Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

MATRIKS

KELAS XI
SMK NEGERI 6 MAKASSAR
KELOMPOK 3:
1. FIRMAN
2. HERNA
3. NURALAM
4. DARMIATI
5. ARNI ASMIANTI AL UKTI
6. FITRIANA

1
PETA KONSEP

SIMBOL MATRIKS

ORDO MATRIKS
KONSEP MATRIKS
TRANSPOSE MATRIKS

KESAMAAN DUA MATRIKS

MATRIKS

PENJUMLAHAN MATRIKS

PENGURANGAN MATRIKS
OPERASI MATRIKS
PERKALIAN SUATU SKALAR
DENGAN MATRIKS

PERKALIAN DUA MATRIKS

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul …………………………………………………………………………… 1


Peta Konsep ………………………………………………………………….………... 2
Daftar Isi …………………………………………………………………………… 3
Kompetensi Inti …………………………………………………………………………… 4
Kompetensi Dasar …………………………………………………………………………… 4
Indikator …………………………………………………………………………… 4
Tujuan …………………………………………………………………………… 5
Matriks
A. Inspirasi …………………………………………………………………………… 6
B. Pengertian & Notasi …………………………………………………………………… 7
C. Ordo Matriks …………………………………………………………………… 7
D. Jenis-Jenis Matriks …………………………………………………………………… 7
E. Kesamaan Matriks …………………………………………………………………… 9
F. Transpose Matriks …………………………………………………………………… 9
Latihan 1 …………………………………………………………………………… 10
G. Penjumlahan Dua Matriks…………………………………………………………………… 11
H. Pengurangan Dua Matriks…………………………………………………………………… 12
Latihan 2 …………………………………………………………………………… 13
I. Perkalian Skalar & Matriks …………………………………………………………… 14
J. Perkalian Dua Matriks …………………………………………………………………… 16
Latihan 3 …………………………………………………………………………… 19
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………… 20

3
KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI & TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar & Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1 3.3 Menjelaskan matriks dan kesamaan 3.3.1 Menjelaskan defenisi matriks
matriks dengan menggunakan 3.3.2 Menentukan unsur-unsur matriks dari
masalah kontekstual dan melakukan kesamaan dua matriks.
operasi pada matriks yang meliputi 3.3.3 Menentukan transpose matriks.
penjumlahan, pengurangan, 3.3.4 Menghitung penjumlahan dua
perkalian skalar, dan perkalian serta matriks.
transpose. 3.3.5 Menghitung pengurangan dua
matriks.
3.3.6 Menghitung perkalian skalar dengan
matriks.
3.3.7 Menghitung perkalian dua matriks.
2 4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual 4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan matriks dan yang berkaitan dengan defenisi
operasinya. matriks.
4.3.2 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan operasi aljabar
pada matriks.

4
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
 Menjelaskan defenisi matriks.
 Menentukan unsur-unsur matriks dari kesamaan dua matriks.
 Menentukan transpose matriks.
 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan defenisi matriks.
Pertemuan 2:
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
 Menghitung penjumlahan dua matriks.
 Menghitung pengurangan dua matriks.
Pertemuan 3:
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
 Menghitung perkalian skalar dengan matriks.
 Menghitung perkalian dua matriks.
 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi aljabar pada matriks.

5
MATRIKS
A. Inspirasi

Pernahkah Anda melihat barisan regu paduan suara di


sekolah Anda? Jika Anda perhatikan, pada barisan paduan suara
tersebut terdiri atas barisan dan lajur-lajur orang yang tertata
rapi. Dengan menggunakan matriks, Anda dapat meringkas
penyajian denah letak masing-masing penyanyi pada barisan
paduan suara tersebut. Dalam matriks, barisan dinamakan baris,
sedangkan lajur dinamakan kolom. Dalam penyajian matriks, letak
orang yang berada pada barisan paduan suara dinyatakan sebagai
elemen-elemen matriks.
Lalu apa itu matriks? Bagaimana bentuk matriks tersebut?
Dan Apa hubungan matriks dengan kegiatan yang pernah kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari?
Nah! Setelah kamu mempelajari materi tentang matriks dan
operasinya, kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.

