Anda di halaman 1dari 55

Case Report Session

Dermatitis Atopik Tipe Anak

Presentan :

LIZARI JUANI PUTRI 1110070100206


PALMI CANDRA 1110070100074
RINI KARLINA 1110070100143
DANNA HIDAYANTY AFLAH 1210070100047
ANASTASYA SHINTA YULIANI 1210070100108

Pembimbing :
Dr. H. Yosse Rizal, Sp.KK
LOGO
Dermatitis Atopi
(Prurigo Besnier, Eczema)

Peradangan kulit berupa


dermatitis yang kronis
residif, disertai rasa
gatal, dan mengenai
bagian tubuh tertentu

Company Logo
www.themegallery.com
Coca dan Cooke pada tahun
1923

"atopos (out of place)

Berbeda. Yakni penyakit


kulit yang tidak biasa, baik
lokasi kulit yang terkena,
maupun perjalanan
penyakitnya.
Epidemiologi

Prevelensi DA
Bervariasi

Singapura (2002) Hannover(Jerman)


menggunakan menggunakan
kriteria united kriteria Hanifin
Kingdom ( UK ) Rajka ) pada anak
working party pada sekolah ( 5-9 tahun
anak sekolah ( 7-12 ) ditemukan sebesar
tahun ) sebesar 10,5 % dari 4219
20,8% dari 12.323 anak
anak.

Di negera berkembang, 10-20% anak menderita


Dermatitis atopic dan 60% di antaranya menetap
sampai dewasa.
Etiologi

Add Your Text


Penyebabnya
adalah
Factor predisposisi genetic 1

2
Factor psikologis

3
Factor hygiene
Etio-patogenesis
Disfungsi sawar kulit
Perubahan system imun

Alergen dan superantigen

Predisposisi Genetik

Mekanisme Pruritis
Faktor Psikologis

Hygine
Disfungsi Sawar Kulit
Fs gen yg meregulasi amplop
keratin (filagrin dan lorikrin) Terpajan allergen tungau
debu rumah dan
Volume seramid superantigen
Enzim proteolitik dan Trans Staphyllococcus Aureus
Epidermal Water Loss (TWEL) Serta Kelembaban udara

Peningkatan Disfungsi Sawar


Garukan
absorbsi & Kulit
akibat
hipersensitivit
gatalerosi/e
as thd alergen
kskoriasi

Peningkatan TEWL
Kulit DA Meningkatkan
Penurunan kapasitas
lebih kering penetrasi &
kulit menyimpan air
sensitifitas kolonisasi
Perubahan komposisi
gatal b+ mikroba di
lipid esensial kulit
www.themegallery.com
kulit
Hubungan Disfungsi Sawar Kulit dan Patogenesis DA

Company Logo
www.themegallery.com
Mekanisme Imunobiologi pada fase akut dan
fase kronik DA
Produksi sitokin Merangsang molekul
Disfungsi keratosit ({ IL-1, IL- adhesi sel endotel
Sawar Kulit 6, IL-8, tumor kapiler dermis
necrosis factor-
(TNF-)} meningkat

Peningkatan kadar IgE reaksi eritema di kulit Regulasi limfosit dan


leukosit

Terjadi stimulasi
interleukin-4 (IL-4) jumah dan potensi IL-4 lebih
terhadap sel T ( besar dari pada IFNy. IL-5
CD4+) dan IL-13 berfungsi menginduksi proliferasi
terhadap sel B sel eosinofil yang merupakan
interferon y (IFN salah satu parameter DA.
y) dapat
memsupresi sel B
Company Logo
Mekanisme Imunobiologi pada fase
akut dan fase kronik DA

Company Logo
www.themegallery.com
Alergen dan Superantigen DA
Faktor allergen hirup berperan penting pada terjadinya DA.

