Anda di halaman 1dari 21

CLINICAL PATHWAY

SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSIA ZAINAB


SECTIO CESAREA

Nama : HPHT : Tgl masuk :


Umur/Tgl Lahir : Diagnosa Awal : Tgl Keluar :
No. RM : Lama Rawat : Tarif/Hari :
Ruang Rawat : Biaya :
Diagnosa Utama :
Diagnosa Penyerta :
Komplikasi :
Hari Rawat 0 1 2 3
(pre Operasi) (post Operasi)
Pemeriksaan Anamnesis Visite dr. Visite dr. Visite dr. SpOG
Klinis Pemeriksaan Fisik SpOG SpOG Pemeriksaan
(umum, TTV, Pemeriksaan Pemeriksaan fisik
Obstetrik) fisik fisik TTV
Pemeriksaan TTV TTV Kesadaran
Penunjang Kesadaran Kesadaran Observasi bekas
Darah Lengkap Observasi Observasi luka SC
CT BT bekas luka SC bekas luka SC Observasi nifas
USG Observasi Observasi Observasi
GDS nifas nifas laktasi
HbSAg Observasi Observasi
EKG, umur > 40 laktasi laktasi
thn
Urinalisis
Tindakan Konsul anestesi Observasi KU,
Kunjungan pre APGAR bayi
anestesi oleh dr SpAn baru lahir
(form rekam anestesi) Observasi BB,
Pemberitahuan SpA PB bayi baru
Edukasi lahir
Informed consent Injeksi obat-
obatan
IMD
Obat Cairan infus Cairan infus Antibiotika
Injeksi antibiotik Antibiotik oral
injeksi Analgetik oral
Analgetik
injeksi
Uteronika
injeksi
Nutrisi Puasa minimal 8 Jam Diet cair Diet lunak Diet lunak
Askep Menghubungi dr. Transport AFF DC Cek luka
SpOG, dr. SpAn dan pasien dari sesuai operasi
dr. SpA ruang Ok ke instruksi Duduk jalan
Pasang infus ruang rawatan dokter Membrsihkan
Pasang DC monitor TTV, Cek luka dan merapikan
Mencukur pubis Kontraksi operasi pasien
Cek identitas pasien TFU, produksi Miring kanan Pastikan
Ceklis persiapan urin dan kiri per 6 jam kenyamanan
pasien operasi perdarahan Membrsihkan pasien
Cek kelengkapan Membrsihkan dan merapikan
operasi dan merapikan pasien
Persiapan transfusi pasien Pastikan
darah Pastikan kenyamanan
Cek informed consent kenyamanan pasien
Injeksi obat pasien
Ganti pakaian khusus
operasi
Melepas
perhiasan/aksesoris
Transport pasien ke
ruang operasi
Hasil Administrasi dan TTV stabil TTV stabil Mobilisasi baik
(outcome) persiapan operasi Mobilisasi Pasien dan bayi
pasien lengkap baik pulang dengan
dr. SpOG dan SpAn Luka operasi kondisi baik
sudah mengetahui baik Pasien mengerti
hasil pemeriksaan tentang
pasien masuk OK perawatan luka
bekas SC di
rumah
Pendidikan Edukasi tentang post Edukasi Edukasi Pulang atas
dan rencana SC tentang teknik tentang teknik instruksi dr.
pulang Edukasi tentang IMD menyusui, menyusui, Obgyn
Edukasi tentang nutrisi ibu nutrisi ibu Kontrol
teknik menyusui, menyusui menyusui seminggu
nutrisi ibu menyusui breast care breast care kemudian di
breast care poli Obgyn
Edukasi tentang
teknik
menyusui,
nutrisi ibu
menyusui
breast care
Surat kontrol,
keterangan sakit
Resume pulang
Persiapan obatdi
rumah
Perawatan luka
operasi di
rumah
Administrasi Informasi biaya Penyelesaian
Surat Jaminan biaya rumah
sakit
Dokter
ruangan
Perawat Shif (Nama, TTD, Jam)
P
S
M
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ZAINAB
TAHUN 2015

SECTIO CESAREA
1. Pengertian Prosedur operasi untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada
(Defenisi) dinding perut dan uterus

Lakukan pengkajian :
1. Usia ibu
2. Jumlah,cara dan luaran persalinan sebelumnya
2. Anamnesis 3. HPHT
4. Riwayat medik atau operasi sebelumnya
5. KPD dan perdarahan pervaginam
6. Alergi obat

