Anda di halaman 1dari 18

1

XI IPS WAJIB
SMA

Dra. Drita Yani, MM.


SMA Negeri 3 Padang

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


2

MATRIKS
(Modul kelas XI IPS wajib)

KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati danmengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi


3.3 Menjelaskan matriks 3.3.1 Menentukan elemen baris dan kolom pada matriks.
dan kesamaan matriks 3.3.2 Menentukan ordo pada matriks
dengan menggunakan 3.3.3 Menentukan jenis-jenis matriks
masalah konstektual 4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dan melakukan dengan konsep matriks.
operasi pada matriks 3.3.4 Menentukan matriks koefisien dari sistem persamaan
yang meliputi linear
penjumlahan, 3.3.5 Menentukan Transpose dan Kesamaan dua matriks
pengurangan,
4.3.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
perkalian skalar, dan
perkalian, serta dengan transpose dan kesamaan dua matriks.
transpose. 3.3.6 Menghitung penjumlahan dan pengurangan dua
4.3 Menyelesaikan matriks
masalah kontekstual 3.3.7 Menghitung perkalian bilangan riil dengan matriks
yang berkaitan dengan 4.3.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
matriks dan dengan operasi aljabar pada matri
operasinya.
3.3.8 Menghitung perkalian dua buah matriks
3.3.9 Menghitung perpangkatan dua matriks

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


3

Peta konsep Matriks

Gambar 1 Peta konsep matriks

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


4

Bab I

A. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Penjelasan untuk siswa
Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, siswa mempunyai peran sebagai berikut :
a. Bacalah Modul ini secara berurutan, dari awal sampai akhir.
b. Isilah cek kemampuan. Nilailah apakah anda termasuk pada kategori siswa yang perlu
mempelajari modul ini, jika jawabannya ya, pelajarilah modul ini.
c. Pelajarilah modul ini secara bertahap mulai dari kegiatan belajar 1 sampai kegiatan
belajar 2.
d. Jangan melanjutkan pada kegiatan belajar 2, sebelum mencapai penguasaan minimal
kegiatan belajar 1 (skor minimal 70 %) pada tes formatif 1, dst.
e. Buatlah rencana belajar dengan menggunakan format seperti yang ada pada modul. Jika
belum paham konsultasikan rencana belajar anda dengan guru.
f. Lakukan rencana belajar anda dengan konsekuen hingga mencapai kompetensi yang
diharapkan.
g. Setiap anda mempelajari satu bab kompetensi, mulailah dengan pengetahuan
pendukung (uraian materi), mengerjakan tugas dan mengerjakan kertas kerja siswa
(worksheet).
h. Konsultasikan dengan kelompok atau guru apabila anda menemui kesulitan untuk
mencapai kompetensi.
i. Ikutilah langkah - langkah pembelajaran disetiap kegiatan pembelajaran dengan baik.
2. Peran Serta Guru :
Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, Guru mempunyai peran sebagai berikut :
a. Membantu siswa menyusun rencana belajar.
b. Mengarahkan siswa agar belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
c. Membantu siswa memahami dan memecahkan kesulitan yang ada dalam materi, jika
siswa menemui kesulitan.
d. Membantu siswa melaksanakan tugas kelompok agar benar-benar sesuai dengan tujuan
mengerjakan secara kelompok
e. Mencatat semua kegiatan dan kemajuan siswa.

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


5

A. Tujuan Akhir Hasil Belajar.


Setelah siswa mempelajari modul ini, diharapkan :
1. peserta didik mampu menentukan elemen baris dan kolom, ordo serta jenis-jenis matriks,
dengan rasa ingin tahu, bertanggung jawab, bersikap percaya diri, dan mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
2. Peserta didik mampu menentukan matriks koefisien dari sistem persamaan linear,
transpose matriks dan menghitung nilai matrik serta dapat menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
3. Peserta didik mampu menghitung penjumlahan dan pengurangan dua buah matriks
4. Pesserta didik mampu menghitung perkalian suatu bilangan real dengan matriks dan
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi aljabar pada matriks
5. Peserta didik mampu menghitung perkalian dua buah matriks
6. peserta didik dapat menghitung perpangkatan dua buah matriks

