Anda di halaman 1dari 8

LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA HOME CARE

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat


untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan
misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan praktek pelayanan
keperawatan di rumah (home).

1.1 DEFINISI . Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja (kontrak) (Kemenkes, 2013).

Jenis Pelayanan Jenis pelayanan homecare di bagi tiga kategori yaitu : 1.


Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
rawat di rumah sakit. 2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya
pada promosi dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu
bagaimana merawat bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh
kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag
diet mereka. 3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada
penyakitpenyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes,
stroke, hipertensi, masalah-masalah kejiwaan dan asuhan pada anak. (Potter, 2005).
Skill yang dibutuhkan Skill yang dibutuhkan (SK Dirjen YAN MED, 2010).

Visi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk
hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi
tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan
kesehatan di rumah. Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah
ada dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat. Salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh
kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau
Home Care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu
standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola
keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin oprasional. Berbagai faktor yang
mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah atara lain :
Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM
kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah. Home care ini sangat
cocok jika diberikan kepada pasien dengan penyakit kronis yang tak kunjung sembuh.
Salah satu penyakit kronis yang di diderita oleh masyarakat dan membutuhkan waktu
yang lama untuk proses kesembuhannya adalah penyakit hipertensi. Penyakit ini
banyak diderita masyarakat dan membutuhkan perawatan yang intensif. Tentu saja
akan membutuhkan biaya yang sangat besar, mulai dari biaya transportasi hingga
biaya untuk perawatan di rumah sakit.

Peralatan Home Care Yang Sering


Dibutuhkan
Perawatan Home Care

Perawatan Home care adalah sebuah pelayanan medis atau pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pada pasien tidak di rumah sakit tetapi di tempat tinggal mereka
sendiri. Pelayanan home care ini bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan dan
memulihkan kesehatan. Pelayanan home care ini biasanya dilakukan oleh perawat
dari rumah sakit atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani perawatan home
care. Tujuan perawatan home care ini untuk meningkatkan dan mempertahankan
kondisi kesehatan pasien. Meningkatkan penyembuhan pasien dan memenuhi
kebutuhan atas rasa aman dan nyaman pasien karena berada ditengah-tengah keluarga
dengan tetap memenuhi prinsip persyaratan kesehatan.

Peralatan Home Care Yang Dibutuhkan

Peralatan homecare tentunya diperlukan untuk memaksimalkan perawatan homecare


terhadap pasien. Ini dia beberapa alat yang dibutuhkan pada pelayanan home care :
1. Ranjang pasien yang meliputi bantal, alas tidur, selimut dan juga matras.

2. Tabung oksigen yang sering dibutuhkan saat pasien kekurangan oksigen dalam
tubuhnya.
3. Commode chair atau pispot bagi pasien yang tidak bisa membuang air besar atau
kecil di toilet.

4. Tensimeter yang berguna untuk mengontrol tekanan darah pasien setiap saat.
5. Alat disposable atau sekali pakai seperti masker, handscoon, nurse cap, dan jarum
suntik yang sering dibutuhkan perawat home care.

Keuntungan dari perawatan home care ini ialah biasanya biaya perawatan lebih murah
dibandingkan biaya rumah sakit. Keluarga merasa lebih dekat dan perawatan khusus
hanya bagi pasien itu sendiri. Perawatan home care yang khusus biasanya dapat
mengurangi stres pasien yang tidak ingin di rawat dirumah sakit.

