MOLA HIDATIDOSA
Definisi
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak ditemukan janin dan hamper seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik. Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu
berupa gelembung-gelembung puti, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm. Gambaran
histopatologik yang khas dari mola hidatidosa ialah edema stroma vili, tidak ada
pembuluh darah pada vili/degenerasi hidropik dan proliferasi sel-sel trofoblas.
Etiologi
1. Faktor ovum
Spermatozoa memasuki ovum yang telah kehilangan nukleusnya atau dua serum
memasuki ovum tersebut sehingga akan terjadi kelainan atau gangguan dalam
pembuahan.
3. Parietas tinggi
Ibu multipara cenderung beresiko terjadi kehamilan mola hidatidosa karena
trauma kelahiran atau penyimpangan transmisi secara genetik yang dapat
diidentifikasikan dan penggunaan stimulan drulasi seperti klomifen atau
menotropiris (pergonal).
4. Kekurangan protein
Protein adalah zat yang membangun jaringan-jaringan bagian tubuh sehubungan
dengan pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, dan buah dada ibu, keperluan
akan protein pada waktu hamil sangat meningkat apabila kekurangan protein
dalam makanan mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari normal.
5. Infeksi virus
Infeksi mikroba dapat mengenai semua orang termasuk wanita hamil. Masuk atau
adanya mikroba dalam tubuh manusia tidak selalu akan menimbulkan penyakit.
Hal ini sangat tergantung dari jumlah mikroba yang masuk virulensinya serta daya
tahan tubuh.
Diagnosis
Diagnosis yang paling tepat bila kita telah melihat keluarnya gelembung mola.
Namun, bila kita menunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat
karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan
keadaan umum pasien menurun. Terbaik ialah apabila dapat mendiagnosis mola
sebelum keluar.
Pada mulanya gejala mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa,
yaitu enek, muntah pusing, dan lain-lain, hanya saja derajat keluhannya sering lebih
hebat. Selanjutnya perkembangan lebih pesat, sehngga pada umumnya besar uterus
lebih besar dari umur kehamilan. Adapula kasus-kasus yang uterusnya lebih kecil atau
sama besar walaupun jaringannya belum dikeluarkan. Dalam hal ini perkembangan
jaringan trofoblas tidak begitu aktif sehingga perlu dipikirkan kemungkinan adanya
jenis dying mole.
Perdarahan merupakan gejala utama mola. Biasanya keluhan perdarahan inilh yang
menyebabkan mereka datang ke rumah sakit. Gejala perdarahan ini biasanya terjadi
antara bulan pertama sampai ke tujuh dengan rata-rata 12-14 minggu. Karena
perdarahan ini maka umumnya pasien mola hidatidosa masuk dalam keadaan anemia.
Patogenesis
Seperti juga pada kehamilan biasa, mola hidatidosa bisa disertai dengan
preeklampsia (eklampsia), hanya perbedaannya ialah bahwa preeclampsia pada mola
terjadinya lebih muda dari kehamilan biasa. Penyulit lain yang akhir-akhir ini banyak
dipermasalahkan ialah tirotoksikosis. Maka, Martaadisoebrata menganjurkan agar tiap
kasus mola hidatidosa dicari tanda-tanda tirotoksikosis secara aktif seperti kita selalu
mencari tanda-tanda preeklampsia pada tiap kehamilan biasa. Biasanya penderita
meninggal karena krisis tiroid. Penyulit lain mungkin terjadi ialah emboli sel trofoblas
ke paru. Sebetulnya pada tiap kehamilan selalu ada imigrasi sel trofoblas ke paru
tanpa memberikan gejala apa-apa. Akan tetapi, pada mola kadang-kadang jumlah sel
trofoblas ini sedemikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru akut yang
bisa menyebabkan kematian.
Mola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein, baik unilateral maupun
bilateral. Umumnya kista ini menghilang setelah jaringan mola dikeluarkan, tetapi ada
juga kasus-kasus dimana kista lutein baru ditemukan pada follow up. Dengan
pemeriksaan klinis insidensi kiste lutein lebih kurang 10,2%, tetapi bila menggunakan
USG angkanya meningkat sampai 50%. Kasus mola dengan kista lutein mempunyai
resiko 4 kali lebih besar untuk mendapat degenerasi keganasan di kemudian hari
daripada kasus-kasus tanpa kista.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan mola hidatidosa dapat terdiri dari empat tahap berikut ini :