MATEMATIKA
MATRIKS
( MAT 12.1.3 )
Disusun Oleh :
Drs. Pundjul Prijono
Nip. 19580117.198101.1.003
Kompetensi Dasar :
3.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu
matriks persegi merupakan invers dari matriks persegi lain
Dalam modul ini anda akan mempelajari Pengertian matriks, notasi matriks, baris
kolom, elemen dan ordo matriks, jenis-jenis matriks, kesamaan matriks, tranpose matriks.
Anda juga mempelajari penyelesaian operasi matriks: penjumlahan, dan pengurangan,
perkalian skalar dengan matriks, perkalian matriks dengan matriks, determinan matriks,
minor, kofaktor dan adjoin matriks dan invers matriks. Anda juga mempelajari penyelesaian
sistem persamaan linier dengan menggunakan matriks.
B. Prasyarat
Prasyarat untuk mempelajari modul ini adalah anda harus sudah mempelajari
relasi dan fungsi, persamaan serta operasi pada bilangan real. Semua materi prasyarat
tersebut terdapat dalam modul Relasi dan Fungsi, persamaan dan pertidaksamaan dan
bilangan real.
a. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti karena dalam
skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini antara
modul-modul yang lain.
b. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan, sehingga diperoleh hasil yang
optimal.
c. Pahami setiap teori dasar yang akan menunjang penguasaan materi dengan membaca
secara teliti. Bilamana terdapat evaluasi maka kerjakan evaluasi tersebut sebagai sarana
latihan.
d. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat dan jelas serta kerjakan sesuai
dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
e. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilaperlu konsultasikan
hasil penugasan tersebut kepada guru/instruktur.
f. catatlah semua kesulitan Anda dalam mempelajari modul ini untuk ditanyakan pada
guru/instruktur pada saat tatap muka. Bacalah referensi lain yang ada hubungan dengan
materi modul ini agar Anda mendapatkan pengetahuan tambahan.
b. Uraian Materi
NOTASI MATRIKS
Bentuk umum matriks: Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan yang diatur
berdasarkan baris dan kolom/lajur. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan
entri dalam matriks atau disebut juga elemen atau unsur.
1) Pengertian Matriks
Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam matematika, berbagai keterangan seringkali
disajikan dalam bentuk matriks.
Contoh 1.
baris
Contoh 2.
Roti I 1 2 3
Roti II 1 2 5
Roti III 2 3 7
Roti IV 2 4 6
Apabila dari daftar tabel Contoh 1 dan 2 tersebut, kepala kolom dan baris
dihilangkan, kemudian susunan lambang bilangan itu diberi tanda kurung atau
kurung siku, maka susunan itu disebut matriks.
2 1 1 baris
Matriks contoh 1 ialah 1 3 2 baris
3 2 1
baris
k k k
o o o
l l l
o o o
m m m
1 2 3
1 2 5
Matriks contoh 2 ialah
2 3 7
2 4 6
amn adalah elemen atau unsur pada matriks yang terletak pada baris ke
m dan kolom ke n
3) Notasi Matriks
Suatu matriks dinyatakan dengan sebuah huruf kapital.
8 5 3 5 4
Misalnya A = , B =
2 3 6 2 1
4) Ordo Matriks
Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris diikuti banyaknya
kolom.
Contoh :
8 5 3 5 4
A = , B =
2 3 6 2 1
Matriks A mempunyai 2 baris dan 2 kolom, maka dikatakan ordonya 23
(dibaca 2 kali 3) dan ditulis A23 atau A(23).
Jika banyaknya baris suatu matriks sama dengan banyaknya kolom,
maka matriks itu disebut matriks bujur sangkar. Karena istilah bujur
amn adalah elemen atau unsur pada matriks yang terletak pada baris ke
m dan kolom ke n
Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris diikuti dengan
banyaknya kolom.