Keadaan Umum :
1. Tanda vital ( nadi,TD,Temperatur,dan pernafasan
2. Paru dan jantung
3. Pemeriksaan Abdomen
Fisik - Letak ,presentasi dan DJJ
Status lokalis
- Dilatasi,Selaput ketuban,penurunan bagian terbawah janin

Indikasi Seksio sesaria


1. Maternal
A. CPD
B. Persalinan abnormal (partograf)
C. Seksio sesaria ulangan dengan indikasi yang sama
D. Perdarahan antepartum
E. Obstruksi jaringan lunak
4. Kriteria F. Kegagalan induksi persalinan
Diagnosis G. Riwayat operasi pada rahim ( misalnya seksio sesaria segmen
atas atau miomektomi hingga membuka cavum uteri
2. Bayi
A. Persisten fetal distress
B. Malpresentasi
C. Post maturitas dan gawat janin ( induksi persalinan)
D. Hamil kembar/ganda
E. Prolapsus tali pusat ( anak hidup )
1. Anamnesis
5. Edukasi 2. Pemeriksaaan fisik dan obstetric
3. Pemeriksaan penunjang

6. Diagnosis
Banding
7. Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium
Penunjang
1. Hb atau Hct
2. Golongan darah (ABO dan Rh type,uji silang (crossmatched)
3. Penapisan virus berbahaya
4. Gula darah
5. Analisa urin
8. Terapi 1. Seksio sesaria primer dan ulangan
2. Seksio sesaria emergensi dan elektif
3. Seksio sesaria segmen bawah dan segmen atas rahim
4. Seksio sasaria post mortem
5. Cesarean hysterectomy
9. Edukasi 1. Kepada keluarga pasien
A. Beritahukan bahwa:
1) Operasi telah selesai dan sampaikan jalannya operasi
,kondisi ibu saat ini dan apa yang diharapkan mimimal
mencakup 24 jam pasca operasi
2) Waktu lahir ,jenis kelamin,panjang badan,berat badan dan
keadaan bayi
3) Resiko fungsi reproduksi pasien dan kehamilan /persalinan
yang akan datang
4) Kontrasepsi
B. Jelaskan rencana perawatan dan perkiraan waktu pasien dapat
di pulangkan
C. Mintakan pada keluarga untuk ikut mengawasi pasien
khususnya terhadap resiko fungsi reproduki berupa bekas
seksio sesaria

2. Kepada Pasien
A. Beritahukan bahwa :
1) Keadaan pasien saat ini Waktu lahir ,jenis kelamin,panjang
badan,berat badan dan keadaan bayi
2) Resiko fungsi reproduksi pasien dan kehamilan /persalinan
yang akan datang
B. Lakukan konseling dan rencanakan upaya-upaya pencegahan
kehamilan ( bila tidak dilakukan tubektomi.Jelaskan hingga
pasien memahami, menerima dan dapat memilih metode
kontrasepsi yang sesuai
C. Jelaskan kembali resiko yang dihadapi oleh pasien, berikan
cukup waktu untuk berdiskusi hingga diyakini bahwa pasien
telah cukup mengerti dan paham.
1. Prognosis Bervariasi, tergantung kondisi klinis ibu dan banyaknya perdarahan
2. Tingkat I/II/III/IV
Evidens
3. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
4. Penelaah Dikonsultasikan dengan bidang pelayanan
Kritis
5. Indikator Medis Berdasarkan SPM Rumah Sakit, PONEK, Permenkes
15. Kepustakaan A. Sarwono P. Buku Acuan Nasional. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2009
B. JNPK-KR ,Paket pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif,Depkes 2007
C. Standar Pelayanan Medik. Obstetri dan Ginekologi.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2006
PROSEDUR TINDAKAN

1. Persiapan
A. Memberikan penjelasan dan izin tindakan
B. Menetapakan indukasi seksio sesaria
C. Menentukan jenis seksio sesaria
D. Mempersiapkan tim
E. Memasang folley kateter
F. Melakukan a dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya

2. Teknik
A. Melakukan insisi abdomen
B. Mengeskplorasi uterus dan organ genitalia lainnya
C. Memasang kasa perut basah
D. Mengidentifikasi dan menyayat plikavesikouterina, kandung kemih disisihkan ke
bawah
E. Menyayat SBU 2-3 cm dan dilebarkan secara tajam ke samping berbentuk semilunar
atau U
F. Memecahkan ketuban dan melahirkan janin
G. Menjepit insisi uterus dengan klem
H. Melahirkan plasenta
I. Mereparasi uterus, tepi luka dijahit dengan simpul 8, lapis pertama dijahit secara
jelujur dengan kronik No. 1, atau seksio interrupted, tepi kedua secara jelujur.
J. Melakukan reperionisasi dengan plikavesikouterina
K. Mengeksplorasi genitalia interna dan melepaskan kasa perut dasar
L. Menjahit peritoneum secara jelujur dengan benang plain cut gut No. 2-0
M. Menjahit fasia dengan dexon atau vicryl No. 1 secara jelujur
N. Menjahit subkutis dengan beberapa simpul cat gut
O. Menjahit kulit dengan benang vicril rapid no 3.0

3. Pasca bedah
A. Menutup luka operasi
B. Mengawasi fungsi/tanda vital ibu
C. Membuat catatan rekam medik, termasuk rencana penatalaksanaan selanjutnya
D. Merencanakan rawat gabung sedini mungkin
E. Memberi informasi pada kasus dan keluarganya

Indikasi ibu
Panggul sempit absolute Periksa darah rutin
Tumor jalan lahir Golongan dan uji silangan
Stenosis servik/vagina
Plasenta previa darah (jumlah darah yang
CPD disiapkan tergantung
Ruptur uteri membakat
Indikasi janin kondisi)

Kelainan letak
Gawat janin
Teknik seksio sesaria

Seksio sesaria klasik Seksiossesaria Seksiohisterektomi


transperitoneal profunda apabila ada komplikasi
intra opartif
CLINICAL PATHWAY

Seksio sesaria tanpa komplikasi :


Manajemen preoperatif
1. Informed consent
2. Puasa minimal 4 jam
3. Monitoring tanda-tanda vital
4. Persiapan operasi (pasang kateter,infus RL,antibiotik ceftriaxone 1 gr skintest )
5. Konsul anestesi

Manajemen intraoperatif
Prosedur operasi seksio
1. Menjahit uterus dengan 2 lapis ,lapisan pertama dengan cromik catgut no 1 (roll), 50
cm.lapisan kedua cromik catgut no 2 (roll),50 cm.
2. Menjahit reperitonealisasi dengan cromik catgut no 2.0 (roll),30 cm
3. Menjahit peritoneum dengan cromik catgut no 1 (roll),30 cm
4. Menjahit otot dengan cromik catgut no 1 (roll),20 cm
5. Menjahit fascia dengan dexon no 1 ( 1 sachet)
6. Menjahit subkutis dengan plain catgut no 1 (roll),50 cm
7. Menjahit kulit dengan cromic catgut no 2.0 (roll),50 cm.
8. Tutup luka dengan amnion.

Manajemen post operatif


1. Rawat Recovery room 4-6 jam
2. Observasi tanda vital,perdarahan pervaginam,kontraksi,jumlah urine.
3. Antibiotik (ceftriaxone 1 gr setelah 12 jam pemberian antibiotik pertama) dilanjutkan
dengan obat oral (ciprofloxacin 2 x500mg ,5 hari),analgetik (asam mefenamat 3 x
500mg , 3 hari),SF 1x1 tab ,10 hari.
4. Hari rawatan ke 4, pasien boleh pulang
CLINICAL PATHWAY
SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSIA ZAINAB
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Nama : HPHT : Tgl masuk :


Umur/Tgl Lahir : Diagnosa Awal : Tgl Keluar :
No. RM : Lama Rawat : Tarif/Hari :
Ruang Rawat : Biaya :
Diagnosa Utama :
Diagnosa Penyerta :
Komplikasi :
Hari Rawat 0 1
Pemeriksaan Anamnesis Visite dr. SpOG
Klinis Pemeriksaan Fisik (umum, TTV, Pemeriksaan fisik
Obstetrik) TTV
Pemeriksaan Penunjang Kontraksi TFU, produksi urin
Darah Lengkap Kala IV
CT BT
USG
HbSAg
EKG, umur > 40 thn
Urinalisis
Tindakan Konsul dr. SpOG Observasi KU, APGAR bayi baru lahir
Pemberitahuan SpA Observasi BB, PB bayi baru lahir
Kala II dan III Injeksi obat-obatan
Episiotomi IMD

Obat Uteronika injeksi Antibiotik oral


Antibiotik oral Analgetik oral
Analgetik oral
Nutrisi Diet lunak Diet lunak
Askep Menghubungi dr. SpOG, dr. SpAn Transport pasien dari ruang VK ke ruang
dan dr. SpA rawatan
Cek identitas pasien Kala TTV
Injeksi obat Membrsihkan dan merapikan pasien
Ganti pakaian Pastikan kenyamanan pasien
Cek luka epsiotomi
Mobilisasi
Hasil Administrasi pasien dan bayi Ttv stabil
(outcome) lengkap Mobilisasi baik
dr. SpOG sudah mengetahui hasil Pasien dan bayi pulang dalam kondisi baik
pemeriksaan OP Pasien mengerti tentang perawatan luka
Pasien post bersalin dalam kondisi episiotomi dirumah
baik
Pendidikan Edukasi tentang IMD Edukasi tentang teknik menyusui, nutrisi
dan rencana Edukasi tentang teknik menyusui, ibu menyusui breast care
pulang nutrisi ibu menyusui breast care Pulang atas intruksi dr. Obgyn
Kontrol ke BP
Surat keterangan sakit
Resume pulang
Persiapan obat dirumah
Perawatan luka episiotomi dirumah
Administrasi Informasi biaya Penyelesaian biaya RS
Surat Jaminan
Dokter
ruangan
Perawat Shif (Nama, TTD, Jam)
P

M
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT
KANDUNGAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ZAINAB
TAHUN 2015

ASUHAN PERSALINAN NORMAL


2. Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari
dalam uterus melalui vagina atau jalan lain kedunia luar.
3. Proses di mana bayi, plasenta, selaput ketuban keluar dari
rahim ibu
4. Kala I (kala pembukaan)
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap
A. Fase Laten
Pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8
jam.

B. Fase Aktif
pembukaandari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar 6 jam
Fase aktif terbagi atas :
1. Pengertian
1) Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai
(Defenisi)
4 cm.
2) fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm
sampai 9 cm.
3) fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai
lengkap (+ 10 cm).

5. Kala II (kala pengeluaran)


Pengeluaran bayi, oleh karena kekuatan his dan kekuatan
mengedan janin didorong keluar sampai lahir.
6. III (kala uri)
Pengeluaran Placenta
7. Kala IV (kala Observasi)
Masa 2 jam setelah partus, terutama untuk observasi

1. Keluhan inpartu
2. Riwayat kehamilan sekarang
2. Anamnesis 3. Riwayat kehamilan , persalinan , nifas yang lalu
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kontrasepsi
6. Riwayat penyakit yang pernah diderita
1. Status generalis
2. Status obstetric

Inspeksi :
- Tanda-tanda hamil muka, payudara, abdomen, vulva

Palpasi :
1. Pemeriksaan leopard I-IV
2. Taksiran berat janin ( rumus Jonhson Toshac)
3. Pemeriksaan Fisik
3. His

Auskultasi :
- Pemeriksaan denyut jantung janin

Vagina touchcer
1. Pembukaan servik, ketuban dan bagian terendah janin
2. Ukuran panggul dalam

A. Kala I : Hasil Vaginal toucher


1. FaseLaten
Pembukaan sampai mencapai 3 cm,
Berlangsung sekitar 8 jam.

2. FaseAktif
pembukaandari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar 6 jam.
4. Kriteria Diagnosis
B. Kala II :
- Pembukaan lengkap sampai janin lahir

C. Kala III :
- Setelah janin lahir sampai plasenta lahir

D. Kala IV :
- 2 jam setelah plasenta lahir
5. Diagnosis
Banding

1. Kala I :pemeriksaan darah rutin dan urine rutin


6. Pemeriksaan 2. Kala II : -
Penunjang 3. Kala III : -
4. Kala IV :-

1. Kala I :
7. Terapi - Observasi persalinan dengan menggunakan partograf WHO
yang dimudifikasi, dimulai pada fase aktif

2. Kala II :
A. Pimpin mengedan setelah kepala berada didasar panggul
(Hodge III-IV ) , yang ditandai dengan ibu ingin mengedan
yang disertai dengan perenium menumbung, anus terbuka,
vulva menganga , untuk primipara selama 2 jam, untuk
multipara selama 1 jam
B. Melakukan episiotomy jika ada indikasi
C. Melakukan penanganan bayi baru lahir.
D. Melakukan inisiasi meyusui dini

3. Kala III:
A. Manajemen aktif kala III (menyuntikkan oxytocin 1 ampul/
Im, peregangan tali pusat terkendali , masase fundus uteri ),
B. Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta 15 menit pertama
C. Jika tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta pada 15 m,enit
pertama ulangi langkah 1 dan observasi 15 menit kedua
D. Jika ada tanda-tanda pelepasan plasenta bantu kelahiran
plasenta
E. Setelah plasenta lahir lakukan masase fundus uteri,
visualisasi plasenta , dan tanda-tanda laserasi jalan lahir.

4. Kala IV :
A. Melakukan observasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus,
perdarahan pervaginam, dan jumlah urine setiap 15 menit 1
jam pertama , setiap 30 menit pada 1 jam kedua .
B. Setelah 2 jam ibu pindah rawat gabung

1. Asuhan sayang ibu


2. Asuhan sayang bayi
9. Edukasi
3. Konseling mengenai pemasangan kontrasepsi pasca plasenta (
IUD)

6. Prognosis Quo ad vitam ad functionam ad bonam


7. Tingkat Evidens
8. Tingkat
Rekomendasi
9. Penelaah
Kritis
10. Indikator Medis Berdasarkan SPM Rumah Sakit, PONEK, Permenkes

1. Sarwono P. BukuAjar Obstetri, 2010


15. Kepustakaan 2. JNPKKR. AsuhanPersalinan Normal.2010
Clinical Pathways :
1. Pasien dirawat setelah pembukaan 4 cm (fase aktif dipantau dengan partograf )
2. Kala II dipimpin mengedan 2 jam untuk primigrafida, 1 jam untuk multigrafida
3. Kala III dibantu kelahiran plasenta
4. Kala IV 2 jam setelah plasenta lahir
5. Rawat gabung bersama bayinya
6. Mobilisasi dini
7. Pasien pulang setelah dirawat 1 hari post partum

Diberikan pengobatan :
1. Antiboditika : Amoxicilin 3 x 500 mg per oral selama 3 hari
2. Analgetika : Asammefenamet 3 x 500 mg per oral
3. Multivitamin 1 x 1 tab
CLINICAL PATHWAY
SMF ILMU KESEHATANA ANAK RSIA ZAINAB
BRONCHOPNEUMONIA

Nama : Diagnosa Awal : Tgl masuk :


Umur/Tgl Lahir : Lama Rawat : Tgl Keluar :
No. RM : Ruang Rawat : Tarif/Hari :
Biaya :
Diagnosa Utama :
Diagnosa Penyerta :
Komplikasi :
Hari Rawat 0 1 2

Pemeriksaan Anamnesis Visite dr. SpA


Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik (TTV,
(TTV, umum) Umum)
Pemeriksaan
Penunjang
Darah Lengkap
LED
Rontgen Thorax
Tindakan Konsul SpA Observasi KU, TTV Observasi KU, TTV
Injeksi obat-obatan Injeksi obat-obatan
Nebulasi Nebulasi
Obat Cairan infus Cairan infus Cairan infus
Injeksi antibiotik Injeksi antibiotik Injeksi antibiotik
Obat demam oral Obat demam oral Obat demam oral
Nebulasi Nebulasi Nebulasi
Nutrisi Diet Lunak Diet Lunak Diet Lunak
Askep Pasang infus Monitor TTV, KU,SpO2 Monitor TTV, KU,SpO2
Cek identitas pasien Pastikan kenyamanan Pastikan kenyamanan
Injeksi obat pasien pasien
Nebulasi
Edukasi
Hasil Administrasi pasien TTV, KU stabil TTV, KU stabil
(outcome) lengkap Serak berkurang Serak berkurang
dr. SpA sudah
mengetahui hasil lab
+ rontgen
Pasien dalam kondisi
stabil
Pendidikan Edukasi tentang Edukasi tentang Pulang Atas Instruksi Dr.
dan rencana penanganan sesak penanganan sesak Spa
pulang Kontrol di Poli Anak
Surat kontrol, ket. sakit
Resume pulang
Persiapan obat di rumah
Administrasi Informasi biaya Penyelesaian biaya
Surat Jaminan rumah sakit
Dokter
ruangan
Perawat Shif (Nama, TTD, Jam)
P

M
CLINICAL PATHWAY
SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSIA ZAINAB
DEMAM BERDARAH DENGUE
Nama : Diagnosa Awal : Tgl masuk :
Umur/Tgl Lahir : Lama Rawat : Tgl Keluar :
No. RM : Ruang Rawat : Tarif/Hari :
Biaya :
Diagnosa Utama :
Diagnosa Penyerta :
Komplikasi :
Hari Rawat 0 1 2

