Anda di halaman 1dari 18

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK

Jl. Dr. sutomo No.94 Padang


Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK


NO :
TENTANG KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RSIA CICIK PADANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK

Menimbang :
a. bahwa RSIA Cicik Padang menyelenggarakan pelayanan yang
profesional dan bermutu tinggi dengan mengutamakan keselamatan
dan pelayanan yang berfokus kepada pasien;
b. bahwa untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan dari potensial
hazard yang ada selama kegiatan pelayanan kesehatan di RSIA Cicik
Padang perlu diatur dengan kebijakan Alat Pelindung Diri (APD)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
c. bahwa agar terlaksananya kebijakan penggunaan alat pelindung diri
(APD) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA Cicik Padang
sebagaimana mestinya, perlu diatur dan ditetapkan dengan suatu Surat
Keputusan.

Mengingat :
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan lingkungan Rumah Sakit
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/2007 tentang
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

h. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/2007 tentang


Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
i. Keputusan Direktur RSIA Cicik Nomor 04/SK/DIR/RSIA-C/IV/2013
tentang Pembentukan Komite dan Panitia Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK CICIK TENTANG KEBIJAKAN PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK CICIK

Pertama : Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di RSIA Cicik sebagaimana yang tercantum
dalam Lampiran Keputusan Direktur RSIA Cicik ini;

Kedua : Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di RSIA Cicik Padang sebagaimana yang
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini harus digunakan oleh
seluruh petugas kesehatan dalam upaya-upaya meminimalisasi
resiko penyebaran infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan di
RSIA Cicik Padang;

Ke tiga : Pembinaan dan Pengawasan kebijakan penggunaan Alat Pelindung


Diri (APD) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA Cicik
Padang dilakukan oleh Direktur dan Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)

Ke empat : Kebijakan ini secara teknis pelaksanaannya dijabarkan lebih lanjut


dalam bentuk Standar Prosedur Operasional (SPO);
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Ke lima : Surat keputusan ini berlaku terhitung tanggal ditetapkan dan akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal :

Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik


DIREKTUR

dr. KHARISMA ROSA


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSIA CICIK PADANG
NOMOR:
TENTANG
PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
DI RSIA CICIK PADANG

KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RSIA CICIK PADANG

A. Latar Belakang
Bahaya (hazard) ada di setiap tempat kerja di Rumah Sakit sehingga strategi untuk melindungi
pekerja merupakan hal yang sangat penting. Ketika bahaya tidak dapat dihilangkan atau dikontrol secara
memadai, maka Alat Pelindung Diri (APD) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dapat digunakan pada
saat melakukan pekerjaan di area berbahaya tersebut.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kejadian cedera yang ditimbulkan dari kecelakaan
akibat kerja, termasuk penularan infeksi/Healthcare Associated Infection (HAIs) adalah penggunaan alat
pelindung diri yang tidak tepat sehingga petugas, pasien dan pengunjung akan mudah terpapar oleh
berbagai hazard (bahaya) yang mengancam yang selalu ada di lingkungan Rumah Sakit.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan yang dipakai oleh seorang pekerja untuk
meminimalkan paparan terhadap bahaya kerja tertentu. Menggunakan APD hanya salah satu unsur dalam
program keselamatan kerja yang dapat diterapkan di antara berbagai strategi untuk memelihara
lingkungan kerja yang aman dan sehat, bebas dari resiko cedera atau penularan infeksi. APD digunakan
untuk mengurangi atau meminimalkan paparan atau kontak terhadap agen fisik, kimia, ergonomis atau
biologis yang merugikan. Bahaya tidak dapat dihilangkan dengan APD, tetapi resiko cedera dapat
dikurangi. Keberhasilan program ini menuntut kepatuhan dan pengamalan yang benar terhadap prinsip,
program dan kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Dengan demikian dibutuhkan sebuah program APD yang komprehensif melalui partisipasi aktif
dan komitmen yang kuat mulai dari tahap perencanaan, pengembangan, dan implementasi dari semua
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

tingkat: manajemen, pengawas/penanggungjawab, dan pekerja karena keberhasilan program APD


tergantung dari kerjasama dan dukungan dari semua pekerja dan manajemen yang terkait.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan pedoman ini adalah untuk terselenggaranya upaya peningkatan kesehatan
karyawan dan perlindungan bagi petugas, pasien, dan pengunjung dari potensi bahaya resiko cedera dan
penularan infeksi melalui penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

