Anda di halaman 1dari 12

pAPER PENCEMARAN LINGKUNGAN

Indeks standar pencemaran udara


(ISPU)
Disusun Oleh :

Kelas 4-C

Zahra Rizky Intanasri

811413030

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T/A 2015

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 1


1. Pengertian

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) (English: Air Pollution Index / API) adalah
laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau
tercemarnya kualitas udara kita dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita setelah
menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini
mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan,
bangunan, dan nilai estetika.

ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu: karbon monoksida (CO), sulfur
dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10).[1]

Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak


Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997.

2. ISPU Dan Dampak Kesehatan

Pencemaran
ISPU Udara Dampak kesehatan;
Level

0 - 50 Baik Tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau hewan.

tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi


51 - 100 Sedang
berpengaruh pada tumbuhan yang peka.

bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang


101 - 199 Tidak Sehat peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun
nilai estetika.

200 - 299 Sangat Tidak kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 2


Sehat segmen populasi yang terpapar.

kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan


300 - 500 Berbahaya kesehatan yang serius pada populasi (misalnya iritasi mata, batuk,
dahak dan sakit tenggorokan).

Sebagai hasil dari penelitian ilmiah intensif dikhususkan untuk mempelajari pengaruh dari
bahan pencemar udara, telah menjadi kebutuhan untuk mengembangkan kebijakan dan tindakan
untuk mengurangi polusi udara. Kebijakan-kebijakan ini, yang dalam beberapa tahun terakhir
telah menghasilkan banyak hasil positif seperti pengurangan konsentrasi sulfur dioksida (SO 2),
memimpin, dan karbon monoksida (CO), menghadapi masalah hari ini terkait dengan polusi
udara seperti dioksida nitrogen (NO 2) PM10 dan ozon (O 3) yang baru-baru ini telah menjadi
sadar akan kekritisan yang sebenarnya.

Untuk mendukung tindakan preventif diperlukan untuk menginformasikan kepada


masyarakat melalui komunikasi risiko yang dikenakan. Untuk tujuan ini, beberapa negara
menggunakan sistem indikator untuk menjelaskan kepada penduduk, dalam kualitas, sederhana
dan langsung yang dari udara yang Anda hirup. Sistem ini, awalnya diusulkan oleh Badan
Perlindungan AS (EPA), yang disebut Indeks Kualitas Udara (AQI), bahkan di banyak negara
Eropa menerapkan tingkat sebanding dengan AS sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran
kualitas udara. Apapun metode yang digunakan, seperti indeks tidak menggambarkan tingkat
polutan diukur dengan stasiun pemantauan tunggal, tetapi memungkinkan Anda untuk
menginformasikan warga tentang "negara" kualitas udara untuk wilayah yang lebih luas, di mana
konsentrasi polutan dan oleh karena itu tingkat risiko kesehatan yang sebanding.

Konsentrasi pencemar bervariasi pada skala waktu beberapa dengan tingkat emisi, pola
cuaca dan siklus diurnal / musiman radiasi matahari dan suhu yang memiliki dampak terbesar
pada konsentrasi. Perilaku mereka juga diatur oleh tingkat pembentukan dan lamanya waktu di
atmosfer. Akibatnya, konsentrasi polutan udara yang cenderung co-bervariasi. Misalnya, NOx
dan CO yang dipancarkan selama pembakaran, seperti juga beberapa partikel (misalnya, unsur

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 3


karbon) dan VOC, dan puncak konsentrasi mereka selama jam sibuk. Di sisi lain, O3 dan
oksidan fotokimia lainnya, termasuk PM2.5 sekunder dan VOC sekunder, puncaknya di sore
hari, terutama mengingat kondisi meteorologi tertentu (misalnya, lebih banyak sinar matahari).
Di antara polusi udara umum, O3 dan PM2.5 memiliki atmosfer seumur hidup terpanjang dan
dengan demikian dapat membangun selama beberapa hari dan menyebar, oleh angin yang
berlaku, atas wilayah geografis yang luas. Hal ini dapat mengakibatkan jumlah yang lebih besar
dari orang-orang yang terkena tingkat yang sama.