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


6

Bab II

Uraian Materi

A. PENGERTIAN NOTASI DAN ORDO MATRIKS,

Beberapa pengertian tentang matriks :


1. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun atau
dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.
2. Matriks adalah jajaran elemen (berupa bilangan) berbentuk empat persegi panjang.
3. Matriks adalah suatu himpunan kuantitas-kuantitas (yang disebut elemen), disusun
dalam bentuk persegi panjang yang memuat baris-baris dan kolom-kolom.
Notasi yang digunakan

Atau [ ] Atau

NOTASI MATRIKS
Matriks kita beri nama dengan huruf besar seperti A, B, C, dll. Matriks yang mempunyai I
baris dan j kolom ditulis A=(aij ), artinya suatu matriks A yang elemen-elemennya aij dimana
indeks I menyatakan baris ke I dan indeks j menyatakan kolom ke j dari elemen tersebut.
Secara umum :
Matriks A=(aij ), i=1, 2, 3,..m dan j=1, 2, 3,., n yang berarti bahwa banyaknya baris m
dan banyaknya kolom n.
Contoh :
1 3
1 3
=[ ] = [10 2 5] = [4 6]
2 4
0 8

Ukuran matriks 2x2 2x1 1x4


Jumlah baris 2 2 1
Jumlah kolom 2 1 4

Matriks yang hanya mempunyai satu baris disebut MATRIKS BARIS, sedangkan matriks
yang hanya mempunyai satu kolom disebut MATRIKS KOLOM. Dua buah matriks A dan B
dikatakan SAMA jika ukurannya sama (mxn) dan berlaku aij = bij untuk setiap i dan j

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


7

2. JENIS JENIS MATRIKS


Menurut ordonya terdapat berbagai jenis matriks, antara lain.
1. Matriks Persegi

Gambar 2. Toko Kain


Seorang Penjahit akan membuat 2 jenis baju Untuk Pameran. Baju pesta 1
membutuhkan 2 m kain prada dan 3 meter kain satin. Sementara baju pesta II
membutuh 4 meter kain satin dan 1 meter kain prada. Buat lah model matrik dari
persoalan tersebut!
Pengelesaian :
Baju Pesta Prada Satin
I 2 3
II 4 1
tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam tanda kurung buka
2 3
dan kurung tutup [ ].
4 1
Matriks yang dihasilkan yaitu matriks yang berordo 2x2 atau banyaknya baris
sama dengan banyaknya kolom. Matriks tersebut disebut matriks persegi.
Pada suatu matriks persegi ada yang dinamakan sebagai diagonal utama dan
diagonal sekunder. Komponen-komponen yang terletak pada diagonal utama pada
matriks tersebut adalah 2 dan 1 yang berasal dari kiri atas ke kanan bawah.
Sebaliknya, komponen-komponen yang terletak pada diagonal sekunder berasal dari
kiri bawah ke kanan atas.

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


8

2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang berordo 1xn atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: A1x2 = 1 4
3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom.
2
Contoh C2x1=
3
4. Matriks Tegak
Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m>n
4 4
Contoh: Q = 2 6 , Q berordo 3x2 sehingga matriks Q tampak tegak.
3 1
5. Matriks Datar
Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m<n
2 3 1
Contoh: H= , H berordo 2x3 sehingga matriks F tampak datar.
65 6 3

Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, antara lain :

a. Matriks Nol
Yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O.
0 0 0
Contoh: O2x3 = [ ]
0 0 0
b. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonal utamanya
adalah nol.
1 0
Contoh: F2x2 = [ ]
0 3
c. Matriks Skalar
Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama dan elemen-
elemen selain diagonal utama adalah 0.
3 0
Contoh: F2x2 = [ ]
0 3
d. Matriks Simetri
Yaitu matriks persegi yang setiap elemennya selain elemen diagonal adalah simetri
terhadap diagonal utama, atau matriks dimana susunan elemen-elemen antara matriks
dengan transposenya sama. C=CT; maka C adalah matriks simetris

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


9

1 2 3
Contoh: C3x3 = 2 2 5
3 5 3
e. Matriks Simetri Miring
Yaitu Matriks simetri yang elemen-elemennya selain elemen diagonal saling
berlawanan.
1 2 3
Contoh: W3x3 = [ 2 2 5]
3 5 3
f. Matriks Identitas (satuan)
Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah satu dan
elemen yang lain adalah nol dan dinotasikan sebagai I.
1 0 0
Contoh: I3x3 = [0 1 0]
0 0 1
g. Matriks Segitiga Atas
Yaitu dikatakan segitiga atas jika aij = 0 untuk i>j dengan kata lain matriks persegi
yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol.
2 3 3
Contoh: K3x3 = [0 1 1]
0 0 8
h. Matriks Segitiga Bawah
Yaitu dikatakan segitiga bawah jika aij = 0 untuk i<j dengan kata lain matriks persegi
yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol.
2 0 0
Contoh: V3x3 = [2 1 0]
3 1 8
i. Matriks Transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen
baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose suatu matriks
dilambangkan dengan T, misal transpose matriks B dilambangkan dengan BT
1 0
1 2 3
Contoh: B2x3 = , maka BT = [2 3]
0 3 4
3 4

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


10

3. OPERASI PADA MATRIKS

Penjumlahan Matriks
Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks yang mempunyai
ukuran (ordo) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah matriks-matriks berukuran
sama, maka A+B adalah suatu matriks C=(cij) dimana (cij) = (aij)+(bij) atau [A]+[B] =
[C] mempunyai ukuran yang sama dan elemennya (cij) = (aij) + (bij)
Contoh:

A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A dan matriks B
mempunyai ukuran yang berbeda

Pengurangan Matriks
Sama seperti pada penjumlahan matriks, pengurangan matriks hanya dapat dilakukan
pada matriks-matriks yang mempunyai ukuran yang sama. Jika ukurannya berbeda maka
matriks hasil tidak terdefinisikan.
Contoh:

Perkalian Matriks dengan Skalar


Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks kA(kaij) yaitu suatu
matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k.
Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks.
Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum distributif dimana k(A+B)=kA+kB

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


11

Contoh:

Perkalian Matriks dengan Matriks


Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatif
2. Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama dengan jumlah
banyaknya baris matriks kedua
3. Jika matriks A berukuran mxp dan matriks pxn maka perkalian A*B adalah suatu matriks
C=(cij) berukuran mxn dimana
Contoh

Beberapa Hukum Perkalian Matriks:


1. Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC
2. Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
3. Tidak Komutatif A*B B*A
4. Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan
1. A = 0 dan B = 0
2. A = 0 atau B = 0
3. A 0 dan B 0
5. Bila A*B = A*C, belum tentu B = C

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


12

4. DETERMINAN, ADJOIN DAN INVERS MATRIKS


a. Determinan.
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut
determinan. Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang
bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A) atau |A| (Howard Anton, 1991 : hal 67).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A
adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1.
Untuk mengetahui tanda +1 atau -1dalam menentukan determinan suatu matriks yaitu
dengan menggunakan permutasi sesuai besar peringkat matriks tersebut dan ada atau
tidaknya invers pada hasil permutasi peringkat matriks tersebut.
Invers terjadi pada suatu permutasi jika terdapat bilangan yang lebih besar
mendahului bilangan yang lebih kecil pada kolom. Jika banyak invers genap dan nol
maka tanda +1 dan jika banyak invers ganjil maka tanda -1.
Misal :
1. Determinan untuk ordo 2x2 maka bentuk matriks seperti ini :
11 12
[ ] permutasi dari bilangan bulat 1 dan 2 diambil bersama adalah 2! = 2
21 22
yaitu 1 2 dan 2 1 (untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut.
Sehingga determinan dari matriks berordo 2x2 adalah +1(a11.a22)-1(a12.a21) = a11.a22

a12.a21. jika matriks dalam bentuk [ ] maka untuk mencari determinannya lebih

dikenal dengan bentuk ad bc.
Contoh:
2 1
Jika matriks A = [ ] maka det (A) = |A| = (2x3) (1x4) = 6 4 = 2
4 3
2. Determinan untuk ordo 3x3
11 12 13
Maka bentuk matriks seperti [21 22 23], permutasi dari bilangan bulat 1,
31 32 33
2 dan 3 diambil bersama adalah 3! = 6 yaitu 123, 132, 213, 231, 312, dan 321
(untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut. Sehingga
determinan dari matriks berordo 3x3 adalah +1(a11.a22.a33)-1(a11.a23.a32)-
1(a12.a21.a31)+1(a12.a23.a31)+1(a13.a21.a32)-1(a13.a22.a31).
Untuk mempermudah dalam mencari determinan maka berlaku :
a) Metode Sarrus

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


13


Misal matriks A = [ ]

- - - + + +
Maka |A| = aei + bfg + cdh ceg afh bdi.
Cara ini hanya berlaku pada matriks berordo 3x3.
1 2 2
Contoh: D = [3 1 2]
1 2 3
1 2 2 1 2
Maka det (D) = |D| adalah [3 1 2] 3 1
1 2 3 1 2

|D| = (1x1x3) + (2x2x1) + (2x3x2) (2x1x1) (1x2x2) (2x3x3)


= 3 + 4 + 12 2 4 12 = 0
b) Metode Minor dan Kofaktor
Minor suatu matriks A dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian dari A
yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i
dan elemen-elemen pada kolom ke-j.
Contoh:
1 2 1
A= [0 2 1] maka :
2 0 2
1 2 1
2 1
M11 = [0 2 1] =[ ]
0 2
2 0 2
1 2 1
0 1
M12 = [0 2 1] = [ ]
2 2
2 0 2
1 2 1
0 2
M13 = [0 2 1] = [ ]
2 0
2 0 2
M11, M12 dan M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks
A. Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A
dilambangkan dengan ij = (-1)i+j |Mij|, dari matriks A tersebut kofaktor a11
dilambangkan dengan 11 yaitu
(-1)i+j |Mij|
Untuk mencari det(A) dengan metode minor dan kofaktor cukup mengambil
satu ekspansi saja misal ekspansi baris ke-1atau kolom ke-1.

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


14

Sehingga
Contoh :
1 2 1
H = [0 2 1 ], untuk mencari |H| dengan metode minor dan kofaktor adalah
2 0 2
harus mencari determinan minornya terlebih dahulu yang diperoleh dari ekspansi
baris ke-1, yaitu det(M11), det(M12), det(M13), maka,
|M11| = (2x2)-(1x0) = 4
|M12| = (0x2)-(1x2) = -2
|M13| = (0x0)-(2x2) = -4
|H| = h1111 + h1212 + h1313
= h11.(-1)1+1|M11| + h12.(-1)1+2|M12| + h13.(-1)1+3|M13|
= (1.4) + (2.(-1.-2)) + (1.-4)
=4+44=4
b. Adjoin matriks
Adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A
= (ij)T
Contoh
1 2 1
H = [0 2 1 ] kita telah mengetahui sebelumnya 11= 4, 12= 2,
2 0 2
13= -4,
21 1 1
21= (-1)2+1 | | = -4, 22= (-1)2+2 | | =0
02 2 2
1 2 2 1
23= (-1)2+3| | = 4 , 31= (-1)3+1 | |=0
2 0 2 1
1
1 1 2
32= (-1)3+2 | | = -1, 33= (-1)3+3 | |=2
0
1 0 2
11 21 31 4 4 0
maka adj H = [12 22 32] = [ 2 0 1]
13 23 33 4 4 2

c. Invers Matriks
Jika A dan B matriks persegi nxn sedemikian hingga AB=BA=I, B disebut invers A
(B=A-1) dan A disebut invers B (A=B-1) sehingga berlaku
A A-1= A-1A=I, I adalah identitas.
1
Invers matriks A dirumuskan A-1 = . Adj(A)
|A|

