Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN IX
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM

OLEH :

NAMA : NIRMALA SARI

NIM : O1A114098

KELAS : D

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : SARIPUDDIN, S.Si

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
PERCOBAAN IX
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM

A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kecepatan katalisis
suatu enzim, mengetahui pengaruh suhu, pH, konsentrasi substrat, konsentrasi
enzim, inhibitor dan waktu dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.

B. LANDASAN TEORI
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator
pada reaksi-reaksi kimia dalam sistem biologis. Enzim mempunyai
kemampuan katalitik yang sangat besar. Enzim mampu mempercepat reaksi
hingga satu juta kali lebih cepat dibanding reaksi-reaksi tanpa enzim. Di
samping daya katalitiknya mencapai nilai yang luar biasa, enzim memiliki
spesifitas terhadap substrat dari reaksi yang dikatalisisnya (Risnawati dan
Sari, 2013).
Semua enzim yang terbuat dari protein dan mereka masing-masing
memiliki bentuk dimensi yang sangat spesifik 3. Bentuknya berbeda untuk
setiap enzim dan masing-masing enzim hanya bekerja pada satu substansi
atau jenis reaksi kimia yaitu amilase mempercepat pemecahan pati menjadi
maltosa gula. Katalase mempercepat pemecahan hidrogen peroksida. Alasan
untuk ini adalah bahwa substrat cocok menjadi wilayah khusus dari enzim
yang disebut situs aktif. Ketika di situs aktif enzim dapat mengkatalisis reaksi
(Mojsov, 2012).
Enzim berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat atau
meningkatkan kecepatan reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi
aktivasinya. Di sisi lain, untuk meningkatkan kecepatan reaksi kimia dapat
juga dilakukan dengan meningkatkan suhu reaksi. Suhu yang tinggi dapat
mempercepat gerak molekul. Namun demikian, penggunaan suhu tidak
selamanya baik dan tepat, karena tidak semua senyawa (reaktan) dapat tahan
terhadap suhu yang tinggi. Selain dapat merusak reaktan, penggunaan suhu
tinggi juga mengakibatkan biaya proses yang lebih besar. Enzim mempunyai
kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu reaksi saja (Murni dkk., 2011).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah
konsentrasi enzim, substrat, senyawa inhibitor dan aktivator, pH serta
temperatur lingkungan. Temperatur mempengaruhi aktivitas enzim. Pada
temperatur rendah, reaksi enzimatis berlangsung lambat, kenaikan temperatur
akan mempercepat reaksi, hingga suhu optimum tercapai dan reaksi enzimatis
mencapai maksimum. Kenaikan temperatur melewati temperatur optimum
akan menyebabkan enzim terdenaturasi dan menurunkan kecepatan reaksi
enzimatis (Novianti dkk., 2012).
Substrat adalah senyawa yang dipengaruhi oleh enzim yang
bermolekul relatif lebih kecil. Enzim merupakan suatu protein yang
bermolekul besar. Perbedaan molekul yang sangat mencolok ini memberi
kesan bahwa hanya sebagian molekul enzim yang langsung berkontak atau
terlibat dalam pembentukan kompleks enzim substrat. Bagian penting ini
disebut sisi aktif, tempat aktif atau lokasi aktif yang diduga sebagai tempat
substrat menempel pada enzim (E) dan terjadinya reaksi kimia. Prinsip kerja
enzim berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama enzim (E)
bergabung dalam dua tahap. Pada tahap pertama enzim (E) bergabung dengan
substrat (S) membentuk kompleks enzim substrat (E-S). Tahap kedua,
kompleks enzim-substrat terurai menjadi produk (zat hasil) dan enzim bebas
(Sumardjo, 2008).
Enzim dapat diperoleh dari mikroorganisme, tanaman dan hewan. Sel
mikroba merupakan sumber enzim yang umumnya untuk digunakan dalam
bidang industri. Enzim dari mikroba lebih banyak digunakan dibandingkan
enzim dari tanaman atau hewan karena mikroorganisme dapat berkembang
biak dengan cepat, pertumbuhan relatif mudah diatur, enzim yang dihasilkan
tinggi sehingga ekonomis bila digunakan untuk industri, enzim yangn
dihasilkan lebih stabil (Yusak, 2014).
Enzim amilase merupakan golongan enzim hidrolase yang berfungsi
memecah pati. Enzim amilase terdiri dari beberapa jenis yaitu alfa amilase,
beta amilase, dan glukoamilase. Enzim alfa amilase adalah enzim yang
memecah ikatan 1,4 glukosida dalam polisakarida dan hasil degradasinya.
Hasil akhirnnya adalah oligosakarida dengan jumlah monomer 2-6. Enzim ini
merupakan golongan endoamilase yang memecah substrat dari bagian tengah
atau bagian dalam molekul secara acak. Beta amilase termasuk endoamilase
yang bekerja pada ikatan 1,4 gflikosidik dengan memutuskan ikatan dua unit
glukosa dari ujung. Sedangkan glukoamilase merupakan eksoamilase yang
bekerja pada sisi molekul dengan memecah ikatan antar monomer dalam
polisakrida. Hasil kerja dari campuran enzim tersebut adalah dekstrin dan
glukosa (Pujoyuwono dkk., 2013).
Enzim bekerja sangan efisien, beropeasi pada kondisi lunak, aman dan
mudah dikontrol, dapat menggantikan bahan kimia yang berbahaya, dan dapat
didegradasi secara biologis. Enzim alfa amilase adalah enzim ekstrasel yang
mengkatalisis reaksi pemotongan ikatan glukosidik 1,4 pada bagian dalam
molekul substrat (endoenzim). Secara komersial enzim ini dihasilkan baik
oleh bakteri seperti dari genus Baollus maupun kapang dari genus Aspergillus
dan Rhizopus (Setiasih dkk., 2014).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. Batang pengaduk
b. Gelas kimia
c. Hot plate
d. Kuvet
e. Lumpang dan alu
f. Pipet tetes
g. Rak tabung
h. Spektrofotometer
i. Tabung reaksi
j. Timbangan analitik