6
B. Pengertian dan Notasi Matriks
Matriks yaitu kumpulan bilangan yang tersusun menurut baris dan kolom berbentuk persegi
panjang dan ditulis diantara tanda kurung ( ) atau [ ]. Nama matriks ditulis dengan
menggunakan huruf besar (kapital). Elemen-elemen suatu matriks dengan huruf kecil sesuai
nama matriks dengan indeks sesuai letak elemennya.
Secara umum, sebuah matriks dapat ditulis:
a11 a 12 … a1 n baris ke-1

(
Am × n= a21 a 22 …
… ……
am1 am 2 …
a2 n

amn
) baris ke-2

baris ke-m

kolom kolom kolom


Keterangan: ke-1 ke-2 ke-n
m = menyatakan baris pada matriks A.
n = menyatakan kolom pada matriks A.
a m ×n = elemen pada baris ke-m kolom ke-n pada matriks A

−1 2 4
Contoh 1: Diketahui matriks A = 3
(
3 −5
0 −4 −2 )
Tentukan :
a. banyak baris d. elemen-elemen kolom ke-3
b. banyak kolom e. b3.2
c. elemen-elemen baris ke-2 f. b1.3

Jawab : a. banyak baris 3


b. banyak kolom 3
c. elemen-elemen baris ke-2 : 3, 3, -5
d. elemen-elemen kolom ke-3 : 4, -5, -2
e. b3.2 = elemen baris ke-3 kolom ke-2 = -4
f. b1.3 = elemen baris ke-1 kolom ke-3 = 4

C. Ordo Matriks
Ordo matriks adalah banyaknya baris dan kolom yang menyusun suatu matriks. Am × n artinya
matriks A berordo m × n yaitu banyaknya baris m dan banyaknya kolom n.
1 3 −2 4
Contoh 3: Diketahui P= (
5 0 2 3 )
Tentukan ordo matriks P!
Jawab :
Banyak baris 2 dan banyak kolom 4
Jadi, ordo matriks P = 2 × 4

D. Jenis-Jenis Matriks
7
1. Matriks Nol
Yaitu matriks yang setiap elemennya nol.
0 0
Misal :
A=
[ ]
0 0

2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu baris
Misal : B=[ −1 0 2 3 ]
3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu kolom.
2

Misal :
C= −1
0 []
4. Matriks Bujur sangkar
Yaitu suatu matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama.
Ordo matriks n x n sering disingkat dengan n saja.
1 2 3

Misal :
[ ]
D= 0 2 1
−2 3 0
5. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali elemen-elemen diagonal
utamanya.
−1 0 0

Misal :
[ ]
E= 0 2 0
0 0 3
6. Matriks Satuan (Identitas)
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu, dan elemen lainnya nol.
1 0 0

Misal :
[ ]
F= 0 1 0
0 0 1
7. Matriks Skalar
Yaitu matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya sama, tetapi bukan nol
dan semua elemen lainnya nol.
3 0 0

Misal :
[ ]
G= 0 3 0
0 0 3
8. Matriks Segitiga Atas
Yaitu matriks yang semua elemen di bawah diagonal utamanya nol.
2 1 −3

Misal :
[ ]
H= 0 1 4
0 0 5
9. Matriks Segitiga Bawah
8
Yaitu matriks yang semua elemen di atas diagonal utamanya nol.
3 0 0

Misal :
[ ]
K= 4 4 0
1 −3 2

E. Kesamaan Dua Matriks


Dua matriks dikatakan sama jika ordo dan elemen-elemen yang seletak sama.
Contoh 1: Mana matriks yang sama ?

A= [ 13 24 ] B= [21 43 ]
1 2

Jawab
[ ]
C= 3 4
5 6
D=
[ 1 √4
√ 9 22
: Matriks yang sama yaitu matriks A dan D.
]
3 1 = 3 x
Contoh 2: Tentukan x dan y dari
[ ][
0 −5 2 y −5 ]
Jawab : x = 1
2y = 0 ⇒ y = 0

F. Transpose Matriks
Transpose (putaran) matriks A yaitu matriks yang diperoleh dari matriks A dengan menukarkan
elemen-elemen pada baris menjadi kolom dan sebaliknya elemen-elemen pada kolom menjadi
baris. Transpose matriks A dinyatakan dengan AT atau At.
(Sumber: Matematika SMK/MAK, hal. 19 oleh Yuliatun Aisyah)
1 2 3
Contoh 3: Jika
P=
[ 4 5 6 ] maka tentukan PT!
1 4
Jawab
T
:P =2 5
3 6 [ ]

9
LATIHAN 1

1. Suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa akan akan membuka 2 cabang besar di Pulau
Sumatra, yaitu cabang 1 di Kota Palembang dan cabang 2 di Kota Padang. Untuk itu,
diperlukan beberapa peralatan untuk membantu kelancaran usaha jasa tersebut, yaitu
handphone, computer dan sepeda motor. Lengkapnya, rincian data tersebut disajikan sebagai
berikut:
Handphone Komputer Sepeda Motor
(unit) (unit) (unit)
Cabang 1 7 8 3
Cabang 2 5 6 2

Tuliskan permasalahan kontekstual di atas dalam bentuk matriks kemudian tentukan ordonya!
2. Tentukan x dan y dari :
1
3 3x
[ ][ ]
a. 8 −5
=
3 −9
2 y −5 [ b.
2
0
x 1
y +3 ][
=
4 1
0 x ]
−4 y+1 −4 2 y−x x +2 y 1
c.
[ 2 x 3 ] [ x−5 3 ]
=
[ x− y ]=[4 ]
d.

4a 4 c−6 b 2a
3. Tentukan c jika
A=
[2 b 3 c ] [ 4 a+2 2 b+14 ]
B=
, dan A=B
T
!

10
G. Penjumlahan Matriks
Bono dan Yani adalah dua orang sahabat dekat, akan tetapi bersaing ketat dalam pelajaran
matematika. Perhatikan nilai rata-rata kedua siswa ini :

Dalam bentuk matriks data di atas menjadi :


82 78 75 80 157 158
(+ 68 72 ) ( 70 78
=
) ( 138 150 )
Metode mengombinasikan matriks ini disebut penjumlahan matriks.

Defenisi

Defenisi Penjumlahan Matriks


Jika A dan B adalah dua matriks yang berordo sama maka jumlah dari matriks A dan B
(ditulis A + B) adalah sebuah matriks baru yang diperoleh dengan cara menjumlahkan
setiap elemen matriks A dengan elemen-elemen matriks B yang seletak (bersesuaian).

Sifat-sifat penjumlahan matriks :

1. A + B = B + A (bersifat komutatif)
2. A + (B + C) = (A + B) + C (bersifat asosiatif)
3. A + O = O + A = A (O matriks identitas dari penjumlahan)
4. A + (-A) = (-A) + A = O (-A matriks invers penjumlahan)

Contoh Soal:
Diketahui matriks-matriks berikut:
2 −5 1 −1 1 6 4 1 −3
A= [
1 6
,B= ] 3 2 [
,C=
8 2],D= [ ]
5 −2 4 [ ]
Tentukan:
a. A + B
b. B + C
c. C + D
Penyelesaian:
11
[ 21 −56 ]+[ 13 −12 ]
a. A + B =
2+1 −5+(−1)
=[
1+ 3 6+2 ]
3 −6
=[
4 8 ]
1 −1 + 1 6
B+C=[
3 2 ] [ 8 2]
b.
1+1 −1+ 6
=[
3+8 2+2 ]
2 5
=[
11 4 ]

c. C + D = [ 18 62] + [ 45
1 −3
−2 4 ]
Matriks C tidak bisa dijumlahkan denga matriks D karena ordo yang dimiliki masing-
masing matriks berbeda.

H. PenguranganMatriks
Sama halnya seperti pada operasi penjumlahan matriks, pada operasi pengurangan matriks
berlaku pula ketentuan kesamaan ordo antara matriks yang bertindak sebagai matriks
pengurang dan matriks yang akan dikurangi.

Defenisi

Defenisi Pengurangan Matriks


Jika A dan B adalah dua matriks yang berordo sama maka pengurangan dari matriks A
oleh B (ditulis A - B) adalah sebuah matriks baru yang diperoleh dengan cara
mengurangkan setiap elemen matriks A dengan elemen-elemen matriks B yang seletak
(bersesuaian).

Sifat-sifat Pengurangan matriks :


1. A – B ¿ B – A (tidak komutatif)
2. A – (B – C) = (A – B) – C (asosiatif)

Contoh Soal:
Diketahui matriks-matriks berikut:
7 1 −5 3 4 0 5 1 3
A= [ ]
8 2
,B=
4 −2[ ]
,C=
−7 11
,D= [ ]
6 −2 4 [ ]
Tentukan:
a. A - B
b. B - C
c. C – D
Penyelesaian:
7 1 −5 3
a. A – B = [ ][
8 2
-
4 −2 ]
7−(−5) 1−3
= [
8−4 2−(−2) ]
12
[ 124 −24 ]
=
−5 3 4 0
B–C=[
4 −2 −7 11 ]
]
b. -[
3−0
=[
4−(−7) −2−11 ]
−5−4

−9 3
=[
11 −13 ]
4 0 5 1 3
C–D=[ ] -[
6 −2 4 ]
c.
−7 11
Matriks C tidak bisa dijumlahkan denga matriks D karena ordo yang dimiliki masing-
masing matriks berbeda.

LATIHAN 2

1. Diketahui matriks A = [−12 15], B = [ 103 −4


−5 ]
, maka tentukan nilai:

a. A + B
b. B + A
2. Diberikan matriks sebagai berikut:
5 −1 3 −3 −1 3
A= [
4 2 −8 ] [
,B=
4 2 −8 ]
Tentukan penjumlahan dari matriks A dan matriks B!
3. Diberikan matriks berordo 2x2, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:
−2 3 0 2
P= [
4 −7
,Q= ] [
−1 5 ]
Tentukan P – Q!
−5 4 7 −3 −1 2
4. Tentukan hasil dari [
2 −1
+ ] [
0 4
-
−3 5][ ! ]
5. Diketahui matriks berikut:
5 −1 3 4 2
S= [
4 2 −8 ] [
,T=
2 −5 ]
Tentukan S – T!

13
I. Perkalian Skalar dengan Sebuah Matriks
Perkalian skalar k dengan matriks A ditulis dengan k . A, adalah sebuah matriks yang dibentuk
dengan mengalikan masing-masing elemen dari matriks A dengan k. Berbekal dari ide
perkalian dua atau lebih bilangan yang sama pada aljabar, yaitu :
x + x=2 x , x+ x + x=3 x , x + x + x+ x=4 x, dan seterusnya. Sekarang akan kita selidiki dalam
a c
operasi matriks. Misalkan diberikan matriks A=[ ] b d
a c a c a+ c c +c 2a 2c
A+A= [ ][ ] [
b d
+
b d
=
b+b d +d ] [ ]
=
2b 2 d
Dengan pengertian 2 A= A+ A, maka diperoleh :
a c 2a 2c
2 A= A+ A=2 [ ][ ]
b d
=
2 b 2d
dan
3 A= A + A + A= a c + a c + a c
[ ][ ][ ]
b d b d b d
a+ a+a c+ c+ c
¿[b+ b+b d +d +d]
¿ 3a 3 c
[3b 3d ]
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diperoleh definisi berikut

Defenisi

Defenisi Perkalian Skalar dengan Matriks


Jika A sebarang matriks, dan k sebarang bilangan real maka kA adalah sebuah matriks
baru yang elemen-elemennya diperoleh dari hasil perkalian k dengan setiap elemen
matriks A. dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut sebagai skalar.
Contoh 1 Mencermati aturan perkalian skalar dengan matriks

14
a. [ 14 −23 ]+[ 14 −23 ][ 14 −23 ]=3[ 14 −23 ]
¿ 3(1) 3(−2)
[3(4) 3 (3) ]
¿ 3 −6
[ ] 12 9
1 −2 1 −2 1 −2 3 −6
∴[
4 3 ] +[ ][
4 3 4 3 ] =[
12 9 ]

0,6 5( 0,6) 3
[ ][ ][ ]
b. 5. 2 = 5 (2) = 10
4 5( 4) 20

3 −2 4 −6 4 −8
c. −2
[ ][
5 5 −8 −10 −10 16
4 7 9
=
−8 −14 −18 ]

Contoh 2 Memahami aturan perkalian skalar dengan matriks

Diketahui a=3 , m=4 , P= [ 12 75 ] dan Q=[ 39 28] Buktikan :


a. a [ m. P ] =[ a . m ] P
b. a [ P+Q ] =a . P+a . Q
Pembahasan :
a. a [ m. P ] =[ a . m ] P
1 7
[ [ ]]
a [ m. P ] =3 4
2 5

¿ 3 4 28
[
8 20 ]
12 84
∴ a [ m. P ] =[
24 60 ]

[ a . m ] P=[ 3.4 ] [1 7 ]
2 5
1 7
¿ 12 [
2 5]

∴ [ a .m ] P=[ 12 84 ]
24 60
15
Jadi a [ m. P ] =[ a . m ] P= [ 1224 8460]
b. a ( P+Q )=a . P+ a. Q

a ( P+Q )=3 1 7 + 3 2
{[ ] [ ] }
2 5 9 8

¿3 4 9
[11 13 ]
∴ a ( P+ Q )= [1233 2739]
a . P+a . Q=3 [ 1 7 ] +3 [ 3 2 ]
2 5 9 8
3 21 9 6
¿[
6 15 27 24 ]
] +[

∴ a . P+ a .Q=[ 12 27 ]
33 39
12 27
Jadi a ( P+Q )=a . P+ a. Q=[
33 39 ]
Berdasarkan contoh di atas, dapat dituliskan sifat operasi perkalian skalar dengan
matriks sebagai berikut :

Sifat-sifat Perkalian Skalar


Misalkan a dan b scalar, D dan H matriks sebarang dengan ordo sama, maka
berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
1. aD + aH = a(D + H)
2. aD + bD = (a + b)D
3. a(bD) = (ab)D

Memantapkan operasi perkalian skalar dengan


Contoh 3
matriks

−1 −3 2 6
Diberikan A=
2[ 1
dan B=]3 4 [ ]
. Tentukan 2 A +3 B
Pembahasan :
−1 −3 2 6
2 A +3 B=2
2[ ] [ ]
1
+3
3 4

¿ [−2 −6 ] + [ 6 18 ]
4 2 9 12

16
∴ 2 A+3 B= 4 12
[
13 14 ]
J. Perkalian Dua Matriks
Perhatikan tabel berikut ini, tabel 1 menunjukkan pembelian buah-buahan oleh seorang ibu
dalam dua minggu berturut-turut, sedangkan tabel 2 menunjukkan harga masing-masing jenis
buah per kilogram dalam ribuan.

Dengan mengalikan harga perkilogram dengan berapa kilogram yang dibeli, dapat diperoleh :
Total harga buah untuk minggu pertama ¿ [ 3 ×8 ] + [ 1× 5 ] =24 +5=29 ribu.
Dalam bentuk matriks, perhitungannya adalah sebagai berikut :
(i) Total harga minggu pertama (dalam ribuan)
[ 3 1 ] 8 =[ 3 ×8+1 ×5 ] =[ 24 +5 ] = [ 29 ]
[] 5
Yang berarti harganya 29 ribu
(ii) Total harga minggu kedua diberikan oleh
[ 2 2 ] 8 =[ 2× 8+2 ×5 ] = [ 16+10 ] =[ 26 ]
[] 5
Yang berarti pengeluaran untuk beli buah adalah 26 ribu.

(iii) Biaya beli buah selama dua minggu adalah :


3 1 8 3× 8+1 ×5 24+ 5 29
[ ][ ] [
2 2 5
= ][
2× 8+2 ×5
= ][ ]
16+10
=
26
Metode menggabungkan dua matriks ini disebut perkalian matriks.
Secara umum, jika matriks P berordo m× p dan matriks Q berordo p ×n maka matriks hasil
kali PQ berordo m× n

Defenisi

Defenisi Perkalian Matriks


Dua buah matriks A dan B dapat dikalikan (ditulis AB) jika banyak kolom pada
matriks A sama dengan banyak baris pada matriks B. elemen-elemen pada matriks AB
diperoleh dari penjumlahan hasil kali elemen baris pada matriks A dengan elemen
kolom pada matriks B.

Sifat-sifat Perkalian Matriks:


1. AB ≠ BA (Tidak komutatif)
2. A(BC) = (AB)C (Asosiatif)
3. A(B + C) = AB + AC (Distributif)
4. (A + B)C = AC + BC (Distributif)
5. k(AB) = kA(B) (Asosiatif)
6. IA = AI = A (Perkalian dengan Identitas)
7. (AB)t = BtAt
8. (BA)t = AtBt
17
Memantapkan operasi perkalian matriks dengan
Contoh 4
matriks

1 2 −4 −7
Jika A=
7 5 [ ]
dan B=
−2 −1 [
, maka tentukan : ]
a. 2 [ AB ]
b. [ 2 A ] Bt
Penyelesaian :
1 2 −4 −7
a. 2 [ AB ] =2 [ [ ][
7 5 −2 −1 ]]
¿2 [ 17 ×−4 +2×−2
×−4 +5 ×−2
1×−7+ 2×−1
7 ×−7 +5×−1 ]
¿2
[ −4+ (−4 ) −7+ (−2 )
−28+ (−10 ) −49+ (−5 ) ]
¿ 2 −8 −9
[
−38 −54 ]
−16 −18
¿[
−76 −108 ]

∴ 2 [ AB ] =[ −16 −18
−76 −108 ]

1 2
b. [ 2 A ] B = 2
t
[ [ ]] [
7 5
−4 −2
−7 −1 ]
¿ [142 104 ][−4 −2
−7 −1 ]
2 × (−4 ) + 4 × (−7 ) 2× (−2 )+ 4 × (−1 )
¿
[ 14 × (−4 ) +10 × (−7 ) 14 × (−2 ) +10 × (−1 ) ]
¿
[
−8+ (−28 ) −4+ (−4 )
−56+ (−70 ) −28+ (−10 ) ]
¿ −36 −8
[
−126 −38 ]
18
∴ [ 2 A ] B t= −36 −8
[ −126 −38 ]

LATIHAN 3

1. Diketahui matriks A= [ 23 34 ] dan B=[−11 02]. Hasil dari 2 A +3 B=…


2 5 3 5 .
Diketahui matriks P=[
−1 −3 ]
dan Q=[
−1 −2 ]
2
2. Hasil dari A B =…

3 1 a 2 9 14
Diketahui [ ][ ]=[
11 13 ]
3. . Tentukan nilai a+ b=…
2 3 3 b

19
4. Suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa akan membuka 3 cabang besar di pulau
Sulawesi, yaitu cabang 1 di kota Makassar, cabang 2 di kota Benteng, dan cabang 3 di kota
Barru. Untuk itu diperlukan beberapa peralatan untuk membantu kelancaran usaha jasa
tersebut, yaitu handphone, komputer dan sepeda motor. Di sisi lain pihak perusahaan
mempertimbangkan harga per satuan peralatan tersebut. Lengkapnya, rincian data tersebut
disajikan sebagai berikut :

Handphone (Unit) Komputer (Unit) Sepeda Motor (Unit)

Cabang 1 7 8 3
Cabang 2 5 6 2
Cabang 3 4 5 2

2
Harga Handphone (Juta)

5
Harga Komputer (Juta)

15
Harga Sepeda Motor (Juta)

Tentukan total biaya pengadaan peralatan tersebut di setiap cabang !

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Yuliatum. 2018. Matematika SMK/MAK. Jakarta: Bumi Aksara.

Manulang, Sudianto, dkk. 2017. Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukino. 2016. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga.

20

Anda mungkin juga menyukai