K E LO M P O K K E M AS A M A D A L A M P E N G O L A H A N I K A N
( PEN G E R I N GAN ) D I DE SA AE M U RI
K E CAMATAN W E WAR IA
K A B U PAT E N E N D E
OLEH
ROLAND KOLIVORNIA
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing serta
2
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Senin
Penguji I Penguji II
3
M O T T O
4
HALAMAN PERSEMBAHAN
5
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menulis dengan baik laporan tugas akhir
masyarakat bisa mendayagunakan potensi sumberdaya alam yang ada di daerah kita,
untuk bisa menghasilkan uang, barang/jasa sehingga dengan apa yang di perolehnya
dalam penulisan ini banyak mengalami rintangan yang cukup berat dan penulis
menyadari melalui campur tangan Tuhan dan Berkat Kuasanya, serta dukungan dari
kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan akhir ini tepat pada
waktunya.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang telah
membantu penulis baik secara moril maupun material, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung, karena jasa baik Bapak / I bu, saudara / saudarI berikan tidak
dapat di balas oleh penulis, kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu menuntun langkah
kita.
7
2. Ketua prodi Pembangunan Masyarakat
3. Bapak Kepala Desa Aemuri beserta stafnya dan seluruh masyrakat Aemuri
4. Bapak Moses Nggesu, S.sos sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu
tulisan ini tepat waktu dengan memberikan informasi yang dapat memudakan
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan usul saran dari kita semua
untuk menyempurnakan tulisan ini sehingga dapat memberikan makna bagi para
pembaca.
Penulis
8
ABSTRAKSI
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii
LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................iii
MOTTO............................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................v
KATA PENGANTAR.......................................................................................vi
ABSTRAKSI....................................................................................................viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan Dan Pengguanaan....................................................................4
1.4 Metode Penulisan.................................................................................5
1.5 Relevansi Program Studi......................................................................5
1.6 Sistimmatika Penulisann......................................................................6
10
2.4.1. Pengertian Pendapatan .........................................................15
2.4.2. Sumber Pendapatan Keluarga...............................................16
11
BAB I
PENDAHULUAN
pedesaan di seluruh wilayah Indonesia berjalan secara merata dan adil serta
1
Dr. Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003) Hal. 29
12
dikoordinasikan secara baik, maka hal itu akan memberi dampak bagi
masyarakat hanya menerima. Penilaian ini ternyata kurang tepat, sikap pasif
tidak tahan (mudah membusuk). Salah satu solusi agar produk tersebut
dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan tetap dapat dikonsumsi oleh
Padahal jika dikelola dengan baik dapat menciptakan nilai tambah dan
bahwa penanganan ikan segar merupakan salah satu bagian penting dari
13
buruknya penanganan ikan segar akan mempengaruhi mutu ikan sebagai
bahan makanan atau sebagai bahan mentah untuk proses pengolahan lebih
lanjut.2
pengeringan.
2
Ir.Eddy afrianto dkk, pengawetan dan pengolahan ikan, (yokyakarta, penerbit kanisius, 1989), hlm.24
14
masyarakat desa Aemuri dalam pengeringan ikan masi menggunakan pola
1.3.1 TUJUAN
Ende.
15
2. Untuk mengetahui apa upaya pemberdayaan masyarakat
1.3.2 KEGUNAAN
keluarga .
16
wawancara dan juga memanfaatkan literarur sebagai refrensi dan
perbandingan
pada kemampuan mendayagunakan potensi yang ada dalam diri dan juga
potensi sumber daya alam yang ada di daerahnya untuk bisa dikembangkan
lebih lanjut .
( pengeringan ). Dengan demikian bila dikaji dari judul ini maka penulis dapat
17
sistematika penulisan . BAB II TINJUAN PUSTAKA Bagian ini berisikan
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
power
dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa
3
Edi Suaharto, Membagun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung: Refika
Aditama: 2005) Hal. 57
19
masyarakat dalam struktur sosial. Atau pemberdayaan adalah upaya untuk
terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan, akan tetapi pada
di antaranya adalah5:
1. Pemukinan.
2. Penguatan.
4
Winarni, Tri, Memahami Pemberdayaan Desa Partisipatif Dalam Orientasi
Pembanugnan Masyarakat Desa Menyonsong Abad 21, (Yogyakarta, Aditya Media
1998) Hal. 75-76
56
Opcit. Hal. 67
20
Memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat
kemandirian mereka.