Hasil penelitian : Hasil uji tempel terhadap alergen


Peningkatan kadar tungau debu rumah menginduksi
IgE spesifik ( IgE perubahan histopatologik berupa
RAST ) terhadap pembentukan infiltrate selular yang
tungau debu rumah diperantarai sel T (TH-2) serta
(D.Pteronyssinus) ditemukan eusinofil dan basofil.
lebih tinggi pada
pasien DA dan
berkurangnya reaksi urutan allergen yang sering
alergi bila ditemukan dan uji kulit bereaksi
menghindari positif pada DA adalah telur
allergen (69%), susu sapi (52%), kacang
kacangan (42%), soya (34%),
dan gandum (33%) serta lainnya
terhadap ikan dan ayam.
Company Logo
Superantigen Kolonisasi SA meningkat pada DA

Staphylococcus aureus mampu


SA memproduksi toksin
melekat dikulit karena interaksi
yang bertindak sebagai
antara protein A2 dan asam teikoik
superantigen (SAg) antara
(teichoic acid) pada dinding sel
lain enterotoksin A (SEA),
dengan fibronektin, laminin, dan
enterotoksin B (SEB), dan
fibrinogen
toksin SSS penyebab
staphylococcal scalded
skin syndrome (4S).
Apoptosis sel T, sel
eusinofil, meningkatkan
efek penglepasan histamine
dan leukotrien, sintesis
Immunomodulator
IgE, serta menurunkan
potensi glukokortikoid
Predisposisi Genetik

Berdasarkan Kembar monozigot


silsilah sebesar 77%
keluarga
menyatakan
bahwa resiko Kembar dizigot
DA 25%.

Jika kedua orang tua nya menderita DA, maka 80%


anak nya akan beresiko mederita DA. Apabila hanya
salah satu orang tua nya menderita DA maka resiko
menderita DA menjadi 59%.
Mekanisme Pruritus pada DA

Sensasi gatal dan nyeri disalurkan


melalui syaraf C tidak bermielin
menjalar mllui saraf spinal sensorik
hipotalamus kontralateral
korteks untuk di persepsikan.
Bila rangsangan meningkat
sensasi nyeri
Faktor Psikologis

Cemas Memicu
garukan Kerusakan
Stress
yg terus kulit
Depresi menerus
Teori Hypotesis Hygine

Masih dalam penelitian.


Beberapa hasil
diantaranya masih
kontroversial
Klasifikasi DA

Invantil Anak Remaja


2bln-2th 2-10th Dewasa
>13 th

Tempat predileksi mirip


Tempat predileksi
dengan fase anak, dapat
Tempat lebih sering di fossa
meluas mengenai kedua
predileksi utama cubiti dan poplitea,
telapak tangan, jari-jari,
diwajah diikuti fleksor pergelangan
pergelangan tangan,
kedua pipi dan tangan, kelopak
bibir, leher bagian
tersebar simetris mata dan leher, dan
anterior, scalp, dan
tersebar simetris.
putting susu.
DA Invantil

Company Logo
www.themegallery.com
Predileksi Invantil

Company Logo
www.themegallery.com
DA Pada Anak

Company Logo
www.themegallery.com
Predilaksi DA Pada Dewasa

Company Logo
www.themegallery.com
Kriteria Diagnostik

Kriteria William

Harus ada
Kulit yang gatal
(atau tanda
garukan pada
anak kecil)
Dan 3 atau lebih diantara :
Riwayat perubahan Riwayat asma / hay
kulit/ kering di fossa fever pada anak (
cubiti, fossa poplitea, riwayat atopi pada
bagian anterior anak < 4 tahun pada
dorsum pedis, atau generasi-1 dalam
seputar leher) keluarga)

Dermatitis fleksural
Riwayat kulit kering ( pipi, dahi, dan
sepanjang akhir paha bagian lateral
tahun pada anak < 4
tahun)

