Oleh:
Kelompok 5
Depok
0 Universitas Indonesia
2017
BAB 1
GAMBARAN KASUS
1 Universitas Indonesia
BAB 2
PERMASALAHAN KASUS
2. Jelaskan latar belakang, tujuan dan kriteria Subjek dan Objek apa yang
dapat diberikan pembebasan dengan berprinsip pada azas keadilan bagi
masyarakat , serta apa dampaknya bagi daerah Kabupaten Kota lain di
Indonesia!
2 Universitas Indonesia
BAB 3
PERATURAN TERKAIT
Dasar hukum yang digunakan untuk membahas kasus dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
3. ---
3 Universitas Indonesia
BAB 4
PEMBAHASAN
Soal 1
Pajak Air Tanah (PAT)
PAT adalah salah satu jenis pajak kabupaten/kota, yang dikenakan atas
pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah. Dasar pengenaan PAT adalah Nilai
Perolehan Air Tanah. Sehingga pemungutan PAT lebih ditujukan pada pemenuhan
fungsi regulerend pajak, yaitu membatasi penggunaan air tanah. Potensi PAT
sebenarnya tinggi, terutama di kota-kota besar yang pembangunannya pesat,
namun pada realitanya penerimaan pajak daerah jenis ini tidak terlalu besar,
bahkan kontribusinya terhadap PAD cenderung paling rendah di antara jenis pajak
daerah lain. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah :
a. Rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Sering ditemukan masyarakat yang sudah melakukan penggunaan
air bawah tanah, namun ia belum terdaftar sebagai Wajib Pajak. Selain itu,
masih ditemukan juga Wajib Pajak yang sudah terdaftar, namun tidak
memenuhi kewajiban perpajakannya dengan patuh (tidak membayar
ataupun menunggak).
4 Universitas Indonesia
c. Harga Dasar Air yang rendah
HAD adalah salah satu faktor penentu besarnya PAT terutang. Di
beberapa daerah, nilai HAD per meter kubiknya masih tergolong rendah
karena nilai HAD tersebut tidak dievaluasi secara berkala dengan
mempertimbangkan pembangunan yang terjadi di daerah tersebut. Hal ini
menyebabkan potensi PAT belum dapat tergali secara maksimal.
5 Universitas Indonesia
air tanah untuk mengetahui berapa volume air tanah yang digunakan oleh
Wajib Pajak dan menghitung PAT terutang secara akurat, sesuai dengan
yang digunakan oleh Wajib Pajak.
6 Universitas Indonesia
d. Mensosialisasikan apabila ada kebijakan baru tentang PAT kepada
masyarakat
Misalnya ada kenaikan Harga Dasar Air, maka sosialisasi perlu
dilakukan secara jelas dan menyeluruh agar masyarakat mengetahui dan
memahaminya secara utuh.
Pajak Reklame
Objek pajak dari pajak reklame adalah papan/billboard/megatron, Rekl.
kain, Rekl. melekat, Rekl. selembaran, Rekl. Berjalan, Rekl. Apung, Rekl. Udara,
Rekl. Suara, Rekl. Film/slide dan Rekl. Peragaan. Adapun beberapa objek pajak
yang dikecualikan antara lain:
1. Diselenggarakan melalui internet, media elektronik dan media cetak
2. Diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah
3. Diselenggarakan yang memuat nama tempat ibadah dan panti asuhan
4. Diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal
usaha atau profesi tersebut yang luasnya, tidak melebihi 1 m2 (satu meter
persegi), ketinggian maksimum 15 (lima belas) meter dengan jumlah
reklame tidak lebih dari 1 (satu) buah
5. Diselenggarakan untuk tanah tidak melebihi 1 m2 yang letaknya ditanah
tersebut
6. Diselenggarakan oleh Perwakilan Luar Negeri
7. Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan yang
berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya.
7 Universitas Indonesia
Subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
reklame. Sedangkan wajib pajak reklame yaitu:
1. Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame.
2. Diselenggarakan sendiri secara langsung oleh orang pribadi atau badan.
3. Diselenggarakan melalui pihak ketiga.
Besarnya tarif pajak reklame yang ditetapkan maksimal sebesar 25% (dua
puluh lima persen) pada setiap daerah. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dihitung
berdasarkan nilai sewa reklame, meliputi ; lebar, jenis, jangka waktu dan ukuran.
Masa pajak reklame yaitu jangka waktu 1 (satu) bulan takwim. Pajak reklame
terutang pada saat penyelenggaraan reklame atau diterbitkannya SKPD. Sistem
pemungutan pada pajak reklame ini adalah Official Assessment, yaitu pengenaan
pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak setelah ditetapkan terlebih dahulu oleh
pejabat yang berwenang.
8 Universitas Indonesia
oleh umum. Sedangkan Reklame Produk adalah reklame yang memuat
produk suatu barang atau jasa sebagai sarana promosi. Jika yang diiklankan
hanya sebatas nama lembaga pendidikan tersebut tanpa mempromosikan
jasa yang diperjualbelikan, maka termasuk dalam reklame non produk.
Sedangkan jika iklan tersebut juga mempromosikan jasa yang
diperjualbelikan oleh lembaga pendidikan tersebut, maka termasuk dalam
reklame produk.
Mengenai tarif reklame yang diselenggarakan sendiri, bergantung
pada jenis reklame yang digunakan, lokasi penempatan (lokasi peletakan
reklame menurut kelas jalan), ukuran luas bidang reklame, jangka waktu
penyelenggaraan, hingga ketinggian reklame. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan target (fungsi budgetair) sekaligus membuat regulasi
agar pajak reklame dikenakan sesuai dengan kebutuhan dari jenis reklame
itu sendiri (fungsi regulerend)
9 Universitas Indonesia
3 Protokol C 1 M2 1 Hari s.d 15 M 75.000
4 Ekonomi Kelas I 1 M2 1 Hari s.d 15 M 50.000
5 Ekonomi Kelas II 1 M2 1 Hari s.d 15 M 25.000
6 Ekonomi Kelas III 1 M2 1 Hari s.d 15 M 15.000
7 Lingkungan 1 M2 1 Hari s.d 15 M 10.000
10 Universitas Indonesia
sebatas pada izin penggunaan asset daerah sebagai lokasi pemasangan
reklame, bukan pembebasan pajak reklame. Kebijakan ini akan
menguntungkan kedua belah pihak. Pihak pemasang reklame mendapat
keuntungan karena memperoleh titik reklame yang strategis, sedangkan
pemerintah daerah mendapat bantuan dalam membangun asset daerah
sekaligus tetap memperoleh pendapatan dari pajak reklame yang dibayarkan
oleh Wajib Pajak.
Soal 2
Latar belakang, tujuan dan kriteria Subjek dan Objek yang dapat diberikan
pembebasan
Pembebasan PBB-P2
Latar belakang
Pemprov DKI Jakarta memberikan pembebasan kewajiban pembayaran PBB-P2
dengan batasan tertentu untuk mewujudkan keadilan sosial dalam rangka
meringankan beban hidup wajib pajak orang pribadi akibat pelambatan
ekonomi.
Tujuan
11 Universitas Indonesia
Tujuan dari dilaksanakannya pembebasan PBB-P2 adalah agar pembayaran
PBB-P2 tidak membebani warga DKI Jakarta, khususnya bagi kalangan
menengah ke bawah yang berpenghasilan pas-pasan.