3. Perlindungan.
tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan
4. Penyokongan.
5. Pemeliharaan
21
Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan
sampai target masyarakat mampu untuk mandiri dan kemudian dilepas untuk
sebagai berikut7:
6
Drs. Aloysius B. Kelen, Materi Kuliah Teori Pembangunan Masyarakat (Ende STPM 2006)
7
Ibid.
22
1. Tahap penyadaran dan pembentukan prilaku menuju prilaku
diri.
didalam pembangunan.
pada tingkat yang rendah, yaitu sekedar menjadi pengikut atau objek
pembangunan.
23
Sejalan dengan pendapat Sumodiningrat maka masyarakat sudah
Nusantara ini, karena ikan merupakan salah satu sumberdaya alam yang ada
di laut yang melimpah, karena sebagian besar dari nusantara terdiri dari
lautan. Ikan mudah rusak, hanya bertahan tidak lebih dari 12 jam. Setelah itu
kerusakan pada ikan dan hanya akan dibuang begitu saja, yang berarti akan
ikan sebagai upaya mencegah kerugian yang lebih banyak bagi nelayan.
produk lain yang lebih dalam arti ekonomi sehingga diharapkan dapat
8
Diposkan oleh Surya Mas, Perdagangan Bahan dan Alat Laboratorium & Jasa
Konsultan Lingkungan,(www.google, Kamis, 2008 Juli 17 )page 1
24
Dengan melakukan pengolahan dan pemanfaatan ikan berarti
dapat bertahan walau disimpan dalam jangkah waktu yang lama. Dan juga
dengan kandungan gizi yang tinggi, dan kaya akan protein,selai itu ikan juga
yangberada di pantai. 9
satu sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena banyak
ikan termasuk komoditi yang sangat mudah busuk ( highly perishable ).oleh
penulis dapat menyimpulkan bahwa ikan merupakan salah satu hewan air
9
Suraswati,Mengawetkan Ikan,(jakarta,bhratara,1993)hal 1
10
opcit,hal 5
25
yang juga mempunyai kandungan gizi sangat tinggi yaitu kandungan protein
yang berguna bagi tubuh manusia bila dikonsumsi dan ikan juga merupakan
salah satu sumber penghasilan bagi petani ikan yang bisa memberikan
sebagai berikut:
Tulang
Mata ikan
(di dalam)
11
Stefen frink dkk,Ensoklopedi fauna ( Jakarta,Erlangga,1988)hal 126
26
Hamijaya, mengemukakan bahwa cara yang lasim digunakan dalam
1. ikan didinginkan
2. ikan dikeringkan
3. ikan dipanaskan
4. ikan diasap
5. ikan dikalengkan
6. ikan diasinkan12
12
Hamijaya DRS,Pendidikan Keterampilan Perikanan,(Jakarta-Bandung,Penerbit c.v. Indradjaya,1982)hal 64
27
Trisusanto , menyatakan bahwa pendapatan adalah hasil usaha atau
Produksi Barang dan Jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu untuk
atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi . Hasil
dari usaha yang diperoleh tersebut dapat berupa barang atau imbalan jasa
prinsipiil tentang kemajuan pertanian dan kondisi dasar yang esensial dalam
usaha mencapai kemajuan, hal-hal ini sudah pasti saling berhubungan dan
produktivitas keluarga atau masyarkat harus dilihat dari esensi yang paling
13
Trisusanto, SE, dkk Penuntung Pelajaran dan Ekonomi dan Koperasi, (Penerbit,
Ganeca Exact Bandung, 1984) Hal 154
14
Michael P. Todaro, Pembangunan di Dunia Ke-3, (Ghalia Indonesia, 1993) Hlm 412
28
keterpaduan , keserasihan , keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam
sector lainnya , namun unsure manusia, unsur sosial budaya dan unsur
pembangunan pada sektor yang satu tidak dapat dipisahkan dari unsur
29
pertanian antara lain melalui BIMAS dan intensifikasi lainnya. Pengendalian
umum dan Desa Aemuri Khususnya maliputi dua hal ; pertama , SDA yang
tersedia dan kedua , SDM yang akan memanfaatkan SDA tersebut . Sumber
diperuntukan manusia .
melalui kerja sama kemitraan antara koperasi , usaha Negara dan usaha
swasta16.
