Anda di halaman 1dari 3

Katarak Kortikal1,2

Katarak kortikal adalah kekeruhan pada korteks lensa. Perubahan hidrasi serat

lensa menyebabkan terbentuknya celah-celah dalam pola radial di sekeliling daerah

ekuator. Katarak ini cenderung bilateral, tetapi sering asimetrik. Derajat gangguan

fungsi penglihatan bervariasi, tergantung seberapa dekat kekeruhan lensa dengan

sumbu penglihatan. Berbeda dengan katarak nuklear, katarak kortikal berhubungan

dengan gangguan lokal dari struktur sel serat lensa yang matur. Setelah integritas

membran terganggu, metabolit penting hilang dari sel-sel yang terkena. Kerugian ini

menyebabkan oksidasi protein yang luas dan presiptasi.

Gambar 1.1 Katarak Kortikal

Katarak kortikal yang biasanya bilateral tetapi sering asimetris berefek pada

fungsi visual sangat bervariasi, tergantung pada lokasi opasifikasi relatif terhadap

sumbu visual. Gejala umum dari katarak kortikal adalah silau dari sumber cahaya,

seperti lampu mobil. diplopia monokuler juga dapat timbul. Katarak kortikal sangat

bervariasi tingkat progresifitasnya, dengan beberapa kekeruhan kortikal yang tersisa


tidak berubah untuk waktu lama dan yang lain maju pesat. Tanda-tanda pertama dari

pembentukan katarak kortikal terlihat dengan biomikroskop slit-lamp yaitu vakuola

dan celah air di anterior atau posterior korteks. Lamina kortikal dapat dipisahkan

dengan cairan. Kekeruhan berbentuk baji (sering disebut cortical spokes or cuneiform

opacities) dekat pinggiran lensa, dengan ujung runcing kekeruhan berorientasi ke

tengah. Karena ini kekeruhan perifer terjadi pada sel-sel serat yang membentang dari

posterior ke sutura anterior, mereka hanya mempengaruhi daerah ekuator sel serat.

Pada tahap awal katarak, sel serat yang terkena tetap jernih di anterior dan ujung

posterior. Jari-jari kortikal muncul berupa kekeruhan putih bila dilihat dengan

biomikroskop slit-lamp dan bayangan gelap bila dilihat dari retroillumination.

Kekeruhan berbentuk baji dapat menyebar ke sel-sel serat yang berdekatan dan

sepanjang serat yang terkena, menyebabkan derajat opasitas untuk meningkat dan

meluas ke arah sumbu visual. Ketika seluruh korteks dari kapsul ke inti menjadi putih

dan buram, katarak dikatakan matur. Dalam kekeruhan matur, lensa mengambil air,

pembengkakan yang kemudian menjadi katarak kortikal intumescent. Ketika materi

kortikal yang berdegenerasi merembes melalui kapsul lensa, menjadikan kapsul

keriput dan menyusut, katarak disebut hipermatur. Ketika pencairan lebih lanjut dari

korteks memungkinkan pergerakan bebas inti dalam badan kapsuler, disebut katarak

morgagni. Secara histologi, katarak kortikal yang ditandai dengan pembengkakan

lokal dan gangguan sel serat lensa. Tetesan bahan eosinofilik (gelembung-gelembung

morgagni) diamati di slitlike antara serat lensa.1,2


Gambar 1.2 Vakuola pada katarak kortikal tahap awal

1. American Academy of Ophthalmology. Basic and Clinical Science Course

Section 11: Lens and Cataract. 2014-2015


2. Vaughan Daniel G. Oftalmologi Umum. Ed 17. EGC. Jakarta. 2013

Anda mungkin juga menyukai