Meskipun memiliki kemampuan suasana yang tampaknya tak terbatas untuk menerima
dan mencairkan produk limbah dari masyarakat, kondisi meteorologi sesekali menyebabkan
serius polusi udara episode, khususnya selama koridor Windsor-Toronto-Montral, tetapi di
mana saja bahwa ada emisi yang cukup besar dan pengenceran polutan adalah ditekan (misalnya,
pegunungan lembah, di kota-kota besar Prairie bawah inversi Arktik yang kuat). Dengan
demikian, episode yang berhubungan dengan angin cahaya dan inversi suhu (temperatur
meningkat dengan ketinggian, kondisi mengurangi hembusan angin dan tingkat pengenceran
polutan), yang mengakibatkan kabut asap. Salah satu rekaman paling serius polusi udara episode
di Kanada adalah Grey Cup asap November 1962, yang berlangsung 5 hari. Hal ini
menyebabkan penerimaan rumah sakit meningkat sepanjang selatan Ontario dan penundaan
pertandingan sepak bola di Toronto karena visibilitas miskin. Selama musim dingin Arktik
panjang, mantra angin cahaya dan inversi suhu yang kuat dapat menyebabkan polusi udara
menumpuk setelah pindah ke wilayah dari lintang selatan lebih.

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 4


3. Parameter-Parameter Dasar untuk Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan
Periode Waktu Pengukuran.

No. PARAMETER WAKTU PENGUKURAN

1. Partikulat (PM10) 24 jam (Periode pengukuran rata-rata)

2. Sulfur Dioksida (SO2) 24 jam (Periode pengukuran rata-rata)

3. Carbon Monoksida (CO) 8 jam (Periode pengukuran rata-rata)

4. Ozon (O3) 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)

5. Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)

Catatan :
1. Hasil pengukuran untuk pengukuran kontinyu diambil harga rata-rata tertinggi waktu
pengukuran.
2. ISPU disampaikan kepada masyarakat setiap 24 jam dari data rata-rata sebelumnya (24
jam sebelumnya).
3. Waktu terakhir pengambilan data dilakukan pada pukul 15.00 Waktu Indonesia Bagian
Barat (WIBB).
4. ISPU yang dilaporkan kepada masyarakat berlaku 24 jam ke depan (pkl 15.00 tgl (n)
sampai pkl 15.00 tgl (n+1).

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 5


4. Pengaruh Indeks Standar Pencemaran Udara untuk Setiap Parameter Pencemar.

Carbon Sulfur
Nitrogen
Kategori Rentang Monoksida Ozon O3 Dioksida Partikulat
(NO2)
(CO) (SO2)

Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit Luka pada Luka pada Tidak ada
berbau Beberapa Beberapa efek
spesies spesies
tumbuhan tumbuhan
akibat akibat
Kombinasi kombinasi
dengan SO2 dengan O3
(Selama 4 (Selama 4
Jam) Jam)

Sedang 51 - 100 Perubahan Berbau Luka pada Luka pada Terjadi


kimia darah Babarapa Beberapa penurunan
tapi tidak spesies spesies pada jarak
terdeteksi tumbuhan lumbuhan pandang

Tidak 101-199 Peningkatan Bau dan Penurunan Bau, Jarak


Sehat pada kehilangan kemampuan Meningkatn pandang
kardiovaskular warna. pada atlit ya turun dan
pada perokok Peningkatan yang berlatih kerusakan terjadi
yang sakit reaktivitas keras tanaman pengotoran
jantung pembuluh debu di
tenggoroka mana-mana
n pada
penderita
asma

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 6


Sangat 200-299 Maningkatnya Meningkatn Olah raga Meningkatn Meningkatn
Tidak kardiovaskular ya ringan ya ya
Sehat pada orang sensitivitas mangakibatk sensitivitas sensitivitas
bukan perokok pasien yang an pengaruh pada pasien pada pasien
yang berpenyaklt parnafasan berpenyakit berpenyakit
berpanyakit asma dan pada pasien asthma dan asthma dan
Jantung, dan bronhitis yang bronhitis bronchitis
akan tampak berpenyaklt
beberapa paru-paru
kalemahan kronis
yang terlihat
secara nyata