Awitan dibawah usia


2 tahun ( tidak
dinyatakan pada
anak <4 tahun)
Company Logo
www.themegallery.com
Diagnosis DA berdasarkan
kriteria Hanifin Rajka

Tampak Riwayat
dermatitits dermatitits
flexsural fleksura

Riwayat kulit MAYOR Onset < 2 tahun


kering

Riwayat adanya Adanya ruam


asma gatal
Diagnosis DA berdasarkan
kriteria Hanifin Rajka
MINOR
Papul perifokular hiperkeratosis
Xerotic
Hiperpigmentasi daerah periorbita
Iktiosis pada kaki
Tanda Dennie-Morgan
Eczema of the nipple
Keratokonus
Gatal bila berkeringat
Konjungtivitis rekuren
Awitan dini
Katarak subkapsuler anterior
Peningkatan Ig E serum
Cheilitis pada bibir
Reaktivitas kulit tipe cepat(tipe 2)
White dermatographisme
Kemudahan mendapat infeksi
Pitiriasis Alba
Stafilokokus dan Herpes Simpleks
Fissura pre aurikular
Intoleransi makanan tertentu
Dermatitis di lipatan leher anterior
Intoleransi beberapa jenis bulu
Facial pallor
binatang
Hiperliniar palmaris
Perjalanan penyakit dipengaruhi
Keratosis palmaris
faktor lingkungan dan emosi
Tanda Hertoghe ( kerontokan
www.themegallery.com pada alis bagian lateral).Company Logo
kriteria Hanifin Rajka

Harus ada 3 dari 3 dari kriteria


kriteria Mayor minor
Gambaran Kriteria Minor

Company Logo
www.themegallery.com
Kriteria Hanifin dan Rajka untuk Bayi

Kriteria Mayor Kriteria Minor

Riwayat keluarga Xerosis/Iktiosis/hiperlinea


Dermatitis Atopi r Palmaris
Dermatitis dengan tanda Aksentuasi perifolikular
gatal Fisura belakang telinga
Dermatitis yang typical Skuama di scalp kronis
facial atau eczematous
ekstensor atau dermatitis
likenifikasi

Company Logo
www.themegallery.com
Diagnosis dapat ditegakkan

Bila ada sedikitnya 2 gambaran pada


kriteria mayor atau 1 gambaran pada
kriteria mayor plus 1 gambaran pada
kriteria minor.
Drajat Keparahan skoring Hanifin dan Rajka
No Kondisi Ciri-ciri Skor
1 Luas Penyakit a.Fase anak
- Kurang dari 9% luas tubuh 1
- Sekitar 9-36% luas tubuh 2
- Lebih dari 36 persen luar tubuh 3
b.Fase Invantil
- Kurang dari 18% luas tubuh 1
- Sekitar 18-54% luas tubuh 2
- Lebih dari 54 persen luar tubuh 3

2 Kekambuhan - Lebih dari 3 bulan remisi/tahun 1


- Kurang dari 3 bulan remisi/tahun 2
- Terus menerus 3
3 Intensitas - Gatal ringan, kadang mengganggu tidur 1
dimalam hari
- Gatal sedang, sering mengganggu tidur 2
malam hari (tidak terus menerus)
- Gatal hebat mengganggu tidur sepanjang

www.themegallery.com malam(terus-menerus) Company 3


Logo
Penilaian Skor

3-4 Ringan

5-7 Sedang

8-9 Berat
Indeks SCORAD
Penilaian luas penyakit
Dihitung menggunakan system rule of nine.

Penilaian intensitas
Parameter yang dinilai adalah morfologi pada kulit
dengan dermatitis, yaitu eritema, edema, atau
papul, eksudat atau krusta, ekskoriasi, likenifikasi

Penilaian subjektif
Dilakukan terhadap rasa gatal dan gangguan tidur.
Untuk kedua parameter tersebut pasien diminta
menilai dengan menggunakan Visual Analog Scales
dari 0 sampai dengan 10

Total nilai indeks SCORAD

A/5+7B/2+C.
Penghitungan Indeks SCORAD

Company Logo
www.themegallery.com
Diagnosa Banding

Dermatitis Seboroik, Psoriasis,


Bayi Dermatitits Popok

Dermatitis Numularis, Dermatitis


Intertriginosa, Dermatitis Kontak, dan
Anak Dermatitis traumatika.

