Anda di halaman 1dari 2

Name : M.

Bagus Rizaldi
Class : 3A English Department

Workshop on TV Broadcasting
Review

Cara Mencari Konten Yang Menarik Untuk Sosial Media dan Tribe Anda - Konten untuk
BIG IDEA
Pendapat saya,
Video ini lebih terlihat bentuk persuasive terhadap jasa algoritma yang ditawarkan oleh
Denny Santoso. Secara umum semua penggiat sosial media sudah tahu bagaimana jalan
nya sebuah algoritma di sosial media, disini pembicara menjelaskan secara umum jalan
bagaimana target audience akan selalu folow up brand atau talent yang kita tawarkan
dalam content yang kita berikan sehingga menghasil audience enggaement terhadap
setiap hasil konten yang kita tawarkan, ini dikenal dengan istilah Filter Bubble (dimana
user dari sosial media akan mengikuti algotrima konten yang mereka sukai terus menerus
seperti kebutuhan pangan dan sandang mereka maupun hormon kebahagian seperti
entertaintement dan lain sebagainya). Filter Bubble ini akan menghasilkan banyak target
audience yang sifat bisa menjadi konsumtif dan addictive, banyak dari penggiat digital
menggunakan algotrima ini dalam menawarkan jasa dan produk.

CARA JITU HELMY YAHYA UNTUK SUKSES BIKIN PROGRAM TV


Pendapat saya,
Televisi itu bukan bentuk sebagai media yang mencerdaskan bangsa dalam artian
keseluruhan. Namun bagi saya televisi itu hanya sebuah jasa mengikuti supply dan
demand dari kebutuhan penonton televisi sebagai konsumen, seperti itulah gambaran
yang di jelaskan oleh Helmi Yahya pada video tersebut secara umum. menurut survey,
presentase penonton televisi kebanyakan memang digandrungi oleh kaum middle-low. Itu
berarti yang nonton televisi berjam-jam biasanya hanya orang-orang kayak sekelas
security yang biasa jaga poskamling atau ART. Otomatis suguhan program acara yang
ditawarkan segmen nya yang ringan-ringan dicerna oleh penonton, tulah kenapa
sinetron-sinetron pada zero logic semua, karena penontonnya nggak butuh cerita yang
realistis. Yang penting aktor-aktrisnya ganteng sama ceritanya seru, bisa membunuh
waktu luang. (Untuk Program Acara Televisi Saat Ini)

Namun disini saya ingin berpendapat, Sinetron dan Program Acara TV dulu lebih Bagus
daripada sekarang? Dan kenapa sekarang tidak begitu lebih baik?
Dulu hiburannya cuma ada di televisi. Handphone dan internet belum secanggih
sekarang. Jadi penontonnya masih rame dari segala kalangan dan televisi pun berlomba-
lomba buat ngeluarin effort besar untuk bikin progcar atau Production House yang bikin
sinetron berkualitas supaya banyak penonton.
Seperti Helmi Yahya bilang di video tersebut, ada beberapa dari content creator atau
televisi yang mementingkan kualitas jasa yang diberikan. Namun, Idealis memberikan
program acara yang berkualitas tidak membuahkan hasil yang baik. Kita lihat contoh
NET TV minim iklan dan memberikan tontonan yang berkualitas tapi kenyataannya
Saham NET TV collapse. Karena gagal dalam mengikuti demand dan supply, target
penonton yang mementingkan kualitas tersebut lebih memilih menonton YouTube yang
mana orang bebas memilih selera hiburan yang mereka butuhkan dan banyak juga saat
ini lembaga independen membuat Production House dengan mudah contoh seperti
ReViVaL TV (platform Televisi untuk media bagi para gamer) atau menggunakan
platform digital entertainment lainnya seperti Netflix, Disney+, dan lain sebagainya
Kesimpulannya, sebuah konten dapat disajikan baik oleh pihak televisi namun apakah
masyarakat masih tertarik dengan tontonan di Televisi? Kita tahu jawabannya seperti apa,
oleh sebab itu dunia digital saat ini lebih passive dan massive daripada program acara
yang ada di televisi. Bahkan saat ini pada umumnya program acara di Televisi merupakan
hasil dari konten populer yang ada di Internet.

Webinar Konten Kreatif dan Video Editing

Pendapat Saya,
Mengenai Konten Kreatif - Crafting - Editing - Visual Storytelling merupakan pembahasan
yang paling menarik bagi saya.
Point utama memang kita mengharuskan idealis seperti konten apa yang akan kita sajikan
kepada audience kita agar kita mendapatkan audience engagement tetap yang akan mengikuti
konten yang kita sajikan dan dipadukan dengan nilai Kreatif menciptakan Crafting (Ciri khas
visual yang kita miliki) Editing (Cara kita memberikan visual yang menarik dan penonton
betah untuk menghabiskan waktu lebih lama dengan konten yang kita sajikan) Visual
Storytelling (Cerita yang memacu adrenaline penonton untuk memproses hormon kebahagian
setiap cerita segmentasi yang kita tawarkan).
Hal ini merupakan paling vital sebenarnya dalam memproses konten yang ditawarkan dan
jenis konten seperti apapun yang anda tawarkan nantinya dan ini membangun personal
branding ciri khas tertentu. Namun, pada umumnya saat ini saya sebagai penggiat sosial
media seringkali para kreator digital memiliki inspirasi dari kreator di luar negeri dan
menggabungkan ciri khas tersebut dengan kearifan lokal untuk menyesuaikan nilai kebutuhan
masyarakt lokal dalam mengkonsumsi konten yang ditawarkan

Anda mungkin juga menyukai