Anda di halaman 1dari 23

LAPORA

PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTIM GANDA (PSG)


PADA KANTOR PENGADILAN NEGERI KOTA TIMIKA
ALAMAT : JL YOS SUDARSO NO. 42 SEMPAN TIMIKA
Telp : (0901) 321799 Timika papua.

Disusun oleh:

Nama : WALTER WA
NIS : 151209217

DISUSUN OLEH

NAMA : MATEUS M.IYAI


NIS :151209193
JURUSAN : TKJ

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MIMIKA


YAYASAN ANUBETA TUBAT (YABT) CABANG MIMIKA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PETRA TIMIKA
Jl. Budi Utomo No. 137 Telp/Fax 0901-321101, Inauga-Sempan
TIMIKA - PAPUA.
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PELAKSANAAN PENDIDIKA SISTEM GANGA (PSG)

PADA:KANTOR PENGGADILAN NEGERI KOTA TIMIKA

TANGGAL : 07 JUNI S/D 06 OKTOBER 2015

LAPORAN INI TELAH DI SETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

PEMBIMBING KANTOR PEMBIMBING SEKOLAH

ANNA CHERLY RAMPENGAN AGUSTINA RAPASAN, ST


NIP:19720229 200003 1002 NLP:

MENGETAHUI

KEPALA SEKOLAH KETUA PANITIA (PSG)

FREDIK YEMBISE S,PAK GRICE MOTOLALU SE.


NIP:19720229 200003 1002 NlP:1974026 200701 2018

Ketu
a
panit
ia
Kepal (psg)
a
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa karena dengan rahmat dan
tuntunan-Nya sehingga dalam melaksanakan tugas hingga penyusuna laporan kerja praktek dapat
terealisasi dengan baik.Laporan ini disusun sebagai tuntutan studi di SMK PETRA setelah
melaksanankan kerja praktek sebagiai pemenuhan kurikulum yang berlaku.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1pimpinan instansi pemerintah /swasta
2pembimbing duker
3kepala sekolah
4ketua jurusan
5ketua panitia psg
6pembimbing sekolah
7kedua orang tua
8.{dst}

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Laporan Kerja praktek ini,banyak terdapat
kekuuurangan .

TIMIKA, 06 OKTOBER 2015

Penulis

NOSTIANA D

WALT
ER
DAFTAR ISI ;

HALAMAN JUDUL .........................................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................II

KATA PEGANTAR.........................................................................................III

DAFTAR ISI.......................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambar Umum Tempat Pelaksanaan PSG................................................................1
B. Struktur Organisasi Tempat Pelaksanaan PSG..........................................................2
C. Rekapitulasi Alat dan Bahan Tempat Pelaksanaan PSG...........................................3
D. Jenis Kegiatan Tempat Pelaksanaan PSG.................................................................4
E. Tujuan........................................................................................................................5
F Tujuan Pelaksanaan PSG............................................................................................6
G.Tujuan pembuatan laporan PSG..7
BAB II PROSES PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..............................................................................8
B. Alat dan Bahan ..........................................................................................................9
C. Gambar Kerja...........................................................................................................10
D. Proses Pengerjaan ....................................................................................................11
E. Implementasi keselamatan Kerjak kantor................................................................12
F. Hasil Yang Dicapai...................................................................................................13

BAB III TEMUAN


A. Keterlaksanaan Faktor Pendukung dan Penhambat.................................................14
B. Mamfaat Yang Dirasakan........................................................................................15

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................16
B.Saran-Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSAKA..
LAMPIRAN-LAMPIRAN..
BAB I

PENDAHULUAN

A Sejarah Umum Kantor Pengadilan Negeri Timika

Kantor Pengadilan Negeri Kota Timika adalah salah satu Kantor yang Menangani
tentang sidang Umum Perdata dan Pidana seperti : Penerbitan Akta kelahiran Di atas 1
Tahun yang Penerbitan Nya harus melalui Penetapan Sidang. Perubahan Akta,
Pengangkatan anak, Pembunuhan, Pemerkosaan,dan Penganiayaan. Kantor Pengadilan
Negeri kota Timika yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 42 Sempan yang Berdiri
sejak tahun 1999 Kemudian terjadi perubahan pada tahun 2004. Dengan Adanya perubahan
Tersebut Kantor Pengadilan menjadi lebih baik dan layak di mata Masyarakat di kota
timika Dan ada pun bagian bagian yang tercantum pada kantor Pengadilan Negeri sebagai
berikut.
1. Bagian Umum ;
2. Bagian kepegawaian ;
3. Bagian Keuangan ;
4. Bagian Perdata ;
5. Bagian Pidana ;
6. Bagian Hukum ;
Jumlah pegawai secara keseluruhan pada Kantor Pengadilan Negeri berjumlah (22) Orang.
Jumlah pegawai tersebut merupakan potensi dalam melaksanakan tugas dan Fungsi pada
Kantor Pengadilan Negeri sampai dengan sekarang.

C. Rekapitulasi Peralatan Dan Perabotan Kantor.

PERALATAN KANTOR
No Nama Barang Merek/Type Kondisi Jumlah
.
1 PC(Persona Computer) LG Baik 2
2 Print CANON Baik 8
3 Speaker ACR Baik 6
4 Telepon - Baik 9
5 Labtop Toshiba Baik 3
PERABOTAN KANTOR

No Nama Barang Merek/Type Kondisi Jumlah


.
1 Papan Whiteboard - Baik 15
2 Meja Satu Biro LION Baik 6
3 Meja Setengah Biro OLYMPIC Baik 30
4 Kursi Kerja ALVIRO Baik 11
5 Kursi Tamu QUADRA Baik 50
6 Kursi Sidang - Baik 50
7 Ac LG Baik 5
8 Kipas angin MASPION Baik 7
9 Lemari OLYMPIC Baik 15
10 Filingkabinet LION Baik 12
11 Tempat sampah - Baik 10
12 Kalender - Baik 20

ALAT DAN BAHAN

No Nama Barang Merek/Type Kondisi Jumlah


.
1 Steples Kangaro DP-600 4 buah Baik
2 Boardmarker Snowman 1 dos Baik
3 Tinta Data print 2 dos Baik
5 Kertas Sinar dunia 1 rim Baik
6 Paper clips Atom 1 dos Baik
7 Hekter Max 2 buah Baik
8 Lem kertas Povinal 1 buah Baik
D. Jenis Kegiatan Tempat Pelaksanaan PSG
a) Bagian Kepegawaian
a. Memimpin pelaksanaan tugas sub kepegawaian.
b. Membantu persiapan program kerja tahun mendatang.
c. Menetapkan sasaran kegiatan.
d. Membuat jadwal kegiatan
e. Membantu Kepala Urusan Kepegawaian dalam kegiatan/tugas-tugas yang berkaitan
dengan masalah kepegawaian.
f. Melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan masalah Kepegawaian.
g. Mengurus proses kenaikan pangkat/golongan, jabatan, mutasi pegawai dan Kenaikan
gaji berkala.
h. Melakukan proses mutasi yang berkaitan dengan calon pegawai/pegawai baru yang
pindahan, pemberhentian pegawai dan pension.
i. Melaksanakan pembuatan kartu TIK pegawai.
j. Membuat dan menyimpan data pegawai tiap-tiap pegawai dalam satu file Khusus.
k. Membuat DUK, statistik pegawai, mempersiapkan /mengetik DP3 pada tiap-tiap tahun
(awal bulan Januari) setelah diisi oleh atasan langsung masing-masing.
l. Membuat KP4 bagi semua pegawai dan SPMJ bagi pejabat Pengadilan Negeri Kota
Timika
m. Membuat /menyajikan laporan tahunan bidang kepegawaian.
n. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan.
o. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Urusan Kepegawaian Pengadilan
Negeri Kota Timika.
E.TUJUAN
b). Bagian Keuangan
1. Menyusun dan mengusul RKA-KL Tahun Anggaran berikutnya ;
2. Menelaah dan merevisi DIPA ;
3. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan DIPA Tahun Anggaran berjalan ;
4. Menguji SPP dan SPTB beserta kelengkapannya ;
5. Memeriksa dan menandatangani SPM ;
6. Membuat dropping dan pertanggungjawaban Remunerasi tiap bulan ;
7. Membuat PP 39 KL dan Laporan Keuangan Semester serta Tahunan ;
8. Memeriksa dan mengevaluasi tugas-tugas bawahan ;
9. Melaporkan pelaksanaan tugas keuangan kepada Atasan ;
C). Bagian Umum

