CPS - Kel6 - MN Ii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

BEBASKAN SIARAN TV DARI KEKERASAN

TUGAS BESAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif

Oleh

KELOMPOK 6
CHERIN DELA KRISNATA (103116015)
ARINDA SHABRINA (103116041)
DEDY SETIYAWAN (103116056)
BINTANG BRAMASTYA (103116061)
ALFY IFTHIKHAR (103116095)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2017
DAFTAR ISI
BAB I..................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Definisi Masalah............................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................................6
2.1 Pengumpulan Ide...........................................................................................................6
2.2 Analisis Solusi dan Pengambilan Keputusan..................................................................7
BAB III.............................................................................................................................................10
3.1 Implementasi Solusi.....................................................................................................10
3.2 Evaluasi Solusi..............................................................................................................14
BAB IV.............................................................................................................................................15
BAB V..............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siaran TV akhir-akhir ini memicu berbagai pro dan kontra, mulai dari jenis acara
hingga konten acara yang disajakan1. Hal ini dikarenakan konten acara sebenarnya
tidak begitu bermanfaat, memberikan dan menyebarkan hal negatif. Misal saja acara
seperti infotaiment dan sinetron yang sangat digemari masyarakat Indonesia,
kecenderungan infotaiment di Indonesia memberitakan persoalan perceraian dan
konflik pribadi seorang public figure. Hal ini tidak sepantasnya digemari oleh
masyarakat Indonesia, fakta menunjukkan bahwa dari periode awal hingga periode
ahir tahun 2016 infotaiment sempat mendapat indeks kualitas sebesar 3,08, namun di
akhir periode, KPI menilai program infotaiment mengalami penurunan indeks kualitas
menjadi 2,71 dari standar minimum dari KPI 4,00. Tidak hanya infotaiment, sinetron
yang sedang booming di Indonesia juga begitu, padahal konten yang disajikan
menunjukkan perilaku yang kurang bermoral, pergaulan yang kurang baik, tapi tayang
di prime time dan mendapat rating tinggi dari masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan
infotaiment, acara sinetron pun hanya berhasil meraih indeks kualitas sebesar 2,75
bahkan jauh dari standar yaitu 4,00 . Bahkan untuk penilaian indeks kualitas tidak
bermuatan kekerasan dengan standar 4,00 , sinetron hanya memenuhi sebesar 2,60 2.
Ini menandakan bahwa siaran TV kita masih sangat perlu dibenahi karena penuh
dengan konten negatif, terutama kekerasan. Yang menjadi masalah, siaran-siaran
seperti ini justru ditonton oleh anak muda dari usia muda hingga remaja, tentu
menjadi teladan yang buruk. Oleh karena itu, kita harus mulai membenahi utamanya
persoalan siaran TV dengan kekerasan, untuk menyelamatkan generasi penerus
bangsa.

1.2 Definisi Masalah


Opini publik menyatkan bahwa siaran TV dengan konten negatif harus ditiadakan,
menurut kelompok kami hal itu memang ada benarnya. Tapi untuk realisasinya akan
sangat sulit, karena stasiun TV juga bukan milik pemerintah sepenuhnya, bahkan
mayoritas stasiun TV merupakan swasta. Maka, kami memikirkan solusi terbaik untuk
menuntaskan masalah membebaskan siaran TV dari kekerasan, diawali dengan
mendefinisikan apa sebenarnya root cause dari permasalahan tersebut. Berikut analisis
kami menggunakan KTPA.

1 http://www.kompasiana.com/khairunisyamanza/dampak-sinetron-bagi-para-generasi-muda-
indonesia_55292015f17e61853c8b4576
2 https://www.kpi.go.id/index.php/id/publikasi/survei-indeks-kualitas-siaran-televisi
[Accessed 09 04 2017].

