Anda di halaman 1dari 11

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hadirin yang saya hormati.


Dalam kesempatan yang sangat baik ini marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT. Dimana selama ini kita diberi nikmat berupa kesehatan dan usia hingga saat ini
sehingga kita dapat berkumpul dalam acara menyambut kedatangan bulan suci ramadhan.

Hadirin yang berbahagia.


Pidato yang akan saya sampaikan ini menerangkan keutamaan berpuasa bulan
Ramadhan. Kita semua tahu bawa kita diwajibkan berpuasa di bulan suci Ramadhan
seperti juga telah diwajibkan kepada orang-orang yang sebelum kita sekalian. Sebagai
mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 113 yang artinya sebagai berikut:
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan berpuasa atas kalian sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, supaya kalian menjadi orang yang bertaqwa (
QS. Al-Baqarah : 113 ).

Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kewajiban berpuasa di bulan
Ramadhan itu bukan kepada kita saja, tetapi sejak umat-umat sebelum kita atau umat Nabi
Muhammad SAW. Adapun latarbelakang berpuasa itu adalah mencetak manusia agar
menjadi taqwa kepada Allah bagaimana tidak, berpuasa itu yang bisa mengetahui hanyalah
Allah dan dirinya sendiri. Disamping itu berpuasa itu meninggalkan perkara yang
sebelumnya diperbolehkan seperti makan, minum, bersetubuh dengan istri dan lain
sebagainya yang semuanya itu apabila tidak berpuasa diperbolehkan, tapi apabila
berpuasa maka hukumnya haram dan membatalkan puasa. Karena taat kepada perintah
Allah sekalipun hal tersebut adalah halal. Kita harus mencegahnya karena semata-mata
taat dan takut kepada Allah serta mengharap ridha-Nya.
Hadirin yang berbahagia.
Setengah dari pada keutamaan orang berpuasa adalah mendapat dua kegembiraan, yaitu
kegembiraan diwaktu berbuka dan diwaktu bertemu dengan Allah. Karen orang yang
menunaikan ibadah puasa satu hari itu akan menyebabkan kita diampuni dosa-dosa kita
baik yang telah lewat maupun yang akan datang. Apabila bulan Ramadhan telah berakhir
dengan sempurna, orang tersebut akan bersih dari dosa hingga akhir tahun dan
seandainya orang tersebut mati di bulan Ramadhan berakhir, maka dia kelak di hari kiamat
akan datang dengan bersih dari segala dosa.

Hadirin yang terhormat.


Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan apa yang telah saya
sampaikan tadi bermanfaat dan diiringi hidayah dan ridha Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Assalamu'alaikum Wr.Wb

(Pilih Contoh Mukadimah yang anda sukai)

Hadirin sekalian yang berbahagia!


Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah yang
telah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya.

Hadirin yang berbahagia, semua uamt islam pada bulan Ramadhan diwajibkan melakukan puasa
sebulan penuh, dikecualikan bagi wanita yang sedang haid, orang gila dan orang yang belum baligh,
dan masih banyak contoh yang lain. Adapun mengenai tujuan dari puasa Ramadhan adalah agar
menjadikan pribadi yang merasakan itu menjadi yang berbakti kepada Allah SWT. Untuk mengetahui
lebih jelasnya akan diwajibkan berpuasa Ramadhan dan Tujuan dari berpuasa Ramadhan itu adalah
marilah kita simak akan firman Allah pada Surat Al Baqarah, tepatnya ayat 183:




Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS: Al-Baqarah Ayat: 183)

Para jama'ah yang berbahagia, disamping itu sangatlah penting kita ketahui akan hikmah puasa itu
sendiri, yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai tanda terima kasih kepada Allah karena seluruh ibadah mengandung bukti syukur
kepada Allah.
2. Sebagai didikan terhadap kepercayaan
3. Sebagai didikan terhadap kasih sayang kepada fakir miskin
4. Sebagai penjaga kesehatan

Demikianlah hikmah puasa dan sebagai penutup dari uraian malam ini, marilah kita perhatikan hadist
Qudsi, yang artinya:
"Puasa itu adalah semata-mata untuk-Ku (Allah) dan Akulah (Allah) yang akan memberikan padanya."

