari
sumber bunyi). Kegiatan ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan arus lalu
lintas kendaraan di sekitar lokasi rencana kegiatan yang dapat menyebabkan
dampak lanjutan berupa gangguan terhadap kebisingan. Pada jarak sekitar 10 m
kebisingan sekitar 74 - 79 dBA, pada jarak 600 m intensitas kebisingannya akan
menurun sampai dengan antara 56 73 dBA. Oleh karena itu kebisingan yang
ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang dilewati yang
berjarak hingga 600 m tegak lurus dari arah jalan yang dilalui.

Sebagai ciri-ciri dampak adalah :

1. Merupakan dampak negatif penting primer dan dapat berlangsung sejak


adanya kegiatan sipil bangunan, mekanika dan elektrika tahap konstruksi.
2. Kelompok masyarakat terkena dampak adalah penduduk desa terutama
yang bermukim di pinggir jalam yang dilewati kendaraan.
3. Luas sebaran dampaknya tersebar sesuai jalur yang akan dilewati
kendaraan
4. Dampak bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik dan
selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada kenyamanan dan persepsi
masyarakat serta dampak berbalik pada rencana kegiatan pembangunan
Rumah Sakit Husada Bakti, sehingga perlu dilakukan pengelolaan
lingkungan hidup.

4.1.1.2 Penurunan Kualitas Udara


Pada kegiatan Sipil Bangunan, Mekanika dan Elektrika diperkirakan akan
melibatkan kendaraan pengangkut berbahan bakar solar sebanyak sebanyak 5
kendaraan per hari. Jika dalam 1 hari waktu operasional adalah selama 2 jam,
maka dalam 30 menit kendaraan yang melewati jalur transportasi adalah sebanyak
2 buah truck, dengan jarak tempuh dari tapak proyek menuju jalan raya adalah
sepanjang 5,4 km. Parameter kunci yang perlu diperhatikan adalah debu, NO2,
dan SO2.

Berdasarkan hasil perhitungan pada saat kegiatan konstruksi dapat terjadi


akumulasi peningkatan konsentrasi debu pada saat kegiatan sipil bangunan,
mekanika dan elektrika serta pembersihan dan pematangan lahan namun tidak
signifikan. Konsentrasi debu pada lokasi Sekitar proyek mencapai 69,8 Mg/m3,
NO2 sebesar 1,79 ppm, dan SO2 sebesar 0,86 ppm. Terjadi kumulasi dampak
selama tahap konstruksi khususnya konsentrasi debu yang meningkat, namun
masih di bawah baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999. Jika ditambahkan dengan kontribusi
debu dengan memperhatikan emisi kendaraan, maka kontribusi peningkatan debu
(TSP) total menjadi 71,81 g/m3. Sedangkan pada saat kegiatan pematangan
lahan berlangsung maka akan terjadi penambahan debu di Desa Rimbo panjang
sebesar 222,45 g/Nm3, sehingga kondisi rona akhir debu di lokasi proyek akan
meningkat menjadi 294,06 g/Nm3.
Bila dibandingkan dengan baku mutu kualitas udara berdasarkan PP No 41
Tahun 1999 (untuk konsentrasi debu: 230 g/Nm3) maka konsentrasi debu di
rencana tapak proyek nilainya telah melampaui baku mutu.
Sebagai ciri-ciri dampak adalah :
- Merupakan dampak negatif penting primer dan dapat berlangsung
sejak adanya kegiatan sipil bangunan, mekanika, elektrika dan
pembershihan serta pematangan lahan pada tahap konstruksi.
- Kelompok masyarakat terkena dampak adalah penduduk desa
terutama yang bermukim di pinggir jalam yang dilewati kendaraan.
- Luas wilayah persebaran dampak pada jarak 20 m sebelah kiri dan 20
m sebelah kanan dengan jarak sejauh 5,4 km atau luas wilayah
persebarannya adalah 0,216 km2.
- Dampak bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik dan
selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan kesehatan
dan persepsi masyarakat serta dampak berbalik pada rencana
kegiatan pembangunan Rumah Sakit Husada Bakti , sehingga perlu
dilakukan pengelolaan lingkungan hidup.

4.1.2 Evaluasi Dampak Penting Pada Tahap Operasi


4.1.2.1 Peningkatan Kesehatan
Kegiatan pembangunan bangunan utama Rumah Sakit Husada Bakti dan
fasilitas penunjangnya telah diperkirakan dapat memberikan dampak positif
terhadap Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Kegiatan operasional Rumah Sakit
Husada Bakti akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat
lokal dengan menyediakan kebutuhan medis kepada masyarakat setempat.

Sebagai ciri-ciri dampak adalah :

1. Merupakan dampak positif primer dan dapat berlangsung selama tahap


operasional Rumah Sakit.
2. Kelompok masyarakat terkena dampak adalah masyarakat di sekitar baik
yang berada di Desa rimbo panjang dan Desa-desa yang ada di kecamatan
Tambang.
3. Luas sebaran dampaknya terjadi pada wilayah desa-desa dalam Kecamatan
Tambang.
4. Dampak bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial ekonomi dan
budaya dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada lingkungan
sosial lainnya serta dampak balik pada rencana kegiatan pembangunan
Rumah Sakit Husada Bakti .

4.1.2.2 Penurunan Kualitas Air Permukaan


Aktivitas Pengolahan Limbah baik medis maupun non medis dilakukan
pada unit IPAL. Penanganan dilakukan secara tepat, namun apabila penangan
tidak dilakukan secara tepat maka dapat menyebabkan penurunan kualitas air
permukaan Rona awal kualitas air disekitar lokasi kegiatan berdasarkan hasil
pengukuran lapangan menunjukkan hasil yang masih di bawah baku mutu.
Salah satu kegiatan operasional Rumah Sakit Husada Bakti adalah melakukan
penanganan limbah medis maupun non medis yang dihasilkan. Limbah medis
merupakan salah satu jenis limbah yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang apabila tidak dilakukan pengolahan dengan baik akan
menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air permukaan. Di dalam
limbah medis banyak mengandung logam-logam yang dapat meningkatkan
kadar BOD dan COD air.
Penurunan kualitas air permukaan pada saat operasional Rumah Sakit
Husada Bakti tergolong dampak tidak penting namun perlu dikelola lebih lanjut
dengan pertimbangan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.416
Tahun 1990, limah rumah sakit termasuk kedalam jenis limbah b3 yang dapat
mencemari lingkungan khususnya lingkungan perairan.

4.2 Telaahan Dampak Tidak Penting


Berdasarkan pada bab prakiraan dampak dan matrik evaluasi
dampak penting dapat diutarakan bahwa diantara dampak yang dianalisis
terdapat beberapa dampak tidak penting seperti :
1) Penurunan Kualitas Air Permukaan pada Tahap Operasional Penanganan
Limbah klinis Cair dan padat
Merujuk pada Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2012 khususnya
pada Lampiran III, dampak tidak penting ada 3 opsi penanganan :
1) Tidak dikelola dan tidak dipantau (dalam hal ini tidak ada yang
Tidak dikelola dan dipantau untuk mendapatkan tindak lanjut
arahan)
2) Dikelola dan dipantau di dalam RKL-RPL pada kategori dampak
lainnya (Penurunan Kualitas Air permukaan pada Tahap
operasional kegiatan penanganan limbah medis cair dan padat)
3) Dievaluasi secara holistik (dalam hal ini tidak ada yang dievaluasi
secara holistik untuk mendapatkan tindak lanjut arahan RKL-RPL)
Tabel 4.1. Ringkasan Analisis Evaluasi Dampak
No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
Tahap konstruksi

1. Peningkatan Kebisingan Parameter kebisingan di lokasi proyek Besaran Dampak Peningkatan


sekitar kegiatan yaitu 39,1 dBA (baku Kebisingan menjadi
Tingkat kebisingan yang akan diterima
mutu 70 dBA) pada lokasi kegiatan yang DPH Negatif penting
masyarakat adalah 81-98 dB. Peningkatan
ditetapkan berdasar keputusan Menteri
kebisingan bersumber dari keluar
Lingkungan Hidup No. Kep
masuknnya alat berat (-4)
48/MENLH/1996.
Sifat Penting Dampak
Dampak bersifat Negatif penting (5P).