Neurodermatitis, atau likensimpleks


Dewasa kronikus
Pemeriksaan Penunjang

Peningkatan kadar IgE dalam serum juga dapat


Kadar terjadi pada sekitar 15% orang sehat, demikian
IgE pula kadar eosinophil, sehingga tidak
patognomonik.

Uji kulit dilakukan bila ada dugaan pasien


Prick
alergik terhadap debu atau makanan
Test
tertentu, bukan untuk diagnostic

Dermato
untuk melihat perubahan dari rangsangan
grafisme
goresan terhadap kulit.
putih

Percobaan asetyl kolin akan menimbulkan Asetyl


vasokonstriksi kulit yang tampak sebagai Kolin
garis pucat selama 1 jam.
Penatalaksanaan Umum
Memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua, para
pengasuh, keluarga dan pasien tentang DA. Jelaskan
bahwa penyakit ini berulang.
Pengobatan hanya sebatas mengurangi gejala.
Identifikasi dan singkirkan faktor yang memperberat
misalnya sabun dan deterjen, kontak dengan bahan kimia,
pakaian kasar, pajanan terhadap panas atau dingin yang
ekstrim.
Bila memakai sabun hendaknya yang berdaya larut
minimal terhadap lemak dan mempunyai PH netral.
Pakaian baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum
dipakai untuk membersihkan bahan kimia tambahan.
Hindari stress.
Pada bayi perhatikan kebersihan bokong dan genitalia,
popok sering diganti bila basah atau kotor.
Lindungi daerah yang terkena terhadap garukan agar tidak
memperparah keadaan penyakit.
Mandi dengan pembersih yang mengandung pelembap,
hindari pembersih yang mengandung antibakteri.
Algoritma Penatalaksanaan DA

Company Logo
www.themegallery.com
Komplikasi

DA yang mengalami perluasan dapat


menjadi eritroderma. Atrofi kulit
(striae atrofikan) dapat terjadi
akibat pemberian kortikosteroid
jangka panjang.
Prognosis

Sulit meramalkan prognosis D.A. pada


seseorang. Prognosis lebih buruk bila kedua
orangtuanya menderita D.A.Ada kecenderungan
perbaikan spontan pada masa anak, dan sering
ada yang kambuh pada masa remaja. Sebagian
kasus menetap pada usia di atas 30 tahun.
Penyembuhan spontan D.A. yang diderita sejak
bayi pernah dilaporkan terjadi setelah umur 5
tahun sebesar 40-60%, terutama kalau
penyakitnya ringan.
Faktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik D.A

Menderita rinitis alergik dan asma bronkial

Riwayat D.A. pada orang tua atau saudara kandung

Awitan (onset) D.A. pada usia muda

Anak tunggal

Kadar IgE serum sangat tinggi

D.A. luas pada anak


Laporan Kasus

Identitas Penderita
Nama : Nn. E
Umur : 12 thn
Jenis kelami : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar ( SD kelas 6)
Alamat : Bukittinggi
Status : Lajang
Keluhan utama
Bercak merah kehitaman gatal di kedua
lutut sejak 1 bulan yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang :


Bercak merah kehitaman gatal di kedua lutut
sejak 1 bulan yang lalu.
Gatal dirasakan saat pasien berkeringat dan
malam menjelang tidur.
Kulit pasien kering dan sering gatal jika pasien
menggunakan sabun tertentu yang mengandung
anti septik dan sering terasa gatal jika pasien
makan ayam dan telur.
pasien sering bersin jika terkena debu.
Riwayat

Pasien belum pernah mengalami


RPD penyakit ini sebelumnya

Tidak ada anggota keluarga yang


RPK menderita penyakit yang sama, namun
ibu pasien pernah mengalami asma.