Kriteria
- NJOP Tanah dan Bangunan maksimal Rp 1 M, yang meliputi :
1. Rumah yang dimiliki orang pribadi
2. Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dimiliki atau
disewakan oleh Pemerintah yang telah dilakukan pemecahan menjadi
unit-unit satuan rumah susun
3. Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) yang dimiliki orang pribadi
dan digunakan untuk rumah tinggal
- Luas Tanah dan Bangunan maksimal 100m2
- Lokasi Tanah dan Bangunan tidak berada di dalam area perumahan ataupun
cluster
Latar belakang
Pemprov DKI Jakarta memberikan pembebasan 100% atas BPHTB untuk
mendukung Kebijakan Deregulasi Investasi di Bidang Pertanahan yang menjadi
bagian dari paket kebijakan ekonomi jilid III Pemerintah Pusat, mempercepat
pertumbuhan ekonomi, dan adanya permintaan dari Badan Pertahanan Nasional
untuk peningkatan administrasi pertanahan.
Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya pembebasan 100% atas BPHTB adalah untuk
mendukung masyarakat golongan ekonomi tidak mampu dengan mempermudah
warganya untuk dapat memiliki sertifikat hak kepemilikan tanah dan bangunan.
12 Universitas Indonesia
Kriteria
- Warga DKI Jakarta yang sudah punya KTP DKI Jakarta dan sudah
berdomisili di DKI Jakarta minimal 2 tahun berturut-turut
- Masyarakat yang baru pertama kali memiliki atau membeli tanah dan
bangunan yang berlokasi di DKI Jakarta ataupun masyarakat yang baru
pertama kali menerima waris berupa tanah dan/atau bangunan
- NJOP Tanah dan Bangunan maksimal Rp 2 M
- Hanya untuk transaksi rumah/apartemen/ tanah yang lokasinya di DKI
Jakarta
Pembebasan PBB-P2 dan BPHTB ini dapat berdampak bagi daerah lain,
yaitu masyarakat daerah lain akan meminta pemerintah daerahnya melakukan
pembebasan PBB-P2 untuk tanah dan/atau bangunan yang NJOP-nya dibawah Rp
1 Miliar dan pembebasan 100% BPHTB untuk tanah dan/atau bangunan yang
NJOP-nya dibawah Rp 2 Miliar. Padahal mungkin belum tentu, kebijakan tersebut
sesuai di daerah tersebut, karena setiap daerah memiliki kemampuan ekonomis
yang berbeda-beda. Contohnya apabila di suatu daerah jumlah WP yang memiliki
tanah dan/atau bangunan yang NJOP-nya dibawah Rp 1 Miliar sangat banyak,
pembebasan PBB dapat sangat berpengaruh kepada pendapatan pajak daerah
tersebut. Berbeda dengan Jakarta yang jumlah Wajib Pajak yang nilai NJOP PBB
P2-nya berada di bawah Rp 1 miliar hanya sekitar satu juta Wajib Pajak.
Sehingga, pembebasan Wajib Pajak PBB P2 di bawah NJOP Rp 1 miliar, tidak
akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.
Soal 3
Target potensi pajak daerah DKI Jakarta tahun ini meningkat sekitar Rp.
2,2 triliun dari tahun sebelumnya. Untuk itu, Badan Pajak dan Retribusi Daerah
(BPRD) DKI Jakarta menyiapkan 4 program prioritas untuk mencapai total target
13 Universitas Indonesia
realisasi pajak 2017 sebesar Rp. 35,23 triliun. Adapun 4 Program Prioritas
tersebut adalah sebagai berikut:
Optimalisasi penerimaan melalui fiscal cadaster (penyusunan monografi
wilayah)
Fiscal cadaster adalah pendaftaran tanah dalam rangka keperluan
pemungutan pajak. Tujuannya untuk melihat potensi pajak daerah seperti data
PBB, BPHTB, Pajak Hotel/rumah kos, Pajak Parkir, Pajak Hiburan, Pajak
Restoran dst. Dalam hal ini BPRD bekerja sama dengan Asian Development
Bank untuk membantu pemetaan zona basis pajak. Untuk lebih
mengintensifkan pemetaan maka dipilihlah objek amatan potensial masing-
masing daerah.