15
Prof.Dr. Mobyart, Masyarakat Terasing, (Aditya Media, Yogyakarta 1994) Hlm 11
16
Op, Cit. Hlm 16-17
30
Seirama dengan pemikiran tesebut di atas , maka lebih lanjut Faisal ,
pertumbuhan ekonomi akan lebih merata dan dari segi pendapatan akan
semakin baik , bahkan bias memperkukuh fondasi sosial dan karenanya kita
Dari kedua konsep pemikiran di atas menjadi dasar pijak bagi penulis
untuk melihat realita kehidupan keluarga di Desa Aemuri dalam bentuk pola
laku , pola pikir dan pola hubungan . Pola laku menunjuk pada etos kerja
yang ada, juga mencakupi tata krama dan tata pergaulan dalam kehidupan
keluarga . Pola pikir menenkankan cara dan orientasi berpikir konstruktif yang
ditandai dengan cara hidup hemat , sederhana dan mandiri . Pola hubungan
satu dengan yang lain begitu pula keakraban dengan lingkungan alam
sekitarnya .
17
Faisal H. Basri. Majalah DR, (Analisis Kita, 1998) Hlm 21-22.
31
BAB III
Ende. Desa Aemuri terbagi dalam 4 Dusun yaitu: Dusun A ( Waka 1), Dusun
B (Aemur 1), Dusun C (Aemuri 2), Dusun D (Aekole). Secara luas Desa
32
3.1.3 Keadaan demografi
perantauan. Untuk lebih jelas dan terperinci dapat dilihat pada table data
Tabel 01.
33
Berdasarkan table di atas, maka dapat dikatakan bahwa dari
Tabel 02.
No Agama jumlah
1 Islam 16
2 Katolik 807
3 Protestan -
4 Hindu -
5 budha
Total 823
Sumber Data: Kantor Desa Aemuri Tahun 2008
34
Dengan demikian maka dilihat data di atas dapat disimpulkan
beragama Katolik
Tabel 03.
2 SD 382
3 SLTP 68
4 SLTA 59
5 Diploma 5
6 Strata Satu 7
tergolong rendah .
Tabel 04.
35
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian
2 Pedagang 2 orang
4 PNS 7 orang
5 Wiraswasta 9 orang
6 Tukang 5 orang
7 Nelayan 17 orang
Dari data yang ada terlihat bahwa penduduk desa Aemuri didominasi
sebagai petani
dominant adalah; ikan, jambu mete, coklat, dan kelapa dan juga garam.
36
3.2 Profil Kelompok Kema Sama
Kelompok Kema Sama ini didirikan pada tahun 1982 dan diprakarsai
Tabel 05.
37
6 Wilbrodus Karno V - Anggota
kelompok semuanya adalah laki-laki karena kita tahu bahwa profesi sebagai
nelayan harus dibutukan fisik yang kuat dalam mengarungi samudera demi
nyawa bagi para nelayan. Sehingga kelompok ini lebih mengutamakan laki-
atas.
b. Pengurus
Tabel 06
NO JABATAN NAMA
1 Pelindung Kepala Desa
5 Pemeriksa Perangkat
Pemerintah Desa
Sumber Data Dokumen Kelompok Kema Sama 2008
38
Berdasarkan paparan sejarah dan data kelompok pada table tabel
BAB IV
dari kelompok masyarakat miskin yang berada pada level paling bawah dan
ikan yang panjang, tetapi lebih dari itu mereka juga sering harus berhadapan
39
dengan berbagai tekanan dan bentuk eksploitasi yang muncul bersamaan
formal yang tidak mempunyai badan hukum, otonom yang berarti organisasi
pelengkap.
keanggotaan atas dasar kesadaran , sukarela dan terbuka untuk siapa saja.