1. Menerima tamu ;
2. Mendisposisi (surat masuk / surat keluar) ;
3. Mendistribusikan barang-barang ATK (Alat Tulis Kantor, Kertas HVS dll ),
kepada tiap-tiap Pegawai atau ke tiap-tiap ruangan ;
4. Menjaga dan memelihara kebersihan kantor ;
d). Bagian Perdata
Meja I.
1. Menerima Gugatan, Permohonan, Perlawanan (verzet), Pernyataan Banding,
Kasasi, Permohonan Peninjauan Kembali, Eksekusi, Penjelasan dan Penaksiran
biaya perkara dan biaya eksekusi.
2. Membuat Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dalam rangkap tiga dan
Menyerahkan SKUM tersebut kepada calon penggugat atau pemohon.
3. Menyerahkan kembali surat gugatan/permohonan kepada calon penggugat
Atau pemohon. Dalam penerimaanperkara perlawanan (verzet) terhadap
putusan verstek dan perlawanan pihak ketiga (dared verzet) maka untuk
Penerimaan verzet terhadapputusan verstek tidak diberi nomor baru, Sedang
perlawanan pihak ketiga (daden verzet) dicatat sebagai perkara baru dan
mendapat nomor baru sebagai perkara gugatan.
4. Selain tugas-tugas penerimaan perkara seperti tersebut di atas, maka meja
pertama berkewajiban memberi penjelasan-penjelasan yang dianggap perlu
berkenan dengan perkara yang diajukan.
5. Menerima pendaftaran/ pengesahan Surat
Meja II.
1. Menerima syarat gugatan/perlawanan dari calon penggugat/perlawan Dalam
rangkap sebanyak jumlah tergugat/terlawan ditambah sekurang-Kurangnya 4
(empat) rangkap untuk keperluan masing-masing Hakim ;
2. Menerima surat permohonan dari calon pemohon sekurang-kurangnya
Sebanyak 2 (dua) rangkap ;
3. Mendaftar/mencatat Surat gugatan atau permohonan dalam register yang
Sersangkutan serta pemberian nomor register pada surat gugatan atau
Permohonan tersebut ;
4. Menyerahkan kembali satu rangkap Surat gugatan/permohonan yang telah
diberikan nomor register kepada penggugat/pemohon ;
5. Asli surat gugatan/permohonan dimasukkan dalam sebuah map khusus Dengan
melampirkan tindakan pertama SKUM dan surat-surat yang berhubungan
dengan gugatan/permohonan, disampaikan kepada wakil Panitera, untuk
selanjutnya berkas gugatan/permohonan tersebut disampaikan kepada Ketua
Pengadilan Negeri melalui Panitera/Sekretaris ;
6. Mendaftar/mencatat Putusan Pengadilan Negeri /Pengadilan Tinggi/Mahkamah
Agung, dalam semua buku register yang bersangkuta ;
7. Bertanggung jawab terhadap agenda surat keluar dan surat masuk baik Yang
bersifat umum atau pendelegasian serta merealisasikanya ;
Meja III.
1. Membukukan penerimaan uang panjar biaya perkara, biaya pemeriksaan
Setempat dan biaya eksekusi dalam buku penerimaan uang;
2. Menyerahkan salinan putusan Pengadilan Negeri/Pengadilan
Tinggi/Mahkamah Agung kepada yang berkepentingan.
3. Menyerahkan salinan Putusan/ Penetapan Pengadilan Negeri kepada pihak
yang berkepentingan ;
4. Menerima memori/kontra memori banding, memori/kontra memori Kasasi,
jawaban/tanggapan peninjauan kembali, dan akta-akta lainnya Seperti
pengakuan hutang hipotik, ikatan kredit, pendaftaran badan Hukum/badan
Usaha, dan lain-lain ;
5. Menyusun/menjahit/mempersiapkan berkas ;
6. Menerima dan membuat laporan PNBP ;
e). Bagian Pidana
Meja I
1. Menerima berkas perkara pidana dari petugas yang berwenang lengkap
Dengan surat dakwaan atau surat-surat yang berhubungan dengan Perkara
Tersebut ;
2. Menerima perkara pidana biasa, singkat, cepat (ringan dan lalu lintas). Pra
pradilan peninjauwan kembali dan permohonan grasi.
3. Mendaftarkan dan memberi nomor register lalu mengirim kepada panitera ;
4. Menerima barang bukti dan dicatat seteliti mungkin dalam buku register
Barng bukti ;
5. Mencatat isi putusan pengadilan negeri dan mendaftarkan dalam buku
Register, perkara pidana dengan acara pemeriksaan singkat dan cepat ;
6. Mencatat isi putusan banding, kasasi, peninjauwan kembali, dan grasi Dalam
semua buku register yang bersangkutan ;
7. Memberitahukan putusan banding, kasasi, peninjauwan kembali, dan Grasi
kepada yang bersangkutan, memberikan kesempatan kepada Terdakwa atas
penuntut umum untuk mempelajari berkas ;
Meja II
1. Menyerahkan ketikan atau salinan putusan pengadilan tingkat
Pertama/pemgadilan tingkat banding/mahkama agung kepada yang
Berkepentingan
2. Menerima pernyataan perlawanan, permintaan banding, kasasi, Peninjauwan
kembali dan grasi
3. Menerima memori banding, kontra memori banding, memori kasasi, Kontra
memori kasasi dan alasan peninjauan kembali
4. Menerima permohonan grasi/penangguhan pelaksanaan putusan Pengadilan
tingkat pertama/pengadilan tingkat banding/mahkama agung, Permohonan
peninjauan kembali
5. Membuat akta permohonan berpikir terdakwa
6. Membuat akta tidak mengajuka permintaan banding
7. Membuat akta tidak mengajuka memori kasasi
8. Pemberkasan