2. Penurunan Kualitas Udara Parameter kualitas udara ambien masih Besaran Dampak Sikap dan persepsi
memenuhi mutu lingkungan, yang pada saat kegiatan
data lapangan di ketahui silt content
ditetapkan berdasarkan Peraturan prakonstruksi menjadi
adalah sebesar 0,2%, kecepatan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999. Parameter DPH positif penting
kendaraan sekitar 20 km/jam, berat
debu di lokasi sekitar kegiatan yaitu 69,8
kendaraan sekitar 20 ton, jumlah roda
Mg/m3 dengan baku mutu 230g/Nm3
kendaraan 10 buah, jumlah hari tidak
'yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
hujan dalam setahun adalah 214 hari,
Pemerintah No. 41 Tahun 1999
maka diperoleh jumlah debu per panjang
jalan adalah sebesar 22,245 g/m3. Bila
diasumsikan luas pengadukan/ dispersi
debu adalah sebesar 100 m2 maka
konsentrasi debu di lokasi tersebut adalah
sebesar 222,45 g/m3. Berdasarkan data
rona awal untuk konsentrasi debu di
lokasi tapak proyek pada pintu masuk
adalah sebesar 69,8 g/Nm3 , bila
kegiatan pematangan lahan berlangsung
maka akan terjadi penambahan debu
sebesar 222,45 g/Nm3, sehingga kondisi
rona akhir debu di lokasi proyek akan
meningkat menjadi 292,25 g/Nm3. Bila
dibandingkan dengan baku mutu kualitas
udara berdasarkan PP No 41 Tahun 1999
(untuk konsentrasi debu: 230 g/Nm3)
maka konsentrasi debu di rencana tapak
proyek nilainya telah melampaui baku
mutu (-2)

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
Tahap Konstruksi

1. Kesempatan kerja dan Di kelurahan wilayah studi terdapat 33.862 Besaran Dampak Kesempatan kerja bagi
peluang berusaha akibat jiwa yang tergolong dalam usia produktif. penduduk lokal yang
Jumlah penduduk produktif belum
adanya kebutuhan tenaga menjadi pengangguran
memiliki pekerjaan 24.138 orang.
kerja konstruksi serta ,enjadi DPH postif
Kebutuhan akan tenaga kerja untuk
pemenuhan kebutuhan penting.
berbagai aktifitas konstruksi
sehari-hari tenaga kerja pembangunan komplek gudang dan
pertokoan sekitar 118 orang, persentase
kebutuhan terserapnya tenaga kerja lokal
sebesar 30% (+3).

Sifat Penting Dampak


Dampak bersifat positis penting (3P)
2. Pendapatan masyarakat Tenaga kerja lokal yang terserap minimal Besaran Dampak Kesempatan kerja
akibat kebutuhan tenaga 30% sesuai dengan spesifikasi tenaga kerja penduduk lokal yang
Pihak pengusaha akan memberikan upah
kerja konstruksi dan peluang yang dibutuhkan. belum bekerja menjadi
kepada pekerja senilai besaran upah
berusaha. DPH positif penting.
minimum Kota Pekanbaru sebesar
1.775.000 (Tahun 2014), dan
akan berubah setiap tahunnya sesuai
dengan UMK. Kesernpatan kerja di
wilayah studi akan meningikat menladi
Sangat baik (+3)

Sifat Penting Dampak


Dampak berslfat Positif Penting (4P)
No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
3. Banjir dan genangan akibat Q = 0,0028 C I A Besaran Dampak Banjir dan genangan
kegiatan pembukaan dan menjadi DPH negatif
Q = debit aliran(m3/detik) Dengan perubahan nilai C ini, maka pada
penyiapan lahan serta adanya tidak penting.
saat terjadi hujan maksimum terjadi
kegiatan pembangunan fisik C = koefisien aliran permukaan
limpasan air permukaan dengan debit
gudang dan pertokoan
I = Intensitas hujan(mm/jam) 0,934708 m3 29,33544 m3 (-1)

