Anda di halaman 1dari 26

PENETAPAN STANDAR

DAN BATAS AMAN

HAERANAH AHMAD, SKM,


MKM
Badan Organisasi Standarisasi
 ACGIH (The American Conference of
Governmental Industrial Hygienists)
 OSHA (The Occupational Safety and Health
Administration)
 EPA (Environmental Protection Agency)
 Standar Nasional Indonesia (SNI).
ACGIH (The American Conference of
Governmental Industrial Hygienists)

ACGIH mengeluarkan batas paparan dengan


kriteria dan batasan :

 Treshold Limit Value - Time Weighted Average


(TLV - TWA) : Konsentrasi tertinggi dimana
orang bisa bekerja dan terpapar terus menerus 8
jam sehari (40 jam seminggu) tanpa menderita
akibat apapun.
ACGIH (The American Conference of
Governmental Industrial Hygienists)

 Treshold Limit Value - Time Exposure Limit


(TLV - STEL) : Konsentrasi tertinggi dimana
orang bekerja tidak boleh lebih dari 15 menit dan
tidak boleh diulang lebih dari 4 (empat) kali
setiap hari dengan selang waktu paling tidak 60
(enam puluh) menit.
ACGIH (The American Conference of
Governmental Industrial Hygienists)

 Treshold Limit Value - Ceiling (TLV - C).


Merupakan batas tertinggi suatu konsentrasi
bahan di udara dimana manusia tidak boleh
terpapar.
OSHA (The Occupational Safety
and Health Administration)
 OSHA (Occupational Safety and Health
Administration) adalah lembaga federal Amerika
Serikat di Departemen Tenaga Kerja.
 OSHA bertujuan untuk keselamatan dan kondisi
kerja yang sehat bagi karyawan untuk
mengurangi kematian dan kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja
EPA (Environmental Protection
Agency)
Sebuah lembaga pemerintah federal Amerika
Serikat yang bertugas melindungi kesehatan
manusia dan lingkungan dengan merumuskan
dan menerapkan peraturan berdasarkan undang-
undang yang disahkan oleh Kongres. EPA
dicanangkan oleh Presiden Richard Nixon dan
memulai operasinya tanggal 2 Desember 1970.
Lembaga ini bertanggung jawab atas kebijakan
lingkungan Amerika Serikat
Standar Nasional Indonesia (SNI).

Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI)


adalah satu-satunya standar yang berlaku secara
nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh
Komite Teknis dan ditetapkan oleh BSN. Agar
SNI memperoleh keberterimaan yang luas
diantara para stakeholder, maka SNI dirumuskan
dengan memenuhi WTO Code of Good Practice,
yaitu:
WTO Code of Good Practice
 Openess (keterbukaan)
Terbuka artinya agar semua stakeholder yang
berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan
SNI
 Transparency (transparansi)
Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan
dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap
pemrograman, perumusan sampai ke tahap penetapannya .
Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informasi
yang berkaitan dengan pengembangan SNI
WTO Code of Good Practice
 Consensus and impartiality (konsensus dan tidak
memihak)
Tidak memihak dan konsensus agar semua
stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan
diperlakukan secara adil
 Effectiveness and relevance
Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi
perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar
dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
WTO Code of Good Practice
 Coherence
Koheren dengan pengembangan standar internasional
agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi
dari perkembangan pasar global dan memperlancar
perdagangan internasional.
 Development dimension (berdimensi
pembangunan)
Berdimensi pembangunan agar memperhatikan
kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam
meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Kegunaan masing-masing badan
standarisasi secara spesifik berbeda,
 ACGIH lebih menekankan pada
paparan toksik pada manusia dengan
menghitung lama waktu paparan dan
dosis/konsentrasi

OSHA lebih umum menekankan pada


keselamatan dan kesehatan pekerja
 EPA pada paparan bahan berbahaya pada
lingkungan seperti polusi karbon monoksida
pada jalan raya atau paparan arsen pada
pembangkit listrik.