3
KTPA
IS IS NOT DISTINCTION
Tayangan TV yang Rating tinggi apabila
Tayangan TV berbau
WHAT tidak berbau mengandung unsur
kekerasan
kekerasan kekerasan
Setelah muncul Sebelum muncul Persaingan bisnis
banyak stasiun TV banyak stasiun TV dikarenakan semakin
WHEN
swasta di tahun 2000 swasta di tahun 2000 berkembangnya
an an teknologi
Penerapan Hukum
Tayangan TV di Tayangan TV selain di dan Pembatasan
WHERE
Indonesia Indonesia konten negatif tidak
dilaksanakan
Dukungan Pemerintah
Program TV Jakarta- Program TV
EXTENT dalam memfasilitasi
Sentris Nusantara
pembuatan
Komitmen Komitmen
Belum dianggap
pemerintah terhadap pemerintah terhadap
penting oleh
perlindungan anak perlindungan anak
pemerintah
masih rendah sudah tinggi

1. Rating tinggi apabila program TV mengandung unsur kekerasan


2. Persaingan bisnis dikarenakan semakin berkembangnya teknologi, yang mengakibatkan
semakin mudahnya akses dari masyarakat
CONCLUSION
3. Kurang tegasnya Pemerintah Indonesia dalam penegakan Hukum
DISTINCTION dan pembatasan Konten Negatif pada tayangan TV di Indonesia

Rating tinggi 4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi pembuatan


apabila tayangan budaya di seluruh daerah Nusantara.
mengandung unsur
kekerasan
Persaingan bisnis
dikarenakan
semakin
berkembangnya
teknologi
Penerapan Hukum
dan Pembatasan
konten negatif
tidak dilaksanakan
Dukungan
Pemerintah dalam
memfasilitasi
4
proses pembuatan
Belum dianggap
penting oleh
pemerintah
Hasil :
Menurut analisis kelompok kami menggunakan KTPA, pemicu dari masalah
memang beragam, bisa dari segi hukum, pemerintah, juga kepentingan pribadi. Namun
kami lebih menilai hal ini dikarenakan persaingan bisnis dikarenakan perkembangan
teknologi. Hal ini dikarenakan sekarang banyak sekali muncul stasiun TV swasta, sehingga
mereka bersaing untuk mencari rating acaranya. Maka langkah paling mudah yang mereka
bisa lakukan yaitu, membuat acara yang tidak terlalu memperhatikan nilai dari konten,
namun hanya mencari rating.

Maka kelompok kami menyimpulkan bahwa :


REAL ROOT CAUSE

Banyaknya stasiun TV swasta yang berlomba-lomba mencari rating, sehingga


mengesampingkan konten dan mengutamakan rating dari acara mereka untuk
kepentingan bisnis.
PROBLEM STATEMENT

Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi banyaknya stasiun dan siaran TV swasta
dengan konten kurang baik yang hanya mementingkan rating?

5
BAB II
REKOMENDASI SOLUSI

2.1 Pengumpulan Ide


Tindak lanjut dari masalah tersebut sangatlah dibutuhkan untuk mengatasi
dampak negatif yang dihasilkan. Dari hasil analisis masalah kita mendapati root
cause yaitu, banyaknya stasiun TV swasta yang berlomba-lomba mencari rating,
sehingga mengesampingkan konten dan mengutamakan rating dari acara mereka
untuk kepentingan bisnis. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan rumusan solusi
yang tepat, supaya tidak menimbulkan masalah yang lain ketika solusi yang kita
punya diimplementasikan. Maka dari itu kami menggunakan metode
Morphological Matrix untuk mengumpulkan ide yang bisa dijadikan solusi untuk
masalah tersebut.

MORPHOLOGICAL MATRIX

STASIUN TV SIARAN TV HUKUM JAM TAYANG


Bubarkan stasiun TV Hapus siaran TV dengan Mengubah regulasi yang Prime Time
konten negatif sudah ada untuk stasiun TV
Merger stasiun TV Dini hari
Beri teguran dan Membuat regulasi yang
Buat stasiun TV baru peringatan dengan tegas baru untuk stasiun TV
untuk acara dengan konten Khusus weekend
Beri denda yang besar bagi
Batasi jumlah stasiun negatif
TV
stasiun TV yang masih Khusus waktu
Buat siaran TV baru yang menayangkan acara yang
edukatif dan menarik negatif liburan
Kerjasama antara Perbarui lembaga KPI yang
pemerintah dengan stasiun kinerjanya kurang efektif
TV swasta

6
Dari hasil brainstorming ide kami menggunakan Morphological Matrix, kami mendapati
berbagai variasi solusi untuk masalah yang kita hadapi. Terutama soal stasiun TV, siaran
atau program TV, Hukum yang berlaku, maupun jam tayang siaran TV tersebut. Dari
kategori yang ada terdapat cara-cara tertentu yang kami pilih, yaitu membuat stasiun TV
baru yang dikelola pemerintah, membuat siaran TV yang edukatif dan menarik bagi
semua kalangan, memberi denda yang besar supaya stasiun TV yang masih
menayangkan siaran dengan kekerasan atau konten negatif lainya mendapatkan efek
jera, dan menayangkan siaran TV edukatif tersebut di saat prime time di stasiun TV
ternama.

2.2 Analisis Solusi dan Pengambilan Keputusan


Dari beberapa solusi yang kami kemukakan sebelumnya, ternyata tidak mungkin jika
kita implementasikan semua. Maka dari itu, kami mencoba menganalisis solusi yang
terbaik lebih lanjut, kami menggunakan metode KT-DA (Kepner Tregoe Decision
Making). Dari decision statement kami yaitu membuat tayangan TV yang bersifat
nusantara, kami berharap bisa mendapatkan solusi yang mendidik dan kreatif jika kita
terapkan. Disini kami memiliki kriteria tersendiri yang kita inginkan supaya bisa dipenuhi,
diantaranya inovatif, low cost, menarik untuk ditonton, juga banyak penonton.

KT-DA
DECISION STATEMENT
Alternative Solution Membuat Membuat Program TV Merger Stasiun TV
Stasiun TV Anak Kreatif
Must :

Mendidik Go Go No Go

Kreatif Go Go Go
Wants: Weight Rating Score Rating Score Rating Score

Inovatif 5 6 30 7 35
Banyak penonton 8 8 64 7 56
Menarik untuk
6 6 36 8 48
Ditonton
Memperkenalkan
Budaya dan Daerah 9 7 63 9 81
Indonesia
Biaya Produksi
8 5 40 8 64
yang efektif
Total = 233 Total = 284
Membuat Tayangan Televisi yang Bersifat Nusantara

7
Dari hasil analisis KT-DA kami, tidak semua alternatif solusi bisa kami
gunakan. Seperti Iklan Kreatif, memang hal ini kreatif, namun kami
berpendapat jika ini kurang mendidik sehingga tidak kami tindak lanjuti.
Untuk dua alternative lain yaitu membuat stasiun TV anak dan
membuat program TV kreatif kamu lanjutkan karena mendidik dan
kreatif. Lalu kami menimbang secara objektif kedua alternatif
tersebut berdasarkan keinginan yang telah kita tentukan, yaitu
inovatif, low cost, menarik untuk ditonton, juga banyak penonton. Setelah melakukan
pembobotan dan penilaian, ternyata score tertinggi didapatkan oleh solusi dengan cara
pembuatan program TV kreatif.
Selain karena memenuhi semua kriteria yang kita inginkan, ternyata alternatif tersebut
juga tidak lebih berpotensi menimbulkan masalah baru. Misal jika kita memilih membuat
stasiun baru, maka akan butuh dana yang sangat besar, apalagi jika negara yang
menanggung akan menambah hutang. Kami menganggap solusi ini yang paling tepat
sasaran, relevan, efektif dan efisien jika kita terapkan.
Meski begitu, kita juga perlu menimbang lagi kemungkinan dari kedua alternatif
tersebut memberikan konsekuensi tersendiri, maka kami menggunakan Adverse
Consequences untuk menimbang lagi apakah alternatif yang kami pilih ialah yang terbaik.
MEMBUAT TAYANGAN TV BERSIFAT NUSANTARA

Adverse Case of Seriousness if it


Consequences Occurances (A) occurs Threat
(B) (A x B)
Stasiun Tv Anak Total Threat = 48
Hak Cipta diprotes 4 6 24
Kehabisan ide kreatif 3 8 24
Program Tv Kreatif Total Threat = 34
Hak Cipta diprotes 3 6 18
Kehabisan ide kreatif 2 8 16

Ternyata hasil dari konsekuensi yang akan muncul lebih kecil jika kita memilih
alternatif program TV kreatif, ini terlihat dari score yang lebih sedikit di tabel Adverse
Consequences kami. Sehingga kami memutuskan untuk memilih membuat program TV
kreatif.

