Anda di halaman 1dari 6

Forensik Odontologi

Menurut Pederson, odontologi forensik adalah suatu cabang ilmu kedokteran gigi
yang mempelajari cara penanganan dan pemeriksaan benda bukti gigi serta cara evaluasi dan
presentasi temuan gigi tersebut untuk kepentingan peradilan. Sebagai suatu metode
identifikasi pemeriksaan gigi memiliki keunggulan sebagai berikut :

a. Gigi dan restorasinya merupakan jaringan keras yang resisten terhadap


pembusukan dan pengaruh lingkungan yang ekstrem.
b. Karakteristik individual yang unik dalam hal susunan gigi geligi dan restorasi gigi
menyebabkan dimungkinkannya identifikasi dengan ketepatan yang tinggi
(1:1050).
c. Kemungkinan tersedianya data antemortem gigi dalam bentuk catatan medis gigi
(dental record) dan data radiologis.

Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Heidelberg: Springer. 2013. p.1-2, 6.

Tujuan dan manfaat dari ilmu kedokteran gigi forensik adalah sebagai berikut :

a. Mengenal sistem identifikasi forensik korban hidup dan korban bencana dengan ilmu
kedokteran gigi forensik dan menggali lebih dalam berbagai metode terbaru.
b. Meningkatkan kesadaran, peran, dan kompotensi dokter gigi untuk ikut terlibat dalam
penanganan kasus forensik dan bencana massal secara lebih percaya diri dan penuh
tanggung jawab.

Averkari EL. Progress in Challenges in Forensic Odontology, Faculty of Dentistry.


University of Indonesia. Jakarta. 2013

Metode Identifikasi Umur

Dalam buku Forensik Kedokteran Gigi, dikatakan terdapat beberapa metode identifikasi
umur korban, diantaranya :

1. IDENTIFIKASI UMUR KORBAN (JANIN) DARI BENIH GIGI


a. Perkembangan janin dan benih gigi
Identifikasi umur dari benih gigi haruslah melalui janin, menurut
Perdanakusuma(1984), terdapat beberapa kemungkinan usia janin yaitu:
1. Dalam arti janin pada umurnya, yakni sejak berusia dua, tiga atau empat
minggusampai dengan 40 minggu
2. Dalam arti embrio murni, yaitu sejak pembuahan sampai dengan akhir
minggu ke-8usia janin
3. Dalam arti embrio lanjutan, yaitu sejak janin berusia 9 minggu sampai
mendekati 16minggu

4. Dalam arti fetus murni, yaitu saat janin mulai berusia 16 minggu
Pada bulan pertama kehidupan intra-uterin, diameter ovum masih
sekitar0,625 cm.
Akhir bulan ke-2, diameter ovum sekitar 1,875 cm,jari dan kepala
bisadikenali,bagian leher belum terbentuk.
Pada bulan ke-3, perkembangan janin sudah mulai lengkap dan
panjangnyasekitar 7,5-10 cm, leher sudah terbentuk, anggota gerak
sudah terbentuk, jari kaki dan tangan juga sudah terlihat.
Pada akhir bulan ke-4 panjang ubun ubun sampai pantat kira kira 10
cm,wajah melebar.
Akhir bulan ke-5 panjang ubub ubun kira kira 13 cm, panjang janin
sekitar22,8 cm, berat janin kurang dari 500 gram.
Pada bulan ke-6, ukuran janin sekitar 25-27,5 cm.
Pada bulan ke-7 ukuran janin sekitar 35 cm, pusta penulangan terlihat
padatulang talus, kelopak mata tidak lagi berlekatan.
Pada bulan ke-8 ukuran janin sekitar 40 cm, bagian paling akhir dari
tulangsacrum telah menunjukan adanya pusat penulangan, bulu bulu
pada seluruh tubuh, vulva telah terbuka, kuku telah muncul.
Pada bulan ke-9 kepala mempunyai lingkaran yang terbesar dari
semua bagiantubuh, ukuran janin kira kira 50 cm, berat janin 3000-
3500 gram.

Periode pertumbuhan gigi :

1. Periode proliferasi
Periode ini terjadi kira kira 6 minggu sebelum lahir, untuk gigi susu
sampaidengan 3 atau 4 bulan
2. Periode formasi benih gigi
Dimulai dari puncak cusp dan insisal edge. Formasi ini terus berkembang
sesuaidengan periode proliferasi ke arah servikal, ke arah akar dan
berakhir di foramen periapikal
3. Periode klasifikasi
Mula mula terlihat pada pembentukan crypt lalu berlanjut hingga periode
erupsi berakhir pada gigi desidui

b. Interpretasi benih gigi pada janin


Teknik roentgen foto harus dilakukan demi memperoleh roentgenogram
rahang janin (fetus) yaitu dengan proyeksi true oclusal proyeksi dengan
menggunakan filmoclusal, tetapi kekuatan sinarnya separuh dari kekuatan
sinar dalam memproyeksi gigi sementara atau balita.
5. IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI SEMENTARA (DECIDUI)

Identifikasi umur korban melalui gigi sementara, dengan interpretasi roentgenogram


yang berdasarkan atas periode pertumbuhan gigi antara lain periode proliferasi, periodekalsifi
kasi, periode formasi, dan periode erupsi gigi

a. Periode erupsi

Pada identifikasi perkiraan umur seseorang yang berdasarkan periode-


periode pertumbuhan gigi hendaknya mengingat beberapa faktor penunjang
berikut ini:

1. Nolla tahun 1958, telah membagi periode-


periode pertumbuhan gigi menjadisepuluh stadium, stadium-stadium ini
dibuat berdasarkan pengamatan mula-mulaterbentuknya benih gigi sampai
dengan penutupan foramen apical gigi

2. Schour dan Massler tahun 1941, telah membuat diagram gambar perkiraan
usiawaktu erupsi gigi-geligi yang berdasarkan terjadinya proses klasifikasi
gigi susudan gigi tetap, formasi pembentukan mahkota gigi susu dan gigi
tetap sertaformasi pembentukan akar gigi susu dan gigi tetap

3. Menurut Logan dan Kronfeld, bahwa permulaan erupsi gigi sampai


dengan umur8 tahun.Pada periode erupsi harus mengingat order of
eruption. Periode erupsi ini sangat bervariasi, tergantung dari berbagai
faktor, yaitu:
a. Faktor pertumbuhan memanjang dari gigi
b. Faktor multiplikasi dari jaringan pulpa
c. Faktor deposisi dari lapisan baru jaringan semen
d. Faktor pertumbuhan jaringan tulang rahang

b. Penentuan Usia
Penentuan usia korban dari gigi sementara melalui interpretasi roentgenogram
periapikal dan topografi oklusal.
1. Untuk penentuan usia balita /bayi berumur 5-6 bulan, yaitu:
Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang atas
balita 5-6 bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral
kiri dan kanan dan memperlihatkan formasi mahkota semua gigi
decidui serta kalsifikasiseluruh gigi.
Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang bawah
balita5-6 bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri
dankanan dan memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui
serta kalsifikasi seluruh gigi
2. Untuk penentuan usia bayi berumur 12 bulan yaitu:
a. Interpretasi roentgenogram periapikal rahang atas balita umur 12 bulan
memperlihatkan erupsi gigi central lateral bahkan gigi kaninus atas
b. Interpretasi roentgenogram periapikal rahang bawah balita umur 12 bulan
memperlihatkan erupsi gigi sentral lateral bahkan gigi kaninus bawah

Perkiraan umur dari jaringan gigi, terdapat suatu diagram yang dapat dipakai
untuk panduan perkiraan umur dari:
1. Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang ditandai dengan
terbentuknya formasi cups dan mahkota
2. Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang ditandai dengan
terbentuknya akar gigidalam formasi dari cervical ke arah apek
3. Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang dimaksud dengan
penutupan foramenapical gigi.
Ketiga hal tersebut dituangkan dalam suatu diagram yang disebut dengan
Incremental Line.

6. IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI CAMPURAN

Pembentukan gigi tetap di mulai pada usia balita 10 bulan sampai 12 bulan, yaitu
pembentukan crypt dari gigi tetap molar pertama dan incicive central.
Pada balita umur 12 bulan dimulailah pembentukan crypt gigi tetap molar kedua
dan klasifikasi formasi cusp gigi molar pertama. Apabila balita berumur 12 bulan maka telah
terjadi erupsi gigi molar pertama dicidui atas dan bawah kemudian telah terjadi formasi gigi
tetap mahkota gigi incicive dan lateral rahang atas maupun rahang bawah.

7. IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI TETAP

Identifikasi ini dimulai pada umur 13 tahun sampai dengan 21 tahun menurut periode erupsi,
tetapi ada metode lain.

a. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut periode erupsi

Identifikasi ini dengan menggunakan interpretasi roentgenogram mengenai


formasi, kalsifikasi, erupsi serta penutupan foramen apikal gigi.

1. Interpretasi roentgenogram periapikal pada umur 13 tahun sebagai berikut:


a. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang atas anak umur13
tahun memperlihatkan penutupan periapikal gigi yang telah erupsi,gigi
depan telah sempurna dengan gigi belakang hamper sempurna. Gigi
molar ketiga formasi mencapai cervical sedangkan padarontgenogram
proximal memperlihatkan interdigitasi gigitan antaracusp gigi atas
dengan cusp gigi bawah telah terbentuk.
b. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang bawah anakumur
13 tahun memperlihatkan kalsifikasi akar seluruh gigi telahsempurna
sehingga formasi akar telah sempurna pula dengan penutupan foramen
apical telah sempurna.

2. Interpretasi roentgenogram periapikal gigi pada dewasa berumur 21 tahun


a. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang atas pada
dewasaumur 21 tahun memperlihatkan bahwa telah erupsi semua gigi
hanyagigi molar ketiga tetap penutupan foramen belum
sempurna.Sedangkan interpretasi roentgenogram proximal gigi
belakang tetapmemperlihatkan interdigitasi seluruh gigi rahang atas
dan bawah tetapigigi molar ketiga kiri atas hanya oclusal mahkota
bagian mesial saja

b. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut metode GusstafsonMenurut


Gusstafson (1996)
Identifikasi umur dari gigi tetap terdapat 6 kriteria yang disebut sebagai
six change of the physiological age process in teeth dengan perkataan lain
terdapat 6 kriteria dari perubahan jaringan gigi akibat penggunaan gigi
sesuai dengan usia, yaitu sebagai berikut:
1. The degress of attrition
2. Alteration in the level of the gingival attachment
3. The amount of secondary dentine
4. The thickness of cementum around the root
5. Transluecency of the root
6. Root resoption

Identifikasi umur menurut Gusstafson, bahwa 6 kriteria perubahan


fisiologis dari gigi merupakan perubahan perubahan karena faktor
alamiah. Identifikasi umur berdasarkan faktor-faktor alamiah khususnya
melalui atrisi serta faktor-faktor yang menyebabkan menyempitnya rongga
pulpa disebabkan karena proses ausnya atau atrisi lapisan email dan dentin
disertai dengan proses terbentuknya sekunder dentin yang berjalan waktu
demi waktu. Hal ini dapat membantu memperkirakan usia korban.

c. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut metode Johanson


Atas dasar penelitian dari Gusstafson dan Koch, Johanson membuat
diagram padatahun 1971 yang disimpulkan sebagai Triangle One yaitu:
empat landmark dariformasi gigi, stadium mineralisasi gigi, tahap formasi
akar, dan penutupan foramen apikal gigi.

d. Penelusuran secara kronologis tumbuh dan perkembangan gigi tetap


Identifikasi umur mulai dari janin sampai dengan gigi dewasa, penelusuran
waktu ke waktu bahkan tahun ke tahun mempunyai derajat pertumbuhan
dan perkembangan bila janin secara roentgenografis, gigi desidui dan
campuran secara roentgenografis pula, tetapi untuk gigi tetap menurut
metode Gustafson bahwa derajat identifikasi umur akibat proses psikologis
menurut penelitiannya tahap demi tahap demi kerusakan jaringan, dan
diberi kode.

Lukman D. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik. Sagung Seto. Jakarta. 2006

Anda mungkin juga menyukai