Akhirnya marilah kita memanjatkan do'a semoga kita diberi kekuatan yang menjalankannya hingga
sebulan penuh. Semoga amalan yang telah kita kerjakan diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal
Alamin.

egala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat & salam kepada nabi & rasul yang paling mulia, Muhammad bin
Abdillah, serta kepada keluarga & para sahabatnya. Amma badu, Tulisan ini ditujukan utk semua muslim yang akan
bertemu dgn bulan Ramadhan dlm keadaan sehat wal afiat, agar dapat memanfaatkan bulan tersebut dlm ketaatan
pada Allah Taala. Semoga melalui tulisan ini dapat menjadi sarana utk membangkitkan semangat di dlm jiwa
seorang mumin dlm beribadah kepada Allah di bulan yg mulia ini.
Maka penulis memohon kepada Allah Taala agar diberikan taufik & jalan yang lurus serta menjadikan amal ini ikhlas
hanya karena mengharap WajahNya Yang Mulia semata. Dan semoga Allah mencurahkan shalawat atas junjungan
kita, Muhammad, & kepada keluarganya serta seluruh sahabatnya.
Bagaimanakah Seharusnya Kita Menyambut Ramadhan?
Pertanyaan: Apa saja cara-cara yang benar utk menyambut bulan yang mulia ini?
Seorang muslim seharusnya tak lalai terhadap momen-momen utk beribadah, bahkan seharusnya ia termasuk orang
yang berlomba-lomba & bersaing (untuk mendapatkan kebaikan) didalamnya.
Allah Taala berfirman,
26 : ) (
Dan utk yang demikian itu hendaknya orang berloma-lomba. (QS. Al-Muthaffifiin:26)
Maka bersemangatlah wahai saudara-saudara muslim dlm menyambut Ramadhan dgn cara-cara yang benar
sebagaimana berikut ini:

Berdoa agar Allah mempertemukan dgn bulan Ramadhan dlm keadaan sehat & kuat, serta dlm keadaan
bersemangat beribadah kepada Allah, seperti ibadah puasa, sholat & dzikir. Telah diriwayatkan dari Anas bin Malik
radhiyallahuanhu, bahwa dia berkata, adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rajab,
beliau berdoa,

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab & Syaban serta pertemukanlah kami dgn Ramadhan. (HR. Ahmad & Ath-
Thabrani)
Catatan: Syaikh Al-Albani rahimahullah mendhaifkan hadits ini dlm kitab Dhaif al-Jaami (4395) dantak
mengomentarinya dlm kitab Al-Misykaah.
Demikian juga generasi terbaik terdahulu (as-salaf ash-shalih) berdoa agar Allah menyampaikan mereka pada bulan
Ramadhan & menerima amal-amal mereka.
Maka apabila telah tampak hilal bulan Ramadhan, berdoalah pada Allah:
,
Allah Maha Besar, ya Allah terbitkanlah bulan sabit itu utk kami dgn aman & dlm keimanan, dgn penuh keselamatan
& dlm keislaman, dgn taufik agar kami melakukan yang disukai & diridhai oleh Rabbku & Rabbmu, yaitu Allah. (HR.
At-Tirmidzi & Ad-Darimi, dishahihkan oleh Ibnu Hayyan)
Bersyukur pada Allah & memuji-Nya atas dipertemukannya dgn bulan Ramadhan. Imam An-Nawawi
rahimahullah berkata dlm kitabnya Al-Adzkaar,
Ketahuilah, dianjurkan bagi siapa saja yang mendapatkan suatu nikmat atau dihindarkan dari kemurkaan Allah, utk
bersujud syukur kepada Allah Taala, atau memuji Allah (sesuai dgn apa yg telah diberikan-Nya).
Dan sesungguhnya di antara nikmat yang paling besar dari Allah atas seorang hamba adalah taufiq utk
melaksanakan ketaatan. Selain dipertemukan dgn bulan Ramadhan, nikmat agung lainnya adalah berupa kesehatan
yang baik. Maka ini pun menuntut utk bersyukur & memuji Allah Sang Pemberi Nikmat lagi Pemberi Keutamaan dgn
nikmat tersebut. Segala puji bagi Allah dgn pujian yang banyak & pantas bagi keagungan Wajah-Nya & keagungan
kekuasaan-Nya.