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. Ale-ale
b. Aquades
c. Asam cuka
d. CuSO4 1%
e. DNS
f. Es batu
g. Etanol 1%
h. FeCl 1%
i. HCl
j. Jeruk nipis
k. MgSO4 1%
l. NaOH
m. Ni 1%
n. Pati beras 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%
o. Pati jagung 1%
p. Pati kentang 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%
q. Pati sagu 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%
r. Pati ubi 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%
s. Saliva 1%
t. Sari buah jeruk
u. Sari buah lemon
v. Sari buah mangga
w. Segar dingin
x. Vitamin B kompleks
y. Vitamin C
z. Zn 1%
D. PROSEDUR KERJA
1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1% sebanyak 1 mL
Diinkubasi selama 15 menit pada suhu 4C; 27C; dan
100C
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm

Hasil pengamatan
2. Pengaruh kosentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1%; 2%; 3%; 4%; dan 5% sebanyak 1
mL
Diinkubasi selama 15 menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm

Hasil pengamatan
3. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim

Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1% sebanyak 1 mL
Diinkubasi selama 15 menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm
Dilakukan prosedur yang sama terhadap enzim 5%, 10%,
15%, 20% dan 35%

Hasil pengamatan
4. Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%
Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1% sebanyak 1 mL
Diinkubasi selama 15 menit; 20 menit; 40 menit; dan 60
menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm

Hasil pengamatan
5. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1% sebanyak 1 mL
Ditambahkan HCl; NaOH; jeruk nipis; asam cuka sebanyak
2 mL
Diinkubasi selama 15 menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm

Hasil pengamatan
6. Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1% sebanyak 1 mL
Ditambahkan CuSO4; FeCl; MgSO4; Zn; Ni; etanol sebanyak
1 mL
Diinkubasi selama 15 menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm

Hasil pengamatan

7.
Pengaruh vitamin yang larut dalam air terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat 1% sebanyak 1 mL
Ditambahkan sari buah apel; sari buah tomat; sari buah
jambu biji; sari buah mangga; sari buah lemon; larutan
vitamin B 1%; sari jeruk; larutan ale-ale; larutan segar
dingin 1%; vitamin C 1% sebanyak 2 mL
Diinkubasi selama 15 menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm

Hasil pengamatan
8. Pengaruh jenis substrat terhadap aktivitas enzim
Enzim 1%

Dipipet 2 mL
Ditambahkan substrat pati ubi 1%; 2%; 3%; 4%; dan 5%
sebanyak 1 mL
Diinkubasi selama 15 menit
Ditambahkan DNS 2 mL
Dipanaskan selama 5 menit
Didinginkan
Dipipet sebanyak 2 mL
Diencerkan sampai 10 mL
Diukur pada 620 nm
Dilakukan prosedur yang sama terhadap substrat pati
kentang, pati beras dan pati sagu

