Anda di halaman 1dari 12

I.

Pendahuluan

Perilaku merupakan tanggapan suatu reaksi terhadap rangsangan dan lingkungan.


Pengetahuan atau kognitif domain merupakan unsur terbentuknya perilaku. Kurangnya
pengetahuan mengenai kesehatan gigi merupakan faktor predisposisi dari perilaku
kesehatan yang mengarah kepada timbulnya penyakit. Perilaku didasari oleh
pengetahuan, sikap dan tindakan. Sebaliknya apabila perilaku tidak di dasari
pengetahuan, sikap dan tindakan maka perilaku tersebut tidak akan berlangsung lama.1
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi. Kesehatan merupakan
faktor terpenting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, secara sosial dan ekonomi.
Saat ini, kesehatan masih dipandang dengan prioritas rendah dalam kesehariannya,
padahal kondisi tidak sehat membuat mereka tidak produktif, bahkan beban bagi orang
lain. Oleh karena itu, masyarakat perlu dibantu untuk menumbuhkan rasa kesadaran,
kemauan dan kemampuan mereka untuk hidup sehat.2
Kesehatan gigi dan mulut masih di pandang rendah oleh masyarakat. Salah satu
masalah penyakit gigi dan mulut yang banyak dijumpai masyarakat yaituperadangan
gingiva ( gingivitis). Gingivitis proses peradangan di dalam jaringan periodonsium yang
terbatas pada gingiva, bersifat reversibel, disebabkan oleh mikroorganisme yang
membentuk suatu koloni serta membentuk plak gigi yang melekat pada tepi gingival.
Plak yang dibiarkan menyebabkan kerusakan yang lebih lanjut hingga terjadinya
gingivitis. Kecenderungan untuk terjadinya plak ini ada pada setiap individu semua
umur. Kontrol plak yang efektif adalah dasar dari pencegahan dan pengobatan hampir
semua keadaan inflamasi pada jaringan peridontal.3,4
Puskesmas BojongNangka merupakan penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang
tingkat pertama. Dimana puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten atau kota yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembangunan
kesehatan wilayah. Unit Pelayanan Kesehatan atau (UPT) Puskesmas BojongNangka
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten Tangerang yang bertanggung
jawab menyelesaikan pembangunan kesehatan di kelurahan BojongNangka dan Desa
Curug Sangereng, Kelapa Dua.Dimana total penduduk di desa Bojong Nangka berjumlah
56.475 dan di Desa Curug Sangereng berjumlah 17.623, sehingga total kedua desa
tersebut 74.098.6
Upaya pelayanan kesehatan wajib yang dilakukan oleh puskesmas ini yaitu, promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan wilayah, upaya kesehatan ibu dan anak, remaja, dan
lansia, upaya perbaikan gizi keluarga, upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit
menular, dan upaya pengobatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan ibu dan anak seperti
Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) dan Pos Binaan Terpadu (posbindu) para tenaga
medis biasanya dibantu oleh para kader kesehatan.6
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh
masyarakatdan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan
maupun masyarakat untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-
tempat pemberian kesehatan. Kader merupakan tenaga kesehatan yang dianggap paling
dekat dengan masyarakat. Para kader kesehatan masyarakat ini seyogyanya memiliki latar
belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca,
menulis dan menghitung secara sederhana.7
Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab atas masyarakat setempat serta
pimpinan yang ditunjuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat
melaksanankan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari
sebuah tim kesehatan.Sarana posyandu di puskesmas Bojongnangka berjumlah 37 dan
posbindu berjumlah 8 posbindu. Adapun masing-masing posyandu atau posbindu terdiri
dari 2-3 orang kader. Jumlah kader di Puskesmas Bojongnangka berjumlah 135 kader
yang aktif.Penelitian ini dilakukan pada populasi kader kesehatan yang membantu
Puskesmas Bojong Nangka. Alasan pemilihan subyek penelitian tersebut adalah karena
jumlah dokter gigi yang bekerja di puskesmas hanya berjumlah 4 orang dokter gigi.
Sehingga dengan adanya jumlah kader kesehatan yang cukup banyak ini dapat membantu
dalam meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat sekitar Desa Bojong Nangka dan Desa
Curug Sangereng.6
Kabupaten Tangerang bagian dari Propinsi Banten dan mempunyai wilayah 1.11038
km2. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Tangerang pada tahun 2003 sebanyak 2919
orang, dan yang bekerja di puskesmas 886 orang. Dari 886 orang yang bekerja di
puskesmas 102 orang dokter umur, 60 orang dokter gigi, 1 orang dokter spesialis, 685
orang perawat dan bidan, 31 orang tenaga farmasi dan gizi serta tenaga kesehatan
masyarakat dan sanitasi 7 orang. Angka penyebaran dokter umum sudah cukup tinggi,
begitu juga pemenuhan di Puskesmas yang berarti rata-rata tiap Puskesmas 2-3 orang
dokter umum dan 1-2 orang dokter gigi. Seperti diketahui Puskesmas adalah suatu
organisasi fungsi yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diteria dan dijangkau oleh masyarakat.3
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka muncul ketertarikan peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai perilaku kader dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut terhadap
gingiva di Puskesmas Bojong Nangka Kabupaten Tangerang.

I. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian Umum
Untuk mengetahui perilaku kader dalam menjaga kesehatan gigi mulut terhadap
keadaan gingiva di Puskesmas Bojong Nangka Tangerang.
Tujuan Penelitian Khusus
1. Mengetahui pengetahuan kader tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap
keadaan gingiva
2. Mengetahui sikap kader tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut terhadap
keadaan gingiva
3. Mengetahui tindakan kader tentang menjaga kesehatan gigi mulut terhadap
keadaan gingiva

II. Bentuk Kegiatan


Tempat dan Waktu
Tempat : Di Puskesmas Bojong Nangka
Waktu : November-Desember 2016

III. Peserta
Populasi : Seluruh kader kesehatan di Puskesmas Bojong Nangka
Sampel dalam penelitian ini adalah kader kesehatan di Puskesmas Bojong
Nangka yang bersedia mengikuti penelitian dan mengisi lembar kuesioneir sesuai
kriteria inklusi. Sampel diambil dengan cara Non-probability sampling yaitu puposive
sampling, yang telah memenuhi kriteria inklusi. Jadi besar sampel minimal pada
penelitian ini adalah 129 orang kader. Sampel penelitian ini dipilih dengan
menggunakan teknik total sampling.
IV. Sasaran kegiatan
Seluruh kader yang aktif di posyandu dan posindu Bojong Nangka.

V. Hasil kegiatan
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bojong Nangka Tangerang dengan
melibatkan 124 kader posyandu dan posbindu. Penelitian ini menggunakan studi
deskriptif analitik untuk mengetahui tingkat perilaku kader dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut terhadap keadaan gingiva. Penelitiain ini menggunakan
metode pemilihan sampel total sampling dengan melakukan uji statistik Chisquare
yang dilakukan pada bulan November 2016 dengan menggunakan alat ukur
kuesioneir dan menggunakan sumber data primer. Sebelum dilakukan penelitian,
dilakukan uji validitas pada kuesioner penelitian yang diberikan pada 30 ibu-ibu
di posbindu.
Penelitian ini berlangsung selama 2 minggu yaitu pada tanggal 4
November- 19 Novemer 2016. Adapun penelitian ini menyesuaikan jadwal
kegiatan posyandu dan posbindu lansia. Penelitian ini dilakukan dengan teknik
wawancara sesuai dengan kuesioneir yang telah disiapkan, setelah itu setiap
responden diminta kesediannya untuk membaca dan mengisi informed conset
serta menandatangani. Setelah itu responden di wawancara satu persatu dan
kemudian diperiksa gingiva pasien menggunakan kaca mulut.