C. Ruang Lingkup
Panduan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ini mencakup: prinsip, program dan kebijakan
kebersihan tangan (hand hiegiene) rumah sakit, standar pelayanan kebersihan tangan (hand hygiene)
rumah sakit, fasilitas dan peralatan, dan pembinaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan.

BAB II
PRINSIP, PROGRAM DAN KEBIJAKAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

A. Prinsip Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1 Perlindungan pekerja
2 Kepatuhan terhadap Standar Prosedur Operasional (SPO)
3 Kelayakan teknis APD yang tersedia/digunakan

B. Program Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1 Perencanaan dan pengembangan APD
a. Pimpinan unit kerja terkait mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat
ditimbulkan akibat pekerjaan/pelayanan di rumah sakit
b. Pimpinan unit kerja terkait melakukan pemilihan dan penentuan jenis APD sesuai
dengan potensi bahaya yang terdapat di masing-masing unit kerja
c. Pimpinan unit kerja terkait mengusulkan pengadaan APD sesuai dengan
kebutuhan unit kerjanya
d. Usulan APD harus mendapat rekomendasi dari komite PPIRS dan Tim Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
2 Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis dan kebutuhan rumah sakit
a. Pengadaan APD sesuai dengan jenis dan jumlah kebutuhan
b. Monitoring dan evaluasi penggunaan APD
3 Pemeliharaan APD
a. Kepala unit kerja memastikan bahwa petugas melakukan pemeliharaan rutin dan
pemeriksaan APD mereka
b. Mengidentifikasi masalah potensial atau cacat pada APD baik selama
pemeriksaan pra-penggunaan atau saat pemakaian
4 Pelatihan
a. Pelatihan cara penggunaan, perawatan dan pemeliharaan serta cara pembuangan
atau pemusnahan APD
b. Program pendidikan berkelanjutan
5 Penggunaan
a. Fit testing
b. Survey penggunaan APD yang benar
6 Audit Program
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

a. Tim PPIRS berkoordinasi dengan tim K3RS mengunjungi ruangan memastikan


ketersediaan APD dan kepatuhan dalam penggunaan APD
b. Dilakukan satu kali dalam satu tahun

C. Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1 Gunakan APD yang sesuai ukuran dan potensial hazard
2 Gunakan APD yang sesuai, bila ada kemungkinan terkontaminasi dengan cairan tubuh
gunakan sarung tangan sekali pakai
3 Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum menyentuh benda dan permukaan
yang tidak terkontaminasi, sebelum beralih ke pasien lain
4 Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk satu pasien dengan pasien lainnya
5 Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi ke area
bersih
6 Pakailah google untuk melindungi konjungtiva, mukus membran mata, hidung, mulut
selama melaksanakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang beresiko terjadi
cipratan duh tubuh
7 Masker bedah digunakan untuk mencegah transmisi partikel besar dari droplet saat
kontak erat (<3 m) dari pasien saat batuk/bersin. Pakailah selama tindakan yang
menimbulkan aerosol walaupun pada pasien tidak diduga infeksi. Kenakan respirator
partikulat N95/Kategori N pada efisiensi 95%) saat melakukan perawatan/masuk ruang
isolasi pasien airborne disease.
8 Kenakan baju pelindung (bersih, tidak steril) untuk melindungi kulit, mencegah baju
menjadi kotor, kulit terkontaminasi selama prosedur/merawat pasien yang
memungkinkan terjadinya percikan/semprotan cairan tubuh pasien
9 Bila cairan tubuh bisa menembus baju pelindung, perlu dilapisi apron tahan cairan
mengantisipasi percikan/semprotan cairan infeksius.

BAB III
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

STANDAR ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

A. Pengertian
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan sebagai teknik pencegahan
mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain yang disebut carrier. Barrier yang umum
digunakan masker, kacamata pelindung, gaun/apron, sarung tangan, pelindung kaki dan kepala.

B. Tujuan
Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan lingkungan dari
kemungkinan transmisi material infeksius.

C. Jenis Alat Pelindung Diri


Alat pelindung diri terdiri dari:
Sarung tangan/handscoen/gloves
Pelindung wajah (masker, google, visor)
Apron/gaun pelindung
Pelindung kaki
Pelindung kepala

D. Ketentuan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1. Sarung tangan
Sarung tangan tersedia di semua unit kerja di RSIA Cicik Padang
Pakai sarung tangan bila mungkin terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi,
eksresi dan bahan terkontaminasi, mukus membran dan kulit yang tidak utuh, kulit
utuh yang potensial terkontaminasi
Cara memakai sarung tangan memakai prinsip skin to skin, glove to glove sesuai
dengan SPO penggunaan sarung tangan
Jenis sarung tangan:
a) Sarung tangan steril
b) Sarung tangan bersih non steril
c) Sarung tangan rumah tangga
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Sarung tangan steril digunakan untuk tindakan bedah atau perasat yang memerlukan
teknik steril
Sarung tangan bersih non steril untuk prosedur diagnostik dan tindakan lainnya
dengan teknik bersih sebagai Alat Pelindung Diri (APD) terhadap transmisi kontak di
ruangan perawatan, dan unit lain seperti di Instalasi Gizi dalam pengolahan bahan
makanan
Pakai sarung tangan sesuai ukuran tangan dan jenis tindakan
Penggunaan sarung tangan bersih non steril hanya satu kali pakai untuk satu perasat
pada satu orang pasien
Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi ke area
bersih
Lepaskan sarung tangan segera seteleh selesai, sebelum menyentuh benda dan
permukaan yang tidak terkontaminasi, sebelum beralih ke pasien lain
Jangan memakai satu sarung tangan untuk pasien yang berbeda
Tidak dibenarkan mencuci sarung tangan non steril untuk pemakaian ulang
Sarung tangan rumah tangga digunakan untuk prosedur penanganan kebersihan
lingkungan; penanganan sampah/limbah, pengelolaan linen, dan pemrosesan
peralatan serta kegiatan pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit
Setelah selesai penggunaan sarung tangan dibuang ke tempat sampah sesuai dengan
jenis sampah dan kontaminasinya
Bila sarung tangan terkontaminasi darah, ekskreta, atau cairan tubuh pasien terutama
penderita HBV, HCV atau HIV, langsung dibuang sebagai sampah infeksius (kuning)
Bila terpapar bahan sitostatika dan radiasi dibuang ke tempat sampah radiasi (ungu)
Bila digunakan sebagai pengolah bahan makanan dibuang ke tempat sampah biasa
(hitam)
Selalu perhatikan tangan pasca melepas sarung tangan adakah tanda-tanda kebocoran
sarung tangan pada tangan
Lakukan prosedur kebersihan tangan segera setelah melepaskan sarung tangan
Jenis dan bahan sarung tangan rumah tangga disesuaikan dengan potensi hazard yang
akan dicegah
Sarung tangan rumah tangga dapat dipakai ulang bila tidak ada kebocoran dan telah
melalui proses dekontaminasi dan pembersihan
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

2. Penggunaan alat pelindung wajah (masker, google, visor)


Pakai pelindung wajah untuk melindungi konjungtiva, mukus membran mata,
hidung, mulut selama melaksanakan prosedur dan aktivitas perawatan pasien yang
beresiko terjadi cipratan/semprotan dari darah, cairan tubuh, sekresi, eksresi.
Pilih masker sesuai tindakan yang akan dikerjakan, masker bedah/masker biasa
dapat dipakai untuk mencegah transmisi melalui droplet saat kontak erat (<3 m) dari
pasien saat batuk/bersin, masker N95 dipaki untuk mencegah transmisi melalui
airborne (udara) seperti TBC, varicella/cacar air
Pakai masker selama tindakan yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien
tidak diduga infeksi
Masker digunakan untuk melindungi mulut dan hidung petugas dari aerosolisasi
bahan/gas berbahaya, droplet dan airborne serta bau
Masker tersedia dalam bentuk: masker bedah/masker biasa, masker bedah dengan
pelindung mata dan masker N95
Masker bedah/masker biasa tersedia di semua unit kerja
Masker bedah dengan pelindung mata hanya tersedia di Kamar Operasi
Masker N95 hanya disediakan di ruangan isolasi khusus penyakit Airborne, Instalasi
Gawat Darurat
Masker digunakan sekali pakai. Setelah dipakai langsung dibuang di tempat sampah
infeksius
Google/visor disediakan di setiap ruangan tindakan: kamar perasat, kamar operasi,
kamar bersalin, Instalasi Gawat darurat, serta bagian laundry dan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit. Kaca mata las tersedia di IPRS utnuk
melindungi retina dari cahaya intensitas tinggi saat pekerjaan las.
Pilih alat pelindung wajah sesuai tindakan yang akan dikerjakan
Respirator (masker N95)
Pilih jenis dan ukuran respirator/masker N95 yang sesuai
Lakukan pengepasan/fitting respirator/masker N95 terhadap wajah dan hidung
Lakukan uji kebocoran masker N95
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Bila terjadi kebocoran atur kembali posisi masker N95 pada wajah dan ketegangan
tali pengikat. Uji kembali kerapatan respirator/masker N95 atau ganti masker dengan
N95 dengan tipe dan ukuran lainnya yang sesuai
Setelah selesai penggunaan, masker N95 bekas pakai dibuang ke tempat sampah
infeksius
Semua alat pelindung mata dianggap terkontaminasi jika digunakan untuk
penanganan pasien. Bila kontaminasi tidak jelas, maka google dibersihkan dengan
larutan chlorine 0,05%
Bila kontaminasi jelas atau dengan pasien HBV/HCV/HIV, maka google direndam
dulu dengan chlorine 0,5% selama 10 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir
dicuci dengan deterjen dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau mengikuti
standar prosedur pemrosesan peralatan.

3. Apron/gaun pelindung
Gaun pelindung tersedia dalam bentuk:
o Apron/gaun bersih non steril
o Schort steril/gaun operasi
o Celemek kedap air
Gaun pelindung tersedia di ruangan-ruangan: kamar operasi, kamar bersalin, instalasi
gawat darurat, recovery room, unit-unit/Instalasi Pelayanan Intensif, ruang rawat inap
dan rawat jalan, laboratorium, laundry, dan bagian gizi.
Gaun pelindung dipakai sesuai jenis kegiatan dan potensial hazard paparannya
Pilih jenis gaun yang sesuai dengan tindakan yang akan dikerjakan dan perkiraan
jumlah paparan cairan yang mungkin akan dihadapi. Bila gaun tidak tembus cairan,
perlu dilapisi apron/celemek kedap cairan untuk mengantisipasi semprotan/cipratan
cairan infeksius
Gunakan gaun (bersih, tidak steril) untuk melindungi kulit, mencegah baju menjadi
kotor, kulit terkontaminasi selama prosedur/merawat pasien yang memungkinkan
terjadinya percikan/semprotan cairan tubuh pasien.
Lepaskan gaun segera setelah selesai melakukan tindakan dan cucilah tangan untuk
mencegah transmisi mikroba ke pasien lain ataupun ke lingkungan.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Gunakan apron/gaun saat merawat pasien infeksi, lepaskan gaun saat akan keluar
ruang pasien.
Gunakan gaun sebagai penutup/pelindung pakaian atau seragam dari percikan atau
menempelnya mikroorganisme yang terdapat dari percikan darah, cairan tubuh,
sekresi atau eksresi pada saat merawat atau mengelola peralatan pasien yang
diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui droplet/airborne
Bila menggunakan gaun panjang (long gown), dimulai dengan menyarungkan kedua
tangan, dilanjutkan dengan mengikatkan tali pengikat pada belakang leher dan pada
pinggang. Kemudian sarung tangan dipasang hingga ujung pergelangan tangan gaun
dilapisi oleh pangkal sarung tangan.
Sebelum meninggalkan area pasien, lepaskan gaun dengan terlebih dahulu
melepaskan bagian lengan yang paling terkontaminasi dan menggulung gaun dengan
tetap menjaga area gaun bagian dalam pada sisi luar gulungan.
Pastikan bahwa pakaian dan kulit tidak kontak dengan bagian yang potensial
terkontaminasi. Lakukan kebersihan tangan.
Jangan memakai gaun pakai ulang walaupun untuk pasien yang sama
Setelah selesai dipakai, gaun dikelola menurut cara kerja pemrosesan peralatan
pasien atau pengelolaan linen kotor
Semua gaun pelindung pasca operasi atau persalinan dianggap terkontaminasi cairan
tubuh pasien dikelola dengan cara pemrosesan alat atau linen yang telah ditetapkan
Bila terkontaminasi cairan tubuh penderita HIV, gaun langsung dibuang sebagai
sampah infeksius.