f ). Bagian Hukum
1. Membantu panitera muda hukum untuk membuat Laporan perkara yaitu ;
- Bulanan
- Catur wulan
- Semester
- Tahunan
2 .Membuat dokumentasi dan statistik.
3. Melayani legalisasi surat-surat.
4.Membantu urusan umum terhadap kebersihan ruang kantor, ruang sidang dan
Halaman kantor pengadilan.
5.Membuka dan menutup / mengunci pintu kantor.
6.Menyediakan alat dan keperluan sehari-hari kantor.
7.Melaksanakan tugas pengamanan kantor.
8.Melaksanakan tugas lain atas perintah atasan lansung ataupun ketua pengadilan.

E. Tujuan Pelaksanaan PSG

Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta Pendidikan Sistim Ganda (PSG)


diharapkan:
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industri yang
Sesungguhnya.
b. Memiliki tingkat kompetensi standar sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia kerja
dan industri.
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan Dan
produktif.
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk Kepentingan
pengembangan diri.

F. Tujuan Pembuatan Laporan PSG

a. Sebagai salah satu bentuk latihan, dalam menghadapi Uji Kompetensi pada Akhir
proses pembelajaran.
b. Sebagai salah satu tugas yang disyaratkan untuk menempuh Ujian Sekolah (US)
dan Ujian Nasional (UN)
c. Menambah wawasan tentang penulisan karya ilmiah.
BAB II

PROSES PELAKSANAAN

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan PSG


Pendidikan sistem ganda (PSG) dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2014 sampai
Dengan tanggal 02 Juni 2014
a. Kegiatan PSG dilaksanakan di Pengadilan Negeri Kota Timika yang beralamat di
Jln.Yos Sudarso NO. 42 sempan
b. Kegiatan PSG di laksanakan pada tanggal 03 Maret 2014 sampai dengan 02 Juni 2014.
Adapun jam kerja yang ada di PENGADILAN NEGERI dapat di lihat pada Tabel
berikut.
TABEL

Hari Jam
Masuk Istirahat Pulang
Senin 08.00 12.00-13.00 16.30
Selasa 08.00 12.00-13.00 16.30
Rabu 08.00 12.00-13.00 16.30
Kamis 08.00 12.00-13.00 16.30
jumat 08.00 12.00-14.00 17.00

B. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Di Kantor

NO NAMA BARANG MERK/TYPE KONDISI JUMLAH

1 CPU INTEL BAIK 1 UNIT


2 MONITOR LG BAIK 1 UNIT
3 PRINTER CANON BAIK 1 UNIT
4 KEYBOARD LOGITECH BAIK 1 BUAH
5 MOUSE TOSHIBA BAIK 1 BUAH
6 KERTAS SINAR DUNIA BAIK 1 RIM
7 PENA FASTER BAIK 1 DOS
C. Gambar Kerja
Gambar terlampir;

Sejarah singkat Pengadilan Negeri Kota Timika

Pengadilan Negeri Timika adalah salah satu Pengadilan Negeri dengan wilayah
Hukum meliputi seluruh wilayah Kabupaten Mimika dan berlokasi di Jalan Yos
Sudarso Sempan Timika.

i. Masa sebelum pemerintahan Hindia-Belanda.


Pada masa sebelum pemerintahan Hindia-belanda di Indonesia, tata hukum di
Indonesia mendapatkan pengaruh dari hukum agama yaitu Hindu dan Islam serta
Hukum adat. Pengaruh agama Hindu tersebut dapat dilihat pada sistem Peradilannya
dimana dibedakan antara perkara Pradata dan perkara Padu. Perkara Pradata adalah
perkara yang menjadi urusan peradilan raja yang diadili oleh raja Sendiri yaitu
perkara yang membahayakan mahkota, kemanan dan ketertiban Negara, hukum
Pradata ini bersumber dari hukum Hindu dimana Raja adalah pusat Kekuasaan,
sedangkan perkara Padu adalah perkara mengenai kepentingan rakyat Perseorangan,
perkara ini diadili oleh pejabat negara yang disebut jaksa.
ii. Masa pemerintahan Hindia-Belanda
Pada tahun 1602 Belanda mendirikan suatu perserikatan dagang untuk Timur-
Jauh yang dinamakan VOC (De Vereenigde Oost-Indische Compagnie) dengan
Tujuannya untuk berniaga, maka melalui VOC tersebut Belanda masuk ke Indonesia.
Jan Pieterszoon Coen pada tanggal 30 Mei 1619 berhasil membuat Sultan Bhet
casteel Batavia, disebut sebagai Raad van Justisie.
Sejak tahun 1684 VOC banyak mengalami kemunduran ditambah dengan adanya
Pergeseran politik Eropa yang mengakibatkan berubahnya situasi politik di Belanda,
hal tersebut mengakibatkan dihentikannya VOC dan pada tahun 1806 Belanda
menjadi kerajaan di bawah Raja Lodewijk Napoleon yang kemudian Mengangkat
Mr. Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal yang Menetapkan charter
untuk daerah jajahan di Asia dimana dalam Pasal 86 charter Tersebut berisi bahwa
susunan pengadilan untuk bangsa Bumiputera akan tetap Berdasarkan hukum serta
adat mereka.