 SNI merupakan pelaksana teknis dari Badan


Standarisasi Nasional (BSN) untuk menentukan
nilai ambang batas seperti cemaran/toksikan
baik di lingkungan atau pada manusia. Contoh
standar yang dikeluarkan oleh SNI adalah Nilai
Ambang Batas zat kimia di udara tempat kerja.
Standar ini juga mengacu pada standar
internasional yang dikeluarkan oleh OSHA.
Standar Penyehatan Udara
Ambien
 Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan
bumi pada lapisan troposfir
Standar Penyehatan Udara
Ambien
 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41
TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA

Menurut PP nomor 41 Tahun 1999, baku mutu


udara ambien nasional ditetapkan sebagai batas
maksimum mutu udara ambien untuk mencegah
terjadinya pencemaran udara, sebagaimana
tercantum pada tabel di bawah ini :
BAKU MUTU UDARA AMBIEN NASIONAL
Standar Penyehatan Udara
Ambien
 KEPUTUSAN KEPALA BADAN
PENGENDALIAN DAMPAK
LINGKUNGAN NOMOR KEP-
107/KABAPEDAL/11/1997 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PERHITUNGAN DAN
PELAPORAN SERTA INFORMASI INDEKS
STANDAR PENCEMAR UDARA
Angka dan Kategori Indeks Standar Pencemar
Udara adalah sebagaimana pada tabel dibawah ini.
Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap
Tiap Parameter Kualitas Udara
adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Kategori Rentang Carbon Nitrogen Ozon O3 Sulfur Partikul


Monoksid (NO2) Dioksida at
a (SO2)
(CO)
Baik 0 - 50 Tidak ada Sedikit Luka pada Luka pada Tidak
efek berbau Beberapa Beberapa ada efek
spesies spesies
tumbuhan tumbuhan
akibat akibat
Kombinasi kombinasi
dengan SO2 dengan O3
(Selama 4 (Selama 4
Jam) Jam)
Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap
Tiap Parameter Kualitas Udara
adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Kategori Rentang Carbon Nitrog Ozon O3 Sulfur Partikul


Monoksida en Dioksida at
(CO) (NO2) (SO2)

Sedang 51 - 100 Perubahan Berba Luka pada Luka pada Terjadi


kimia u Babarapa Beberapa penuruna
darah tapi spesies spesies n
tidak tumbuhan lumbuhan pada
terdeteksi jarak
pandang
Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap
Tiap Parameter Kualitas Udara
adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.
Kategori Rentang Carbon Nitrogen Ozon O3 Sulfur Partikul
Monoks (NO2) Dioksida at
ida (SO2)
(CO)

Tidak 101 - 199 Peningk Bau dan Penurunan Bau, Jarak


Sehat atan kehilangan kemampua Meningkat- pandang
pada warna. n nya turun dan
kardiova Peningkatan pada atlit kerusakan terjadi
skularpa reaktivitas yang tanaman pengotor
da pembuluh berlatih an
perokok tenggorokan keras debu di
yang pada manama
sakit penderita na
jantung asma
Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap
Tiap Parameter Kualitas Udara
adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.
Kategori Rentang Carbon Nitrogen Ozon O3 Sulfur Partik
Monoksida (NO2) Dioksida ulat
(CO) (SO2)

Sangat 200 - 299 Meningkatnya Meningkatny Olah raga Meningkanya Mening


Tidak Sehat kardiovaskular a Ringan Sensitivitas katnya
pada orang bukan Sensitivitas mangakibatkan pada pasien Sensitivi
perokok yang pasien yang pengaruh berpenyakit tas pada
berpenyakit berpenya-kit parnafasan asthma dan pasien
Jantung, dan akan asma dan pada pasien Bronhitis berpeny
tampak beberapa bronhitis yang akit
kelemahan yang berpenyaklt asthma
terlihat secara paru-paru dan
nyata kronis Bronhiti
s
Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap
Tiap Parameter Kualitas Udara
adalah sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Kategori Rentang Carbon Nitrog Ozon O3 Sulfur Partikul


Monoksida en Dioksida at
(CO) (NO2) (SO2)

Berbaha- 300 - lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
ya
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai