0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan standar dan batas aman dari berbagai badan standarisasi seperti ACGIH, OSHA, EPA, dan SNI. Badan-badan tersebut menetapkan batasan paparan zat berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, ozon, dan sulfur dioksida berdasarkan lama dan dosis paparan. Dokumen ini juga menjelaskan kategori dan pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara terhadap parameter kualitas udara.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan standar dan batas aman dari berbagai badan standarisasi seperti ACGIH, OSHA, EPA, dan SNI. Badan-badan tersebut menetapkan batasan paparan zat berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, ozon, dan sulfur dioksida berdasarkan lama dan dosis paparan. Dokumen ini juga menjelaskan kategori dan pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara terhadap parameter kualitas udara.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan standar dan batas aman dari berbagai badan standarisasi seperti ACGIH, OSHA, EPA, dan SNI. Badan-badan tersebut menetapkan batasan paparan zat berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, ozon, dan sulfur dioksida berdasarkan lama dan dosis paparan. Dokumen ini juga menjelaskan kategori dan pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara terhadap parameter kualitas udara.
MKM Badan Organisasi Standarisasi ACGIH (The American Conference of Governmental Industrial Hygienists) OSHA (The Occupational Safety and Health Administration) EPA (Environmental Protection Agency) Standar Nasional Indonesia (SNI). ACGIH (The American Conference of Governmental Industrial Hygienists)
ACGIH mengeluarkan batas paparan dengan
kriteria dan batasan :
Treshold Limit Value - Time Weighted Average
(TLV - TWA) : Konsentrasi tertinggi dimana orang bisa bekerja dan terpapar terus menerus 8 jam sehari (40 jam seminggu) tanpa menderita akibat apapun. ACGIH (The American Conference of Governmental Industrial Hygienists)
Treshold Limit Value - Time Exposure Limit
(TLV - STEL) : Konsentrasi tertinggi dimana orang bekerja tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh diulang lebih dari 4 (empat) kali setiap hari dengan selang waktu paling tidak 60 (enam puluh) menit. ACGIH (The American Conference of Governmental Industrial Hygienists)
Treshold Limit Value - Ceiling (TLV - C).
Merupakan batas tertinggi suatu konsentrasi bahan di udara dimana manusia tidak boleh terpapar. OSHA (The Occupational Safety and Health Administration) OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah lembaga federal Amerika Serikat di Departemen Tenaga Kerja. OSHA bertujuan untuk keselamatan dan kondisi kerja yang sehat bagi karyawan untuk mengurangi kematian dan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja EPA (Environmental Protection Agency) Sebuah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang bertugas melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dengan merumuskan dan menerapkan peraturan berdasarkan undang- undang yang disahkan oleh Kongres. EPA dicanangkan oleh Presiden Richard Nixon dan memulai operasinya tanggal 2 Desember 1970. Lembaga ini bertanggung jawab atas kebijakan lingkungan Amerika Serikat Standar Nasional Indonesia (SNI).
Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI)
adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis dan ditetapkan oleh BSN. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas diantara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of Good Practice, yaitu: WTO Code of Good Practice Openess (keterbukaan) Terbuka artinya agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI Transparency (transparansi) Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman, perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informasi yang berkaitan dengan pengembangan SNI WTO Code of Good Practice Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak) Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil Effectiveness and relevance Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku; WTO Code of Good Practice Coherence Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional. Development dimension (berdimensi pembangunan) Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Kegunaan masing-masing badan standarisasi secara spesifik berbeda, ACGIH lebih menekankan pada paparan toksik pada manusia dengan menghitung lama waktu paparan dan dosis/konsentrasi
OSHA lebih umum menekankan pada
keselamatan dan kesehatan pekerja EPA pada paparan bahan berbahaya pada lingkungan seperti polusi karbon monoksida pada jalan raya atau paparan arsen pada pembangkit listrik.
SNI merupakan pelaksana teknis dari Badan
Standarisasi Nasional (BSN) untuk menentukan nilai ambang batas seperti cemaran/toksikan baik di lingkungan atau pada manusia. Contoh standar yang dikeluarkan oleh SNI adalah Nilai Ambang Batas zat kimia di udara tempat kerja. Standar ini juga mengacu pada standar internasional yang dikeluarkan oleh OSHA. Standar Penyehatan Udara Ambien Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir Standar Penyehatan Udara Ambien PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Menurut PP nomor 41 Tahun 1999, baku mutu
udara ambien nasional ditetapkan sebagai batas maksimum mutu udara ambien untuk mencegah terjadinya pencemaran udara, sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini : BAKU MUTU UDARA AMBIEN NASIONAL Standar Penyehatan Udara Ambien KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN SERTA INFORMASI INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA Angka dan Kategori Indeks Standar Pencemar Udara adalah sebagaimana pada tabel dibawah ini. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Tiap Parameter Kualitas Udara adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.
Monoksid (NO2) Dioksida at a (SO2) (CO) Baik 0 - 50 Tidak ada Sedikit Luka pada Luka pada Tidak efek berbau Beberapa Beberapa ada efek spesies spesies tumbuhan tumbuhan akibat akibat Kombinasi kombinasi dengan SO2 dengan O3 (Selama 4 (Selama 4 Jam) Jam) Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Tiap Parameter Kualitas Udara adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.
Sedang 51 - 100 Perubahan Berba Luka pada Luka pada Terjadi
kimia u Babarapa Beberapa penuruna darah tapi spesies spesies n tidak tumbuhan lumbuhan pada terdeteksi jarak pandang Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Tiap Parameter Kualitas Udara adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini. Kategori Rentang Carbon Nitrogen Ozon O3 Sulfur Partikul Monoks (NO2) Dioksida at ida (SO2) (CO)
Tidak 101 - 199 Peningk Bau dan Penurunan Bau, Jarak
Sehat atan kehilangan kemampua Meningkat- pandang pada warna. n nya turun dan kardiova Peningkatan pada atlit kerusakan terjadi skularpa reaktivitas yang tanaman pengotor da pembuluh berlatih an perokok tenggorokan keras debu di yang pada manama sakit penderita na jantung asma Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Tiap Parameter Kualitas Udara adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini. Kategori Rentang Carbon Nitrogen Ozon O3 Sulfur Partik Monoksida (NO2) Dioksida ulat (CO) (SO2)
Sangat 200 - 299 Meningkatnya Meningkatny Olah raga Meningkanya Mening
Tidak Sehat kardiovaskular a Ringan Sensitivitas katnya pada orang bukan Sensitivitas mangakibatkan pada pasien Sensitivi perokok yang pasien yang pengaruh berpenyakit tas pada berpenyakit berpenya-kit parnafasan asthma dan pasien Jantung, dan akan asma dan pada pasien Bronhitis berpeny tampak beberapa bronhitis yang akit kelemahan yang berpenyaklt asthma terlihat secara paru-paru dan nyata kronis Bronhiti s Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Tiap Parameter Kualitas Udara adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.