8
Tidak berhenti disitu, kami juga menimbang kemungkinan masalah yang muncul jika
kita menggunakan alternatif tersebut. Kami juga telah memikirkan apa penyebab dari
masalah tersebut, pencegahan, dan solusinya. Hal tersebut kami sajikan pada tabel KPPA.

KPPA

Decision : Membuat Program Tv Kreatif


POTENTIAL PREVENTATIVE CONTINGENCY
POSSIBLE CAUSES
PROBLEMS ACTIONS PLAN
Menyosialkan melalui Melakukan Promosi
Penonton tidak Kurangnya informasi
iklan dan kementerian melalui akun sosial
mengetahui tayangan dan promosi acara
pendidikan media
Memilih pembawa
Tayangan kurang Artis pembawa acara acara yang terkenal Mengganti pembawa
menarik tidak menarik dan mampu acara
membawakan acara
Brainstorming untuk
Melakukan Survei acara yang lebih
Jam tayang tidak untuk jam tayang yang kreatif dan
Rating acara rendah
optimal jumlah penonton TV mendatangkan artis
paling besar top untuk menjadi
bintang tamu

Dengan tabel KPPA ini kami lebih siap menghadapi masalah yang mungkin terjadi
kedepanya, sehingga kita bisa segera mengimplementasikan solusi ini secara efektif dan
efisien.

9
BAB III
IMPLEMENTASI
3.1 Implementasi Solusi
Untuk mengimplementasikan solusi ini, kami perlu melakukan beberapa langkah yaitu
approval, planning, carry through dan evaluasi. Disini kami mengawali dengan membuat
Approval.

APPROVAL

TAHAPAN KETERANGAN
Memberikan masyarakat program bermutu yang lebih layak disaksikan
dari pada program dengan konten kekerasan dan konten negatif lainya.
Artikulasi Perlu dilakukan untuk mencegah anak-anak melihat konten negatif dan
menjadikanya sebagai teladan. Meningkatkan mutu program TV
Indonesia
Program TV menjadi kreatif dan edukatif. Ada program TV yang
Visi berkualitas untuk menghibur sekaligus mengedukasi.
Keahlian memanage, berkomunikasi, keahlian IT, kreatifitas, design,
Skill editing, directing.
Program TV jauh dari kekerasan dan konten negatif lain seperti
Insentif infotaiment.
Sumber Rumah produksi, tim kreatif, actor/aktris, pembawa acara, director,
editor,tempat shooting,volunteer,biaya.
Daya

Setelah melakukan Approval, kita lanjut ke step selanjutnya ya itu Planning. Disini
kami akan memecah atau break down apa saja yang harus kami lakukan, dalam berapa
lama dan kapan targetnya.

10
Planning
ACTIVITY / TASK PLAN START PLAN
WEEK
(week) DURATION
(week)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Mengidentifikasi 1 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8
acara TV yang
sesuai dengan
kebutuhan
penonton
Membuat acara 3 6
yang mendidik dan
kreatif
Membuat tayangan 9 8
TV yang bersifat
nusantara
Menentukan 17 1
pembawa acara
yang kreatif
Menyusun Waktu 18 1
acara TV tidak
terlalu panjang, dan
juga tidak terlalu
pendek.
Evaluasi 2,8,16,17,18 1,6,8,1,1

GANTT CHART
Dari tabel Gantt Chart ini terlihat dengan jelas timeline dan to do list yang harus kami
lakukan, jadi semua lebih terarah dan termonitor. Untuk evaluasi kami memilih
melakukanya tidak hanya satu kali diakhir, namun beberapa kali. Hal ini bertujuan supaya
semua kegiatan yang kita lakukan lebih terorganisir dengan baik. Selanjutnya yaitu
Deployment Chart.