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


15

Pembuktian :

Misal matriks 2x2, matriks A= [ ] dan misalkan invers matriks A adalah A-1=


[ ]. Berdasarkan pengertian invers matriks, maka berlaku AA-1=I, dengan I

matriks identitas.
1 0
[ ][ ]= [ ]
0 1
+ + 1 0
[ ]= [ ]
+ + 0 1
Berdasarkan kesamaan matriks maka diperoleh:
ax + bu = 1 (1)
cx + du = 0 (2)
ay + bv = 0 (3)
cy + dv = 1 (4)
dari persamaan-persamaan dilakukan eleminasi untuk menentukan nilai x, y, u, dan v.
ax + bu = 1 xd adx + bdu = d
cx + du = 0 xb bcx + bdu = 0
adx bcx = d
x(ad-bc) = d

x =

substitusikan x pada persamaan (2), sehingga diperoleh u =, dengan cara yang

sama seperti diatas, akan diperoleh juga y = , dan v= . Dengan demikian A-

1
1
= [


] = [ ], dengan ad-bc0

1
Maka invers matriks A=[ ]adalah A-1= [ ]

1
Sehingga rumus invers matriks adalah A-1 = |A|. Adj(A)

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


16

Bab III

EVALUASI

Petunjuk :
a. Kerjakanlah lembar evaluasi dengan baik dan jangan bekerja sama dengan siswa lain.
b. Lembar evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.
c. Evaluasi dikerjakan setelah semua materi dan uji kompetensi selesai.
d. Evaluasi dikerjakan dalam waktu 60 menit dan dikumpulkan kepada guru.

Soal
I
Tabel berikut ini adalah tabel hasil panen bu mila selama 4 bulan (dalam ton).
Isilah tabel berikut dengan data hasil panen yang kalian inginkan. Kemudian
ubah dalam bentuk matriks.
Hasil bulan Bulan Bulan Bulan
panen pertama kedua ke tiga ke
empat

Mangga ............... ............. ............ ..............

Pisang ............... .............. ............ .............

Jambu ................ ............... ............ ..............

Beri nama matriks dengan notasi A

Tentukanlah:

a. Ordo matriks A

b. Banyaknya baris

c. Banyaknya kolom

d. Unsur-unsur baris kedua

e. Elemen-elemen kolom ketiga

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


17

II
1. Tentukanlah matriks transpose dari matriks berikut
2 4 5
= [3 3 4]
1 2 2
2. Tentukanlah nilai dari a, b dan c jika matrik K=L
1 1 +
=[ ], =[ ]
1 2

III
+2 2 6 4 8
Diketahui A = [ ], B = [ ],C=[ ]
5 6 +3 +3 35
a. Tentukan p, q dan r jika A + B = C
b. Tentukan matriks A C = D

IV
+2 2 6
Diketahui A = [ ], B = [ ].
3 5 9 +3
Bila 3A = B, tentukan nilai p dan q.

Tentukan ((L + M)K)

VI

1 2
Diketahui matriks A = [ ]
1 3
Tentukan :
a. A2
b. A3
c. A4

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1


18

Bab IV
PENUTUP

Sebagai tindak lanjut dari serangkaian kegiatan belajar dalam Modul Matematika Berbasis
Model Pembelajaran ini adalah :

Jika hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai 70% maka siswa dapat
melanjutkan ke modul berikutnya. Tentu aja setelah memperoleh rekomendasi dari guru
mata pelajaran matematika yang terkait ataupun dari guru pembimbing.
Sebaliknya jika siswa masih belum dapat mencapai penguasaan kompetensi 70% maka
siswa dinyatakan belum kompeten dan siswa harus mengulang evaluasi tersebut.
Sebaiknya, perlu diadakan penelusuran terhadap penggunaan penguasaan kompetensi
dengan cara mengulang lagi tahap tahap kegiatan belajar yang belum tuntas.

Modul Matematika Kelas XI SMA Wajib Semester 1

Anda mungkin juga menyukai