PERCOBAAN XI
ISOLASI DNA DAN ELEKTROFORESIS GEL AGAROSA
OLEH :
NIM : O1A114098
KELAS : D
KELOMPOK : V (LIMA)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2016
PERCOBAAN XI
ISOLASI DNA DAN ELEKTROFORESIS GEL AGAROSA
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui metode umum mengisolasi DNA
2. Untuk mengisolasi DNA dari buah
B. LANDASAN TEORI
Asam deoksiribonukleat (DNA) memiliki sejumlah karakteristik yang
memungkinkan seseorang untuk meniru kegiatan logis tradisional . DNA
lebih suka dalam bentuk beruntai ganda, urutan DNA beruntai tunggal alami
bermigrasi ke arah urutan komplementer untuk membentuk untai ganda
kompleks. Urutan komplementer memasangkan basis adenin (A) dengan
timin (T) dan sitosin (C) dengan guanin (G) (Gearheart dkk., 2012).
Isolasi DNA adalah salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam
mempelajari teknik biologi molekuler. Tujuan dari ekstraksi atau isolasi DNA
adalah memisahkan DNA (asam nukleat) dan membuangnya dari komponen
sel lainnya seperti protein, karbohidrat dan lemak sehingga DNA yang
diperoleh dapat dianalisis dan dimodifikasi lebih lanjut dengan teknik biologi
molekuler (Putri dan I Ketut, 2015).
Kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet dan pengion
dan spesies kimia reaktif, baik endogen dan eksogen, diyakini penyebab
utama mutasi dan induksi kanker. Mengukur kerusakan tersebut dan
kemampuan sel untuk memperbaiki mereka sangat penting untuk memahami
proses dasar dalam biologi kanker dan berkembang protokol untuk membatasi
eksposur untuk individu dan berbagai populasi manusia. Banyak jenis
kerusakan DNA yang efisien diperbaiki oleh salah eksisi dasar atau
nukleotida jalur perbaikan eksisi, yang menggunakan pelengkap urutan
berlawanan untai dari DNA rangkap untuk mengembalikan daerah yang rusak
dan daerah yang berdampingan untai yang rusak (Fillippova dkk., 2003).
Gel elektroforesis adalah suatu teknik yang menggunakn medan listrik
untuk memisahkan molekul berdasarkan ukuran, di dalam karena mengandug
gugus fosfat yang bermuatan negatif, di dalam medan listrik DNA akan
bergerak menuju elektroda positif. Molekul yang lebih pendek bermigrasi
lebih cepat melalui pori-pori gel daripada molekul yang lebih panjang,
sehingga pemisahan didasarkan pada panjang. Gel yang tersusun dari
poliakrilamid dapat memisahkan molekul-molekul DNA yang perbedaan
panjangnya hanya satu nukleotida dan digunakan untuk menentukan urutan
basa DNA. Gel agarosa digunakan untuk memisahkan pita DNA pada gel
dapat dilihat dengan berbagai teknik. Pemberian zat warna misalnya etidium
bromida memungkinkan visualisasi langsung semua pita DNA dibawah sinar
ultra violet. Urutan spesifik biasanya dideteksi dengan probe berlabel (Marks
dkk., 2000).
Teknik elektroforesis dapat digunakan untuk analisis DNA, RNA,
maupun protein. Elektroforesis DNA dilakukan misalnya untuk menganalisis
fragmen-fragmen DNA hasil pemotongan dengan enzim retriksi. Fragmen
molekul DNA yang telah dipotong-potong dapat ditentukan ukurannya
dengan cara membuat gel agarosa, yaitu suatu bahan semi berupa polisakarida
yang diekstraksi dari rumput laut. Gel agarosa dibuat dengan melarutkannya
dalam suatu buffer. Agar dapat larut dengan baik, pelarutannya dibantu
dengan pemanasan, misalnya menggunakan oven gelombang mikro
(mikrowave oven). Dalam keadaan pans, gel akan berpa cairan sehingga
mudah dituang ke atas suhu lempeng (plate) yang biasanya terbuat dari
persex. Sebelum mendingin dan memadat, pada ujung gel tersebut dibuat
lubang-lubang dengan menggunakan lembaran perspex tipis yang dibentuk
menyerupai sisir. Sisir tersebut ditancapkan pada salah satu ujung gel yang
masih cair. Dengan demikian, pada waktu gel memadat dan sisirnya diambil
terbentuklah lubang-lubang kecil. Ke dalam lubang-lubang kecil itulah
sampel molekul DNA dimasukkan. Gel agarosa yang sudah terbentuk
kemudian dimasukkan ke dalam suatu tanki yang berisi buffer yang sama
dengan yang digunakan untuk membuat gel. Buffer dapat dibuat misalnya
dengan triasetat-EDTA (TAE) atau tris-borat-EDTA (TBE) (Yuwono, 2005).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
a. Batang pengaduk
b. Gel doc
c. Corong
d. Gelas kimia 100 mL
e. Gelas ukur 100 ml
f. Mikropipet
g. Mikrosentrifuse
h. Mortar dan stamfer
i. Handscoon
j. Masker
k. Parafin
l. Pipet tetes
m. Pisau
n. Spatula besi
o. Spidol
p. Satu set alat elektroforesis
q. Power supply
r. Tabung sentrifuse
s. Timbangan analitik
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
a. Alkohol 70 %
b. Akuades
c. Buffer triaserar EDTA (TAE)
d. Es batu
e. Etridium bromida (Et Br)
f. Etanol dingin 96 %
g. Gel agarosa
h. Bengkoang
i. Lengkeng
j. Loading buffer (loading dye)
k. Sabun
l. Kiwi
m. Kertas saring
n. Anggur
o. Apel
p. Pier
q. Kelapa
r. Nangka
s. Jambu biji
t. Mangga
u. Sirsak
v. Melon
w. Srikaya
x. Manggopa
y. Salak
D. PROSEDUR KERJA
1. Isolasi DNA
a. Pembuatan larutan sabun
Sabun (sunlight)
Larutan sabun
b. Ekstraksi DNA buah
Bengkoang Lengkeng
Hasil pengamatan..?
c. Elektroforesis DNA
Loading dye
Hasil pengamatan...?
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel pengamatan
No Perlakuan Gambar
1 Masing-masing sampel buah yang akan
diisolasi DNAnya dihaluskan sampai
benar-benar halus
2 Disiapkan campuran 10 mL sabun dan 10
mL akuades (jangan sampai berbusa)
Fillippova, E. M., Denise C. M., Johon G. T., Betsy M. S., Stephan R. Q., John C.
S., 2003, Quantifying Double-Strand Breaks and Clustered Damages in
DNA by Single-Molecule Laser Fluorescence Sizing, Biophisical
Journal, Vol. 84(2)
Gearheart, C. M., Eric C. R., Benjamin A., 2012, DNA-Based Active Logic
Design and Its Implications, Journal of Emerging Trens in Computing
and Inforamation Sciences, Vol. 3(5).
Marks, D. B., Allan D. N., Collen M. S., 2000, Biokimia Kedokteran Dasar :
Sebuah Pendekatan Klinis, EGC : Jakarta.
Putri, D. B., I Ketut J., 2015, Kualitas dan Kuantitas DNA Darah Kering pada
Besi dan Kayu yang Disimpan dalam Kurun Waktu Berbeda, Jurnal
Biologi, Vol. 19(1).
Yuwono, T., 2005, Biologi Molekuler, Erlangga : Jakarta.