Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja
dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah
menurut agama dan hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan
mahsiswa. Aktifitas seks bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam
kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita Indonesia. Itu sesuatu yang dilarang dalam
masyarakat kita. Seks bebas mungkin membuat setiap orang senang untuk melakukannya.

Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan
kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam
pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini.
Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk
hidup lainnya (tumbuhan).

Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya
apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas
atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.

Kegiatan seks (bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah
yaitu pernikahan. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu
pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang
berlaku lainnya) dan merupak suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat
hukumannnya. Hubungan seks diluar nikah dapat berisiko terjadinya kehamilan diluar nikah,
putus sekolah, perkawinan usia muda, pengguguran kandungan yang dapat membahayakan
dirinya sendiri, dan yang paling utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah
terjadinya penyakit menular seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan
hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.

II. PENGANTAR

Bidang studi : Kesehatan Reproduksi

Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja

Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan

Sasaran : Remaja 1B DIV KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa, 24 november 2015


Jam :-

Waktu :-

Tempat :-

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja 1B DIV KEPERAWATAN dapat


mengerti tentang bahaya seks bebas.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang 1B DIV KEPERAWATAN


akan dapat:

1. Mengerti arti dari seks bebas

2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas

3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas

4. Mengetahui bahaya seks bebas

V. MATERI

Terlampir

VI. MEDIA

- Materi SAP

- Komputer (power point)

- Leafllet

VII. METODE

- Penyuluhan

- Tanya jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan:

1. Memberi salam Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan


Memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan

2. 15 menit Pelaksanaan:

Menjelaskan materi penyuluhan secara


berurutan dan teratur.
Menyimak dan
Materi : Memperhatikan

1. Pengertian Seks Bebas

2. Faktor Penyebab Seks Bebas

3. Pencegahan Seks Bebas

4. Bahaya Seks Bebas

3. 6 menit Evaluasi :

- Meminta siswa dan siswi menjelaskan


atau menyebutkan kembali :
Merespon,
1. Pengertian Seks Bebas
Bertanya dan
2. Faktor Penyebab Seks Bebas Menjawab Pertanyaan

3. Pencegahan Seks Bebas

4. Bahaya Seks Bebas

-Memberikan kesempatan kepada responden


untuk bertanya

-Memberikan kesempatan kepada responden


untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

-Memberikan pujian atas keberhasilan


responden dalam menjelaskan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.
4. 5 menit Penutup:

-Menyimpulkan materi yang Menjawab Salam

telah disampaikan

-Menyampaikan terimakasih

atas perhatian dan waktu yang

telah diberikan kepada peserta

-Mengucapkan salam

IX. PENGESAHAN

Gorontalo, 24 november 2015

Sasaran Pemberi Penyuluhan

Karang Taruna Singosaren Mahasiswa PKMD UNRIYO

Mengetahui,

Pembimbing PKL

X. EVALUASI

Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan : Lisan, Essay, dan Pilihan Ganda

Jumlah Soal : 2 soal


XI. LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Seks Bebas

Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya
apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas
atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.

Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas
(berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.

B. Faktor Penyebab Seks Bebas

Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa
tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks
yaitu:

Pegangan tangan

Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening

Ciuman bibir (kiss franc)

Pelukan

Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)

Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)

Melakukan hubungan seks

Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka
berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan
bahkan ada yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat
kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:

1. Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang
diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak
dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak,
maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak
mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan
jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang


didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di
lingkungan tersebut.

3. Lingkungan pergaulan

Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah
kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah Anak Gaul. Istilah ini menjadi
sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-
mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat
kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.

Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang
disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya,
remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya
terjebak dalam perilaku seks bebas.

4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga

Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga,
terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal
yang negative.

5. Kurangnya pendidikan seks

Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan
memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media
massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan
perilaku berbahaya untuk kesehatannya.

6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno

VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia,
setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun
memberi andil kerusakan generasi muda itu.

7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)

Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya
adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton,
berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama
tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton
di layar lebar.

Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit
kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran.
Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel Im in Love, 30 Hari Mencari Cinta,
serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang
ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja.

Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan
filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat
mengeksploitasi kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan
karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi
kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak
mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang
sangat berani, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan,
apalagi norma agama

8. Narkoba

Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti
pasangan.

9. Pengaruh kebudayaan barat

Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini
semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan dengan bangga
mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.

Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak


muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua.
Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah
anak muda sekarang.
10. Media cetak

Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-gambar
porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam pergaulan
bebas dan melakukan seks bebas

11. Gaya hidup

Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam,
seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe dan lain
sebagainya.

12. Kemajuan tekhnologi (internet)

Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang, seperti
halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau situs
seks.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi
keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang
salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu
bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu semua.

13. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya seks bebas.

14. Kondom yang terjual bebas

Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks bebas
karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga dapat melakukan seks
bebas kapanpun.

C. Pencegahan Seks Bebas

Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan
cara:

1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah

2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah

3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau

seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.

4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik

anak-anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.

5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah

penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya

6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan

komunikasi yang baik

7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.

Misalnya memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu

sumber terjadinya perbudakan seks.

8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis

9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya

10. Pengembangan harga diri anak

11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak

12. Meningkatkan iman dan takwa


13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D. Bahaya Seks bebas

Bahaya dari seks bebas adalah:

1. Terputusnya sekolah

Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena
dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar
saat di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan
di tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus
sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah
patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.

2. Perkawinan usia muda

Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada
usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua
belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk
kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan
pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya
belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan
perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.

3. Kehamilan di luar nikah

Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas
yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap
untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti
harus kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga,
kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut),
kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar
dan kelurga dan lain-lain.

Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan,
kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita?
Sementara pada sisi yang lain, bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak,
mungkin belum kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi
orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di
usia muda lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki
dapat betul-betul kita maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)

Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk


menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya belum
siap untuk menikah dan lain-lain.

Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis
(dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu diketahui bahwa
aborsi dapat dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:

Aborsi dilakukan sendiri

Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan yang
membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja
menggugurkan janin.

Aborsi dilakukan orang lain

Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang digunakan
juga beragam.

Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5 tahapan,
yaitu:

1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan

2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan

3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan

4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan

tidak tersisa

5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di kubur di tanah


kosong, atau di bakar di tungku

Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi
ramuan obat pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara
paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu
membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan
trauma hebat bagi calon ibu.

Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan
seorang wanita.

Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:

Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik

Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat

b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal

c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan

d. Rahim yang sobek

e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada

anak berikutnya

f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen

pada wanita)

g. Kanker indung telur

h. Kanker leher rahim

i. Kanker hati

j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada

anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya

k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan

l. Infeksi rongga panggul

m. Infeksi pada lapisan rahim

Resiko Kesehatan Mental

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat
terhadap keadaan mental seorang wanita.

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS.

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti
berikut ini:

a. Kehilangan harga diri

b. Berteriak-teriak histeris

c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi

d. Ingin melakukan bunuh diri

e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang

f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual


5. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia, Herpes, Infeksi
Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)

Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena


belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan
memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes,
Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi
seperti kemandulan atau infertilitas.

Gonorhoe dan Chlamydia

Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah
berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini

Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang Air Kecil
dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali

Herpes

Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan

Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini

Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair

Dalam 5-10 hari gejala hilang

Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat

Infeksi Jamur

Disebabkan oleh jamur

Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat

Syphilis

disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit ini

luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya
tidak terasa sakit

luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa tubuhdan
penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang
juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain

shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin

HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita
menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari.
Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.

AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh
serangan virus HIV

Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum
suntik, luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.

Seks bebas tersebut sebenarnya adalah bentuk pengamalan surat Al Israa ayat 32 yang
berbunyi:

Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk."

Mereka menyadari bahwa seks bebas itu berbahaya dan menyarankan untuk selalu menjaga
diri, memiliki pengendalian diri, khususnya dalam periode pacaran. Bahkan mereka
mengatakan untuk putri simpanlah ciuman pertama dan keperawanan itu untuk suami
mereka.

Nuur: 30-31 yang berbunyi:

Proses pengendalian diri (kesadaran internal) ini juga sangat bersesuaian dengan QS. An
Nuur: 30-31 yang berbunyi:

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung."
XII. DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.Boyke Dian Nugraha, SpOG,MARS. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta, 2000.

Wijayanto, Iip. Cinta Antara Realita Seks Pra-Nikah. Jogjakarta, 2008.

http://workshopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-
merajalela

http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/23/mengatasi-perilaku-seks-bebas-2/

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=19232

http://www.healthac.org/shortguides/shortguides_indonesian.html

Anda mungkin juga menyukai