11
DEPLOYMENT CHART
TASK TIM TIM TIM TIM TIM
PANITIA PANITIA PANITIA PANITIA PANITIA
Alfy Arin Bintang Cherin Dedy
Mengidentifikasi
acara Tv yang
sesuai dengan
kebutuhan
penonton
Membuat acara
yang mendidik
dan kreatif
Membuat
tayangan Tv
yang bersifat
nusantara
Menentukan
pembawa acara
yang kreatif
Menyusun
Waktu acara Tv
tidak terlalu
panjang, dan
juga tidak
terlalu pendek.
Follow
Up&Update

Dengan adanya Deployment Chart ini tugas dari masing-masing tim atau panitia lebih
jelas, sehingga lebih mudah memonitornya. Selain itu kami juga telah menyiapkan
rencana anggaran dalam budgeting kami.

12
BUDGETING
KETERANGAN BIAYA SATUAN BIAYA TOTAL
Kontrak Rumah 1 (@Rp 75.000.000) Rp 75.000.000
Produksi
Sewa Lokasi 1 (@Rp 350.000.000) Rp 350.000.000
Sewa Bintang Tamu 4 (@Rp 150.000.000) Rp 600.000.000
Accounting staff 2 (@Rp 4.000.000) Rp 8.000.000

Asisten produksi 2 (@Rp 4.000.000) Rp 8.000.000


Creative staff 5 (@Rp 4.000.000) Rp 20.000.000
Crew 10 (@Rp 4.000.000) Rp 40.000.000
Camera Man 5 (@Rp 6.000.000) Rp 30.000.000
Editor 3 (@Rp 4.000.000) Rp 12.000.000
Staff IT 5 (@Rp 4.000.000) Rp 20.000.000
Producer 3 (@Rp 8.000.000) Rp 24.000.000
Asisten producer 3 (@Rp 4.000.000) Rp 12.000.000
Production Staff 8 (@Rp 6.000.000) Rp 48.000.000
Progtamming staff 5 (@Rp 4.000.000) Rp 20.000.000
Officer 5 (@Rp 4.500.000) Rp 22.500.000
Opperator 10 (@Rp 4.500.000) Rp 45.000.000
Office Boy 5 (@Rp 1.000.000) Rp 5.000.000
Commercial Traffic 4 (@Rp 3.500.000) Rp 14.000.000
Staff
Biaya Listrik Rp 15.000.000/BULAN Rp 15.000.000
TOTAL BUDGET Rp 1.368.500.000

Rincian budgeting yang kita butuhkan untuk solusi ini diawalnya ialah sejumlah
Rp1.368.500.000 dengan rincian seperti diatas,untuk bintang tamu kami memilih 4 orang
artis dan entrepreneur kalangan atas yang kami yakin bisa membagikan energi positifnya
di Program kita, untuk gaji karyawan mix dari yang terendah mulai dari Rp 1000.000
hingga yang tertinggi mencapai Rp 8.000.000 dengan jumlah total karyawan 75. Untuk
mempermudah kami juga memilih bekerja sama dengan sebuah home production
ternama, dengan kontrak sebesar Rp 75.000.000 .