Hingga kini sudah ada 4 kecamatan yang terpetakan, di antaranya
Tanah Abang, Kebayoran Lama dan Setia Budi. Dengan adanya fiscal
cadaster, seluruh potensi pajak dapat teridentifikasi dengan benar. Rencananya
pemetaan akan dilakukan hingga ke 44 kecamatan dan diperkirakan akan
rampung pada pertengahan 2018.
Hasil dari fiscal cadaster nantinya akan dikonfirmasi dengan data
potensi yang dimiliki BPRD agar lebih akurat dalam menghitung potensi real
yang bisa menjadi pendapatan pajak daerah.
Penegakan hukum (Law enforcement) pada penunggak pajak
Law enforcement pada penunggak pajak dilakukan dengan cara
(Instruksi Gubernur Nomor 105 dan 115 tahun 2016) penempelan stiker/plang
kepada wajib pajak yang memiliki tunggakan khususnya pajak hotel, restoran,
hiburan dan PBB. Selain itu juga melakukan razia gabungan untuk meyisir
Wajib Pajak yg belum melunasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dengan
cara berkordinasi dengan Direktorat Lalu-Lintas Polda Metro Jaya,
menyiapkan sebanyak 60 juru sita, serta menjalin kerja sama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendampingi ketika melakukan
penagihan kepada pengemplang pajak.
14 Universitas Indonesia
BPRD akan terus mendorong upaya integrasi dalam bentuk
keterkaitan fiskal secara menyeluruh dengan wajib pajak (WP) melalui
kegiatan:
a) Integrasi sistem perpajakan dengan sistem perizinan dan non perizinan pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
b) Menyusun instruksi Gubernur tentang persyaratan lunas pajak daerah pada
permohonan barang/jasa
c) Kerjasama dengan bank persepsi terkait persyaratan lunas pajak daerah
pada pengajuan kredit perbankan
Dari kegiatan-kegiatan tersebut tujuannya supaya Wajib Pajak tidak
ada lagi yang masih menunggak pajak agar dapat mengurus segala bentuk
perizinan usahannya.
15 Universitas Indonesia
BAB 5
2. Tolong berikan contoh daerah yang telah menerapkan PAT! Bagaimana cara
pemerintah untuk menerapkan PAT di daerah yang belum menerapkan PAT?
(Bega Anggara)
Jawaban :
Menurut Dian Patria (Ketua Tim Pencegahan Korupsi SDA, KPK),
DKI Jakarta Tahun 2016 mencatatkan PAT sebesar Rp102 miliar. Berarti
penerapan PAT berjalan di DKI Jakarta. Namun apabila ada daerah yang
belum menerapkan PAT tentu ada atau bahkan sudah ada tapi belum berjalan
maksimal. Dian Patria menambahkan Jabar yang lebih luas dari DKI hanya
Rp14,5 miliar. Kenapa (kecil)?. DKI Jakarta mencatat ada 4.265 sumur yang
16 Universitas Indonesia
terdaftar namun kajian LIPI menunjukan pelaporan potensi PAT baru 1/10.
Menurut Dian Patria ada potensi PAT di DKI Jakarta hingga mencapai Rp1
triliun, jika satu gedung memiliki 3 sumur maka ada sekitar 15.000 sumur
yang bisa ditarik PAT-nya dan Dian melihat Rp102 miliar merupakan selisih
yang sangat besar. Penerapannya pihak KPK dan Pemprov DKI Jakarta terus
melakukan penegakan hukum dengan menyisir sumur-sumur gedung
perkantoran untuk menemukan potensi-potensi atas PAT.
17 Universitas Indonesia
5. Apa yang menjadi pertimbangan Pemerintah DKI Jakarta dalam pembebasan
BPHTB yang Nilai Jual Objek Pajaknya tidak lebih dari Rp 2 M? (Herwikson
Sitorus)
Jawaban :
18 Universitas Indonesia