Hasil pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
a. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
No. Perlakuan Absorbansi
Enzim 1% dipipet 2 mL + substrat 1% 1 mL,
diinkubasi 15 menit pada suhu 4C + DNS 2 mL,
1 0,013
dipanaskan 5 menit, didinginkan, dipipet 2 mL,
diencerkan 10 mL, diukur pada 620 nm
Enzim 1% dipipet 2 mL + substrat 1% 1 mL,
diinkubasi 15 menit pada suhu 27C + DNS 2 mL,
2 0,071
dipanaskan 5 menit, didinginkan, dipipet 2 mL,
diencerkan 10 mL, diukur pada 620 nm
Enzim 1% dipipet 2 mL + substrat 1% 1 mL,
diinkubasi 15 menit pada suhu 100C + DNS 2
3 0,166
mL, dipanaskan 5 menit, didinginkan, dipipet 2
mL, diencerkan 10 mL, diukur pada 620 nm

b. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim


No Konsentrasi Substrat Absorbansi
.
1 1% 0,045
2 2% 0,049
3 3% 0,074
4 4% 0,076
5 5% 0,081

c. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim


No Konsentrasi Substrat Absorbansi
.
1 5% 0,008
2 10% 0,078
3 15% 0,092
4 20% 0,096
5 25% 0,110
6 30% 0,112
7 35% 0,117
8 40% 0,118
9 45% 0,151
10 50% 0,147

d. Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas enzim


No Perlakuan Waktu Inkubasi (menit) Absorbansi
.
5 0,017
2 mL substrat + 2 mL 10 0,031
1 enzim + 2 mL DNS, 15 0,043
diencerkan 20 0,039
40 0,018

e. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


No Perlakuan Absorbansi
.
1 HCl 0,025
2 NaOH 0,019
3 Jeruk Nipis 0,058
4 Asam cuka 0,014
f. Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim
No Perlakuan Absorbans
. i
2 mL substrat + 2 mL enzim + 1 mL CuSO4 + 2
1 mL DNS, dipanaskan dan didinginkan, diukur 0,243
absorbansinya
2 mL substrat + 2 mL enzim + 1 mL FeCl + 2 mL
2 DNS, dipanaskan dan didinginkan, diukur 0,149
absorbansinya
2 mL substrat + 2 mL enzim + 1 mL MgSO4 + 2
3 mL DNS, dipanaskan dan didinginkan, diukur 0,051
absorbansinya
2 mL substrat + 2 mL enzim + 1 mL Zn + 2 mL
4 DNS, dipanaskan dan didinginkan, diukur 0,028
absorbansinya
2 mL substrat + 2 mL enzim + 1 mL Ni + 2 mL
5 DNS, dipanaskan dan didinginkan, diukur 0,062
absorbansinya
2 mL substrat + 2 mL enzim + 1 mL etanol + 2
6 mL DNS, dipanaskan dan didinginkan, diukur 0,033
absorbansinya

g. Pengaruh vitamin yang larut air terhadap aktivitas enzim


No. Perlakuan Absorbansi
1 Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%) 0,600
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL sari buah apel,
diinkubasi selama 15 menit, ditambahkan enzim
1% 2 mL, diinkubasi selama 15 menit,
didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL, diencerkan
sampai 10 mL, diukur pada 620 nm
Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%)
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL sari buah
tomat, diinkubasi selama 15 menit, ditambahkan
2 0,341
enzim 1% 2 mL, diinkubasi selama 15 menit,
didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL, diencerkan
sampai 10 mL, diukur pada 620 nm
Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%)
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL sari buah
jambu biji merah, diinkubasi selama 15 menit,
3 0,677
ditambahkan enzim 1% 2 mL, diinkubasi selama
15 menit, didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL,
diencerkan sampai 10 mL, diukur pada 620 nm
Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%)
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL sari buah
mangga, diinkubasi selama 15 menit, ditambahkan
enzim 1% 2 mL, diinkubasi selama 15 menit,
4 0,629
didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL, diencerkan
sampai 10 mL, diukur pada 620 nm

Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%)


sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL sari buah
lemon, diinkubasi selama 15 menit, ditambahkan
5 0,263
enzim 1% 2 mL, diinkubasi selama 15 menit,
didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL, diencerkan
sampai 10 mL, diukur pada 620 nm
6 Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%) 0,135
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL larutan vitamin
B kompleks 1%, diinkubasi selama 15 menit,
ditambahkan enzim 1% 2 mL, diinkubasi selama
15 menit, didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL,
diencerkan sampai 10 mL, diukur pada 620 nm
Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%)
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL sari buah jeruk,
diinkubasi selama 15 menit, ditambahkan enzim
7 0,950
1% 2 mL, diinkubasi selama 15 menit,
didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL, diencerkan
sampai 10 mL, diukur pada 620 nm
Dimasukkan substrat (tepung maizena 1%)
sebanyak 1 mL, ditambahkan 2 mL larutan ale-ale,
diinkubasi selama 15 menit, ditambahkan enzim
8 0,539
1% 2 mL, diinkubasi selama 15 menit,
didinginkan, dipipet sebanyak 2 mL, diencerkan
sampai 10 mL, diukur pada 620 nm

h. Pengaruh jenis substrat terhadap aktivitas enzim


No. Sampel Konsentrasi (%) Absorbansi
1 -0,009
2 -0,010
1 Pati ubi 3 -0,026
4 -0,005
5 -0,002
1 -0,037
2 -0,044
2 Pati kentang 3 -0,029
4 -0,032
5 -0,013
3 Pati beras 1 -0,050
2 -0,085
3 -0,256
4 -0,370
5 -0,425
1 -0,027
2 -0,036
4 Pati sagu 3 -0,054
4 -0,038
5 -0,038

