PERCOBAAN III
ISOLASI GLIKOGEN
OLEH :
NIM : O1A114098
KELAS : D
KELOMPOK : V (LIMA)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2016
PERCOBAAN VII
PENENTUAN KADAR LEMAK SUSU
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini ialah untuk menentukan dan mengetahui
perbedaan glikogen pada hati ayam yang puasa dan tidak dipuasakan.
B. LANDASAN TEORI
Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol.
Perbedaan antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan
minyak berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh
sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah
bahan-bahan yang tidak larut dalam air (Panagan dkk., 2011).
Susu merupakan salah satu pangan sebagai sumber protein hewani, yang
mengandung protein, lemak, mineral, kalsium, vitamin dan mengandung asam
amino esensial yang lengkap. Faktor yang mempengaruhi kualitas susu antara lain
faktor keturunan, pakan, kondisi lingkungan, waktu laktasi dan prosedur
pemerahan (Mutamimah dkk., 2013).
Susu merupakan bahan pangan yang dibutuhkan manusia karena
kandungan gizinya tinggi yaitu lemak, protein, vitamin dan mineral. Susu yang
umum dikonsumsi adalah susu sapi namun susu kambing mempunyai kandungan
gizi relatif tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Masalah bahan pangan
khususnya susu yang bergizi tinggi merupakan problem bagi sebagian masyarakat
yaitu kadar lemak yang tinggi menyebabkan kandungan kholesterolnya tinggi dan
dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti tekanan
darah tinggi, stroke, jantung koroner (Sunarlim dan Hadi, 2011).
Lemak susu seperti juga lemak-lemak lainnya yang terdapat dalam
pakan, merupakan sumber cadangan energi yang mudah dicerna. Seperti kita
ketahui juga beberapa vitamin yang terlarut dalam lemak antara lain vitamin A, D,
E, K dan beberapa zat lain. Salah satu zat tersebut adalah karoten yang memberi
warna keemasan pada susu. Persentase lemak susu bervariasi antara 2,4% -
5,5%. Lemak susu terdiri atas trigliserida yang tersusun dari satu molekul gliserol
dengan tiga molekul asam lemak melalui ikatan-ikatan ester. Lemak susu
terbentuk dari kira-kira 12,5% gliserol dan 85,5% asam lemak, serta mempunyai
berat jenis 0,93. Asam lemak susu berasal dari aktivitas mikrobiologi dalam
rumen atau dari sintesis dalam sel sekretori. Asam lemak disusun rantai
hidrokarbon dan golongan karboksil. Salah satu contoh dari asam lemak susu
adalah asam butirat berbentuk asam lemak rantai pendek yang akan menyebabkan
aroma tengik pada susu. Lemak susu mengandung beberapa komponen bioaktif
yang sanggup mencegah kanker, termasuk asam linoleat konjugasi,
sphingomyelin, asam butirat, lipid eter, b-karoten, vitamin A, dan vitamin D.
Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat dan linolenat yang
memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai
proses fisiologis dan biokimia pada manusia (Laryska dan Tri, 2013).
(Isa, 2011).
Penetapan kadar lemak susu terbagi atas tiga, yakni kadar lemak susu
penuh, atas dan bawah. Penetapan kadar lemak susu penuh menggunakan metode
Gerber. Prinsip kerjanya yakni H2SO4 pekat melarutkan serta merombak kasein
dan protein lainnya, sehingga lenyap bentuk dispersi lemak. Lemak menjadi cair
karena panas dan amil alkohol, kemudian berkumpul menjadi butir-butir yang
semakin besar dan akhirnya timbul sebagai cairan jernih diatas campuran H2SO4,
plasma susu dan amil alkohol (Aritonang, 2016).
(Pratama dkk., 2014)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang pengaduk,
corong, gelas kimia 100 mL, gelas ukur 10 mL, hot plate, lumpang dan alu,
sendok tanduk, stopwatch, oven, pipet tetes dan timbangan analitik.
2. Bahan
Bahan-bahan yang diguanakan pada percobaan ini adalah aquadest,
etanol 70%, HCl 0,5%, KI, KOH, indikator fenolftalein, sampel hati ayam
puasa dan sampel hati ayam tidak puasa.
D. PROSEDUR KERJA
Hati ayam puasa
dan tidak puasa
dilumatkan
ditimbang sebanyak 3,53 g
ditambahkan 7,6 mL KOH 60%
diaduk selama 45 menit
ditambahkan aquades 4,1 mL
dididihkan selama 10 menit
disaring
Filtrat Residu
diambil sebanyak 2 mL
ditambahkan 0,15 gram KI
ditambahkan 2,1 mL etanol
ditambahkan 1 tetes indicator PP
ditambahkan HCl 0,5% tetes demi
tetes hingga larutan berubah warna
disaring
Residu Filtrat
dikeringkan dalam oven dengan suhu
115oC selama 1 jam
ditimbang
Hasil Pengamatan?
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan
Hasil
NO Sampel Berat Kertas Berat KS Berat Sampel
saring + Sampel Glikogen
1 Hati ayam tidak puasa 1,91 gram 2,74 gram 0,83 gram
2. Perhitungan
a. Hati ayam tidak puasa
Berat kertas saring = 1,91 gram
Berat endapan + kertas saring = 2,74 gram
Berat glikogen = 2,74 gram 1,91 gram
= 0,83 gram
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa kadar glikogen pada hati ayam yang tidak dipuasakan yaitu 0,83 gram,
lebih tinggi daripada hati ayam yang puasa yaitu 0,66 gram.
DAFTAR PUSTAKA
Djakani, H., Therosia V. M., Yanti M. M., 20103, Gambaran Kadar Gula Darah
Puasa pada Laki- Laki Usia 40-59 Tahun, Jurnal e-Biomedik (eBM),
Vol. 1(1).
Irawan, M. A., 2007, Karbohidrat, Sport Science Brief, Vol. 1(3).
Marks, D. B., Allan D. M., Colleen M. S., 2014, Biokimia Kedokteran Dasar,
EGC : Jakarta.
Munawwarah, M., 2011, Penambahan Pelatihan Kekuatan Otot pada Pelatihan
Interval Menurunkan Trigliserida Mahasiswi Gemuk Universitas Esa
Unggul, Jurnal Fisioterapi, Vol. 11(1).
Sari, D. R. K., 2013, Perbedaan Senam Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang
Terhadap Perbaikan Dislipidemia pada Wanita Menopause, Jurnal
Kesehatan, Vol. 6(2).
Suarsana, I. N., Bambang P. P., Tutik W., Maria B., 2010, Sintesis Glikogen Hati
dan Otot pada Tikus Diabetes yang Diberi Ekstrak Tempe, Jurnal
Veteriner, Vol. 11(3).