Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Identitas pasien
1. Nama , alamat, usia pasien, dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.

B. Anamnesis obstetri
1. Kehamilan yang keberapa
2. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
HPHT untuk taksiran tanggal persalinan :
Siklus 28 hari : TPP= (tanggal+7)(Bulan-3)(Tahun+1)
Siklus 35 hari : TPP= (tanggal+14)(Bulan-3)(Tahun+1)
Siklus 21 hari : TPP= (tanggal+10)(Bulan-3)(Tahun+1)
Siklus (28+x) hari : TPP= (tanggal+7+x)(Bulan-3)(Tahun+1)
3. Riwayat obstetri
- Usia kehamilan : (abortus, preterm, aterm, postterm).
- Proses persalinan : (spontan, tindakan, penolong persalinan).
- Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
- Keadaan bayi : (jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini).
4. Pada primigravida
- Lama kawin, pernikahan yang keberapa
- Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung berapa lama (tahun).

C. Anamnesis tambahan
Anamnesis mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan hal-hal yang
berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air besar, kebiasaan merokok,
hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama kehamilan)

PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan fisik umum
- Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus, kesadaran,
komunikasi personal.
- Tinggi dan berat badan.
- Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan, suhu tubuh.
- Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu.
B. Pemeriksaan khusus obstetri
1. Inspeksi
- Dinding abdomen : (varises, jaringan parut, gerakan janin).
- Keadaan vulva
- Keadaan perineum.
2. Palpasi abdomen pada kehamilan
a. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara
lakukan pada ibu.
b. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk
mengurangi kontraksi otot dinding abdomen.
c. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping
kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV,
pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

LEOPOLD 1

- Kedua telapak tangan


pemeriksa diletakkan pada
puncak fundus uteri.
- Tentukan tinggi fundus uteri
untuk menentukan usia
kehamilan.
- Rasakan bagian janin yang
berada pada bagian fundus
( bokong atau kepala atau
kosong ).
LEOPOLD II

- Kedua telapak tangan


pemeriksa bergeser turun
kebawah sampai disamping
kiri dan kanan umbilikus.
- Tentukan bagian punggung
janin untuk menentukan
lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
- Tentukan bagian-bagian kecil
janin.

LEOPOLD III
- Pemeriksaan ini dilakukan
dengan hati-hati oleh karena
dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi
pasien.
- Bagian terendah janin
dicekap diantara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan.
- Ditentukan apa yang
menjadi bagian terendah
janin dan ditentukan apakah
sudah mengalami
engagemen atau belum.
LEOPOLD IV

- Pemeriksa merubah posisinya


sehingga menghadap ke arah
kaki pasien.
- Kedua telapak tangan
ditempatkan disisi kiri dan
kanan bagian terendah janin.
- Digunakan untuk menentukan
sampai berapa jauh derajat
desensus janin.

Menentukan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia


kehamilan berdasarkan parameter tertentu (umbilikus,
prosesus xyphoideus dan tepi atas simfisis pubis)

3. Inspekulo
- Portio: livide/tidak
- OUE: terbuka/tidak
- Flour (keputihan)
- Fluksus (darah/jaringan)
- Erosi
- Laserasi
- Polip
4. Auskultasi
- Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop de Lee.
- Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin.
- Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik
sebanyak 3 kali.
- Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 12 10 berarti frekuensi detik jantung janin
32 x 4 = 128 kali per menit.
- Frekuensi detik jantung janin normal 120 160 kali per menit.

PEMERIKSAAN DALAM
1. Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:
- Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosis kehamilan muda.
- Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan untuk
melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan menentukan apakah
ada kelainan pada jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya
proses persalinan pervaginam.
- Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan
diagnosis letak janin.
- Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan
sesuai dengan yang diharapkan.
- Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolaps
bagian kecil janin atau tali pusat.
- Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk memastikan
apakah fase persalinan sudah masuk pada persalinan kala II.
2. Langkah-langkah
- Pastikan ibu telah BAK
- Periksa apakah ibu telah membersihkan abdomen dan genital dengan sabun dan
air jika kebersihan ibu kurang
- Minta ibu untuk menurunkan pakaian dalam bagian bawah
- Bantu ibu untuk menempatkan kakinya di pinggir meja dan letakkan bokongnya
dekat dengan kaki sehingga lututnya menekuk ke atas dan membuka dengan
nyaman
- Didahului dengan melakukan inspeksi pada organ genitalia eksterna.
- Organ genitalia eksterna dibersihkan dengan kapas sublimat.
- Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi lurus dan rapat
dimasukkan ke arah belakang atas vagina dan melakukan palpasi pada servik.

Pemeriksaan dalam bertujuan :


- Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase).
- Menentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah pecah
tentukan :
- Warna
- Bau
- Jumlah air ketuban yang mengalir keluar
- Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan denominator) serta
derajat penurunan janin berdasarkan stasion.
Presentasi
- Presentasi belakang kepala
- Presentasi puncak kepala
- Presentasi muka
- Presentasi bokong
- Presentasi bahu
- Menentukan apakah terdapat bagian janin lain atau tali pusat yang berada di samping
bagian terendah janin.
- Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri klinik :
- Pemeriksaan bentuk sacrum
- Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak.
- Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak.
- Mengukur distansia interspinarum.
- Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul.
- Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya kesempitan panggul
(mengukur conjugata diagonalis).
- Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.

Sebagai kesimpulan hasil pemeriksaan kehamilan harus disebutkan 10 hal berikut ini :
1. Hamil atau tidak hamil ( berdasarkan tanda pasti kehamilan ).
2. Primigravida atau multigravida.
- G (gravida ) P(para) 1 2 3 4.
o Jumlah partus aterm (> 37 minggu/ berat anak > 2500 g).
o Jumlah partus preterm (22 37 minggu / berat anak < 2500 g)
o Jumlah abortus
o Jumlah anak hidup saat ini.
3. Anak hidup atau mati.
4. Usia kehamilan ( aterm / preterm: berapa minggu ).
5. Letak anak :
- Situs : misalnya situs longitudinal.
- Habitus : misalnya fleksi.
- Posisi : misalnya punggung kiri dengan ubun-ubun kecil kiri melintang.
- Presentasi : misalnya presentasi belakang kepala.
6. Kehamilan intra atau ekstrauterin.
7. Hamil tunggal atau kembar.
8. Inpartu atau tidak
9. Keadaan jalan lahir : tumor jalan lahir, hasil pemeriksaan pelvimetri klinik, cacat rahim
pasca
sectio caesar atau miomektomi intramural.
10. Keadaan umum ibu :
- Komplikasi atau penyakit penyakit yang menyertai kehamilan atau persalinan ( misal:
pre
eklampsia, anemia , hepatitis dsb nya )
- Komplikasi persalinan ( misal : secondary arrest , kala II memanjang, gawat janin )

Anda mungkin juga menyukai