Adapun nama responden kader yang terlibat pada penelitian ini

Lampiran Responden Penelitian

NO NAMA UMUR ALAMAT


1. Poedyastoeti 49 tahun Dasana Indah
2. Yuliana 42 tahun Dasana Indah
3. Yusmiati 44 tahun Dasana Indah
4. Zainab 42 tahun Dasana Indah
5. Pudji Astuti 46 tahun Dasana Indah
6. Sulastri Masitah 49 tahun Dasana Indah
7. Suminah 56 tahun Dasana Indah
8. Sumiyatin 45 tahun Dasana Indah
9. Sumiati 51 tahun Dasana Indah
10. Endang 52 tahun Dasana Indah
11. Nurhasanah 39 tahun Dasana Indah
12. Maelani 42 tahun Dasana Indah
13. Ela Hayati 53 tahun Dasana Indah
14. Lindri Astuti 50 tahun Dasana Indah
15. Suryanti 44 tahun Dasana Indah
16. Martini 50 tahun Dasana Indah
17. Sarpinah 48 tahun Dasana Indah
18. Heni Andriani 47 tahun Dasana Indah
19. Warsiah 52 tahun Dasana Indah
20. Iin Supilin 51 tahun Dasana Indah
21. Caroline 60 tahun Dasana Indah
22. Muhayeti 50 tahun Dasana Indah
23. Endang 40 tahun Dasana Indah
24. Ningsih 56 tahun Dasana Indah
25. Nia Kusniati 49 tahun Dasana Indah
26. Ade 51 tahun Dasana Indah
27. Ani 38 tahun Dasana Indah
28. Hasanah 36 tahun Curug Sangereng
29. Emy 40 than Cicayur
30. Iyus 43 tahun Curug Sangereng
31. Nursiah 37 tahun Curug Sangereng
32. Nurhayati 40 tahun Curug Sangereng
33. Pipit 32 tahun Curug Sangereng
34. Suriyanah 40 tahun Curug Sangereng
35. Patimah 30 tahun Curug Sangereng
36. Utin 39 tahun Curug Sangereng
37. Neng 40 tahun Cicayur
38. Ipah 54 tahun Curug Sangereng
39. Siti Julehah 35 tahun Curug Sangereng
40. Siti awis 58 tahun Curug Sangereng
41. Arsama 30 tahun Curug Sangereng
42. Poedyatuti 60 tahun Dasana Indah
43. Zulaika 43 tahun Curug Sangereng
44. Siti Roqiah 35 tahun Curug Sangereng
45. Titin 53 tahun Curug Sangereng
46. Hodisiah 50 tahun Dasana Indah
47. Indah Sari 42 tahun Dasana Indah
48. Tuti 50 tahun Dasana Indah
49. Wartini 38 tahun Dasana Indah
50. Indah Astuti 52 tahun Dasana Indah
51. Neng Luci 36 tahun Kampung Carang Pulang
52. Awati 40 tahun Kampung Carang Pulang
53. Sri Hastuti 48 tahun Dasana Indah
54. Maskunah 43 tahun Kampung Carang Pulang
55. Sami 45 tahun Dasana Indah
56. Lilis 42 tahun Dasana Indah
57. Sri Pujiasih 47 tahun Dasana Indah
58. Hanifah 46 tahun Dasana Indah
59. Betria 32 tahun Dasana Indah
60. Rosmanah 38 tahun Dasana Indah
61. Mudriyah 46 tahun Dasana Indah
62. Sarini 52 tahun Dasana Indah
63. Sukarni 31 tahun Dasana Indah
64. Fatimah 58 tahun Dasana Indah
65. Ida 36 tahun Dasana Indah
66. Maryam 59 tahun Dasana Indah
67. Sri Peltiningsih 54 tahun Dasana Indah
68. Muzdalifah Siregar 54 tahun Dasana Indah
69. Ida 50 tahun Dasana Indah
70. Entin Suhartini 55 tahun Dasana Indah
71. Saliyem 43 tahun Dasana Indah