Pemeriksaan Anamnesis Visite dr. SpA Visite dr. SpA


Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
(TTV,umum) (TTV,umum) (TTV,umum)
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Penunjang Darah lengkap
Lg / LgM DHF Darah lengkap
NS-1

Tindakan Konsul SpA Observasi KU, TTV, Observasi KU, TTV,


Perdarahan Perdarahan
Injeksi obat-obatan Injeksi obat-obatan
Obat Cairan infus Cairan infus Cairan infus
Obat demam oral Obat demam oral Obat demam oral
Nutrisi Diet lunak Diet lunak Diet lunak
Askep Pasang infus monitor TTV, KU monitor TTV, KU dan
Cek identitas pasien dan perdarahan perdarahan
Injeksi obat-obatan Pastikan kenyamanan Pastikan kenyamanan
Edukasi pasien pasien
Hasil Administrasi pasien TTV stabil TTV stabil
(outcome) lengkap Perdarahan (-) Perdarahan (-)
dr. SpA sudah mengetahui
hasil lab
Pasien dalam kondisi stabil
Pendidikan Edukasi tentang pemberian Edukasi tentang Pulang atas instruksi dr.
dan rencana cairan dan pemberian cairan dan SpA
pulang kegawatdaruratan kegawatdaruratan Kontrol di poli Anak
Surat kontrol, keterangan
sakit
Resume pulang
Persiapan obatdi rumah
Administrasi Informasi biaya
Surat Jaminan
Dokter
ruangan
Perawat Shif (Nama, TTD, Jam)
P
S

M
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSIA ZAINAB
DEMAM BERDARAH DENGUE
TAHUN 2015
DEMAM BERDARAH DENGUE

1. Pengertian Demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
(Defenisi) melalui gigitan nyamuk Aides aegypty dan Aedes albopictus serta
memenuhi criteria WHO untuk demam berdarah dengue (DBD)

2. Anamnesis Demam antara 2 7 hari

Uji torniquet positif (>20 petekie dalam 2,54 cm2)


3. Pemeriksaan Petekie, ekimosis, atau purpura
Fisik Perdarahan mukosa saluran cerna
Hematemesis melena

Trombositopenia(<10000/mm3)
Terdapat minimal satu tanda plasma leakage:
- Hematokrit meningkat >20% dibanding hematokrit rata-rata
4. Laboratorium
pada usia, jenis kelamin, dan populasi yang sama
- Hematokrit turun hingga > 20% dari hematokrit awal setelah
pemberian cairan
- Terdapat efusi pleura, efusi perikard,asites dan
hipoproteinemia

Derajat
5. Diagnosis kerja I. Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas,
manifestasi perdarahan hanya berupa uji torniguet positif
dan/atau mudah memar
II. Derajat I disertai perdarahan spontan
III. Terdapat kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah atau
hipotensi, disertai kulit dingin dan lembab serta gelisah
IV. Renjatan : tekanan darah dan nadi tidak terukur DBD derajat
III dan IV digolongkan dalam sindrom renjatan dengue

6. Diagnosis Demam akut lain yang bermanifestasi trombositopenia


Banding
7. Pemeriksaan Hb, Ht, leukosit, serologi dengue
Penunjang
Tirah baring, diet lunak
Simtomatis : antipiretik parasetamol bila demam
8. Terapi - Cairan intravena : Ringer Laktat atau ringer asetat 4-6
jam/kolf
- Koloid/plasma ekspander pada DBD stadium III dan IV bila
diperlukan
- Tranfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
9. Edukasi
Sanitasi lingkungan yang baik
11. Prognosis Bonam
12. Tingkat I
Evidens
13. Tingkat A
Rekomendasi
14. Penelaah Dikonsultasikan dengan bidang pelayanan
Kritis
15. Indikator Medis
1. Suarti C. Dengue Hemoragic Fever in Indonesia: role of
cytokine in plasma leakeage., koagulation and fibrinolysis.
Nijmegen University Press 2001.
15. Kepustakaan 2. Widodo D. Sindrom renjatan dengue pada orang dewasa. In:
Penatalaksanaan Kedaruratan di Banding Penyakit Dalam,
Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000. P. 51-8.

Anda mungkin juga menyukai