2. Kurva standar glukosa

Kurva Standar Glukosa


0.1

0.08
f(x) = 0.01x - 0
0.06 R = 0.96
ABSORBANSI
Absorbansi 0.04 Linear (ABSORBANSI)

0.02

0
0 2 4 6 8 10 12

Konsentrasi

3. Perhitungan

Dik : y = 0,0085x 0,0015


Dit :x=...?
Penyelesaian:

a. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim


1) y = 0,045
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,045 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,045 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0465 = 5,47 1000
0,0085 180 15
x = 5,47 = 2,02

2) y = 0,049
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,049 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,049 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0505 = 5,941 1000
0,0085 180 15
x = 5,941 = 2,2

3) y = 0,074
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,074 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,074 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0755 = 8,88 1000
0,0085 180 15
x = 8,88 = 3,28

4) y = 0,076
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,076 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,076 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0775 = 9,117 1000
0,0085 180 15
x = 9,117 = 3,37
5) y = 0,081
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,081 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,081 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0825 = 9,7 1000
0,0085 180 15
x = 9,7 = 3,59
b. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
1) y = 0,008
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,008 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,008 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0095 = 1,117 1000
0,0085 180 15
x = 1,117 = 0,41

2) y = 0,078
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,078 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,078 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0795 = 9,35 1000
0,0085 180 15
x = 9,35 = 3,46

3) y = 0,092
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,092 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,092 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0935 = 11 1000
0,0085 180 15
x = 11 = 4,07
4) y = 0,096
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,096 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000
0,0085x = 0,096 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi
x = 0,0975 = 11,47 1000
0,0085 180 15
x = 11,47 = 4,24
5) y = 0,110
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,110 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,110 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1115 = 13,11 1000
0,0085 180 15
x = 13,11 = 4,85

6) y = 0,112
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,112 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,112 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1135 = 13,35 1000
0,0085 180 15
x = 13,35 = 4,94

7) y = 0,117
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,117 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,117 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1185 = 13,94 1000
0,0085 180 15
x = 13,94 = 5,16

8) y = 0,118
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,118 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,118 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1195 = 14,05 1000
0,0085 180 15
x = 14,05 = 5,2
9) y = 0,151
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,151 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,151 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1525 = 17,94 1000
0,0085 180 15
x = 17,94 = 6,64

10) y = 0,147
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,147 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,147 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1485 = 17,47 1000
0,0085 180 15
x = 17,47 = 6,47

c. Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas enzim


1) y = 0,017
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,017 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,017 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0185 = 2,17 1000
0,0085 180 15
x = 2,17 = 2,41
2) y = 0,031
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,031 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,031 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0325 = 3,82 1000
0,0085 180 15
x = 3,82 = 2,12
3) y = 0,043
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,043 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000
0,0085x = 0,043 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi
x = 0,0445 = 5,23 1000
0,0085 180 15
x = 5,23 = 1,93

4) y = 0,039
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,039 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,039 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0405 = 4,76 1000
0,0085 180 15
x = 4,76 = 1,319
5) y = 0,018
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,018 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,018 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0195 = 2,29 1000
0,0085 180 15
x = 2,29 = 0,318

d. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


1) y = 0,025
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,025 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,025 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0265 = 3,11 1000
0,0085 180 15
x = 3,11 = 1,15
2) y = 0,019
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,019 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,019 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0205 = 2,411 1000
0,0085 180 15
x = 2,411 = 0,892

3) y = 0,058
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,058 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,058 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0595 = 7 1000
0,0085 180 15
x=7 = 2,59

4) y = 0,014
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,014 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,014 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi

x = 0,0155 = 1,82 1000


0,0085 180 15
x = 1,82 = 0,67

e. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


1) y = 0,013
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,013 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,013 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0145 = 1,705 1000
0,0085 180 15
x = 1,705 = 0,63

2) y = 0,071
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,071 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000
0,0085x = 0,071 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi
x = 0,0725 = 8,52 1000
0,0085 180 15
x = 8,52 = 3,15