a. Masa pemerintahan Inggris


Setelah kekuasaan Hindia-Belanda pada 1811 dipatahkan oleh Inggris maka Sir
Thomass Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Jenderal untuk P. Jawa dan
Wilayah di bawahnya (Palembang, Banjarmasin, Makasar, Madura dan kepulauan
Sunda-kecil). Ia mengeluarkan maklumat tanggal 27 Januari 1812 yang berisi bahwa
susunan pengadilan untuk bangsa Eropa berlaku juga untuk bangsa Indonesia yang
tinggal di dalam lingkungan kekuasaan kehakiman kota-kota (Batavia, Semarang dan
Surabaya) dan sekitarnya jadi pada jaman rafles ini ada Perbedaan antara susunan
pengadilan untuk bangsa Indonesia yang tinggal di kota-Kota dan di pedalaman atau
desa-desa.
b. Masa kembalinya pemerintahan Hindia-Belanda
Berakhirnya peperangan di Eropa mengakibatkan daerah jajahan Belanda yang
Dikuasai Inggris akan dikembalikan kepada Belanda (Conventie London 1814).
Pada masa ini Pemerintah Hindia-Belanda berusaha untuk mengadakan peraturan-
peraturan di lapangan peradilan sampai pada akhirnya pada 1 Mei 1848 ditetapkan
Reglement tentang susunan pengadilan dan kebijaksanaan kehakiman 1848 (R.O),
Dalam R.O ada perbedaan keberlakuan pengadilan antara bangsa Indonesia Dengan
golongan bangsa Eropa diama dalam Pasal 1 RO disebutkan ada 6 macam
Pengadilan;
1. districtsgerecht
Mengadili perkara perdata dengan orang Indonesia asli sebagai tergugat dengan Nilai
harga di bawah f20-.
2. regenschapgerecht
Mengadili perkara perdata untuk orang Indonesia asli dengan nilai harga f.20-f.50
dan sebagai pengadilan banding untuk keputusan-keputusan districtsgerecht.
3. landraad
Merupakan pengadilan sehari-hari biasa untuk orang Indonesia asli dan dengan
Pengecualian perkara-perkara perdata dari orang-orang Tionghoa orang-orang Yang
dipersamakan hukumnya dengan bangsa Indonesia, juga di dalam perkara-Perkara
dimana mereka ditarik perkara oleh orang-orang Eropa atau Tionghoa Selain itu
landraad juga berfungsi sebagai pengadilan banding untuk perkara yang Diputuskan
oleh regenschapgerecht sepanjang dimungkinkan banding.
4. rechtbank van omgang