40
Prinsip kerja Kelompok dari , oleh dan untuk anggotanya. menyelenggarakan
skala rumah tangga. Diantaranya; mencari ikan di laut, dan dari mendapatkan
hasil laut maka akan dilanjutkan pekerjaan pengolahan ikan dalam hal
mengawasi sumber daya dan tujuan produksi yang berbasis pada kebutuhan
istilah pemandirian akan kembali kepada pola lama yang hanya merupakan
41
Makanya untuk mengembangkan usaha di desa khususnya desa
seperti :
(2) jenis usaha apa saja yang perlu dikembangkan dikaitkan dengan
potensi alam dan sosial pada suatu komunitas setempat atau pada
18
Drs. Zaenuddin Kabai, M.Pd, Akselerasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
Kab . Bantaeng Antara Peluang Dan Tantangan, (http://zaenuddin.blogspot.com, 2008), page 3
42
(1) prakarsa dan proses pengambilan keputusan utuk memenuhi
masyarakat sendiri .
maka penulis dapat mengatakan bahwa dengan melihat realita yang terjadi di
kelompok kema sama Salah satu strategi yang dibangun adalah dengan
19
Rahayu Budi, Pembangunan perekonomian nasional melalui pemberdayaan masyarakat desa,
(Jakarta Selatan : Iskandarsyah Institut), 2006 hlm 112
43
melalui usaha bersama yaitu dengan memanfaatkan potensi yang ada maka
dengan demikian sehingga kelompok kema sama melihat ini sebuah strategi
mandiri.
masyarakat.
44
f. Mengembangkan sarana dan prasarana sosial ekonomi masyarakat.
masyarakat.
Dari strategi yang dikembangkan oleh kelompok kema sama ini maka
penangkapan ikan yaitu dilakukan kelompok dengan cara pergi melaut dan
tersebut maka akan dilakukan pengolahan yang akan penulis jelaskan pada
45
4.2 PENGELOLAHAN IKAN
ke konsumen baik itu berupa hasil perikanan dalam bentuk segar, siap
perikanan.
oleh kelompok kema sama belum sepenuhnya optimal karena cara yang
belum seberapa besar ikan yang diperoleh.dan juga kendalah lain adalah
46
dapat terjadi perubahan kearah yang lebih baik, agar pemanfaatan hasil
4.2.2.1 PENGGARAMAN
A. TEKNIK PENGGARAMAN
paling murah
47
didistribusikan ke daerah yang jauh tanpa memerlukan perlakukan
khusus
kegiatan
menggunakan garam.
sebagai berikut
1. Garam menyerap air dari dalam tubuh ikan melalui proses osmosa.
Akibatnya kandungan air dalam tubuh ikan yang menjadi media hidup
2. Selain menyerap kandungan air dari tubuh ikan, garam juga menyerap air
dari dalam tubuh bakteri sehingga bekteri akan mengalami pemisahan inti
48
lain seperti pengeringan ataupun dengan perebusan. Sehingga kita bisa
menjumpai tiga macam produk ikan asin, yaitu: ikan asin basah, ikan asin
B. GARAM
air laut kedalam petakan lahan tanah yang dasarnya sudah padat dan rata.
Kemudian air laut dibiarkan terkena sinar matahari dan menguap sampai
unsur yang merugikan. Ada dua cara penggaraman yang biasa digunakan
dibuang isi perut dan badannya dibelah dua. Dalam proses penggaraman
ikan ditempatkan didalam wadah yang kedap air. Ikan disusun rapi dalam
wadah selapis demi selapis dengan setiap lapisan kan ditaburi garam.
49
Lapisan paling atas dan paling bawah wadah merupakan lapisan garam.
ini kemudian akan meresap kedalam daging ikan melalui proses osmosa.
Jadi, kristal garam tidak langsung menyerap air, tetapi terlebih dahulu
berubah jadi larutan. Semakin lama larutan akan semakin banyak dan ini
2. Kench Salting
kering (dry salting) tetapi tidak mengunakan bak /wadah penyimpanan. Ikan
dicampur dengan garam dan dibiarkan diatas antai atau geladak kapal,
larutan air yang terbentuk dibiarkan mengalir dan terbuang. Kelemahan dari
cara ini adalah memerlukan jumlah garam yang lebih banyak dan proses
21
penggaraman berlangsung sangat lambat.