3) y = 0,166
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,166 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,166 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1675 = 19,7 1000
0,0085 180 15
x = 19,7 = 7,29
f. Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim
1) y = 0,243
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,243 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,243 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,2445 = 28,76 1000
0,0085 180 15
x = 28,76 = 10,65
2) y = 0,149
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,149 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,149 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1505 = 17,7 1000
0,0085 180 15
x = 17,7 = 6,55

3) y = 0,051
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,051 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,051 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0525 = 6,17 1000
0,0085 180 15
x = 6,17 = 2,285

4) y = 0,028
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,028 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,028 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0295 = 3,47 1000
0,0085 180 15
x = 3,47 = 1,28

5) y = 0,062
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,062 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,062 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0635 = 7,47 1000
0,0085 180 15
x = 7,47 = 2,76
g. Pengaruh jenis substrat terhadap aktivitas enzim
1) Pati ubi
a) y = -0,009
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,009 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,009 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0075 = -0,882 1000
0,0085 180 15
x = -0,882 = -0,326

b) y = -0,016
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,016 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,016 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0145 = -1,7 1000
0,0085 180 15
x = -1,7 = -0,631
c) y = -0,028
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,028 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,028 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0265 = -3,11 1000
0,0085 180 15
x = -3,11 = -1,154
d) y = -0,005
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,005 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,005 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0035 = -0,411 1000
0,0085 180 15
x = -0,411 = -0,021
e) y = -0,002
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,002 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,002 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,005 = -0,05 1000
0,0085 180 15
x = -0,05 = -0,021
2) Pati kentang
a) y = -0,032
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,032 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,032 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0305 = -3,58 1000
0,0085 180 15
x = -3,58 = -1,328

b) y = -0,044
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,044 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,044 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,455 = -5,35 1000
0,0085 180 15
x = -5,35 = -1,98

c) y = -0,029
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,029 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,029 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0275 = -3,23 1000
0,0085 180 15
x = -3,23 = -1,198
d) y = -0,032
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,032 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,032 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0305 = -3,58 1000
0,0085 180 15
x = -3,58 = -1,328

e) y = -0,013
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,013 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,013 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0115 = -1,35 1000
0,0085 180 15
x = -1,35 = -0,5

3) Pati beras
a) y = 0,050
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,050 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,050 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0515 = 6,05 1000
0,0085 180 15
x = 6,05 = 2,24
b) y = 0,085
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,085 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,085 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0865 = 10,17 1000
0,0085 180 15
x = 10,17 = 3,769
c) y = 0,256
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,256 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,256 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,2575 = 30,29 1000
0,0085 180 15
x = 30,29 = 11,22
d) y = 0,370
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,370 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,370 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,3715 = 43,70 1000
0,0085 180 15
x = 43,70 = 16,18

e) y = 0,425
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,425 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,425 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,4265 = 50,17 1000
0,0085 180 15
x = 50,17 = 18,58

4) Pati sagu
a) y = -0,027
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,027 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000
0,0085x = -0,027 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi
x = -0,0255 = -3 1000
0,0085 180 15
x = -3 = -1,11
b) y = -0,036
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,036 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,036 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0345 = -4,05 1000
0,0085 180 15
x = -4,05 = -1,503

c) y = -0,034
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,034 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,034 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0355 = -4,17 1000
0,0085 180 15
x = -4,17 = -1,54

d) y = -0,038
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,038 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,038 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0395 = -4,647 1000
0,0085 180 15
x = -4,647 = -1,72

e) y = -0,038
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
-0,038 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = -0,038 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = -0,0395 = -4,647 1000
0,0085 180 15
x = -4,647 = -1,72
h. Pengaruh vitamin yang larut air terhadap aktivitas enzim
1) y = 0,600
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,600 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,600 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,6015 = 70,76 1000
0,0085 180 15
x = 70,76 = 26,20

2) y = 0,341
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,341 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,341 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,3425 = 40,29 1000
0,0085 180 15
x = 40,29 = 14,92

3) y = 0,677
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,677 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,677 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,6785 = 79,82 1000
0,0085 180 15
x = 79,82 = 29,56
4) y = 0,629
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,629 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,629 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,6305 = 74,17 1000
0,0085 180 15
x = 74,17 = 27,47
5) y = 0,263
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,263 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000
0,0085x = 0,263 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi
x = 0,2645 = 31,11 1000
0,0085 180 15
x = 31,11 = 11,52

6) y = 0,135
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,135 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,135 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1365 = 16,05 1000
0,0085 180 15
x = 16,05 = 5,94

7) y = 0,950
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,950 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,950 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,9515 = 11,94 1000
0,0085 180 15
x = 111,94 = 41,45

8) y = 0,539
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,539 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,539 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,5405 = 63,58 1000
0,0085 180 15
x = 63,58 = 23,55
9) y = 0,143
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,143 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,143 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,1445 = 17 1000
0,0085 180 15
x = 17 = 6,29