Kini toko alat kesehatan sudah ada menjual berbagai alat dan barang yang anda
butuhkan untuk melakukan perawatan dirumah atau perawatan home care. Disini
harga lebih terjangkau sesuai kualitas barang yang anda butuhkan tanpa harus di rawat
dirumah sakit. Semoga bermanfaat!
home care

Berdasarkan SK Dirjen Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 terdapat 23


tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care antara lain
:

Vital sign
Memasang nasogastric tube
Memasang selang susu besar
Memasang cateter
Penggantian tube pernafasan
Merawat luka dekubitus
Suction
Memasang peralatan O2
Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
Pemasangan infus maupun obat
Pengambilan preparat
Pemberian huknah/laksatif
Kebersihan diri
Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostik
Pendidikan kesehatan
Konseling kasus terminal
Masih ada lagi beberapa hal seperti kompetensi dasar yang harus dimiliki dalam
melaksanakan tindakan home care. Namun hal-hal di atas sudah mencakup mengenai
manfaat home care secara umum dan beberapa tugas-tugas pokoknya.

Ruang Lingkup Home Care


Ruang lingkup home care adalah segala hal yang melibuti berbagai masalah mengenai
pelayanan keperawatan home care.

Adapun pelayanan ruang lingkup home care menurut Nuryandari (2004) terdiri dari:

 Pelayanan medik.
 Pelayanan asuhan keperawatan.
 Pelayanan rehabilitasi medik dan terapi fisik.
 Pelayanan hygiene dan sanitasi individu, keluarga, maupun lingkungan.
 Pelayanan kesehatan dalam kegiatan sosial.
 Pelayanan sosial dan peningkatan terciptanya lingkugan terapeutik.
 Pelayanan informasi dan rujukan kesehatan.
 Pelayanan pendidikan pelatihan serta penyuluhan kesehatan.

Sementara itu, dalam makalah seminar nasional tahun 2007 mengenai home care oleh
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan DEPKES RI menyebutkan pelayanan home
care mempunyai ruang lingkup yang meliputi:

 Pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif dalam proses penyembuhan, rehabilitasi,


pemelihraan, dan peningkatan kesehatan pasien.
 Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada pasien maupun keluarga mengenai keadaan yang
sedang dialami.
 Memberdayakan pasien dan keluarga untuk mengcapai kulaitas hidup yang lebih baik.

Ruang Lingkup Home Care


Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan
keperawatan neonatal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, asuhan
keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dan asuhan keperawatan gerontik
dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawab.

Ruang Lingkup Home Care yaitu :


1.Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2.Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3.Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.

Landasan hukum home care


Fungsi hukum dalam praktik perawat adalah : 1. Memberikan kerangka untuk
menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai hukum. 2. Membedakan
tanggung jawab perawat dengan profesi lain. 3. Membantu menentukan batas-batas
kewenangan tindakan keperawatan mandiri. 4. Membantu mempertahankan standard
praktik keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas
dibawah hukum. Landasan hukum praktek perawat adalah : 1. UU Kes. No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan. 2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan
pusat dan daerah. 3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Universitas
Sumatera Utara 4. UU No. 29 tentang praktik kedokteran. 5. Kepmenkes No. 1239
tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat. 6. Kepmenkes No. 128 tahun 2004
tentang kebijakan dasar puskesmas. 7. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang
pedoman penyelenggaraan puskesmas. 8. SK Menpan No. 94 KEPM. PAN112001
tentang jabatan fungsonal perawat. 9. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan . 10. Permenkes No. 920 tahun 1966 tentang pelayanan medik swasta Ode,
2012

Landasan Hukum 

Unit home care yang merupakan bagian dari institusi pelayanan pemerintah dan


swasta, tidak perlu izin khusus, hanya melapor dan melakukan pelaporan kasus yang
ditangani Fungsi hukum dalam praktik perawat antara lain adalah sebagai berikut :

a)       Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang


sesuai dengan hukum .

b)       Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.

c)       Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.

d)       Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan


posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

Landasan Hukum  Home Care diantaranyaadalah sebagai berikut:


a)       UU Kes.No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

b)       PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.

c)       UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

d)       UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.

e)       Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat.

f)        Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.

g)       Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.

h)       SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.

i)         PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.

j)        Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.

k)       Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan


Penyelengaraan Praktik Perawat.

  

Anda mungkin juga menyukai