Bergembira dan berbahagia dgn datangnya bulan Ramadhan.Telah ada contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bahwa beliau dahulu memberi berita gembira pada para sahabatnya dgn kedatangan Ramadhan. Beliau
bersabda,
,
Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas
kalian utk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka. (HR.
Ahmad)
Dan sungguh demikian pula as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat & tabiin, mereka sangat perhatian dgn bulan
Ramadhan & bergembira dgn kedatangannya. Maka kebahagiaan manakah yang lebih agung dibandingkan dgn
berita dekatnya bulan Ramadhan, moment utk melakukan kebaikan serta diturunkannya rahmat?

Bertekad serta membuat program agar memperoleh kebaikan yang banyak di bulan Ramadhan. Kebanyakan dari
manusia, bahkan dari kalangan yang berkomitmen utk agama ini (beragama Islam), membuat program yang sangat
serius utk urusan dunia mereka, akan tetapi sangat sedikit dari mereka yang membuat program sedemikian
bagusnya utk urusan akhirat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap tugas seorang mumin dlm hidup
ini, & lupa atau bahkan melupakan bahwa seorang muslim memiliki kesempatan yang banyak utk dekat dgn Allah utk
mendidik jiwanya sehingga ia bisa lebih kokoh dlm ibadah.
Di antara program akhirat adalah program menyibukkan diri di bulan Ramadhan dgn ketaatan & ibadah. Seharusnya
seorang muslim membuat rencana-rencana amal yang akan dikerjakan pada siang & malam Ramadhan. Dan tulisan
yang anda baca ini, membantu anda utk meraih pahala Ramadhan melalui ketaatan pada-Nya, dgn ijin Allah Taala.

Bertekad dgn sungguh-sungguh utk memperoleh pahala di bulan Ramadhan serta menyusun waktunya (membuat
jadwal) utk beramal shalih.
Barangsiapa yang menepati janjinya pada Allah maka Allah pun akan menepati janji-Nya serta menolongnya utk taat
& memudahkan baginya jalan kebaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman,
21 : (

(
Maka seandainya mereka benar-benar beriman pada Allah, maka sungguh itu lebih baik bagi mereka. (QS.
Muhammad:21)
Berbekal ilmu & pemahaman terhadap hukum-hukum di bulan Ramadhan. Wajib atas seorang yang beriman utk
beribadah kepada Allah dilandasi dgn ilmu, & tak ada alasan utk tak mengetahui kewajiban-kewajiban yang
diwajibkan Allah atas hamba-hamba-Nya. Di antara kewajiban itu adalah puasa di bulan Ramadhan. Sudah
sepantasnya bagi seorang muslim belajar utk mengetahui perkara-perkara puasa serta hukum-hukumnya sebelum ia
melaksanakannya (sebelum datang bulan Ramadhan), agar puasanya sah & diterima Allah Taala.
(
7: (
Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tak mengetahui. (QS. Al-Anbiya:7)
Wajib pula bertekad utk meninggalkan dosa-dosa & kejelekan, serta bertaubat dgn sungguh-sungguh dari seluruh
dosa, berhenti melakukannya serta tak mengulanginya lagi.
bulan Ramadhan adalah bulan taubat. Barangsiapa yang tak bertaubat di dalamnya, maka kapankah lagi ia akan
bertaubat? Allah Taala berfirman,
31 : (
(
Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung. (QS. An-
Nur: 31)
Mempersiapkan jasmani & rohani dgn membaca & menelaah buku-buku serta tulisan-tulisan, serta mendengarkan
ceramah-ceramah islamiyah yang menjelaskan tentang puasa & hukum-hukumnya, agar jiwa siap utk melaksanakan
ketaatan di bulan Ramadhan.
Demikian pulalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam mempersiapkan jiwa-jiwa para sahabat utk memanfaatkan bulan
ini. Nabi shallallahu alaihi wa sallam sempat bersabda pada akhir bulan Syaban,