10) y = 0,089
y = 0,0085x 0,0015 Aktivitas enzim:
0,089 = 0,0085x 0,0015 = [Glukosa] 1000

0,0085x = 0,089 + 0,0015 BM glukosa T inkubasi


x = 0,0905 = 10,64 1000
0,0085 180 15
x = 10,64 = 3,94

F. PEMBAHASAN
Enzim adalah suatu senyawa protein yang berfungsi sebagai
biokatalisator, yaitu suatu zat yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup, teetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena
pada akhir reaksi, zat tersebut dapat diperoleh kembali. Reaksi kimia
berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah,
sehingga enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktifasi.
Enzim sebagai katalisator, yakni mempercepat reaksi yang terjadi,
dalam mendukung perannya tentu ada berbagai faktor yang mempengaruhi
kerjanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut, antara lain :
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, pH, suhu (temperatur), pengaruh
inhibitor, pengaruh kofaktor, pengaruh jenis substrat dan pengaruh waktu
inkubasi. Faktor-faktor tersebut dapat mempercepat atau bahan memperlambat
kerja enzim (reaksi ezimatis).
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui reaksi enzimatik dari suatu
enzim terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Enzim yang
digunakan pada percobaan ini ialah enzim amilase yang berasal dari air liur
(saliva). Amilase adalah enzim yang memecah pati dan mengubahnya menjadi
gula. Ada dua jenis utama enzim amilase, yaitu : -amilase dan -amilase.
Enzim -amilase itulah yang terdapat di dalam saliva.
Percobaan pengaruh konsentrasi enzim, terhadap aktifitas enzim,
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan enzim amilase berupa saliva
dengan konsentrasi sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%
dan 50%. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini menunjukkan bahwa
konsentrasi enzim memiliki hubungan yang linear (berbanding lurus) dengan
laju reaksi enzimatis. Hubungan linear tersebut disebabkan karena dengan
banyaknya konsentrasi enzim dapat mengikat substrat dengan cepat sehingga
produk yang berupa kompleks enzim-substrat cepat terbentuk.
Percobaan pengaruh konsentrasi substrat terhadap akivitas enzim,
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan pati jagung sebagai substrat
dengan konsentrasi sebesar 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Hasil yang diperoleh
juga menunjukkan hubungan yang linear (berbanding lurus) yang ditunjukkan
dengan semakn besar konsentrasi substratnya. Hasil yang diperoleh tersebut
telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sumardjo (2008) dalam
bukunya yang berjudul Pengantar Kimia. Hubungan linear tersebut disebabkan
karena pada suatu reaksi enzimatis, bila konsentrasi substrat diperbesar
sedangkan kondis lainnya tetap, maka kecepatan reaksi akan meningkat
hingga suatu batas maksimum. Titik maksimum ini merupakan kondisi keika
enzim telah jenuh dengan substrat. Suatu reaksi enzimatis terjadi jika enzim
mengikat yang diubah mejadi produk melalui aksi enzim, sehingga semakin
besar konsentrasi enzim maka akan mengakibatkan aktivitas enzim meningkat.
Percobaan pengaruh pH (derajat keasaman) terhadap aktivitas enzim,
percobaan ini dilakukan unuk mengetahui aktivitas enzim dalam suasana asam
dan dalam suasana basa. Suasana asam dilakukan dengan penambahan HCl,
jeruk nipis dan asam cuka, sedangkan suasana basa diciptakan dengan
menambahkan larutan NaOH. Enzim bekerja maksimal dalam kondisi pH
yang optimum, umumnya pH optimum berkisar 4,5-8 dan pada kisaran pH
tersebut enzim mempunyai kestabilan yang tinggi. Hasil yang diperoleh pada
percobaan ini menunjukkan bahwa enzim masih aktif dalam kondisi asam dan
juga kondisi basa meskipun aktivitasnya menurun karena kondisi yang terlalu
asam atau terlalu basa akan menyebabkan enzim mengalami denaturasi.
Denaturasi tersebut terjadi karena perubahan muatan listrik pada enzim
sehingga tidak mampu berikatan dengan substrat.
Percobaan pengaruh suhu (temperatur) terhadap aktifitas enzim,
percobaan ini dilakukan pada 3 suhu yang berbeda yakni pada suhu 4C, 27C
dan 100C. Setiap enzim mempunyai suhu optimum, yaitu suhu ketika enzim
tersebut dapat bekerja dengan maksimal. Semakin jauh dari suhu optimum,
kerja enzim semakin melambat (tidak baik). Hasil yang diperoleh pada
percobaan ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim meningkat seiring dengan
kenaikan suhunya. Suhu yang tinggi menyebabkan aktivitas enzim meningkat
seiring dengan kenaikan suhunya. Suhu yang tinggi menyebabkan aktivitas
enzim semakin baik., hal tersebut terlihat pada suhu 100C enzim memiliki
aktivitas sebesar 6,628 U/mL, berbeda jauh denga suhu 4C yang hanya
memiliki aktivitas sebesar 0,578 U/mL. Menurut teori yang dikemukakan oleh
Novianti dkk (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Temperatur
terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Daun Sansang (Pycnarrhena cauliflora
Diels), suhu yang terus meningkat hingga melewati batas maksimum akan
menyebabkann enzim mengalami denaturasi. Suhu yang tinggi akan
menyebakan terjadinnya perubahan struktur enzim yang diikuti oleh hilangnya
aktivitas katalik dari enzim tersebut. Suhu yang rendah akan menyebabkan
laju aktivitas enzim berjalan lambat dan sangat kecil.
Percobaan pengatuh inhibitor terhadap aktivitas enzim, percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan inhibitor berupa CuSO4, FeCl3, MgSO4, Zn,
Ni dan Etanol. Inhibitor merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat
atau menurunkan laju reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim. Inhibitor ini