Matriks A mempunyai 2 baris dan 3 kolom, maka dikatakan ordonya 23
(dibaca 23) dan ditulis A23 atau A(23)
Jika banyaknya baris suatu matriks sama dengan banyaknya kolom,
maka matriks itu disebut matriks persegi.
Contoh :
a b
B = adalah matriks persegi dengan ordo 2
c d
Kerjakan soal-soal berikut supaya anda lebih memahami uraian materi kegiatan
belajar 1. Jangan membaca/melihat petunjuk mengerjakan latihan ( kunci
jawaban ) sebelum anda coba mengerjakannya. Petunjuk untuk mengerjakan
latihan hanya sebagai panduan bila anda mengalami kesulitan menjawab soal
berikut ini.
Persija Jakarta 5 2 1 2 15 15 5
Persib
5 2 1 2 12 11 5
Bandung
PSMS Medan 5 2 2 1 13 12 6
Persebaya
5 2 0 3 13 16 4
Surabaya
PSM Makassar 5 3 0 2 16 11 6
PSS Sleman 5 2 0 3 12 16 4
3 -2 9 7 11
3. Diketahui matriks P= 11 5 0 -4 2
3 7 3 5 -1
Matriks Baris
Matriks yang hanya memiliki elemen satu baris
Contoh : 0 1 1 , 3 2 5 1
Matriks Segitiga
Matriks persegi yang dipisahkan oleh diagonal, dengan elemen-elemen 0
pada separuh bagiannya
3 4
Contoh : , ( Matriks segitiga atas )
5 0
0 0 0 d
0 0 g h
0 j k l
m n o p
Matriks Diagonal
Matriks persegi berordo n dengan elemen-elemen matriks dibawah dan
diatas diagonal utama bernilai 0
2 0 0
Contoh : 0 3 0
0 0 4
1 0 0
1 0
=
I
0 1 I = 0 1 0
0 0 1
3. Tulislah transpose dari setiap matriks pada soal no. 1 dan sebutkan ordo setiap
matriks transpose itu
x 5 4 3
4. P = 3 y dan Q = 5 2
Jika PT = Q, tentukanlah x dan y.
Carilah x1 , x2 , x3 , x4
-1 3 5
d. 1 -3 -5
-1 3 5
Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 2 cocokkan jawaban anda pada kunci
jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai
kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan 2
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang macam-macam
matriks dan operasinya, maka anda harus mengulang kembali membaca dan
memahami konsep tentang macam-macam matriks dan operasinya.
Jika nilai perolehan 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul
berikut ini.
Dewi dan Budi adalah calon siswa teladan dari SMA Negeri 6 Malang. Penentuan siapa yang
berhak mengikuti seleksi pelajar teladan tingkat kota didasarkan pada jumlah nilai mata
pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada semester I dan semester II. Nilai kedua mata
pelajaran yang dicapai oleh Dewi dan Budi diperlihatkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.
+ =
A B C
Contoh :
A B A+B
a b + p q = a p b q
c d r s c r d s
Contoh :
0 3 10 5
Diketahui A= dan B =
1 4 2 1
Hitung : A + B = ...
B + A = ...
0 3 10 5 10 5 0 3
A+B= + B+A = +
1 4 2 1 2 1 1 4
b) PENGURANGAN MATRIKS
Apabila kita perhatikan, elemen-elemen yang seletak dari matriks B dan matriks A saling
berlawanan. Matriks B yang bersifat seperti itu disebut lawan atau negatif dari matriks A, dan
ditulis sebagai - A.
A - B = A + (-B)
Contoh :
1 2 5 6
Jika = dan =
3 4 7 8
1 2 5 6 4 4
Maka P Q = P + (- Q ) = =
3 4 7 8 4 4
Jika A dan B adalah dua matriks yang berordo sama, maka jumlah matriks A dan B ditulis:
(A + B) adalah sebuah matriks baru yang didapat dengan cara menjumlahkan elemen-elemen
yang seletak dari matriks A dan matriks B.
2 4 6 - 3 3 5 2 7
2. Jika A dan B = B
1 7 0 4 9 1 6 3
Tentukan : a. A + B
b. A B
Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 3 cocokkan jawaban anda pada kunci
jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai
kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan 3
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang penjumlahan
matriks , lawan suatu matriks dan pengurangan matriks, maka anda harus
mengulang kembali membaca dan memahami konsep tentang penjumlahan
matriks , lawan suatu matriks dan pengurangan matriks.
Jika nilai perolehan 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul
berikut ini.
Jika k suatu skalar dan A suatu matriks, maka kA adalah matriks yang diperoleh dengan
mengalikan setiap elemen A dengan k.
a b k. A k.a k.b
A k .c k .d
c d
Contoh :
1 4
Diketahui A =
2 3
Hitung 2A = .
1 4
2A = 2
2 3
2 8
=
4 6
Jika p dan q bilangan real dan B, C dua matriks dengan ordo sedemikian hingga dapat
dilakukan operasi hitung berikut, maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :
1) p (B+C) = pB + pC
2) p (BC) = pB pC
3) (p + q) C = pC + qC
4) (a b) C = pC qC
5) (pq) C = p (qC)
6) (pB) T= pBT
Elemen-elemen dari AB diperoleh dari hasil kali setiap baris pada matriks A dengan setiap
kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan menjadi satu elemen. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini diberikan contoh- contoh perkalian matriks dengan matriks.
Contoh :
a b x
1. A dan B
c d y
a b x ax by
AxB
d y cx dy
x
c
2x2 2x1 = 2x1
Ket :
Perkalian matriks bersifat tidak komutatif (AB X BA) tetapi bersifat asosiatif (AB)C =
A(BC).
Tentukan
a. 2A, 3B, 2A-B, 3B-A
b. (2A-B)(3B-A)
2 1 3 1 1 0
4. Selidikilah bahwa ABBA untuk A= 1 1 0 dan B= 2 1 3
0 2 1 0 2 1
1 3 5 13
5. Matriks A= B=
1 2 4 10
Carilah matriks P sedemikian sehingga AP=B.
2 0
6. Carilah 3A2+2A-3I2, jika A=
1 -1
Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 4 cocokkan jawaban anda pada kunci
jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai
kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan 4
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang perkalian
matriks, maka anda harus mengulang kembali membaca dan memahami
konsep tentang perkalian matriks.
Jika nilai perolehan 75 maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul
berikut ini.
C. Determinan Matriks
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan.
Pengertian Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang
bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A). yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian
elementer bertanda dari suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu
Jika matriks A =
8 4
Contoh: P = , maka det(P) = = 8.4 3.4 = 20
3 4
Untuk mencari determinan matriks berordo 3 x 3 dapat digunakan dua metode, sebagai
berikut :
a. Metode Sarrus
Jika matriks B = maka det (B) =
- - - + + +
= ptx+quv+rsw-qsy-puw-rtv
Perlu diperhatikan bahwa cara demikian tidak berlaku bila matriks berordo 4x4 dan yang
lebih tinggi lagi.
2 4 6 2 4 6 2 4
Contoh: Q = 1 3 5 , maka det Q = adalah 1 3 5 1 3
7 8 9 7 8 9 7 8
= (2x3x9) + (4x5x7) + (6x1x8) (6x3x7) (2x5x8) (4x1x9) = 242 242 = 0
b. Metode Kofaktor
Minor suatu matriks A dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian dari A yang
diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen
elemen pada kolom ke-j.
2 4 6
Contoh: Q = 1 3 5 , maka
7 8 9
2 4 6
3 5
M11 = 1 3 5 =
8 9
7 8 9
2 4 6
1 5
M12 = 1 3 5 =
7 9
7 8 9
2 4 6
1 3
M13 = 1 3 5 =
7 8
7 8 9
M11, M12 dan M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks Q.
Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A dilambangkan dengan
3. Adjoin Matriks
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan
dengan adj A = (k ij ) t
2 4 6
Contoh: Q = 1 3 5 telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa k11 = 13,
7 8 9
k12 = 26 dan k13 = 13 sekarang kita hanya mencari kofaktor dari ekspansi baris ke-2 dan
ekspansi baris ke-3, yaitu :
k 21= (1) 2+1 4 6 = 12 ; k 22 =(1) 2+2 2 6 = - 24 ; k 23 = (1) 2+3 2 4 = 12
8 9 7 9 7 8
Hal yang menarik dalam mencari adjoin matriks berordo 2x2 ditunjukkan sebagai berikut :
Jika A = , maka kofaktor-kofaktornya adalah k11 = d , k12 = - c , k21 = - b , dan k 22 =
21
a . kemudian Adj A = 11 =
12 22
Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen-elemen pada diagonal utamanya dan
mengubah tanda pada elemen-elemen pada diagonal lainnya
D. Invers Matriks
Untuk menjelaskan invers matriks, perhatikan pengertian berikut:
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu matriks dalam perkalian yang dilambangkan
dengan 1
Definisi:
Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x B = B x A = I , dimana I matriks identitas
Contoh :
7 9 4 9
Diberikan matriks A = dan B = apakah B adalah invers matriks A ?
3 4 3 7
( diskusikan dengan teman-teman mu )
Cara mencari invers matriks berordo 2 x 2 dan invers matriks berordo 3 x 3 dipaparkan
berikut ini.
1
Jika A = maka 1 = ; syarat det (A) 0
det ()
Contoh :
5 3
Diketahui matriks A = tentukan 1
3 2
Det (A) = (5x2) ( 3 x 3 ) = 1
1 2 3 2 3
1 = =
1 3 5 3 5
2. Invers matriks berordo 3x3
1
Jika B3x3 maka 1 = . ; syarat det (B) 0
det ()
1 2 3
Contoh : B = 0 4 5 , tentukan invers dari matriks segitiga tersebut .
0 0 6
Untuk mencari determinan matriks B, cara paling praktis adalah dengan metode kofaktor
dengan mengekspansi baris yang memuat nol terbanyak yaitu baris ke-3, maka
1 2
det (Q) = = b31.k31 b32.k32 +b33.k33 = 0 0 + 6 (- 1 )3+3 = 24
0 4
4 5 2 3 2 3
+ +
0 6 0 6 4 6 24 12 2
0 5 1 3 1 3
adj (B) = + = 0 6 5
0 6 0 6 0 5
0 4 1 2 1 2 0 0 4
+ +
0 0 0 0 0 4
Harga bakso Rp. 2000,00 per mangkok dan harga es jeruk Rp. 500,00 per gelas.
Contoh penyelesaian aplikasi matriks pada soal-soal di atas bukanlah satu-satunya cara. Siswa
hendaknya diperbolehkan mencari penyelesaian lain selama penyelesaian dibuat dengan logis
dan mengikuti kaidah aljabar matriks serta memperoleh hasil sama. Untuk tahap selanjutnya
kepada siswa dapat diajarkan tentang persamaan dan pertidaksamaan, baik yang linear atau
kuadrat, juga relasi dan fungsi.
Penyelesaian Sistem Persamaan Liniear Tiga Variabel (Aturan Cramer)
ax by cz p
Dx Dy Dz
dx ey fz q ditentukan oleh x , y ,z untuk D 0, dengan
gx hy iz r D D D
a b c p b c a p c a b p
D d e f , Dx q e f , Dy d q f , Dz d e q
g h i r h i g r i g h r
3 5 1 3 5 1
b. A= 2 0 3 dan B= 2 0 3
5 5 4 0 0 0
2 2 2 2
3. Diketahui 6 0 4 2
1 2 3 1
Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 6 cocokkan jawaban anda pada kunci
jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai
kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan 6
Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang invers matriks ,
maka anda harus mengulang kembali membaca dan memahami konsep
tentang invers matriks.
Jika nilai perolehan 75 maka anda boleh mempersiapkan untuk Tes Akhir
Modul.