A = luas area (Ha)


Sifat Penting Dampak
Dampak negatif tidak penting (2P)

4. Penurunan Kualtas air di lokasi studi, parameter Besaran Dampak Penurunan kulaitas air
Residu Tersupensi (TSS) dan pH, masih menjadi DPH negatif
kualitas air akibat adanya Pada saat pembangunan fisik akan timbul
memenuhi baku mutu secara umum masih penting.
kegiatan pekerjaan kekeruhan dengan 80-100 mg/l (TSS) dan
di bawah ambang batas baku mutu kualitas
pembangunan fisik dan 2-3 (DO) dan hanya berlangsung sesaat
air kelas II Peraturan Pemerintah No. 82
pembangunan fasilitas selama kegiatan (-1).
tahun 2001.
pendukungdan Keselamtan
Lingkungan

5. Gangguan kelancaran lalu Frekuensi lalu lintas di jalan Garuda Besaran Dampak Gangguan kelancaran
lintas akibat kegiatan Sakti dan Jalan Uka cukup baik karena lalu lintas menjadi
kecepatan rata-rata > 40 km/jam (Arus Diperkirakan akan ada peningkatan
Mobilisasi peralatan dan DPH negativ tidak
bebas; volume redah, sedang dan frekuensi talu Lintas yang
material serta pekerjaan penting.
kecepatan tinggi; pengemudi dapat menimbulkan Kecepatan rata-rata 20,8
pembangunan fisik.
memilih kecepatan yang 30,4 km/jam (Arus stabil, kecepatan
dikehendaki) dikontrol oleh lalu lintas; volume
Jurnlah total kendaraan yang melintas pelayanan yang dipakai untuk desain jalur
selama 7 hari dari Garuda Sakti menuju perkotaan dan luar kota). Pada kegiatan
terminal mencapai 146.170 dengan rata- mobilisasi besaran dampak
rara perharinya lebih kurang 20.881.43
dengan satuan mobil penumpang rata- (-2) sedangkan pada kegiatan
rata selama tujuh hari 791 SMP/jam pembangunan fisik(-3)
(Garuda Sakti Arah Ke Terminal).

Sifar Penting Dampak


Dampak negatif penting (2P)

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
Tahap Operasi

1. Kesempatan Kerja dan Di kelurahan wilayah studi terdapat Besaran dampak Kesempatan kerja
Peluang Berusaha akibat 33.862jiwa yang tergolong dalam usi bagi penduduk lokal
Kebutuhan akan tenaga kerja untuk
adanya kebutuhan tenaga produktif. yang belum bejerja
berbagai aktivitas operasional komplek
kerja operasi serta menjadi DPH positif
gudang dan pertokoan 1.132 orang,
pemenuhan kebutuhan penting.
jumlah penduduk produktif belum
sehari-hari tenaga kerja.
memiliki pekerjaan akan berkurang
menjadi 24.138 orang, persentase
kebutuhan terserapnya tenaga kerja lokal
sebesar 30% (+3)

Sifat Penting Dampak


Dampak bersifat positif penting (5P)
2. Pendapatan masyarakat Tenaga kerta lokal yang terserap minimal Besaran Dampak Kesempatan kerja
akibat kebutuhan tenaga 30 % sesuai dengan spesifikasi tenaga kerja bagi penduduk lokal
Pihak pengusaha akan memberikan upah
kerja operasional Komplek yang dibutuhkan yang belum bejerja
kepada pekerja senilai besaran upah
menjadi DPH positif
Pertokoan dan pergudangan minimum Kota Pekanbaru sebesar
penting.
1.775.000 (Tahun 2014), dan
akan berubah setiap tahunnya sesuai
dengan UMK. Kesernpatan kerja di
wilayah studi akan meningikat menladi
Sangat baik (+3)