Telah datang pada kalian bulan Ramadhan(sampai akhir hadits). (HR. Ahmad & An-Nasai).[1]
Mempersiapkan dgn baik utk berdakwah kepada Allah Taala di bulan Ramadhan, melalui:
Menghadiri pertemuan-pertemuan serta bimbingan-bimbingan & menyimaknya dgn baik agar dapat disampaikan di
masjid di daerah tempat tinggal.
Menyebarkan buku-buku kecil, tulisan-tulisan serta nasehat-nasehat tentang hukum yang berkaitan dgn Ramadhan
kepada orang-orang yang shalat serta masyarakat sekitar.
Menyiapkan hadiah Ramadhan sesuai dgn kemampuan yang dimiliki. Hadiah tersebut dapat berupa paket yang
didalamnya terdapat kaset-kaset & buku kecil, yang kemudian pada paket tersebut dituliskan hadiah Ramadhan.
Memuliakan fakir & miskin dgn memberi sedekah serta zakat utk mereka.
Menyambut Ramadhan dgn membuka lembaran putih yang baru, yang akan diisi dengan:
Taubat sebenar-benarnya kepada Allah Taala.
Taat pada perintah Rasul shallallahu alaihi wa sallam serta meninggalkan apa yang dilarangnya.
Berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, saudara, istri atau suami serta anak-anak.
Berbuat baik kepada masyarakat sekitar agar menjadi hamba yang shalih serta bermanfaat. Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,

Seutama-utama manuia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.[2]
Demikianlah seharusnya seorang muslim menyambut Ramadhan, seperti tanah kering yang menyambut hujan,
seperti si sakit yang membutuhkan dokter utk mengobatinya & seperti seseorang yang menanti kekasihnya.

Ya Allah pertemukanlah kami dgn bulan Ramadhan & terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Khalid bin Abdirrahman ad-Durwaisy
Sumber: saaid.net/mktarat/ramadan/22.htm
[1] Hal ini disebutkan dlm Lathoif Al Maarif (kitab karya Ibnu Rajab Al-Hambali-ed).
[2] Dalam lafadz lain disebutkan,

Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (Hadits shahih dishahihkan
Syaikh Al-Bani dlm Al-Hadits Ash-Shahihah No.906 -red)
Penerjemah: Ummu Ahmad Juwita Laila Ramadhan
Murojaah: Abu Rumaysho Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslimah.or.id
sumber: www.muslimah.or.id
Keutamaan Doa Keluar Rumah Alaihi Wa Sallam
Tuntunan Pemberian Nama (Pendahuluan) Alaihi Wa Sallam
Puasa Syawal 6 Hari atau Mendahulukan Qadha Puasa Ramadhan?
Adab-Adab Makan Dengan Menyebut Nama Allah
Hadits Dhaif dan Maudhu Seputar Ramadhan (Bag.3 Sejarah dan Ciri-ciri Hadits Dhaif) Alaihi Wa Sallam
Menghalangi Datang Haidh dengan Obat-Obatan Ketika Ramadhan Wanita Muslimah
Berhari Raya Sesuai Tuntunan Rasulullah Alaihi Wa Sallam
Syafa'at Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam
Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
Hukum Teror dan Bom Bunuh Diri
Hukum Wanita Mengkonsumsi Obat Pencegah Haidh Agar Dapat Berpuasa Ramadah Secara Penuh

lhamdulillah di pagi menjelang siang ini kita bisa berjumpa di Pertemukan Oleh Allah SWT di
rungan yang cukup nyaman ini, janji dari Allah SWT :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim: 7)

Apabila kita Pandai besyukur maka akan di Tambah-Tambah oleh Allah SWT, namun apabila kita
tidak bisa mensyukuri nikmat yang sudah di Anugrahkan Oleh Allah SWT kepada kita maka Allah
Sudah Berjanji bahwasannya Nitmat yang sudah Ada akan di rubah oleh Allah SWT menjadi
Adzab yang sangat pedih.

Rasullullah SAW mengajari kita bagaimana bersyukur kepada Allah SWT, salah satunya Beliau
tekun beribadah yang mana Rasullullah SAW bila Shalat Malam sampai basah pipinya dengan
Air Mata.

Ketika Rasulullah shallallahualaihi wassalam beribadah sampai beliau kakinya bengkak-


bengkak, Sayidah Aisyah istrinya berkata, Wahai Rasulullah, mengapa engkau beribadah
sampai seperti itu, bukankah Allah telah mengampuni segala dosamu? Rasulullah menjawab,
Tidakkah engkau suka aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?
Nabi Muhammad yang sudah diampuni Dosa-dosanya pun Masih melaksanakan shalat, Maka
tidak ada alasan bagi Manusia untuk tidak melaksanakan shalat.
Mudah-mudahan kita yang hadir di pertemuan ini di masukkan sebagai Hamba Allah yang pandai
bersyukur

Isi Ceramah

Apa yang membedakan Ibadah Ramadhan dengan Ibadah-Ibadah lainnya Dalam Rukun Islam
Puasa ada di urutan no 3
1. syahadat
2. shalat
3. Puasa
4. zakat
5. Haji

Lalu Apa yang membedakan Ibadah Puasa dengan Ibadah-Ibadah lainnya..? Ibadah-ibadah lain
Bisa terlihat dalam pelaksanaannya, Syahadat, shalat, Zakat, Haji semua terlihat dalam
pelaksanaannya. Namun berbeda dengan dengan Puasa dalam pelaksaannya tidak terlihat. Bila
Kita Mencari Ciri-ciri Puasa, maka tidak akan diketemukan apapun mengenai ciri-ciri puasa
tersebut,

yang sering kita dengar mungkin antara lain :

1. Badan lemas, di rumah sakit banyak yang lemas tapi tidak puasa, di luar rumah sakit banyak
juga yang badannya lemas tapi tidak puasa maka badan lemas tidak bisa di jadikan ciri-ciri orang
puasa karena banyak juga yang badannya sehat bugar tetapi dia puasa.
2. Bau mulut itu hanya masalah kesehatan mulut, banyak yang tidak puasa tapi mulutnya juga
bau dan ini pun tidak bisa di jadikan ciri-ciri puasa.

Puasa adalah satu-satunya ibadah yang hanya sang hamba dengan Sang Khaliknya yang Tau,
bahkan apabila kita terlupa saat puasa maka tidak menjadi batal puasa kita, lalu apa perbedaan
lupa dan tidak lupa ?, itu hal yang tidak bisa di ketahui oleh orang lain, hanya orang yang
bersangkutan dan Allah SWT yang tahu.

Sehingga Rasullullah bersabda dalam Hadis Qudsi :

Segala amal kebaikan manusia adalah untuknya; satu kebaikan akan dibalas sepuluh hingga
700 kali-lipat. Allah SWT berfirman Kecuali puasa krn ia adl milikKu dan Aku pula yg akan
membalasnya ia meninggalkan syahwatnya makanan dan minumannya karena Aku.

Perbedaan puasa sunnah dengan puasa Ramadhan adalah puasa Ramadhan harus
membulatkan niat barang siapa yang tidak membulatkan niatnya sebelum adzan subuh maka
tidak sah puasanya, sedangkan puasa sunnah tidak harus membulatkan niat sebelum fajar atau
adzan subuh, puasa sunnah bila diniatkan di sianghari dan memang yang bersangkutan tidak
makan minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh maka sah baginya
puasa sunah dengan niat di pertengahan atau siang hari.

Beliau bersabda, yang artinya :

Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah
mewajibkan atas kalian utk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga
serta ditutup pintu-pintu neraka. (HR. Ahmad)

Yang menjadi tolak ukur akan berhasilnya Ramadhan seseorang adalah bisa di liat saat akan
datangnya Bulan Ramadhan, apakah kita gembira akan kedatangan Ramadhan atau malah
merasa resah dengan datangnya Ramadhan. Orang-orang yang merasa resah dengan
datangnya Ramadhan maka dapat di prediksi yang di persiapkan adalah hal-hal yang tidak
bermanfaat seperti video Game, kartu, komik, dan biasanya akan merasa sangat gembira bila
Ramadhan sudah berakhir.

*********************************************************************

Di sela-sela ceramah Ustd Menyelipkan Lelucon :

Pada Suatu hari ada seorang pemburu yang menemukan mangsa namun ternyata ada seekor
harimau yang juga mengincar mangsa tersebut, setelah berfikir panjang maka sang pemburu
memilih untuk mengalah dan berlari, namun apa yang terjadi sang Harimau berfikir kalau cuma
masalah berlari aku jagonya, lalu sang Harimau itupun mengejar sang Pemburu, berlari sekuat
tenaga akhirnya sang perburu terjebak di sebuah tepi jurang, jurang yang sangat dalam, sang
pemburupun akhirnya pasrah lalu dia duduk sambil memejamkan mata lalu berdoa " ya Allah
moga-moga sang harimau tidak mau memangsa saya ya Allah, ya Allah bantu hamba agar ada
yang membantu hamba" setelah lama berdoa dengan mata terpejam sang pemburu tidak
merasakan serangan dari sang Harimau, sang pemburu merasa bahwa doanya dikabulkan,
namun setelah membuka mata, sang pemburu mendapati sang Harimau ternyata Duduk berada
di sampingnya.
lalu sang pemburu bertanya kepada sang Harimau, "Apa yang kamu lakukan, kamu tidak berniat
memangsaku,..?"
lalu sang Harimau menjawab, "maaf aku juga sedang berdoa, Doa sebelum Makan".

*********************************************************************

Ketika Puasa itu yang di tangani ada dua, yang sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW :

"Beri aku jaminan terhadap dua hal terhadap dalam diri kalian yang pertama apa yang ada di
antara dua pipimu yaitu mulut, dan apa yang ada di antara dua pahamu yaitu kemaluan, beri
jaminan dua hal tersebut maka aku jamin kalian masuk surga".

1. Mulut yaitu sesuatu yang masuk kedalam mulut dan sesuatu yang keluar dari Mulut.

Apa yang masuk yaitu makanan dan minuman, saat puasa mereka meninggalkan makanan
karena Allah SWT dan Meninggalkan Minuman karena Allah SWT dan kelebihan bulan
Ramadhan bukan hanya meninggalkan yang haram tapi juga yang Halal juga harus berhati-hati
menunggu saatnya tiba.
maka orang yang puasa itu sangat sensitive terhadap waktu, terutama waktu akan berbuka, (
canda Ustad ) he2..!

Haram ada dua


1. Haram dari jenisnya / kandungannya
2. Haram karena cara mendapatkannya

2. Yang keluar dari mulut, yaitu omongan. jangan menggunjingkan orang lain. mebicarakan
kejelekan orang lain yang kalau di orang yang bersangkutan tau maka orang yang bersangkutan
akan menjadi malu.

Bahkan kita di ajarkan memiliki sikap seperti Rasul saat Dakwah di Kota Thaif,

Ketika Rasulullah s.a.w tidak bisa mengharapkan sesuatu apa pun dari mereka ,maka beliau
pergi meninggalkan tempat tersebut. Tetapi orang-orang di kota tersebut telah menyuruh para
pemudanya agar mengikuti Rasulullah s.a.w dan mengganggunya,mengejeknya, serta
melemparinya dg batu. Sehingga kedua belah sendal beliau penuh dg cucuran darah.