13
3.2 Evaluasi Solusi
Evaluasi disini sangat penting, karena evaluasi berfungsi untuk memastikan apakah
progress dari solusi bisa berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Memang
kami telah membuat semua detail dari timeline, jobdesc, budget, dan yang lain. Tapi,
evaluasi tetap harus kami lakukan, bahkan kami telah mengatakan tidak hanya
mengevaluasi satu kali. Evaluasi kita ialah sebagai berikut :
1. Apakah Solusi Logis?
Solusi yang kami ambil masuk akal, terbukti jika kita membuat program yang
berkualitas dari berbagai sisi, secara otomatis program yang hanya bertujuan untuk
mencari rating akan kalah. Sehingga mereka juga akan beralih berlomba-lomba
mengejar rating dengan brainstorming membuat program yang lebih kreatif dan
bermutu.
2. Apakah Solusi Ini Menyelesaikan Real Problem?
Pembuatan program TV yang bersifat kreatif ini tentu akan menyelesaikan masalah
siaran TV dengan kekerasan dan banyaknya infotaiment. Karena acara ini akan memicu
stasiun TV mengubah siaran mereka dari yang awalnya hanya bertujuan mencari
rating, menjadi acara yang berkualitas supaya bisa bersaing.
3. Apakah solusi tersebut baik dari Segi Keamanan, Etik, Politik, dan Lingkungan?
Tentu saja iya, solusi yang kita buat justru mengintegritaskan semua aspek tersebut
dengan suatu program TV yang kreatif.
4. Resiko dan Konsekuensi Solusi tersebut Berpotensi Menimbulkan Masalah yang
Lebih Serius?
Kami rasa resiko yang mungkin terjadi memang banyak dan beragam, tapi semua itu
bisa diatasi karena kita menggunakan prinsip kreatif dan inovatif. Jadi semua pasti
lebih terkendali.
5. Apakah Realistis?
Hal ini tentu sangat realistis, dibanding kita membuat stasiun TV atau mengubah
regulasi yang berlaku tentu ini yang paling efektif dan efisien. Jika kita membuat
stasiun TV baru maka Budgeting akan jauh lebih tinggi, jika kita mengubah regulasi,
pasti akan timbul berbagai masalah baru terkait regulasi tersebut.

14
BAB IV

SIMPULAN
Berdasarkan analisis kelompok kami, masalah siaran TV dengan konten negatif seperti
kekerasan dan infotaiment sebenarnya disebabkan oleh persaingan rating oleh berbagai
stasiun TV swasta yang mulai tahun 2000-an mulai bermunculan. Mereka menggunakan
konten acara seperti itu dengan tujuan mencari rating semata, tanpa memandang kualitas
acara dan dampaknya bagi lingkungan sekitar termasuk masyarakat. Berdasarkan
pengkajian materi secara mendalam yang telah kami lakukan, solusi yang dibutuhkan dan
yang relevan yaitu dengan membuat Program TV yang kreatif (berwawasan Nusantara),
kenapa demikian? Karena dengan dibuatnya Program TV yang kreatif, pasti akan menarik
perhatian masyarakat untuk melihat acara tersebut. Sehingga, mau tidak mau Stasiun TV
Swasta tersebut harus membuat acara yang bisa menyaingi kreatifitas dan inovasi yang
telah diinisiasi oleh anak bangsa. Solusi ini juga telah kita perkuat dengan menganalisis
lebih dalam soal konsekuensi, masalah yang mungkin muncul, budgeting, hingga
perencanaan secara mendetail. Solusi ini juga telah kami kemas tanpa memandang
kepentingan satu atau dua pihak tertentu, kami menggunakan kacamata objektif untuk
menyelesaikan kasus ini. Sehingga solusi ini ialah solusi yang tepat dan memungkinkan
untuk dilakukan.

15
BAB V

DAFTAR PUSTAKA
KPI, 2016. Komisi Penyiaran Indonesia. [Online]
Available at: https://www.kpi.go.id/index.php/id/publikasi/survei-indeks-kualitas-siaran-televisi
[Accessed 09 04 2017].

Manza, K., 2015. Kompasiana. [Online]


Available at: http://www.kompasiana.com/khairunisyamanza/dampak-sinetron-bagi-para-
generasi-muda-indonesia_55292015f17e61853c8b4576
[Accessed 11 April 2017].

Narendra, S., 2013. Wajah Tayangan Primetime Televisi Indonesia. [Online]


Available at: http://www.kompasiana.com/rendra13/wajah-tayangan-primetime-televisi-
indonesia_552967eef17e61766c8b4582
[Accessed 09 04 2017].

16

Anda mungkin juga menyukai