Diubah pada 1901 menjadi residentiegerecht dan pada 1914 menjadi landgerecht.
Mengadili dalam tingkat pertama dan terahir dengan tidak membedakan bangsa
Apapun yang menjadi terdakwa.
5. raad van justisie
Terdapat di Jakarta, Semarang dan Surabaya untuk semua bangsa sesuai dengan
Ketentuan.
6. hooggerechtshof
Merupakan pengadilan tingkat tertinggi dan berada di Jakarta untuk mengawasi
Jalannya peradilan di seluruh Indonesia.
iii. Masa pemerintahan Jepang
Masa pemerintahan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 dengan
Menyerahnya Jendral Ter Poorten, untuk sementara Jepang mengeluarkan Undang-
undang Balatentara Jepang tanggal 8 Maret No.1 yang menyatakan bahwa Segala
undang-undang dan peraturan-peraturan dari pemerintah Hindia-Belanda dulu terus
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan Balatentara
Jepang. Untuk proses peradilan Jepang menetapkan UU 1942 No. 14 Tentang
Peraturan Pengadilan Pemerintah Balatentara Dai-Nippon, dimana dengan UU ini
didirikan pengadilan-pengadilan yang sebenarnya merupakan lanjutan dari
pengadilanpengadilan yang sudah ada:
1. Gun Hoon
Pengadilan Kawedanan, merupakan lanjutan dari districtsgerecht.
2. Ken Hooin
Pengadilan kabupaten, merupakan lanjutan dari regenschapsgerecht.
3. Keizai Hooin
Pengadilan kepolisian, merupakan lanjutan dati Landgerecht.
4. Tihoo Hooin
Pengadilan Negeri, merupakan lanjutan dari Lanraad.
5. Kooto Hooin
Pengadilan Tinggi, merupakan lanjutan dari Raad van Justisie.
6. Saikoo Hooin
Mahkamah Agung, merupakan lanjutan dari Hooggerechtshof.
Masa pemerintahan Jepang ini menghapuskan dualisme di dalam peradilan dengan
Osamu Seirei 1944 No.2 ditetapkan bahwa Tihoo Hooin merupakan pengadilan Buat
segala golongan penduduk, dengan menggunakan hukum acara HIR.
Pasal 192 Konstitusi RIS menetapkan bahwa Landgerecht diubah menjadi
Pengadilan Negeri dan Appelraad diubah menjadi Pengadilan Tinggi.
Adanya UU Darurat No.1 tahun 1951 yang mengadakan unifikasi susunan,
Kekuasaan, dan acara segala Pengadilan Negeri dan segala Pengadilan Tinggi di
Indonesia dan juga menghapuskan beberapa pengadilan termasuk pengadilan
Swapraja dan pengadilan adat.
Pada tahun 1959 sampai sekarang terbitnya UU No. 14 Tahun 1970
Pada masa ini terdapat adanya beberapa peradilan khusus di lingkungan Pengadilan
Negeri yaitu adanya Peradilan Ekonomi (UU Darurat No. 7 tahun 1955), peradilan
Landreform (UU No. 21 tahun 1964). Kemudian pada tahun 1970 Ditetapkan UU No
14 Tahun 1970 yang dalam Pasal 10 menetapkan bahwa ada 4 Lingkungan peradilan
yaitu: peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer Dan peradilan tata usaha
negara.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
- Sejarah terbentuknya Pengadilan Negeri di Indonesia sangat panjang namun
Dalam makalah ini penulis membatasi penelitian pada masa sebelum pemerintahan
Belanda. Pada masa tersebut tata hukum di Indonesia mendapatkan pengaruh dari
Hukum agama yaitu Hindu dan Islam serta hukum adat;
- Pada masa pemerintahan Belanda system pengadilan di Indonesia dibeda-
Bedakan berdasarkan pasal 163 IS (Indische Staatsregeling),yaitu: golongan
Penduduk Eropa, golongan penduduk Timur Asing dan golongan penduduk
Indonesia dengan peradilan yang berbeda-beda pula. Pada masa Jepang
Menghapuskan dualisme di dalam peradilan dengan Osamu Seirei 1944 No.2;
- Setelah Indonesia merdeka barulah usaha-usaha untuk mengadakan Unifikasi
terhadap peradilan dapat terwujud dengan adanya UU Darurat No.1 Tahun 19.
VISI:
Mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri,
Efektif, efisien dan mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberi
Pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau, dan biaya rendah bagi
Masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik.

MISI:
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, Serta
memenuhi rasa keadilan masyarakat.
2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur

Tangan pihak lain.

3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan kepada masyarakat


4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan.
5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan
Dihormati.
6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan trspr.