C. PELAKSANAAN PENGGARAMAN
a. Persiapan
21
ibid, page 19
50
a. Ikan yang akan diproses sebaiknya dipisahkan berdasarkan jenis,
2) Penyediaan peralatan
a. Siapkan wadah bak kedap air yang terbuat dari semen, kayu, fibre
c. Pisai atau golok yang tajam untuk membersihkan dan menyiangi ikan
51
3) Penanganan dan penyiangan
membuang isi perut, insang dan sisik. Kemudian tubuh ikan dibelah
menjadi dua sepanjang garis punggung kearah perut. Hal ini dilakukan
d. Pada ikan kecil seperti teri atau petek, cukup dicuci dengan air bersih
f. Tiriskan ikan yang telah dicuci bersih dalam wadah keranjang plastik
atau bambu yang telah disediakan. Pada proses penirisan ni, ikan
disusun rapi dengan perut menghadap ke bawah agar tidak ada air
52
`b. Tahapan proses penggaraman
berkualitas baik.
ikan yang diolah. Lapisan ini berfungsi sebagai alas ikan pada saat
proses penggaraman
lalat.
53
f. amanya penggaraman tergantung jenis, ukuran dan tingkat
untuk ikan ukuran sedang dan 6 12 jam untuk ikan ukuran kecil
tekstur pada tubuh ikan. Tubuh ikan jadi lebih kencang dan padat
C. PROSEDUR PENGGARAMAN
54
PROSEDUR PENGGARAMAN
PROSEDUR PENGGARAM
IKAN DIPISAHKAN
BERDASARKAN JENIS
ukuran dan tingkat
AN
IKAN DISIANGI BAGIAN
SISIK, ISI PERUT DAN
INSANG.
LAMA PENGGARAMAN
DIPENGARUHI OLEH METODE YANG
DIGUNAKAN, UKURAN DAN TINGKAT
KESEGARAN IKAN
55
4.2.2.2 PENGERINGAN
A. TEKNIK PENGERINGAN
Pada prinsipnya proses pengeringan akan mengurangi kadar air dalam tubuh
udara panas. Dengan hawa panas ini, akan terjadi penguapan air dari tubuh
56
B. METODE PENGERINGAN
a. Pengeringan alami.
ikan dijemur diatas rak-rak yang dipasang miring (+15o) kearah datangnya
angin dan diletakkan ditempat terbuka supaya terkena sinar matahari dan
air yang terlepas dari ikan, dari atas ikan ke tempat lain sehingga penguapan
57
proses pembusukan kemungkinan tetap berlangsung selama proses
pengeringan.
dihinggapi serangga atau lalat. Lalat yang hinggap akan meninggalkan telur,
dalam waktu 24 jam telur tersbut akan menetas dan menjadi ulat yang hidup
b. Pengeringan Mekanis
alami terutama pada saat musim hujan, maka kelompok kemasama mencoba
membuat alat baru untuk menghasilkan produk yang lebih baik dengan cara
yang lebih efisien. Pada pengeringan mekanis, ikan disusun diatas rak-rak
penyimpanan didalam ruangan atau dalam rumah yang dibuat seperti pera-
para yang kemudian ikan tersebut disimpan di atas dan akan di panaskan
Produk ikan asin kering yang sudah jadi perlu dijaga kualitasnya selama
tidak menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengemasan yang baik
58
Pengemasan bisa dilakukan dengan menggunakan, kertas, kardus ataupun
sedap
yang tinggi
D. PROSEDUR PENGERINGAN
59
PROSEDUR PENGERINGAN
LAMA PENGERINGAN
DIPENGARUHI OLEH JENIS
PENGERINGAN YANG
DIGUNAKAN SERTA UKURAN
ikan yang dikeringkan
60
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan dan juga
61
kemandiriannya dengan memanfaatkan potensi yang tersedia. Setiap
menuju kesejahteraan.
5.2 SARAN-SARAN
1. Kelompok Kemasama
2. Masyarakat
ekosistem sustainability untuk generasi yang akan dating dan peran aktif
62
3. Pemerintah
63
DAFTAR PUSTAKA
Kanisius, 1989)
Media 1998)
Suraswati,Mengawetkan Ikan,(jakarta,bhratara,1993)
Indradjaya,1982)
Trisusanto, SE, dkk Penuntung Pelajaran dan Ekonomi dan Koperasi, (Penerbit,
Diposkan oleh Surya Mas, Perdagangan Bahan dan Alat Laboratorium & Jasa
64
Drs. Zaenuddin Kabai, M.Pd, Akselerasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Des
2008)
Google,http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Http://Tunas63.Wordpress.Com/2008/12/23/Visi-Misi-Dan-Strategi-Pembangunan-
Nasional-2004-2009
65