72. Ade febriana 55 tahun Dasana Indah
73. Eti 46 tahun Dasana Indah
74. Retno W 48 tahun Dasana Indah
75. Murni 49 tahun Cicayur
76. Mumun 53 tahun Curug Sangereng
77. Ami 60 tahun Cicayur
78. Mumun 60 tahun Curug Sangereng
79. Euis 41 tahun Dasana Indah
80. Helma 37 tahun Dasana Indah
81. Nanik 43 tahun Dasana Indah
82. Dewi 54 tahun Dasana Indah
83. Nurhayati 44 tahun Dasana Indah
84. Fatimah 43 tahun Dasana Indah
85. Mudryah 47 tahun Dasana Indah
86. Wahyuni 53 tahun Dasana Indah
87. Dwi Wahyuni 42 tahun Dasana Indah
88. Ine 48 tahun Dasana Indah
89. Indrayani 41 tahun Dasana Indah
90. Tirahayu 41 tahun Dasana Indah
91. Neti 47 tahun Dasana Indah
92. Siti Rikana 35 tahun Dasana Indah
93. Nani 45 tahun Pesona Karawaci
94. Elsa 37 tahun Pesona Karawaci
95. Satiah 49 tahun Pesona Karawaci
96. Fifi 35 tahun Pesona Karawaci
97. Arniwati 42 tahun Pesona Karawaci
98. Susanti 37 tahun Pesona Karawaci
99. Nurhasanah 41 tahun Pesona Karawaci
100. Nurhayati 39 tahun Pesona Karawaci
101. Siti Habsoh 36 tahun Pesona Karawaci
102. Emma 43 tahun Pesona Karawaci
103. Yulianti 47 tahun Pesona Karawaci
104. Irawati 36 tahun Pesona Karawaci
105. Iris 52 tahun Dasana Indah
106. Dwi Astuti 44 tahun Dasana Indah
107. Leni Susilawati 48 tahun Dasana Indah
108. Neneng 47 tahun Dasana Indah
109. Purwati Ningsih 56 tahun Dasana Indah
110. Selvia 47 tahun Dasana Indah
111. Ipit 49 tahun Dasana Indah
112. Siti Asyiah 40 tahun Dasana Indah
113. Asih 46 tahun Dasana Indah
114. Encah 48 tahun Kampung Babakan
115. Saanih 40 tahun Kampung Babakan
116. Ernawati 44 tahun Villa Rizki Ilhami
117. Tri Ebta 38 tahun Villa Rizki Ilhami
118. Ida Andalia 37 tahun Villa Rizki Ilhami
119. Aulya 38 tahun Villa Rizki Ilhami
120. Ade Kurniati 50 tahun Villa Rizki Ilhami
121. Rizki 40 tahun Villa Rizki Ilhami
122. Eka Susanti 42 tahun Villa Rizki Ilhami
123. Anisa 37 tahun Villa Rizki Ilhami
124. Surdiyanti 46 tahun Villa Rizki Ilhami
125. Novitasari 30 tahun Villa Rizki Ilhami
126. Anita 39 tahun Villa Rizki Ilhami
127. Rizky 33 tahun Villa Rizki Ilhami

VI. Penutup
Demikian laporan penelitian mengenai tingkat pengetahuan kader dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut terhadap gingiva di Puskesmas Bojongnangka Tangerang. Saya sebagai peneli
memohon maaf atas seesar-besarnya apaila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
berjalannya kegiatan penelitian saya ini untuk menyelesaikan tugas akhir saya.

VII. Anggaran biaya :

Biaya administrasi Rp. 100.000,-


Alat tulis Rp. 50.000,-
Biaya transportasi Rp. 250.000,-
Dana tak terduga Rp. 550.000,-
Masker dan sarung tangan Rp. 50.000,-

Total Rp.1.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai