Home care saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan di kota besar
dengan beberapa kasus yang sering ditemui adalah kesibukan yang
tinggi dari keluarga menyebabkan hanya sedikit waktu yang dapat
diberikan kepada pasien. Salah satu segmen pelayanan home care
diantaranya lansia, di mana lansia adalah manusia yang juga
memerlukan teman sehingga mereka tidak kesepian dan cepat
menjadi pikun. Dengan adanya jasa home care pendamping orang tua
(POT) maka para lansia memiliki asisten yang berfungsi sebagai
teman, pendamping, pengasuh yang membantunya dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Dengan memanfaatkan jasa ini, maka orang tua
akan lebih bahagia dan anak-anaknya pun akan lebih tenang untuk
dapat mengerjakan hal lain.
Petugas laboratorium.
Petugas fisioterafi.
fasilitas resusitasi
fasilitas defibrilator
c. Klien
Adalah penerima pelayanan keperawatan dengan melibatkan salah
satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili
klien. Apabila diperlukan keluarga dapat juga menunjuk seseorang
yang akan membantu aktifitas penyediaan pelayanan keperawatan
sesuai menjadi pengasuh (care-giver) yang melayani kebutuhan
sehari-hari dari klien.
Pengelola PMP
Apabila salah satu dari komponen tersebut tidak berfungsi secara baik
maka pelayanan yang diberikan sulit untuk memberikan hasil yang
optimal. Dalam sistem ini setiap komponen mempunyai hak dan
kewajiban masing-masing yang dapat diukur sehingga diharapkan
tidak akan merugikan salah satu pihak pun karena pelayanan yang
diberikan dapat dikendalikan oleh masing-masing pihak.
1. Struktur Organisasi
Dalam sistem Praktik Mandiri Perawat, struktur organisasi pengelola
dapat digambarkan seperti pada bagan 1. Pemimpin agensi/ balai/
unit yang membawahi dua sub ordinat yaitu sub ordinat sub unit
yaitu sub unit yang bertanggung jawab terhadap administrasi dan sub
unit yang bertanggung jawab terhadap pelayanan. Sub unit
pelayanan membawahi tenaga Manajer Kasus (case manager) dan
tenaga pemberi pelayanan (care provider).
PEMDA PROPINSI
DINKES PROPINSI
PEMDA KABUPATEN/KOTA
DINKES KABUPATEN/KOTA
PERAWAT PERAWAT
c. Kewajiban Pengelola
1) Menjamin terlaksananya pelayanan professional dan
bermutu bagi klien.
2) Mematuhi kontrak/perjanjian kerja yang telah disepakati.
3) Memberikan perlakuan yang baik terhadap manajer kasus,
pelaksana pelayanan dan klien.
4) Meningkatkan kemampuan (pengetahuan, keterampilan
dan sikap) manajer kasus dan pelaksana pelayanan.
5) Melaksanakan kewajiban memberikan imbalan jasa yang
harus diberikan kepada manajer kasus dan pelaksana
pelayanan sesuai ketentuan yang disepakati.
6) Mematuhi peraturan yang berlaku berkaitan pengelolaan
Praktik Mandiri Perawat.
7) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan
pembinaan terhadap kinerja pelaksana pelayanan.
8) Menyediakan alat, bahan, dan sarana yang dibutuhkan
dalam pelayanan keperawatan sesuai standar yang ada.
9) Menerapkan sistem penghargaan dan sanksi
administrative yang layak terhadap pelaksanaan
pelayanan.
3. Klien
a. Persyaratan Klien untuk Menerima Pelayanan/Asuhan
Keperawatan.
1) Mempunyai keluarga atau pihak lain yang akan
bertanggung jawab atau menjadi wali/pendamping bagi
klien dalam berinteraksi dengan pengelola maupun klien.
2) Bersedia menandatangani persetujuan (inform consent),
setelah syarat-syaratnya disepakati bersama.
3) Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan Pengelola
Praktik Keperawatan Mandiri untuk memenuhi kewajiban,
tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.
b. Hak Klien
1) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajibannya.
2) Mendapat pelayanan professional sesuai dengan standar
pelayanan yang ditetapkan.
3) Diberitahu terlebih dahulu dan ikut berpartisipasi dalam
rencana pelayanan yang akan diberikan dan penetapan
perubahan asuhan serta tindakan yang dapat
mempengaruhi kesehatannya.
4) Memperoleh perlakuan yang layak dari semua pelaksana
pelayanan yang melayani di mana jelas identitasnya
meliputi nama dan jabatan mereka masing-masing.
5) Memperoleh seluruh catatan klinis atas pelayanan yang
diterimanya yang pada dasarnya rahasia (kecuali bagi
pihak ketiga yang berkepentingan terhadap pelayanan
yang diterima termasuk perusahaan/asuransi yang
membiayai).
6) Berhak menolak tindakan, prosedur, atau tindakan medis
setelah mendapat informasi yang lengkap tentang akibat
dari suatu tindakan.
7) Menerima pelayanan yang layak dan semestinya sesuai
dengan norma yang berlaku berdasar kode etik, norma-
norma agama dan sosial budaya tanpa diskriminasi
c. Kewajiban klien
1) Mematuhi perjanjian bersama.
2) Mentaati rencana pelayanan yang telah disepakati
bersama.
3) Melaksanakan kewajiban membayar pelayanan yang
diterima sesuai dengan tarif yang telah diberitahukan
sebelumnya.
4) Bersedia bekerja sama dengan tim yang memberikan
pelayanan kepada klien dan keluarganya.
5) Menghargai hak tim penyedia pelayanan sesuai norma
yang berlaku tanpa diskriminasi berdasarkan ras, warna
kulit, agama, jenis kelamin, usia, atau asal-usuk
kebangsaan.
FASE PERSIAPAN
FASE PERIJINAN
1) ruang direktur
2) ruang menajemen pelayanan
3) gudang sarana dan peralatan
4) sarana komunikasi
5) sarana transportasi
Fase implementasi
Fase terminasi
Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yg disepakati surveyor
menyerahkan rekap peralatan dan biaya selama perawatan.
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa
terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara
medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak
dirawat di rumah, maka di lakukan pengkajian oleh koordinator
kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan
kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarga,
akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan,
membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan
apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup
jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran,
serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana
pelayanan keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan
yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola
perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh
koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga
pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai
dengan kesepakatan.
Masalah
Tindakan Saran Pelaksan Nama
kesehatan
Tgl yang yang aan dari petug
yang
dilakukan diberikan keluarga as
ditangani
Klien dengan
kelemahan
ekstremitas
sabagian
Tarif Transport
Rp 30.000,- per hari untuk 2-3 kali kunjungan (berlaku radius 4-7
km)
Rp 20.000,- Rp25.000,- per hari untuk 2-3 kali kunjungan (0-3 km)
Konsul via tilpon (hp): Rp5.000,- per hari ( 1 kali atau 3 kali, tetap 5
ribu)
SARANA PELAYANAN
PRAKTIK MANDIRI
PPNI DINKES
KOORDINASI
PROPINSI PROPINSI
LAPORAN LAPORAN
PEMBINAN DAN PEMBINAAN DAN
MONITORING MONITORING
ENAM BULANAN
PPNI Pusat
a. Tanggung jawab
- PPNI pusat sebagai pusat organisasi profesi tertinggi
mengatur dan menentukan arah kebijakan monitoring.
- PPNI pusat bertanggung jawab terhadap pengaturan dan
pengendalian model praktik keperawatan mandiri
b. Sistim monitoring
- PPNI pusat melakukan monitoring setiap satu tahun sekali
tentang jumlah pelayanan praktik mandiri keperawatan melalui
PPNI Propinsi.
- Sistem monitoring yang dilakukan berjenjang dari pusat ke
provinsi/ kabupaten.
- Monitoring yang dilakukan menggunakan format evaluasi (tabel
11.2.) guna menilai keobjektifan pelaksanaan dan
kesinambungan praktik keperawatan mandiri
b. Sistem monitoring
- PPNI kabupaten melakukan monitoring dan evaluasi pada awal
pendirian, triwulan (3 bulan sekali), semester (6 bulan sekali)
dan setahun sekali
- PPNI kabupaten akan melakukan kegiatan monitoring yang
meliputi: a) persiapan pendirian (kelayakan pendirian), b)
pelaksanaan, dan c) keberlangsungan praktik mandiri (evaluasi
keberlangsungan praktik mandiri)
- Monitoring yang dilakukan menggunakan format evaluasi (tabel
11.2.) guna menilai keobjektifan pelaksanaan dan
kesinambungan praktik keperawatan mandiri
Fisik /Gedung
1. Ukuran : luas minimal 6 x 4 meter
2. Jenis Ruangan
a. Ruang periksa
b. Ruang administrasi
c. Ruang tunggu
d. Kamar mandi/WC
3. Spesifikasi Gedung
a. Dinding permanaen
b. Lantai tidak licin
c. Ventilasi cukup
d. Penerangan cukup
e. Persedian air cukup
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan praktik mandiri
perawat adalah sebagai berikut:
a. Alat tenun
b. Alat
keperawatan/medik
c. Alat rumah tangga
d. Alat pencatatan
dan pelaporan
a. Alat tenun
Pencatatan alat tenun berdasarkan jumlah, jenis dan spesifikasi
menjamin tersedianya alat tenun yang memadai untuk
mencapai peningkatan mutu praktik mandiri perawat dan
memberikan kepuasan pada pasien.
Adapun alat tenun sebagai berikut:
b. Alat keperawatan/medik
Penetapan kebutuhan alat keperawatan/medik baik dari segi
jumlah, jenis dan spesifikasi menjamin tersedianya alat
,.,..
Pembuat
(Nama jelas
dan tanda tangan)