BAB 2
1. STR lama.
2. Fotocopy SIP dan atau SP.
3. Mengisi surat permohonan untuk memperoleh STR.
4. Melampirkan bukti pembayaran ASLI permohonan pengurusan
STR ke rekening KKI no 93.20.5556
5. BNI cabang Melawai Raya Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
6. Fotocopy ijazah dokter/dokter spesialis yang dilegalisir oleh
Dekan Institusi Pendidikan.
7. Surat Pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter.
8. Surat Keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki SIP (dengan mencantumkan no SIP).
9. Fotocopy Sertifikat Kompetensi dari Kolegium terkait.
Universitas YARSI
5
Universitas YARSI
6
d. Foto copy STR dokter gigi yang diterbitkan oleh KKI yang
masih berlaku yang dilegarisir oleh pejabat berwenang.
e. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik
f. Surat rekomendasi dari PDGI
g. Foto copy Surat Keputusan Penempatan dalam rangka masa
bakti atau surat bukti telah selesai menjalankan masa bakti
atau surat keterangan menunda masa bakti yang dilegarisir
oleh pejabat berwenang.
h. Pas photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar dan 3 x 4
sebanyak 1 (satu) lembar
2. Praktek berkelompok2
a. Surat permohonan izin menyelenggarakan praktek
berkelompok.
b. Foto copy akte notaris pendirian yayasan/ badan hukum.
c. Studi kelayakan yang memuat antara lain rencana jenis
pelayanan yang diberikan dengan denah bangunan dan denah
lokasi/ lingkungan.
d. Foto copy tanda bukti penggunaan bangunan minimal 5 tahun.
e. Foto copy tanda bukti penggunaan bangunan minimal 5 tahun.
f. Foto copy Surat Izin Gangguan (H0)/ Surat Izin Tempat
Usaha (SITU).
g. Surat pernyataan dari pemohon untuk mentaati peraturan
perundang undangan yang berlaku dengan materai.
h. Struktur organisasi.
i. Daftar ketenagaan beserta fotocopy ijazah.
3. Data kepegawaian penanggung jawab praktek berkelompok.2
a. Surat pengangkatan sebagai penanggung jawab klinik.
b. Surat pernyataan tidak keberatan/ kesanggupan sebagai
penanngung jawab, dengan materai.
c. Surat pernyataan tidak keberatan dari atasan langsung tempat
bekerja.
Universitas YARSI
7
Universitas YARSI
8
izin bagi dokter dan dokter gigi termasuk dokter gigi keluarga ini adalah
kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Secara rinci kewenangan masing-
masing adalah (KMK, 2007):2
a. Pemerintah pusat2
Departemen kesehatan melalui Direktorat Bina Pelayanan Medik
Dasar berperan dalam (KMK, 2007):2
1. Menetapkan kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga.
2. Menetapkan pedoman penyelenggaraan pelayanan kedokteran
gigi keluarga.
3. Menetapkan standar perizinan dokter gigi keluarga.
4. Menyusun dan menetapkan pedoman pengawasan dan
pembinaan praktek dokter gigi keluarga.
5. Menyusun pedoman monitoring dan evaluasi.
b. Dinas Kesehatan Propinsi2
Dinas Kesehatan Propinsi yang berada dibawah Pemerintah Daerah
bertanggung jawab terhadap derajat kesehatan gigi masyarakat di
daerahnya mempunyai peran sebagai berikut (KMK, 2007):2
1. Menyusun pedoman teknis monitoring dan evaluasi praktik
dokter gigi keluarga yang telah memiliki izin dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
2. Menyediakan perangkat pembinaan praktik dokter gigi keluarga
yang telah memiliki izin praktik dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau instalasi berwenang lainnya.
3. Menyusun pedoman teknis.
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab terhadap
terselenggaranya pelayanan kedokteran gigi keluarga dengan peran
(KMK, 2007):2
1. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan izin baru
praktik dokter gigi keluarga.
2. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan
perpanjangan izin praktik dokter gigi keluarga.
Universitas YARSI
9
Universitas YARSI
10
fasyankes lain yang akan bekerjasama dengan BPJS akan dilakukan proses
kredensialing.3
Gambar 1. Regulasi
(PerPres No 12 tahun 2013)
Universitas YARSI
11
Universitas YARSI
12
2.2.4 INA-CBGs
Sistem INA-CBGs merupakan sistem kodifikasi dari diagnosis
akhir dan tindakan/prosedur yang menjadi output pelayanan, berbasis pada
data costing dan coding penyakit mengacu International Classification of
Diseases (ICD) yang disusun WHO dengan acuan ICD-10 untuk diagnosis
Universitas YARSI
13
Universitas YARSI
14
Universitas YARSI
15
Universitas YARSI
16
Universitas YARSI
17
Universitas YARSI
18
Universitas YARSI
19
Universitas YARSI
20
2.6.2 Peralatan
Gambar 4. Posisi pada saat melakukan sand blasting, B. Posisi pada saat
melakukan pemolesan denture
(www.google.com)
Universitas YARSI
21
Fungsi dan tugas: fungsi dan tugas orang dengan pekerjaan yang
pantas. Misalnya: Karyawan dibagian pengecoran logam, pengepressan
harus punya spesifikasi tertentu misalnya berat dan tinggi badan ideal, dan
lain-lain.4
Universitas YARSI
22
Universitas YARSI
23
Universitas YARSI
24
Universitas YARSI
25
Universitas YARSI
26
Universitas YARSI
27
Universitas YARSI
28
Universitas YARSI
29
Universitas YARSI
30
Universitas YARSI
31
Universitas YARSI
32
Universitas YARSI
33
Spesifikasi6
Universitas YARSI
34
Universitas YARSI
35
Fungsi6
Jenis6
Sumbat telinga atau ear plug, yaitu alat pelindung telinga yang
cara penggunaannya dimasukkan pada liang telinga
Tutup telinga atau ear muff, yaitu alat pelindung telinga yang
penggunaanya ditutupkan pada seluruh daun telinga
Spesifikasi6
Universitas YARSI
36
Cara Pemakaian6
Universitas YARSI
37
Pemeliharaan6
Fungsi6
Jenis6
Spesifikasi6
Universitas YARSI
38
Universitas YARSI
39
Cara Pemakaian6
Universitas YARSI
40
filter atau catrid atau kanister dengan seksama, agar tidak terjadi
kebocoran, singkirkan rambut yang menutupi bagian muka, potong
cambang dan jenggot sependek mungkin, pasang atau kenakan gigi palsu,
bila pekerja menggunakan gigi palsu. Pakailah respirator dengan cara
sesuai dengan petunjuk operasional (instruction manual) yang harus ada
pada setiap respirator, gerak gerakkan kepala, untuk memastikan bahwa
tidak akan terjadi kebocoran apabila pekerja bekerja sambil bergerak-
gerak.6
Pemeliharaan6
Agar respirator dapat berfungsi denngan baik dan benar serta dapat
digunakan dalam waktu yang relatif lama, maka respirator perlu
pemeliharaan atau perawatan secara teratur, sebagai berikut:6
Pelindung Tangan6
Fungsi6
Universitas YARSI
41
Jenis6
Spesifikasi6
Cara Pemakaian6
Universitas YARSI
42
Pemeliharaan6
Pakaian Pelindung6
Fungsi6
Jenis6
Spesifikasi6
Cara pemakaian6
Universitas YARSI
43
Cara pemeliharaan6
Universitas YARSI
44
Universitas YARSI
45
1. Pemilihan
Universitas YARSI
46
9. Pengadaan
Universitas YARSI
47
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar
mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan
dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran. 7
10. Penerimaan
10. Penyimpanan
Universitas YARSI
48
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibawa oleh pasien
harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi.
a. Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan
diberi tanda khusus bahan berbahaya.
b. Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi
penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas
medis. Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas
medis yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis di ruangan
harus menggunakan tutup demi keselamatan.
a. Jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah
ditetapkan;
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain;
c. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
d. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluwarsa; dan
e. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.
Universitas YARSI
49
11. Pendistribusian
14. Pengendalian
Universitas YARSI
50
1. Domain I : Profesionalisme
Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian,
tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
2. Domain II : Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran
Gigi
Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan
klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan
ilmu kedokteran gigi.
3. Domain III : Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem
Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana
perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui
tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
4. Domain IV : Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Melakukan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui
penatalaksanaan klinik.
Universitas YARSI
51
Universitas YARSI
52
Universitas YARSI