300 -
Berbahaya Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
lebih

5. Batas Indeks Standar Pencemaran Udara Dalam Satuan SI


a). Dalam bentuk table

Indeks
Standar 24 jam PM10 24 Jam SO2 B jam CO 1 jam O3 1 jam NO2
Pencemar ug/m3 ug/m3 ug/m3 mg/m3 ug/m3
Udara

10 50 80 5 120 (2)

100 150 365 10 235 (2)

200 350 800 17 400 1130

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 7


300 420 1600 34 800 2260

400 500 2100 46 1000 3000

500 600 2620 57.5 1200 3750

b). Dalam bentuk grafik

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 8


7. Batas Standar Indeks Pencemaran Udara.
a. Secara Perhitungan
Konsentrasi nyata ambient (Xx) ? ppm, mg/m3, dll
Angka nyata ISPU (1)
Xx -->

I = ISPU terhitung
Ia = ISPU batas atas
Ib = ISPU batas bawah
Xa = Ambien batas atas
Xb = Ambien batas bawah
Xx = Kadar Ambien byata hasil pengukuran

Contoh Perubahan Angka secara perhitungan


Diketahui konsentrasi udara ambient untuk jenis parameter SO2, adalah : 322 ug/m3
Konsentrasi tersebut jika dirubah ke dalam angka indeks Standar Pencemaran Udara
adalah Sebagai Berikut :

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 9


Dari tabel Batas Indeks Standart Pencemar Udara (Dalam Satuan SI)

Indeks Standar 24 Jam PM10 8 Jam SO2 8 Jam CO 1 Jam O3 1 Jam NO2
Pencemar Udara ug/m3 ug/m3 ug/m3 ug/m3 ug/m3

50 50 80 5 120

100 150 365 10 253

200 350 800 17 400 1130

300 420 1600 34 800 2260

400 500 2100 46 1000 3000

500 600 2620 57.5 1200 3750

Maka :

Xx = Kadar ambien nyata hasil pengukuran ? 322 ug/m3 --> 322 ug/m3

Ia = ISPU batas atas ? 100 (baris 3) --> 100 (baris 3)

Ib = ISPU batas bawah ? 50 (baris 2) --> 50 (baris 2)

Xa = Ambien batas atas ? 365 (baris 3) --> 365 (baris 3)

Xb = Ambien batas bawah ? 80 (baris 2) --> 80 (baris 2)

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 10


Sehingga angka-angka tersebut dimasukan dalam rumus menjadi :

= 92.45
= 92 (Pembulatan)
Jadi konsentrasi udara ambien S02 322 mg/m3 dirubah menjadi indeks standar pencemar
udara (ISPU): 92.

b. Secara Grafik
Contoh:
Jika diketahui konsentrasi urtuk paremeter PM10 adalah 250 ug/m3 konesntrasi ini
jika dirubah dalam Indeks Standar Pencemar Udara dengan menggunakan grafik
adalah sebagai berikut:
Dari kurva batas angka indeks standar pencemar udara dalam satuan matriks, sumbu
X di angka 250 ditarik ke atas sampai menyentuh garis dan ditarik ke kiri sampai
meryentuh sumbu Y didapat angka 150.
Sehingga konsentrasi PM10 250 dirubah menjadi angka Indeks Standar Pencemar
Udara menjadi 150 (untuk lebih jelas dapat dilihat gambar di bawah ini).

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 11


DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Lingkungan Hidup. 1997. Standar Keputusan ISPU. Publisher Pemerintah.

Wikipedia. 2015. Indeks Standar Pencemar Udara. file:///G:/ispu/Indeks Standar


Pencemar Udara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm (di akses
pada tanggal 6 Maret 2015)

Induks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 12

Anda mungkin juga menyukai