Pasien mandi 2 kali dalam sehari


Kebiasaan dengan sabun antiseptic tetapi kulit
tetap terasa gatal dan sering gatal jika
makan ayam dan sayur
Riwayat Sosial :
Pasien seorang pelajar kelas 6 SD.

Riwayat alergi :
Pasien sebelumnya ada riwayat alergi makanan tertentu
(telur dan ayam)
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Normochepal
Leher : Normal
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam Batas normal
Genitalia : Dalam batas normal
Status Dermatologi

Lokasi : Kedua lutut bagian


belakang.
Distribusi : Simetris
Bentuk : Teratur seperti bintang
Susunan : Tidak khas
Ukuran : Numular dan plakat.
Efloresensi: Tampak plak eritema,
makula hiperpigmentasi, ekskoriasi
yang disertai dengan fissura dan
hiperkeratinosit (skuama).
Lokasi : Kedua Lutut Bagian
belakang

Tampak plak eritema, makula hiperpigmentasi,


ekskoriasi yang disertai dengan fissura dan
hiperkeratinosit (skuama).
www.themegallery.com
Company Logo
Status Venereologikus

Kelainan selaput : Tidak ditemukan


kelainan
Kelainan kuku : Kuku dan jaringan
sekitar kuku tidak
ditemukan kelainan
Kelainan rambut : Tidak ditemukan
kelainan
Kelainan kelenjar limfe:Tidak terdapat
pembesaran KGB
Pemeriksaan Penunjang

Prick test

Kadar IgE

Company Logo
www.themegallery.com
Diagnosis

Anamnesa
Dermatitis Atopi
Pem. Fisik pada Dewasa

Pem. Penunjang

Diagnosa Banding : Neurodermatitis


Penatalaksanaan Umum
Memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua,
para pengasuh, keluarga dan pasien tentang DA.
Jelaskan bahwa penyakit ini berulang.
Pengobatan hanya sebatas mengurangi gejala.
Identifikasi dan singkirkan faktor yang memperberat
misalnya sabun dan deterjen, kontak dengan bahan
kimia, pakaian kasar, pajanan terhadap panas atau
dingin yang ekstrim.
Bila memakai sabun hendaknya yang berdaya larut
minimal terhadap lemak dan mempunyai PH netral.
Pakaian baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum
dipakai untuk membersihkan bahan kimia tambahan.
Hindari stress.
Lindungi daerah yang terkena terhadap garukan agar
tidak memperparah keadaan penyakit.
Mandi dengan pembersih yang mengandung pelembap,
hindari pembersih yang mengandung antibakteri.
Farmakologi

Sistemik :
CTM 1x1 (malam)
Loratadine 1x1 (pagi)

Terapi Topikal (Kortikosteroid )


Metil prednisolon (0,1% cream)
2x1

[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
RSUD dr. Acmad Mochtar Bukittinggi
Ruangan/Poliklinik: Kulit Dan Kelamin
Dokter: dr. A
SIP o: 3001/SIP/2016
Bukit Tinggi, 8 November 2016

R/ Metilprednisolon 0,1% tube No.I


SUE

R/ CTM tab 4 mg No. IV


S1 ddtab 1 on

R/ Loratadine tab 10 mg No. IV


S1 ddtab 1 om

R/ Hidrofilik urea cream 10% No I


SUE (Setelah mandi)

Pro : Ny. S
Umur : 50 th
Prognosis

Quo ad vitam : Bonam


Quo ad sanationam : Bonam
Quo ad Kosmetikum : Dubia ad Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Kelompok 2

LOGO

Anda mungkin juga menyukai