F. Implementasi Keselamatan Kerja Kantor


Keselamatan kerja di kantor Pengadilan Negeri Kota Timika sangatlah mengutamakan
Keselamatan kerja. Terbukti apa yang diterapkan di sekolah tentang keselamatan
Kerja Baik secara Teori maupun secara praktek, ternyata di kantor Pengadilan
Negeri Kota Timika lebih cenderung ke implementasi prakteknya.
Berikut adalah penerapan keselamatan kerja di kantorPengadilan Negeri Kota Timika
Antara lain:
a. Adanya polisi yang mengamankan kantor Pengadilan Negeri tiap ada sidang
Keputusan.
b. Adanya pintu darurat jika terjadi ricuh pada saat selesai sidang keputusan
perkara/pidana.
G. Hasil Yang Dicapai
Setelah selesai kegiatan sesuai dengan yang di rencanakan dan yang disusun
Untuk Mendukung tercapainya tujuan, maka hasil yang dicapai telah selesai dan
Berjalan Lancar meskipun terdapat kendala yang dihadapi. Kami berharap dengan
Adanya PSG Akan memiliki keahlian profesional sesuai kurikulum sekolah Sehingga
tamatan SMK Diharapkan mempunyai keterampilan, untuk terjun Kedunia kerja dan
mampu bersaing Di Era gobalisasi ini.
BAB III

TE M UAN

A. KESIPULAN
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung yang ada di kantor sangat mendukung dalam pelaksanaa PSG
antara lain:
a. Fasilitas peralatan yang ada di kantor sangat mendukung.
b. Pembimbing kepada peserta prakering oleh pihak kantor sangat baik.
c. Ruangan yang cukup luas
2. Faktor penghambat
a. Kurangnya pekerjaan di tempat peraktek

B. Kadang pihak kantor merasa terbeban Sidagan adanya peserta prakrin

A. Manfaat Yang Dirasakan


Melalui pelaksanaan PSG ada beberapa manfaat yang dirasakan antara lain:
1. Memperaktekkan teori dan praktek yang didapatkan di sekolah dalam dunia
Kerja.
2. wawasan dalam dunia Menambah kerja sebagai modal dasar untuk terjun Kedunia
kerja.
3. Dapat mengetahui bagaiman situasi dalam dunia usaha yang sesungguhnya
4. Meningkatkan kedewasaan siswa.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penyusunan laporan pendidikan sistem ganda (PSG) ini, penulis Menarik
kesimpulan bahwa dengan adanya laporan ini banyak membantu penulis Dalam menambah
Ilmu pengetahuan dan pengalaman kerja baik secara langsung Maupun tidak lansung.
Maka dengan adanya kegiatan PSG ini penulis dapat dengan nyata melihat, Merasakan dan
Mengalami bagaimana bekerja di suatu instansi pemerintah khusunya di Kantor
Pengadilan Negeri Kota Timika .
B. Saran-saran
1. Untuk sekolah
a. Agar meningkatkan hubungan kerjasama antara sekolah dan tempat PSG
b. Diharapkan kepada adik-adik kelas yang nantinya akan Melaksanakan PSG supaya
c. Membina hubungan baik antara Karyawan-karyawati maupun teman-teman dari
sekolah
d. lain yang Melaksanakan PSG ditempat yang sama.
2. Untuk tempat PSG (Pengadila NegeriKota Timika )
a. Penulis mengharapkan para pembimbing agar lebih memberikan Pekerjaan/tugas
yang banyak dan bervariasi untuk menambah Pengalaman dan pengetahuan para
murit PSG
b. Semoga kerja sama antara perusahaan dan pihak sekolah masih terus Terjalin untuk
mengembangkan kualitas manusia
DAFTAR PUSAKA

Buku Sistem Matika penulis laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Staf bagian Perdata 1.
Panduan jurnal tahun 2014 - 2015.

2. Panduan uraian pelayanan UPPN / PN KAB TIMIKA.

3. Panduan laporan pendidikan sistem ganda ( PSG ) tahun 2014 / 2015.

4. Pengertian pelayanan prima. GBPP Edisi1999 .tingkat 1, asepadyabarata.

5. Pengertian permasalahan pelayanan pendaftaran pada loket .

6. Pengertihanpemecahanmasalahdaripembimbingduniakerjadansekolah.
PENGADILAN NEGERI KOTA MIMIKA.

LMPIRAN-LAMPIRAN

a. Daftar hadir
b. Laporan kegiatan siswa

Anda mungkin juga menyukai