Sifat Penting Dampak


Dampak berslfat Positif Penting (5P)

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
3. Penurunan Kualitas Udara Parameter kualitas udara ambien masih Besaran Dampak Penuruna kualitas
memenuhl mutu lingkungan kecuai udara menjadi DPH
akibat kegiatan operasional Konsentrasi PM10 akan meningkat
Parameter debu, yang ditetapkan negatif penting.
aktivitas Pertokoan & menjadi
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41
Pergudangan Tahun 1999. Parameter debu di kedua
lokasi sekitar kegiatan yaitu 253 g/Nm3
dan 348 g/Nm3 dengan baku mutu 230 10
10 =

g/Nm3 'yang ditetapkan berdasarkan 3,892 106
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 =
6480 15 10
= 4 /3

Jika dalam 1 jam terjadi aktivitas


konsumen sebanyak 10 kali, maka
peningkatan kandungan PM10 sebesar 40
g/Nm. Dan dari konsenstrasi yang
terukur maka peningkatan PM10 pada
saat ada aktivitas pertokoan dan
pergudangan adalah 293 g/Nm3 pada
lokasi kegiatan dam 388 g/Nm3
disekitas pemukiman masyarakat. (-2)

Sifat Penting Dampak


Dampak negatif penting (2P).

4. Kebisingan akibat kegiatan Parameter kebisingan di kedua lokasi Besaran dampak Kebisingan DPH
operasional aktivitas sekitar kegiatan yaitu 57 dBA (baku mutu negatif tidak penting
Tingkat kebisingan yang akan diterima
pertokoandan pergudangan 55 dBA) pada pemukiman peduduk,
masyarakat adalah 89,79 dB. Peningkatan
sedangkan pada lokasi kegiatan 70 dBA
kebisingan bersumber dari kendaraan
(baku mutu 65 dBA) yang ditetapkan
konsumen dan operasional genset (-1)
berdasar keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No. Kep 48/MENLH/1996.
Sifat Penting Dampak
Dampak negatif tidak penting (1P)

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
5. Gangguan kelancaran lalu Frekuensi lalu lintas di jalan Garuda Diperkirakan akan ada peningkatan Gangguan lalu lintas
lintas akibat kegiatan Sakti dan Jalan Uka cukup baik karena frekuensi talu Lintas yang menjadi DPH negatif
operasioanl peralatan dan kecepatan rata-rata > 40 km/jam (Arus menimbulkanmulai Kecepatan rata-rata penting.
material serta pekerjaan bebas; volume redah, sedang dan 20,8 30,4 km/jam (Arus stabil,
pembangunan fisik. kecepatan tinggi; pengemudi dapat kecepatan dikontrol oleh lalu lintas;
memilih kecepatan yang volume pelayanan yang dipakai untuk
dikehendaki) desain jalur perkotaan dan luar kota).
Jumlah total kendaraan yang melintas Pada kegiatan operasional besaran
selama 7 hari dari Garuda Sakti menuju
dampak
terminal mencapai 146.170 dengan rata-
rara perharinya lebih kurang 20.881.43 (-2)
dengan satuan mobil penumpang rata-
rata selama tujuh hari 791 SMP/jam
(Garuda Sakti Arah Ke Terminal).
Jumlah total kendaraan yang melintas Sifat Penting Dampak
selama 7 hari dari Garuda Sakti menuju Dampak negatif penting (4P)
terminal mencapai 142.911 dengan rata-
rata perharinya lebih kurang 20.415.86
dengan satuan mobil penumpang rata-
rata selama tujuh hari 924 SMP/jam
(Garuda Sakti Arah Ke Subrantas
No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
6. Peningkatan pendapatan Jenis pekeriaan penduduk di Kelurahan BesaranDampak Peningkatan
masyarakat akbat kegiatan Simpang Baru yang paling banyak adalah pendapatan
Pemuculan peluang usaha baru di
sebagai karyawan swasta sebanyak 36,37% masyarakat meniadi
Operasional aktivitas kalangan masyarakat balk formal maupun
selanjutnya pemilik usaha DPH positif sedang
Pertokoan & Pergudangan Informal seperti jasa perbengkelan, jasa
(berwiraswasta) sebanyak 19,09% petani las, jasa fotocopy, rumah makan, toko
dan nelayan 13,63%, PNS dan buruh klontong dan sebagainya. Dengan adanya
masing-masing 9,09 % dan sisanya sebesar kesempatan usaha baru akan
12,73% bekeria di berbagai sektor lainnya. meningkatkan pendapatan pemilik usaha
pada setiap bulanya sesuai perkembangan
sekitarnya. Skala lingkungan peningkatan
pendapatan sebelurn adanya kegiatan
adalah 3 (sedang) dan skala lingkungan
dengan adanya kegiatan adalah 5 (sangat
baik). sehingga besaran dampaknya
adalah positif besar.

Sifat Penting Dampak


Dampak Positif Penting (5P)
7. Kesehatan Masyarakat akibat Data dari Puskesmas Simpang Baru tahun Besaran Dampak Kesehatan masyarakat
kegiatan operasional 2012 kejadian penyakit antara lain Diare menjadi DPH negatif
Dengan beroperasinya gudang dan
pertokoan & pergudangan 1926 kasus, Gangguan pernafasan dan TB penting.
pertokoan apabila tidak dikelola sanitasi
Paru 1.192 dan DBD 13 orang. Hal ini
serta kebeersihan sehingga memudahkan
menunjukkan masih kurangnya kondisi
berkembang biaknya vektor pembawa
kebersihan di kelurahan ini.
kuman yang menyebabkan terjadinya
diare. ( -2).

Sifat Penting Dampak


Dampak Negatif Penting (4P)

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
8. Penuruanan muka air tanah Besaran Dampak Penurunan muka air
akibat kegiatan operasional tanah menjadi DPH
Dengan Operasional pertokoan, dan
fasilitas pendukung. negatif tidak penting.
pergudangan dengan fasilitas pendukung
dengan jumlah titik surnur bor sebanyak
346 buah, dan di perkirakan kebutuhan
air 1.132 orang x 110 liter/ crang/ hari =
124.520 liter/ hari. Apabila dilakukan
pengambilan air secara terus menerus
akan menurunkan muka air
disekitarwilayah studi apabila tidak
dikelola dengan baik (-2)
Sifat Penting Dampak
Dampak Negatif tidak penting (2P)

9. Penurunan kualitas air Parameternya BOD5, COD, DO, NH3-N. Besaran Dampak Penurunan kualitas air
permukaanakibat kegiatan Nitrit, besi dan seng sudah melewati baku permukaan menjadi
Limbah cair kawasan studi bersumber
operasional fasilitas mutu Peraturan Pemerintah No.82 Tahun DPH negatif penting.
dari kegiatan domestik dapur dan kamar
pendukung 2001
mandi dikelola di STP,apabila tidak
dikelola dengan baik maka kondisi seitar
akan bertambah buruk. Persebaran limbah
cair diperkirakan akan sampai sungai
Sibam yang akan bermuara ke Sungai
Siak (-1)

Sifat Penting Dampak


Dampak Negatif penting (5P)

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Prakiraan Besaran Dampak Evaluasi Dampak
10 Gangguan terhadap biota air Air permukaan dilokasi masih rekatif Besaran Dampak Gangguan terhadap
akibat kegiatan operasional tercemar sedang dan hasil analisis plankton biota air menjadi DPH
Adanya aktifitas perdagangan dengan
benthos air permukaan menunjukkan negatif tidak penting.
skla besar pada kawasan diperkirakan
kondisi biota air reatif tercemar sedang.
Terdapat sumber pencemar pada kawasan akan menghasilkna limbah yang dapat
sekitar lokasi berupa aktivitas pemukiman menambah beban perairan jika langsung
padat serta perdagangan, hal ini dialirkan tanpa diolah. Hal ini
menggangu biota perairan sekitar. memperburuk kondisi biota. (-2)

Sifat Penting Dampak


Dampak Negatif tidak penting (1P)

Anda mungkin juga menyukai