terbagi atas 2 jenis yaitu inhibitor irreversibel dan inhibitor reversibel.
Inhibitor irreversibel (tidak dapat balik), inhibior jenis ini tidak dapat
dipisahkan dari sisi aktif enzim jika inhibitor tersebut telah mengikat enzim.
Keadaan ini menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat karena
inhibitor merusak beberapa komponen (gugus fungsi) pada sisi katalik
molekul enzim. Inhibitor reversibel (dapat balik), inhibitor ini bekerja dengan
mengikat sisi aktif enzim melalui reaksi reversibel. Inhibitor ini terdiri atas 3
jenis, yaitu inhibitor kompetitif, non-kompetitif dan un-kompetitif. Hasil yang
diperoleh pada percobaan ini menunjukkan bahwa inhibitor mampu
menghambat aktivitas enzim dengan cara memperlambat laju reaksi enzmatis.
Inhibitor yang digunakan dalam percobaan ini tidak mampu meghambat kerja
aktivitas enzim secara maksimal, hal tersebut dapa disebabkan kareana
kecilnya konsentrasi inhibitor yang digunakan, sehingga meskipun terdapat
inhibitor, enzim masih dapat melakukan aktivitasnya (masih memiliki harga
aktivitas enzim).
Percobaan pengaruh vitamin terhadap aktivitas enzim, pada percobaan
ini digunakan vitamin-vitamin yang dapat larut dalam air, berupa sari buah
apel, sari buah tomat, sari kbuah jambu biji, sari buah jeruk, sari buah mangga,
sari buah lemon, vitamin B complex 1%, Ale-Ale, Segar Dingin 1%, vitamin
C 1%. Vitamin-vitamin tersebut berperan sebagai kofaktor enzim, yang
merupakan aktivator. Kofaktor merupakan komponen enzim yang bersifat
non-protein yang berfungsi mengaktigfkan enzim. Kofaktor yang berupa
vitamin ini berfungsi sebagai aktivator, yaitu suatu zat yang dapat
meningkatkan reaksi enzimatis, sehingga semakin besar konsentrasi kofaktor
maka akan meningkatkan aktivitas enzim. Hasil yang diperoleh dalam
percobaan ini, menunjukkan bahwa vitamin yang merupakan kofaktor tersebut
mampu meningkatkan aktivitas enzim, seperti yang terlihat pada hasil
pengamatan cenderung besar harga aktivitas enzimnya dengan adanya
kofaktor tersebut.
Percobaan pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas enzim,
percobaan ini dilakukan dengan memvariasikan waktu inkubasi masing-
masing sampel uji. Waktu inkubasi yang digunakan ialah selama 5 menit, 10
menit, 15 menit, 20 menit dan 40 menit. Inkubasi dilakukan agar enzim dapat
melakukan aktivitasnya dengan optimal. Waktu inkubasi berbanding lurus
dengan reaksi enzimatis, semakin lama waktu inkubasi maka semakin efektif
dan stabil pula kerja enzim. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini
menunjukkan hasil yang berbeda, yakni dieroleh hubungan yang berbanding
terbalik antara waktu inkubasi dengan aktivitas enzim. Hasil yang diperoleh
ini dapat disebabkan karena enzim telah mencapai masa jenuh pada kurun
waktu yang diberikan. Hubungan linear antara aktivitas enzim dengan waktu
inkubasinya tidak selamanya tepat, karena enzim akan berhenti bekerja
apabila telah mencapai masa jenunya. Masa jenuh ini terjadi apabila enzim
telah berikatan dengan substrat dan telah membentuk produk berupa kompleks
enzim-substrat.
Percobaan pngaruh jenis substrat terhadap aktivitas enzim, percobaan
in dilakukan dengan memvariasikan substrat yang digunakan. Substrat-
substrat yang digunakan pada percobaa ini ialah pati kentang, pati ubi, pati
beras dan pati sagu. Substrat yang berbeda akan menghasilkan produk yang
berbeda pula. Perbedaa tersebut disebabkan karena adanya perbedaan struktur
dari masing-masing substrat, sehingga akan berpengaruh pula pada aktivitas
enzim dalam melakukan kerjanya pada reaksi enzimatis. Hasil yang diperoleh
pada pecobaan ini menunjukkan perbedaan substrat memberikan aktivitas
yang berbeda pada enzim pula, namun pada percobaan ini harga aktivitas
enzimnya tidak dapat dihitung karena terjadi kesalahan pada nilai absorbansi
yang diperoleh. Kesalahan tersebut dapat dipengaruhi karena kerusakan alat
spektrofotometer yang digunakan atau kesalahan pada saat memberi
perlakuan.
Pecobaan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim ini
menunjukkan bahwa aktivitas ennzim itu dapat dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor, antara lain : pengaruh konsentrasi enzim, yaitu semakin besar
konsentrasi enzim akan semakin besar pula aktivitas enzim, pengaruh
konsentrasi substrat, yaitu semakin tinggi konsentrasi substrat dapa
meningkatkan aktivitas enzim. Pengaruh pH dan suhu yakn pH dan suhu
yang optimal akan membuat enzim bekerja maksimal dalam melakukan
aktvitas enzimnya. Pengaruh inhibitor dan vitamin (kofaktor) yaitu adanya
inhbitoor dapat menghambat aktivitas enzim sedangkan adanya kofaktor
(vitamin) dapat meningkatkan aktivitas enzim. Pengaruh jenis substrat yaitu
substrat yang berbeda akan memberikan aktivitas enzim yang berbeda pula.
Pengaruh waktu inkubasi yaitu semakin lama waktu inkubasi akan semakin
besar pua aktivitas enzim.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa kecepatan katalis suatu enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
konsentrasi enzim, semakin besar konsentrasi enzim maka semakin besar atau
cepat laju reaksi enzimatis. Pengaruh konsentrasi substrat, semakin besar
konsentrasi substrat akan mempercepat laju reaksi enzimatis. Pengaruh pH,
semakin optimal pH akan semakin cepat reaksi enzimatis. Pengaruh suhu,
semakin optimal suhu semakin cepat laju reaksi enzimatis. Pengaruh
inhibitor, inhibitor dapat menghambat laju reaksi enzimatis. Pengaruh vitamin
yang larut dalam air dapat meningkatkan laju reaksi enzimatis. Pengaruh
waktu inkubasi, semakin optimal waktu inkubasi akan semakin cepat laju
reaksi enzimatis.
DAFTAR PUSTAKA