Dalam keadaan seperti inilah Rasulullah s.a.w kembali dari Thaif. Dalam perjalanan pulang beliau
menjumpai suatu tempat yg dirasa aman dari kejahatan orang-orang tersebut,maka Rasulullah
s.a.w berdoa kepada Allah s.w.t: "Ya Allah,aku mengadukan kepada-Mu akan lemahnya
kekuatanku dan sedikitnya daya upayaku pada pandangan manusia. Wahai yang Maha Rahim
dari sekalian rahimin. Engkaulah Tuhanya orang-orang yg merasa lemah,dan Engkaulah
Tuhanku, kepada siapakah Engkau serahkan diriku. Kepada musuh yg akan menghinaku
ataukah kepada keluarga yg Engkau berikan kepadanya urusanku,tidak ada keberatan bagiku
asal saja aku tetap dalam keridhaan-Mu. Dalam pada itu 'afiat-Mu lebih luas bagiku. Aku
berlindung dengan cahaya wajah-Mu Yang Mulia yg menyinari seluruh langit dan menerangi
semua yg gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akhirat, dari Engkau
menimpakan atas diriku kemarahan-Mu atau dari Engkau turun atasku adzab-Mu. Kepada
Engkaulah aku mengadukan urusanku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya
melainkan melalui Engkau."

Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah s.a.w. sehingga jibril a.s datang dan
memberi salam kepada beliau,dan berkata, "Allah s.w.t mengetahui apa yg terjadi dalam
pembicaraanmu dg kaummu, dan Allah mendengar jawaban mereka terhadapmu, dan Dia telah
mengutus satu malaikat yg bertugas mengurusi gunung-gunung kepadamu untuk melaksanakan
apa saja perintah yg diinginkan olehmu." Setelah malaikat itu datang dan memberi salam kepada
Rasulullah s.a.w. ia berkata, "Apa yg engkau perintahkan akan saya lakukan. Jika engkau suka,
saya sanggup membenturkan kedua gunung di samping kota ini bertubrukan sehingga akan
mengakibatkan siapa saja yg tinggal di antara keduanya mati tertindih.Kalau tidak, apa saja
hukuman yg engkau inginkan, saya siap melaksanakanya."

Rasulullah s.a.w. yg mempunyai sifat pengasih dan mulia itu menjawab,"Saya hanya berharap
kepada Allah s.w.t. Jika mereka tidak menjadi muslim ,semoga pada suatu saat nanti anak-anak
mereka akan menjadi orang-orang yg menyembah dan beribadah kepada-Nya."

***************************************************************

Puasa akan mengajarkan kita sabar, bahkan apabila ada yang mengajak bertengkar maka kita
di ajarkan untuk menjawab. saya sedang puasa. Puasa mengajarkan kita untuk meningkatkan
derajat. Kalau ada teman kita marah-marah, lalu kita juga marah-marah maka sama saja, kalau
ada teman kita menghina kita lalu kita balas menghina maka itu berarti sama saja, kita di ajarkan
untuk mendoakan kebaikan untuk orang terebut.

3. Puasa menahan syahwat kita, kita yang punya Istri juga di ajarkan untuk menjaga syahwat.

Puasa menimbulkan sikap kehatian-kehatian dan itulah yang di sebut dengan takwa.

Umar bin Khattab ra, pernah bertanya kepada sahabat Ubai bin Kaab ra, apa yang dimaksud
dengan taqwa .Ubai berkata Pernahkah kamu berjalan di sebatang jalan yg dipenuhi onak dan
duri Umar menjawab Ya, pernah Ubai bertanya lagi Apa yg kamu lakukan ketika itu Umar
berkata Aku berhati-hati dan bersungguh-sungguh Berkata Ubai Itulah taqwa

itulah yang disebut dengan takwa. sama seperti orang yang masuk kawah candradimuka, dalam
pelaksanaannya memang sulit tetapi hasilnya akan sangat terlihat.

Puasa di harapkan melatih diri menjadi orang yang Takwa.

Semoga Kita Menjadi orang yang bertaqwa.

Anda mungkin juga menyukai