4. Pelindung kaki
Pelindung kaki disediakan di semua unit kerja, terutama ruangan tindakan
perasat/operatif
Pelindung kaki terdiri dari: sepatu sendal khusus berpenutup jari

5. Pelindung kepala (topi/helmet)


Pelindung kepala digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala petugas agar
tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan dan melindungi kepala petugas atau
ke dalam bahan makanan/minuman, melindungi dari percikan darah atau atau cairan
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

tubuh yang menyemprot, atau helmet untuk melindungi kepala petugas dari benturan
akibat kejatuhan/tertimpa bahan/benda
Pelindung kepala tersedia dalam bentuk:
o Topi bedah
o Topi koki
o Helmet
Topi bedah tersedia di semua unit kerja, terutama ruangan tindakan perasat/operatif
Topi koki digunakan di Instalasi Gizi untuk petugas pengolah bahan makanan
Helmet digunakan di Instalasi Pemeliharaan Sarana medik dan Non Medik dan
petugas pengelola sampah/limbah
Gunakan penutup kepala untuk mencegah mikroorganisme yang ada di rambut dan
kulit kepala petugas jatuh mengkontaminasi alat-alat/area steril dan juga sebaliknya
untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien atau
untuk melindungi kepala petugas dari benturan akibat kejatuhan/tertimpa
bahan/benda
Pasang penutup kepala dengan baik, kencangkan tali pengikat dengan kedua tangan
Lepaskan penutup kepala setelah meninggalkan ruangan. Lakukan kebersihan tangan
Pelindung kepala disposible (topi bedah) digunakan sekali pakai dan setelah
pemakaian dibuang ke tempat sampah infeksius
Setelah dipakai maka tergantung tingkat kontaminasi, penanganannya mengacu
kepada SPO pemrosesan peralatan.

6. Pakaian Kerja Khusus


Pakaian kerja khusus disediakan pada zona clean dan semi clean, terutama di ruangan
tindakan/operatif, ruang perawatan khusus, perawatan intensif dan recovery room.
Pakaian kerja khusus tidak boleh dibawa keluar dari unit kerja
Bila memang dibutuhkan sewaktu-waktu untuk keluar ruangan maka pakaian kerja
khusus harus dilapisi dengan gaun pelindung khusus untuk keluar ruangan
Pengelolaan pakaian kerja khusus ini setelah pemakaian merujuk kepada prosedur
pengelolaan linen
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