Mojsov, K., 2012, Enzyme Scouring of Cotton Fabrics, International Journal of


Marketing and Tecchnology, Vol. 2(9).

Murni, S. R., Sitti D. K., Tanti D. L., Petrissia E. M., 2011, Produksi,
Karakterisasi, dan Isolasi Lipase dari Aspergillus niger, Prosiding
Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan.

Noviyanti, T., Puji A., Winda R., 2012, Pengaruh Temperatur terhadap Aktivitas
Enzim Protease dari Daun Sansakng (Pycnarrhena cauliflora Diels), JKK,
Vol. 1(1).

Pujoyuwono, M., Desi T., Nur R., Djoko S. D., Untung M., 2013, Karakterisasi
Enzim Amilase dari Beberapa Strain Bakteri Indigenous, Prosiding
Semianar Nasional Teknik Pangan.

Risnawati, M., Sari E. C., 2013, Pengaruh Penambahan Ion Logam Ca 2+ terhadap
Aktivitas Enzim Papain, UNESA Journal of Chemistry, Vol. 2(1).

Setiasih, S., Budiasih W., Trismilah, Dewi A., 2014, Karakterisasi Enzim -
Amilase Ekstrasel dari Isolat Bakteri Termofil SW2, Jurnal Kimia
Indonesia, Vol. 1(1).

Sumardjo, D., 2008, Pengantar Kimia, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Yusak, Y., 2014, Pengaruh Suhu dan pH Buffer Asetat terhadap Hidrolisa CMC
oleh Enzim Selulase dari Ekstrak Aspergillus Niger dalam Media
Campuran Onggok dan Dedak, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 8(2).

Anda mungkin juga menyukai