7. Cara Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)


a) Sarung tangan
Langkah-langkah pemasangan:
Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati, pilih yang sesuai
ukurannya
Jika harus mempertahankan prinsip-prinsip steril hindarkan sarung tangan
terkontaminasi objek tidak steril
Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung tangan
bagian atas dan masukkan tangan non dominan dengan posisi telentang,
masukkan jari secara pelan-pelan
Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat jari tangan
dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan (bagian luar), segera
masukkan tangan non dominan secara perlahan-lahan
Langkah-langkah melepaskan:
Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi
Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lepaskan
Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang
masih memakai sarung tangan
Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di bawah
sarung tangan yang belum dilepas di pergelangan tangan
Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama
Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius
Cuci tangan sesuai prosedur
b) Pelindung wajah (masker, google, visor)
Masker N95
Langkah-langkah:
Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung
pada ujung jari-jari, biarkan tali pengikat menjuntai bebas di bawah tangan
anda
Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi untuk hidung berada di atas
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi di
belakang kepala di atas telinga. Tarik tali pengingat respirator yang bawah
dan posisikan tali di bawah telinga
Letakkan jari-jari kedua tangan anda di atas bagian hidung yang terbuat dari
logam. Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing
tangan) mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan respirator dengan satu
tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif
Tutup bagian depan respirator dengan ke dua tangan dan hati-hati agar posisi
respirator tidak berubah.
Masker biasa
Langkah-langkah pemasangan:
Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan
baik
Periksa ulang pengepasan masker
Langkah-langkah melepaskan:
Jangan disentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi
Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas
Buang ke tempat limbah infeksius
Kacamata pelindung dipasang pada wajah dan mata dan disesuaikan hingga pas.
Langkah-langkah melepaskan:
Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah terkontaminasi
Saat melepaskannya, pegang karet atau gagang kacamata
Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau di dalam
tempat limbah infeksius
c) Apron/gaun pelindung
Langkah-langkah pemasangan:
Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian
pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung
Ikat di bagian belakang leher dan pinggang
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Langkah-langkah melepaskan:
Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah terkontaminasi
Lepas tali
Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun pelindung
saja
Balik gaun pelindung
Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah
disediakan untuk diproses ulang atau buang di tempat limbah infeksius
d) Pelindung kaki
Langkah-langkah:
Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan telapak
kaki, bisa digunakan sepatu boot dari bahan kulit
Sepatu harus selalu bersih
Harus selalu digunakan di dalam kamar operasi dan tidak boleh dipakai
keluar, tidak dianjurkan memakai sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki
e) Pelindung kepala
Langkah-langkah:
Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup semua rambut
Lepaskan pelindung kepala dan langsung dibuang di tempat sampah
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB V
PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. Pembinaan dan Pengawasan


Pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui sistem berjenjang. Pembinaan dan pengawasan
tertinggi dilakukan oleh Direktur RSIA Cicik Padang melalui Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS). Pembinaan dapat dilaksanakan antara lain melalui
pelatihan, penyuluhan, bimbingan teknis dan temu konsultasi dan lain-lain.
Pengawasan dilaksanakan dua macam, yakni pengawasan internal, yang dilakukan oleh atasan
langsung unit kerja/bagian di lingkungan RSIA Cicik Padang, dan pengawasan eksternal, yang
dilakukan oleh Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, sesuai
dengan fungsi dan tugas masing-masing.

B. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan dan kelengkapan sarana/prasarana
yang dilaksanakan secara tertulis oleh masing-masing unit kerja Rumah Sakit dan Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) yang dikumpulkan dan
dilaporkan/diinformasikan kepada Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS) untuk selanjutnya dirumuskan tindak lanjut dan rekomendasi kepada Direktur RSIA
Cicik Padang dan unit terkait.

Tujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI adalah menghimpun dan menyediakan
data dan informasi, pendokumentasian dan menyusun perencanaan kebutuhan APD dan
kepatuhan dalam penerapannya.

Sasaran kegiatan pencatatan dan pelaporan adalah mencatat dan melaporkan tentang:
1. Standar kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Angka ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Angka kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja dan Komite PPIRS RSIA
Cicik Padang. Pencatatan dan pendokumentasian dilakukan setiap waktu, sesuai dengan jadwal
kegiatan yang telah ditetapkan dan atau insidentil pada saat terjadi kejadian/kasus (tidak
terjadwal). Pelaporan terdiri dari: pelaporan berkala (bulanan, triwulan, semester dan tahunan)
dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan pelaporan insidentil, yaitu pelaporan
yang dilakukan sewaktu-waktu.

Anda mungkin juga menyukai